kab/kota: Tuban

  • Pemancing Temukan Jasad Penambang Pasir di Bengawan Solo Bojonegoro

    Pemancing Temukan Jasad Penambang Pasir di Bengawan Solo Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Penambang pasir yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo pada Senin (22/4/2024) ditemukan. Jasad korban ditemukan berjarak sekitar 23 kilometer dari lokasi kejadian, Rabu (24/4/2024) sekitar pukul 00.05 WIB.

    Jasad Ahmad Arif (35) warga RT 04 RW 01 Desa Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ditemukan oleh warga yang sedang mencari ikan. Jasad korban muncul di Sungai Bengawan Solo turut Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Kabupaten Tuban.

    “Jasadnya ditemukan warga yang mencari ikan, kemudian dilaporkan ke posko berjarak sekitar 23 km dari lokasi kejadian,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Nor Aeny, Rabu (24/4/2024).

    Setelah mendapat laporan tersebut, Tim SAR Gabungan kemudian melakukan evakuasi jasad penambang pasir kemudian dibawa ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro untuk divisum. “Setelah divisum dan disucikan, kemudian diserahkan ke keluarga,” tambahnya.

    Untuk diketahui, Ahmad Arif penambang pasir tradisional di Sungai Bengawan Solo itu dilaporkan tenggelam pada Senin (22/4/2024) sekitar pukul 12.00 WIB. Ia saat itu bersama tiga penambang lain sedang mengangkut pasir. Tiba-tiba perahu yang ditumpangi tenggelam.

    Tiga penambang yang lain selamat, sementara korban diduga tidak bisa menyelamatkan diri karena tidak memiliki kemampuan berenang. [lus/but]

  • Cekcok, Perempuan di Tuban Meregang Nyawa di Tangan Suami

    Cekcok, Perempuan di Tuban Meregang Nyawa di Tangan Suami

    Tuban (beritajatim.com) – Tamirah (56), perempuan tengah bayak asal Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur meregang nyawa di tangan suaminya sendiri, M (65). Pembunuhan itu terjadi pada Rabu (24/2/2024), setelah keduanya terlibat cekcok atau adu mulut.m

    Kapolsek Grabagan, Iptu Sampir Santoso menjelaskan, pelaku ini diketahui sering cekcok dengan istrinya. Bahkan tidak memiliki kepedulian kepada anak.

    “Jadi cekcok ini sudah berlarut-larut dan sering KDRT hingga berujung pembunuhan,” terang Sampir.

    Diketahui korban dan pelaku menikah pada 2019. Sebelum menikah dengan pelaku, korban adalah janda dengan anak dari suami sebelumnya.

    Anak korban saat menetap di Surabaya dan sudah berkeluarga. Tamirah telah memiliki cucu dari buah hatinya.

    Cekcok berawal saat korban pergi beberapa hari ke Surabaya untuk menjenguk cucunya. Lantaran tak segera pulang, M merasa jengkel kepada istrinya.

    Saat di rumah, M sering memukuli istrinya. Hal itu pun terulang hingga pada hari ini, dimana korban ditemukan meninggal dunia di dalam kamar.

    “Jadi korban ini dicekik oleh suaminya sendiri hingga meninggal dunia,” kata Sampir.

    Berdasarkan hasil pengamatan medis, di kepala korban juga ditemukan luka akibat benturan yang masih mengeluarkan cairan. Sedangkan pada tubuh korban ditemukan beberapa luka akibat benda tumpul.

    Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan penyidik, pelaku mengakui sering memukul menggunakan tangan kosong.

    “Kalau motifnya ya itu sering cekcok, pelaku KDRT dengan istrinya sendirinya,” ujar Sampir.

    Setelah membunuh istrinya, Mujiono nekat akan bunuh diri dengan meminum cairan pestisida. Upaya tersebut berhasil digagalkan warga.

    Kini, Mujiono telah diamankan di Polsek Grabagan guna pemeriksaan lebih lanjut. “Ini sudah kami amankan, selanjutnya untuk motif dan lain-lain akan kita dalami,” tutup Sampir. [ayu/beq]

  • Pawargo Gresik Gelar Halal Bihalal dan Gebyar Reyog

    Pawargo Gresik Gelar Halal Bihalal dan Gebyar Reyog

    Gresik (beritajatim.com) – Paguyuban Warga Kabupaten Ponorogo (Pawargo) cabang Kabupaten Gresik pada Minggu (21/4/2024) kemarin menggelar kegiatan halal bihalal dan Gebyar Reyog Pawargo di gedung Pudak Galeri di Jalan Pahlawan Nopmor 26 Kota Gresik. Warga Ponorogo di Gresik berkomitmen melestarikan dan menyosialisasikan budaya Reyog Ponorogo di daerah ini.

    Selain diikuti pengurus dan anggota Pawargo dari Gresik, kegiatan ini juga dihadiri pengurus dan anggota Pawargo dari Kabupaten Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Kota Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Bangkalan.

    Pembina Pawargo, Santoso, mengatakan, dengan hadirnya dua unit Reyog baru milik Pawargo Gresik komplit dengan gamelan dan perangkatnya, pengurus Pawargo Gresik bertekad bisa ikut Festival Reyog Tahunan di Ponorogo dalam acara Grebek Suro.

    “Partisipasi di festival Reyog itu untuk menunjukkan eksistensi kita dan bukti nyata budaya Reyog tetap dipelihara dan diaktualisasikan warga Ponorogo di Gresik,” kata Humas Pawargo Gresik, Slamet Kurniadi, Selasa (23/4/2024).

    Slamet Kurniadi mengemukakan, gelaran Reyog membutuhkan konsistensi pemain dan semua pihak yang terlibat di dalamnya. Karena itu, keberadaan pelatih, pembina, dan komponen lain dalam satu tim Reyog harus saling sinergi.

    Gebyar Reyog di acara Halal Bihalal Pawargo Gresik

    Di tim Reyog Pawargo Gresik, telah ditunjuk pelatih dan pembina masing-masing Kang Hartono Leke dan Sunarto Bronk. Keduanya dibantu Wito yang selama ini dikenal sebagai aktivis kesenian Reyog. Mereka menggelar latihan rutin di sanggar Reyog Pawargo Gresik H. Wachid di Jalan Awikun Madya Nomor 1 Desa Gending, Kecamatan Kebomas, Gresik.

    “Sanggar Reyog Pawargo Gresik memberikan pelatihan tari dan musik secara gratis untuk masyarakat Gresik sebagai penerus Reyog, karena kesenian ini mesti dilestarikan siapa saja tanpa memandang Ras, suku dan agama,” tegas Slamet.

    Ketua Pawargo Gresik, Edi Purnomo mengatakan, pengurus bertekad memperluas hubungan persaudaraan melalui tali silaturahim dan kesenian. Caranya mengajak generasi muda Pawargo, khususnya yang ada di Gresik, untuk saling mengenal dan berkomunikasi antarwarga Ponorogo di perantauan.

    “Khususnya terkait dengan ikhtiar memasyarakatkan dan melestarikan kesenian Reyog di sini,” katanya.

    Hahal Bihalal Pawargo Gresik dimeriahkan seni Reyog.

    Sedang sesepuh Pawargo Gresik, Eyang Suharjono berharap semua anggota Pawargo untuk merefleksi diri bahwa perjalanan paguyuban yang berdiri sejak 1981 sampai sekarang dan telah melewati lima estafet kepemimpinan, dari era Sumadi, lalu masa Slamet Kurniadi, zaman Sugiono, kemudian era Sugeng Trijono, dan kini dipimpin Pawargo Gresik dipimpin Edi Purnomo.

    “Yang penting bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tetap mengedepankan visi misi Pawargo Gresik,” kata Suharjono mengingatkan. [air]

  • Bareng Halal Bihalal, DPRD Terima LKPJ Bupati Tuban 2023

    Bareng Halal Bihalal, DPRD Terima LKPJ Bupati Tuban 2023

    Tuban (beritajatim.com) – DPRD Tuban menerima penyerahan Laporan Keuangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2023 dari Bupati Aditya Halindra Faridzky. Acara tersebut digelar bersamaan dengan Halal Bihalal DPRD Tuban.

    Ketua DPRD Tuban H.M. Miyadi mengatakan, sebetulnya ini agenda rapat paripurna penyerahan LKPJ akhir tahun 2023, namun kita agendakan pula halal bihalal DPRD Tuban bersama Pemkab.

    “Karena sebagai manusia sudah menjadi ketetapan akan memiliki kesalahan, kekhilafan, dan kekurangan. Sehingga, kita barengkan acara rapat paripurna ini sekaligus halal bihalal,” ujar Miyadi.

    Ia juga memberikan apresiasi atas capaian target kinerja OPD dan penghargaan yang ditorehkan baik di tingkat provinsi maupun nasional dan capaian tersebut hendaknya dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan.

    “Lalu, bagi OPD yang belum memenuhi target kinerja dapat dievaluasi dan diberikan pendampingan,” imbuhnya.

    Sehingga, beberapa rekomendasi juga turut diberikan oleh DPRD Tuban untuk dapat ditindaklanjuti oleh Pemkab Tuban. Sebab, perlu adanya peningkatan layanan primer kesehatan dapat terus dengan cara promotif dan preventif.

    “Kami juga rekomendasikan adanya percepatan upaya pengentasan permasalahan sosial, diantara menekan angka kemiskinan, penurunan angka pengangguran terbuka di Kabupaten Tuban,” paparnya.

    Selain itu, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui penguatan sektor pendidikan. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian pemerataan akses pendidikan, peningkatan kualitas pendidik, dan penyesuaian kurikulum pendidikan dengan kondisi yang ada.

    “Rekomendasi itu dimaksudkan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat kabupaten Tuban,” kata dia.

    Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky juga menyampaikan, permohonan maaf atas kesalahan dan kekhilafan selama memimpin Kabupaten Tuban selama 3 tahun terakhir.

    “Kami harap koordinasi dan kolaborasi dengan DPRD kabupaten Tuban menjadi program pembangunan berjalan on the track dan tujuan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” imbuhnya.

    Kemudian, bertepatan dengan halal bihalal dan juga ulang tahun Ketua DPRD Tuban, Mas Lindra sapanya mengucapkan selamat ulang tahun dan turut mendoakan agar selalu diberikan kesehatan dan sukses selalu.

    “Kami juga berharap wujud kolaborasi lintas sektoral ini harus dapat dijadikan motivasi untuk bekerja lebih baik untuk mensejahterakan masyarakat,” tutup Mas Lindra. [ayu/beq]

  • Gempa Bumi Guncang Bojonegoro, Nihil Kerusakan

    Gempa Bumi Guncang Bojonegoro, Nihil Kerusakan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Bojonegoro dengan skala 3,3 magnitudo. Sesuai monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa terjadi pukul 16.05 WIB, Senin (22/4/2024).

    Data yang diterima jurnalis beritajatim.com menyebut, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7.10° LS; 111.85° BT tepatnya di darat pada jarak 7 km arah Barat Laut Bojonegoro, Jawa Timur dengan kedalaman 9 kilometer.

    Titik lokasi berada di sekitar Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro yang berbatasan dengan Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.

    Sesuai kajian BMKG, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.

    Dampak yang timbul akibat gempa bumi tersebut, dirasakan di daerah Bojonegoro III MMI, Tuban II-III MMI (Getaran III MMI dirasakan seperti terdapat truk melintas). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.

    “Untuk dampak kerusakan akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro nihil (tidak ada laporan masuk),” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Laela Nor Aeny.

    Selain itu, hingga Senin, 22 April 2024 pukul 16.28 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

    “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Kepala Stageof Sleman, Setyoajie Prayoedhie, sesuai rilis yang diterima beritajatim.com.

    Pihaknya mengimbau, agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. [lus/kun]

  • Penambang Pasir Bengawan Solo di Bojonegoro Hanya Dibayar Rp50 ribu Sekali Muat

    Penambang Pasir Bengawan Solo di Bojonegoro Hanya Dibayar Rp50 ribu Sekali Muat

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Kejadian perahu tenggelam pengangkut pasir hasil tambang tradisional di Sungai Bengawan Solo sering terjadi.

    Namun, sebagian besar penambang pasir tradisional itu memiliki kemampuan berenang untuk menyelamatkan diri jika terjadi kemungkinan tenggelam.

    Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang warga Desa Semanding Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Ahmad Suyuti. Kejadian perahu penambang pasir yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo sudah sering terjadi. Namun, sebagian besar penambang berhasil menyelamatkan diri.

    “Di sini (Sungai Bengawan Solo, turut Desa Semanding) sering terjadi perahu tenggelam, tapi sebagian besar penambang pasir ini bisa berenang,” ungkapnya, Senin (22/4/2024).

    Selama dua tahun terakhir, sedikitnya ada tiga kali kejadian perahu tenggelam dan baru kali ini memakan korban. Kejadian perahu tenggelam kali ini dialami oleh kelompok penambang pasir di Sungai Bengawan Solo turut Desa Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro sekitar pukul 12.00 WIB.

    “Korban ini bukan asli warga Semanding, tapi dari Desa Sepat Kecamatan Sukosewu. Warga juga tidak tahu kalau ternyata tidak bisa berenang,” terangnya.

    Perahu pengangkut pasir yang tenggelam itu dinaiki oleh empat orang. Tiga orang berhasil selamat karena bisa berenang. Sedangkan satu penambang masih dalam pencarian. Satu penambang yang diduga tenggelam atas nama Ahmad Arif (35) warga RT 04 RW 01 Desa Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro.

    Sedangkan tiga orang lainnya yang selamat yakni, Kamali dan Saparun warga asal Desa Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro serta Sadik warga Desa Simo Kecamatan Soko Kabupaten Tuban. Para penambang yang terdiri dari empat orang ini dibayar Rp200 ribu sekali angkut. Sehingga setiap orang menerima Rp50 ribu.

    “Sekali angkut, satu perahu itu bisa mengangkut satu rit pasir. Perahu yang digunakan berukuran 17 meter kali 2,7 meter dengan bahan plat besi,” terangnya.

    Kejadian perahu tenggelam itu diduga belum bermuatan penuh. Perahu baru terisi bagian depan. Penambang biasanya menggunakan lujuk dan jangkar untuk bersandar perahu. Diduga, saat itu perahu terseret arus yang deras sehingga tertarik oleh jangkar yang masih menancap. Karena kondisi tidak seimbang, sehingga perahu oleng dan tenggelam. [lus/ted]

  • Penambang Pasir Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo

    Penambang Pasir Bojonegoro Tenggelam di Bengawan Solo

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Seorang penambang pasir tradisional dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro. Korban tenggelam saat mengangkut pasir menggunakan perahu di Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro, Senin (22/4/2024) sekitar pukul 12.00 WIB.

    Menurut salah seorang warga desa, Ahmad Suyuti, korban diketahui bernama Ahmad Arif (35), warga RT 04 RW 01 Desa Semanding. Saat itu, korban bersama tiga orang lainnya sedang naik perahu yang mengangkut pasir.

    Perahu yang ditumpangi empat orang dan pasir hasil tambang melaju melawan arus sungai yang sedang tinggi. “Tiba-tiba perahu yang ditumpangi tenggelam, dan korban tidak bisa berenang akhirnya tenggelam,” ujarnya Suyuti.

    Korban hilang dalam kejadian tersebut. Sementara tiga penambang lain yang selamat yakni Kamali dan Saparun, warga Desa Semanding serta Sadik, warga Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

    “Ketiga orang yang selamat ini karena bisa berenang dan berhasil menyelamatkan diri. Sekarang kondisinya masih pemulihan,” ungkapnya.

    Satu korban tenggelam kini masih dalam proses pencarian BPBD Bojonegoro bersama Tim SAR Gabungan. Potensi relawan yang turut dalam pencarian di antaranya, dari BPBD Jatim, BPBD Bojonegoro, Damkarmat, TNI, Polri, Satpol PP, Pemdes, Pemerintah Kecamatan. Selain itu, dari relawan kebencanaan seperti Elang Bengawan Rescue (EBR), DAN SAR Muhammadiyah, serta masyarakat setempat. [lus/beq]

  • 16 Rumah dan 1 Sekolah di Bangilan Tuban Terdampak Banjir

    16 Rumah dan 1 Sekolah di Bangilan Tuban Terdampak Banjir

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban mencatat 16 rumah dan satu sekolah di Dusun Banjarwaru, Desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban terdampak banjir usai hujan deras yang mengguyur pada Minggu (21/4/2024) siang.

    Kalaksa BPBD Tuban, Sudarmaji mengatakan, hujan deras mengguyur sejak pukul 13.00 WIB hingga berjam-jam kemudian. Kemudian, datang air dari dataran tinggi Perhutani menuju Desa Banjarworo sehingga terjadi banjir.

    “Akibat dari luberan air tersebut, beberapa jalan poros desa dan rumah warga sepanjang 400 meter tergenang,” ucap Sudarmaji. Senin (22/4/2024).

    Adapun tinggi air sekitar 30 cm sampai 50 cm dan sebagian lahan pertanian rusak akibat banjir tersebut. Termasuk lingkungan sekolah dan fasilitas umum seperti masjid ikut terendam.

    “Jadi selain faktor hujan deras juga kiriman air dari dataran tinggi dari hutan perhutani desa Banjaworo dan desa Kumpulrejo,” kata Sudarmaji.

    Tak hanya itu, masih kata Sudarmaji, indikasi penyebab banjir adalah saluran air yang terlalu kecil sehingga saluran tidak bisa menampung debit air yang besar, sehingga terjadilah banjir bandang yang terdampak ke rumah warga dan beberapa fasilitas umum.

    “Alhamdulilah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” bebernya.

    Kemudian, ada 16 rumah warga yang dilaporkan mengalami dampak banjir ialah rumah milik Mashuri, Eliyanti, Samingun, Sajimin, Nurmaji, Budi, Hanik Lumintu, M Firdaus, Kanti Rahayu, Sumini, Coyo, Katimah, Solikin, Yauma, Muhaimin.

    Sedangkan, untuk SDN 2 Banjarworo juga dilaporkan terendam banjir serta jalan paving sepanjang 5 meter juga dilaporkan rusak akibat banjir.

    “Kalau untuk lahan pertanian tanaman jagung mengalami kerusakan kurang lebih setengah hektare,” imbuhnya.

    Sementara itu, sejak semalam tim BPBD dibantu warga setempat membersihkan area fasilitas umum seperti sekolahan agar bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

    “Sampai hari ini alhamdulilah air sudah surut, jalan poros desa sudah dapat di lewati dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujarnya.

    Termasuk, sampai hari ini proses pembersihan masih terus dilakukan, kata Sudarmaji ada tim TRC BPBD Tuban yang masih berada di lokasi untuk pembersihan sekolahan SDN 2 Desa Banjarworo dengan dibantu oleh TNI, Polri, PMI, perangkat Kecamatan dan perangkat desa Banjarworo, Kecamatan Bangilan.

    “Hari ini juga kami kirimkan bantuan sembako kepada korban yang terdampak banjir,” pungkasnya. [ayu/beq]

  • Begini Aksi Heroik Petugas Damkar Tuban Selamatkan Sapi yang Tercebur Sumur

    Begini Aksi Heroik Petugas Damkar Tuban Selamatkan Sapi yang Tercebur Sumur

    Tuban (beritajatim.com) – Aksi heroik petugas Damkar Tuban selamatkan hewan sapi yang tercebur ke sumur dengan kedalaman kurang lebih 3,5 meter.

    Diketahui kejadian tersebut sekitar pukul 12.20 Wib dilaporkan ada hewan ternak sapi yang tercebur di sumur milik Karsidan warga Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP & Damkar) Tuban, Gunadi menyampaikan, bahwa sekitar pukul 12.20 Wib Pos Pemadam Kebakaran Jatirogo menerima laporan permohonan evakuasi sapi masuk dalam sumur.

    Kemudian, tim Pos Pemadam Kebakaran Jatirogo melakukan tindakan cepat dengan berkoordinasi tim Mako damkar Tuban terkait proses evakuasi.

    Lalu, menurut Gunadi sekitar pukul 12.30 Wib, tim Pos Pemadam Kebakaran Jatirogo, singgahan dan Mako menuju ke lokasi kejadian.

    “Sampai di lokasi tim segera mempersiapkan alat dan mengatur strategi yang akan di gunakan saat evakuasi,” ucap Gunadi.

    Saat semua peralatan sudah siap, tim segera masuk ke dalam sumur, terlihat seorang petugas Damkar langsung memasang tali pengaman di tubuh sapi untuk ditarik ke atas.

    Sempat berlangsung lama, karena kondisi sumur yang sempit dan hewan yang saat itu sudah panik, tapi akhirnya petugas berhasil mengevakuasi sapi tersebut.

    “Alhamdulilah, tim bersama warga berhasil mengevakuasi sapi dengan selamat,” kata Gunadi.

    Pihaknya juga memastikan kondisi aman, setelah melakukan evakuasi, petugas meninggalkan lokasi, sebab tidak ada kerugian yang dialami.

    “Untuk kerugian materil nihil,” tutup Gunadi. [ayu/aje]

  • 250 Calon Anggota Polri di Tuban Mendaftar, Masih 93 yang Ikut Verifikasi Hari Ini

    250 Calon Anggota Polri di Tuban Mendaftar, Masih 93 yang Ikut Verifikasi Hari Ini

    Tuban (beritajatim.com) – Sejumlah pendaftar anggota Polri hari ini melakukan verifikasi pendaftaran online dan pemeriksaan administrasi (rikmin) awal bagi calon anggota Polri tahun anggaran 2024 di Polres Tuban, Jumat (19/04/2024).

    Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (Kabag SDM) Polres Tuban, Kompol Elis Suendayati mengatakan, pada tahap ini merupakan tahap bagi calon anggota Polri yang telah mendaftarkan secara online dan kemudian melakukan verifikasi.

    “Verifikasi ini dilakukan di Mapolres setempat, artinya calon yang mendaftar tidak perlu langsung ke Polda, melainkan di setiap Polres masing-masing,” tutur Kompol Elis Suendayati.

    Lanjut Elis, hingga hari ini, untuk yang sudah mendaftar ada 250, calon Bintara Polri yang terverifikasi 47 orang, 5 calon Tamtama yang terverifikasi 3 orang dan 25 calon Akpol yang terverifikasi 13 orang.

    “Ini baru hari ini loh ya, masih ada waktu sampai batas terakhir verifikasi tanggal 25 April 2024 mendatang,” kata Elis.

    Namun, untuk pendaftar calon Akpol maksimal hari ini. Sedangkan, untuk pendaftar calon Bintara dan Tamtama terakhir tanggal 25 April 2024.

    Adapun, verifikasi yang dilakukan meliputi, pemeriksaan tinggi badan, berat badan, umur, berkas-berkas dan ijazah. Kemudian, jika sudah lengkap akan diteliti lagi untuk mendapatkan nomor pendaftaran.

    “Verifikasi ini juga ada langsung dari Diknas dan Kemenag untuk melakukan verifikasi ijazah,” terang Elis.

    Sedangkan, pada tahap selanjutnya usai verifikasi ini akan dilaksanakan pakta integritas dengan menghadirkan perwakilan orang tua.

    Serta kata Elis berkas yang memenuhi syarat akan dikirim ke polda, sebab, polres hanya panitia bantuan penerimaan (pabanrim). Setelah itu semua kewenangan polda, termasuk tes dan sebagainya.

    “Kita hanya pabanrim saja, nantinya mereka tes psikologi dan lain-lain di Polda, jadi saya minta untuk calon anggota Polri, disiapkan betul-betul untuk tesnya,” tutup Elis. [ayu/ian]