kab/kota: Tuban

  • Kasus Pengeroyokan di Tuban, Remaja Asal Lamongan Juga Dibekuk Polisi

    Kasus Pengeroyokan di Tuban, Remaja Asal Lamongan Juga Dibekuk Polisi

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 6 sekelompok remaja diamankan Satreskrim Polres Tuban usai melakukan pengeroyokan di Jalan Alfalah, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban.

    Adapun 6 remaja tersebut yakni DBP (23), MMH (28), AAI (19), ABZ (21), dari 4 remaja tersebut berasal dari Desa Lohgung, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan. Sedangkan, ASA (19) Desa Karangagung, MFNR (20) Desa Leran Kulon, keduanya asal Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

    Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander mengatakan bahwa kejadian tersebut pada hari Kamis 15 Mei 2025 sekitar pukul 01.00 Wib, 6 orang ini telah melakukan pengeroyokan terhadap 3 korban yakni REP (19), FM (21), NA (21), ketiganya asal Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.

    “Kronologisnya, pelaku ini merasa tersinggung karena diduga para korban bergurau saat mengendarai motor dengan membuka bajunya,” ujar Kasat Reskrim, Sabtu (17/05/2025).

    Karena pelaku yang saat itu sedang mabuk, kemudian pelaku melakukan pengejaran terhadap korban dan akhirnya terjadi pengeroyokan.

    “Karena pelaku terpengaruh minuman alkohol, sehingga langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban,” imbuhnya.

    Akibatnya, korban yang berinisial REP mengalami luka memar di kepala, mata kanan dan punggung. Lalu, korban FM luka berdarah di dahi, sedangkan korban N luka memar di kepala.

    “Pelaku kami sangkakan pasal 170 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun 6 bulan,” terang Dimas.

    Saat ditanya mengenai dari mana sekelompok remaja tersebut, Dimas memastikan bahwa tidak dari perguruan silat, ormas maupun komunitas apa pun, murni mereka sekelompok warga biasa.

    Sementara itu, salah satu pelaku mengaku bahwa dirinya dari Brondong, Lamongan datang ke Tuban untuk ngopi bersama teman-temannya. “Memang saya sudah biasa kalau ngopi di Tuban dan untuk minum-minuman ya belinya di warung kopi itu,” tutup pelaku. [dya/ian]

  • IKG Tuban Turun Tajam, Perempuan Makin Aktif di Dunia Kerja dan Politik

    IKG Tuban Turun Tajam, Perempuan Makin Aktif di Dunia Kerja dan Politik

    Tuban (beritajatim.com) – Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Kabupaten Tuban menunjukkan penurunan signifikan sepanjang 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IKG sebesar 0,213, jauh membaik dibanding tahun 2023 yang berada di angka 0,359. Capaian ini mencerminkan kemajuan dalam berbagai aspek kesetaraan gender, mulai dari kesehatan hingga pemberdayaan perempuan.

    Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Tuban, Suzatmo Putro, menyampaikan bahwa peningkatan akses terhadap layanan kesehatan maternal menjadi salah satu faktor utama penurunan IKG. “Untuk proporsi perempuan yang melahirkan di luar fasilitas kesehatan hanya sebesar 0,002. Sementara proporsi perempuan yang melahirkan anak pertama pada usia di bawah 20 tahun tercatat sebesar 0,251,” ujarnya, Sabtu (17/05/2025).

    Suzatmo menegaskan bahwa meskipun angka kehamilan usia muda masih ada, hal ini perlu mendapat perhatian khusus agar perempuan muda tetap mendapatkan dukungan edukasi dan layanan kesehatan yang memadai.

    Di bidang pemberdayaan, ketimpangan antara laki-laki dan perempuan masih terlihat, terutama dari capaian pendidikan. “Sebanyak 33,11 persen penduduk laki-laki usia 25 tahun ke atas telah menyelesaikan pendidikan minimal SMA, sedangkan perempuan baru mencapai 23,43 persen,” tambahnya.

    Namun, tren positif terlihat dari peningkatan keterlibatan perempuan di bidang politik. “Keterwakilan perempuan dalam legislatif meningkat dari 14 persen pada periode 2019–2023 menjadi 22 persen pada 2024. Ini menunjukkan ruang partisipasi politik perempuan semakin terbuka,” jelas Suzatmo.

    Kemajuan serupa juga tercermin dalam partisipasi ekonomi. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan di Tuban telah mencapai 59,41 persen, mendekati TPAK laki-laki yang sebesar 89,92 persen. “Meskipun masih ada selisih, tren ini menunjukkan perempuan di Tuban semakin aktif di dunia kerja,” imbuhnya.

    Suzatmo menyimpulkan, penurunan IKG di Kabupaten Tuban tidak lepas dari berbagai upaya pembangunan yang inklusif dan responsif gender. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam peningkatan pendidikan perempuan dan pencegahan kehamilan usia dini. “Berbagai upaya ini mulai menunjukkan hasil positif dan perlu terus diperkuat,” pungkasnya. [dya/beq]

  • Murah! Wisata di Tuban Ini Cocok untuk Refresh Energi, Bisa Main Kano hingga Snorkeling

    Murah! Wisata di Tuban Ini Cocok untuk Refresh Energi, Bisa Main Kano hingga Snorkeling

    Surabaya (beritajatim.com) – Jika Anda sedang mencari tempat wisata yang tidak hanya murah, tapi juga bisa jadi sarana untuk menyegarkan pikiran dan tubuh, Suruan Eco Park yang berada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, bisa menjadi pilihan menarik.

    Wisata alam yang terletak di Jalan Inspeksi Pengairan Jalur Kaliombo Suruan, Juwiri, Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak ini menawarkan pengalaman menyenangkan di tengah nuansa alam terbuka yang asri.

    Suruan Eco Park memadukan keindahan sungai alami dengan berbagai aktivitas rekreasi yang seru. Tak heran jika tempat ini masih menjadi destinasi favorit warga lokal hingga luar kota yang ingin “kabur sejenak” dari padatnya rutinitas harian.

    Suasana sejuk, air sungai yang jernih, serta suara gemericik air dari air terjun mini, menjadi magnet tersendiri bagi para pengunjung. Di lokasi wisata ini, pengunjung bisa melakukan banyak aktivitas seru, mulai dari menyusuri sungai menggunakan kano, perahu boat, hingga paddle board (SUF board).

    Bahkan bagi pecinta alam bawah air, snorkeling juga bisa dilakukan di sini. Tidak perlu repot membawa alat sendiri, karena pihak pengelola sudah menyiapkan perlengkapan snorkeling yang bisa digunakan.

    Untuk yang datang bersama keluarga, khususnya anak-anak, juga tersedia kolam renang yang cukup aman untuk bermain air. Sementara orang tua bisa bersantai di tepi kolam sambil memberi makan ikan atau menikmati suasana alam.

    Menariknya lagi, harga tiket masuk ke Suruan Eco Park sangat terjangkau, yaitu hanya Rp25 ribu per orang. Dengan biaya tersebut, pengunjung sudah bisa menikmati semua fasilitas yang tersedia, termasuk kayak, perahu, paddle board, dan aktivitas snorkeling.

    Jam operasional Suruan Eco Park juga cukup fleksibel, yakni mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB setiap harinya. Sangat cocok dikunjungi saat akhir pekan atau saat hari libur bersama orang-orang terdekat.

    Selain itu, suasananya yang asri dengan panorama airnya yang jernih ini bisa menjadi spot foto instagramable. Sehingga cocok bagi pengunjung yang gemar berbagi momen di media sosial. Tidak hanya menyegarkan pikiran, tapi juga menambah koleksi konten yang estetik.

    Bagi Anda yang ingin mengisi liburan dengan aktivitas positif dan ramah kantong, Suruan Eco Park Tuban bisa menjadi opsi terbaik. Selain menyegarkan energi, Anda juga bisa menikmati wisata air yang seru dan menenangkan. (fyi/ian)

  • Angka Kecelakaan di Tuban Tembus 337 Kejadian, Ini Pesan Satlantas

    Angka Kecelakaan di Tuban Tembus 337 Kejadian, Ini Pesan Satlantas

    Tuban (beritajatim.com) – Peristiwa kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tuban selama 5 bulan dari Januari hingga Mei 2025 sebanyak 337 kasus, Jumat (16/05/2025).

    Menurut Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tuban, IPDA Eko Sulistiono, bahwa data tersebut jika mengacu pada tahun 2025 selama 5 bulan turun sekitar 5,6%.

    “Meski begitu, kami selalu mengingatkan kepada pengendara dan pengguna jalan lainnya untuk selalu mematuhi rambu-rambu lintas,” ujar Eko sapanya.

    Lanjut, dari jumlah itu, yang paling mendominasi peristiwa kecelakaan yakni pengendara roda dua. “Ada beberapa faktor, selain tidak mematuhi rambu lalu lintas juga sering kali tidak memakai helm,” terang Eko.

    Masih kata Eko, wilayah Kabupaten Tuban ini merupakan jalur yang rawan kecelakaan karena jalan Pantura yang lurus sepanjang puluhan kilometer. Sehingga, pihaknya selalu menekankan agar berhati-hati dan taati aturan lalu lintas.

    “Kami berpesan untuk selalu berhati-hati, gunakan helm, tidak bermain handphone saat berkendara,” pungkasnya. [dya/ian]

  • Pesan Tegas Wabup Tuban kepada ASN yang Akan Berangkat Haji

    Pesan Tegas Wabup Tuban kepada ASN yang Akan Berangkat Haji

    Tuban (beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Drs. Joko Sarwono memberikan pesan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Tuban yang hendak menunaikan ibadah haji tahun 2025. Jumat (16/05/2026).

    Diketahui, pemberangkatan haji rencana akan berangkat pada tanggal 21 Mei 2025 dan sebanyak 67 ASN asal Kabupaten Tuban menunaikan ibadah haji tahun ini.

    Joko Sarwono sapaan Wabup Tuban mengatakan bahwa dari 67 ASN jemaah calon haji tersebut terdiri dari 47 jemaah putri dan 20 jemaah putra.

    “Saya mengajak seluruh jemaah, khususnya para ASN, untuk menjadikan ibadah haji ini sebagai sarana meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” ujar Joko Sarwono.

    Selain para ASN, pihaknya juga mengapresiasi dan mendoakan kepada para seluruh jemaah calon haji yang tahun ini hendak berangkat.

    “Kami mengajak seluruh jemaah, khususnya ASN, untuk menjadikan ibadah haji sebagai momentum peningkatan iman, takwa, dan integritas diri,” imbuhnya.

    Sehingga, sesampainya di tanah suci, diharapkan seluruh jemaah dapat beribadah dengan khusyuk dan berkualitas. “Jaga kondisi spiritual dan fisik selama disana, serta memperkuat solidaritas antarjemaah,” pesannya kepada ASN.

    Menurutnya, kekompakan dan kepedulian menjadi kunci utama dalam menjaga kelancaran dan keselamatan bersama di tanah suci, sehingga harus dipersiapkan dengan baik.

    “Sebagai bagian dari aparatur negara, kami harap mampu menjadi teladan atau contoh dalam beribadah dan bersikap,” tegas Wabup.

    Tidak hanya saat beribadah di tanah suci, akan tetapi sikap teladan juga diperlukan sehari-hari pasca melaksankan ibadah haji. Karena bagaimanapun, usai ke Mekkah, ASN diharapkan ada peningkatan spiritualitas yang akan berdampak positif pada kualitas pelayanan publik.

    “ASN harus menjadi contoh dalam lingkungan masing-masing, baik dalam kehidupan beragama maupun dalam peningkatan profesionalisme kerja,” kata dia.

    Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Tuban dalam meningkatkan kualitas pelayanan ibadah haji. “Ini adalah bentuk tanggung jawab kami dalam mendukung kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan ibadah haji,” pungkasnya. [ayu/aje]

     

  • Desa Merkawang Jadi Percontohan Program Desa Cinta Statistik di Tuban

    Desa Merkawang Jadi Percontohan Program Desa Cinta Statistik di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Tuban bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban mencanangkan Program Pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Balai Desa Merkawang, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban.

    Sebelumnya, sosialisasi tersebut dilakukan pada hari kamis 15 Mei 2025 dengan dibuka oleh Kepala BPS Kabupaten Tuban, Andhie Surya Mustari.

    Menurutnya, program Desa Cantik bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendataan di tingkat desa agar data yang tersedia akurat, mutakhir, dan dapat mendukung pelaksanaan pembangunan yang tepat sasaran.

    “Tantangan utamanya pembangunan di tingkat pemerintahan paling bawah, yakni desa,” ujar Andhie Surya Mustari.

    Pria yang akrab disapa Andhie ini juga menjelaskan bahwa di desa tersedia data dan informasi statistik yang lengkap dan akurat. Sehingga, program ini diharapkan untuk pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data secara mandiri.

    “Perangkat desa saat ini menghadapi beban yang cukup besar dalam mengelola data akibat banyaknya aplikasi dan permintaan data dari berbagai instansi,” terang Andhie sapanya.

    Oleh karena itu, BPS Tuban bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Tuban dalam rangka memberikan pendampingan dan pelatihan kepada agen statistik desa.

    “Harapannya, perangkat desa dapat melakukan pengumpulan, pengolahan, dan pemanfaatan data secara mandiri, sehingga pengelolaan data menjadi lebih efektif dan efisien,” imbuhnya.

    Saat ini, masih kata Andhie, dalam tahap awal, Desa Merkawang fokus melakukan pendataan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mencakup klasifikasi usaha, pelatihan yang telah diterima dan akses permodalan, serta pendampingan yang diperoleh.

    “Data ini nantinya dapat menjadi dasar dalam mendukung program pemberdayaan UMKM serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

    Adapun pogram Desa Cantik telah dimulai sejak tahun 2021 dengan tahap sosialisasi dan pembinaan di beberapa desa di Kecamatan Jenu dan Plumpang. Lalu, Pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Tuban telah mencanangkan pelaksanaan 100 persen Desa Cantik di seluruh desa di Kabupaten Tuban.

    “Nah untuk tahun ini, Desa Merkawang dipilih sebagai desa percontohan dengan penambahan kolaborasi melibatkan perguruan tinggi, perbankan, dan pelaku usaha agar data yang dihasilkan dapat segera dimanfaatkan untuk pemberian modal dan pendampingan usaha,” tutupnya. [ayu/aje]

  • Nurul Yaqin Anas Terpilih Sebagai Ketua Asosiasi Penghulu di Tuban

    Nurul Yaqin Anas Terpilih Sebagai Ketua Asosiasi Penghulu di Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Kabupaten Tuban menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) II di Gedung Korpri Tuban. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada kamis (15/05/2025) sore, dalam rangka memperbarui kepengurusan sekaligus merumuskan arah program kerja organisasi profesi penghulu di Kabupaten Tuban.

    Ketua Panitia Muscab II APRI Tuban, Nur Fuat mengatakan dalam Muscab ini disepakati Nurul Yaqin Anas menjadi ketua yang terpilih.  Nurul Yaqin Anas dari KUA Merakurak  terpilih sebagai Ketua APRI Tuban periode 2025-2029.

    Nur Fuat menambahkan Muscab tidak hanya pemilihan pengurus baru, akan tetapi agenda utama yakni penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus lama.

    “Muscab ini bukan sekadar agenda rutin organisasi, tetapi juga menjadi ajang evaluasi dan perumusan strategi peran penghulu di masyarakat,” ungkap Nur Fuat.

    Sebelumnya, pelaksanaan Muscab ini dilakukan diskusi panel terlebih dahulu untuk membahas berbagai permasalahan dan solusi terkait administrasi kependudukan yang selama ini kerap menjadi tantangan dalam pelayanan penghulu.

    “Oleh karena itu, dibutuhkan strategi peran penghulu di masyarakat ini agar semakin optimal,” imbuhnya.

    Berdasarkan data di APRI, kata Fuat, saat ini terdapat 34 penghulu di Kabupaten Tuban, terdiri dari 20 Kepala KUA dan 14 penghulu non-kepala. “Kami berharap seluruhnya dapat terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Tuban, khususnya dalam pelayanan pernikahan, rujuk, dan bimbingan keagamaan lainnya,” pesan dia.

    Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Drs. Joko Sarwono yang membuka kegiatan tersebut turut menyampaikan apresiasi atas kontribusi APRI dalam memperkuat pelayanan keagamaan di tengah masyarakat.

    “Semoga Muscab ini dapat menghasilkan program kerja dan struktur kepengurusan yang kuat, serta mampu memberi kontribusi nyata sesuai AD/ART organisasi,” tutur Joko sapanya.

    Ia berpesan kepada APRI Tuban untuk terus bersinergi dengan Kementerian Agama dan Pemkab Tuban, terutama dalam mendukung kebijakan prioritas daerah, seperti peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan keluarga, serta penanggulangan pernikahan dini.

    “Pemberian dispensasi nikah harus lebih selektif demi aspek kesehatan dan masa depan generasi muda,” pesan dia.

    Sebab, hal ini merupakan bagian penting upaya kita bersama untuk menekan angka stunting di Kabupaten Tuban dan harus selaras dengan kebijakan Pemkab Tuban dalam menangani program tersebut. [ayu/aje]

  • Gagal Fokus, Pengendara Motor Tabrak Pick-Up di Jalur Pantura Tuban

    Gagal Fokus, Pengendara Motor Tabrak Pick-Up di Jalur Pantura Tuban

    Tuban (beritajatim.com) — Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalur Pantura Tuban-Gresik. Kali ini, insiden melibatkan sepeda motor Yamaha Jupiter bernopol S 2009 LH dan mobil Daihatsu Pick-Up bernopol W 8002 EF. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/5/2025) siang, sekitar pukul 12.10 WIB, di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.

    Kanit Penegakkan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Tuban, IPDA Eko Sulistiono, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, kendaraan Yamaha Jupiter yang dikendarai oleh Fathan (48), warga Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, melaju dari arah barat ke timur.

    “Lalu Yamaha Jupiter ini gerak ke kanan atau masuk jalur kanan sehingga mengalami kecelakaan lalu lintas dengan kendaraan Daihatsu Pick-up,” terang Eko.

    Mobil Pick-Up tersebut dikemudikan oleh Muhammad Hadil Anam (28), warga Desa Cendoro, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Di dalam mobil juga terdapat seorang penumpang bernama Erwan (24), warga Kelurahan Kingking, Kecamatan/Kabupaten Tuban. “Kendaraan pick up ini semula berjalan dari arah timur ke barat, sehingga mengalami kecelakaan dengan pengendara motor,” tambah Eko.

    Akibat tabrakan tersebut, Fathan mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD dr. Koesma Tuban untuk mendapatkan perawatan medis. Kedua kendaraan pun mengalami kerusakan cukup parah. “Dari kecelakaan tersebut, kedua kendaraan mengalami rusak,” bebernya.

    IPDA Eko mengungkapkan, jenis kecelakaan tergolong tabrak depan. Dugaan awal, kecelakaan dipicu oleh kurangnya konsentrasi dari pengendara Yamaha Jupiter. “Untuk kerugian materil sebesar Rp 4 juta dan selanjutnya dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.[kun]

  • BNN Tuban Gelar Bimtek Sosialisasi P4GN, Libatkan Berbagai Komunitas

    BNN Tuban Gelar Bimtek Sosialisasi P4GN, Libatkan Berbagai Komunitas

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tuban mengadakan rapat koordinasi bimbingan teknis dalam rangka sosialisasi Penggiat Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen BNN untuk memerangi peredaran narkoba di wilayah Tuban.

    Kepala BNNK Tuban, AKBP Bagus Hari Cahyono, mengatakan perang melawan narkoba memerlukan dukungan dan partisipasi lintas sektoral serta masyarakat luas. “Upaya ini dilakukan untuk perang melawan narkoba, sehingga memerlukan dukungan dan partisipasi lintas sektoral dan masyarakat,” ujarnya, Kamis (15/5/2025).

    Sebanyak 25 peserta mengikuti materi P4GN yang berasal dari perwakilan pemerintah kecamatan, desa, komunitas masyarakat, serta warga peduli narkoba di lingkungan sekitar.

    Menurut Hari, ancaman narkoba tidak dapat ditangani BNN sendiri, melainkan membutuhkan keterlibatan seluruh unsur masyarakat. Data dari Lapas Tuban menunjukkan 60 persen napi menjalani hukuman akibat kasus narkoba. “Angka tersebut hendaknya dapat terus ditekan seminimal mungkin,” tegasnya.

    Dia menambahkan, peran aktif masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas para penggiat P4GN agar mampu melakukan upaya preventif yang terstruktur dan berkesinambungan.

    “Tujuannya, agar mampu melakukan upaya preventif yang terstruktur dan berkesinambungan, serta upaya P4GN menjadi kunci keberhasilan perang terhadap narkoba,” jelasnya.

    Hari berharap para peserta bisa menjadi motor penggerak dalam menyebarkan edukasi bahaya narkoba, membangun kepedulian, dan menciptakan lingkungan aman dan sehat.

    “Pesan saya tetap semangat untuk kolaborasi antara BNN dan masyarakat harus terus dijaga agar upaya pencegahan narkoba berjalan secara masif dan menyentuh seluruh lapisan,” pungkasnya. [dya/beq]

  • Narapidana Lapas Tuban Terindikasi Positif HIV Jadi Tiga Orang

    Narapidana Lapas Tuban Terindikasi Positif HIV Jadi Tiga Orang

    Tuban (beritajatim.com) – Jumlah narapidana Lapas Kelas II B Tuban yang terindikasi positif Human Immunodeficiency Virus (HIV) meningkat menjadi tiga orang. Hal ini berdasarkan hasil screening yang dilakukan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban pada 14-15 Mei 2025.

    Kalapas Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra, menyampaikan bahwa dari total 262 warga binaan yang telah menjalani pemeriksaan, terdapat tiga orang yang reaktif HIV.

    “Yang reaktif HIV sebanyak tiga warga binaan,” ujar Irwanto, Kamis (15/5/2025).

    Selain HIV, screening juga dilakukan untuk Tuberkulosis (TBC) terhadap 99 warga binaan yang memiliki riwayat batuk dan faktor risiko tinggi. Sampel dahak akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk pemeriksaan lanjutan.

    “Kami akan segera melakukan pembinaan dan edukasi terkait penanganan HIV,” tambah Kalapas Tuban.

    Koordinasi dengan Dinkes Tuban terus dilakukan guna memastikan perawatan dan pengobatan warga binaan berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

    “Kami pastikan perawatan serta pengobatannya sesuai standar,” pungkasnya.

    Kegiatan ini menjadi bagian upaya pengendalian penyebaran HIV dan TBC di lingkungan Lapas Tuban untuk meningkatkan kesehatan warga binaan dan petugas. [dya/beq]