kab/kota: Tulungagung

  • 7 Rumah di Tulungagung Rusak Akibat Longsor dan Banjir

    7 Rumah di Tulungagung Rusak Akibat Longsor dan Banjir

    Tulungagung (beritajatim.com) – Intensitas hujan tinggi yang terjadi dini hari tadi menyebabkan banjir dan longsor di beberapa titik di wilayah Tulungagung. Bencana tersebut terjadi di dua Kecamatan yakni Besuki dan Bandung.

    Dari pendataang yang dilakukan BPBD setempat, terdapat beberapa desa di dua kecamatan tersebut yang terjadi banjir. Sedangka bencana longsor terjadi di kawasan kampung nelayan, Pantai Klatak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung, Gilang Zelakusuma mengatakan hujan deras terjadi dini hari. Sejumlah desa di wilayah Kecamatan Bandung dan Besuki mengalami banjir.

    Meskipun begitu banjir bisa segera surut beberapa jam kemudian. “Banjir juga masuk ke kawasan pemukiman, airnya masuk ke dalam rumah,” ujarnya, Kamis (5/6/2025).

    Sedangkan bencana longsor terjadi kampung nelayan, Pantai Klatak di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki. Material longsor merusak 7 rumah nelayan. Petugas gabungan melakukan upaya pembersihan material longsor yang menimpa rumah tersebut.

    Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. “Ada 7 rumah yang rusak karena terkena material longsor dan banjir,” jelasnya.

    Selain itu terdapat jembatan penghubung antar desa yang rusak. Tebing sisi jembatan tergerus derasnya arus sungai karena hujan. Pihak BPBD sendiri masih terus melakukan asesment untuk mengetahui dampak hujan deras tersebut.

    Pihaknya juga fokus membantu masyarakat untuk membersihkan sisa banjir berupa lumpur. “Proses asesment hingga kini masih berjalan, petugas kita masih di lapangan,” pungkasnya [nm/ian]

  • Ketika Arumi Ikut Berjibaku Bersihkan Sampah di Pantai Gemah Tulungagung

    Ketika Arumi Ikut Berjibaku Bersihkan Sampah di Pantai Gemah Tulungagung

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Arumi Bachsin yang merupakan istri Plt Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak turun langsung ikut berjibaku membersihkan sampah di Pantai Gemah Tulungagung, Kamis (5/6/2025).

    Arumi bersama 750 orang relawan lingkungan, kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan juga masyarakat Tulungagung menggencarkan gerakan menghentikan sampah plastik dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2025. Pantauan beritajatim.com, Arumi tampak memungut sampah demi sampah di kawasan Pantai Gemah.

    Pantai Gemah Tulungagung

    Kondisi Pantai Gemah Tulungagung memang tampak banyak terdapat sampah. Tak hanya sampah plastik, namun juga banyak potongan-potongan kayu.

    Bahkan, dua alat berat eskavator dan 10 truk sampah didatangkan langsung ke Pantai Gemah untuk memaksimalkan pembersihan pantai. Terutama sampah kayu yang merupakan sampah bawaan akibat hujan deras di Pantai Gemah.

    “Jadi, lokasi Pantai Gemah ini sengaja dipilih untuk peringatan Hari Lingkungan Hidup 2025. Ini karena kondisi pantai di sini memang butuh pembersihan, apalagi semalam juga ditambah dengan hujan deras dan membawa sampah kayu,” kata Arumi kepada wartawan.

    Tidak hanya itu, lokasi Pantai Gemah ini juga sempat viral beberapa waktu lantaran Pokdarwis setempat meminta bantuan untuk pembersihan pantai agar bisa menarik wisatawan datang ke Pantai Gemah.

    “Jadi, ini waktunya pas. Besok kan sudah mulai libur maka hari ini kita bersama-sama membersihkan Pantai Gemah. Sekaligus kita lihat kondisi riilnya di sini memang ada sampah plastik, ada baju juga, tapi yang paling banyak adalah puing kayu yang memang kiriman dari sungai dan hujan deras,” jelasnya.

    Kegiatan di Pantai Gemah Tulungagung

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Nurkholis menambahkan, dua hari yang lalu memang viral terkait kondisi Pantai Gemah yang kondisinya banyak terdapat sampah.

    “Oleh ibu Gubernur Jawa Timur, ini menjadi perhatian khusus. Beliau meminta kami dari DLH, Diskanla dan juga Disbudpar untuk mencari solusi,” tegasnya.

    “Maka kita paskan dengan Hari Lingkungan Hidup dan pas juga besok liburan, maka kita menggandeng banyak komunitas untuk ikut bersih-bersih pantai hari ini,” imbuhnya.

    Dia menjelaskan, banyaknya sampah kayu di Pantai Gemah dikarenakan faktor geografis pantai yang berada di teluk, sehingga saat musim hujan seperti ini, di bulan Juni dan Juli, sampah banyak yang mengarah ke laut dan bertumpuk di Pantai Gemah.

    “Solusinya adalah harusnya ada alat berat yang standby di sini. Ini kita datangkan untuk pembersihan hari ini. Dan, kita standby-kan 10 truk untuk mengangkut sampah-sampah plastik dan yang tidak bisa terurai untuk diangkut dibuang ke TPA,” tegasnya.

    Kegiatan di Pantai Gemah Tulungagung

    Di sisi lain, dalam kegiatan ini juga dilakukan penanaman pohon cemara udang. Total ada sebanyak 180 bibit tanaman cemara udang yang disumbangkan dan ditanam bersama. Selain itu, juga disumbangkan sebanyak 15 dropbox atau kotak sampah yang diberikan pada Pokdarwis Pantai Gemah. (tok/but)

  • Aktifitas Pencarian Emas di Sungai Tulungagung Dihentikan

    Aktifitas Pencarian Emas di Sungai Tulungagung Dihentikan

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemerintah Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung bersama Perhutani menghentikan aktifitas pencarian emas di sungai desa. Sebelumnya sejumlah warga mencari emas di sepanjang alirang sungai tersebut.

    Video pencarian emas ini viral di media sosial sehingga banyak warga dari luar kota yang berdatangan. Mereka bahkan rela menginap di sekitar lokasi aliran sungai untuk ikut mencari emas.

    Kepala Desa Keboireng, Supirin mengatakan pasca desanya viral menjadi lokasi pencarian emas banyak warga yang merasa resah.

    Hal ini dikarenakan jumlah pendatang dari luar daerah bertambah banyak. Beberapa pencari emas diketahui dari luar kota seperti Lumajang, Blitar dan Pasuruan.

    Kondisi ini membuat warga tidak nyaman karena banyak pendatang yang keluar masuk desa. “Warga saya terganggu kedatangan orang-orang luar daerah dan orang-orang luar daerah itu pada mencari di tebing-tebingnya sungai. Termasuk juga banyak yang menginap malam hari ratusan orang dari luar,” ujarnya.

    Selain itu mereka juga khawatir kerusakan lingkungan yang disebabkan aktifitas pencarian emas tersebut. Terlebih para pencari emas ini mulai mengambil tanah di tebing sungai.

    Pihak desa kemudian berkoordinasi dengan Perhutani untuk melakukan razia dan sosialisasi. Mereka meminta warga tidak lagi mencari emas di sepanjang sungai desa tersebut.

    “Seluruh warga kami minta ikut mengawasi, jika ada yang masih nekat mencari emas kita akan minta bantuan dari instansi kepolisian atau mungkin APH lainnya untuk menindak tegas,” tuturnya.

    Sementara itu Asper KBKPH Bandung, Edi Purnomo menerangkan sungai yang menjadi lokasi pencarian emas tersebut berada di kawasan milik Perhutani.

    Sungai ini masuk petak 98 H yang menjadi kawasan perlindungan setempat. Sesuai UU no 18 tahun 2023, aktifitas penambangan dan pencarian emas di sungai dilarang.

    Jika melanggar bisa dikenakan sanksi pidana berupa hukuman penjara maksimal 15 tahun. “Selain itu juga dendanya cukup besar mencapai Rp 10 miliar,” pungkasnya. [nm/ted]

  • Tragis! Balita di Tulungagung Tewas Tertabrak KA Saat Bermain di Bantaran Rel

    Tragis! Balita di Tulungagung Tewas Tertabrak KA Saat Bermain di Bantaran Rel

    Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang balita di Tulungagung tewas usai tertemper kereta api Gajayana relasi Jakarta-Malang. Korban diketahui berinisial MF (3) warga Desa/ Kecamatan Rejotangan. Saat kejadian diketahui korban sedang bermain kerikil di bantaran rel. Rumah korban sendiri hanya berjarak 50 meter dari rel kereta api tersebut.

    Kapolsek Rejotangan, AKP Kasyanto menerangkan peristiwa kecelakaan ini terjadi sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu kereta api Gajayana melaju dari arah barat menuju timur. Sedangkan korban bermain kerikil di bantaran rel sisi utara. Karena posisi korban terlalu dekat sehingga tertemper kereta api dan terpental hingga sejauh 10 meter. “Korban sedang bermain kerikil di bantaran rel dan tertemper kereta api yang melintas, ” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

    Dari keterangan sejumlah saksi, korban dirumah hanya dengan kakaknya saja. Sedangka kedua orang tua korban sedang bekerja di pasar. Diduga korban bisa membuka pintu rumah sendiri dan berjalan ke arah rel kereta api. “Saat kejadian kedua orang tua korban sedang bekerja di pasar, ” tuturnya.

    Pihak keluarga menolak dilakukan visum terhadap jenazah korban. Mereka langsung membawa jenazah korban ke rumah dan membersihkan lokasi kejadian. Keluarga juga menandatangani surat pernyataan penolakan visum dan menerima kejadian ini sebagai musibah. “Keluarga sudah menerima kejadian tersebut musibah, ” pungkasnya. [nm/kun]

  • Mobil Anggota DPRD Tulungagung Tertabrak dan Tercebur Sungai

    Mobil Anggota DPRD Tulungagung Tertabrak dan Tercebur Sungai

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah mobil yang dikendari anggota DPRD Tulungagung mengalami kecelakaan dan masuk ke dalam sungai. Mobil Grand Vitara dengan nomor polisi AG 808 BNI tersebut dikendarai oleh Subani, anggota DPRD Tulungagung dari Partai Hanura.

    Mobil tersebut tertabrak oleh Honda Brio dengan nopol AG 1681 VO saat hendak keluar gang. Kerasnya benturan membuat mobil oleng dan masuk ke dalam sungai sedalam 3 meter.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Gery Permana mengatakan peristiwa kecelakaan ini bermula saat mobil honda Brio yang dikendarai oleh Andy Prasetya Pradana (30) warga Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri melaju dari arah utara menuju selatan. Tepat di Desa Gandong, Kecamatan Bandung, mobil yang dikendarai Subani keluar dari gang.

    Mobil tersebut berjalan dari arah barat dan hendak berbelok ke arah selatan. “Diduga karena kurang konsentrasi baik itu pengendara mobil Honda Brio maupun Grand Vitara akhirnya terjadi kecelakaan,” ujarnya, Rabu (04/06/2025).

    Kerasnya benturan tersebut membuat mobil yang dikendarai Subani masuk ke dalam sungai di sisi kanan jalan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Subani diketahui hanya mengalami luka ringan saja.

    Sedangkan sopir dan penumpang mobil honda brio mengalami luka sedang dan menjalani perawatan di klinik terdekat. “Baik pengemudi mobil grand vitara maupun honda brio mengalami luka ringan dan sedang,” terangnya.

    Polisi sendiri masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan ini. Mereka menemukan bekas pengereman di lokasi kejadian. Pengereman tersebut dari mobil honda brio dan panjang bekas pengereman ini mencapai 100 meter. Polisi masih akan melihat rekaman CCTV untuk membantu proses penyelidikan kasus ini.

    “Yang jelas ada bekas pengereman dari mobil honda brio, diduga mobil ini melaju dengan kecepatan mencapai 100 KM/jam,” pungkasnya. [nm/but]

  • KA Kertanegara Alami Gangguan di Kediri, KAI Beri Kompensasi kepada Penumpang

    KA Kertanegara Alami Gangguan di Kediri, KAI Beri Kompensasi kepada Penumpang

    Kediri (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan KA Kertanegara (KA 167) relasi Malang–Purwokerto akibat gangguan sarana pada kereta pembangkit. Gangguan terjadi pada Selasa, 3 Juni 2025, pukul 10.28 WIB.

    Tim teknis KAI segera melakukan penanganan di lapangan sehingga pada pukul 12.48 WIB, KA Kertanegara dapat melanjutkan perjalanan kembali dari Stasiun Kediri.

    Manager Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, menyampaikan, “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan akibat kondisi ini. KAI terus berkomitmen mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api. Adapun kronologi bermula dari laporan Petugas Kondektur KA Kertanegara yang menyampaikan adanya gangguan pada kereta pembangkit dalam kondisi mati saat keberangkatan dari Stasiun Tulungagung. Selanjutnya, saat KA tiba di Stasiun Kediri, dilakukan penggantian kereta pembangkit dengan unit dari Stasiun Blitar,” jelas Zainul.

    Zainul menambahkan, sebagai bentuk tanggung jawab, KAI telah memberikan service recovery kepada pelanggan yang terdampak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni berupa minuman, makanan ringan, atau makanan berat, tergantung pada durasi keterlambatan.

    “KA Kertanegara mengalami keterlambatan selama 107 menit. Berdasarkan ketentuan, penumpang berhak mendapatkan service recovery I untuk keterlambatan 60 menit pertama,” terang Zainul.

    Pemberian service recovery telah diberikan kepada seluruh penumpang KA Kertanegara, termasuk calon penumpang dari Stasiun Kertosono, Stasiun Nganjuk, dan Stasiun Madiun.

    KAI Daop 7 Madiun menyampaikan apresiasi atas kesabaran para pelanggan selama proses penanganan gangguan dan atas kepercayaan masyarakat yang terus memilih moda transportasi kereta api. [nm/ted]

  • Polisi Tembak Mati 2 Spesialis Pembobol Toko di Tol Sidoarjo

    Polisi Tembak Mati 2 Spesialis Pembobol Toko di Tol Sidoarjo

    Liputan6.com, Surabaya – Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur membenarkan, pihaknya bersama tim gabungan dari Polres Sidoarjo dan Tulungagung, telah menembak mati dua pelaku spesialis pembobol toko dan distributor rokok di Jalan Tol Sidoarjo.

    “Penindakan itu dilakukan setelah para pelaku berusaha melarikan diri dan membahayakan petugas saat pengejaran,” ujar AKBP Jumhur di kamar mayat rumah sakit Bhayangkara Surabaya, Selasa (3/6/2025).

    AKBP Erik mengungkapkan, penindakan tersebut merupakan hasil pengembangan dari sejumlah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di wilayah Gresik, Sidoarjo, Tulungagung, Malang, dan Situbondo.

    “Hampir seluruh wilayah Jawa Timur dibobol. Mereka merupakan kelompok asal Jawa Tengah yang memang spesialis membobol toko dan distributor rokok,” ucapnya.

    AKBP Jumhur mengatakan, pengungkapan ini berawal dari informasi bahwa kelompok pelaku masuk ke Jawa Timur setelah sebelumnya berada di Bali. Tim gabungan kemudian melakukan pengejaran hingga ke jalan tol Malang–Sidoarjo.

    Di ruas tol Kejapanan, lanjut AKBP Jumhur, para pelaku sempat dihadang oleh petugas PJR dan tim Reskrim gabungan, namun mereka berupaya kabur dengan menabrak kendaraan petugas dan melaju dengan kecepatan tinggi.

    “Peringatan sudah kami berikan, tapi pelaku tetap berusaha kabur dan menabrak mobil anggota di KM 755 pintu keluar Sidoarjo. Karena membahayakan petugas, kami lakukan tindakan tegas dan terukur,” ujarnya.

     

  • Nenek di Tulungagung Tewas Tertemper Kereta Api Malabar

    Nenek di Tulungagung Tewas Tertemper Kereta Api Malabar

    Tulungagung (beritajatim.com) – Seorang nenek tewas usai tertemper kereta api di Tulungagung. Korban diketahui bernama Sringatin (70), warga Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, tertemper kereta api Malabar relasi Bandung-Malang hingga terpental sejauh 25 meter dari titik awal.

    Warga tak menyangka korban tewas karena tertemper kereta api. Sebab selama ini korban dikenal mengalami sakit dan susah untuk berjalan kaki.

    Panit Laka Lantas Polsek Ngunut, Iptu Thomas Hari Wibowo mengatakan kecelakaan ini terjadi di jalur kereta api masuk Desa Pulosari, sekitar pukul 04.55 WIB. Petugas yang menerima laporan warga langsung menuju lokasi kejadian.

    Mereka menemukan korban terpental masuk ke area sawah di sekitar rel. “Saat kami tiba di lokasi kejadian korban sudah terpental sejauh 25 meter dari titik awal kecelakaan dan masuk ke area pesawahan,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).

    Petugas sempat kesulitan untuk mengidentifikasi korban karena tidak menemukan identitas. Namun warga mengenali korban dari pakaiannya. Korban diketahui mengenakan pakaian milik jamaah yasin Desa Kromasan. Keluarga yang datang ke lokasi kejadian memastikan bahwa korban adalah Sringatin.

    Rumah korban berjarak sekitar 500 meter dari lokasi kejadian. “Yang mengenali pertama adalah keluarga korban dari pakaiannya, karena kondisi wajah sudah rusak,” tuturnya.

    Dari keterangan sejumlah saksi, korban selama ini mengalami sakit dan susah untuk berjalan kaki. Polisi yang melakukan olah TKP menemukan adanya jejak korban berjalan kaki di sekitar lokasi. Keterangan ini juga diperkuat pengakuat masinis yang melihat korban berjalan di sebelah rel.

    Jenazah korban dibawa ke RSUD dr Iskak untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut. “Dugaan kuat korban nekat mengakhiri hidupnya, tapi kita masih lakukan pendalaman lagi,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Komplotan Maling Kejar-kejaran dengan Polisi di Tol Kejapanan, 2 Tewas Ditembak

    Komplotan Maling Kejar-kejaran dengan Polisi di Tol Kejapanan, 2 Tewas Ditembak

    Jakarta

    Aksi kejar-kejaran terjadi di ruas Tol Kejapanan. Dua maling spesialis pembobol toko tewas seketika usai dihujani peluru oleh polisi karena melawan dan berupaya kabur.

    Dilansir detikJatim, Selasa (3/6/2025), pada pukul 00.46 WIB, polisi membawa jasad 2 pelaku spesialis pembobol distributor rokok. Satu di antaranya bertubuh kurus dan seorang lagi bertubuh besar. Kedua jenazah dibawa masuk dan diidentifikasi oleh Inafis Polda Jatim.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan, pihaknya terpaksa melakukan tindakan tegas dengan menembakkan timah panas ke arah para pelaku. Menurutnya, para pelaku merupakan spesialis pembobolan toko atau distributor rokok antar provinsi.

    “Kebanyakan TKP-nya toko, jadi spesialis bobol toko atau distributor rokok,” kata Jumhur kepada awak media saat ditemui di kamar jenazah RS Bhayangkara Surabaya, Selasa (3/6/2025).

    Jumhur menjelaskan, penangkapan dan perburuan komplotan spesialis bobol distributor rokok itu dilakukan oleh tim gabungan. Selain Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, ada pula Satreskrim Polres Tulungagung, Sidoarjo, hingga PJR dan petugas tol dari Jasamarga.

    Jumhur memastikan ada 4 pelaku dalam komplotan tersebut. Dua di antaranya tewas saat aksi kejar-kejaran, satu diamankan, dan satu orang melarikan diri.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Inilah Bejo, Sapi Milik peternak Tulungagung yang Jadi Hewan Kurban Prabowo Subianto

    Inilah Bejo, Sapi Milik peternak Tulungagung yang Jadi Hewan Kurban Prabowo Subianto

    Tulungagung (beritajatim.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, melakukan pemeriksaan akhir terhadap kondisi sapi jumbo yang akan dijadikan hewan kurban oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Sapi jenis limosin dengan bobot mencapai 1 ton 50 kilogram ini merupakan milik peternak Agus Prasetyo, warga Desa Padangan, Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Sapi ini rencananya akan disembelih di Masjid Baitul Khoir, Kecamatan Bandung, Kabupaten Tulungagung.

    Agus mengaku senang dan bangga hewan sapi yang dirawatnya dipilih untuk menjadi hewan kurban Prabowo Subianto. Sapi berusia 4 tahun ini diberi nama Bejo. Sesuai namanya, sapi ini tergolong mudah perawatannya karena tidak pernah mengalami sakit atau kendala lainnya.

    Setiap dua bulan sekali Agus memberi vitamin agar Bejo tetap terjaga kesehatannya. “Untuk makanan seperti sapi pada umumnya, tidak ada perawatan khusus hanya vitamin rutin setiap dua bulan sekali,” ujarnya, Senin (2/6/2025).

    Kabid Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung, Tutus Sumaryani menerangkan sapi bantuan masyarakat ini dipilih sesuai kriteria diantaranya dalam kondisi sehat dan berat minimal 800 kilogram. Pihak dinas menyiapkan 5 ekor sapi yang dinilai cocok dan layak untuk menjadi hewan kurban Prabowo Subianto.

    Proses selanjutntya sapi dipilih oleh tim dari pusat. Bejo ini dibeli dengan harga Rp 99,5 juta. “Mereka melakukan negosiasi langsung dengan pemilik sapi kita hanya menyediakan pilihan saja,” tuturnya.

    Pihak Dinas sendiri terus memantau kondisi kesehatan sapi tersebut. Nantinya sapi akan dikirim ke Masjid Baitul Khoir pada hari Kamis mendatang. Dengan melihat kondisi saat ini, diperkirakan sapi ini menghasilkan daging mencapai 600 kilogram.

    “Biasanya hasil daging 60 persen dari berat total keseluruhan, jika saat ini berat mencapai 1 ton 50 kilogram, diperkirakan dagingnya mencapai 600 kilogram,” pungkasnya. [nm/kun]