kab/kota: Tulungagung

  • Alokasi Fogging Terdampak Efisiensi, Masyarakat Tulungagung Diminta Giat Lakukan PSN Cegah DBD

    Alokasi Fogging Terdampak Efisiensi, Masyarakat Tulungagung Diminta Giat Lakukan PSN Cegah DBD

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung mencatat 198 kasus demam berdarah dengue (DBD) dari awal tahun 2025 hingga Jumat (21/2/2025), empat di antaranya meninggal dunia.

    Dinkes menilai, persentase jumlah angka kematian yang mencapai 4 orang di 2 bulan saja sudah masuk mengkhawatirkan.

    Salah satu penyebab meledaknya kasus DBD karena tidak ada gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan di masyarakat.

    Menurut Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, pihaknya juga sangat selektif untuk melakukan pengasapan (fogging).

    Hal ini berkaitan dengan alokasi anggaran untuk fogging yang sangat berkurang, salah satunya imbas dari efisiensi.

    “Selain karena dampak efisiensi, memang sejak beberapa tahun anggaran untuk fogging terus turun. Tapi tahun ini benar-benar sangat terbatas,” ujar Desi, Jumat (21/2/2025).

    Tahun 2025 ini, Dinkes Tulungagung mendapatkan alokasi fogging untuk 20 lokasi, turun drastis dibanding 2024 yang mendapat 80 alokasi fogging.

    Sampai saat ini, setengah alokasi, atau 10 di antaranya sudah digunakan. 

    Sementara jumlah kasus dalam satu bulan ada di sekitar 54 lokasi.

    Desi memaparkan, dalam satu lokasi sasaran fogging, sasarannya pada radius 100 meter dari titik temuan kasus.

    Sering kali lokasi yang dilakukan pengasapan rumahnya jarang-jarang, sehingga ada sisa obat maupun bahan bakar.

    Namun dengan sisa 10 alokasi, Desi menilai tidak akan cukup jika semua bertumpu para upaya fogging.

    “Nggak akan selesai kalau hanya dengan fogging. Upaya maksimalnya memang di PSN,” tegas Desi.

    Masalahnya, saat ini gerakan PSN yang pernah digencarkan di tahun 2024 seperti berhenti.

    Pihak desa baru melakukan PSN jika di wilayahnya terjadi kasus DBD, terutama yang sampai jatuh korban.

    Padahal PSN yang bertujuan membasmi jentik dan telur nyamuk sangat efektif untuk menurunkan angka DBD hingga 75 persen.

    Masih menurut Desi, saat ini sejumlah desa mengadakan alat fogging secara mandiri.

    Mereka tetap mendapat pendampingan dari puskesmas terdekat, untuk pemilihan obat fogging, dosisnya serta teknis pelaksanaannya.

    Sementara hanya ada empat puskesmas yang punya satu mesin fogging, yaitu Puskesmas Ngantru, Ngunut, Pakel dan Kauman.

    “Makanya harapan kami ada penambahan anggaran untuk fogging lewat pergeseran anggaran. Saat hearing dengan Komisi C (DPRD Tulungagung), jika diperlukan ditambah lewat pergeseran anggaran,” tandas Desi.

    Tahun 2024 lalu sebanyak 17 orang meninggal dunia karena DBD.

    Saat itu, Pemkab Tulungagung mencanangkan PSN massal setiap hari Jumat.

    Cara ini efektif, karena angka kasus DBD langsung turun 75 persen. 

  • Tahun 2025 belum Genap 2 Bulan, Ada 4 Pasien DBD di Tulungagung Meninggal, Dinkes Lakukan Fogging

    Tahun 2025 belum Genap 2 Bulan, Ada 4 Pasien DBD di Tulungagung Meninggal, Dinkes Lakukan Fogging

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung melakukan pengasapan (fogging) di SDN 2 Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (21/2/2025).

    Pengasapan ini dilakukan setelah seorang siswi kelas 5 meninggal dunia karena demam berdarah dengue (DBD).

    Sebelumnya, tim Dinkes juga melakukan pengasapan di lingkungan rumah korban yang juga di wilayah Desa Ketanon.

    Menurut Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, serangan DBD awal tahun ini dianggap mengkhawatirkan.

    Sebab mulai awal tahun 2025 sampai saat ini, Jumat (21/2/2025), tercatat ada 198 pasien, 4 di antaranya meninggal dunia.

    “Yang membuat data ini buruk, angka kematiannya cukup tinggi kalau dibandingkan tahun lalu (2024). Apalagi di tahun 2023, kita bisa menekan korban hanya 3 kasus meninggal dunia,” ungkap Desi, Jumat (21/2/2025).

    Desi menggambarkan, selama tahun 2024, terdapat 17 korban meninggal dunia karena DBD.

    Sementara saat ini setiap bulan ada 2 pasien yang meninggal dunia karena DBD.

    Jika mengacu para tren ini, secara persentase serangan DBD saat ini lebih buruk dari tahun lalu.

    “Memang angkanya masih lebih besar di tahun 2024, tapi dari trennya, persentase korban saat ini lebih tinggi,” jelasnya.

    Lanjut Desi, Dinkes menindaklanjuti setiap kasus dengan penyelidikan epidemi.

    Secara nonmedis Dinkes juga bergerak di lapangan, seperti memantau keberadaan jentik nyamuk di lingkungan pasien.

    Terbukti dari kasus terakhir di Desa Ketanon ini, petugas kesehatan menemukan jentik nyamuk yang menjadi indikasi adanya nyamuk sebagai sumber penularan.

    “Kami sebenarnya prihatin jika sudah ada kasus seperti ini. Kemarin-kemarin kami sudah mengimbau masyarakat untuk  melakukan kegiatan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” ujar Desi.

    Sebelum melakukan pengasapan, Dinkes meminta lingkungan melakukan PSN.

    Sebab pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara telur dan jentik nyamuk tidak akan mati dengan pengasapan.

    Setelah sarang nyamuk diberantas, artinya jentik dan telur nyamuk sudah tidak ada, maka nyamuk dewasa diberantas dengan pengasapan.

    Tahun 2024 telah dilakukan gerakan PSN massal di tengah serangan DBD yang masif.

    Gerakan ini dipimpin langsung sekretaris daerah (sekda) setiap hari Jumat.

    Bahkan PSN massal ini dilakukan sampai 3 hari menjelang Lebaran.

    “Tahun ini sebenarnya sudah ada imbauan dari sekda untuk melakukan PSN. Mungkin ini perlu disampaikan ke pemegang kebijakan, seperti kepala desa dan yang lainnya,” tegas Desi.

    Desi menyayangkan, PSN dilakukan setelah terjadi kasus DBD yang menyebabkan kematian.

    Padahal berkaca dari tahun sebelumnya, PSN bisa menurunkan angka DBD hingga 80 persen.

    Melihat kejadian di sekolah, Desi akan bersurat ke Dinas Pendidikan dan Kantor Kemenag agar melakukan PSN di lingkungan pendidikan.

  • WASPADA Hujan Petir Melanda 13 Daerah Jatim Besok Kamis, 20 Februari 2025, saat Pagi atau Sore

    WASPADA Hujan Petir Melanda 13 Daerah Jatim Besok Kamis, 20 Februari 2025, saat Pagi atau Sore

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Kamis, 20 Februari 2025.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), belasan daerah Jawa Timur akan hujan lebat disertai petir.

    Waktu hujan turun adalah pagi atau sore.

    Sekira pukul 06.00 WIB, Jombang, Kediri, Kota Batu, Malang, Pasuruan, Lumajang, Magetan, Mojokerto, dan Nganjuk akan merasakan cuaca tersebut.

    Sementara daerah lainnya, di waktu bersamaan, akan hujan ringan, seperti di Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Surabaya, Pamekasan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Situbondo, Trenggalek, dan Tulungagung.

    Hujan ini juga diprediksi masih bertahan pada pukul  09.00 WIB.

    Hujan petir melanda Kota batu, Madiun, Pasuruan, Probolinggo, Ngawi, Pasuruan, dan Probolinggo, sementara Tuban, Situbondo, Mojokerto, Magetan, Lamongan, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Bangkalan akan hujan ringan.

    Saat siang, cuaca cenderung berawan.

    Hujan kembali turun saat sore di Pasuruan dan Probolinggo saat pukul 15.00 WIB.

    Selepas waktu-waktu di atas, cuaca di Jawa Timur cenderung berawan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok, 20 Februari 2025, dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Jangan lupa berdoa saat hujan turun.

    1. Doa ketika Turun Hujan

     اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi‘a.

    Artinya: 

    Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.

    2. Doa ketika Hujan Versi Singkat

    اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

    Allahumma shoyyiban naafi’an

    Artinya:

    Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

    3. Doa ketika Hujan Deras atau Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: 

    Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.

    Ilustrasi hujan. (Pexels)

    4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

     اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

    Allahumma laa taqtulna bighadhabika walaa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘afinaa qabla dzalika.

    Artinya:

    Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

    5. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

    Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

    Artinya: 

    Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Pemkab Tulungagung Lakukan Efisiensi, Anggaran Hibah ke Instansi Berpotensi Dikurangi

    Pemkab Tulungagung Lakukan Efisiensi, Anggaran Hibah ke Instansi Berpotensi Dikurangi

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG– Pemkab Tulungagung telah berhasil menyisihkan anggaran sebesar Rp 52,3 miliar hasil dari efisiensi.

    Langkah ini untuk menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 1 tahun 2025 tentang penghematan anggaran.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi, mengatakan angka ini belum final karena bisa saja berubah.

    “Untuk masih rengrengan sementara. Kami harus melapor lebih dulu ke Pak Bupati,” ujar Tri Hariadi, Rabu (19/2/2025).

    Tri Hariadi menambahkan, penghematan anggaran ini tidak akan berpengaruh pada kegiatan yang sudah direncanakan.

    Ia beralasan, anggaran yang dihemat adalah prakegiatan, seperti rapat, koordinasi maupun studi banding.

    Sementara anggaran untuk kegiatan inti yang direncanakan tidak akan dikurangi.

    “Misalnya untuk penanganan kemiskinan, dananya tidak akan dikurangi. Kegiatan tetap terus berjalan, lebih tepat sasaran,” katanya.

    Anggaran yang paling banyak dipangkas adalah perjalanan dinas, yang mencapai Rp 10 miliar.

    Besaran anggaran ini setara dengan 50 persen anggaran sebelumnya.

    Besaran data sementara Rp 52,3 miliar ini akan juga akan dilaporkan ke DPRD Tulungagung.

    “Besaran penghematan ini juga perlu dibahas di dewan, karena setiap komisi membawahi sejumlah bidang,” jelas Tri Hariadi.

    Penghematan anggaran ini diperkirakan juga akan berpengaruh pada hibah ke instansi lain.

    Sebelumnya Polres Tulungagung akan menerima hibah untuk renovasi markas yang ada di Jalan A Yani Timur.

    Jika anggaran pascapenghematan ini tidak memungkinkan, maka sejumlah kegiatan akan ditunda lebih dulu.

    “Hibah kemungkinan akan berkurang. Jika bisa ditunda, maka akan kami tunda,” tegasnya.

    Tri Hariadi memastikan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menerima penghematan ini.

    Besaran penghematan disesuaikan dengan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.

    Hasil dana penghematan nantinya akan dilaporkan ke pemerintah pusat.

    “Kami menunggu petunjuk selanjutnya, dikemanakan anggaran itu,” tandas Tri Hariadi.

  • Pemkab Tulungagung Efisiensi Anggaran Rp52,3 Miliar Imbas Inpres

    Pemkab Tulungagung Efisiensi Anggaran Rp52,3 Miliar Imbas Inpres

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp52,3 miliar sebagai dampak dari turunnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025. Pemkab Tulungagung dipastikan mengalami pemangkasan transfer dana dari pemerintah pusat akibat kebijakan tersebut.

    Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, mengungkapkan bahwa dana transfer dari pemerintah pusat yang terpangkas adalah Dana Alokasi Umum (DAU) spesifik dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

    “Pemkab Tulungagung melakukan efisiensi sesuai Inpres Nomor 1 Tahun 2025 yang telah kami terima, besarannya mencapai Rp52,3 miliar,” ujarnya, ditulis Rabu (19/2/2025).

    Galih menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa memperkirakan secara rinci seberapa besar masing-masing anggaran di APBD Kabupaten Tulungagung 2025 yang akan dilakukan efisiensi. Namun, beberapa pos anggaran seperti perjalanan dinas, cetak souvenir, sewa kendaraan, dan anggaran publikasi akan mengalami pemangkasan.

    “Dalam efisiensi kami disuruh menghitung sendiri. Mana-mana yang dipotong 50 persen. Mana yang ada 30 persen. Yang penting proses pelayanan publik tidak terkendala,” paparnya.

    Galih Nusantoro menambahkan bahwa pemangkasan transfer dana sebesar Rp52,3 miliar dari pemerintah pusat tergolong cukup besar. Apalagi, kekuatan APBD Kabupaten Tulungagung saat ini berada di kisaran Rp3 triliun. Efisiensi anggaran juga akan diterapkan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulungagung, bukan hanya di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Tulungagung saja.

    “Kalau melihat dari Inpres-nya, anggaran di DPRD tidak termasuk yang dikecualikan. Tetapi nanti perlu ada pembahasan bersama,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Polisi Selidiki Identitas Mayat Mr. X, Diduga Tertemper Kereta di Tulungagung

    Polisi Selidiki Identitas Mayat Mr. X, Diduga Tertemper Kereta di Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Polisi masih menyelidiki identitas sesosok mayat tanpa identitas yang ditemukan di perlintasan kereta api wilayah Desa Aryojeding, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Selasa (18/02/2025). Jenazah yang belum teridentifikasi itu diduga tertemper kereta api yang melintas dan ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

    Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdianto, mengatakan bahwa mayat Mr X tersebut memiliki ciri-ciri mengenakan kaos lengan pendek bermotif garis berwarna hitam biru serta celana pendek hitam. Usia korban diperkirakan sekitar 50 tahun. Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB.

    “Kami menerima laporan dari warga tentang temuan jenazah Mr X ini sekitar pukul 05.00 WIB,” ujarnya, ditulis Rabu (19/2/2025).

    Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, korban diduga tertemper Kereta Api Penataran jurusan Blitar-Surabaya. Kereta api dengan nomor lokomotif CC 2108330 diketahui berangkat dari Stasiun Blitar. Sesampainya di lokasi kejadian, kereta tersebut menabrak korban.

    “Dari pengakuan saksi, kereta sempat berhenti untuk melakukan pengecekan. Setelah rangkaian dinyatakan aman, kereta api langsung melanjutkan perjalanan kembali menuju Surabaya,” tuturnya.

    Polisi yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Akibat benturan keras, korban terpental sejauh 75 meter dan tubuhnya mengalami kerusakan parah. Salah satu saksi mengungkapkan bahwa sehari sebelum kejadian, korban terlihat tidur-tiduran di pos utara tugu KB. Meski tampak normal, korban terlihat murung.

    “Usai dilakukan olah TKP oleh Unit Inafis Polres Tulungagung, korban kemudian dievakuasi ke RS Dr. Iskak Tulungagung,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Cuaca Jatim Besok Selasa, 18 Februari 2025: Hujan Petir Melanda 3 Daerah saat Pagi, Lainnya Sedang

    Cuaca Jatim Besok Selasa, 18 Februari 2025: Hujan Petir Melanda 3 Daerah saat Pagi, Lainnya Sedang

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini ramalan cuaca Jatim besok Selasa, 18 Februari 2025.

    Ramalan cuaca ini berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, sebagian besar daerah di Jawa Timur akan hujan saat pagi.

    Tiga di antaranya bahkan dilanda hujan lebat disertai petir.

    Cuaca ini awalnya ringan, diprediksi turun di sebagian besar daerah Jawa Timur sekira pukul 06.00 WIB, kecuali Gresik, Jember, Madiun, Probolinggo, Mojokerto, Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, dan Sumenep.

    Intensitas bertambah pada pukul 09.00 WIB.

    Sebagian besar daerah akan hujan berintensitas sedang.

    Situbondo, Sampang, Probolinggo, Pamekasan, Mojokerto, Madiun, Lamongan, Surabaya, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, dan Bangkalan akan hujan ringan di waktu tersebut.

    Sementara Kota Batu, Pasuruan, dan Tulungagung akan hujan petir.

    Hujan masih mengguyur pada pukul 12.00 WIB di Banyuwangi, Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Kota Batu, Madiun, Surabaya, Lamongan, Lumajang, Magetan, Malang, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Sidoarjo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

    Saat sore dan malam, cuaca cenderung berawan.

    Beberapa daerah akan cerah berawan bahkan hujan ringan di Pacitan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok, 18 Februari 2025, dapat disimak lewat tautan ini: KLIK.

    Jangan lupa berdoa juga saat hujan. 

    1. Doa ketika Turun Hujan

     اَللَّهُمَّ صَيِّبًا هَنِيًّا وَسَيِّبًا نَافِعًا

    Allahumma shayyiban haniyya wa sayyiban nafi‘a.

    Artinya: 

    Wahai Tuhanku, jadikan ini hujan terpuji kesudahannya dan menjadi aliran air yang bermanfaat.

    2. Doa ketika Hujan Versi Singkat

    اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

    Allahumma shoyyiban naafi’an

    Artinya:

    Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.

    3. Doa ketika Hujan Deras atau Lebat

    اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

    Allahumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa. Allahumma ‘alal akaami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

    Artinya: 

    Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.

    Ilustrasi hujan. (Pexels)

    4. Doa ketika Hujan Disertai Petir

     اَلًلهُمَ لا تقتلنا بغضبك ولا تهلكنا بعذابك وعافنا قبل ذلك

    Allahumma laa taqtulna bighadhabika walaa tuhliknaa bi’adzaabika wa ‘afinaa qabla dzalika.

    Artinya:

    Ya Allah, janganlah kau bunuh diriku dengan kemarahan-Mu, dan janganlah kau rusak diriku dengan siksa-Mu, dan maafkanlah aku sebelum semua itu.

    5. Doa ketika Hujan Disertai Angin Kencang

    اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَ خَيْرَ مَا فِيْهَا وَ خَيْرَمَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَ شَرِّمَا فِيْهَا وَ شَرِّمَا أُرْسِلَتْ بِهِ

    Allahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa syarri maa ursilat bih.

    Artinya: 

    Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya.

     

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Komisi B DPRD Tulungagung Pastikan Produksi Susu Tak Terpengaruh Merebaknya PMK

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Komisi B DPRD Tulungagung telah menyelesaikan kunjungan ke sejumlah kandang sapi perah di Kecamatan Sendang, Tulungagung, Jawa Timur.

    Komisi yang membidangi Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat ini juga menggali informasi di antara peternak.

    Hasilnya, mereka memastikan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak berpengaruh dengan peternakan sapi perah.

    “Sampai saat ini belum ada laporan kasus PMK pada sapi perah,” ungkap Ketua Komisi B DPRD Tulungagung, Widodo Prasetyo, Senin (17/2/2025).

    Salah satu sasaran yang dikunjungi adalah Koperasi Tani Wilis Kecamatan Sendang, tempat bernaung ratusan peternak sapi perah.

    Mereka memastikan produksi susu tidak terpengaruh isu PMK.

    Dengan demikian, produksi susu dari para peternak tetap terserap pasar seperti biasanya.

    “Tidak ada kasus pada sapi perah, semua aman terkendali. Produksi susu tidak terpengaruh sama sekali,” tegas Widodo.

    Secara umum kasus PMK di Kabupaten Tulungagung juga sudah landai.

    Hal ini tidak lepas dari upaya vaksinasi pada sapi-sapi yang sehat, sehingga mampu memutus penularan.

    Menurut Widodo, vaksin dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) terbatas.

    Para peternak banyak yang mengadakan vaksin secara mandiri, salah satunya lewat koperasi yang menaungi.

    “Mereka mengandalkan para mantri suntik yang ada di desa-desa. Vaksinnya memang terbatas,” katanya.

    Widodo mengaku juga selalu berkomunikasi dengan para pedagang sapi, utamanya di selatan Tulungagung.

    Para pedagang ini juga mengakui jika kasus PMK di Tulungagung terus menurun.

    Karena itu pembukaan Pasar Hewan Terpadu (PHT) dianggap sudah sangat tepat.

    “PMK sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Pedagang menilai kondisinya sudah aman,” tandas Widodo.

    Sebelumnya, PHT Tulungagung ditutup sejak 9 Januari-9 Februari 2025 karena merebaknya kasus PMK.

    PHT dibuka kembali pada pasaran Pahing, Jumat (14/2/2025), namun jumlah sapi yang diperdagangkan hanya 208 ekor.

    Para pedagang banyak yang datang tanpa membawa sapi, sekedar untuk memantau harga hewan ternak.

    Sementara jumlah sapi yang diperdagangkan saat situasi normal mencapai 750 ekor.

    PHT Tulungagung menjadi salah satu pasar hewan terbesar di wilayah barat daya Jawa Timur.

    Setiap Pahing pedagang yang datang bukan hanya dari Tulungagung, namun juga wilayah sekitar, seperti Blitar, Trenggalek, Kediri juga Malang.

    Bahkan pedagang dari Madura, Sidoarjo dan Gresik banyak yang datang ke PHT, terutama menjelang Iduladha.

  • Gula Semut Kediri Tembus Pasar Internasional di Jepang dan Malaysia

    Gula Semut Kediri Tembus Pasar Internasional di Jepang dan Malaysia

    Kediri, Beritasatu.com – Gula semut produksi Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kini semakin diminati pasar, baik di dalam negeri maupun mancanegara, seperti Jepang dan Malaysia. Produk berbahan dasar tebu ini diproduksi pasangan suami istri (pasutri) Guncono dan Sri Wahyuni, warga Desa Nambaan, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

    “Kami memulai usaha sejak 2014 dengan membuat gula merah berbentuk balok, bumbung, dan koin. Namun, pada 2018, kami melihat peluang bisnis gula semut karena masyarakat lebih menyukai produk yang praktis,” ujar Sri Wahyuni saat ditemui Beritasatu.com, Minggu (16/2/2025).

    Menurut Sri Wahyuni, gula semut lebih praktis digunakan dibandingkan gula merah berbentuk balok. Dengan kemasan bubuk, konsumen cukup menggunakan sendok takar saat memasak atau membuat minuman.

    Apalagi, Kabupaten Kediri memiliki banyak petani tebu dan perajin gula merah sehingga bahan baku melimpah. Untuk meningkatkan kualitas produksi gula semut Kediri, Guncono dan Sri Wahyuni bahkan rela belajar langsung ke Yogyakarta selama lima hari dengan biaya sendiri.

    Usaha ini pun berbuah manis. Kini, gula semut produksi mereka tidak hanya diminati di Kediri, tetapi juga merambah pasar Tulungagung, Blitar, Nganjuk, Jombang, Manado, Bandung, Papua, hingga ke luar negeri, seperti Jepang dan Malaysia.

    “Kami pernah mengirim 10 pieces ke Jepang dan 1 ton ke Malaysia. Sebenarnya ada permintaan 7 ton per pekan, tetapi karena keterbatasan alat produksi, kami belum bisa memenuhinya,” jelasnya.

    Saat ini, produksi gula semut masih dilakukan secara manual, dengan kapasitas harian hanya 200 kilogram (kg). Kendala lainnya adalah cuaca, terutama pada musim hujan karena pengeringan masih mengandalkan sinar matahari.

    Dari segi harga, gula semut Kediri dijual secara curah seharga Rp 25.000 per kg, sedangkan untuk kemasan 250 gram dijual Rp 20.000 per kg. “Kami butuh alat dengan kapasitas lebih besar agar bisa memenuhi permintaan ekspor dalam jumlah besar,” pungkas Sri Wahyuni.

  • Rencana Pembangunan Tol Malang-Blitar-Tulungagung Belum Jelas

    Rencana Pembangunan Tol Malang-Blitar-Tulungagung Belum Jelas

    Blitar (beritajatim.com) – Rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kepanjen, Malang, dengan Blitar dan Tulungagung hingga kini masih belum memiliki kejelasan. Padahal, proyek infrastruktur ini telah dinantikan oleh masyarakat yang berharap adanya akses transportasi yang lebih cepat dan efisien.

    Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian & Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Blitar, Rully Wahyu, mengungkapkan bahwa belum ada informasi terbaru terkait proyek jalan tol Malang-Blitar-Tulungagung sejak ia dilantik pada tahun 2023. Hingga saat ini, belum ada pembahasan atau keputusan resmi yang bisa ia sampaikan.

    “Sejak saya dilantik hingga saat ini saya belum ada pembahasan terkait itu,” ucap Rully, Minggu (16/2/2025).

    Antusiasme masyarakat Blitar dan sekitarnya terhadap pembangunan jalan tol ini cukup tinggi. Banyak warga yang mempertanyakan perkembangan proyek ini, mengingat manfaat besar yang bisa diberikan dalam memangkas waktu perjalanan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

    Pada tahun 2022, Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan & Jembatan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengadakan kegiatan konsultasi publik terkait proyek ini.

    Namun, setelah kegiatan tersebut, belum ada informasi lanjutan mengenai kapan pembangunan akan dimulai secara resmi. “Andaikan nanti ada perkembangan pasti kita sampaikan ke publik,” tambah Rully.

    Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Blitar juga membenarkan bahwa proyek ini sudah melalui satu kali konsultasi publik, yang dilakukan di Kanigoro dan Selopuro pada tahun 2022.

    Namun, hingga saat ini, belum ada petunjuk resmi dari pemerintah pusat mengenai kelanjutan proyek tersebut. “Sampai saat ini belum ada petunjuk lanjutan dari pemerintah pusat terkait rencana pembangunan proyek jalan ini,” ujar Hamdan Zulfikri, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Blitar.

    Masyarakat kini menunggu kepastian dari pemerintah pusat terkait proyek strategis ini. Pembangunan tol Malang-Blitar-Tulungagung diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur, khususnya Blitar dan sekitarnya. [owi/suf]