kab/kota: Tuban

  • Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur: BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi 20–27 April 2025

    Waspada Cuaca Ekstrem di Jawa Timur: BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi 20–27 April 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi selama sepekan ke depan, mulai tanggal 20 hingga 27 April 2025.

    Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Meteorologi Kelas 1 BMKG Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, yang menyebut bahwa cuaca ekstrem berpotensi memicu berbagai bencana seperti banjir bandang, angin kencang, hujan es, dan tanah longsor.

    “Waspadai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai petir, angin kencang, hujan es dan puting beliung di wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi, banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, pada periode 20 – 27 April 2025,” kata Taufiq dalam keterangannya pada Senin (21/4/2025).

    Taufiq menambahkan bahwa sejumlah daerah di Jawa Timur memiliki kerentanan tinggi terhadap cuaca ekstrem. Beberapa wilayah tersebut di antaranya adalah Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo.

    Menurut Taufiq, kondisi cuaca ini dipengaruhi oleh masa peralihan musim atau pancaroba yang saat ini tengah berlangsung di Jawa Timur. Pada masa ini, dinamika atmosfer cenderung tidak stabil dan rentan menimbulkan cuaca ekstrem.

    “Kondisi Dinamika Atmosfer terkini menunjukan adanya pola belokan angin di Laut Jawa dan terdapat gangguan gelombang Equatorial Rossby yang diperkirakan akan melintasi wilayah Jawa Timur sehingga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan yang intens,” jelasnya.

    Ia juga mengungkapkan bahwa kelembapan udara dari lapisan bawah hingga menengah di wilayah Jawa Timur masih cukup tinggi dan labil. Kondisi ini mendukung terbentuknya awan-awan Cumulonimbus yang bisa memicu hujan deras hingga badai.

    “BMKG Juanda pun mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan dampak bencana, khususnya pada wilayah yang rentan terhadap banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang,” tutup Taufiq.

    Masyarakat diimbau untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG serta mengikuti arahan dari otoritas setempat guna mengantisipasi risiko bencana yang mungkin terjadi. [ram/suf]

  • Warga Desa Tlogowaru Tuban Gencar Ronda Malam Cegah Pencurian Sapi

    Warga Desa Tlogowaru Tuban Gencar Ronda Malam Cegah Pencurian Sapi

    Tuban (beritajatim.com) – Warga Desa Tlogowaru, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, tengah dilanda keresahan akibat maraknya pencurian sapi dalam beberapa waktu terakhir. Demi menjaga keamanan hewan ternak mereka, warga kini melakukan ronda malam secara bergiliran.

    Aktivitas ronda malam dilakukan mulai pukul 22.30 WIB hingga menjelang fajar. Tak hanya menjaga keamanan, warga juga melakukan pemeriksaan keluar-masuk terhadap siapa pun yang hendak memasuki atau meninggalkan desa. Mereka tak segan menanyakan tujuan setiap orang yang melintas, sebagai langkah antisipasi terhadap aksi pencurian.

    Tak berhenti di situ, warga yang sebelumnya menempatkan sapi di kandang yang jauh dari rumah kini mengevakuasi ternak mereka agar lebih dekat dan mudah dipantau selama penjagaan.

    Wanci, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa ronda malam ini terpaksa dilakukan setelah adanya kasus kehilangan sapi yang menimpa salah satu warga. “Kemarin ada dua ekor sapi yang hilang. Makanya kita jaga rame-rame sampai jam tiga dan empat pagi,” ungkap Wanci, Kamis (17/4/2025) malam.

    Aksi ronda malam ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak desa dan aparat keamanan. Perangkat desa, Babinsa, dan Babinkantibmas ikut terjun langsung dalam patroli keliling guna memastikan situasi tetap kondusif.

    Setiap malam, mereka menyisir wilayah-wilayah rawan dan berkoordinasi dengan warga dalam upaya menjaga ketertiban. “Ronda malam ini sudah rutin dilakukan kemarin, setelah seorang warga kehilangan dua ekor sapi hanya dalam satu malam. Besok juga masih ronda,” imbuh Wanci.

    Hal senada disampaikan oleh Budi Susanto, Perangkat Desa Tlogowaru. Ia menyebutkan bahwa aparat bersama tokoh masyarakat turut aktif dalam patroli demi mencegah terjadinya pencurian.
    “Memang beberapa hari terakhir ini rawan pencurian, terutama sapi,” kata Budi Susanto.

    Dengan semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya keamanan, warga berharap kegiatan ronda malam ini bisa menekan angka pencurian dan menciptakan rasa aman bagi seluruh warga Desa Tlogowaru. [ayu/suf]

  • Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto memimpin langsung prosesi serah terima jabatan (sertijab) sejumlah pejabat utama Polda Jatim dan para Kapolres jajaran, Senin (14/4/2025). Kegiatan tersebut digelar di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim.

    Sertijab ini merupakan tindak lanjut dari Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/489/III/KEP./2025 tertanggal 12 Maret 2025.

    Dalam amanatnya, Irjen Pol Nanang Avianto menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kontribusinya selama bertugas. Ia juga meminta pejabat baru segera menyesuaikan diri serta meneruskan program-program yang sudah berjalan, sembari menghadirkan inovasi demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

    “Mutasi adalah hal yang biasa dalam tubuh Polri, sebagai bentuk penyegaran dan pengembangan organisasi. Saya yakin, para pejabat yang dilantik hari ini mampu mengemban amanah dengan profesional, loyal, dan penuh integritas,” tegasnya.

    Sejumlah pejabat yang mengalami pergantian posisi antara lain:

    Dirpamobvit Polda Jatim: Kombes Yudi Sumartono (pensiun) digantikan Kombes Wawan Kristyanto (sebelumnya Kasubdit Pamwaster, Ditpamobvit Korshabara Baharkam Polri).
    Kabidhumas Polda Jatim: Kombespol Dirmanto digantikan Kombespol Jules Abraham Abast (eks Kabidhumas Polda Jabar). Dirmanto kini menjabat Karolog Polda Jatim.
    Dirreskrimsus Polda Jatim: Kombespol Budhi Hermanto digantikan Kombespol Roy Hutton Marulamrata (eks Dirreskrimsus Polda Bali).
    Dirlantas Polda Jatim: Kombespol Komarudin dipindah menjadi Dirlantas Polda Metro Jaya. Posisi digantikan Kombespol Iwan Saktiadi (eks Kasubdit SIM Ditregident Korlantas Polri).

    Mutasi para Kapolres di Jajaran Polda Jatim:

    Kapolres Tuban: AKBP Oskar Syamsudin digantikan AKBP William Cornelis Tanasale (eks Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak).
    Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak: Kini dijabat AKBP Wahyu Hidayat (eks Gadik Madya SPN Polda Jatim).
    Kapolres Pacitan: AKBP Agung Nugroho digantikan AKBP Ayub Diponegoro Azhar (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Magetan: AKBP Satria Permana digantikan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa (eks Bidpropam Polda Jatim).
    Kapolres Ngawi: AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto digantikan AKBP Charles Pandapotan Tampubolon (eks Kabagbinopsnal Ditresnarkoba Polda Jatim).
    Kapolres Probolinggo Kota: AKBP Oki Ahadian Purwono digantikan AKBP Rico Yumasri (eks Pamen Bareskrim Polri).
    Kapolres Nganjuk: AKBP Siswantoro digantikan AKBP Henri Noveri Santoso (eks Kapolres Sumenep).
    Kapolres Sumenep: Kini dijabat oleh AKBP Rivanda (eks Kapolres Tanggamus).
    Kapolres Trenggalek: AKBP Indra Ranu Dikarta digantikan AKBP Ridwan Maliki (eks Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Jatim).
    Kapolres Jember: AKBP Bayu Pratama Gubunagi digantikan AKBP Bobby Adimas Candra Putra (eks Kapolres Lamongan).
    Kapolres Lamongan: Kini dijabat AKBP Agus Dwi Suryanto (eks Kapolres Madiun Kota).
    Kapolres Madiun Kota: Kini dijabat AKBP Wiwin Junianto Supriyadi (eks Kasubdit 4 Ditreskrimsus Polda Sumsel).

    Kapolda berharap seluruh pejabat baru dapat menjaga stabilitas kamtibmas dan meningkatkan kinerja institusi di wilayah tugas masing-masing. [uci/beq]

  • Rombongan Bonek Kecelakaan di Jalan Tol Pekalongan, Lanjut Setia Dukung Persebaya ke GBK

    Rombongan Bonek Kecelakaan di Jalan Tol Pekalongan, Lanjut Setia Dukung Persebaya ke GBK

    Surabaya (beritajatim.com) – Bus rombongan Bonek, suporter Persebaya Surabaya mengalami kecelakaan di KM 331 Tol Pekalongan, saat perjalanan menuju Jakarta, hari Sabtu (12/4).

    Bus membawa rombongan Bonek sekitar 55 orang itu kecelakaan dengan sebuah mobil Honda BR-V yang melawan arus di ruas jalan tol, sekitar pukul 05.00 WIB pagi.

    Koordinator Suporter Persebaya, Husain Ghozali atau akrab disapa Cak Cong, membenarkan informasi tersebut. Kata dia kecelakaan terjadi di tol Pekalongan.

    “Benar rombongan Bonek yang dari Surabaya ada laka di KM 331 (Tol Pekalongan). Lawannya mobil BR-V yang nekat lawan arah di tol. Di dalam mobil tersebut banyak rokok ilegal,” kata Cak Cong, Sabtu (12/4).

    Cak Cong menyampaikan seluruh penumpang supoter Bonek di dalam bus selamat, dan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta, untuk menonton laga Persija vs Persebaya di Gelora Bung Karno (GBK) hari ini.

    “Mungkin ada yang sudah masuk GBK. Rombongan Bonek bukan hanya dari Surabaya saja, ada yang dari Tuban, Bojonegoro, Mojokerto bahkan ada yang dari Jogja,” ucap Cak Cong.

    Sementara itu, dari informasi dihimpun, kecelakaan Bus rombongan suporter Bonek dengan Mobil BR-V itu menewaskan seorang pengemudi BR-V. Sedangkan kedua kendaraan sama sama ringsek. [ram/ian]

  • Tragedi Kecelakaan di Gresik, Bupati Tuban Fasilitasi Pemulangan Jenazah Satu Keluarga

    Tragedi Kecelakaan di Gresik, Bupati Tuban Fasilitasi Pemulangan Jenazah Satu Keluarga

    Tuban (beritajatim.com) – Suasana duka menyelimuti warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, setelah satu keluarga yang hendak berangkat umroh menjadi korban dalam kecelakaan tragis di Jalan Raya Gresik-Lamongan pada Kamis pagi (10/4/2025).

    Kejadian nahas ini menelan tujuh korban jiwa sekaligus, seluruhnya merupakan warga Tuban yang sedang dalam perjalanan menuju tanah suci.

    Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, atau yang akrab disapa Mas Lindra, menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tersebut.

    “Pemerintah Kabupaten Tuban bergerak cepat memfasilitasi pemulangan jenazah korban ke rumah duka melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban,” tutur Mas Lindra dalam pernyataan resminya.

    DLHP Tuban bersama Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban langsung menindaklanjuti arahan Bupati dengan mengerahkan empat unit ambulans yang mendapat pengawalan ketat dari Satlantas dan personel DLHP. Selain itu, dua ambulans tambahan juga didatangkan dari RSUD Ibnu Sina Gresik guna mempercepat proses evakuasi.

    Kepala DLHP Tuban, Bambang Irawan, menjelaskan bahwa seluruh prosedur dijalankan dengan sigap dan berkoordinasi lintas instansi.

    “Sebanyak empat unit ambulans dari Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Tuban diterjunkan dengan pengawalan dari DLHP Tuban serta Satlantas dan dibantu dua ambulans tambahan dari RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujar Bambang.

    Iring-iringan jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 18.00 WIB dan seluruh korban dimakamkan pada malam harinya, disambut suasana haru dari masyarakat yang telah bersiap sejak sore hari.

    Proses penyambutan hingga pemakaman jenazah turut dibantu oleh jajaran Forkopimka Merakurak, Camat setempat, dan Pemerintah Desa Tuwiri Wetan bersama warga secara gotong royong.

    Kepala Desa Tuwiri Wetan, Wiji Santoso, juga mengonfirmasi kronologi kejadian berdasarkan laporan kepolisian.

    “Betul, 7 korban merupakan warga kami yaitu Akhmad Basuki (49) sebagai sopir, Besar (66), Muhammad Al Fatih (3), Hafiz Gandawiharja (17), Muhammad Aqib (26), Wiwik Sunarti (43) dan Lislikah (54),” tutup Kades Tuwiri Wetan.

    Berdasarkan laporan sementara, kendaraan yang ditumpangi para korban adalah mobil Panther berwarna biru dengan nomor polisi DK 1157 FCL, yang bertabrakan dengan bus Hino bernomor polisi S 7707 UA sekitar pukul 05.45 WIB. Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi masyarakat Tuban, terlebih keluarga korban yang seharusnya tengah bersiap menunaikan ibadah umroh. [ayu/suf]

  • Polres Tuban Tangkap Maling Spesialis Tabung Gas 3 Kg

    Polres Tuban Tangkap Maling Spesialis Tabung Gas 3 Kg

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang pelaku pencurian tabung gas LPG ukuran 3 kilogram (kg) berhasil diamankan oleh Kepolisian Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tuban. Pelaku diketahui telah melakukan aksi pencurian di tujuh lokasi berbeda dengan total barang curian sebanyak 18 tabung gas LPG.

    Kanit Tindak Pidana Umum (Tipidum) Satreskrim Polres Tuban, Iptu Moh Rudi mengungkapkan bahwa pelaku berinisial DIM (22), warga Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Dia terakhir kali melakukan aksinya di toko milik Ahmad Fuad Hasan (34), warga Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak.

    “Sebelumnya sempat viral di media sosial bahwa seringkali masyarakat kehilangan tabung gas LPG 3 kg, kemudian kami tindak lanjuti dan kita profiling,” ujar Rudi, Jumat (11/4/2025).

    Kejadian terbaru pada Kamis, 10 April 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Pelaku diketahui berkeliling untuk mencari toko atau warung yang tidak dijaga pemiliknya. Modus yang digunakan yaitu berpura-pura menjadi pembeli, kemudian mengambil tabung gas LPG saat situasi dinilai aman.

    “Dari pengakuannya, pelaku sudah mencuri tabung gas LPG di 7 TKP yang berbeda dengan modus berkeliling mencari toko-toko atau warung yang sepi. Hasil kejahatan itu dijual per tabung seharga Rp50 ribu sampai Rp100 ribu,” terang Rudi.

    Korban pencurian, Ahmad Fuad Hasan, mengetahui tabung gas miliknya hilang dan langsung melakukan pengecekan melalui rekaman CCTV. Ia mengenali pelaku karena masih satu daerah. Tanpa menunggu lama, korban mendatangi rumah pelaku dan mengajaknya ke lokasi toko.

    “Kemudian korban mendatangi rumah pelaku dan sama korban langsung diajak ke warung, dari situ pelaku akhirnya mengaku,” kata Rudi.

    Saat ditanya keberadaan tabung gas yang dicuri, pelaku mengaku telah menjualnya. Ia kemudian berinisiatif mengganti kerugian korban dengan uang sebesar Rp500 ribu. Namun, ketika korban membawa pelaku ke rumah, massa yang telah berkumpul lebih dulu sempat mengamuk.

    “Maksud hati korban ingin berdamai dan mengajak pelaku ke rumahnya. Namun, sesampai di rumah korban sudah ada massa yang berkumpul,” ungkap Rudi.

    Beruntung, Tim Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban segera tiba di lokasi untuk mengamankan pelaku dan mencegah kejadian yang lebih buruk. Saat ini, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. “Pelaku terjerat pasal 364 KUHP dengan ancaman hukuman 3 bulan,” pungkasnya. [ayu/suf]

  • Polda Jatim Terjunkan Tim TAA Olah TKP Laka di Pantura Gresik

    Polda Jatim Terjunkan Tim TAA Olah TKP Laka di Pantura Gresik

    Surabaya (beritajatim.com) – Direktorat Lalu Lintas ( Ditlantas) Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan tim untuk olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan mobil Isuzu Panther dengan bus di Jalan Raya Duduksampeyan, Gresik, Kamis (10/4/2025).

    Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, tim Traffic Accident Analysis (TAA) diterjunkan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan Bus Vs Panther yang menewaskan 7 orang itu.

    “Kita kemarin mendatangkan tim TAA untuk mencari tahu faktor penyebab terjadinya kecelakaan pukul 05.45 WIB,” kata Kombes Komarudin, Jumat (11/4/2025).

    Dirlantas Polda Jatim menjelaskan pihaknya masih melanjutkan proses penyelidikan kecelakaan maut tersebut seperti mengecek sejumlah barang bukti di lokasi dan meminta keterangan saksi.

    “Ini ada persesuaian dengan titik tabrak atau Q point serta bekas-bekas goresan yang ada di jalan,” ujar Kombes Komarudin.

    Hasil sementara kecelakaan bermula ketika mobil Isuzu Panther bernomor Polisi DK 1157 FCL yang dikemudikan Akhmad Basuki (49), tidak dapat mengendalikan mobilnya.

    “Pengemudi tidak bisa mengendalikan, sehingga mobil membanting ke kiri, kemudian membanting ke kanan melewati marka jalan,”jelas Kombes Komarudin.

    Mobil yang berisi tujuh penumpang tersebut kemudian berbenturan secara frontal dengan bus Hino bernomor Polisi S 7707 UA yang dikemudikan Suwarno (46) yang melaju dari arah berlawanan.

    Seluruh penumpang mobil Panther yang berasal dari Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, tewas di tempat kejadian.

    Mereka adalah pengemudi Akhmad Basuki (49), Besar (66), Muhammad Al Fatih (3), Hafiz Gandawiharja (17), Muhammad Aqib (26), Wiwik Sunarti (43), dan Lislikah (53).

    Sementara itu, pengemudi bus Suwarno dan penumpangnya Khoirul Anam (22) mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk mendapatkan perawatan medis.

    Menurut keterangan saksi mata Ida Rahmawati Kholiyatun K (24), mobil Panther melaju dengan kecepatan sedang dari arah barat menuju Timur sebelum akhirnya terjadi kecelakaan.

    Saksi lain, Eko Prakoso (32) dan Sutrisno (50), juga memberikan keterangan serupa kepada petugas yang melakukan olah TKP.

    Ironisnya, dari Tujuh orang yang berada di dalam mobil Panther, hanya pengemudi yang menggunakan sabuk pengaman.

    “Kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu berhati-hati, mematuhi aturan lalu lintas, dan mengutamakan keselamatan di jalan,” ujar Kombes Komarudin.

    Ia juga menegaskan, penggunaan sabuk pengaman adalah kewajiban bagi semua penumpang, tidak hanya pengemudi.

    Polres Gresik Polda Jatim telah mengambil langkah-langkah penanganan dengan melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti, mencari saksi-saksi, meminta visum jenazah dan luka di RSUD Ibnu Sina Gresik, serta melakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Kerugian material akibat kecelakaan ini diperkirakan mencapai Rp 40 juta,” kata Kombes Komarudin.

    Pihak kepolisian juga mengingatkan para pengemudi untuk tidak memaksakan diri melakukan manuver mendahului jika kondisi jalan tidak memungkinkan.

    “Pastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan sebelum melakukan perjalanan jauh,” pungkas Dirlantas Polda Jatim. [uci/but]

  • Ngerinya Kondisi Panther yang Dihantam Bus hingga Seisi Mobil Tewas

    Ngerinya Kondisi Panther yang Dihantam Bus hingga Seisi Mobil Tewas

    Gresik

    Kondisi Panther yang ditabrak bus Rajawali Indah sangat mengenaskan. Mobil itu sudah tak berbentuk dan nyaris gepeng.

    Kecelakaan maut terjadi di Gresik, Jawa Timur. Kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan yakni Isuzu Panther dan juga bus Rajawali Indah. Panther memuat tujuh orang yang hendak mengantarkan salah satu penumpang berangkat umrah. Nahas seluruh penumpang Panther tewas dalam kecelakaan.

    Kondisi Panther berpelat DK 1157 FCL itu pun sangat mengenaskan. Terlihat mobil ringsek parah. Bahkan nyaris rata karena bentuknya sudah tak jelas lagi. Terlebih di bagian sisi kanan ringsek parah. Tampak kaca depan bus juga menempel di atas kap mobil.

    Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin menjelaskan, rombongan itu berangkat dari Tuban dan bertolak menuju Bandara Juanda. Kata Komarudin, dari hasil olah TKP dan keterangan sopir serta kenek bus, kejadian bermula saat Panther yang dikemudikan Ahmad Basuki tiba-tiba pindah lajur ke kanan.

    “Menurut keterangan sementara di TKP tadi tiba-tiba mobil mengambil jalur kanan. Ini ada persesuaian dengan titik tabrak atau Q point serta bekas-bekas goresan yang ada di jalan. Di mana terjadinya kecelakaan berada pada jalur kiri atau jalur bus yang dari arah timur maupun barat,” ungkap Komarudin.

    Komarudin juga menyebut saat kecelakaan terjadi, situasi lalu lintas tidak terlalu padat. Kata Komarudin, kemungkinan mobil menyalip kendaraan di depannya sangat kecil. Tapi dia tak mau terburu-buru menyimpulkan, melainkan menunggu hasil Traffic Accident Analysis (TAA). Namun diduga sopir Panther kehilangan kendali saat berkendara hingga oleng dan berpindah lajur. Polisi juga akan menyelidiki potensi terjadinya microsleep saat berkendara hingga menjadi penyebab kecelakaan.

    “Kami akan selidiki juga apakah pengemudi mengalami microsleep karena berangkat dari Tuban setelah salat Subuh. Tapi saat sekitar pukul 05.45 WIB, terjadi kecelakaan di lokasi kejadian,” kata Komarudin.

    Adapun kehilangan kendali saat mengemudi memang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana menjelaskan, kehilangan kendali bisa disebabkan oleh tekanan angin ban tidak sesuai, suspensi yang sudah tidak prima, kondisi lintasan licin, rem agresif, serta faktor emosi pengendara.

    Sementara itu microsleep juga sering menjadi penyebab kecelakaan. Sony pernah mengungkap, saat microsleep, otak pengemudi menjadi blank karena terlalu lelah. Gejala microsleep adalah tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik. Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama.

    Saat terserang microsleep, banyak hal bisa terjadi selama kurun waktu dan jarak tersebut. Yang paling ringan mungkin mobil bisa pindah jalur tanpa disadari. Terburuknya bisa menimbulkan kecelakaan fatal. Microsleep ini berbeda dengan mengantuk. Mengantuk membuat respons, kecepatan, reflek, dan semuanya melambat.

    “Sementara microsleep, ketika terkena, maka konsekuensinya terhadap kecepatan dan refleks yang kasar,” terang Sony belum lama ini.

    (dry/rgr)

  • Cerita Pacar Korban saat Mengetahui Kekasihnya Tewas Terlibat Kecelakaan Maut di Gresik

    Cerita Pacar Korban saat Mengetahui Kekasihnya Tewas Terlibat Kecelakaan Maut di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan maut antara PO Bus Rajawali Indah dengan mobil Isuzu Panther, di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik, menyisakan duka mendalam bagi Tasya (20) warga asal Surabaya.

    Tasya merupakan kekasih korban atas nama Muhammad Aqib (27) yang menjadi korban saat terjadi kecelakaan maut. Warga asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban itu, sebelum menjadi korban hendak berangkat umroh.

    Dengan mata berkaca-kaca, Tasya menceritakan kronologi awal. Dirinya, mengetahui kecelakaan tersebut yang menyebabkan 7 orang menjadi korban.

    Dari rumahnya di Surabaya, Tasya sebelumnya saling berbagi kabar dengan Muhammad Aqib saat mobil pengantar rombongan umroh itu berangkat dari Tuban menuju bandara Juanda Surabaya.

    “Mas Aqib mau berangkat umroh dan rombongan berangkat ke Surabaya usai shubuh,” katanya, Kamis (10/4/2025).

    Saat di perjalanan lanjut Tasya, kekasihnya Muhammad Aqib berbagi live location selama perjalanan. Namun, setibanya di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik. Pesan singkat dari ponselnya tiba-tiba berhenti, sehingga membuat dirinya
    bertanya-tanya.

    “Saat itu live location yang dibagikan berhenti di lokasi terjadinya kecelakaan,” ungkapnya.

    Penasaran dengan kondisi kekasihnya, Tasya berusaha menghubungi korban (Muhammad Aqib) dengan menelpon nomor ponselnya. Tapi, berita tidak enak diterima Tasya. Telpon darinya itu diangkat orang tak dikenal lalu mengabarkan bahwa pemilik ponsel (Muhammad Aqib) terlibat kecelakaan dengan bus.

    “Telponnya diangkat orang dan mengabarkan bahwa korban mengalami kecelakaan,” urainya.

    Mendengar kabar itu, Tasya pun langsung menuju lokasi kejadian bersama temannya mengendarai sepeda motor.

    “Saya sempat ke lokasi kejadian. Kemudian diarahkan oleh petugas ke RSUD Ibnu Sina Gresik,” tuturnya.

    Setelah tiba di rumah sakit tersebut, tangis Tasya pun pecah melihat kekasihnya terbujur kaku tak bernyawa usai terlibat kecelakaan maut.

    Mobil Isuzu Panther yang ditumpangi kekasihnya bersama keluarganya, termasuk 7 orang menjadi korban kecelakaan tragis di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik. [dny/ian]

  • Enam Ambulans Kawal Jenazah Korban Tabrakan Maut di Pantura Gresik ke Tuban

    Enam Ambulans Kawal Jenazah Korban Tabrakan Maut di Pantura Gresik ke Tuban

    Gresik (beritajatim.com) – Enam ambulans mengangkut jenazah korban kecelakaan tragis yang terjadi di Jalan Raya Pantura, tepatnya di wilayah Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, pada Kamis (10/4/2025). Ambulans tersebut berasal dari sejumlah puskesmas di Kabupaten Tuban, dengan dua unit di antaranya dari Gresik. Dalam satu ambulans bahkan terdapat dua jenazah sekaligus, yakni korban dewasa dan balita.

    Rombongan ambulans ini mendapatkan pengawalan ketat dari mobil Patroli Jalan Raya (PJR) Satlantas Polres Gresik dan kendaraan dari Dinas Perhubungan (Dishub) Tuban agar jenazah bisa segera dimakamkan di kampung halaman.

    Salah satu keluarga korban, Darwan (60), warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merak Urak, Tuban, menyampaikan bahwa insiden kecelakaan tersebut sangat mengejutkan. Sebab, rombongan korban saat itu hendak mengantar salah satu anggota keluarga yang akan berangkat umroh.

    “Ceritanya mau mengantar berangkat umroh. Semua korban berangkat setelah subuh. Namun, di tengah perjalanan mengalami kecelakaan di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan Gresik,” ujarnya.

    Darwan menambahkan, seluruh jenazah korban kecelakaan kemudian dimakamkan di satu lokasi yang sama sesuai permintaan keluarga besar mereka.

    “Semua jenazah saudara kami dimakamkan satu TPU sesuai permintaan keluarga besar kami,” paparnya.

    Kasatlantas Polres Gresik, AKP Rizki Juliandra, membenarkan pengawalan mobil ambulans yang mengangkut jenazah para korban. Ia menegaskan bahwa pengawalan dilakukan untuk memastikan proses pemakaman berjalan lancar tanpa hambatan.

    “Mobil ambulance yang mengangkut jenazah korban kecelakaan lalu lintas. Kami kawal sampai tempat tujuan,” tuturnya. [dny/beq]