kab/kota: Tulungagung

  • Puting Beliung Sambar Dinding Rumah Warga di Tulungagung Hingga Roboh

    Puting Beliung Sambar Dinding Rumah Warga di Tulungagung Hingga Roboh

    Tulungagung (beritajatim.com) – Dinding rumah milik Sunarti (65) warga Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung roboh terkena terjangan angin puting beliung. Dinding ruang keluarga tersebut roboh ke dalam rumah dan menimpa korban yang sedang berada di dalam.

    Beruntung korban selamat dan hanya mengalami luka ringan saja. Untuk sementara korban akan mengungsi ke rumah salah seorang anaknya, hingga proses perbaikan selesai dilakukan.

    Sunarti mengatakan, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban sedang berada di rumah bersama cucunya. Tiba-tiba angin kencang terjadi bersamaan dengan hujan dan menyebabkan bangunan dinding bagian ruang keluarga roboh. Korban tertimpa dinding tersebut dan mengalami luka ringan pada bagian kaki.

    “Pintu terbuka terkena angin dan dinding langsung roboh, saat itu sedang berada di dalam bersama cucu,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

    Tak hanya merusak dinding, bagian atap berupa genteng dan asbes juga hilang terkena angin. Akses listrik di rumah tersebut mati akibat bencana ini. Pihak BPBD yang datang ke lokasi kejadian memberi bantuan berupa sembako dan terpal untuk menutup bagian dinding yang roboh tersebut.

    Untuk sementara Sunarti berencana mengungsi ke rumah salah seorang anaknya. “Nanti ya mengungsi dulu karena tidak ada listrik juga,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolsek Sumbergempol, Iptu M Anshori mengatakan bencana angin puting beliung ini terjadi di 3 desa. Yakni Desa Doroampel, Tambakrejo dan Junjung. Hingga saat ini proses pendataan masih berlangsung.

    Diperkirakan jumlah bangunan yang terdampak bencana ini mencapai 50 an. “Rata-rata kerusakannya bagian atap genting dan asbes, kalau dinding rumah yang roboh ada satu di Desa Doroampel,” pungkasnya. [nm]

  • Air Mata Haru Sambut Pembukaan Sekolah Rakyat di Banyuwangi

    Air Mata Haru Sambut Pembukaan Sekolah Rakyat di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Suasana haru mewarnai pembukaan Sekolah Rakyat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar, Banyuwangi, Selasa (30/9/2025). Sebanyak 73 anak dari berbagai latar belakang diantar orang tua dan keluarganya untuk menempuh pendidikan berasrama di sekolah gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    Di tengah riuh suasana, momen paling menyentuh datang dari Nur Wahidah (50), ibu tunanetra asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Air matanya menetes saat disapa Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir meresmikan sekolah tersebut.

    Dengan suara lirih, Wahidah menceritakan perjuangannya membesarkan empat anak seorang diri. Anak sulungnya telah meninggal dunia, anak kedua sudah bekerja, anak ketiga masih duduk di bangku SMA, sementara yang ia antar ke Sekolah Rakyat adalah Rehan Meizi, anak bungsunya yang kini kelas 5 SD.

    “Sudah sembilan tahun saya kehilangan penglihatan. Untuk hidup, saya hanya bisa bekerja sebagai tukang pijat. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya merasa sangat terbantu. Semoga anak saya bisa maju, berkembang, dan menjadi orang yang sukses kelak,” tuturnya.

    Mendengar kisah itu, Ipuk menguatkan. “Tetaplah semangat ngih Bu. InsyaAllah anak-anak ibu bisa menggapai cita-citanya. Bapak Presiden melalui Sekolah Rakyat ini ingin semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan,” ucapnya.

    Puluhan orang tua lain juga menyimpan asa yang sama. Tutik (54), warga Songgon, tampak bersemangat ketika mengantar anaknya, Hidayatur Ramadan, siswa kelas 2 SMA, untuk mulai bersekolah di Sekolah Rakyat.

    “Perasaan saya senang sekali setelah tahu tempatnya nyaman. Daripada di rumah main terus, di sini anak saya lebih terarah. Hati saya juga lega, apalagi semuanya gratis,” ujar Tutik, yang sejak sembilan tahun lalu berjuang sendiri menghidupi keluarga setelah suaminya meninggal dunia.

    Semangat serupa juga ditunjukkan Yesi, siswi SMA asal Siliragung. Ia sempat bersekolah di Tulungagung sebelum kembali ke Banyuwangi untuk merawat neneknya yang sakit. “Awalnya saya mau sekolah di SMK PGRI, lalu saya direkomendasikan pendeta saya bahwa ada sekolah program presiden. Saya tertarik, karena memang kami kurang mampu akhirnya saya memutuskan untuk sekolah di sini,” katanya.

    Yesi yang gemar menyanyi dan menari itu bertekad untuk serius belajar, melanjutkan kuliah, dan bercita-cita menjadi psikolog. Harapan tersebut diamini oleh Bupati Ipuk.

    “Semoga apapun cita-cita kalian mudah-mudahan bisa diwujudkan. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, jadikan Sekolah Rakyat ini langkah awal untuk mewujudkan harapan apapun di masa depan,” pesannya. [alr/beq]

  • SPPG Panen Resto Berhenti Beroperasi, Satgas MBG Tulungagung Ungkap Alasannya

    SPPG Panen Resto Berhenti Beroperasi, Satgas MBG Tulungagung Ungkap Alasannya

    Tulungagung (beritajatim.com) – Satuan Tugas Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (Satgas MBG) Tulungagung mengungkap alasan penghentian sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panen Resto. Mitra MBG tersebut tidak beroperasi karena adanya masalah internal, tepatnya tenaga ahli gizi dan akuntan yang mengundurkan diri.

    Sekretaris Satgas Percepatan MBG Tulungagung, Agus Suswantoro, menyampaikan peristiwa itu diketahui saat pihaknya melaporkan kondisi di lapangan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) yang melakukan kunjungan. Setelah pengecekan, ditemukan adanya miskomunikasi internal yang membuat dua tenaga inti mundur.

    “Ya, (SPPG) Panen Resto, setelah kami cek, (operasional) dihentikan sementara karena ada miskomunikasi di internal sehingga menyebabkan ahli gizi dan akuntannya mengundurkan diri. Padahal untuk melaksanakan MBG kan dua staf inti ini kan harus ada,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

    Dalam struktur organisasi SPPG, keberadaan ahli gizi dan akuntan merupakan keharusan. Ahli gizi bertugas memastikan pemenuhan makanan bergizi yang seimbang dan aman, sementara akuntan berperan mengelola keuangan, mulai dari belanja hingga pengajuan anggaran ke BGN. Tanpa keduanya, layanan MBG tidak bisa dijalankan sesuai ketentuan.

    “Padahal untuk pelaksanaan MBG pioner ini kan harus ada. Kalau ahli gizi dan akuntannya mengundurkan diri, otomatis tugas pelayanan MBG oleh SPPG tidak bisa dijalankan,” tambah Agus.

    Agus menegaskan, meski operasional Panen Resto dihentikan sementara, unit ini tetap menjadi bagian dari target pembentukan 80 dapur SPPG di Kabupaten Tulungagung hingga akhir 2025. Aktivitas pelayanan akan dibuka kembali setelah posisi ahli gizi dan akuntan terisi.

    “Untuk kapan beroperasinya kami belum tahu pasti, tapi kalau strukturnya sudah lengkap pasti bisa beroperasi lagi,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Bupati Tulungagung Bantu Mediasi Warga dengan TNI AD Terkait Akses Listrik

    Bupati Tulungagung Bantu Mediasi Warga dengan TNI AD Terkait Akses Listrik

    Tulungagung (beritajatim.com) -Permasalahan kesulitan akses listrik yang dialami warga di kawasan eks Perkebunan Kaligentong Tulungagung menjadi perhatian Pemkab setempat. Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, menyatakan siap menjembatani warga dengan pihak Kodam V/Brawijaya terkait persoalan akses listrik.

    Hal ini dikarenakan sesuai keputusan Mahkamah Agung kawasan tersebut merupakan milik TNI AD. Selama ini, warga dari lima desa di kawasan bekas perkebunan tersebut mengeluh karena tidak bisa menikmati aliran listrik negara. Penyebabnya, permukiman mereka berdiri di atas tanah milik TNI AD.

    Gatut mengaku sudah berkunjung dan melihat kondisi langsung masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut. Adapun desa yang termasuk dalam area perkebunan Kaligentong adalah Desa Rejosari dan Kalibatur di Kecamatan Kalidawir, Desa Kaligentong dan Panggungkalak di Kecamatan Pucanglaban, serta Desa Kersikan di Kecamatan Tanggunggunung.

    “Saya sudah berkunjung ke warga. Kondisi mereka memang sangat memprihatinkan,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

    Kesulitan warga untuk mengakses aliran listrik dikarenakan mereka tinggal di kawasan tanah milik TNI AD sehingga diperlukan rekomendasi khusus. Kawasan tersebut rencananya akan dibangun batalyon baru. Gatut sendiri berusaha membuka komunikasi dengan TNI AD, agar kebutuhan listrik masyarakat bisa segera terwujud.

    “TNI bagian dari rakyat, dan rakyat juga cinta dengan TNI. Kami hanya berharap ada solusi terbaik, sehingga rakyat hidup ayem, tenteram bersinergi dengan TNI dan Pemkab Tulungagung,” jelasnya.

    Selama ini, warga hanya bisa menikmati listrik secara terbatas dengan menyambung daya dari rumah kerabat yang jaraknya cukup jauh. Akibatnya, listrik hanya mampu menyalakan 3–4 lampu, tanpa bisa menghidupkan perangkat elektronik lain seperti televisi. Gatut juga menegaskan tetap menghormati keputusan Mahkamah Agung yang menetapkan bahwa bekas Perkebunan Kaligentong adalah milik TNI AD.

    “Tapi kita ini kan manusia. Kami ingin terjadi komunikasi yang baik, agar mereka juga diperhatikan, saya akan ke Jakarta lagi untuk mencari solusi masalah ini, termasuk berkomunikasi dengan anggota DPR RI dari Dapil V Jawa Timur,” pungkasnya. [nm/suf]

  • Pria Diduga Pencuri di Tulungagung Ternyata ODGJ Kabur dari RSJ Lawang

    Pria Diduga Pencuri di Tulungagung Ternyata ODGJ Kabur dari RSJ Lawang

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah video aksi pengepungan terhadap seorang pria di Tulungagung viral di media sosial. Dalam rekaman itu, seorang pria berompi kuning dikeroyok sejumlah warga setelah dicurigai hendak melakukan pencurian. Warga tampak memukulnya menggunakan kursi dan kayu hingga situasi menjadi ricuh.

    Kasi Humas Polres Tulungagung, Ipda Nanang Murdiyanto menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (29/9/2025) di wilayah Pinka, Desa Gedangsewu, Kecamatan Boyolangu. Warga awalnya melihat gerak-gerik mencurigakan pria itu di sekitar selatan Jembatan Lembupeteng.

    “Mereka mencurigai pria tersebut hendak melakukan pencurian. Warga kemudian mengamankan pria tersebut dan melaporkannya ke Polsek Tulungagung Kota,” kata Nanang, Selasa (30/9/2025).

    Menindaklanjuti laporan itu, Unit Reskrim Polsek Tulungagung Kota dipimpin Kanit Reskrim segera mendatangi lokasi dan mengamankan pria tersebut. Namun, saat diperiksa di kantor polisi, pria itu justru berbicara tidak nyambung. Petugas kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Tulungagung.

    “Dari hasil koordinasi, yang bersangkutan ternyata memiliki sertifikat ODGJ dan diduga melarikan diri dari perawatan RSJ Lawang, Malang,” ujarnya.

    Hasil penyelidikan polisi mengungkap identitas pria itu bernama Dwi Sunu Herdianto (38), warga Kepanjen, Kabupaten Malang. Setelah dipastikan kondisinya, Dwi Sunu kemudian diserahkan kepada Dinas Kesehatan Tulungagung yang berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk dibawa kembali ke RSJ Lawang.

    “Kasus ini sudah kami tangani sesuai prosedur. Karena terbukti yang bersangkutan adalah pasien ODGJ, maka kami kembalikan kepada pihak berwenang untuk mendapat perawatan medis,” pungkas Nanang. [nm/beq]

  • Viral Video Curhat Wabup Tulungagung, Sekda Tegaskan Bupati Tak Lakukan Pelanggaran

    Viral Video Curhat Wabup Tulungagung, Sekda Tegaskan Bupati Tak Lakukan Pelanggaran

    Tulungagung (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Tulungagung memberikan klarifikasi setelah video curhat Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, viral di media sosial. Dalam video tersebut, Baharudin mengungkapkan dirinya tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan kegiatan, penganggaran APBD, dan manajemen SDM oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi, menegaskan tidak ada aturan yang dilanggar dalam pelaksanaan pemerintahan. Ia menyebut sejumlah pernyataan dalam video itu sudah dijawab sendiri oleh Baharudin.

    “Beliau sendiri juga menyampaikan bahwasanya terkait beberapa hal yang beliau sampaikan itu sudah beliau jawab sendiri, artinya tidak ada aturan yang dilanggar,” ujar Tri, Senin (29/9/2025).

    Tri menjelaskan tata kelola pemerintahan di Tulungagung berpedoman pada regulasi yang berlaku. Untuk kepegawaian dan ASN, digunakan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023. Pada aspek perencanaan, Pemkab mengacu pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, sedangkan penganggaran mengacu pada Permendagri Nomor 77 Tahun 2020.

    Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin

    “Jadi tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Bupati Tulungagung, semua proses sesuai dengan undang-undang,” jelasnya.

    Menanggapi isu etika jabatan yang turut disinggung dalam video, Tri menyebut belum menemukan pasal yang secara spesifik mengatur hal tersebut. Ia menekankan bahwa seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Tulungagung diharapkan tetap fokus pada tugas masing-masing.

    Menurutnya, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tetap diarahkan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan menyelesaikan tahapan kegiatan, baik administrasi maupun fisik, yang harus disesuaikan untuk tahun 2025.

    “Kami sudah menyampaikan saat apel pagi, saat rapat-rapat tertentu dengan OPD maupun staf. Bahwasanya teman-teman semua itu harus menyesuaikan di saat-saat ada pergantian pucuk pimpinan, pasti itu harus ada penyesuaian,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Video Curhatan Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin Soal Tidak Pernah Dilibatkan Viral

    Video Curhatan Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin Soal Tidak Pernah Dilibatkan Viral

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebuah video berisi curhatan Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, viral di media sosial. Dalam rekaman berdurasi 2 menit 43 detik itu, Baharudin menyampaikan dirinya tidak pernah dilibatkan oleh Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo, dalam perencanaan kegiatan, penganggaran APBD, maupun manajemen SDM.

    Pernyataan tersebut menegaskan adanya ketidakharmonisan antara pasangan kepala daerah itu. Isu perpecahan Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung sebelumnya memang ramai menjadi pembicaraan publik, bahkan sempat menjadi salah satu tuntutan dalam aksi masyarakat.

    Dalam video yang tersebar, Baharudin mengaku tidak pernah ikut dalam proses pengisian jabatan maupun pergantian pejabat. Meski demikian, ia menegaskan hal tersebut tidak melanggar aturan.

    “Bupati melaksanakan melibatkan Wakil Bupati atau tidak itu tidak menjadi masalah, namun hanya masalah etika saja,” ujarnya.

    Menjawab pertanyaan soal keretakan hubungan, Baharudin menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai. Ia menambahkan, selama ini dirinya hanya bertugas membantu Bupati dalam pembinaan ASN serta pengawasan pelaksanaan APBD. Bahkan ketika menawarkan diri untuk membantu, ia menilai Bupati merasa cukup mampu tanpa perlu dibantu.

    “Saat pertama dilantik saya ditugasi untuk membantu pelaksanaan efisiensi anggaran, namun itu juga saya tidak dilibatkan. Yang saya sampaikan ini nyata seperti yang saya alami, bukan opini,” tuturnya.

    Kendati mengaku tidak dilibatkan dalam banyak urusan pemerintahan, Baharudin tetap mengajak masyarakat mendukung program yang dijalankan pemerintah daerah. Menurutnya, dukungan masyarakat sangat penting agar pembangunan bisa berjalan optimal.

    “Harapan saya walau tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pembahasan, masyarakat Tulungagung tetap mendukung pemerintahan agar program pemerintahan bisa berjalan lancar,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Program MBG di Tulungagung Tiba-tiba Dihentikan, Pemberitahuan Dikirim via Whatsapp

    Program MBG di Tulungagung Tiba-tiba Dihentikan, Pemberitahuan Dikirim via Whatsapp

    Informasi yang berkembang, program MBG di SMAN 1 Kedungwaru dihentikan karena sempat ada kejadian sejumlah siswa penerima manfaat mengalami mulas usai makan menu yang disajikan.

    Namun isu yang beredar dari mulut ke mulut ini tidak dikonfirmasi oleh Andy Chandra.

    Ia hanya mengatakan, penghentian sepihak dari pihak penyedia atau pelaksana program, tanpa menyebut ada atau tidaknya masalah dengan kualitas menu yang disajikan.

    “Program ini sebenarnya baik. Anak-anak juga tentu senang dapat program makan gratis,” katanya.

    Terlepas dari itu, operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bekas kompleks bangunan Panen Resto ditutup hingga sekarang.

    SPPG Panen Resto yang berjarak sekitar 500-an meter dari SMAN 1 Kedungwaru diketahui merupakan penyedia makanan MBG untuk 1.300 siswa di SMAN 1 Kedungwaru.

    Pantauan di lokasi SPPG—yang menempati bekas Resto Panen—menunjukkan gedung tutup tanpa aktivitas, hanya terlihat dua mobil boks berlogo BGN terparkir.

    Belum ada keterangan resmi terkait penghentian layanan, namun penutupan itu otomatis menghentikan distribusi MBG ke sekolah-sekolah sekitar, termasuk SMAN 1 Kedungwaru.

  • Progam MBG di SMAN 1 Tulungagung Dihentikan, Baru 2 Pekan Beroperasi

    Progam MBG di SMAN 1 Tulungagung Dihentikan, Baru 2 Pekan Beroperasi

    Bisnis.com, JAKARTA —  Pemerintah menghentikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur setelah sempat berjalan dua pekan sejak diluncurkan 1 September 2025.

    Wakil Kepala Humas SMAN 1 Kedungwaru Andy Chandra Purwonegoro mengatakan, pihaknya mendapat pemberitahuan program MBG melalui pesan whatsApp pada tengah malam bahwa program MBG dihentikan.

    “Dalam pesan singkat itu, disampaikan bahwa pasokan MBG dihentikan mulai pertengahan September. Penyebabnya kami kurang tahu. Informasi hanya disampaikan lewat whatsApp sekitar pukul 23.00 WIB,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (29/9/2025).

    Andy menegaskan selama dua minggu pelaksanaan, pengiriman makanan dari SPPG di Jalan Panglima Sudirman berjalan lancar dan kualitas hidangan baik. Namun secara mendadak, pemerintah menghentikan program tersebut tanpa diketahui penyebabnya.

    “Kantin sekolah juga tidak terganggu karena MBG datang sekitar pukul 11.00 WIB. Kendalanya hanya teknis pembagian ke 1.300 siswa,” katanya.

    Antara melaporkan berdasarkan informasi yang berkembang, program MBG di SMAN 1 Kedungwaru dihentikan karena sempat ada kejadian sejumlah siswa penerima manfaat mengalami mulas usai makan menu yang disajikan.

    Namun isu yang beredar dari mulut ke mulut ini tidak dikonfirmasi oleh Andy Chandra.

    Dia hanya mengatakan, penghentian sepihak dari pihak penyedia/pelaksana program, tanpa menyebut ada/tidaknya masalah dengan kualitas menu yang disajikan.

    “Program ini sebenarnya baik. Anak-anak juga tentu senang dapat program makan gratis,” katanya.

    Terlepas dari itu, operasional SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di bekas kompleks bangunan Panen Resto ditutup hingga sekarang.

    SPPG Panen Resto yang berjarak sekitar 500-an meter dari SMAN 1 Kedungwaru diketahui merupakan penyedia makanan MBG untuk 1.300 siswa di SMAN 1 Kedungwaru.

    Pantauan di lokasi SPPG—yang menempati bekas Resto Panen—menunjukkan gedung tutup tanpa aktivitas, hanya terlihat dua mobil boks berlogo BGN terparkir.

    Belum ada keterangan resmi terkait penghentian layanan, namun penutupan itu otomatis menghentikan distribusi MBG ke sekolah-sekolah sekitar, termasuk SMAN 1 Kedungwaru.

    Sementara itu, informasi yang beredar SMAN 1 Kedungwaru bukanlah satu-satunya sekolah yang dihentikan program MBGnya. Pemerintah juga menghentikan program MBG di 3 sekolah di Yogyakarta usai muncul kasus keracunan. Pemerintah kabarnya juga menghentikan 40 SPPG imbas dari maraknya kasus keracunan.

  • Tol RI Tambah Panjang Lagi 308,7 Km Tahun Depan, Tembus Yogya & Kediri

    Tol RI Tambah Panjang Lagi 308,7 Km Tahun Depan, Tembus Yogya & Kediri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Panjang tol di Indonesia akan bertambah lagi tahun depan. Sejumlah proyek tol akan rampung pengerjaannya dan siap dioperasikan pada 2026 mendatang.

    Menurut data Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sejumlah ruas tol yang akan beres pengerjaannya seperti Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dengan panjang 14,73 Km. Jalan tol ini menghubungkan pusat kota Solo dan Yogyakarta hingga ke bandara baru New Yogyakarta International Airport (NYIA). Selain itu, jalan tol ini juga terkoneksi dengan Tol Trans Jawa.

    Kemudian ada juga Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 6,82 Km. Proyek yang digarap lini bisnis PT Gudang Garam Tbk ini akan mempermudah akses menuju Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur.

    Kemudian ada juga tol di ujung timur Jawa yaitu Tol Probolinggo-Banyuwangi atau Probowangi. Tol Probowongi sudah menembus Gending Besuki sepanjang 38,48 Km. Lalu di ujung barat Jawa ada Tol Serang-Panimbang sepanjang 41,63 Km.

    Foto: Tol Yogya-Solo dibuka lagi secara gratis saat momen arus balik Lebaran 2024. (Dok. Jasa Marga)
    Tol Yogya-Solo dibuka lagi secara gratis saat momen arus balik Lebaran 2024. (Dok. Jasa Marga)

    Berikut daftar lengkapnya tol baru yang beroperasi pada 2026:

    Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo 14,73 Km
    Tol Kediri-Tulungagung 6,82 Km
    Tol Probolinggo-Banyuwangi seksi Gending-Suko dan Banyuglugur-Besuki 38,48 Km
    Tol Ciawi-Sukabumi 13,7 Km
    Tol Kayu Agung-Palembang-Betung 69,19 Km
    Tol Jakarta-Cikampek II Selatan 54,75 Km
    Tol Serang-Panimbang 41,63 Km
    Tol Yogyakarta-Bawen 15,10 Km
    Tol Betung-Tempino-Jambi 54,30 Km

    Menurut data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, sampai dengan Agustus 2025, tercatat Indonesia sudah memiliki jaringan tol sepanjang 3.092,7 Km.

    Rinciannya yakni sepanjang 1.838,06 km di Pulau Jawa, 1.085,93 km atau 16 ruas di Pulau Sumatera, 97,27 km atau satu ruas di Pulau Kalimantan, 61,45 km atau tiga ruas di Pulau Sulawesi, dan 10,07 km atau satu ruas di Pulau Bali.

    Untuk di Pulau Jawa sendiri, rincian tol yang sudah beroperasi yakni sepanjang 379,84 km atau 22 ruas di Jabodetabek, 1.065,49 km atau 20 ruas yang termasuk dalam Tol Trans Jawa, dan 392,73 km atau 12 ruas pada tol non-Trans Jawa dan non-Jabodetabek.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]