kab/kota: Tugu Selatan

  • Mudik Gratis Jakarta Lebaran 2025: Cara Daftar, Jadwal Keberangkatan, Kuota dan Rute Tujuan – Halaman all

    Mudik Gratis Jakarta Lebaran 2025: Cara Daftar, Jadwal Keberangkatan, Kuota dan Rute Tujuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mudik Gratis Jakarta yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibuka mulai Jumat (7/3/2025).

    Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta menggelar mudik gratis ini untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas serta meningkatkan keselamatan pemudik.

    Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan Pemprov DKI Jakarta mengadakan Mudik Gratis Jakarta sebagai bagian dari upaya memastikan perjalanan mudik yang lebih aman, nyaman dan lancar. 

    “Kami ingin mengurangi risiko kecelakaan dengan memfasilitasi bus untuk pemudik dan truk untuk mengangkut sepeda motor mereka,” tuturnya, seperti dilansir laman Berita Jakarta pada Kamis (6/3/2025).

    Berikut ini informasi soal Mudik Gratis  Jakarta.

    Kuota:

    Pendaftaran program Mudik Gratis Jakarta 2025 mulai dibuka pada 7 Maret 2025.

    Program Mudik Gratis Jakarta 2025 menyediakan

    521 unit bus bagi peserta dengan total 22.403 kursi

    20 unit truk yang akan mengangkut 600 sepeda motor.

    Cara Pendaftaran

    Pendaftaran dilakukan secara daring di alamat, https://mudikgratis.jakarta.go.id. 

    Dokumen Pendaftaran: 

    Kartu Keluarga (KK)

    KTP DKI Jakarta (diutamakan)

    STNK jika membawa sepeda motor. 

    Calon peserta dapat melakukan pendaftaran maksimal untuk 4 (empat) orang per KK.

    Setelah berhasil mendaftar, calon peserta diminta melakukan langkah selanjutnya yakni, verifikasi dengan membawa fotokopi kelengkapan administrasi ke lokasi terdekat yang telah ditentukan.

    Setelah selesai melakukan proses pendaftaran, calon peserta akan mendapatkan bukti pendaftaran atau kode booking. 

    Selanjutnya, calon peserta membawa bukti pendaftaran dan kelengkapan administrasi ke lokasi verifikasi peserta yang telah ditetapkan untuk memperoleh tiket elektronik.

    Jadwal Keberangkatan

    Kendaraan truk pengangkut sepeda motor akan diberangkatkan dari Terminal Pulogadung pada 26 Maret 2025. 

    Sedangkan para peserta akan diberangkatkan dari Kawasan Monumen Nasional (Monas) pada 27 Maret 2025.

    Tujuan Keberangkatan

    1. Terminal Rajabasa, Bandar Lampung

    2. Terminal Alang-Alang Lebar, Palembang

    3. Terminal Indihiang, Tasikmalaya

    4. Terminal Kertawangunan, Kuningan

    5. Terminal Tegal

    6. Terminal Pekalongan

    7. Terminal Mangkang, Semarang

    8. Terminal Kebumen

    9. Terminal Cilacap

    10. Terminal Bulupitu, Purwokerto

    11. Terminal Tirtonadi, Solo

    12. Terminal Mendolo, Wonosobo

    13. Terminal Giwangan, Yogyakarta

    14. Terminal Pilangsari, Sragen

    15. Terminal Giri Adipura, Wonogiri

    16. Terminal Purboyo, Madiun

    17. Terminal Tamanan, Kediri

    18. Terminal Kepuhsari, Jombang

    19. Terminal Arjosari, Malang

    20. Terminal Purabaya, Sidoarjo

    Lokasi tujuan truk pengangkut sepeda motor pemudik:

    1. Terminal Mangkang, Semarang

    2. Terminal Kebumen

    3. Terminal Tirtonadi, Solo

    4. Terminal Giwangan, Yogyakarta

    5. Terminal Giri Adipura, Wonogiri

    6. Terminal Purabaya, Sidoarjo

    Untuk keberangkatan mudik, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menetapkan jadwal sebagai berikut:

    Pemberangkatan truk pengangkut sepeda motor:

    • Tanggal: 26 Maret 2025

    • Lokasi: Terminal Pulogadung (motor harus diserahkan paling lambat 25 Maret 2025 pukul 17.00 WIB)

    Pemberangkatan bus pemudik:

    • Tanggal: 27 Maret 2025

    • Lokasi: Monumen Nasional (Monas).

    Sedangkan untuk arus balik ke Jakarta, Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga menyediakan layanan bus dan truk dengan jadwal sebagai berikut:

    Pemberangkatan truk dari daerah tujuan ke Jakarta:

    • Tanggal: 5 April 2025

    • Lokasi: dari enam terminal tujuan ke Terminal Pulogadung.

    Pemberangkatan bus pemudik dari daerah tujuan ke Jakarta:

    • Tanggal: 6 April 2025

    • Lokasi: dari 20 terminal tujuan ke Terminal Terpadu Pulogebang

    Lokasi verifikasi:

    Peserta wajib datang ke salah satu lokasi berikut untuk melakukan verifikasi dengan membawa dokumen asli dan fotokopi:

    1. Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta

    • Jalan Taman Jatibaru No 1, Gambir, Jakarta Pusat

    • Call Center: 081316238181

    2. Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan

    • Jalan MT Haryono Kav 45-46 Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan

    • Call Center: 081316238176

    3. Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara

    • Jalan Plumpang Semper, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara

    • Call Center: 0895400956113

    4. Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat

    • Jalan Pasar Senen No 5, RW 3, Senen, Jakarta Pusat

    • Call Center: 0895400956114

    5. Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur

    • Jalan Perserikatan No 1 RT 2 RW 8, Jati, Pulogadung, Jakarta Timur

    • Call Center: 0895400956115

    6. Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat

    • Jalan Raya Ring Road, Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat

    • Call Center: 0895400956116.

    Jadwal Verifikasi

    Verifikasi dilakukan berdasarkan klaster tujuan perjalanan, dengan jadwal sebagai berikut:

    • Klaster 1 (8–10 Maret 2025): Solo, Tasikmalaya, Palembang, Madiun, Sragen, Cilacap.

    • Klaster 2 (11–13 Maret 2025): Yogyakarta, Kuningan, Lampung, Tegal, Kebumen, Jombang, Pekalongan.

    • Klaster 3 (14–16 Maret 2025): Ngawi, Klaten, Malang, Wonosobo, Purwokerto, Semarang, Sidoarjo.

    “Peserta yang tidak hadir sesuai jadwal verifikasi dianggap mengundurkan diri, dan kuota akan diberikan kepada peserta lain,” tandasnya.

    Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta atau Suku Dinas Perhubungan di masing-masing wilayah.

  • Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    Banjir di Jakarta, Bogor Depok dan Bekasi: Ribuan Jiwa Butuh Makanan hingga Tempat Tinggal Sementara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jabodetabek sejak Minggu malam hingga Selasa (4/3/2025) dini hari menyebabkan banjir di beberapa wilayah, termasuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, dan Kabupaten Bogor.

    Meluapnya Kali Ciliwung dan Kali Pesanggrahan memperparah kondisi di wilayah ini, sementara Kali Cimanceri yang meluap mengakibatkan banjir di beberapa kecamatan di Bogor. 

    Di Jakarta, enam kecamatan terdampak banjir, yaitu Jagakarsa, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Jatinegara, Kramat Jati, dan Pasar Rebo. 

    Sebanyak 823 Kepala Keluarga (KK) atau 2.627 jiwa merasakan dampak banjir, dengan ratusan jiwa terpaksa mengungsi.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah turun ke lapangan untuk melakukan asesmen dan kaji cepat. 

    Di Kabupaten Bogor, banjir melanda Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua. Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu rumah dan satu pondok pesantren terendam.

    Sementara di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan 547 jiwa yang merasakan dampaknya. Di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, 119 rumah terendam dengan total 423 jiwa terdampak. Hingga saat ini, satu warga dilaporkan hilang akibat terseret arus banjir. 
     
    Di Bekasi, banjir merendam beberapa kecamatan, menyebabkan ribuan warga terdampak. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat bahwa banjir melanda 20 titik di 7 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai 3 Meter.

    Luapan sungai dan tingginya curah hujan memperparah kondisi, dengan laporan rumah yang terendam hingga setinggi 1 meter. 

    Warga yang terdampak di beberapa titik telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, sementara upaya bantuan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

    Merespons bencana ini, Human Initiative telah berkoordinasi dengan BPBD DKI Jakarta dan BPBD Kabupaten Bogor untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir.

    Tim rescue telah diturunkan dengan satu unit perahu untuk evakuasi, sementara Mobil Respons dikerahkan untuk mendirikan dapur Air guna menyediakan makanan siap saji bagi para penyintas. 

    Selain itu, Human Initiative juga melakukan kajian dampak awal untuk menentukan langkah-langkah bantuan selanjutnya. 

    Saat ini, kebutuhan mendesak yang sangat diperlukan oleh warga terdampak antara lain: Makanan siap santap, selimut dan alas tidur, peralatan kebersihan diri dan rumah, matras dan terpal untuk tempat tinggal sementara.

    “Sahabat Inisiator, kita dapat turut membantu dengan berdonasi untuk menyediakan kebutuhan mendesak bagi para penyintas. Setiap bantuan, sangat berarti bagi mereka yang sedang berjuang menghadapi dampak bencana ini,” ujar Tim Disaster Risk Management Human Initiative, Subur Rojinawi.

    “Donasi dapat disalurkan melalui Human Initiative untuk membantu penyediaan makanan, tempat tinggal sementara, serta kebutuhan pokok lainnya bagi penyintas banjir di Jabodetabek,” ucap Subur lagi.

    Untuk diketahui, volume air terus naik sejak Selasa (4/3/2025) pagi akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya sejak malam sebelumnya.

    Selain itu, sejumlah rumah warga tampak terendam hingga atapnya.

    Beberapa warga yang masih bertahan di lantai dua rumah mereka terlihat meminta bantuan evakuasi dari petugas BPBD dan tim SAR.

    Hingga saat ini, proses evakuasi masih terus dilakukan menggunakan perahu karet.

    Pihak BPBD DKI Jakarta telah menyalurkan bantuan darurat berupa makanan siap saji, air mineral, serta obat-obatan untuk warga terdampak.

    Posko pengungsian juga telah didirikan di beberapa titik, termasuk di GOR terdekat untuk menampung warga yang harus mengungsi.

    Menurut keterangan Kepala BPBD DKI Jakarta, banjir kali ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah hulu, menyebabkan debit air Kali Ciliwung meluap hingga menggenangi permukiman dan jalan raya di sekitarnya.

    Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman serta mewaspadai arus listrik yang masih menyala di beberapa titik untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

  • Hulu Sungai Ciliwung di Cisarua Banjir dan Jembatan Putus, Ini Penyebabnya – Page 3

    Hulu Sungai Ciliwung di Cisarua Banjir dan Jembatan Putus, Ini Penyebabnya – Page 3

    Sebelumnya, banjir bandang yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu malam, (2/3/2025) merusak tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua.

    Kerusakan tersebut membuat akses jalan terputus, memengaruhi mobilitas warga, dan mengancam kelancaran arus mudik menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah. 

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menargetkan menyelesaikan perbaikan jempatan tersebut sebelum Lebaran.

    “BNPB tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi hari raya Idul Fitri akan tiba,” ujar Suharyanto dikutip dari Antara, Selasa, (4/3/2025).

    Berdasarkan hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, diketahui bahwa tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua rusak berat, bahkan ada yang hilang akibat hantaman arus deras banjir bandang.

    BNPB pun meminta bantuan TNI untuk membangun jembatan rangka baja (bailey) sebagai solusi sementara agar jalan-jalan yang terputus bisa kembali dilalui masyarakat.

    Suharyanto optimistis pembangunan jembatan bailey oleh personel TNI dapat selesai dalam waktu kurang dari tiga minggu, menjelang libur Lebaran.

    “Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus,” kata Suharyanto, yang juga melakukan peninjauan langsung di salah satu lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua.

  • Banjir Parah Landa Jabodetabek, Ribuan Warga Terdampak – Page 3

    Banjir Parah Landa Jabodetabek, Ribuan Warga Terdampak – Page 3

    Banjir bandang yang melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu malam, (2/3/2025) merusak tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua.

    Kerusakan tersebut membuat akses jalan terputus, memengaruhi mobilitas warga, dan mengancam kelancaran arus mudik menjelang Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah. 

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menargetkan menyelesaikan perbaikan jempatan tersebut sebelum Lebaran.

    “BNPB tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi hari raya Idul Fitri akan tiba,” ujar Suharyanto dikutip dari Antara, Selasa, (4/3/2025).

    Berdasarkan hasil rapat koordinasi BNPB dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, diketahui bahwa tujuh jembatan di Kecamatan Cisarua rusak berat, bahkan ada yang hilang akibat hantaman arus deras banjir bandang.

    BNPB pun meminta bantuan TNI untuk membangun jembatan rangka baja (bailey) sebagai solusi sementara agar jalan-jalan yang terputus bisa kembali dilalui masyarakat.

    Suharyanto optimistis pembangunan jembatan bailey oleh personel TNI dapat selesai dalam waktu kurang dari tiga minggu, menjelang libur Lebaran.

    “Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus,” kata Suharyanto, yang juga melakukan peninjauan langsung di salah satu lokasi jembatan putus di Desa Tugu Selatan, Cisarua.

  • Hujan Lebat dan Banjir Mengancam, BMKG Tekankan Ini

    Hujan Lebat dan Banjir Mengancam, BMKG Tekankan Ini

    JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan pentingnya respons cepat dari pemerintah daerah dalam menindaklanjuti peringatan dini cuaca ekstrem yang telah dikeluarkan.

    Dalam beberapa hari terakhir, hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrem telah terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Provinsi Jawa Barat.

    Bahkan, hujan deras yang terjadi menyebabkan luapan air di beberapa daerah, seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon, Kota Bandung, hingga Kabupaten Bogor.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati melalui Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, peran serta pemerintah daerah dalam mitigasi bencana sangat krusial.

    BACA JUGA: Kali Ciliwung Meluap! Permukiman di Kampung Melayu Jakarta Timur Terendam Banjir Setinggi 1-2 Meter

    “Terutama dalam memastikan bahwa setiap peringatan dini ditindaklanjuti dengan langkah antisipatif di lapangan,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (4/3).

    Diketahui, belum lama ini musibah bencana banjir bandang menerjang wilayah Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Minggu, 2 Maret 2025 kemarin.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Jabar Ekspres, banjir bandang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Adapun data korban tercatat, sebanyak 119 kepala keluarga (KK) dan 423 jiwa yang terdampak bencana.

    Rahayu atau akrab disapa Ayu menerangkan, peringatan dini bukan sekadar informasi, tetapi juga seruan untuk tindakan nyata.

    Menurutnya, kecepatan dan kesiapan dalam merespons peringatan dini cuaca ekstrem sangat menentukan upaya mitigasi risiko, baik dari segi korban jiwa maupun kerugian materiil.

    “Kami terus menyampaikan peringatan dini cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi resmi, termasuk website, aplikasi mobile, sms blasting dan media sosial BMKG,” terang Ayu.

    “Namun, efektivitas peringatan dini ini sangat bergantung pada kesiapan daerah dalam meresponsnya dengan langkah konkret,” tambahnya.

    Dalam keterangan tertulisnya, Ayu memaparkan, diperlukan koordinasi yang lebih erat antara pemerintah daerah dan masyarakat guna meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi secara lebih cepat dan efektif.

    “Dengan meningkatnya aktivitas atmosfer ini, BMKG mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat, angin kencang, hingga kemungkinan banjir di daerah rawan,” pungkasnya. (Bas)

  • Seorang Lansia Selamat dari Banjir Bandang Bogor: Saya Keluar Loncat Tembok – Halaman all

    Seorang Lansia Selamat dari Banjir Bandang Bogor: Saya Keluar Loncat Tembok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR –  Kumun (68) mengungkapkan betapa mengerikannya banjir bandang yang terjadi di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (2/3/2025) malam.

    Saat banjir bandang datang, Kumun sedang berada di dalam rumah yang tak jauh dari bibir sungai.

    “Kejadiannya mau taraweh, udah buka puasa, saya mau taraweh teh enggak jadi berangkat, kan ujannya deres terus airnya banyak,” ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Senin (3/3/2025).

    Air yang dengan cepatnya naik ke permukaan hingga  merendam rumah membuatnya harus sesegera mungkin keluar menyelamatkan diri.

    Dengan kondisi fisiknya yang tak lagi muda, Kumun pun berhasil meloloskan diri dari terjangan banjir yang begitu cepat merendam rumahnya.

    Namun ia harus melewati gang-gang sempit agar bisa keluar dari genangan mencari tempat yang lebih aman.

    “Saya ada di rumah, disuruh keluar sama si teteh udah engga bisa keluar, saya enggak bisa jalan sini (depan), akhirnya lewat ke samping udah segini (mencapai leher), saya juga keluar loncat tembok yang belakang,” ungkapnya.

    Sementara itu, saat ini ia sedang disibukkan dengan membersikan rumahnya dari material banjir berupa lumpur.

    Kumun mengaku lebih memilih tetap meninggali rumahnya daripada mengungsi ke tempat yang lebih aman.

    “Saya mah tinggal aja di sini kan ada anak, berdua aja sama anak laki-laki, bagaimana atuh kalau ditinggalin barang-barang saya ini semua, abis (terendam),” katanya.

    Korban tewas terjepit berbatuan

    Asep Mulyana (59) tewas akibat hanyut saat banjir bandang di Kampung Pasanggrahan, RT 03 RW 01 Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/3/2025).

    Korban ditemukan di Bendungan Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor pada pukul 10.00 WIB.

    Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nur Jatmiko, mengatakan korban ditemukan dalam kondisi tengkurap dan terjepit berbatuan.

    “Jasad Asep Mulyana ditemukan dengan kondisi luka memar,” kata Aris kepada wartawan di Cisarua, Senin (3/3/2025).

    Dia menjelaskan jasad Asep Mulyana ditemukan oleh tim SAR gabungan dari BPBD Kabupaten Bogor, Basarnas, Tagana, Kepolisian dan TNI.

    Saat ditemukan, korban mengenakan baju abu-abu lengan coklat dan celana jeans pendek.

    Sebagai informasi, Asep hanyut saat menyelamatkan istrinya Yuyun dari terjangan banjir bandang. Ketika istrinya selamat, Asep malah hanyut terbawa arus air sungai.

    Berdasarkan informasi dari saksi mata, pada saat hujan turun air Kali Cisarua meluap setinggi semata kaki. Tidak lama kemudian, air meluap setinggi hingga lutut dengan arus yang deras.

    “Saat itu warga yang berada di lokasi tersebut panik dan menyelamatkan diri masing masing,” kata Cepi, seorang saksi mata di Cisarua, Senin (3/3/2025).

    Cepi mengungkapkan Yuyun (istri Asep) sempat melakukan penyeberangan menggunakan seprai menyelamatkan diri. Namun kain seprai tersebut terlepas dan terbawa arus. 

    “Lalu suaminya Asep Mulyana melompat untuk menolong istrinya. Saat Yuyun bisa tertolong dan dapat menepi ke pinggir, Asep malah terbawa arus,” tandas Cepi.

  • Korban Hanyut di Puncak Bogor Ditemukan Meninggal Dekat Bendungan Ciawi – Page 3

    Korban Hanyut di Puncak Bogor Ditemukan Meninggal Dekat Bendungan Ciawi – Page 3

    Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025 menyebabkan Sungai Cimanceri meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. BPBD Provinsi Jawa Barat sempat melaporkan bahwa ratusan rumah terendam dan satu warga hilang akibat terseret arus.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, banjir tersebut terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.

    “Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu unit rumah dan satu pondok pesantren terendam. Di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan total 547 jiwa terimbas banjir. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak,” tutur Muhari dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).

    Menurutnya, peristiwa seorang warga yang hilang terseret arus terjadi di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, atas nama Asep Mulyana (59). Bermula saat air Kali Cisaru meluap hingga setinggi lutut dengan arus yang deras, membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri.

    “Bahkan beberapa di antaranya menggunakan alat seadanya. Dalam situasi darurat, seorang warga bernama Yuyun terbawa arus, namun berhasil diselamatkan. Sayangnya, suaminya, Asep Mulyana yang mencoba menolong, justru terseret arus dan belum ditemukan hingga saat ini,” jelas dia.

    Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk menangani dampak banjir. Adapun kondisi banjir saat ini terpantau telah surut, dan warga mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

  • Satu Kecamatan di Kabupaten Tangerang Dilanda Banjir Imbas Kiriman Air dari Bogor – Page 3

    Satu Kecamatan di Kabupaten Tangerang Dilanda Banjir Imbas Kiriman Air dari Bogor – Page 3

    Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025 menyebabkan Sungai Cimanceri meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. BPBD Provinsi Jawa Barat sempat melaporkan bahwa ratusan rumah terendam dan satu warga hilang akibat terseret arus.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, banjir tersebut terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.

    “Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu unit rumah dan satu pondok pesantren terendam. Di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan total 547 jiwa terimbas banjir. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak,” tutur Muhari dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).

    Menurutnya, peristiwa seorang warga yang hilang terseret arus terjadi di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, atas nama Asep Mulyana (59). Bermula saat air Kali Cisaru meluap hingga setinggi lutut dengan arus yang deras, membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri.

    “Bahkan beberapa di antaranya menggunakan alat seadanya. Dalam situasi darurat, seorang warga bernama Yuyun terbawa arus, namun berhasil diselamatkan. Sayangnya, suaminya, Asep Mulyana yang mencoba menolong, justru terseret arus dan belum ditemukan hingga saat ini,” jelas dia.

  • Banjir di Bogor Rendam Ratusan Rumah, 1 Warga Hilang Terseret Arus – Page 3

    Banjir di Bogor Rendam Ratusan Rumah, 1 Warga Hilang Terseret Arus – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Bogor pada Minggu malam, 2 Maret 2025 menyebabkan Sungai Cimanceri meluap dan mengakibatkan banjir di beberapa wilayah. BPBD Provinsi Jawa Barat sempat melaporkan bahwa ratusan rumah terendam dan satu warga hilang akibat terseret arus.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, banjir tersebut terjadi di sejumlah kecamatan, seperti Rumpin, Bojong Gede, dan Cisarua.

    “Di Desa Sukasari, Kecamatan Rumpin, satu unit rumah dan satu pondok pesantren terendam. Di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojong Gede, sebanyak 137 rumah terdampak dengan total 547 jiwa terimbas banjir. Sementara itu, di Desa Tugu Selatan, sebanyak 119 rumah terendam dengan 423 jiwa terdampak,” tutur Muhari dalam keterangannya, Senin (3/3/2025).

    Menurutnya, peristiwa seorang warga yang hilang terseret arus terjadi di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, atas nama Asep Mulyana (59). Bermula saat air Kali Cisaru meluap hingga setinggi lutut dengan arus yang deras, membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan diri.

    “Bahkan beberapa di antaranya menggunakan alat seadanya. Dalam situasi darurat, seorang warga bernama Yuyun terbawa arus, namun berhasil diselamatkan. Sayangnya, suaminya, Asep Mulyana yang mencoba menolong, justru terseret arus dan belum ditemukan hingga saat ini,” jelas dia.

    Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Bogor telah melakukan koordinasi dengan pemerintah desa dan pihak terkait untuk menangani dampak banjir. Adapun kondisi banjir saat ini terpantau telah surut, dan warga mulai membersihkan lumpur yang masuk ke dalam rumah.

  • 423 Warga Kampung Pensiunan Terdampak Banjir, Bupati Bogor Beri Bantuan

    423 Warga Kampung Pensiunan Terdampak Banjir, Bupati Bogor Beri Bantuan

    JABAR EKSPRES – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melaporkan bahwa sebanyak 423 warga di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak akibatbanjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Ciliwung.

    Banjir ini terjadi setelah hujan deras dengan intensitas tinggi pada Minggu malam (2/3) sekitar pukul 20.30 WIB.

    Menurut keterangan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani, luapan air sungai tersebut merendam rumah-rumah warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciliwung.

    BACA JUGA: Jembatan Penghubung Amblas, Akses Menuju Curug Cilember Tak Bisa Dilalui

    Akibatnya, 119 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 423 jiwa di tiga RT di RW 01 Kampung Pensiunan terdampak, yaitu 54 KK (198 jiwa) di RT 01, 27 KK (98 jiwa) di RT 02, dan 38 KK (127 jiwa) di RT 03.

    Untungnya, meski terdapat beberapa korban luka ringan, tidak ada laporan mengenai korban jiwa. Beberapa warga yang mengalami luka ringan telah dibawa ke Rumah Sakit Umum dr. Goenawan untuk perawatan lebih lanjut.

    Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang langsung meninjau lokasi bencana pada Senin dini hari, memastikan bahwa bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor dan instansi terkait lainnya sudah disalurkan.

    BACA JUGA: Banjir di Puncak Bogor, Anggota DPR RI Mulyadi Menduga Akibat Alih Fungsi Lahan

    “Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bogor telah disiapkan, termasuk kebutuhan bahan pokok dan dapur umum untuk para pengungsi,” ujar Rudy.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu menyiapkan kebutuhan untuk sahur bagi para pengungsi.