kab/kota: Tuban

  • Kecelakaan Gresik, Niat Aqib Ibadah Umrah Berujung Tragis untuk Keluarganya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 April 2025

    Kecelakaan Gresik, Niat Aqib Ibadah Umrah Berujung Tragis untuk Keluarganya Surabaya 10 April 2025

    Kecelakaan Gresik, Niat Keluarga Antar Aqib Ibadah Umrah yang Berujung Tragis
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Niat mulia Muhammad Aqib (27) untuk menjalankan ibadah umrah ke tanah suci, harus berakhir tragis.
    Muhammad Aqib meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Raya Duduksampeyan, Gresik, pada Selasa (10/4/2025).
    Mobil yang ditumpangi Aqib bertabrakan dengan bus Rajawali Indah yang membawa 15 penumpang dari arah berlawanan.
    Tragisnya, enam orang keluarga yang mengantar Aqib juga tewas dalam kecelakaan tersebut.
    Mereka berasal dari Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
    Dua diantaranya adalah kakek dan cucunya yang berusia tiga tahun, M Al Fatih.
    Dalam video amatir yang diambil beberapa saat setelah kecelakaan, tampak M Al Fatih tak bernyawa duduk di pangkuan kakeknya, Besar, 65 tahun.
    Mereka berdua duduk di kursi depan sebelah kiri.
    Kepala Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Wiji Santoso, mengungkapkan, keberangkatan Aqib ke tanah suci, karena ia mendapatkan bonus dari bosnya.
    “Aqib ini mendapatkan bonus dari bosnya. Selama ini ia bekerja di Bali,” kata Wiji.
    Mereka berangkat habis subuh menggunakan sebuah mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi DK 1157 FCL.
    “Mereka berangkat habis subuh,” imbuhnya.
    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia.
    Empat diantaranya meninggal di lokasi, tiga lainnya meninggal saat dirawat di RS Ibnu Sina, Gresik, akibat luka parah yang dideritanya.
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Sosok Aqib Korban Kecelakaan Rombongan Umroh Vs Bus di Gresik: Diumrohkan Bos, Tewas Bareng Keluarga
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya Surabaya 10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Kecelakaan maut yang terjadi di jalan raya Duduksampeyan, Gresik merenggut nyawa tujuh orang, Kamis (10/4/2025).
    Dari ketujuh korban itu ada cucu dan kakeknya yang tewas saat duduk di kursi depan.
    Dari tujuh orang tewas, enam diantaranya mengantar umroh, satu penumpang atas nama Muhammad Aqib (27) yang hendak berangkat umrah juga meninggal dunia.
    Dalam video amatir, MAF (3), warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban duduk di pangkuan kakeknya, Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
    Mereka berdua duduk di kursi depan sebelah kiri.
    Diketahui mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.
    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia. Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.
    Salah satu saksi mata Tiyaya menceritakan betapa ngerinya kecelakaan maut tersebut.
    Mobil Panther DK 1157 FCL oleng menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.
    Bus berangkat dari arah berlawanan. Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil.
    Kecelakaan maut membuat mobil ringsek bagian depan. Bagian sebelah kanan atau kursi pengemudi. Ringsek parah tidak berbentuk.
    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujarnya.
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko saat ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan, kronologi ngerinya kecelakaan maut tersebut. Semuanya bermula dari ban mobil yang selip.
    “Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip,” ujar dia.
    Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya mengantarkan salah satu penumpangnya untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.
    Meereka mengejar keberangkatan pesawat menuju tanah suci.
    Naas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.
    “Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan,” tambah Aswoko.
    Nahas, saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip. Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati marka jalan.
    “Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan,” ujar dia.
    Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah.
    Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.
    “Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga. Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia,” ungkapnya.
    Berikut ini daftar korban meninggal dunia penumpang mobil Panther :
    1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)
    2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    4. Wiwik Sunarti, 43 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    5. Akhmad Basuki, 49 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban (pengemudi)
    6. M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    7. Hafiz Gandawiharja, 17 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    Daftar Korban Luka :
    1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus
    2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Laka Mobil Rombongan Umroh di Jalan Raya Duduksampeyan Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Sang Kakek
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Maut Pantura Gresik, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

    Kecelakaan Maut Pantura Gresik, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang di Jalan Raya Pantura, Duduksampeyan, Gresik, mendapat perhatian langsung dari Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin. Ia bersama Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu dan jajaran Dirlantas Polda Jatim menjenguk korban di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik.

    Komarudin mengungkapkan, salah satu korban dalam kecelakaan itu hendak berangkat umroh. Mereka berangkat dari Tuban menuju Bandara Juanda Surabaya dengan menumpangi mobil Isuzu Panther bernomor polisi DK 1157 FCL yang dikemudikan oleh Akhmad Basuki (49).

    Saat melintas di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan, mobil mengalami selip dan oleng ke kanan hingga melewati marka jalan. Pada saat yang sama, datang sebuah bus PO Rajawali Indah dari arah berlawanan dan tabrakan pun tak terhindarkan.

    “Mobil Isuzu Panther mengangkut tujuh orang, termasuk sopir dan seorang balita. Semua penumpangnya meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Komarudin, Kamis (10/4/2025).

    Berdasarkan keterangan awal dari salah satu penumpang bus, mobil Panther secara tiba-tiba oleng ke jalur kanan dan menabrak bus yang datang dari arah timur menuju barat.

    “Hasil olah TKP menunjukkan adanya gesekan dan pecahan dari mobil Panther yang oleng ke kanan dan menabrak bus. Ini diperkuat juga dengan rekaman CCTV yang menunjukkan bus berada di jalur kiri dan mobil Panther masuk ke jalur kanan,” jelas Komarudin.

    Ia menambahkan bahwa saat ini tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Dirlantas Polda Jatim masih melakukan pendalaman kasus. Namun, prioritas utama adalah penanganan korban dan koordinasi dengan pihak keluarga yang berasal dari Tuban.

    “Informasi awal, satu orang dalam mobil hendak berangkat umroh, sementara sisanya adalah keluarga yang mengantarnya,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Kanwil Jasa Raharja Jawa Timur, Tamrin Silalahi, menyatakan bahwa ketujuh korban yang berasal dari Tuban telah mendapatkan perhatian. Pihak Jasa Raharja sudah mendatangi keluarga korban.

    “Korban meninggal dunia mendapat santunan sebesar Rp 50 juta. Bagi yang masih menjalani perawatan medis diberikan santunan Rp 20 juta. Bila tidak ada ahli waris, akan diberikan biaya penguburan sebesar Rp 4 juta,” pungkasnya. [dny/but]

  • Tabrakan Adu Banteng Bus Vs Mobil Pengantar Jemaah Umrah di Gresik, 7 Orang Tewas

    Tabrakan Adu Banteng Bus Vs Mobil Pengantar Jemaah Umrah di Gresik, 7 Orang Tewas

    Liputan6.com, Surabaya – Tabrakan adu banteng antara mobil Isuzu Panther dengan bus di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Jawa Timur, terjadi Kamis pagi (10/4/2025). Akibat peristiwa itu, sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.

    Kasatlantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi bermula saat mobil Isuzu Panther bernopol DK 1157 FCL melaju dari arah Tuban ke Surabaya. Mobil itu dinaiki oleh satu keluarga asal Tuban yang akan berangkat umrah.

    “Kronologinya mobil dari arah lamongan ke arah Gresik atu Surabaya. Saat di Duduksampeyan mobil mengambil bahu jalan di sebelah kiri,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).

    Rizki menyebut, saat kembali ke jalan, mobil itu ternyata mengalami selip dan pengemudi tak dapat mengendalikannya.

    Mobil Isuzu Panther itu mengalami oleng hingga ke jalur sebaliknya. Di sana ternyata ada bus PO Rajawali Indah bernopol S 7707 UA.

    Bus pun tidak sempat menghindar karena jarak yang terlalu dekat, hingga terjadilah tabrakan adu banteng yang sangat kerasBa, hingga menyebabkan bagian depan kedua kendaraan rusak parah.

    “Lalu saat akan naik kembali ke jalan mobil mengalami selip dan tidak dapat dikendalikan oleh pengemudi Panther sehingga keluar marka di tengah masuk ke lajur sebaliknya. Di lajur sebaliknya ada bus yang melaju kemudian terjadi kecelakaan,” katanya.

    Akibat kejadian itu, kata Rizki, tujuh orang penumpang Isuzu Panther meninggal dunia. Sementara sopir dan kernet bus mengalami luka ringan. Saat ini para korban sudah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

    “Ada tujuh korban meninggal dunia untuk penumpang Panther. Dua luka ringan untuk sopir dan kernet bus,” ujarnya.

     

  • Tragis, Kecelakaan Rombongan Umrah di Gresik Tewaskan 7 Penumpang, Termasuk Anak Kecil – Halaman all

    Tragis, Kecelakaan Rombongan Umrah di Gresik Tewaskan 7 Penumpang, Termasuk Anak Kecil – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan tragis terjadi di jalan raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025), yang melibatkan kendaraan rombongan jemaah umrah dari Tuban dan sebuah bus.

    Insiden ini mengakibatkan seluruh penumpang di dalam mobil tewas.

    Kecelakaan bermula ketika mobil Panther dengan nomor polisi DK 1157 FCL, yang mengangkut keluarga pengantar umrah, melaju dari arah Lamongan menuju Gresik.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil diduga mengalami selip pada ban kiri, sehingga oleng dan melintasi markah jalan.

    Mobil tersebut kemudian menabrak Bus Rajawali Indah dengan nomor S 7707 UA yang melaju dari arah berlawanan.

    Mobil Panther tersebut mengangkut tujuh penumpang, termasuk seorang anak kecil.

    Semua penumpang di dalam mobil dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian.

    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” kata Eko Peakoso, Kondektur Bus Rajawali Indah.

    Sementara itu, sopir bus mengalami patah kaki dan kernet bus dilarikan ke rumah sakit.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, kecelakaan mobil panther oleng ke kanan menabrak bus dari arah berlawanan.

    Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit.

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” tandasnya  . 

    Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan sudah dievakuasi dan saat ini arus lalu lintas di lokasi kejadian berjalan lancar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Niat Berangkat Umrah Berubah Jadi Duka, Kecelakaan Tragis di Gresik 7 Penumpang Tewas dalam Mobil

    Niat Berangkat Umrah Berubah Jadi Duka, Kecelakaan Tragis di Gresik 7 Penumpang Tewas dalam Mobil

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bermula dari niat berangkat umrah, seorang pria bernama Muhammad Aqib warga Desa Tuwiri Wetan, Tuban, meregang nyawa dalam insiden kecelakaan di Gresik, Jawa Timur.

    Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi pukul 05:42 WIB.

    Muhammad Aqib bersama keluarga pengantar umrah tewas di dalam mobil Panther bernomor polisi DK 1157 FCL.

    Mobil tersebut menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

    Mobil rombongan pengantar umrah itu memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya.

    Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

    Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.

    lihat foto
    Operasional taman yang bakal buka 24 jam di Jakarta baru akan diterapkan di HUT Jakarta, pada 22 Juni 2025. Ada enam taman yang beroperasi selama 24 jam. Kondisi ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko mengungkapkan, kronologi kecelakaan maut itu bermula dari ban mobil yang selip.

    “Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip,” ujar Aswoko dikutip dari TribunJatim, Kamis (10/4/2025).

    Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya.

    Mobil tersebut sedang mengantarkan Muhammad Aqib untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.

    Mobil tersebut mengejar keberangkatan pesawat ke tanah suci.

    Nahas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.

    “Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan,” tambah Aswoko.

    Saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip.

    Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati markah jalan.

    “Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan,” tandasnya.

    Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah.

    Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.

    “Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga,” katanya.

    “Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia, kami temukan passport,” ungkapnya.

    Sementara, Eko Perkoso, Kondektur Bus Rajawali Indah, memberikan kesaksian terjadinya peristiwa kecelakaan maut tersebut.

    Menurutnya, sebelum kejadian kecelakaan terjadi, penumpang sempat berteriak histeris.

    Teriakan penumpang itu menjadi saksi kecelakaan maut bikin tujuh penumpang tewas.

    “Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Perkoso

    Daftar Korban Meninggal Dunia Penumpang Mobil Panther :

    1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)

    2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    4. Wiwik Sunarti, 43 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    5. Akhmad Basuki, 49 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban (pengemudi)

    6. M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    7. Hafiz Gandawiharja, 17 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    Daftar Korban Luka :

    1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus

    2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • KRONOLOGI Mengerikan Kecelakaan Maut Rombongan Umroh di Gresik:7 Tewas di Mobil,Ada Teriakan Kencang

    KRONOLOGI Mengerikan Kecelakaan Maut Rombongan Umroh di Gresik:7 Tewas di Mobil,Ada Teriakan Kencang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kronologi kecelakaan mengerikan di wilayah Gresik, Jawa Timur, yang menyebabkan tujuh penumpang rombongan umrah tewas di dalam mobil.

    Kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi.

    Berdasarkan informasi dari TribunJatim, kecelakaan ini menimpa mobil Panther DK-1157-FCL menabrak bus Rajawali Indah S-7707-UA.

    Mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya.

    Ada tujuh orang di dalam mobil, di antaranya, anak kecil.

    Sementara informasi lain menyebut, korban anak kecil berusia sekira 3 dan 5 tahun. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang. 

    Mobil Panther bernomor polisi DK-1157-FCL mengangkut rombongan umroh melaju dari arah Barat menuju Timur (Lamongan ke Gresik).

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil diduga selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan.

    Sementara dari arah berlawanan melaju bus Rajawali Indah bernomor polisi S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

    Tabrakan mobil dan bus tak bisa dihindarkan.

    Tujuh penumpang mobil rombongan umroh dari Tuban itu meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. 

    Empat di antaranya meninggal di lokasi, sedangkan tiga lainnya meninggal saat dirawat di RS Ibnu Sina Gresik. 

    Tiga korban yang meninggal di rumah sakit diketahui mengalami luka berat.

    Eko Perkoso, Kondektur Bus Rajawali Indah, memberikan kesaksian terjadinya peristiwa kecelakaan maut tersebut.

    Menurutnya, sebelum kejadian kecelakaan terjadi, penumpang sempat berteriak histeris.

    Teriakan penumpang itu menjadi saksi kecelakaan maut bikin tujuh penumpang tewas.

    “Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Perkoso dikutip dari TribunJatim, Kamis (10/4/2025).

    Akibat kecelakaan itu, sopir bus mengalami patah kaki dan kernet harus dilarikan ke rumah sakit.

    Sementara itu, seorang saksi mata Tiyaya menambahkan, mobil oleng menghantam bus dari arah berlawanan. 

    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” kata Tiyaya.

    Dari temuan di lokasi terungkap ada koper dan vis umroh ditemukan di dalam mobil.

    Belum diketahui, apakah 7 orang dalam mobil itu adalah jemaah umroh atau keluarga pengantarnya. 

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, kecelakaan mobil panther oleng ke kanan.

    Menabrak bus dari arah berlawanan. Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit.

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” kata Aswoko.

    Sementara, beberapa lainnya mengalami luka berat.

    Termasuk sopir dan kenek bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

    Sementara penumpang bus, diketahui selamat. 

    Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi. Saat ini arus lalu lintas berjalan lancar.

    Informasi terbaru menyebut, tim Polda Jatim sedang menuju ke lokasi kejadian.

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • KRONOLOGI Mengerikan Kecelakaan Maut Rombongan Umroh di Gresik:7 Tewas di Mobil,Ada Teriakan Kencang

    Kecelakaan Hari Ini di Gresik Jatim, Mobil Rombongan Jemaah Umrah Oleng Tabrak Bus, 7 Orang Tewas

    TRIBUNJAKARTA.COM – Insiden kecelakaan hari ini di Gresik Jawa Timur, mobil rombongan jemaah umrah oleng tabrak bus, Kamis (10/4/2025) pagi.

    Peristiwa kecelakaan maut itu tepatnya terjadi di kawasan Duduksampeyan, kabupaten Gresik, Jawa Timur sekira pukul 07.30 WIB.

    Kecelakaan maut itu melibatkan mobil Isuzu Panther DK 1157 FCL dengan Bus Rajawali Indah bernomor polisi S 7707 UA.

    Tujuh jemaah umrah asal Tuban, Jawa Timur meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

    Kondektur bus Rajawali Indah sekaligus saksi mata insiden itu bernama Eko Prakoso menyampaikan kronologi kecelakaan maut itu.

    Rombongan jemaah umrah asal Tuban menaiki mobil Isuzu Panther melaju dari arah Lamongan, Jawa Timur.

    Mobil tersebut diduga mengalami selip lalu oleng ke lajur berlawanan.

    Namun saat bersamaan dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah yang dikendarai Suwarno.

    “Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Prakoso, Kondektur Bus Rajawali Indah.

    Mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

    “Sopir bus patah kaki, dan kernet dilarikan ke rumah sakit,” kata Eko.

    Saksi mata lain bernama Tiyaya mengatakan mobil oleng menghantam bus dari arah berlawanan. 

    Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil.

    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” tambahnya.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menambahkan, kecelakaan mobil panther oleng ke kanan. Menabrak bus dari arah berlawanan. Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit.

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” 

    Sementara, beberapa lainnya mengalami luka berat. Termasuk sopir dan kenek bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

    Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi. Saat ini arus lalu lintas berjalan lancar. (TribunMataraman)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kecelakaan Hari Ini di Gresik: Tragedi Maut Rombongan Umrah Menghantam Bus, 7 Orang Tewas di Mobil

    Kecelakaan Hari Ini di Gresik: Tragedi Maut Rombongan Umrah Menghantam Bus, 7 Orang Tewas di Mobil

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kecelakaan maut terjadi di wilayah Gresik, Jawa Timur, menyebabkan rombongan pengantar umrah tewas di dalam mobil.

    Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi.

    Berdasarkan laporan TribunJatim, penumpang tewas dalam kejadian itu berjumlah tujuh orang.

    Seluruh korban tewas berasal dari penumpang mobil Panther DK-1157-FCL.

    Mobil tersebut merupakan rombongan pengantar umrah yang melaju dari Tuban ke arah Lamongan.

    Setibanya di lokasi kejadian, mobil diduga selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan.

    Dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko mengatakan, kejadian kecelakaan bermula saat mobil panther oleng ke kanan.

    Mobil tersebut oleng kemudian menabrak bus Rajawali Indah dari arah berlawanan.

    “Empat orang meninggal di lokasi kejadian, tiga orang mengalami luka berat meninggal dunia di rumah sakit,” ujar Aswoko dikutip dari TribunJatim, Kamis (10/4/2025).

    “Total tujuh orang penumpang mobil meninggal dunia,” tambahnya.

    Aswoko menerangkan, sopir dan kenek bus yang dikabarkan mengalami patah tulang.

    Sementara, beberapa lainnya mengalami luka berat.

    “Kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah dievakuasi. Saat ini arus lalu lintas berjalan lancar,” ujarnya.

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Korban Tewas Tabrakan Maut Bus vs Mobil di Pantura Gresik 7 Orang, Ini Daftarnya

    Korban Tewas Tabrakan Maut Bus vs Mobil di Pantura Gresik 7 Orang, Ini Daftarnya

    Gresik (beritajatim.com) – Sebanyak tujuh orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan tragis yang melibatkan bus PO Rajawali Indah dan mobil Isuzu Panther di Jalan Raya Pantura, wilayah Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025). Seluruh korban merupakan penumpang mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi DK 1157 FCL yang berangkat dari Tuban.

    Empat orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Tiga korban lainnya sempat dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik dalam kondisi kritis, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis.

    “Total korban ada 7 orang, semuanya merupakan penumpang mobil Isuzu Panther,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko.

    Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kecelakaan diduga disebabkan mobil Panther mengalami selip ban kiri sehingga oleng ke kanan dan masuk ke jalur berlawanan. Saat itulah bus PO Rajawali Indah bernopol S 7707 UA yang dikemudikan oleh Suwarno, warga Tuban, melaju dari arah berlawanan dan tabrakan pun tak terhindarkan.

    “Mobil diduga selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan. Dari arah berlawanan melaju Bus Rajawali Indah yang dikemudikan Suwarno, asal Tuban. Sehingga, tabrakan maut tak bisa dihindari,” tambahnya.

    Berikut ini daftar korban tewas penumpang mobil Isuzu Panther DK 1157 FCL:

    Muhammad Aqib (27) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban (hendak berangkat umrah)
    Besar (65) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Lislikah (53) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Wiwik Sunarti (43) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Akhmad Basuki (49) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban (pengemudi)
    M. Al Fatih (3) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban
    Hafiz Gandawiharja (17) – Desa Tuwiri Wetan, Merakurak, Tuban

    Sementara itu, dua korban luka serius berasal dari PO Rajawali Indah:

    Khoirul Anam (22) – warga Bojonegoro, kenek bus
    Suwarno (46) – warga Tuban, sopir bus (mengalami patah tulang)

    [dny/beq]