kab/kota: Tugu Selatan

  • Lansia Ditemukan Tewas di Koja, Jasadnya Dipenuhi Belatung
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    Lansia Ditemukan Tewas di Koja, Jasadnya Dipenuhi Belatung Megapolitan 26 Desember 2024

    Lansia Ditemukan Tewas di Koja, Jasadnya Dipenuhi Belatung
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga Jalan Haji Nawar, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, dihebohkan dengan penemuan jasad perempuan lanjut usia (lansia) pada Rabu (25/12/2024).
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, korban berinisial EH (65).
    “Korban lansia, inisial EH. Usianya 65 tahun,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).
    Penemuan jasad korban bermula saat warga berinisial A (55) mencium aroma tidak sedap di lingkungan rumah korban.
    Alhasil, A dan tetangga yang lain mencari sumber aroma. Rupanya, bau tak sedap berasal dari rumah EH.
    Saat mengetuk dan memanggil, EH tidak keluar. Alhasil, A yang merupakan Ketua RT setempat bersama warga lain, mendobrak pintu rumah EH.
    “Dan ternyata korban sudah dalam keadaan tergeletak di kamar mandi dan kondisi tubuh korban sudah mengeluarkan belatung,” kata Ade Ary.
    Atas kejadian ini. warga melaporkan kepada pihak berwajib untuk membawa korban ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
    Ade Ary belum memastikan apakah terdapat luka pada tubuh korban.
    “Kasus ditangani Polsek Koja,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Koja Jakarta Utara Digegerkan Penemuan Mayat Wanita Penuh Belatung – Halaman all

    Warga Koja Jakarta Utara Digegerkan Penemuan Mayat Wanita Penuh Belatung – Halaman all

    Warga Koja, Jakarta Utara, dikejutkan oleh penemuan mayat wanita dipenuhi belatung di Jalan Haji Nawar No.20a RT 008 RW 002, Tugu Selatan.

    Tayang: Kamis, 26 Desember 2024 12:45 WIB

    dok. Pos Kupang

    Ilustrasi penemuan mayat wanita dipenuhi belatung di Koja, Jakarta Utara. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Koja, Jakarta Utara, dikejutkan oleh penemuan mayat wanita dipenuhi belatung di Jalan Haji Nawar No.20a RT 008 RW 002, Tugu Selatan, Rabu (25/12/2024).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan kejadian berawal ketika ketua RT setempat insial A mencium aroma tak sedap di lingkungannya. 

    Saksi kemudian di melakukan pencarian dan diketahui bau itu berasal dari rumah seorang wanita berinisial EH (65). 

    Warga bersama-sama mendatangi rumah EH namun pintunya terkunci kemudian pintu itu didobrak.

    “Ternyata korban sudah dalam keadaan tergeletak di kamar mandi dan kondisi tubuh korban sudah mengeluarkan belatung,” kata Ade kepada wartawan, Kamis (26/12/2024).

    Kasus penemuan mayat tersebut dilaporkan ke pihak berwajib.

    Tim piket Polsek Koja langsung mendatangi lokasi, petugas mengevakuasi jasad EH dan membawanya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur guna autopsi.

    Ade menjelaskan detail ada tidaknya luka di tubuh korban maupun penyebab kematiannya.

    Polisi juga belum bisa memastikan sudah berapa lama EH meninggal dunia. “Kasus ditangani Polsek Koja,” Kabid Humas Polda Metro.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Padahal Bilang Seikhlasnya, Joki Jalur Alternatif Palak Pengemudi Mobil Rp850 Ribu, Tolak Rp150 Ribu

    Padahal Bilang Seikhlasnya, Joki Jalur Alternatif Palak Pengemudi Mobil Rp850 Ribu, Tolak Rp150 Ribu

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial joki jalur alternatif palak pengemudi mobil Rp 850 ribu.

    Joki itu merupakan penunjuk jalur alternatif Puncak Bogor.

    Dalam video yang viral, si joki dan pengemudi mobil itu cekcok.

    Pengemudi mobil itu seorang perempuan.

    Sambil direkam, pengendara ini tidak terima karena harga yang disebutkan joki tidak sesuai dengan kesepakatan awal.

    “Bapak gaboleh dong kaya gitu. Karena pembicaraan kita di awal itu seikhlasnya,” kata pengendara dalam tiktok @yourracel.

    Rupanya si joki yang berinisial ACN meminta Rp 850 ribu usai mengantar pengemudi, yang merupakan mahasiswi sampai SPBU Kampung Tugu Kaum, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

    Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan mengatakan ACN menawari jasanya kepada pengendara itu dengan bayaran seikhlasnya.

    “Dengan menggunakan jalur alternatif melalui Jalur Gardenia Cilember-Jogjogan,” jelasnya, melansir dari TribunBogor.

    Pengendara mobil yang diantar oleh ACN meminta untuk pengantaran sampai ke Tugu Selatan saja.

    Pengendara pun meminta nomor rekening kepada ACN.

    “Akhirnya pengendara mentransfer uang sejumlah Rp 150 ribu rupiah,” ujarnya.

    ACN menolak karena tidak sesuai dengan tarif biasanya yakni sebesar Rp 300 ribu – Rp 400 ribu.

    “ACN tidak terima langsung emosi karena si pengendara secara sepihak mentransfer uang hanya sebesar 150 ribu rupiah saja,” ujarnya.

    Karena sudah emosi ACN langsung meminta uang sebesar Rp 850 ribu

    Pengendara itu pun menolak dan akhirnya terjadi percekcokan.

    “Sampai akhirnya ia (ACN) diberikan uang tambahan 100 ribu oleh pengendara,” ungkapnya.

    ACN sendiri telah ditangkap polisi pada Sabtu (21/12/2024).

    Saat ini, ia masih diperiksa di Polsek Megamendung.

    Sebelumnya juga viral seorang penjual es teh mengalami pemalakan.

    Berdasarkan informasi, penjual es teh itu masih duduk di bangku SMA.

    Disebutkan peristiwa dugaan pemalakan itu terjadi di daerah Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

    Video pemuda penjual es teh diduga dipalak pria yang ngaku Karang Taruna itu viral dibagikan akun Instagram @halikrw dan @memomedsos, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (10/10/2024).

    Dalam video tersebut memperlihatkan seorang penjual es teh di pinggir jalan sedang berjualan hingga malam hari.

    Tiba-tiba ia kedatangan seorang pria berkaos memakai tas selempang kecil sembari menghisap rokok.

    Entah apa yang dia bicarakan kepada penjual es teh tersebut.

    Namun, tampak pria tersebut hendak meminta uang kepada sang penjual es teh itu.

    Sementara, terlihat penjual es teh itu tampak kebingungan dan sempat bertanya.

    Namun, pria tersebut tampak ngotot hingga akhirnya penjual es teh itu menyerahkan sejumlah uang.

    Dalam keterangan disebutkan penjual es teh tersebut diduga dipalak oleh pria yang mengatasnamakan Karang Taruna.

    Menurut informasi, penjual es teh itu baru dapat hasil Rp 30.000.

    Namun uang tersebut malah langsung di embat semua oleh pria tersebut. 

    Dijelaskan lokasi peristiwa dugaan pemalakan itu terjadi di berada di samping apotek DD Kalangsari, Rengasdengklok Karawang, Jawa Barat.

    Kini, video penjual es teh diduga dipalak pria ngaku Karang Taruna itu viral dan menyita perhatian warganet.

    Tak sedikit warganet mengasihani nasib apes yang dialami penjual es teh tersebut.

    Sebagian warganet juga geram terhadap perbuatan pria yang ngaku Karang Taruna itu.

    Berikut beragam komentar warganet.

    “Jahat banget sumpah … Itu anak SMA nya lagi cari rezeki halal .. Malu harusnya Mah malak anak SMA yg kerja .. Tangkap … Wajib d tangkap … Semoga pak polisii nya nindak tegas”

    “Pantes hidupnya miskin terus, ternyata demen malak”

    “Kasihan banget.. ngerasain banget susahnya jualan es teh.. tangkap dan penjara jangan ada kata damai”

    “Kemiskinan Struktural. Normal day in BEKASI – KARAWAN”

    “Semoga besok rejeki mu dilipat gandakan dek”

    “Demi apa gw benci banget orang beginian. Gw kerja di pabrik bagian ngatur keluar masuk armada. Kadang pakai jasa sewa mobil kalo semua armada keluar dan ada kiriman urgent. Disini ada bapak2 se tongkrongan ibaratnya yg punya wilayah lah. Kerjaannya tiap hari cuma duduk, ngopi, udud, ngasih kwitansi ke mobil2 yg bukan milih pabrik,” tulis beragam komentar warganet.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Kronologi Joki Jalur Alternatif Puncak Peras Wisatawan Rp850 Ribu, Berujung Minta Maaf – Halaman all

    Kronologi Joki Jalur Alternatif Puncak Peras Wisatawan Rp850 Ribu, Berujung Minta Maaf – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sosok Cecep Nolidin (CN) alias Bokep viral di media sosial lantaran ketahuan melakukan pungutan liar (pungli) terhadap wisatawan di SPBU Tugu Selatan, Cisarua, Bogor, Jawa Barat (Jabar).

    Aksi pemerasan itu dilakukan Bokep saat menjadi pemandu jalan atau joki di jalur alternatif Puncak.

    Akibat tindakannya itu, Bokep ditangkap dan digelandang ke Polsek Megamendung. Berikut fakta-fakta mengenai kasus ini.

    Kronologi

    Aksi pungutan liar atau pemerasan ini viral di media sosial, diunggah oleh akun TikTok@youracel atau bylibra.

    Peristiwa ini telah diselidiki oleh polisi dari Polsek Megamendung dan Polsek Cisarua.

    Kapolsek Cisarua, Kompol Eddy Santosa mengatakan, aksi pungli ini berawal adanya laporan masyarakat melalui video viral di media sosial.

    “Laporan ini ditindaklanjuti oleh Polsek Megamendung dan Polsek Cisarua, Polres Bogor,” kata Eddy kepada wartawan, dilansir Warta Kota, Minggu (22/12/2024).

    Berdasarkan penyelidikan polisi, korban dalam kasus ini berinisial T, sedangkan NV menjadi saksi (penumpang).

    “T menjadi korban. Dia yang mentransfer uang ke pelaku pungli, yaitu CN alias Bokep,” ujarnya.

    Sementara itu, perekam video adalah pemilik akun TikTok @bylibra, yaitu Aurel.

    “Aurel merupakan pemilik Mobil. Lalu Windi menjadi driver atau pengendara mobil,” jelas Eddy.

    Sedangkan pelaku yang sudah diperiksa adalah Bokep, seorang tukang ojek.

    “Pelaku merupakan tukang ojek pangkalan asal Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

    Eddy menjelaskan empat korban dan saksi dalam peristiwa ini adalah perempuan asal Tangerang.

    “Mereka berangkat menggunakan mobil dari Restoran Padhi Kota Bogor pada Kamis 19 Desember 2024 sekitar jam 14.30 WIB menuju Puncak Kabupaten Bogor,” terangnya.

    Empat wisatawan ini berangkat lewat rute jalan alternatif Sumarecon Bogor-Pasir Angin Megamendung-Jalan Terobosan Megamendung-Cisarua.

    “Dalam perjalanan, setelah Kafe Kopi Nako, mereka bertemu dengan terduga pelaku CN alias Bokep yang menawarkan rute alternatif menuju wisata Petik Strawberry Tugu Utara, Cisarua, Kabupaten Bogor,” ungkap Eddy.

    Awalnya, Bokep tidak mematok tarif untuk mengantarkan para saksi atau korban menuju lokasi wisata.

    “Karena bensin mobil tinggal sedikit, wisatawan meminta diarahkan terlebih dahulu ke pom bensin,” ucapnya.

    Setibanya di Pom Bensin Tugu Utara Cisarua, Puncak, Bokep meminta uang secara paksa senilai Rp850.000.

    Akan tetapi, korban hanya menyanggupi membayar sebesar Rp250.000 yang ditransfer sebanyak dua kali.

    “Transfer pertama Rp150.000 dan kedua Rp100.000 ke rekening terduga pelaku CN alias Bokep,” tambah Edy.

    Selepas memperoleh informasi, polisi dengan cepat menindaklanjuti dan berhasil mengamankan Bokep.

    Barang bukti yang berhasil diamankan berupa topi, jaket, kartu ATM, bukti transfer, dan uang tunai Rp250.000.

    “Kasus ini telah diselesaikan secara damai. Pelaku telah meminta maaf dan para korban memaafkan aksi yang dilakukan oleh terduga pelaku,” ujar Edy.

    Permintaan Maaf Pelaku

    Bokep telah mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada masyarakat dan wisatawan.

    “Saya Cecep Nolidin mohon maaf sebesar-besarnya ke masyarakat Puncak dan wisatawan, khususnya pemilik akun TikTok@bylibraa atas kejadian video viral,” kata Cecep di Polsek Megamendung, Minggu.

    Ia juga mengaku meminta uang jasa pengantaran memakai motor menuju Pom Bensin Tugu sebesar Rp850.000.

    Namun, Bokep mengaku hanya menerima uang Rp150.000 melalui transfer tahap pertama.

    Sedangkan transfer tahap kedua sebesar Rp100.000 belum diketahui apakah sudah masuk ke rekeningnya atau belum.

    “Yang jelas Rp150.000 sudah saya terima karena ada bukti fotonya, sedangkan Rp 100.000 belum jelas karena belum ada bukti fotonya,” ucapnya.

    Korban Maafkan Pelaku

    Menanggapi permintaan maaf Bokep, Aurel selaku korban sekaligus pemilik akun TikTok@bylibra atau youracel telah memaafkan pelaku.

    “Adanya video permohonan maaf dari oknum, saya dan teman-teman telah memaafkan oknum tersebut dan kami anggap hal ini sebagi musibah yang tidak untuk diulang.”

    “Saya berharap kejadian ini menjadi titik jera bagi oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Akui Peras Wisatawan di Jalur Alternatif Puncak Bogor, Ini Permintaan Maaf Joki Bernama Bokep.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Hironimus Rama)

  • Polisi Tangkap Joki yang Getok Tarif Jalur Alternatif Rp 850.000 di Puncak Bogor
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 Desember 2024

    Polisi Tangkap Joki yang Getok Tarif Jalur Alternatif Rp 850.000 di Puncak Bogor Bandung 21 Desember 2024

    Polisi Tangkap Joki yang Getok Tarif Jalur Alternatif Rp 850.000 di Puncak Bogor
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Kepolisian menangkap seorang joki atau pemandu jalur alternatif yang memungut tarif Rp 850.000 dari rombongan wisatawan yang menuju Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2024).
    Penangkapan ini dilakukan setelah beredarnya video yang menunjukkan praktik
    pungutan liar
    (pungli) oleh joki tersebut.
    Kapolsek Megamendung, AKP Dedi Hermawan menjelaskan, penangkapan berlangsung di SPBU Tugu, wilayah Cisarua.
    Pelaku yang ditangkap berinisial CN alias Bokep.
    “Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman lebih lanjut,” ungkap Dedi saat dikonfirmasi Kompas.com.
    Dedi menyebut, peristiwa viral di media sosial itu sebenarnya terjadi pada Kamis (19/12/2024). Saat itu, pihaknya langsung menelusuri lokasi kejadian di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua.
    CN alias Bokep kini telah diamankan di Polsek Megamendung untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
    Sebelumnya, sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan aksi pungli oleh
    joki jalur alternatif
    terhadap rombongan wisatawan.
    Dalam video tersebut, wisatawan yang mengemudikan kendaraan mengaku dimintai tarif  Rp 850.000 untuk menggunakan jasa joki menuju Puncak.
    Pengemudi dalam video itu mengungkapkan kekecewaannya.
    “Nggak boleh dong kayak gitu karena pembicaraan kita di awal seikhlasnya. Bapak awalnya bilang (sini) ikut alternatif, saya tanya mau dibayar berapa, bapak bilang seikhlasnya. Makanya saya cuman ada Rp 150.000 karena dari tadi saya isi bensin dan sebelum itu juga muter-muter,” jelasnya.
    Apalagi, sambung pengemudi, dirinya masih kuliah yang masih mendapatkan bantuan dana dari orangtua. Termasuk teman-temannya.
    Video berdurasi dua menit itu menggambarkan perdebatan antara pengemudi dan joki, yang menunjukkan ketidakpuasan wisatawan terhadap tarif yang diminta.
    Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian, yang berkomitmen untuk menindaklanjuti praktik pungli yang merugikan masyarakat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor Getok Pengendara Mobil Rp850 Ribu

    Kronologi Joki Jalur Alternatif Puncak Bogor Getok Pengendara Mobil Rp850 Ribu

    loading…

    Pria berinisial CN, joki jalur alternatif menuju kawasan Puncak, Bogor akhirnya ditangap polisi usai ulahnya yang menggetok harga kepada pengendara mobil viral. Foto/Tangkapan Layar

    JAKARTA – Pria berinisial CN, joki jalur alternatif menuju kawasan Puncak, Kabupaten Bogor akhirnya ditangap polisi usai ulahnya yang menggetok harga kepada pengendara mobil viral.

    Di hadapan polisi, CN yang saat kejadian menawarkan diri menjadi penunjuk arah jalur alternatif menuju Puncak mengakui perbuatannya.

    Baca Juga

    Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermawan menjelaskan bahwa kronologi kasus ini berawal saat pelaku CN alias Bokep menawarkan jasa kepada pengendara mobil yang akan hendak menuju Cisarua.

    “Dikarenakan pada saat itu situasi Jalur Puncak sedang padat,” kata Kapolsek, Sabtu (21/12/2024).

    Dedi mengungkapkan bahwa CN mengakui awalnya meminta bayaran seikhlasnya untuk menunjukkan pengendara mobil bisa menggunakan jalur alternatif melalui Jalur Gardenia Cilember-Jogjogan.

    Baca Juga

    “Sesampainya di Pom Bensin Tugu Selatan Cisarua, pengendara mobil mengatakan cukup untuk pengantaran sampai di sini saja. Pengendara meminta nomor rekening kepada CN dan memberikan nomor rekeningnya,” jelasnya.

    Lalu, pengendara mobil mentrasnfer uang sebesar Rp150 ribu.

  • Pesan Warga Tanah Merah Buat Gubernur Jakarta: Siapapun yang Terpilih, Kami Minta Dibuatkan Sekolah

    Pesan Warga Tanah Merah Buat Gubernur Jakarta: Siapapun yang Terpilih, Kami Minta Dibuatkan Sekolah

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Warga di kawasan Kampung Tanah Merah yang tersebar di 6 RW wilayah Kecamatan Koja dan Kelapa Gading, tuntas menentukan gubernur pilihan mereka dalam Pilkada Jakarta 2024, Rabu (27/11/2024) hari ini.

    Warga Tanah Merah berharap, siapapun gubernur yang terpilih nanti bisa menuntaskan janji-janjinya dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan krusial masyarakat.

    Tokoh masyarakat Tanah Merah, Jones Naibaho mengungkapkan, masih banyak fasilitas umum yang dibutuhkan warga untuk meraih masa depan yang lebih baik.

    Salah satunya ialah bangunan sekolah, yang hingga kini belum dibangun di sana.

    “Banyak fasilitas umum yang diperlukan, kami minta dibangun lah sekolah di sini, kedua sarana olahraga, taman bermain kami di sini tidak ada, jadi patutlah kami ini harus membuat namanya sekolah-sekolah baru lah di Tanah Merah ini,” ucapnya kepada TribunJakarta.com, Rabu sore.

    Selain itu, Jones meminta pemimpin Jakarta selanjutnya untuk rutin mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di kawasan Tanah Merah.

    Ia lalu mengharapkan pemerintah untuk berani menggelontorkan APBD untuk pembangunan di Tanah Merah.

    “Pemerintah belum berani menggelontorkan dana APBD buat warga Tanah Merah, kami berharap siapapun nanti yang jadi gubernur, ya terutama kami ini warga Tanah Merah tolong diperhatikan,” jelasnya.

    Jones lalu menyinggung terkait sejarah panjang perjuangan warga Tanah Merah dari gubernur ke gubernur.

    Sebagai kawasan yang lekat disebut sebagai “grey area”, Jones mengungkapkan sejak tahun 2010 ia dan para warga sudah rutin berdemo menuntut hak-hak warga Tanah Merah, terutama terkait status tanahnya.

    Akhirnya, pada tahun 2013 kawasan Tanah Merah telah diresmikan domisili RT RW.

    Saat itu di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

    “Alhamdulillah dengan janji politik dari salah satu paslon gubernur, 2013 akhirnya ada RT RW di wilayah Kampung Tanah Merah, yaitu yang terdiri dari 6 RW di Rawa Badak Selatan, Tugu Selatan, dan Kelapa Gading Barat,” ucap Jones.

    Kemudian, sambung Jones, pada tahun 2017 warga Tanah Merah juga merasakan kebaikan dari program-program pembangunan Gubernur DKI Jakarta kala itu, Anies Baswedan.

    Menurut Jones, Anies berjasa membangun jalanan permukiman hingga saluran air di Tanah Merah sehingga lebih layak.

    “Tahun 2017, itu dari janji politik juga sekarang jadi ada jalan, saluran air, sampai sekarang,” ucapnya.

    Ia pun berharap gubernur terpilih nantinya bisa melanjutkan program-program baik bagi warga Tanah Merah.

    “Mudah-mudahan kami juga berharap gubernur yang terpilih harus memikirkan warga Tanah Merah. Harapan kami dari warga tolong perhatikan kami warga Tanah Merah supaya kehidupan kami layak seperti wilayah-wilayah lain,” pungkasnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ridwan Kamil Unggul Tipis dari Pramono Anung di TPS Deret Tanah Merah Jakarta Utara

    Ridwan Kamil Unggul Tipis dari Pramono Anung di TPS Deret Tanah Merah Jakarta Utara

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil dan Suswono, memperoleh suara tertinggi di TPS Deret Kampung Pancasila, RW 07 Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Rabu (27/11/2024).

    Hasil rekapitulasi sementara Pilkada Jakarta, dari 13 TPS yang didirikan di TPS Deret Kampung Pancasila, pasangan Ridwan Kamil-Suswono memperoleh 1.634 suara, mengungguli dua paslon lainnya.

    Sementara itu, posisi kedua ditempati paslon nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno dengan perolehan 1.451 suara.

    Adapun paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto hanya meraih 605 suara.

    Berikut hasil rekapitulasi suara dari TPS 53 hingga TPS 65 di TPS Deret Kampung Pancasila yang didirikan di kawasan Tanah Merah, RW 07 Kelurahan Tugu Selatan:

    1. TPS 53  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 163  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 39  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 111  
       – Total Pemilih: 313  

    2. TPS 54  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 121  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 39  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 101  
       – Total Pemilih: 261  

    3. TPS 55  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 174  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 32  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 86  
       – Total Pemilih: 292  

    4. TPS 56  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 132  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 49  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 117  
       – Total Pemilih: 298  

    5. TPS 57  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 176  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 34  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 95  
       – Total Pemilih: 305  

    6. TPS 58  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 90  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 64  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 138  
       – Total Pemilih: 292  

    7. TPS 59  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 77  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 44  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 142  
       – Total Pemilih: 263  

    8. TPS 60  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 92  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 56  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 106  
       – Total Pemilih: 254  

    9. TPS 61  
       – Ridwan Kamil – Suswono: 103  
       – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 46  
       – Pramono Anung – Rano Karno: 115  
       – Total Pemilih: 264  

    10. TPS 62  
        – Ridwan Kamil – Suswono: 121  
        – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 62  
        – Pramono Anung – Rano Karno: 122  
        – Total Pemilih: 305  

    11. TPS 63  
        – Ridwan Kamil – Suswono: 107  
        – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 53  
        – Pramono Anung – Rano Karno: 104  
        – Total Pemilih: 264  

    12. TPS 64  
        – Ridwan Kamil – Suswono: 116  
        – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 54  
        – Pramono Anung – Rano Karno: 126  
        – Total Pemilih: 296  

    13. TPS 65  
        – Ridwan Kamil – Suswono: 162  
        – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 33  
        – Pramono Anung – Rano Karno: 88  
        – Total Pemilih: 283  

    Rekapitulasi Total Keseluruhan

    – Ridwan Kamil – Suswono: 1.634
    – Dharma Pongrekun – Kun Wardana Abyoto: 605
    – Pramono Anung – Rano Karno: 1.451  
    – Total Pemilih Keseluruhan: 3.690

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 10
                    
                        Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor…
                        Bandung

    10 Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor… Bandung

    Ibu dan Anak Histeris saat Terjebak Banjir di Puncak Bogor…
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Sebuah video yang beredar menunjukkan satu keluarga terjebak di tengah banjir yang melanda Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (9/11/2024) sore.
    Dalam video tersebut, seorang ibu terlihat menggendong anaknya dan berteriak histeris saat banjir menerjang, sementara sang ayah berdiri di belakang, berusaha menahan istri dan anaknya agar tidak terbawa arus.
    Sang ayah berjuang sekuat tenaga dengan menggunakan tumpuan kakinya untuk memegang istri dan anaknya.
    Suara teriakan istighfar terdengar dari warga yang merekam kejadian tersebut.
    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani, mengonfirmasi kejadian tersebut.
    Menurutnya, peristiwa itu terjadi di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (9/11/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.
    “Iya betul (di video itu ibu, anak, dan ayahnya) dan itu kejadiannya di Kampung Pensiunan RT.03/01, Desa Tugu Selatan,” kata Adam saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/11/2024).
    Adam menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari hujan deras yang mengguyur wilayah Puncak Bogor sejak siang hari.
    Hujan dengan intensitas tinggi yang terus menerus menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) jebol.
    “Dikarenakan hujan dengan intensitas tinggi dan sudah ada rembesan air di TPT, sehingga mengakibatkan TPT anak kali jebol,” ujarnya.
    Akibatnya, lima unit rumah diterjang banjir dari anak kali tersebut, dengan ketinggian air mencapai 45 centimeter.
    Dari lima rumah yang terendam, satu unit mengalami kerusakan.
    Rumah yang mengalami kerusakan tersebut dihuni oleh satu keluarga yang kini terpaksa
    mengungsi
    ke rumah orangtua mereka.
    “Ini korban yang ada di video, mengungsi di rumah orang tuanya di kampung sebelah. Alhamdulillah mereka selamat,” ucap Adam.
    Sementara itu, Jalaludin, Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, menambahkan bahwa
    ibu dan anak
    yang terlihat dalam video hanya mengalami luka ringan.
    “Korban yang ada di video awal, lukanya ringan, hanya lecet biasa,” ucap Jalal.
    Hingga saat ini, rumah yang mengalami kerusakan belum diperbaiki, sedangkan rumah yang terendam banjir kini dipenuhi lumpur dan sudah dibersihkan secara gotong royong.
    Dari hasil analisis, BPBD Kabupaten Bogor mengingatkan perlunya penanganan lebih lanjut dari dinas terkait, mengingat potensi hujan kembali yang dapat mengakibatkan banjir serupa.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.