kab/kota: Tuban

  • Viral Kabar PHK Buruh Gudang Garam, 308 Orang Terdampak – Page 3

    Viral Kabar PHK Buruh Gudang Garam, 308 Orang Terdampak – Page 3

    Unggahan tersebut lantas memicu gelombang keprihatinan publik. Namun, pihak perusahaan menegaskan video itu tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di Tuban.

    “Sekali lagi ini bukan di Tuban, tapi saya tidak menyebut di daerah mana. Namun, di tengah kondisi seperti ini kami mengimbau pekerja tetap tenang dan menjalankan tugasnya seperti biasanya,” tambah Adib Musyafak.

    Dengan klarifikasi ini, PT Gudang Garam berharap isu yang beredar tidak menimbulkan keresahan di kalangan karyawan yang berjumlah sekitar 800 orang maupun masyarakat Kabupaten Tuban. Kemudian, pihaknya meminta semua pihak lebih jeli dalam menerima informasi dari media sosial.

    “Kami berharap kepada masyarakat lebih jeli dalam menerima informasi di media sosial, tidak mudah terprovokasi dan harus dicermati terkait kebenaran informasinya,” jelasnya.

    Sementara itu, Rohman Ubaid, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kabupaten Tuban, ketika dikonfirmasi juga membantah ada PHK.

    “Tidak benar, MN (Merdeka Nusantara/Gudang Garam) di Tuban tidak ada PHK,” tegas Rohman Ubaid.

     

  • Viral Isu PHK Gudang Garam, Buruh Desak Pemerintah Bertindak

    Viral Isu PHK Gudang Garam, Buruh Desak Pemerintah Bertindak

    Bisnis.com, JAKARTA — Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) mendesak pemerintah  turun tangan melindungi pekerja atas isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di salah satu pabrik rokok milik PT Gudang Garam Tbk. 

    Kendati demikian, Presiden KSPN Ristadi mengatakan menyebut hingga saat ini pihak Gudang Garam di Tuban membantah adanya PHK dan menyebutkan bahwa perusahaan dalam kondisi baik-baik saja.

    “Beredarnya video PHK pekerja Gudang Garam malah dibantah oleh salah satu manajamen PT Gudang Garang Tuban dan tidak mau menunjukkan apalagi menjelaskan itu Gudang Garam yang di mana, bahkan menyatakan Gudang Garam tetap baik-baik saja,” kata Ristadi dalam keterangan tertulis, Minggu (7/9/2025).

    Dalam situasi ini, menurut Ristadi, pemerintah setempat harusnya bergerak cepat ke lokasi informasi terjadinya PHK guna memastikan akurasi dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan, khususnya soal perlindungan pekerjanya sekaligus memberikan kepastian soal informasi PHK tersebut.

    Di sisi lain, Ristadi menilai kabar PHK Gudang Garam tampak ditutupi perusahaan. Hal ini seiring dengan kasus PHK yang beberapa kali terjadi di lapangan.

    “Ini yang sering saya katakan bahwa selama ini mayoritas pengusaha atau manajemen jika terjadi PHK itu berusaha menutup-nutupinya,” tuturnya. 

    Ristadi juga mengungkap jika kabar PHK terungkap, informasi tersebut seringkali bersumber dari pekerja. Pasalnya, tak jarang terjadi perselisihan PHK karena pengusaha tidak mampu memenuhi kewajiban hak-hak pekerja korban PHK.

    “Atau ada proses PHK yang tidak benar sehingga berakibat data-data PHK yang selama ini diinformasikan kurang akurat, jauh lebih besar realitasnya,” pungkasnya. 

    Diberitakan sebelumnya, Sebuah video memperlihatkan momen haru yang diketahui sebagai karyawan PT Gudang Garam menjadi viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, terlihat para karyawan mengenakan seragam merah dan biru bertuliskan PT Gudang Garam mendapat PHK Massal.

    Mereka dikumpulkan dalam satu aula. Setelah diputuskan diberhentikan kerja, para karyawan langsung melakukan pamitan. Terlihat beberapa karyawan menangis dan berpelukan karena harus berpisah dengan rekan kerjanya.

    Belum diketahui secara pasti kapan video tersebut diunggah untuk pertama kali. Namun tagar Gudang Garam baru menggema di media sosial pada Sabtu (6/9/2025).

    Video haru PHK Massal PT Gudang Garam itu pun banyak tersebar di TikTok dan X hingga membuat warganet berkomentar.

    Bisnis.com telah mencoba konfirmasi atas kabar PHK tersebut ke manajemen PT Gudang Garam Tbk. Namun, hingga berita ini tayang belum ada respons dari manajemen.

  • Isu Gudang Garam PHK Massal saat Laba Susut, Serikat Buruh Turun Tangan

    Isu Gudang Garam PHK Massal saat Laba Susut, Serikat Buruh Turun Tangan

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sempat viral di media sosial usai beredar video pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan massal.

    Sebuah video memperlihatkan momen haru yang diketahui sebagai karyawan PT Gudang Garam menjadi viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, terlihat para karyawan mengenakan seragam merah dan biru bertuliskan PT Gudang Garam mendapat PHK Massal.

    Mereka dikumpulkan dalam satu aula. Setelah diputuskan diberhentikan kerja, para karyawan langsung melakukan pamitan. Terlihat beberapa karyawan menangis dan berpelukan karena harus berpisah dengan rekan kerjanya.

    Belum diketahui secara pasti kapan video tersebut diunggah untuk pertama kali. Namun, tagar Gudang Garam baru menggema di media sosial pada Sabtu (6/9/2025).

    Video haru PHK Massal PT Gudang Garam itu pun banyak tersebar di TikTok dan X hingga membuat warganet berkomentar.

    Dilansir dari Antara, Sabtu (6/9/2025), Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menanggapi kabar adanya PHK massal di Gudang Garam.

    Dia akan terlebih dahulu melakukan verifikasi informasi tersebut. Akan tetapi, jika benar terjadi, kondisi itu menunjukkan lemahnya daya beli masyarakat yang berdampak pada menurunnya produksi industri rokok.

    “Kami baru dapat kabar, telah terjadi PHK buruh di PT Gudang Garam. Kami akan cek dulu,” katanya.

    Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengatakan menyebut hingga saat ini pihak Gudang Garam di Tuban membantah adanya PHK dan menyebutkan bahwa perusahaan dalam kondisi baik-baik saja.

    “Beredarnya video PHK pekerja Gudang Garam malah dibantah oleh salah satu manajamen PT Gudang Garang Tuban dan tidak mau menunjukkan apalagi menjelaskan itu Gudang Garam yang di mana, bahkan menyatakan Gudang Garam tetap baik-baik saja,” kata Ristadi dalam keterangan tertulis, Minggu (7/9/2025).

    Dalam situasi ini, menurut Ristadi, pemerintah setempat harusnya bergerak cepat ke lokasi informasi terjadinya PHK guna memastikan akurasi dan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan, khususnya soal perlindungan pekerjanya sekaligus memberikan kepastian soal informasi PHK tersebut.

    Di sisi lain, Ristadi menilai kabar PHK Gudang Garam tampak ditutupi perusahaan. Hal ini seiring dengan kasus PHK yang beberapa kali terjadi di lapangan.

    “Ini yang sering saya katakan bahwa selama ini mayoritas pengusaha atau manajemen jika terjadi PHK itu berusaha menutup-nutupinya,” tuturnya. 

    Kinerja Keuangan GGRM

    Pada akhir 2024, Gudang Garam yang dimiliki oleh keluarga  Susilo Wonowidjojo ini meraup laba bersih Rp980,80 miliar, laba terendah jika ditarik mundur 10 tahun ke belakang.   

    Laba Gudang Garam 2024 itu turun dari raihan Rp5,32 triliun pada akhir 2023. Hal itu tidak lepas dari lesunya penjualan Gudang Garam. Tekanan pada emiten berkode GGRM ini masih berlanjut minimal hingga 6 bulan pertama 2025.

    Mengutip laporan keuangan, Gudang Garam membukukan pendapatan sebesar Rp44,36 triliun pada semester I/2025, turun 11,30% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan Rp50,01 triliun pada 6 bulan pertama 2024. 

    Melambatnya pendapatan GGRM itu lantaran tekanan pada segmen Sigaret Kretek Mesin (SKM). Segmen ini menyumbang 39,73 triliun, turun 10,76% YoY. Walau melambat, pangsa kontribusinya terhadap GGRM justru naik tipis ke 89,57% dari sebelumnya 89,03%. 

    Tidak hanya SKM, pendapatan segmen Sigaret Kretek Tangan (SKT) GGRM juga ikut melambat menjadi sebesar Rp3,94 triliun, turun 19,54% YoY. Perlambatan segmen SKT membuat kontribusinya terhadap pendapatan menciut ke 8,90% dari sebelumnya pada semester I/2024 pada 10,91%.

    Perlambatan pada sisi pendapatan diikuti dengan penurunan pada beban pokok GGRM. Beban pokok pendapatan GGRM tercatat sebesar Rp40,58 triliun, turun 9,72%. Masih dari laporan keuangan, beban terbesar GGRM berasal dari pita cukai, PPN dan pajak rokok. 

    Beban pita cukai, PPN dan pajak rokok GGRM tercatat sebesar Rp32,89 triliun pada semester I/2025, turun 13,85% YoY. Beban pita cukai, PPN dan pajak rokok ini menyumbang sebesar 81,05% terhadap total beban pokok pendapatan perseroan.

    Kinerja pendapatan dan beban pokok itu membuat laba kotor GGRM menjadi sebesar Rp3,78 triliun, turun 25,27% YoY dari Rp5,06 triliun. 

    Setelah dikurangi beban usaha lainnya dan pajak, GGRM membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp117,16 miliar, turun 87,34% YoY dari Rp925,51 miliar pada semester I/2024. 

    Jika ditarik mundur ke 5 tahun terakhir, raihan laba GGRM semester I/2025 ini menjadi yang terendah untuk periode 6 bulanan. 

  • Perusahaan Mitra PT Gudang Garam di Tuban Bantah PHK Massal Karyawan 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        6 September 2025

    Perusahaan Mitra PT Gudang Garam di Tuban Bantah PHK Massal Karyawan Surabaya 6 September 2025

    Perusahaan Mitra PT Gudang Garam di Tuban Bantah PHK Massal Karyawan
    Tim Redaksi
    TUBAN, KOMPAS.com
    – Perusahaan rokok mitra produksi PT Gudang Garam di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, membantah terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang beredar di media sosial.
    Human Resources Development (HRD) PT Merdeka Nusantara Mitra Produksi Gudang Garam Tuban, Adib Musyafa mengatakan, kabar PHK massal karyawan Gudang Garam tersebut tidak terjadi di pabrik Tuban.
    “Sampai dengan saat ini, di Pabrik Tuban tidak ada PHK atau sejenisnya,” kata Adib Musyafa, dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).
    Adib Musyafa menyebutkan, produksi di pabrik Tuban saat ini juga masih terus berjalan normal dan sekitar 800 karyawan pabrik juga masih tetap bekerja seperti biasa.
    Pihaknya juga mengaku kaget mengetahui adanya pemberitaan PHK karyawan Gudang Garam di Tuban yang bersumber dari instagram atau media sosial.
    “Saya juga bingung kok ada berita PHK massal karyawan Gudang Garam di Tuban. Padahal, kami di Pabrik Tuban tidak ada PHK karyawan,” ungkapnya.
    Sebelumnya, media sosial ramai dengan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang terjadi di pabrik rokok PT Gudang Garam, Tuban, Jawa Timur.
    Lewat video pendek, suasana perpisahan para pekerja yang terdampak PHK menyebar luas dan memicu gelombang keprihatinan publik.
    Sejumlah warganet pun mengomentari terkait unggahan video pendek tersebut dengan narasi yang beragam dengan suasana haru dan kesedihan terkait beratnya dampak PHK massal bagi para pekerja.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terkait Beredarnya Video PHK Massal PT Gudang Garam, Begini Klarifikasi Pihak Manajemen

    Terkait Beredarnya Video PHK Massal PT Gudang Garam, Begini Klarifikasi Pihak Manajemen

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ratusan buruh di Indonesia dikabarkan kembali mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Hal itu tampak di sejumlah platform media sosial yang diramaikan dengan beredarnya video pendek. Video itu menggambarkan suasana perpisahan sejumlah pekerja.

    Video itu disertai narasi yang menyebut adanya PHK massal di Gudang Garam Tuban.

    Kontan saja unggahan tersebut lantas memicu gelombang keprihatinan publik. Namun, pihak perusahaan menegaskan video itu tidak mencerminkan kondisi sebenarnya di Tuban.

    Manajemen PT Gudang Garam Tbk memastikan kabar beredarnya isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di pabrik Tuban, Jawa Timur, tidak benar.

    Penegasan itu disampaikan PT Merdeka Nusantara selaku penyedia tenaga kerja untuk pabrik rokok Gudang Garam Tuban.

    Di mana, pihak manajemen menyampaikan, sampai saat ini kegiatan operasional di pabrik Tuban tetap berjalan normal dan kondusif.

    “Bukan di Tuban (tidak ada PHK massal di Gudang Garam Tuban), dan aktivitas di Tuban masih berjalan seperti biasanya. Sejak awal tahun sampai saat ini tidak ada PHK massal,” tegas HRD PT Merdeka Nusantara, Adib Musyafak, dikutip dari Liputan 6, Sabtu (6/9/2025).

    “Sekali lagi ini bukan di Tuban, tapi saya tidak menyebut di daerah mana. Namun, di tengah kondisi seperti ini kami mengimbau pekerja tetap tenang dan menjalankan tugasnya seperti biasanya,” tegas Adib Musyafak.

    PT Gudang Garam berharap isu yang beredar tidak menimbulkan keresahan di kalangan karyawan yang berjumlah sekitar 800 orang maupun masyarakat Kabupaten Tuban.

  • Museum Kambang Putih Tuban Gelar Pameran Periodik, Sajikan Tari, Musik, hingga Batik Gedog

    Museum Kambang Putih Tuban Gelar Pameran Periodik, Sajikan Tari, Musik, hingga Batik Gedog

    Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban kembali menggelar pameran periodik di Museum Kambang Putih.

    Pameran ini berbeda dari yang dipamerkan setiap harinya di Museum, bedanya setiap malam hari ada penampilan kesenian tari khas Tuban yang dibawakan oleh pelajar di Tuban, hiburan musik, hingga ada sejumlah koleksi khas seperti Kalpataru, Batik Gedog hingga Caluk.

    Kepala Disbudporapar Tuban, Mohammad Emawan Putra mengatakan bahwa pameran periodek digelar pada 5-7 September 2025, selain koleksi di museum, masyarakat juga bisa menikmati hiburan kesenian serta pemutaran film “Syiar dan Syair”, pengalaman interaktif di 3D Art Room, hingga berbagai pertunjukan seni dan musik.

    “Kemarin sudah dibuka, masyarakat bisa hadir mulai pukul 09.00 sampai 21.00 WIB,” ujar Emawan Putra. Sabtu (06/09/2025).

    Tak hanya itu, masyarakat juga bisa menikmati coffe dari Tanna, sehingga masyarakat bisa menikmati hiburan sambil ngopi. Sehingga, Emawan sapanya mengajak masyarakat untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya Tuban dengan hadir dalam pameran periodik yang digelar hanya dalam 3 hari saja.

    “Tujuannya dari pameran ini sebagai wujud nyata upaya pelestarian sekaligus promosi budaya lokal,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan, Sumardi, S.Pd., MM., menegaskan pentingnya dukungan masyarakat, pelaku seni, dan sektor kreatif dalam menjaga keberlangsungan museum sebagai pusat edukasi sekaligus rekreasi.

    “Kami berharap masyarakat Tuban dan sekitarnya memanfaatkan momentum ini untuk berkunjung, belajar, sekaligus menikmati hiburan yang disajikan. Sebab, Museum adalah milik kita bersama, dan dengan mengunjunginya berarti kita turut menjaga warisan budaya,” tutup Sumardi. [dya/ian]

  • 4
                    
                        Viral Isu PHK Buruh Gudang Garam, Said Iqbal: Suplier hingga Pemilik Kontrakan Juga Akan Terdampak
                        Nasional

    4 Viral Isu PHK Buruh Gudang Garam, Said Iqbal: Suplier hingga Pemilik Kontrakan Juga Akan Terdampak Nasional

    Viral Isu PHK Buruh Gudang Garam, Said Iqbal: Suplier hingga Pemilik Kontrakan Juga Akan Terdampak
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh pabrik rokok PT Gudang Garam bisa berdampak luas.
    Tidak hanya buruh pabrik, pekerja di sektor lain yang menggantungkan hidup pada industri rokok juga bisa terdampak.
    “Ribuan buruh rokok PT Gudang Garam ter-PHK, dan puluhan ribu buruh lainnya juga akan ter-PHK seperti buruh tembakau, logistik, sopir, pedagang kecil, suplier, pemilik kontrakan, dan lain-lain. Bisa jadi ratusan ribu buruh berpotensi kehilangan pekerjaan,” kata Said kepada Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).
    Said Iqbal mengaku baru mendengar kabar PHK itu dan baru akan mengecek kebenarannya. 
    Jika benar, KSPI meminta pemerintah pusat maupun daerah segera turun tangan untuk menyelamatkan industri rokok nasional dan melindungi para pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan.
    “Tapi jangan seperti kasus PHK Sritex yang hanya janji manis, THR saja tidak dibayar,” kata dia.
    Media sosial sebelumnya diramaikan kabar PHK massal terhadap buruh pabrik rokok PT Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur.
    Video pendek yang memperlihatkan suasana perpisahan para pekerja terdampak PHK menyebar luas dan memicu gelombang keprihatinan publik.
    Dalam rekaman itu, tampak puluhan karyawan saling berjabat tangan dengan suasana haru dan penuh kesedihan.
    Hingga Sabtu (6/9/2025), pihak PT Gudang Garam Tbk (GGRM) belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar PHK massal ini.
    Ketidakjelasan tersebut membuat publik bertanya-tanya mengenai fakta sebenarnya di balik viralnya isu ini.
    Di tengah isu PHK, laporan keuangan semester I 2025 menunjukkan kinerja Gudang Garam memang mengalami penurunan tajam.
    Laba bersih hanya Rp 117,16 miliar, anjlok 87,34 persen dari Rp 925,5 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan juga turun 11,4 persen menjadi Rp 44,36 triliun, sedangkan laba kotor terkoreksi menjadi Rp 3,7 triliun dari Rp 5,06 triliun di Juni 2024.
    Laba usaha ikut turun drastis ke Rp 513,7 miliar dari Rp 1,613 triliun pada periode sama tahun lalu. Beban lain meningkat, ditambah rugi kurs Rp 1,7 miliar setelah sebelumnya sempat mencatat laba Rp 39,3 miliar.
    Laporan keuangan tersebut menunjukkan kondisi Gudang Garam yang memang tidak sedang baik-baik saja sehingga diterpa isu PHK massal. Namun hingga kini, kabar PHK Gudang Garam belum dapat terkonfirmasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pasar Sore Tuban Dua Kali Ambruk, Pemkab Siapkan Revitalisasi untuk Dongkrak Ekonomi

    Pasar Sore Tuban Dua Kali Ambruk, Pemkab Siapkan Revitalisasi untuk Dongkrak Ekonomi

    Tuban (beritajatim.com) – Usai ambruk, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bakal revitalisasi bangunan Pasar Sore Tuban, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Diskopumdag) Tuban masih mengkaji.

    Kepala Diskopumdag Tuban, Gunadi mengatakan bahwa sudah 2 kali bangunan Pasar Sore Tuban ambruk, yang pertama di tahun 2024 dan yang kali kedua 2 hari yang lalu. “Sebetulnya Pasar Sore ini sudah tidak boleh ditempati karena memang bakal direvitalisasi,” ujar Gunadi. Sabtu (06/09/2025).

    Perencanaan revitalisasi ini juga pernah disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban. Namun, masih kata Gunadi, bahwa pihaknya menunggu aturan teknis dari Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. “Entah itu dibangun serupa atau dibuat ruang terbuka, yang pasti untuk memajukan perekonomian di Kabupaten Tuban,” imbuhnya.

    Adapun faktor ambruknya Pasar Sore Tuban, menurut Gunadi memang bangunan sudah lama dan rapuh. “Jadi terkena angin laut terus-terusan, sehingga rapuh,” kata Gunadi.

    Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar bangunan tersebut tidak lagi ditempati. Sebab, Diskopumdag sendiri telah memberhentikan retribusi sejak tahun 2024 dan melarang aktivitas berjualan disana. “Sudah kami beri papan larangan agar tidak berjualan atau menempati bangunan ini,” pungkasnya. [dya/kun]

  • Kecelakaan Tunggal di Jalur Wisata Pacet Mojokerto, Mitsubishi Xpander Terguling

    Kecelakaan Tunggal di Jalur Wisata Pacet Mojokerto, Mitsubishi Xpander Terguling

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di jalur wisata Pacet, Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Rest Area Sendi, Desa Sendi, yang melibatkan mobil Mitsubishi Xpander nopol S 1105 EE.

    Insiden tersebut terjadi pada Jumat, 5 September 2025, sekitar pukul 17.00 WIB. Beruntung, sopir dan empat penumpang yang terdiri dari dua orang dewasa dan dua balita selamat tanpa mengalami luka, meskipun mobil terguling di lokasi kejadian.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, Ipda Beni Hermawan, mengungkapkan bahwa kecelakaan bermula ketika kendaraan yang dikemudikan oleh Yusup Abiono (39), warga Desa Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, melaju dari arah selatan menuju utara, yakni dari Kota Batu menuju Kabupaten Mojokerto.

    Saat melintas di jalan menurun, pengemudi diduga tidak dapat menguasai laju kendaraan dengan baik, sehingga rem kendaraan terasa berat, menyebabkan mobil oleng dan akhirnya terguling.

    Menurut Ipda Beni Hermawan, meski kecelakaan ini mengakibatkan kerusakan pada kendaraan dengan estimasi kerugian material sekitar Rp10 juta, tidak ada korban jiwa maupun luka. Satlantas Polres Mojokerto yang segera tiba di lokasi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengevakuasi kendaraan yang terguling, dan mengamankan barang bukti.

    “Dari hasil penyelidikan sementara, kecelakaan ini diduga terjadi karena kelalaian pengemudi yang kurang menguasai medan di jalan menurun yang ada di kawasan Pacet. Kami menghimbau agar pengendara yang melintas di jalur wisata Pacet lebih berhati-hati, mengingat kondisi jalan yang menurun dan berliku serta rawan rem blong,” kata Ipda Beni Hermawan, Jumat (5/9/2025).

    Bagi para wisatawan maupun pengendara yang melewati jalur Pacet, disarankan untuk lebih waspada dan menjaga kecepatan kendaraan, terutama pada jalan menurun yang memiliki potensi risiko tinggi. [tin/suf]

  • Mahasiswa Cipayung Tuban Gelar Aksi Damai, Bawa 6 Tuntutan

    Mahasiswa Cipayung Tuban Gelar Aksi Damai, Bawa 6 Tuntutan

    Tuban (beritajatim.com) – Massa aksi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Tuban dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demonstrasi di depan gedung DPRD Tuban, Rabu (3/9/2025). Aksi tersebut berlangsung damai setelah para mahasiswa ditemui langsung oleh Ketua DPRD Tuban Sugiantoro, didampingi para Wakil Ketua DPRD I, II, III serta Ketua Komisi.

    Ketua HMI Tuban, Agus Siswanto, menyampaikan enam tuntutan utama mahasiswa, yaitu:

    1. Menuntut DPRD Tuban hingga DPR RI segera membatalkan kenaikan tunjangan dan fasilitas anggota DPR, sejalan dengan keputusan Presiden pada 31 Agustus.

    2. Mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi.

    3. Mengusut tuntas dan membuka transparansi kasus Affan Kurniawan.

    Massa aksi Cipayung Tuban saat ditemui Ketua DPRD Tuban. [foto: Diah Ayu/beritajatim.com]4. Mendesak DPRD mengkaji ulang pasal 7a dan 7b terkait pemberhentian Presiden dan Wakil Presiden.

    5. Meminta wakil rakyat yang dianggap toxic segera diberhentikan.

    6. Mendesak pembenahan serius terhadap seluruh institusi publik.

    Selain tuntutan nasional, mahasiswa juga mengangkat dua isu lokal: anggaran pengadaan mobil dinas Inspektorat senilai Rp2,2 miliar di tengah kebijakan efisiensi, serta evaluasi tunjangan perumahan bagi anggota DPRD Tuban.

    “Sebetulnya kami juga membawa dua tuntutan lokal tentang anggaran mobil dinas Inspektorat yang mencapai Rp2,2 miliar di tengah efisiensi, serta evaluasi kembali tunjangan perumahan DPRD Tuban,” tegas Agus.

    Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Tuban Sugiantoro menyampaikan apresiasi atas jalannya aksi yang tertib tanpa tindakan anarkis.

    “Kami berterima kasih kepada massa aksi yang hari ini berjalan damai, juga kepada aparat yang mengamankan serta rekan media yang menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.

    Sugiantoro menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa. DPRD Tuban berkomitmen mengirimkan surat ke DPR RI terkait enam tuntutan mahasiswa, sekaligus mengevaluasi kebijakan tunjangan di tingkat daerah.

    “Pada intinya, tunjangan yang sudah melekat kepada kami akan dievaluasi secara betul-betul. Sedangkan untuk Inspektorat, dalam pelaksanaannya seharusnya memperhatikan kondisi efisiensi. Maka hal ini juga akan kami evaluasi,” pungkasnya. [dya/but]