kab/kota: Tuban

  • Kemenag Tuban Mulai Panaskan Persiapan Haji 2026, Jadwal Pelunasan Segera Dibuka

    Kemenag Tuban Mulai Panaskan Persiapan Haji 2026, Jadwal Pelunasan Segera Dibuka

    Tuban (beritajatim.com) – Menjelang pemberangkatan jemaah haji tahun 2026, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban menggelar rapat koordinasi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan para Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) se-Kabupaten Tuban.

    Kepala Kemenag Tuban, Umi Kulsum mengatakan meski surat resmi dari pusat terkait pemberangkatan haji tahun 2026 belum diterbitkan, rakor ini penting dilakukan sebagai persiapan lebih awal mengenai informasi sementara dan jadwal pelunasan biaya haji yang diperkirakan jatuh pada tanggal 18 atau 19 November 2025 bulan ini.

    “Kami ingin memastikan seluruh pihak terkait siap sejak awal, mulai dari proses administrasi, pembinaan, hingga kesiapan kesehatan jemaah,” tutur Umi Kulsum, Senin (17/11/2025).

    Ia berharap dengan adanya koordinasi lintas sektoral ini, proses pemberangkatan jemaah haji tahun 2026 dapat berjalan lebih tertib, aman, dan sesuai pedoman yang ditetapkan. “Untuk data porsi pendaftaran jemaah haji yang akan berangkat tahun 2026 merupakan pendaftar sejak 9 November 2012, dengan nomor porsi terakhir 1300689419,” tambahnya.

    Sementara itu, Administrator Kesehatan Ahli Muda Dinkes Kabupaten Tuban, Heru Widodo menyoroti soal pentingnya istithaah kesehatan bagi seluruh calon jemaah haji, mulai dari pemeriksaan kesehatan baik fisik maupun mental, menjadi kunci agar jemaah dapat menjalankan ibadah haji secara aman, lancar dan optimal.

    “Istithaah kesehatan diperlukan untuk mencegah risiko penyakit kronis serta potensi komplikasi selama berada di Arab Saudi, mengingat ibadah haji menuntut kondisi tubuh yang prima,” terang Heru Widodo.

    Selain itu, cuaca yang ekstrem di Tanah Suci serta serangkaian ibadah yang cukup berat membuat kesiapan kesehatan jemaah menjadi aspek utama yang harus dipastikan jauh hari sebelum keberangkatan.

    “Ibadah haji adalah ibadah fisik, karena itu, jemaah wajib mempersiapkan diri secara optimal agar bisa melaksanakan seluruh rangkaian ibadah tanpa membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” pungkasnya. [dya/kun]

  • Tuban Siaga! Operasi Zebra Semeru 2025 Dibunyikan, Dua Lokasi Jadi Sorotan Hitam

    Tuban Siaga! Operasi Zebra Semeru 2025 Dibunyikan, Dua Lokasi Jadi Sorotan Hitam

    Tuban (beritajatim.com) – Untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas, Satlantas Polres Tuban gelar apel pasukan dalam rangka operasi Zebra Semeru tahun 2025. Mengingat, Kabupaten Tuban merupakan jalur Pantura, tingkat kecelakaan menjadi potensi kerawanan.

    Oleh karena itu, Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial, S.E dalam pesannya agar operasi zebra semeru ini untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan mewujudkan keamanan keselamatan dan ketertiban serta kelancaran dalam berlalu lintas.

    “Apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan seluruh sumber daya baik personel maupun sarana pendukung lainnya sehingga kegiatan operasi ini dapat berjalan dengan optimal,” ujar Wakapolres Tuban. Senin (17/11/2025).

    Adapun kegiatan apel ini diikuti oleh pasukan gabungan TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan serta BPBD Kabupaten Tuban. “Tujuan utama untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap peraturan lalulintas,” imbuhnya.

    Harapannya, sosialisasi tersebut dilakukan secara intensif disekolah, kampus, pesantren serta media massa dan media sosial agar bisa menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalulintas yang fokus utamanya diarahkan terhadap 7 pelanggaran prioritas.

    “Misalnya, pengendara yang tidak menggunakan helm sesuai SNI, pengemudi yang tidak menggunakan sabuk pengaman, menggunakan handphone saat berkendara, melawan arus, pengendara dibawah umur, melebihi batas kecepatan serta pengemudi dalam pengaruh alkohol,” tambahnya.

    Pihaknya juga turut membacakan laporan berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jatim tahun 2025 periode bulan Januari – Oktober tercatat 22.815 kejadian kecelakaan lalulintas yang menyebabkan sebanyak 2.792 orang meninggal dunia, 927 korban luka berat serta 33.3316 korban luka ringan.

    “Harapan kami, masyarakat pengendara agar tertib berlalulintas serta mematuhi segala peraturan untuk meminimalisir angka kecelakaan lalulintas yang ada di Kabupaten Tuban, tetap tertib di jalan dan patuhi aturan berlalulintas,” tegas Kompol Robi sapanya.

    Sementara itu, Kasat Lantas AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K. menambahkan bahwa kegiatan operasi Zebra Semeru 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari terhitung sejak hari ini tanggal 17 – 30 November mendatang.

    “Sebanyak 73 personel Polres Tuban dari berbagai fungsi ikut dalam operasi ini. Namun, dalam pelaksanaannya, seluruh anggota baik di Polres maupun Bhabinkamtibmas di Polsek ikut terlibat,” tutur Hariyazie Syakhranie.

    Pria yang akrab disapa Azie ini juga mengimbau kepada masyarakat agar mematuhi peraturan berlalulintas, serta kepada awak media untuk ikut membantu mengingatkan kepada masyarakat untuk berkendara sesuai dengan aturan. Pihaknya juga telah melakukan kegiatan preemtif dengan memberikan imbauan maupun sosialisasi baik melalui sosial media maupun media lainnya agar masyarakat pengguna jalan mengetahui akan dilaksanakan operasi ini.

    “Pesan saya, jika ditemukan pelanggar yang masih bisa diberikan toleransi dengan diberikan peringatan secara humanis. Namun, apabila jika diindahkan upaya paling terakhir kita akan melakukan tindakan secara terukur,” tambahnya.

    Saat ditanya mengenai titik rawan, ada dua black spot yang menjadi atensi yakni di wilayah Kecamatan Jenu dan Kecamatan Widang dimana lokasi ini rawan terjadinya kecelakaan lalulintas. “Kita harapkan dua wilayah ini tidak menjadi black spot lagi, ini yang menjadi target kedepan untuk mengurangi angka kecelakaan,” pungkasnya. [dya/kun]

  • Komplotan Pencurian Kabel Tower BTS di Tuban Diringkus Polisi, Pelaku Libatkan Karyawan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 November 2025

    Komplotan Pencurian Kabel Tower BTS di Tuban Diringkus Polisi, Pelaku Libatkan Karyawan Surabaya 17 November 2025

    Komplotan Pencurian Kabel Tower BTS di Tuban Diringkus Polisi, Pelaku Libatkan Karyawan
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Penyidik Satreskrim Polres Tuban meringkus tujuh orang tersangka pencurian kabel di Tower BTS (
    base transceiver station
    ) Desa Bejagung dan Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
    Aksi
    pencurian kabel

    tower BTS
    milik
    provider
    XL Smart-ZTE itu dilakukan dengan melibatkan orang dalam atau karyawan dari PT KID selaku perusahaan pengelola dan
    maintenance
    tower BTS tersebut.
    Kasatreskrim Polres
    Tuban
    , AKP Bobby Wirawan Wicaksono Elsam mengatakan, tujuh orang tersangka berhasil diamankan petugas kepolisian di wilayah Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
    “Ada tujuh tersangka yang berhasil diamankan kemarin lusa, dan dua tersangka masih DPO (daftar pencarian orang),” kata AKP Bobby Wirawan Wicaksono Elsam, Senin (17/11/2025).
    Kasus pencurian yang dilakukan para tersangka terungkap setelah pihak kepolisian menerima laporan dari pihak perusahaan PT KID yang menjadi korban.
    Aksi pencurian tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, Rabu (5/11/2025), dengan melibatkan pekerja atau karyawan dari pihak perusahaan itu sendiri.
    Para tersangka melakukan aksinya dengan cara memotong kabel tower tembaga dengan ukuran 2×10 mm, tipe D space 2×10 mm, panjang 1.000 meter, dengan jumlah kabel tiga.
    Selain itu, pihak pelapor mengaku kehilangan barang inventaris dari perusahaan yang berupa laptop, HP, GPS, kompas,
    tang climbing
    , apar, dan ada material milik ZTE yang dibawa kabur.
    “Awal mula kejadian adalah pelapor menerima informasi material Dismentel telah dicuri dengan cara dikupas kabelnya dan diambil tembaganya oleh orang tidak dikenal,” kata Bobby, Senin (17/11/2025).
    Adapun untuk kerugian material yang dialami pihak PT KID atas tindak pencurian dengan pemberatan tersebut ditaksir senilai Rp 50.000.000.
    Untuk perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 363 Ayat (1) ke-4 dan 5 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
    “Ancaman hukuman pidana penjara maksimal tujuh tahun,” ujar dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Pencurian Kabel Tower XL di Tuban Terungkap, Salah Satu Pelaku Ternyata Orang Dalam

    Pencurian Kabel Tower XL di Tuban Terungkap, Salah Satu Pelaku Ternyata Orang Dalam

    Tuban (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tuban berhasil mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan yang menyasar material telekomunikasi milik PT Kairos Inti Daya. Dari pengungkapan tersebut, diketahui bahwa salah satu pelaku merupakan orang dalam atau karyawan perusahaan.

    Hal ini disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (17/11/2025). Kasatreskrim Polres Tuban, AKP Bobby Wirawan Wicaksono, membenarkan adanya pencurian kabel tower XL Smart–ZTE di dua lokasi, yaitu Desa Bejagung dan Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

    “Sebanyak tujuh tersangka telah kami amankan, dan dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran serta telah ditetapkan sebagai DPO,” ujar AKP Bobby.

    Adapun tujuh pelaku tersebut masing-masing berinisial:

    NA (37), warga Brebes, Jawa Tengah
    FF (39), warga Cirebon, Jawa Barat
    JA (35), warga Pesawahan, Lampung
    AS (20), AV (23), dan MVI (22), ketiganya warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur
    ES (23), warga Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur

    “Ketujuh pelaku tersebut kami amankan saat berada di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, pada Sabtu kemarin,” imbuhnya.

    Pelapor berinisial BS (35), perwakilan PT Kairos Inti Daya, melaporkan bahwa kabel tembaga jenis power 2×10 mm dengan panjang total 1.000 meter telah dikupas dan diambil tembaganya oleh para pelaku. Selain itu, sejumlah perlengkapan kerja penting seperti laptop, HP, GPS, kompas, alat climbing, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hingga material milik ZTE turut dibawa kabur. “Modusnya, para pelaku berpura-pura sebagai pekerja, kemudian bersama-sama melakukan pencurian di lokasi,” jelas Bobby.

    Saat ditanya mengenai adanya pelaku dari internal, Kasatreskrim yang baru menjabat di Polres Tuban tersebut mengonfirmasi bahwa sebagian pelaku memang merupakan pekerja perusahaan, sementara lainnya berasal dari eksternal. Total kerugian ditaksir mencapai sekitar Rp50 juta.

    “Para pelaku dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara,” pungkasnya. [dya/kun]

  • BPBD Tuban Apel Kesiapsiagaan Bencana untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

    BPBD Tuban Apel Kesiapsiagaan Bencana untuk Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menggelar apel kesiapsiagaan bencana di Alun-alun Tuban pada Senin, 17 November 2025. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka antisipasi potensi kerawanan bencana alam hidrometeorologi yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

    Bencana hidrometeorologi, yang terjadi akibat interaksi antara fenomena atmosfer (meteorologi) dan hidrologi (air), mencakup bencana seperti hujan ekstrem, angin kencang, tanah longsor, gelombang pasang, abrasi, hingga banjir. Kesiapan dalam menghadapi bencana ini menjadi sangat penting untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan, terutama mengingat kerawanan yang terus meningkat.

    Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Sudarmaji, menegaskan bahwa apel kesiapsiagaan ini bukan sekadar rutinitas. Menurutnya, kegiatan ini memiliki tujuan yang sangat strategis untuk mengecek kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi potensi bencana.

    “Memang keliatannya rutin dilakukan, tapi kegiatan ini sangat penting, utamanya dalam menghadapi bencana hidrologi (air) di Kabupaten Tuban,” ungkap Sudarmaji.

    BPBD Tuban mencatat beberapa jenis bencana yang menjadi perhatian utama. Sudarmaji mengungkapkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir, empat jenis bencana mendominasi tingkat kerawanan di Kabupaten Tuban.

    Pertama, banjir bandang yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Rengel, Plumpang, Montong, Kerek, dan Merakurak. Kedua, angin kencang serta puting beliung yang sering terjadi di berbagai titik. Ketiga, tanah longsor yang berpotensi terjadi di sejumlah daerah, dan keempat, abrasi serta banjir rob yang sering melanda wilayah tepi laut Tuban.

    Untuk itu, BPBD Tuban mengundang berbagai elemen masyarakat, mulai dari Pemerintah Kabupaten Tuban, relawan, industri, akademisi, hingga media untuk bergabung dalam upaya kolaboratif dalam penanganan keadaan darurat jika bencana alam terjadi.

    “Persiapan ini kita lakukan dengan berkoordinasi dan menguatkan satu komando, bahkan beberapa waktu lalu kami sudah berkoordinasi intensif dengan stakeholder untuk semuanya menyiapkan pasukan dan perlengkapan apabila terjadi keadaan darurat di Kabupaten Tuban,” ujar Sudarmaji.

    Melalui apel ini, diharapkan seluruh elemen dapat saling bersinergi dalam menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi di masa depan. Kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan masyarakat merupakan kunci penting dalam penanggulangan bencana yang lebih efektif. [dya/suf]

  • Tidak Kunjung Difungsikan, Proyek Gedung IPIT RSUD di Tuban Disorot KPK

    Tidak Kunjung Difungsikan, Proyek Gedung IPIT RSUD di Tuban Disorot KPK

    Liputan6.com, Jakarta Proyek pembangunan gedung Instalasi Perawatan Intensif Terpadu (IPIT) RSUD dr Koesma Tuban senilai sekitar Rp 58 miliar masih menjadi sorotan. Sebab, meski telah dinyatakan rampung setelah molor dari target penyelesaian Desember 2024, hingga Minggu (16/11/2025) gedung lima lantai tersebut belum juga difungsikan.

    Kondisi itu belum ada penjelasan resmi mengenai alasan gedung itu tak kunjung digunakan. Plt Direktur RSUD dr Koesma Tuban, Heni Purnomo Wati saat dikonfirmasi memilih tidak memberikan komentar.

    Proyek yang menggunakan anggaran BLUD/APBD 2024 itu sejak awal memang diwarnai sejumlah kejanggalan. Sorotan pertama muncul dari hasil lelang, ketika pemenang tender berasal dari urutan penawar ke-9 dari total 10 peserta, dengan penurunan penawaran hanya sekitar 1 persen dari pagu anggaran.

    Hal ini memunculkan pertanyaan besar terkait kompetisi dan transparansi proses tender.

    Masalah berlanjut saat pembangunan berlangsung. Progres di lapangan sempat tersendat, hal itu membuat DPRD Tuban turun tangan menyoroti keterlambatan dan meminta penjelasan atas mundurnya jadwal penyelesaian.

    Tidak hanya itu, sebuah LSM juga bahkan mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Tuban terkait kemoloran pekerjaan tersebut.

    Rangkaian persoalan itu mengakibatkan tiga kali addendum kontrak diterbitkan. Di mana addendum yang berulang inilah yang kemudian menarik perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    KPK secara resmi memasukkan proyek pembangunan Gedung IPIT RSUD dr Koesma Tuban sebagai salah satu program strategis daerah yang perlu diawasi pada 2024–2025. Penetapan itu disampaikan dalam rapat koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

    Lembaga antirasuah itu menemukan sejumlah risiko dalam proyek tersebut. Risiko itu meliputi proses tender yang kurang kompetitif, addendum berulang yang membuka peluang penyimpangan, hingga potensi masalah dalam pelaksanaan fisik.

    “Kami dorong Inspektorat melakukan probity audit terhadap proyek strategis agar pengawasan tidak hanya administratif, tetapi berbasis risiko,” tegas Kepala Satgas Korsup Wilayah III KPK, Wahyudi.

    Namun hingga kini, persoalan addendum yang menjadi perhatian KPK belum mendapat tanggapan resmi dari pihak RSUD dr Koesma Tuban. Plt Direktur rumah sakit tersebut juga kembali enggan berkomentar saat dimintai penjelasan.

  • Kodim 0811 Tuban Juara 1 dalam Pembinaan Teritorial, Kodam V/Brawijaya Bangga

    Kodim 0811 Tuban Juara 1 dalam Pembinaan Teritorial, Kodam V/Brawijaya Bangga

    Tuban (beritajatim.com) – Kodim 0811 Tuban berhasil meraih prestasi luar biasa dengan dinobatkan sebagai Kodim terbaik dalam pembinaan teritorial wilayah oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Sabtu, 15 November 2025.

    Penghargaan tersebut diserahkan dalam kegiatan apel Dansatkowil terpusat TA 2025 yang digelar di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

    Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Rudy Saladin dalam sambutannya menyampaikan kebanggaan atas prestasi yang diraih oleh Kodim 0811 Tuban. Ia mengucapkan selamat kepada Letkol Inf Dicky Purwanto, Dandim 0811/Tuban, yang telah membawa nama harum Kodam V/Brawijaya.

    “Kita semua sangat bangga dan bersyukur dapat membawa prestasi yang gemilang,” ujar Mayjend Rudy Saladin.

    Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0811/Tuban, Letkol Inf Dicky Purwanto mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung pencapaian ini. Menurutnya, prestasi tersebut merupakan hasil dari kerja keras bersama antara jajaran TNI, Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Tuban, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

    “Ini merupakan dampak dari program-program yang telah dijalankan dan semua sudah dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Letkol Dicky.

    Letkol Dicky juga berharap bahwa dengan prestasi yang diraih, Kodim 0811 Tuban akan semakin termotivasi untuk mengembangkan inovasi dan kreativitas demi kemajuan Kabupaten Tuban. “Harapannya kedepan lebih baik lagi dalam melanjutkan karya bersama,” tambahnya menutup sambutan. [dya/suf]

  • Terduga Pembunuh Ibu Rumah Tangga di Jombang Masih Berkeliaran, Polisi Lakukan Penyisiran

    Terduga Pembunuh Ibu Rumah Tangga di Jombang Masih Berkeliaran, Polisi Lakukan Penyisiran

    Jombang (beritajatim.com) – Terduga pelaku pembunuhan terhadap Tri Retno Jumilah (62), ibu rumah tangga asal Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, belum tertangkap hingga saat ini.

    Polisi menyebut bahwa pelaku, yang berinisial P, kemungkinan masih bersembunyi di sekitar wilayah Jombang. Penyisiran terus dilakukan oleh Satreskrim Polres Jombang untuk melacak keberadaan terduga pelaku tersebut.

    Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Dimas Robin Alexander, menyampaikan bahwa indikasi pelaku masih berada di sekitar Jombang cukup kuat. “Hingga saat ini terduga belum tertangkap. Indikasinya masih di sekitar Jombang. Kita lakukan penyisiran,” ujar Dimas pada Minggu (16/11/2025).

    Menurut penjelasan Dimas, dugaan kuat terhadap P sebagai pelaku pembunuhan terhadap Tri Retno menguat berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan. Di antaranya, rumah korban yang ditemukan terkunci dari dalam saat ditinggalkan.

    Selain itu, sepeda motor milik korban yang biasa dipakai P untuk mengantar Tri Retno berjualan kopi juga hilang. Yang lebih mencurigakan, tidak ditemukan kerusakan pada pintu atau jendela rumah korban, menandakan tidak ada tanda-tanda pembobolan atau perampokan.

    Lalu, saat penemuan jasad korban hingga sekarang, P menghilang Bersama sepeda motor korban. “Untuk barang berharga lainnya tidak ada yang hilang,” lanjutnya.

    Lebih lanjut, hasil autopsi oleh dokter forensik mengungkapkan bahwa kematian Tri Retno tidak wajar. Terdapat bekas kekerasan akibat benda tumpul pada tubuh korban yang menjadi penyebab utama kematiannya.

    “Berdasarkan keterangan dari tetangga, pasangan suami istri ini beberapa kali terjadi cekcok. Namun tidak sampai terjadi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga),” ujar Dimas, yang sebelumnya menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Tuban.

    Penemuan jasad Tri Retno bermula pada Senin (10/11/2025), saat anak korban, Eko Nursoleh (40), merasa khawatir karena tidak bisa menghubungi ibunya. Eko yang ingin mengirimkan buah jeruk untuk ibunya mendapati bahwa seluruh pintu rumah terkunci.

    Eko pun menggantungkan jeruk di gagang pintu. Namun, hingga Kamis (13/11/2025), jeruk tersebut tidak juga diambil, dan bau busuk mulai tercium dari dalam rumah. Eko yang curiga akhirnya mendobrak pintu belakang rumah dan menemukan ibunya sudah tak bernyawa, tertutup selimut di dalam rumah. [suf]

  • 7 Orang Diamankan Satreskrim Polres Tuban Usai Mencuri Kabel Tower, Kerugian Rp50 Juta

    7 Orang Diamankan Satreskrim Polres Tuban Usai Mencuri Kabel Tower, Kerugian Rp50 Juta

    Tuban (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Tuban berhasil mengamankan 7 orang yang diduga telah mencuri kabel tower di Desa Tegalagung dan Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

    Diketahui, mereka 7 orang ini dilaporkan usai kompak mencuri kabel tower jenis tembaga di Tuban yang kemudian kabur di Malang, Jawa Timur. Saat diamankan tengah tidur pulas dan tinggal bersama.

    Kanit Tindak Pidana Umum (Tipidum) IPDA Moh Rudi membenarkan adanya penangkapan tersebut dilakukan di kediamannya yang berada di Desa Tawang Rejami, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang sekitar pukul 02.30 Wib dini hari.

    “Iya curi kabel Tower dengan di ambil Tembaganya,” ujar IPDA Moh. Rudi. Sabtu (15/11/2025).

    Adapun yang diamankan yakni 7 orang berinisial FZ, UD, PND, DVD, DFN, NPN dan JK setelah mendapat laporan dari Manajer Perusahaan Jasa Perawatan Tower.

    “Kejadiannya pada tanggal 5 Nov 2025 sekitar pukul 18.00 Wib di dua lokasi Desa Tegalagung dan Desa Bejagung,” imbuhnya.

    Namun, dalam pengembangan diduga pelaku juga melakukan pencurian di wilayah Kecamatan Kenduruan dua TKP. Kini, pihak Kepolisian masih mendalami kasus tersebut.

    “Untuk barang bukti ada kabel tower tembaga dengan ukuran 2×10 MM type 2×100 panjang 1000 meter, Laptop, HP dan Modem Tower,” imbuhnya.

    Akibatnya 7 terduga pelaku dijerat Pasal 363 dengan kerugian kurang lebih sekitar Rp 50 juta. [dya/ted]

  • Tuban Fair 2025 Resmi Dibuka,Begini Tujuan dan Harapannya!

    Tuban Fair 2025 Resmi Dibuka,Begini Tujuan dan Harapannya!

    Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopumdag) menggelar Tuban Fair 2025 dalam rangka memperingati Hari Jadi Tuban yang ke-732 di GOR Rangga Jaya Anoraga mulai dari tanggal 13-15 November 2025.

    Adapun pameran tersebut dibuka mulai pukul 15.00 Wib sampai 21.30 Wib dengan diikuti ratusan stand yang terdiri dari instansi Pemerintah, perusahaan dan pelaku industri.

    Tuban Fair 2025 turut dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban, Budi Wiyana serta perwakilan Forkopimda Tuban. Seusai berkeliling, Sekda Tuban mengatakan bahwa kegiatan ini juga berfungsi sebagai sarana evaluasi dan refleksi kinerja Pemkab Tuban.

    “Melalui interaksi secara langsung antara masyarakat dengan penyelenggara layanan publik dapat mengetahui sejauh mana pelayanan dan program pembangunan sudah dirasakan manfaatnya oleh warga,” ujar Budi Wiyana. Kamis (13/11/2025).

    Menurutnya, Tuban Fair 2025 tidak hanya untuk ajang promosi tetapi sebagai ajang evaluasi, masyarakat bisa menilai langsung pelayanan yang diberikan oleh instansi pemerintah maupun lembaga lainnya. “Dari situ kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan ke depan,” imbuhnya.

    Selain itu, kegiatan ini menjadi wadah bagi pelaku industri kecil untuk memamerkan hasil usahanya, baik potensi investasi, hasil pertanian, perikanan, serta berbagai inovasi digital yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Tuban.

    “Dengan begitu Tuban Fair ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara Pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dalam membangun perekonomian daerah,” kata Sekda.

    Sementara itu, Kepala Diskopumdag Tuban Gunadi menambahkan kegiatan ini diikuti oleh 150 peserta pameran, terdiri dari 75 stand indoor dan 75 stand outdoor yang berasal dari berbagai sektor mulai dari pelaku UMKM, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN, lembaga pendidikan hingga perbankan.

    “Hampir seluruh paguyuban kita beri ruang untuk menampilkan produk unggulan mereka, mulai dari kerajinan, hingga layanan publik seperti Dukcapil, perbankan dan cek kesehatan,” ungkap Gunadi.

    Termasuk Tuban Fair 2025 ini dibuka untuk umum dan gratis, masyarakat bisa langsung berkunjung di stand pameran dan menikmati hiburan musik yang disajikan. “Masyarakat bisa berkunjung untuk berbelanja produk asli Tuban, bersantai dan menikmati hiburan yang disediakan selama tiga hari pelaksanaan kedepan,” pungkasnya. [dya/aje]