kab/kota: Tulungagung

  • Perwakilan Tenaga Honorer Tulungagung Ikut Aksi di Jakarta, Akan Sampaikan Aspirasi ke DPR RI

    Perwakilan Tenaga Honorer Tulungagung Ikut Aksi di Jakarta, Akan Sampaikan Aspirasi ke DPR RI

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Perwakilan tenaga honorer asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, ikut aksi di Jakarta, Senin (3/2/2025). 

    Para tenaga honorer asal Kabupaten Tulungagung masih menunggu undangan rapat dengar pendapat dari DPR RI. 

    “Kalau hari ini hanya ada satu tenaga honorer yang ke Jakarta. Sebelumnya ada dua agenda, salah satunya bertemu Komisi 2 DPR RI,” ungkap Ketua Forum Perjuangan Honorer (FPH) PGRI Tulungagung, Candra Dian Rahman, Senin (3/2/2025). 

    Lanjutnya, rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi 2 DPR RI rencananya dilaksanakan pada Selasa (4/2/2025).

    Namun undangan ini dibatalkan, sehingga para pegawai honorer Tulungagung membatalkan keberangkatan.

    Candra mengaku masih menunggu penjadwalan ulang rapat dengar pendapat dengan Komisi 2 DPR RI.

    “Kami belum tahu kapan akan dijadwalkan ulang. Pengurus LBH Nasional juga minta seperti itu (menunggu jadwal RDP),” sambungnya. 

    Candra menegaskan, para tenaga honorer, termasuk FPH PGRI Tulungagung akan berangkat ke Jakarta jika sudah ada undangan RDP dari DPR RI. 

    Guru di SDN Ringinpitu Tulungagung ini mengatakan, saat ini regulasi untuk para tenaga honorer masih belum ada kejelasan. 

    Mereka mendapat status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu, dan mendapatkan Nomor Induk Kepegawaian (NIK). 

    Meski demikian, kesejahteraan para tenaga honorer belum ada kepastian. 

    “Dapat NIK tapi kesejahteraan belum jelas. Berapa yang akan diterima belum pasti,” tegasnya. 

    Saat ini, sebagian SK PPPK Paruh Waktu para tenaga honorer ini belum keluar. 

    Rencananya SK mereka akan diterbitkan setelah Bupati Tulungagung yang baru dilantik. 

    Dengan status PPPK Paruh Waktu, maka sistem penggajian tetap diserahkan ke sekolah masing-masing.

    Kondisi ini tidak berubah seperti saat masih berstatus honorer. 

    Karena itu, Candra dan kawan-kawan berharap dukungan Komisi A DPRD Tulungagung untuk ikut memperjuangkan kesejahteraan honorer. 

    Bupati yang baru diharapkan mau mengalokasikan anggaran untuk tambahan penghasilan para PPPK Paruh Waktu ini. 

    “Semua diserahkan ke pemerintah daerah masing-masing. Harapannya dicarikan slot biar dapat gaji yang lebih layak,” jelasnya. 

    Jika tetap menggunakan sistem penggajian lama, para guru PPPK Paruh Waktu mendapatkan Rp 300.000 per bulan. 

    Mereka berharap setidaknya menerima gaji setara UMK Tulungagung. 

    Candra berniat menyampaikan aspirasi para honorer daerah saat bertemu dengan DPR RI serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

  • Psikopat Narsistik: Menguak Gangguan Kepribadian di Balik Pelaku Mutilasi Wanita Dalam Koper Merah

    Psikopat Narsistik: Menguak Gangguan Kepribadian di Balik Pelaku Mutilasi Wanita Dalam Koper Merah

    Kediri (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur menyatakan Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) mengidap psikopat narsistik. Gangguan kepribadian ini yang memicu pria asal Pakel, Tulungagung tersebut tega membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah (29), istri sirinya.

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Timur Kombes Pol Farman mengatakan, tersangka didiagnosa sebagai seorang psikopat berdasarkan tes psikologi. Lalu apa saja ciri-ciri pengidap psikopat narsistik?

    Kombes Pol Farman menjelaskan bahwa gangguan kepribadian tersebut dapat dikenali dari perilaku tersangka saat melakukan pembunuhan dan mutilasi, yang tidak menunjukkan rasa iba terhadap korban.

    “Tidak punya perasaan yang iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan, intinya emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang,” ujar Kombes Farman dalam pres rilis.

    Selain itu, tersangka melakukan mutilasi dalam keadaan tenang dan tidak menunjukkan rasa ragu.

    “Hasil psikolog itu karena pelaku ini kelihatan tenang dalam melakukan mutilasi, tidak ada rasa keraguan, tidak ada rasa iba terhadap korban sehingga digolongkan sebagai psikopat,” kata Kombes Farman.

    Hasil Tes Psikologi dan Status Tersangka

    Antok telah ditetapkan sebagai tersangka oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Jatim atas dugaan pembunuhan dan mutilasi kekasih gelapnya, Uswatun Khasanah (29), wanita asal Garum, Blitar, Jawa Timur.

    Hasil tes psikologi yang dilakukan Polda Jawa Timur terhadap tersangka menunjukkan bahwa RTH dinyatakan positif sebagai seorang psikopat narsistik.

    “Hasil dari tes psikologi yang dilakukan psikolog forensik, antara lain (tersangka Antok) termasuk dalam golongan psikopat narsistik,” kata Kombes Farman.

    Kronologi Kasus Mutilasi Koper Merah

    Kasus mutilasi mayat dalam koper merah yang berisi tubuh Uswatun Khasanah pertama kali terbongkar pada Kamis, 23 Januari 2025, di Desa Dadapan, Kendal, Kabupaten Ngawi.

    Tubuh korban dimutilasi oleh tersangka menjadi tiga bagian. Potongan kepala dan sepasang kaki ditemukan di dua wilayah yang berbeda, yakni di Trenggalek dan Ponorogo.

    Motif Asmara dan Ancaman Hukum

    Kasus ini berlatar belakang motif asmara, yang membuat tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider 338 KUHP, lebih subsider 351 Ayat 3 KUHP, dan Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.

    RTH melakukan aksi kejinya tersebut di kamar hotel di wilayah Kediri pada Minggu, 19 Januari 2025 lalu. [nm/aje]

  • Belum Puas Gasak Mixer Masjid di Trenggalek, Pasangan Muda-mudi Ini Curi Kotak Amal di Tulungagung

    Belum Puas Gasak Mixer Masjid di Trenggalek, Pasangan Muda-mudi Ini Curi Kotak Amal di Tulungagung

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Warga Desa Talun Kulon, Kecamatan Bandung mengamankan pasangan kekasih yang diduga mencuri uang dari kotak amal Masjid Baitul Ahmad desa setempat, Senin (3/2/2025) sekitar pukul 00.30 WIB.

    Kedua terduga pelaku ini adalah GWP (19) laki-laki asal Desa Padangan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri dan IN (22) perempuan asal Desa Krandang, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.

    Sebelumnya pasangan yang mengaku sudah menikah siri ini diduga mencuri sebuah mixer dari sebuah masjid di wilayah Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

    “Keduanya diserahkan warga ke Polsek Bandung. Saat ini keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka,” jelas Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto.

    Saat ini GWP dan IN ditahan di Polsek Bandung untuk menjalani proses hukum.

    Kepada penyidik, mereka mengaku berangkat dari Kras, Kabupaten Kediri pada Minggu (2/2/2025) pukul 22.00 WIB ke Pantai Prigi Trenggalek, dengan mengendarai sepeda motor.

    Sebelumnya mereka sempat berhenti di sebuah masjid di Kecamatan Watulimo, dengan maksud mengambil yang di kotak amal.

    “Ternyata kotak amalnya kosong, tidak ada uang. Mereka kemudian mengambil mixer masjid,” ungkap Nanang.

    Dari Watulimo, mereka beralih ke wilayah Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung, tepatnya di Desa Talun Kulon.

    Sesampai di Masjid Baitul Ahmad, pasangan muda-mudi ini sepakat untuk kembali beraksi.

    IN bertugas mengawasi situasi masjid, sementara GWP bertugas mencungkil kotak amal dan mengambil yang di dalamnya.

    “Ada 2 kotak amal yang dipindah ke bagian belakang masjid. Namun ternyata ada warga yang melihat mereka saat sedang beraksi,” sambung Nanang.

    Saat itu GWP sudah berhasil mencungkil kotak amal dan mengeluarkan uang Rp 527.500.

    Warga menangkap GWP dan IN, kemudian memanggil personel Polsek Bandung.

    Polisi kemudian membawa mereka ke Mapolsek Bandung bersama 2 kotak amal dan uang yang berhasil mereka ambil

    Polisi juga menyita sebuah sepeda motor yang dipakai beraksi, obeng yang digunakan mencungkil, dan sebuah jaket warna hitam.  

    “Dari pemeriksaan catatan kepolisian, mereka belum pernah melakukan tindakan kriminal. Mereka mengaku pertama kali melakukan,” ujar Nanang.

    Penyidik masih mendalami pengakuan kedua tersangka, untuk mengungkap kemungkinan adanya TKP lain.

    Penyidik kepolisian menjerat mereka dengan pasal 363 KUHPidana tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman 7 tahun pidana penjara.

  • Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025

    Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025

    Selain gas LPG, Bright Gas juga menjadi pilihan utama masyarakat, terutama bagi konsumen yang menginginkan gas dengan kualitas lebih tinggi dan dengan harga yang tidak disubsidi.

    Bright Gas memiliki berbagai pilihan ukuran, seperti 5,5 kg dan 12 kg, dan tersedia di berbagai daerah di Indonesia dengan harga yang bervariasi sesuai dengan lokasi distribusinya. 

    Berikut ini adalah daftar harga Bright Gas untuk bulan Februari 2025 berdasarkan wilayah di Indonesia:

    1. Di Aceh, termasuk di wilayah Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sedangkan untuk ukuran 12 kg dihargai Rp194.000.

    2. Di Sumatera Utara, yang mencakup Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun, harga elpiji 5,5 kg mencapai Rp94.000, sedangkan elpiji 12 kg dibanderol Rp194.000.

    3. Di Sumatera Barat, khususnya di Padang dan Payakumbuh, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan untuk elpiji 12 kg dibanderol Rp194.000.

    4. Di Riau, mencakup Dumai dan Pekanbaru, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp194.000.

    5. Di Kepulauan Riau, meliputi Batam dan Bintan, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp194.000.

    6. Di Jambi, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sedangkan elpiji 12 kg dihargai Rp194.000 di kota Jambi.

    7. Di Sumatera Selatan, termasuk Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp94.000, sementara elpiji ukuran 12 kg harganya Rp194.000.

    8. Di Bengkulu, tepatnya di kota Bengkulu, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara elpiji 12 kg dihargai Rp194.000.

    9. Di Lampung, termasuk Bandar Lampung dan Metro, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp194.000.

    10. Di Bangka Belitung, yang meliputi Bangka, Bangka Barat, dan Belitung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    11. Di Banten, termasuk Serang dan Tangerang, harga elpiji 5,5 kg dibanderol Rp90.000, sedangkan elpiji 12 kg seharga Rp192.000.

    12. Di DKI Jakarta, yang mencakup Jakarta Barat dan Jakarta Utara, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp192.000.

    13. Di Jawa Barat, termasuk kota-kota seperti Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp192.000.

    14. Di Jawa Tengah, yang mencakup Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sedangkan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    15. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Bantul dan Sleman, harga elpiji ukuran 5,5 kg tercatat Rp90.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    16. Di Jawa Timur, termasuk kota-kota seperti Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sedangkan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    17. Di Bali, yang meliputi Badung, Denpasar, dan Tabanan, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp90.000, sementara harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    18. Di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Lombok, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp90.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp192.000.

    19. Di Kalimantan Barat, tepatnya di Pontianak, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg dibanderol Rp202.000.

    20. Di Kalimantan Tengah, yang meliputi Palangkaraya dan Kotawaringin Timur, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    21. Di Kalimantan Selatan, termasuk Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp97.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp202.000.

    22. Di Kalimantan Timur, yang mencakup Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp202.000.

    23. Di Kalimantan Utara, khususnya di Tarakan, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp107.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp229.000.

    24. Di Sulawesi Selatan, yang meliputi Makassar dan Pare-Pare, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp194.000.

    25. Di Sulawesi Tengah, tepatnya di Palu, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp194.000.

    26. Di Gorontalo, khususnya di kota Gorontalo, harga elpiji ukuran 5,5 kg tercatat Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    27. Di Sulawesi Utara, tepatnya di Bitung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, dan harga elpiji 12 kg dibanderol Rp202.000.

    28. Di Sulawesi Tenggara, yang meliputi Kendari, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    29. Di Maluku, khususnya di Ambon, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp117.000, sementara harga elpiji 12 kg dibanderol Rp249.000.

    30. Di Papua, tepatnya di Jayapura, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp117.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp249.000.

    Dengan rincian harga tersebut, dapat dipahami bahwa harga gas LPG dan Bright Gas sangat bervariasi tergantung pada lokasi distribusi. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya transportasi, jarak distribusi, dan kebutuhan setempat di setiap daerah.
     

  • 2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    TRIBUNJATENG.COM, JOMBANG – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Tol KM 677.150 Jalur B Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (31/1/2025) pagi.

    Dua orang yang tewas.

    Kedua korban merupakan pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.

    Kecelakaan maut melibatkan dua kendaraan.

    Mobil Avanza dengan nomor polisi L 1932 DP menabrak bagian belakang sebuah truk.

    Dua penumpang mobil Avanza meninggal dunia. 

    Dua korban tewas yakni Nita Yunita Sari (30) warga Jalan Kemuning Raya, No 17 Rt/Rw 14/02 Desa Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dan Sri Sunarsih (55) warga Bumi Candi Asri Gang 2/01, Rt/Rw 06/04 Deda Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. 

    Sementara korban selamat adalah sopir kendaraan Avanza nomor polisi (nopol) L 1932 DP bernama Sudirman (49) warga jalan Manggis Rt/Rw 01/02 Desa Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

    Dua korban bersama sopir ini merupakan pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

    Kepala Dishub Jombang, Hari Purnomo pun saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. 

    “Benar, pegawai di UPT Dinsos Provinsi di Pasuruan, Jawa Timur,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Jumat (31/1/2025). 

     Pasca kecelakaan tersebut, kedua korban yang tewas langsung dievakuasi dan dilarikan ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang sebelum akhirnya diantarkan ke pihak keluarga. 

    “Kami, di Dinsos Kabupaten Jombang juga ikut menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya,” katanya. 

    Sementara itu Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto menyebut jika mobil Avanza yang membawa dua korban tewas itu terlibat kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto dan hendak menuju ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

    Diketahui, tujuan ke Kabupaten Tulungagung adalah untuk mengikuti istigasah.

    “Mau istigasah di Tulungagung,” ungkapnya.

    “Mobil Avanza ini menabrak truk dari belakang.

    Dua orang tewas di lokasi kejadian.

    Satu orang duduk di posisi bagian depan dan satu orang lagi di belakang.

    Untuk truk saat ini masih kami dalami,” katanya. 
     
    Dua korban tewas juga sudah dievakuasi ke RSUD Jombang.

    Penyebab past kecelakaan kini masih didalami oleh pihak kepolisian. (*)

     

  • Temuan Seragam Pramuka Bersimbah Darah di Kras Kediri, Milik Siswa Tulungagung?

    Temuan Seragam Pramuka Bersimbah Darah di Kras Kediri, Milik Siswa Tulungagung?

    Kediri (beritajatim.com) – Warga di Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, digemparkan dengan penemuan seragam pramuka yang bersimbah darah. Informasi ini pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Pitek Sobo melalui Grup Facebook Wong Wong Kecamatan Kras pada Senin (3/2/2025).

    Dalam unggahannya, akun tersebut menyampaikan bahwa seragam pramuka tersebut ditemukan dalam kondisi berlumuran darah di dalam kantong plastik di Jalan Kras, Kabupaten Kediri. Seragam tersebut bertuliskan nama “Andika Krisna” dan diduga berasal dari salah satu SMK di Tulungagung, Jawa Timur.

    “Mohon maaf sebelumnya. Ditemukan seragam sekolah pramuka dengan kondisi bersimbah darah semua, nama Andika Krisna. Saya disini cuma berniat membantu kalau terjadi apa-apa, semoga tidak terjadi apa apa dengan anaknya. Dari seragamnya seperti sekolah SMK di Tulungagung, Jawa Timur. Kondisi di kantong plastik, ditemukan di Jalan Kras, Kabupaten Kediri,” tulis akun Pitek Sobo dalam unggahannya.

    Menanggapi unggahan tersebut, warganet pun menunjukkan kekhawatiran. Salah satu pengguna Facebook, Arziva Luna, berkomentar, “Ya Allah semoga masih diberi keselamatan pemiliknya.”

    Polisi Belum Beri Keterangan Lengkap
    Hingga berita ini ditulis, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait temuan ini. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kasi Humas Polres Kediri, AKP Sriatik, hanya menyampaikan ucapan terima kasih atas informasi yang diberikan.

    “Terima kasih atas informasinya,” tulis AKP Sriatik dalam pesan singkatnya berupa emoticon.

    Klarifikasi dari Keluarga Pemilik Seragam

    Sementara itu, akun Facebook bernama Galang Roberth Andhika mengungkapkan bahwa seragam pramuka yang ditemukan tersebut merupakan milik sepupunya.

    “Terima kasih sudah memberikan informasi. Baju tersebut milik sepupu saya yang tinggal di Tulungagung, kemudian diberikan kepada sepupu saya yang kebetulan tinggal di Kecamatan Kras. Setelah saya konfirmasi, sepupu saya yang di Kras ternyata sempat mengalami kecelakaan sehingga baju tersebut digunakan sebagai kain pembungkus dan tanpa sengaja sewaktu perjalanan pulang baju tersebut jatuh entah di mana.”

    Lebih lanjut, Galang menambahkan bahwa sepupunya mengalami luka robek di tangan kanan, tetapi kondisinya tidak terlalu parah. [nm/aje]

  • Minat PMI Tulungagung Masih Tinggi, Nilai Remiten 2024 Tembus Rp 2,4 Triliun

    Minat PMI Tulungagung Masih Tinggi, Nilai Remiten 2024 Tembus Rp 2,4 Triliun

    Tulungagung (beritajatim.com) – Minat masyarakat Tulungagung bekerja ke luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) tetap tinggi. Bahkan nilai remiten PMI asal Kabupaten Tulungagung naik Rp 2,3 Triliun. Mayoritas pencari kerja mendapatkan penempatan sebagai PMI. Negara Taiwan, Hongkong, Korea Selatan dan Jepang menjadi daerah favorit PMI asal Tulungagung.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Tulungagung, Agus Santoso mengatakan, pada 2024 tercatat ada sebanyak 4.147 pencari kerja di Kabupaten Tulungagung. Dari jumlah ini sebanyak 3.571 pencari kerja sudah mendapatkan penempatan.

    Mayoritas mereka bekerja di luar negeri sebagai PMI. Total terdapat 3.405 pekerja mendapatkan pekerjaan di luar negeri. “Untuk pencari kerja yang ditempatkan dalam negeri hanya 166 orang,” ujarnya, Minggu (2/2/2025).

    Meski PMI mendominasi penempatan pencari kerja 2024, jumlah PMI Tulungagung termasuk menurun jika dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Sebelum Covid-19 jumlah PMI asal Tulungagung mencapai 6.000 orang lebih.

    Menurunnya jumlah PMI bukan karena minatnya yang rendah, namun karena pemerintah Indonesia mengeluarkan monatorium kebeberapa negara penempatan.

    “Selain itu, beberapa negara juga memperlakukan PMI kurang manusiawi. Maka dari itu dilakukan pembatasan PMI bekeja di negara itu,” paparnya.

    Menurut Agus, PMI asal Tulungagung paling banyak bekerja di negara Taiwan, Hongkong, Jepang dan Korea Selatan. Tingginya angka PMI ini membuat angka remiten juga mengalami kenaikan.

    Pada 2024 total reminten PMI Tulungagung naik Rp 200 Miliar. “Pada 2023 remiten PMI hanya sekitar Rp 2,1 triliun, dan 2024 rimiten PMI Tulungagung naik menjadi Rp 2,4 triliun,” pungkasnya. [nm/but]

  • Kejiwaan Pelaku Mutilasi Mayat Koper di Ngawi Diusut, Terdiagnosa Psikopat?

    Kejiwaan Pelaku Mutilasi Mayat Koper di Ngawi Diusut, Terdiagnosa Psikopat?

    PIKIRAN RAKYAT – Saat ini sedang ada upaya pemeriksaan dan analisis kondisi kejiwaan pelaku mutilasi mayat yang ditemukan dalam koper di Ngawi. Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto menyebutkan, pihaknya telah menurunkan tiga ahli forensik.

    Saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu, 1 Februari 2025, ia mengatakan kepolisian tinggal menunggu hasil yang saat ini belum bisa final.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku selama kurang lebih enam jam, dari pagi hingga siang. Hasilnya masih dalam proses analisis, nanti akan kami sampaikan apakah tersangka memiliki kecenderungan psikopat atau tidak,” ujar Dirmanto, dikutip Minggu, 2 Februari 2025.

    Walaupun rekaman CCTV menunjukkan bahwa tersangka dan korban tampak akrab sebelum kejadian, Dirmanto mengungkapkan bahwa penyelidikan lebih lanjut mengidentifikasi adanya masalah antara keduanya sebelum peristiwa tragis itu terjadi.

    “Dari rekaman CCTV terlihat, mereka tampak baik-baik saja. Namun, setelah kami dalami lebih jauh, ternyata ada permasalahan yang melibatkan keduanya. Ini yang sedang kami selidiki lebih lanjut,” ucapnya.

    Dirmanto menambahkan, saat ini pihaknya tengah menganalisis potongan-potongan rekaman video dan mendalami motif dari tindakan pelaku.

    “Kami masih melihat penggalan-penggalan video yang ada untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi sebelum peristiwa ini,” katanya.

    Sebelumnya, seorang perempuan berinisial UK (29) diduga menjadi korban pembunuhan dan mutilasi. Warga menemukan tubuh korban di dalam koper merah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Kamis, 23 Januari 2025.

    Polisi saat merilis pengungkapan kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper di Mapolda Jatim, Surabaya.

    Sementara itu, potongan tubuh korban lainnya ditemukan di Kabupaten Ponorogo dan Trenggalek. Polisi berhasil menangkap pelaku, yang berinisial RTH alias A (32) dan merupakan warga Tulungagung, pada Sabtu, 25 Januari 2025.

    Tersangka RTH mengaku memiliki sakit hati dan nekat melakukan pembunuhan serta mutilasi terhadap korban UK. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur menetapkan RTH sebagai tersangka dalam kasus mutilasi jasad wanita yang ditemukan dalam koper di Ngawi, Jawa Timur.

    RTH dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider 338 KUHP tentang pembunuhan, subsider pasal 351 KUHP ayat 3 dan Pasal 365 ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati atau seumur hidup. ****

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    3 Foto Uswatun Khasanah Sebelum Tewas Dibunuh Antok: Pakaian Merah Muda, Dinner, Bergandengan Tangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap dari rekaman CCTV momen-momen terakhir Uswatun Khasanah (29) sebelum tewas dibunuh Rohmad Tri Hartanto (33) alias Antok.

    Diketahui, pembunuhan sadis itu terjadi pada Minggu, 19 Januari 2025.

    Sebelum tewas mengenaskan, Uswatun dan Antok terekam sempat dinner bersama di restoran Jalan Mayor Bismo, Semampir, Kabupaten Kediri. 

    Dalam rekaman CCTV pertama, tampak Uswatun dan Antok bergandengan tangan di lobby restoran.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Uswatun mengenakan pakaian berwarna merah muda dengan rambut panjang terurai.

    Sementara, Antok mengenakan pakaian atasan berwarna gelap.

    Tampak keduanya mesra, berjalan sambil bergandengan tangan.

    Lantas di file CCTV kedua menunjukkan Antok dan Uswatun Khasanah sedang berdua di sebuah meja makan lesehan dengan sejumlah makanan di depannya, dikutip dari TribunJatim.com.

    Mereka berada di area parkiran restoran pukul 19.46 WIB dan 19.48 WIB, Minggu (19/1/2025). 

    Mereka merampungkan dinner dan meninggalkan meja makan restoran tersebut pada pukul 20.28 WIB. 

    Kedua waktu ini menunjukkan mereka singgah di restoran tersebut selama kurang lebih satu jam. 

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah makan bersama di restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Berdasarkan pengamatan SURYAMALANG.COM, momen mesra di video CCTV restoran terhitung dua jam sebelum mereka menginap di hotel, sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu.

    Hal itu didasarkan pada pencocokan kronologi yang sempat dilansir penyidik dalam konferensi pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

    Dua jam kemudian, Uswatun dibunuh kekasih gelapnya alias Antok, pukul 00.30 WIB, di kamar 301 sebuah hotel di Kediri, Senin (20/1/2025).

    Antok kemudian mutilasi tubuh Uswatun Khasanah menjadi empat bagian mulai pukul 01.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB.

    Antok kemudian membuang potongan tubuh Uswatun Khasanah di tiga wilayah kabupaten sejak Selasa (21/1/2025) hingga Rabu (22/1/2025). 

    “Jarak makan malam dengan kejadian, masih kami dalami,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto.

    MAYAT DALAM KOPER -Tangkapan layar video CCTV dari 3 angle kamera merekam momen Rohmad Tri Hartanto berjalan bersama Uswatun Khasanah menyusuri halaman parkiran dan lobby restoran, Jalan Mayor Bismo No 419, Kediri, pada Minggu (19/1/2025). Terekam juga momen keduanya beranjak dari meja area makan berbentuk pendopo lesehan di restoran. (Tangkapan layar CCTV)

    Senyum Antok saat Bawa Koper Merah Isi Potongan Jasad Uswatun Khasanah

    Diberitakan sebelumnya, gerak-gerik Antok, terekam CCTV usai membunuh dan memutilasi selingkuhannya, Uswatun Khasanah.

    Antok mencekik Uswatun Khasanah hingga tewas, lalu memutilasi korban di kamar 303 Hotel Adisurya, Kediri, Jawa Timur, pada Minggu (19/1/2025) menjelang dini hari.

    Usai melancarkan aksi kejinya, Antok membungkus potongan jasad Uswatun Khasanah, salah satunya di dalam koper merah.

    Antok pun terekam di kamera CCTV keluar kamar Hotel Adisurya dan membawa koper merah berisi jasad sang kekasih.

    Tampak Antok tersenyum saat memasukkan koper ke dalam mobil sewaan Toyota Veloz AG 1179 TZ, dikutip dari Kompas.com.

    Antok berjalan santai dan terlihat menahan berat beban saat mengangkat koper merah yang dibawa.

    Sementara itu, satu orang tengah duduk di kursi teras kamar, terlihat santai sembari mengangkat satu kakinya ke atas paha.

    Orang tersebut berinisial MAM yang disebut oleh Polda Jatim sebagai kerabat tersangka.

    Namun, perannya masih didalami oleh tim penyidik. 

    “Sementara hasil pemeriksaan yang bersangkutan adalah masih kerabat dari tersangka. Kemudian dimintai tolong untuk ngedrop tersangka ini ke rumah neneknya di daerah Tulungagung rumah kosong,” kata Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Senin (27/1/2025).

    Kini, Antok telah ditangkap dan ditahan oleh Polda Jatim sejak Minggu (26/1/2024) dini hari. 

    Dihantui Rasa Bersalah

    Usai membunuh dan sebelum ditangkap Antok sempat berniat kabur ke Taiwan.

    Namun, niat tersebut tak Ia lakukan.

    Ayah dua anak ini  mengaku selalu dihantui perasaan bersalah pada Uswatun Khasanah.

    “Meskipun kita lari dari masalah pasti tetap merasa dihantui,” kata Antok saat diinterogasi penyidik dikutip dari Live TikTok @hellboyjatanraspolda, Selasa (28/1/2025).

    “Jadi lebih baik pasrah, apa yang kita perbuat harus dipertanggung jawabkan,” tambahnya.

    Menurut pengakuan Antok kepada penyidik, dirinya sempat bertemu dengan tim Cacing Api, Jatanras Polda Jatim.

    “Sempat ketemu, lewat depan rumah, saya kan di rumah, Jumat malam,” kata Antok santai.

    Usai membunuh Uswatun Khasanah, kata Antok, dirinya sempat bepergian ke beberapa tempat.

    “Saya sempat ke Blitar, berhenti di pom istirahat, terus saya ke Ponorogo, terus pulang sebentar. Pulang jam 19.00 WIB, pukul 21.00 WIB keluar (lagi),” tutur dia.

    Perselingkuhan hingga Rasa Cemburu

    Antok rupanya sakit hati dan emosi hingga gelap mata menghabisi Uswatun Khasanah.

    Wanita pekerja hiburan malam di Tulungagung itu rupanya adalah selingkuhan Antok.

    Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, menyebut Antok telah memiliki istri dan anak, mengutip TribunJatim.com.

    Sebelumnya, Antok membohongi Uswatun Khasanah sebagai bujang yang belum memiliki anak.

    Adanya hal tersebut, korban tak terima karena pelaku ternyata telah memiliki seorang anak perempuan.

    Korban yang kesal kemudian mendoakan anak perempuan si pelaku.

    “Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar akan menjadi PSK, tersangka sakit hati,” terang Kombes M Farman.

    Antok kemudian sakit hati mendengar ucapan korban.

    Emosinya semakin memuncak karena korban memintanya untuk menghilangkan anaknya dengan istri sah.

    “Korban tidak terima, pelaku punya anak kecil,” paparnya.

    “Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya,” imbuh dia.

    Emosi Antok juga memuncak karena korban pernah kepergok memasukkan pria lain di kamar kosnya.

    Menurut Kombes M Farman, tersangka cemburu.

    Antok yang mengaku merupakan suami siri korban juga emosi usai perkataan Uswatun Khasanah terkait keluarganya.

    Antok lalu disebut melakukan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah di kamar 301 hotel kawasan Kediri, Jawa Timur.

    Setelah melakukan mutilasi, pelaku diduga membawa potongan tubuh korban menggunakan mobil dan dibuang di tiga tempat berbeda.

    Seperti diketahui, jasad Uswatun Khasanah ditemukan tak utuh di selokan wilayah Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Korban Pernah Labrak Istri Sah Pelaku

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengatakan di tengah hubungan asmara terlarang antara korban dan tersangka Antok, terjadi prahara. 

    Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah Antok di Jombang, Jawa Timur.

    Motif Uswatun Khasanah melabrak istri sah Antok karena mendesak Antok untuk segera menikahi dirinya setelah berpacaran 3 tahun lamanya.

    Korban Uswatun selalu memaksa agar tersangka Antok segera menikahi dirinya secara sah dengan sebuah prasyarat yang sulit dilakukan tersangka. 

    Yakni, tersangka Antok harus segera menceraikan istri sahnya di Jombang sesegera mungkin. 

    Saking kuatnya keinginan korban untuk dinikahi tersangka, Uswatun Khasanah pernah melabrak istri sah tersangka di Jombang. 

    “Korban perempuan ini minta dinikahi resmi, dan segera pelaku menceriakan istri sahnya. Dan pelaku tersinggung soal itu,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (27/1/2025). 

    “Intinya banyak yang bikin pelaku marah. Yang terakhir si korban datang ke rumah pelaku, mendobrak tempat istri sah pelaku, iya kepingin segera dinikahi,” tambahnya. 

    Namun, permintaan korban tidak dapat dikabulkan dengan cepat oleh tersangka. 

    Yang bikin Uswatun Khasanah makin naik pitam, ternyata tersangka belakangan diketahui memiliki anak kedua dengan istri sahnya. 

    Hal itu membuat Uswatun Khasanah marah dan mengucapkan umpatan sumpah serapah terhadap anak kandung tersangka, hingga akhirnya membuat tersangka tersinggung dan merasa dendam.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Rohmad Bermodalkan Pisau Dapur saat Mengeksekusi Tubuh Korban Sebelum Dibuang di 3 Kabupaten dan 4 Jam sebelum Mutilasi Uswatun, Antok Bawa Kekasih Gelap Dinner Mesra, Alibinya Terpatahkan: Panik

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Choirul Arifin/Theresia Felisiani) (TribunJatim.com/Alga/Luhur Pambudi/Izzatun Najibah)

  • Dapat Motor Sampai Mesin Permak Baju, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Senang

    Dapat Motor Sampai Mesin Permak Baju, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Senang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang kembali menyerahkan bantuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/2/2025) pagi. Bantuan tersebut diberikan kepada tiga keluarga korban yang berasal dari Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Jombang, dan Kota Malang.

    Kapolres Malang, AKBP Danang Setiyo Pambudi, menyampaikan bahwa program bantuan UMKM yang ke-45 ini bertujuan untuk membantu keluarga korban agar dapat mandiri secara ekonomi.

    “Hari ini ada tiga keluarga, kita berikan bantuan untuk berjualan, kemudian ada yang menjahit dan satu lagi untuk ngojek,” ungkap Danang.

    “Mudah-mudahan bantuan dari kami bisa bermanfaat, bisa berkembang. Pemberian bantuan ini wujud dari perhatian kami dan kepedulian keluarga besar Polres Malang bagi seluruh keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Memang tidak seberapa, tapi kami berdoa agar usahanya bisa berkembang,” sambungnya.

    Bantuan yang diserahkan kepada tiga keluarga korban Tragedi Kanjuruhan pagi ini berupa satu set rombong makanan, mesin obras atau permak kain, serta satu unit kendaraan bermotor lengkap beserta BPKB-nya.

    Salah satu penerima bantuan, Sri (57), ibu kandung mendiang Muhammad Haikal Maulana, warga Sumberdadi, Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima satu unit mesin obras.

    “Ya senang sekali. Rencananya saya buat permak-permak baju. Buat jahit juga,” kata Sri.

    Sri telah lama menekuni pekerjaan sebagai penjahit. “Sudah lima tahun menjahit. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat buat kami,” ujarnya.

    Sri merupakan ibu kandung dari mendiang Muhammad Haikal Maulana, yang menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. “Haikal anak saya satu-satunya,” pungkasnya. [yog/beq]