kab/kota: Tulungagung

  • Tiba di Blitar, Jasad Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Langsung Dimakamkan

    Tiba di Blitar, Jasad Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi Langsung Dimakamkan

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

    TRIBUNJATIM.COM, BLITAR – Jenazah Uswatun Khasanah alias UK (30), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Kabupaten Ngawi, tiba di rumah orang tuanya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (24/1/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. 

    Jasad korban sempat disemayamkan untuk disalatkan di rumah duka.

    Setelah itu, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Sidodadi. 

    “Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.10 WIB. Dibawa mobil ambulans dari Ngawi. Kemudian disalati dan sebagainya. Sekitar pukul 20.00 WIB langsung dibawa ke pemakaman di TPU Desa Sidodadi,” kata Camat Garum, Arinal Huda di rumah duka, Jumat (24/1/2025).

    Sejumlah warga juga terlihat hadir melayat di rumah duka.

    Beberapa warga ikut mengangkat peti jenazah korban di rumah duka. 

    Dari rumah duka, peti jenazah korban dinaikkan mobil pickup untuk dibawa ke tempat pemakaman umum Desa Sidodadi. 

    “Jenazah tiba di rumah duka dalam kondisi sudah disucikan dan dimasukan dalam peti,” ujar Arinal.

    Arinal mengaku tidak begitu kenal dengan korban.

    Ia juga belum pernah bertemu dengan korban sebelumnya.

    Arinal hanya mendapat cerita dari keluarga, kalau korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Korban tinggal bersama neneknya. Namun, untuk pemakaman dan sebagainya dilakukan di rumah ibu kandung di Desa Sidodadi. Alhamdulillah, penjemputan jenazah dari Ngawi ke Blitar sekitar 3 jam berjalan lancar tidak ada kendala,” katanya. 

    Arinal juga mendapat informasi korban kerja di luar kota.

    Tiap seminggu sekali, korban pulang ke Blitar. 

    “Info yang kami terima, korban bekerja di luar kota, di Tulungagung. Hampir setiap minggu pulang ke Blitar, itu info dari keluarga. Untuk pekerjaannya, kami belum tahu pasti,” ujarnya. 

    Dengan musibah ini, Arinal berharap kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap warga yang tidak dikenal. 

    “Saya juga meminta masyarakat saling rukun antara sesama warga, jangan sampai ada permasalahan sosial yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. 

    Seperti diketahui, korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025), ternyata warga Kabupaten Blitar 

    Korban adalah UK (29), perempuan asal Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Hingga kini, polisi masih memburu pelaku pembunuhan dan mutilasi yang jasadnya dimasukkan koper.

  • Pesan Terakhir Wanita Tewas di Dalam Koper Ngawi, Titip Hidup dan Masa Depan 2 Anaknya: Jagalah

    Pesan Terakhir Wanita Tewas di Dalam Koper Ngawi, Titip Hidup dan Masa Depan 2 Anaknya: Jagalah

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok wanita yang jasadnya ditemukan di dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, kini jadi sorotan. 

    Korban asal Blitar, Jawa Timur, bernama Uswatun Khasanah alias UK (29). 

    Ia ternyata seorang janda dengan dua anak.

    Uswatun ditemukan meninggal dunia, jasadnya dimasukkan ke dalam koper merah jambu yang ditemukan warga di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Kamis, (23/1/2025). 

    Nahas, anggota tubuhnya yang berada di dalam koper itu ternyata tak lengkap. 

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, menyatakan bahwa saat ditemukan, kepala dan dua kaki korban sudah tidak ada.

    Kini, polisi tengah berusaha mengidentifikasi siapa pelaku di balik pembunuhan mutilasi ini dan melacak keberadaan anggota tubuh yang hilang.

    Di tengah kematiannya yang meninggalkan misteri, pesan terakhir Uswatun Khasanah untuk dua anaknya jadi sorotan. 

    Sebelum ditemukan tewas dalam koper, Uswatun Khasanah sempat mengunggah potret kedua anaknya.

    Dalam postingannya, korban mengucapkan hari anak sedunia yang diunggahnya pada 20 November 2024.

    Bak firasat, Uswatun menyampaikan pesan menyentuh untuk kedua anaknya.

    Lewat TikToknya, ia berharap kedua anaknya dilindungi disetiap langkahnya.

    “Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepadamu, 

    Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepaty, lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya, dan waqafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputkan di pintu surgamu, hasbunallah wanimal wakil,” tulisnya.

    Sementara itu, Uswatun terpantau korban terakhir membagikan postingan enam hari lalu.

    Adapun dalam unggahannya, Uswatun membagikan potretnya yang mengenakan baju merah.

    Unggahan tersebut tampak hanya disertai lagu tanpa keterangan apa pun.

    Postingan ini pun kini tengah viral di media sosial hingga menyita perhatian publik.

    Kronologi penemuan jasad di dalam koper

    Penampakan paket yang berisi koper muat berbagai benda mencurigakan di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) (TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI)

    Diberitakan Tribun Jatim sebelumnya, pada Kamis, 23 Januari 2025, sebuah penemuan mengejutkan terjadi di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

    Seorang pria bernama Yusuf (40) menemukan sebuah koper besar yang terbungkus bubble wrap di selokan dekat tempat pembuangan sampah.

    Karena merasa penasaran dengan paket berat tersebut, Yusuf membuka bungkusnya dan terkejut menemukan mayat wanita di dalam koper.

    Setelah membuka koper, Yusuf segera melaporkan penemuan tersebut ke Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Sagita Rama, yang kemudian melanjutkan laporan tersebut kepada pihak berwajib.

    Warga setempat pun geger dengan adanya penemuan mayat misterius tersebut.

    Jumat (24/1/2025) terkuak korban ternyata warga Blitar, Jawa Timur.

    Rumah korban ramai pelayat

    Inilah fakta-fakta tentang penemuan jasad di dalam koper di Ngawi. Korban ternyata janda dua anak. (KOLASE YouTube Surya – TribunJatim.com/Febrianto Ramadani)

    Saat ini, rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, ramai para pelayat. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar juga datang ke rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Sedang ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB. 

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

    Berita Viral lainnya

  • Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    Pertemuan Terakhir Uswatun Khasanah dengan Keluarga, Jasadnya Ditemukan dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Identitas jasad wanita yang ditemukan di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025), telah terungkap.

    Korban bernama Uswatun Khasanah (29) dan berasal dari Kecamatam Garum, Kabupaten Blitar.

    Hal ini diketahui pihak keluarga yang datang ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi untuk memastikan.

    “Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya, 90 persen cocok (dengan Uswatun Khasanah)” ungkap ayah sambung korban, Hendi Suprapto (42), Jumat (24/1/2025), dikutip dari SuryaMalang.com.

    Lebih lanjut, Hendi mengungkapkan pertemuan terakhir antara korban dan keluarga.

    Hendi mengatakan sang anak pergi meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025).

    Namun, pada Senin (20/1/2025) dan Selasa (21/1/2025), keluarga tidak bisa menghubungi korban.

    “Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar ini dari pihak kepolisian,” kata Hendi.

    Hal serupa juga disampaikan kerabat korban, Ana Yuliani (29).

    Ana mengaku terakhir bertemu dengan korban pada Jumat pekan lalu.

    Kepada keluarga, kata Ana, korban berpamitan pergi ke luar kota mengendarai motor seorang diri.

    Namun, saat berpamitan, korban tak mengatakan hendak ke mana.

    “Terakhir ketemu langsung di Blitar, Jumat lalu. Basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor,” kata Ana, Jumat.

    “Waktu itu pamit keluar kota, tapi tidak disebutkan tujuannya ke mana,” imbuh dia.

    Sementara itu, ayah kandung korban, Nur Khalim, juga mengatakan sempat bertemu saat korban pulang ke Blitar pekan lalu.

    Khalim menyebut sang anak sering mengunjunginya setiap pulang ke Blitar, meski keduanya tidak tinggal serumah.

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujar Khalim, Jumat, dikutip dari TribunJatim.com.

    Menurut keterangan Khalim kepada polisi, korban selama ini diketahui bekerja di Tulungagung.

    Di Tulungagung, korban juga mengontrak sebuah rumah.

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana,” jelas Kapolsek Garum, AKP Punjung S., Jumat.

    Korban Diduga Mengalami Kekerasan sebelum Tewas

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.

    Korban diketahui tewas akibat kehabisan napas. Diduga ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas Joshua, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Sebelumnya, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Penemuan mayat itu bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jasad Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi itu Perempuan Cantik Blitar, Keluarga Kenali Aksesorisnya dan di TribunJatim.com dengan judul Terkuak Identitas Jasad Wanita dalam Paket Hitam di Ngawi, Domisili di Blitar, Status Janda 2 Anak

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, SuryaMalang.com/Febrianto Ramadani, TribunJatim.com/Samsul Hadi)

  • Kasus Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi, Polda Jatim Bergerak ke Tulungagung

    Kasus Mayat Wanita dalam Koper di Ngawi, Polda Jatim Bergerak ke Tulungagung

    Surabaya (beritajatim.com) – Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur (Jatim) saat ini bergerak ke Tulungagung untuk mendalami kasus mayat wanita dalam koper yang ditemukan di Ngawi.

    “Kami mengirimkan anggota ke Tulungagung untuk back-up. Kami lakukan pengembangan kesana,” kata Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Djumhur, Jumat (24/01/2025).

    Djumhur juga mengatakan pihaknya sudah mengetahui identitas korban. Namun, ia enggan merinci kasus ini lebih lanjut karena masih dilakukan pendalaman termasuk terhadap barang-barang pribadi korban.

    “Alamat rumah sudah dapat. Untuk sementara kami selidiki siapa yang terakhir ketemu,” tutur Djumhur.

    Djumhur memastikan pihaknya tengah bekerja keras untuk menyelesaikan kasus ini. Ia meminta agar masyarakat bersabar dan memberi ruang untuk petugas bekerja.

    “Sementara anggota kepolisian masih terus bekerja dengan maksimal. Mohon bersabar ya,” pungkasnya. [ang/beq]

  • Ratusan Siswa SMAK Santo Thomas Aquino Tulungagung Gelar Aksi Peduli Lingkungan

    Ratusan Siswa SMAK Santo Thomas Aquino Tulungagung Gelar Aksi Peduli Lingkungan

    Kediri (beritajatim.com) – Ratusan siswa SMAK Santo Thomas Aquino Tulungagung menggelar aksi sosial dengan membersihkan sampah dan mencabuti paku di pohon. Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan aksi tersebut di empat titik, yakni area sekitar sekolah, Alun-Alun Tulungagung, Taman Reyog Kendang, dan seputar Pasar Wage. Kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka menyambut HUT SMAK Santo Thomas Aquino yang ke-57.

    Ketua Panitia Kegiatan, Hariadi, menjelaskan bahwa aksi peduli lingkungan bertema “Gerakan Bersih Sampah dan Cabut Paku” ini merupakan wujud komitmen sekolah dalam menjaga kelestarian lingkungan.

    “Jika pohon dipaku, jaringan kulitnya akan rusak, rentan terhadap hama, dan berisiko tumbang. Oleh karena itu kami berkomitmen menjaga lingkungan, meskipun pernah berdebat dengan salah satu tokoh politik karena melepas banner yang dipasang di pohon,” ujarnya, Jumat (24/1/2025).

    Sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, SMAK Santo Thomas Aquino terus berkomitmen dalam menjaga dan peduli terhadap lingkungan. Terdapat enam komponen utama yang menjadi fokus, yaitu: Kebersihan sanitasi dan drainase di sekitar sekolah, Penanaman pohon dan pembibitan, Pengolahan sampah, Hemat energi, Hemat air dan Inovasi lingkungan. “Kita sudah komitmen dengan masyarakat Tulungagung untuk ikut serta menyelamatkan lingkungan,” tambah Hariadi.

    Melalui aksi sosial ini, pihak sekolah berharap dapat menanamkan cinta lingkungan kepada para siswa. “Kami berharap melalui kegiatan ini siswa memiliki fondasi kuat untuk mencintai dan peduli terhadap lingkungan hidup,” pungkas Hariadi.

    Aksi ini juga sekaligus menjadi kampanye untuk menolak eksploitasi pohon perdu dalam pemasangan iklan atau media yang merusak estetika dan kesehatan lingkungan. SMAK Santo Thomas Aquino tidak hanya fokus dalam bidang pendidikan, tetapi juga dalam membentuk generasi sadar lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

    Rekomendasi Meta Deskripsi: SMAK Santo Thomas Aquino Tulungagung menggelar aksi sosial membersihkan sampah dan mencabuti paku di pohon. Aksi peduli lingkungan ini dilakukan di empat titik dalam rangka HUT ke-57 sekolah. [nm/kun]

  • Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    Sosok Mayat Wanita Dalam Koper di Ngawi Terungkap, Korban Warga Blitar Kerja di Tulungagung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Identitas wanita korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, akhir terungkap.

    Korban berinisiak UK (29), warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. 

    Anggota Polsek Garum Polres Blitar pun sudah mendatangi rumah ibu kandung korban di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    Saat ini, ibu kandung korban ditemani ayah tiri korban dan kepala dusun datang ke Kabupaten Ngawi untuk memastikan jasad korban. 

    “Menurut info dari keluarga yang di Ngawi, benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar,” kata Kapolsek Garum Polres Blitar, AKP Punjung S di rumah ibu kandung korban, Jumat (24/1/2025). 

    Punjung mengatakan korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. 

    “Pengakuan ayah kandungnya, korban kerja di Tulungagung dan kontrak rumah di sana (Tulungagung). Tapi, kalau pulang ke Blitar ke rumah neneknya di Bence, Garum,” ujarnya. 

    Dikatakannya, keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar lima hari lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar. 

    “Korban status janda anak dua. Perkiraan jasad korban akan dibawa pulang ke Blitar hari ini,” katanya. 

    Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya,” katanya. 

    Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. 

    Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

    Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

    “Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya,” ujarnya.

    Kronologis Penemuan Korban

    Diketahui jenazah korban ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi.

    Penemuan berawal saat warga melihat sebuah paket terbungkus rapi di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, pada Kamis pukul 09.00 WIB.

    Hal tersebut, memicu rasa penasaran masyarakat sekitar.

    Kemudian, warga pun melaporkan temuan tersebut ke aparat kepolisian.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan warga curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” kata Andik, dilansir TribunJateng.com.

    Ketika paket dibuka, ternyata berisi sebuah koper berwarna merah. Di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Lantas, diketahui ada mayat di dalam koper.

    “Dugaannya jasad perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

    Terkait keberadaan jasad tersebut, juga dipastikan oleh pihak Puskesmas Kendal. 

    Dokter Puskesmas Kendal, Dr Ririn Pancawinanti, menyebut pihaknya datang bersama kepolisian guna memastikan isi koper ternyata jasad manusia.

    “Kemungkinan besar perempuan. Kelihatan bagian bahu yang mengarah perempuan. Usia dewasa sepertinya.”

    “Kondisi setengah telanjang tadi buka sedikit,” jelas Ririn. 

    Guna mengetahui secara pasti, Polisi membawa penemuan itu ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk dilakukan autopsi.

    Sementara itu, polisi juga mengamankan barang bukti yang ada di TKP seperti koper, seprai, hingga sendal.

    “Semua kami selidiki, seprai bisa jadi petunjuk. Kami belum tahu apakah korban sedang hamil atau tidak, yang jelas sidik jari sudah diambil. Kami menunggu hasilnya,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi.

    Hasil sementara menunjukkan beberapa anggota tubuh jasad korban, hilang secara misterius.

    “Jasad yang ditemukan ini ada badan. Namun untuk kaki sebelah kiri dari pangkal paha sudah tidak ada. Kemudian kaki sebelah kanan dari lutut, serta kepala juga tidak ada,” kata Kapolres.

    Ia menduga, korban adalah hasil tindak kejahatan mutilasi.

    Terpisah, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengatakan hasil autopsi dan pengamatan fisik korban berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 20 hingga 30 tahun.

    Tim forensik juga mendapati tindik pirsing warna keperakan tepatnya di atas pusar.

    Selain itu, ditemukan tahi lalat di atas pinggang samping kiri korban.

    Joshua menambahkan, beberapa bagian dari korban tidak ada atau terpotong.

    (Tribunmataraman.com/ Samsul Hadi/ TribunJatim.com/ Febrianto Ramadani, Kompas.com) 

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmataraman.com dengan judul Identitas Jasad Perempuan Dalam Koper yang Ditemukan di Ngawi Terkuak, Ternyata Warga Blitar

  • Momen Terakhir Wanita Blitar Sebelum Jadi Mayat dalam Koper di Ngawi, Sempat Pamit ke Tulungagung

    Momen Terakhir Wanita Blitar Sebelum Jadi Mayat dalam Koper di Ngawi, Sempat Pamit ke Tulungagung

    Ngawi (beritajatim.com) – UH (29) warga Desa Bence, Kecamaatan Garum, Kabupaten Blitar ditemukan tewas termutilasi dalam koper merah, di Desa Dadapan, Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Ana Yulianti, pengasuh putra putri UH, mengaku terakhir bertemu langsung dengan UH, pada Jumat (17/01/2025). Saat itu, UH tak mengatakan hal-hal penting. Hanya sebatas basa-basi biasa saja dan bertemu kedua anaknya yang diasuh oleh Ana, di Desa Pucungsari Kidul, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Terakhir saya komunikasi dan bertemu langsung ya di hari Jumat itu. Kemudian, dia pamit ke Tulungagung. Dari rumah saya ke rumahnya di Blitar itu pakai motor. Nah, ke Tulungagungnya ini naik mobil Ertiga putih, milik almarhumah sendiri,” kata Ana, Jumat (24/1/2025) saat berada di Instalasi Forensik dan Medilo Legal, RSUD dr Soeroto Ngawi.

    Setelah itu, baik Ana dan UH sendiri tak saling mengontak. Baru pada Senin (20/1/2025), dirinya mencoba mengontak UH namun tak ada jawaban. Sang ayah tiri, Hendri Suprapto juga gagal mengontak UH pada Selasa (21/1/2025).

    Mereka tak terlalu curiga, mereka menduga jika UH hanya sibuk. Namun, tak dinyana, pada Kamis (23/1/2025), mereka didatangi pihak kepolisian dengan membawa kabar duka. UH diduga adalah korban yang ditemukan meninggal dengan jasad termutilasi dalam koper dan ditemukan di Ngawi.

    “Untuk mobil Ertiganya ini, kami belum tahu ada di mana. Yang jelas ini tidak ada di rumah. Hilang,” kata Ana.

    Dia tak tahu pasti di mana keberadaan mobil milik UH. Hingga kini, dia masih menunggu bersama pihak keluarga di RSUD dr Soeroto, untuk membawa pulang jenazah UH ke Blitar.

    Diketahui, Identitas mayat wanita yang berada di dalam koper merah, yang ditemukan di Ngawi adalah wanita berinisial UH (29) warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    UH merupakan janda dua anak yang bekerja di kawasan Tulungagung. Keluarga korban memastikan jika jasad itu adalah UH. Ana Yulianti (29) kerabat UH memastikan korban ibu dari kedua anak yang diasuhnya.

    “Saya kenal dari tindik di pusar, sendal, dan juga gelang di tangan korban,” kata Ana.

    Ana mengatakan, dirinya terakhir ketemu korban pada Jumat, 17 Januari 2025. Korban saat itu tidak mengatakan suatu hal penting. Kemudian, pamit ke Tulungagung menggunakan mobil Ertiga putih, milik korban sendiri.

    “Kalau anaknya, sehari-hari saya asuh di Blitar ini. Nah, sejak ke Tulungagung itu, saya coba kontak pada Senin (20/1/2025) itu sudah ga jawab. Kemudian, ayah tirinya juga tidak dijawab ketika mengontak,” kata Ana.

    Kemudian, pada Kamis (23/1/2025), dia mengaku didatangi anggota Polres Blitar. Petugas mengatakan, jika mayat dalam koper yang ditemukan di Ngawi diduga adalah UH.

    Dirinya dan pihak keluarga korban yakni Hendri Suprapto, ayah tiri korban, dan Sulatemi, ibu kandung korban bertolak ke Ngawi pada Jumat (24/01/2025). Dirinya pun memastikan jika korban memang UH.

    “Saya tentu terkejut dan saya sedih sekali. Kami hanya bisa pasrah dan menyerahkan proses hukum ini pada pihak berwenang. Kami akan segera membawa pulang jenazah UH,” kata Ana.

    Diketahui, UH sudah sekitar lima tahun bekerja di kawasan Tulungagung. Dia merupakan ibu tunggal yang diketahui bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung. Sementara, kedua anaknya tinggal di Blitar dan diasuh oleh Anak Yuliani, yang masih kerabat korban.

    Terpisah, Hendri Suprapto, ayah tiri korban ingin pelaku segera ditemukan. “Kami harap pelaku segera ketemu, tentu ini tidak manusiawi ya. Kami mengharap pelaku segera ditemukan,” katanya. [fiq/beq]

  • Momen Terakhir Wanita Blitar Sebelum Jadi Mayat dalam Koper di Ngawi, Sempat Pamit ke Tulungagung

    Mayat di Koper Merah Ngawi Bekerja Sebagai Sales Kosmetik di Tulungagung

    Ngawi (beritajatim.com) – Uswatun Khasanah (UH) perempuan yang meninggal ditemukan di koper merah dan dibuang di selokan Desa Dadapan Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi informasinya adalah sales kosmetik di Tulungagung.

    Hal itu terungkap dari pengakuan Ana Yuliani kerabat korban saat memastikan jenazah di RSUD dr Soeroto Ngawi.

    Diketahui, UH sudah sekitar lima tahun bekerja di kawasan Tulungagung. Dia merupakan ibu tunggal yang diketahui bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung. Sementara, kedua anaknya tinggal di Blitar dan diasuh oleh Anak Yuliani, yang masih kerabat korban

    Ana mengatakan, dirinya terakhir ketemu korban pada Jumat, 17 Januari 2025.

    Korban saat itu tidak mengatakan suatu hal penting. Kemudian, pamit ke Tulungagung menggunakan mobil Ertiga putih, milik korban sendiri.

    “Kalau anaknya, sehari-hari saya asuh di Blitar ini. Nah, sejak ke Tulungagung itu, saya coba kontak pada Senin (20/01/2025) itu sudah ga jawab. Kemudian, ayah tirinya juga tidak dijawab ketika mengontak,” kata Ana.

    Identitas korban diketahui setelah pihak kepolisian memberkan sejumlah ciri-ciri jenazah di koper merah yaitu dari sidik jari korban mirip dengan Uswatun Khasanah warga Blitar

    Hasil Autopsi

    Selain itu berdasarkan hasil autopsi awal, terdapat beberapa fakta mengenai kondisi tubuh korban. Kepala, kaki kiri dan kaki kanan terpotong, ditemukan adanya tanda kekerasan sebelum korban meninggal.

    “Penyebab kematian diidentifikasi sebagai afiksia (kekurangan oksigen), diduga akibat cekikan atau luka potong di bagian leher korban,” kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (24/01/2025).

    Selanjutnya jenazah korban saat ini langsung dibawa ke rumahnya di Garum Blitar untuk dikembumikan. (ted)

  • Akun TikTok Korban Mutilasi Ngawi Jadi Sorotan, Unggahannya Bikin Warganet Trenyuh

    Akun TikTok Korban Mutilasi Ngawi Jadi Sorotan, Unggahannya Bikin Warganet Trenyuh

    Surabaya (beritajatim.com) – Warganet dihebohkan dengan penemuan mayat perempuan dalam koper merah di Ngawi, yang kemudian diidentifikasi sebagai Uswatun Hasanah (29), warga asal Blitar.

    Setelah kabar tersebut dikonfirmasi keluarga, akun TikTok milik korban, @uswatunkha62, menjadi sorotan.

    Beberapa unggahan terakhirnya mengandung pesan pilu yang membuat banyak orang ikut berempati. Dalam salah satu unggahan, Uswatun menuliskan pesan mendalam tentang kehilangan seseorang yang disayangi.

    “Nanti kamu bakal merasakan berharganya seseorang, ketika kamu mencarinya tapi gak lagi menemukannya… yang tulus gak akan kedua kali, walaupun kamu menemukan yang baru pasti gak akan sama yang dulu lagi,” tulisanya.

    Unggahan ini membuat warganet merasa terenyuh, terutama setelah menyadari bahwa korban adalah seorang ibu tunggal yang berjuang menghidupi dua anaknya.

    Akun tersebut juga berisi foto dirinya yang tampak cantik sedang berada di dalam mobil, serta foto kedua anaknya yang kini dirawat oleh keluarga di Blitar.

    Uswatun Hasanah sendiri diketahui bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung selama lima tahun terakhir. Sementara itu, kedua anaknya tinggal bersama kerabatnya, Ana Yuliani, di Blitar.

    Kepergian Uswatun yang tragis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya.

    “Saya tentu terkejut dan sangat sedih. Kami hanya bisa pasrah dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang. Kami akan segera membawa pulang jenazah Uswatun,” ujar Ana Yuliani (29), kerabat dekat korban.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus mutilasi ini untuk menemukan pelaku dan motifnya. Masyarakat diminta bersabar menunggu perkembangan kasus tersebut. (fyi/ted)

  • Keluarga Pastikan Mayat Wanita di Koper Merah Ngawi adalah Warga Blitar

    Keluarga Pastikan Mayat Wanita di Koper Merah Ngawi adalah Warga Blitar

    Ngawi (beritajatim.com) – Identitas mayat wanita yang berada di dalam koper merah, yang ditemukan di Dadapan Kendal Ngawi adalah wanita berinisial Uswatun Khasanah (29) warga Desa Sidoadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Uswatun Khasanah (UH) merupakan janda dua anak yang bekerja di kawasan Tulungagung. Keluarga korban memastikan jika jasad itu adalah UH. Ana Yuliani (29) kerabat UH memastikan korban ibu dari kedua anak yang diasuhnya.

    “Saya kenal dari tindik di pusar, sendal, dan juga gelang di tangan korban,” kata Ana.

    Ana mengatakan, dirinya terakhir ketemu korban pada Jumat, 17 Januari 2025. Korban saat itu tidak mengatakan suatu hal penting. Kemudian, pamit ke Tulungagung menggunakan mobil Ertiga putih, milik korban sendiri.

    “Kalau anaknya, sehari-hari saya asuh di Blitar ini. Nah, sejak ke Tulungagung itu, saya coba kontak pada Senin (20/01/2025) itu sudah ga jawab. Kemudian, ayah tirinya juga tidak dijawab ketika mengontak,” kata Ana.

    Kemudian, pada Kamis (23/01/2025), dia mengaku didatangi anggota Polres Blitar. Petugas mengatakan, jika mayat dalam koper yang ditemukan di Ngawi diduga adalah UH.

    Dirinya dan pihak keluarga korban yakni Hendri Suprapto, ayah tiri korban, dan Sulatemi, ibu kandung korban bertolak ke Ngawi pada Jumat (24/01/2025). Dirinya pun memastikan jika korban memang UH.

    “Saya tentu terkejut dan saya sedih sekali. Kami hanya bisa pasrah dan menyerahkan proses hukum ini pada pihak berwenang. Kami akan segera membawa pulang jenazah UH,” kata Ana.

    Diketahui, UH sudah sekitar lima tahun bekerja di kawasan Tulungagung. Dia merupakan ibu tunggal yang diketahui bekerja sebagai sales kosmetik di Tulungagung. Sementara, kedua anaknya tinggal di Blitar dan diasuh oleh Anak Yuliani, yang masih kerabat korban.

    Terpisah, Hendri Suprapto, ayah tiri korban ingin pelaku segera ditemukan. “Kami harap pelaku segera ketemu, tentu ini tidak manusiawi ya. Kami mengharap pelaku segera ditemukan,” katanya. [fiq/ted]