kab/kota: Tulungagung

  • Terbungkus Plastik Putih, Kepala Uswatun Khasanah Ditemukan di Pinggir Jalan Trenggalek

    Terbungkus Plastik Putih, Kepala Uswatun Khasanah Ditemukan di Pinggir Jalan Trenggalek

    Tulungagung (beritajatim.com) – Potongan kepala korban mutilasi akhirnya ditemukan di pinggir jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Diduga potongan kepala tersebut merupakan bagian tubuh dari Uswatun Khasanah (29) warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang menjadi korban mutilasi koper merah di Kabupaten Ngawi.

    Potongan kepala tersebut kini telah dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk proses autopsi. Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro mengatakan potongan kepala ini ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB. Pihaknya ikut serta mendampingi penyidik Polda Jatim untuk mencari barang bukti kasus penemuan korban mutilasi koper merah di Kabupaten Ngawi beberapa waktu lalu.

    “Kami mendampingi tim Jatanras Polda Jatim untuk melakukan pencarian barang bukti sekitar jam 08.00 WIB,” ujarnya, Minggu (26/01/2025).

    Proses pencairan bagian tubuh Uswatun Khasanah ini tidak membutuhkan waktu lama. Tim Jatanras Polda Jatim berhasil menemukan potongan kepala yang terbungkus plastik putih di pinggir jalan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo.

    “Saat ditemukan, potongan kepala berada di dalam kantong plastik putih di pinggir jalan dekat sungai kecil,” terangnya.

    Diduga potongan kepala yang ditemukan merupakan milik korban mutilasi Uswatun Khasanah. Saat ini potongan kepala sudah dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik (IKF) dr Iskak Tulungagung. Potongan kepala ini dimasukkan ke lemari penyimpan jenazah.

    “Barang bukti dibawa penyidik Polda Jatim untuk identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut,” pungkasnya. [owi/aje]

  • Kecelakaan di Tol Ngawi: Mobil Pecah Ban, Dua Penumpang Tewas Termasuk Balita

    Kecelakaan di Tol Ngawi: Mobil Pecah Ban, Dua Penumpang Tewas Termasuk Balita

    Ngawi (beritajatim.com)– Sebuah kecelakaan menewaskan dua orang terjadi di Jalan Tol Solo-Ngawi KM 566, tepatnya di Desa Bangunrejo Kidul, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

    Mobil Daihatsu Sigra yang ditumpangi delapan orang, termasuk pengemudi, mengalami pecah ban hingga menabrak bus dan terguling ke parit. Dua penumpang mobil, salah satunya balita, meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.

    Kronologi Kejadian

    Menurut hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), mobil yang dikemudikan Teguh Rizal (42), warga Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, sedang dalam perjalanan menuju Madiun untuk menjenguk kerabat yang sakit.

    Saat berada di jalur lambat, tiba-tiba ban belakang kiri mobil pecah. Hal ini menyebabkan mobil oleng ke kanan dan menabrak bus NS Trans yang sedang melaju di jalur cepat.

    Bus tersebut dikemudikan oleh Muhammad Arif Bagus Setyawan (35), warga Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung, yang membawa rombongan pengantin. Akibat benturan keras, mobil terpental dan terguling ke parit di pinggir jalan tol.

    Delapan penumpang mobil, termasuk pengemudi, langsung dievakuasi oleh petugas dan warga ke RS Widodo Ngawi. Namun, dua penumpang, yaitu Titin Chotimah (39) dan balita bernama Rifan Rafa Alfarizi (19 bulan), meninggal dunia tak lama setelah tiba di rumah sakit. Keduanya kemudian dipindahkan ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk dilakukan visum.

    Salah satu kerabat korban, Wahono, mengungkapkan bahwa keluarga sempat menghubungi mereka sebelum kecelakaan terjadi. “Mobil itu hendak ke Madiun menjenguk kerabat yang sakit. Tadi sempat telepon, tapi setelah itu tidak bisa dihubungi lagi. Lalu kami diberitahu oleh pihak tol bahwa terjadi kecelakaan,” katanya.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, IPTU Parsidi, menyampaikan bahwa kecelakaan ini diduga kuat akibat pecah ban. “Hasil olah TKP menunjukkan mobil mengalami pecah ban belakang kiri sehingga menabrak bus yang berada di lajur cepat. Akibatnya, dua penumpang meninggal dunia, termasuk seorang balita,” jelasnya.

    Saat ini, kedua kendaraan, termasuk bus, telah diamankan oleh polisi untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Sopir bus juga dimintai keterangan di Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi pengendara untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum perjalanan jauh, terutama kondisi ban. Keselamatan di jalan tol sangat bergantung pada kesiapan kendaraan dan kehati-hatian pengemudi. [fiq/suf]

  • Pelaku Mutilasi di Ngawi Tertangkap, Keluarga Korban Ingin Bertemu untuk Tanyakan Motif

    Pelaku Mutilasi di Ngawi Tertangkap, Keluarga Korban Ingin Bertemu untuk Tanyakan Motif

    Blitar (beritajatim.com)– Tim Jatanras Polda Jawa Timur bersama Polres Tulungagung telah berhasil menangkap pelaku pembunuhan Uswatun Khasanah. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pelaku diamankan di Madiun pada Sabtu (25/01/2025) malam.

    Kabar ini sontak membuat pihak keluarga korban yang berada di Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, merasa ingin bertemu dengan pelaku. Mereka berharap bisa mendapatkan jawaban langsung mengenai alasan di balik tindakan keji tersebut.

    Handi Suprapto, ayah tiri Uswatun Khasanah, mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan pelaku guna menanyakan alasan di balik tindakan pembunuhan yang disertai mutilasi itu. “Ingin bertemu saya, ya saya ingin bertanya mengapa pelaku tega dan apa permasalahannya,” ujar Handi Suprapto, Minggu (26/01/2025).

    Meskipun pelaku telah diamankan, pihak keluarga mengaku belum menerima informasi resmi dari kepolisian mengenai penangkapan tersebut. Mereka justru mengetahui kabar tersebut melalui media sosial. “Saya pasrah ke kepolisian, kita masih menunggu informasi dari kepolisian,” tambahnya.

    Keluarga Berharap Pelaku Dihukum Seadil-adilnya

    Kematian tragis Uswatun Khasanah masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Mereka tidak menyangka bahwa perempuan berusia 29 tahun itu harus mengakhiri hidupnya dengan cara yang begitu mengenaskan.

    Oleh karena itu, pihak keluarga berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku. Mereka menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penegakan hukum kepada Polda Jawa Timur. “Kita tunggu saja, intinya ya semoga diadili dengan seadil-adilnya,” tandas Handi Suprapto.

    Dengan penangkapan pelaku ini, diharapkan kasus pembunuhan Uswatun Khasanah segera mendapatkan titik terang. Masyarakat pun menantikan perkembangan lebih lanjut dari penyelidikan yang tengah berlangsung. [owi/suf]

  • Terduga Pelaku Mutilasi Koper Merah Ngawi Ditangkap

    Terduga Pelaku Mutilasi Koper Merah Ngawi Ditangkap

    Ngawi (beritajatim.com) – Terduga pelaku mutilasi terhadap Uswatun Hasanah (29), warga Kelurahan Bence, Garum, Blitar, telah ditangkap Polda Jawa Timur bersama jajaran polres, pada Sabtu (25/01/2025) malam.

    Informasi beredar, terduga pelaku yang merupakan warga Tulungagung itu telah mengungkap lokasi potongan tubuh jenazah Uswatun. Bagian kepala dikabarkan ditemukan di kawasan Trenggalek, Jawa Timur. Namun, untuk kaki kiri kanan korban masih belum jelas keberadaannya.

    Hingga saat ini Polres Ngawi belum memberikan keterangan resmi terkait informasi ini. “Belum ada kabar,” kata Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian Ambarwati, Minggu (26/1/2025)

    Diketahui, Polres Ngawi bekerja sama dengan Ditreskrimum Polda Jawa Timur untuk memburu pelaku. Tak hanya itu, Polres lain di wilayah Polda Jatim turut dilibatkan untuk membantu menangkap pelaku.

    “Kami bekerjasama dengan Ditreskrimum dan jajaran Polres di wilayah Polda Jatim untuk memburu pelaku. Kami janji akan bekerja profesional, prosedural, dan akuntabel berbasis ilmiah, atau scientific crime investigation,” kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, Jumat (24/01/2025). [fiq/suf]

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi Uswatun Khasanah, pada Sabtu (25/1/2025) malam.

    Dari informasi yang diperoleh Suryamalang.com, sosok terduga pelaku adalah pria asal Tulungagung.

    Pelaku punya rekam jejak tukang jual mobil bodong seperti mobil kreditan, mobil gadai dan lain-lain. 

    Diketahui, jasad Uswatun ditemukan di dalam koper berwarna merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis (23/1/2025). 

    Saat ini, pelaku telah dibawa ke Polda Jatim hasil dari kerjasama Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim. 

    Diberitakan sebelumnya, Uswatun Khasanah merupakan ibu 2 orang anak merupakan warga Blitar dan kerja di Tulungagung, namun jasadnya ditemukan di Ngawi.

    Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan mengatakan, korban Uswatun Khasanah adalah wanita kelahiran 25 April 1995 dengan status pekerjaan karyawati swasta.

    “Kami berhasil mengidentifikasi hal tersebut melalui pengenalan sidik jari dan juga dengan bantuan alat rekognisi,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Identifikasi juga diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban yang membenarkan ciri ciri fisik, aksesoris, maupun pakaian yang sebelumnya sudah diumumkan.

    “Saat ini Satreskrim Polres Ngawi bersama Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim sedang bekerja keras mengungkap siapa pelakunya,” tuturnya.

    Menurut Peter, semua personel dikerahkan bukan hanya memburu pelaku tapi juga mencari potongan tubuh korban yang hilang misterius.

    Hasil otopsi menunjukkan beberapa bagian tubuh korban tidak ada seperti bagian kepala, kaki sebelah kiri terpotong sampai pangkal paha, dan kaki kanan terpotong sampai lutut.

    “Meski demikian kami tetap menunggu hasil tes DNA yang saat ini dijalankan oleh Bid Labfor Cabang Surabaya di Polda Jatim, dalam rangka penyempurnaan pembuktian,” tandas Peter

    Tepis Rumor Hamil

    Sempat beredar kabar di media sosial yang menyebut jenazah korban dalam kondisi tengah hamil.

    Tak hanya itu, netizen juga menyorot lokasi TKP, dugaan pelaku yang belum bisa dipastikan kebenarannya, sampai identitas korban yang tersebar di tengah proses penyelidikan polisi. 

    Menanggapi banyaknya kabar burung di media sosial, Kasatreskrim Polres Ngawi AKP Joshua Peter Krisnawan menegaskan, korban tidak dalam keadaan hamil.

    “Kami himbau masyarakat lebih bijak menyebarkan berita, yang belum bisa dipastikan kebenarannya,” tegas AKP Joshua, di Mapolres Ngawi, Sabtu (25/1/2025).

    Peter menyatakan, masyarakat diharapkan lebih berhati hati dalam memberikan informasi, atau hal hal terkait lainnya yang bisa mengganggu menghambat proses penyelidikan.

    “Semua masih dalam proses penyelidikan Mari kita sama sama hormati proses penanganan yang ada, supaya pelaku cepat tertangkap, dan kasus ini terungkap dengan sempurna,” ucapnya.

    Peter juga meminta kepada masyarakat, untuk menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan perkara ini kepada pihak berwajib.

    “Kami berkomitmen penuh melaksanakan proses penyelidikan, secara profesional prosedural akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan dengan berbasis ilmiah atau CSI,” pungkasnya.

    Cerita Penemu Koper

    Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi Andik Bangga Satria Rama menjelaskan kronologi warganya menemukan koper merah pada Kamis (23/1/2025).

    Awalnya ada warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.

    “Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket plastik itu,” ujar Andik.

    Ketika paket dibuka ternyata berisi koper warna merah, namun saat diintip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Andik.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Polsek Kendal yang sudah mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

    Guna mengetahui secara pasti, polisi lantas membawa penemuan tersebut ke RSUD Dr Soeroto Ngawi, untuk dilaksanakan autopsi. (Sarah Elnyora/SuryaMalang.com)

     

     

  • 6
                    
                        Terduga Pembunuh Wanita dalam Koper Ditangkap Polisi
                        Surabaya

    6 Terduga Pembunuh Wanita dalam Koper Ditangkap Polisi Surabaya

    Terduga Pembunuh Wanita dalam Koper Ditangkap Polisi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com – Kepolisian Daerah Jawa Timur (
    Polda Jatim
    ) telah menangkap pelaku dalam kasus penemuan
    mayat dalam koper
    di
    Ngawi
    .
    Penangkapan dilakukan setelah mayat tersebut ditemukan pada Kamis (23/1/2025).
    “Iya (Pelaku sudah diamankan Polda Jatim),” kata Kombes Pol M. Farman, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Minggu (26/1/2025).
    Identitas pelaku dan hubungan dengan korban belum diungkap secara perinci.
    “Saat ini, kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaku untuk mengungkap motif di balik mutilasi kepada korban,” tambah Farman.
    “Nanti kita akan rilis ya,” tandasnya.
    Sebelumnya, Tim Jatanras Polda Jatim telah melakukan pengembangan hingga ke wilayah Tulungagung untuk memburu identitas korban dan pelaku.
    Identitas korban telah terungkap sebagai
    Uswatun Khasanah
    (29), warga Dusun Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
    Setelah dilakukan otopsi, pihak keluarga memakamkan korban pada Jumat (24/1/2025) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sidodadi, meskipun kondisi jenazah tidak utuh, tanpa kepala dan kaki.
    Ayah korban, Nur Khalim, sebelumnya menyampaikan harapannya kepada pihak kepolisian agar pelaku pembunuh anaknya segera ditangkap dan dihukum setimpal.
    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” kata Nur Khalim pada Jumat (24/1/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    Penyelidikan Pembunuhan Uswatun Khasanah Masih Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah ditemukan termutilasi di dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025).

    Sebelumnya, Uswatun terlihat terakhir kali di kos-kosannya di Tulungagung pada Minggu (19/1/2025).

    Kronologi Penemuan

    Siapa:

    Uswatun Khasanah, warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, yang bekerja di Kabupaten Tulungagung.

    Apa:

    Ditemukan mayat dalam kondisi termutilasi di dalam koper.

    Kapan:

    Mayat ditemukan pada 23 Januari 2025, sedangkan Uswatun terakhir terlihat pada 19 Januari 2024.

    Di mana:

    Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Mengapa:

    Penyebab kematian masih dalam penyelidikan, namun diduga akibat asfiksia.

    Bagaimana:

    Penemuan bermula dari laporan warga yang curiga melihat paket besar di selokan.

    Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, menjelaskan bahwa paket tersebut dikemas rapi, sehingga mencurigakan.

    “Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” ungkapnya, Kamis.

    Penyelidikan Polisi

    Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah membentuk tim bersama Ditreskrimum Polda Jatim untuk memburu pelaku.

    “Kami berharap pelaku bisa segera ditangkap agar kasus pembunuhan Uswatun terang benderang,” ujarnya.

    Pihak kepolisian juga sedang mencari potongan tubuh korban yang hilang serta melakukan penyelidikan mendalam mengenai kejadian ini.

    “Belum banyak yang bisa kami sampaikan karena ini masih dalam proses. Mari kita hormati proses penyidikan yang ada,” tambah Joshua.

    Jasad Korban Dimakamkan

    Setelah ditemukan, jasad Uswatun langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Camat Garum, Arinal Huda, melaporkan bahwa jenazah tiba pada Jumat malam dan dimakamkan setelah disalati.

    Hasil autopsi menunjukkan bahwa Uswatun tewas akibat kekurangan napas yang diduga disebabkan oleh cekikan.

    “Ada resapan darah di sekujur tubuh korban, disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” jelas AKP Joshua.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • BREAKINGNEWS: Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper Merah – Halaman all

    Kematian Uswatun Khasanah: Suami Siri Tak Hadir di Pemakaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, dimakamkan pada Jumat (24/1/2025).

    Pemakaman berlangsung di kampung halaman orang tuanya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Pemakaman dan Ketidakhadiran Suami Siri

    Jenazah Uswatun tiba di rumah duka sekitar pukul 19.10 WIB, dibawa menggunakan mobil ambulans dari Ngawi.

    Setelah disalati, pemakaman dilaksanakan sekitar pukul 20.00 WIB di TPU Desa Sidodadi.

    Namun, yang mengejutkan, ayah kandung Uswatun, Nur Khalim, mengungkapkan bahwa suami siri putrinya tidak hadir selama pemakaman.

    “Suaminya juga tidak terlihat datang,” ungkap Nur.

    Ia menambahkan bahwa Uswatun telah menikah siri dengan suaminya yang berasal dari Tulungagung selama tiga tahun.

    Nur juga menyebutkan bahwa selama setahun terakhir, ia tidak pernah bertemu dengan suami Uswatun.

    Bahkan pada Idulfitri tahun lalu, suami Uswatun tidak berkunjung ke rumah.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini, anak saya terlihat baik-baik saja,” jelasnya.

    Dugaan Kekerasan Sebelum Kematian

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan bahwa Uswatun diduga mengalami kekerasan sebelum meninggal.

    “Korban tewas akibat kehabisan napas, diduga dicekik pelaku,” jelas Joshua.

    Ia menambahkan bahwa penyebab kematian ini berkaitan dengan asfiksia, atau kekurangan napas, yang disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.

    Ditemukan juga adanya resapan darah di sekujur tubuh korban, yang mengindikasikan adanya kekerasan sebelum kematiannya.

    Penemuan jasad wanita dalam koper merah ini menggegerkan warga setempat pada Kamis (23/1/2025).

    Kronologi Penemuan Jasad

    Penemuan mayat bermula ketika seorang warga curiga melihat paket besar berwarna hitam di selokan saat hendak membuang sampah.

    Setelah membuka paket tersebut, ia menemukan koper merah yang mencurigakan.

    “Warga kemudian melaporkan penemuan ini ke Pemerintah Desa, yang diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama.

    Setelah penemuan tersebut, mayat korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Pihak keluarga berharap agar pelaku segera ditangkap.

    “Saya minta bantuan agar pelaku bisa ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya,” ujar Nur Khalim.

    Hal serupa juga disampaikan oleh ayah sambung korban, Hendi Suprapto, yang berharap agar pelaku segera ditangkap.

    “Kami berharap anggota tubuhnya cepat ditemukan, dan pelaku cepat tertangkap. Cara pelaku sangat sadis dan tidak manusiawi,” kata dia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Menikah 3 Kali, Suami Terakhir Tak Muncul Setahun Terakhir – Halaman all

    Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi Menikah 3 Kali, Suami Terakhir Tak Muncul Setahun Terakhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, NGAWI – Uswatun Khasanah, korban mutilasi yang jenazahnya ditemukan dalam koper di Ngawi ternyata telah tiga kali menikah.

    Dua pernikahan pertama berujung cerai sementara keberadaan suami ke-3 tidak diketahui.

    Dari tiga kali menikah dan memiliki dua anak, usia 10 tahun dan 7 tahun.

    Keberadaan suami ketiga Uswatun Khasanah kini dicari menyusul temuan mayat.

    Nur Khalim, ayah Uswatun Khasanah mengungkapkan,  dengan suami ketiganya, korban menikah secara siri. 

    Suami juga tidak pulang ke rumah selama setahun terakhir. 

    Bahkan, pada Jumat (24/1/2025), suami terakhir Uswatun Khasanah tidak tampak saat jenazah istrinya dimakamkan di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Pernikahan ketiga korban dengan pria asal Tulungagung juga dilakukan secara siri dan  belum dikarunia anak.

    Menurut Nur Khalim, pernikahan ketiga korban dengan pria Tulungagung ini belum lama baru jalan sekitar tiga tahun.

    Awal nikah, korban dan suami ketiga kalinya ini juga hidup rukun di Blitar.

    Tapi, setahun terakhir, Nur Khalim tidak pernah ketemu dengan suami dari pernikahan ketiga kali korban.

    “Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya.

    Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah,” kata Nur Khalim.

    Nur Khalim juga tidak pernah bertanya kepada korban soal suaminya.

    Korban sendiri juga tidak pernah cerita kepadanya.

    Ia mengira suami korban kerja di luar kota dan jarang pulang.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja,” ujarnya.

    Nur Khalim juga tidak tahu apakah korban dan suami dari pernikahan ketiga ini masih bersama atau sudah pisah.

    “Ini tadi, suaminya juga tidak terlihat datang ke Blitar,” katanya.  

    Diungkapkan Nur Khalim, selama ini korban tinggal bersama ibunya. 

    Nur Khalim mengaku tidak ingat secara pasti kapan kali pertama korban menikah.

    Tapi memastikan pernikahan pertama korban dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar dilakukan secara resmi.

    Korban bercerai dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak laki-laki lalu korban menikah lagi dengan pria asal Lumajang, tapi secara siri.

    Korban dikarunia satu anak perempuan dari hasil pernikahan kedua lalu kembali pisah dengan suami kedua.

    Setelah lama menjanda, korban menikah lagi yang ketiga kalinya dengan pria asal Tulungagung.

    Diakuinya, korban yang merupakan anak sulungnya itu sangat perhatian dengan keluarga.

    Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

    “Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya,” ujarnya.

    Nur Khalim jelas merasa sedih dan kehilangan dengan musibah yang menimpa anaknya.

    Tapi, Nur Khalim terlihat berusaha tegar.

    Nur Khalim menunggu jenazah anaknya datang di rumah ibu kandung korban yang juga mantan istri Nur Khalim di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    Nur Khalim juga terlihat mengadzani jenazah anaknya saat hendak diberangkatkan dari rumah duka ke tempat pemakaman.

    Nur Khalim sudah cerai dengan istrinya dan dikarunia dua anak, yaitu korban dan adiknya.

    “Anak saya ini dua bersaudara. Adiknya di Jakarta. Tadi sudah dikabari, tapi belum tahu bisa pulang apa tidak,” katanya.

    Ia juga berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan kejamnya.

    “Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya,” tegasnya.

    Camat Garum, Arinal Huda mengatakna, korban tinggal bersama neneknya.

    “Namun, untuk pemakaman dan sebagainya dilakukan di rumah ibu kandung di Desa Sidodadi. Alhamdulillah, penjemputan jenazah dari Ngawi ke Blitar sekitar 3 jam berjalan lancar tidak ada kendala,” katanya. 

    Arinal mendapat informasi korban kerja di luar kota. Tiap seminggu sekali korban pulang ke Blitar. 

    “Info yang kami terima, korban bekerja di luar kota, di Tulungagung. Hampir setiap minggu pulang ke Blitar, itu info dari keluarga. Untuk pekerjaannya, kami belum tahu pasti,” ujarnya. 

    Dengan musibah ini, Arinal berharap kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati terhadap warga yang tidak dikenal. 

    “Saya juga meminta masyarakat saling rukun antara sesama warga, jangan sampai ada permasalahan sosial yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya. (Suryamalang/Frida Anjani) 

     

  • Suami Siri Uswatun Khasanah Tak Ada saat Pemakaman Istri yang Ditemukan Tewas Dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    Suami Siri Uswatun Khasanah Tak Ada saat Pemakaman Istri yang Ditemukan Tewas Dalam Koper di Ngawi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Jasad korban mutilasi yang ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, telah dimakamkan pada Jumat (24/1/2025).

    Korban yang diketahui bernama Uswatun Khasanah, dimakamkan di kampung halaman orang tuanya di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

    “Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.10 WIB. Dibawa mobil ambulans dari Ngawi. Kemudian disalati dan sebagainya.”

    “Sekitar pukul 20.00 WIB langsung dibawa ke pemakaman di TPU Desa Sidodadi,” ungkap Camat Garum, Arinal Huda, di rumah duka, Jumat, dikutip dari TribunJatim.com.

    Pada kesempatan yang sama, ayah kandung Uswatun, Nur Khalim, mengaku tidak melihat sosok suami siri putrinya saat pemakaman berlangsung.

    Menurut Nur, suami siri Uswatun juga tidak tampak melayat ke rumah duka sejak diketahui, jasad yang ditemukan di dalam koper merah di Ngawi, adalah Uswatun.

    “Suaminya juga tidak terlihat datang,” kata Nur, Jumat.

    Lebih lanjut, Nur mengungkapkan, Uswatun sudah menikah siri dengan suaminya yang merupakan warga Tulungagung, selama tiga tahun menikah.

    Nur mengatakan, Uswatun dan sang suami sempat hidup di Blitar saat awal menikah, namun keduanya kemudian pindah ke Tulungagung.

    Tetapi, kata Nur, selama setahun belakangan, ia tidak pernah bertemu suami Uswatun.

    Bahkan, Idulfitri tahun lalu, suami Uswatun juga tidak terlihat berkunjung ke rumah.

    “Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah,” tutur Nur.

    Meski demikian, Uswatun tak pernah bercerita mengenai suaminya kepada sang ayah.

    Nur menduga, suami sang anak bekerja di luar kota, sehingga jarang pulang.

    Ia juga melihat Uswatun selama ini dalam kondisi baik-baik saja.

    “Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja,” pungkas dia.

    Sebagai informasi, suami siri ini merupakan pernikahan ketiga Uswatun.

    Dari dua pernikahan sebelumnya, Uswatun dikaruniai masing-masing satu anak, namun berakhir bercerai.

    Korban Tewas karena Dicekik

    Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, mengungkapkan ada dugaan Uswatun Khasanah mengalami kekerasan sebelum tewas.

    Korban tewas akibat kehabisan napas. Diduga, ia dicekik pelaku.

    “Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan.”

    “Kemungkinan akibat cekikan atau potongan pada leher korban,” jelas Joshua, Jumat.

    Tak hanya itu, ia juga mengatakan, ada resapan darah di sekujur tubuh korban.

    “Disinyalir ada kekerasan sebelum korban meninggal dunia,” imbuh dia.

    Diketahui, penemuan mayat wanita dalam koper pada Kamis, membuat geger warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025).

    Penemuan mayat itu bermula saat seorang warga yang melintas hendak membuang sampah.

    Ia kemudian curiga melihat ada paket besar berwarna hitam yang terbungkus rapi di selokan.

    Saat dibuka, paket itu ternyata berisi koper merah. Warga tersebut lantas mengintip koper dan menemukan kejanggalan.

    “Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali.”

    “Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkap Kepala Desa Dadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.

    “Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

    Setelah penemuan itu, mayat korban lantas dievakuasi dan dibawa ke RSUD Dr Soeroto Ngawi untuk diautopsi.

    Atas kematian korban, pihak keluarga berharap pelaku segera ditangkap.

    “Saya minta bantuan agar pelaku bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya,” kata Nur Khalim.

    Hal serupa juga turut disampaikan ayah sambung korban, Hendi Suprapto, saat menjemput jasad korban di RSUD Dr Soeroto, Jumat.

    “Harapan anggota tubuh cepat ditemukan, pelaku cepat tertangkap, cara pelaku sadis, tidak manusiawi,” ujar dia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu Ayah Korban Mutilasi dalam Koper Ngawi Ceritakan Sosok sang Anak, Harap Pelaku segera Ditangkap

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Samsul Hadi)