kab/kota: Tuban

  • Proyek Tol Rp 408 Triliun Mulai Dilelang, Ini Daftarnya

    Proyek Tol Rp 408 Triliun Mulai Dilelang, Ini Daftarnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menyiapkan lelang 19 proyek jalan tol pada tahun 2026, dengan total nilai investasi mencapai Rp 408,68 Triliun. Proyek ini akan dijalankan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

    Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian PU Rachman Arief dalam paparannya di Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Kamis (11/9/2025).

    Rachman mengatakan pihaknya akan menyiapkan anggaran sebesar Rp 27,55 miliar untuk pelaksanaan kegiatan mulai dari penyiapan hingga pelaksanaan lelang. Untuk persiapan proyek 19 tol tersebut, pihaknya menyiapkan sebesar Rp 23,33 miliar.

    “Untuk kegiatan tahap penyiapan 19 proyek tol KPBU di alokasi sebesar Rp 23,33 miliar dan estimasi biaya investasi sebesar Rp 408,68 triliun,” kata Rachman, dikutip, Sabtu (13/9/2025).

    Rincian lebih lanjut, dari 19 proyek tol tersebut, sebanyak tujuh proyek tol prakarsa pemerintah (solicited) dengan anggaran sebesar Rp 20,66 miliar, tujuh proyek tol non-prakarsa pemerintah (unsolicited) senilai Rp 1,55 miliar, dan proyek penugasan pemerintah sebesar Rp 1,12 miliar.

    Ini 19 proyek tol KPBU yang akan dilelang pada 2026 mendatang:

    1. Proyek prakarsa pemerintah (solicited)
    Tol Bandung Intra Urban (BIUTR)
    Tol Pejagan-Cilacap
    Tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik
    Tol Malang-Kepanjen
    Tol Gedebage-Tasikmalaya (Geta)
    Tol Gilimanuk-Mengwi
    Tol Bandara Supadio-Pelabuhan Kijing

    2. Proyek non-prakarsa pemerintah (unsolicited)
    Tol Pluit-Bandara Soekarno Hatta (Tol Tomang-Pluit-Bandara Elevated)
    Tol Cikunir-Karawaci Elevated
    Tol Semanan-Balaraja
    Tol Pelabuhan (Harbour Toll) Semarang
    Tol Bitung-Serpong
    Tol Caringin-Cisarua (Tol Puncak)
    Tol Akses Patimban Extend

    3. Proyek penugasan pemerintah
    Tol Rantau Prapat-Kisaran
    Tol Dumai-Simpang Sigandai-Rantau Prapat
    Tol Pelabuhan Panjang-Lematang
    Tol Rengat-JC Pekanbaru
    Tol Jambi-Rengat.

    Selain itu, dari anggaran sebesar Rp 27,55 miliar tersebut, Kementerian PU juga mengalokasikan untuk pelaksanaan lelang tiga proyek sebesar Rp 660 juta dengan potensi nilai investasnya mencapai Rp 49,89 triliun. Adapun Proyek tersebut antara lain Tol Bogor-Serpong (Via Parung), Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, dan Flyover Sitinjau Lauik Sumatra Barat.

    Sebagai informasi, Kementerian PU menyiapkan skema baru untuk pembangunan proyek tol dengan skema KPBU. Untuk tahun depan, proyek jalan tol dengan skema KPBU tidak lagi mendapat dukungan konstruksi dari pemerintah.

    Dalam skema KPBU pada umumnya, pemerintah akan memberikan dukungan konstruksi sebagai salah satu bentuk kontribusi. Pelaksanaan dukungan konstruksi tersebut biasanya melibatkan dana APBN.

    Sebagai informasi, sebelumnya RI punya proyek calon tol terpanjang, yaitu Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Namun belakangan beredar kabar, proyek ini diperpendek jadi hanya sampai Gedebage-Tasikmalaya.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Nasib Proyek Kilang Minyak RI saat Tren Global Berguguran

    Nasib Proyek Kilang Minyak RI saat Tren Global Berguguran

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memastikan pengembangan kilang minyak di dalam negeri akan terus dilakukan meski bisnis kilang secara global tengah tertekan.

    Bisnis kilang dari perusahaan migas dunia saat ini kesulitan mendapatkan margin lantaran rendahnya harga minyak serta kondisi kelebihan pasok (oversupply) minyak mentah dan produk kilang.

    Berdasarkan data yang dicatat PT Pertamina (Persero), oversupply minyak dunia saat ini mencapai sekitar 2 juta barel per hari. Kelebihan ini disebabkan oleh tambahan suplai dari kilang baru yang beroperasi atau onstream.

    Kondisi tersebut menyebabkan profitabilitas atau spread produk kilang rendah. Rerata spread (selisih antara harga produk kilang dan harga minyak mentah), khususnya gasoline, berada di bawah biaya operasi (processing cost).

    Imbasnya sebanyak 26 kilang di berbagai dunia diperkirakan akan tutup menjelang 2030. Lebih terperinci, pada 2027, diperkirakan akan ada sembilan kilang yang tutup di AS, Eropa, Asia, Australia, dan Selandia Baru. Lalu, sebanyak 17 kilang di Afrika, Uni Eropa, dan Asia diperkirakan tutup pada 2030.

    Sementara itu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menuturkan bahwa Indonesia masih perlu menambah kapasitas kilang minyak seiring masih terus meningkatnya konsumsi BBM dalam negeri.

    Menurutnya, tutupnya kilang minyak di sejumlah negara maju disebabkan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan.

    “Ini kan ada yang diolah di dalam kilang dalam negeri, ada yang berasal dari impor. Jadi ini kita lihat, ini bagaimana optimalisasi kilang yang ada dalam negeri,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/9/2025).

    Dia mencontohkan, transisi energi di China yang masif dilakukan lewat shifting kendaraan listrik, termasuk kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga angkutan berat yang menggunakan baterai.

    Kondisi shifting penggunaan energi di sektor transportasi China saat ini disebut telah mencapai 50% menggunakan baterai listrik. Bahkan, Yuliot menyebut SPBU BBM di China telah tutup lebih dari 60% dari kondisi awal.

    “Jadi kan kita melihat ini karena ada perubahan penggunaan energi juga, ya ini mungkin itu dampaknya adalah terhadap ini kilang-kilang secara global,” tuturnya,

    Namun, jika dibandingkan dengan Indonesia, konsumsi BBM atau bahan bakar dari fosil masih tinggi mengikuti daya beli masyarakat saat ini. Adapun, kebutuhan BBM nasional saat ini mencapai 1,5 juta barel per hari.

    Bahkan, kebutuhan tersebut belum sejalan dengan kemampuan produksi dari kilang dalam negeri. Alhasil, pemerintah masih perlu mengimpor minyak dari negara dengan tetap mempertimbangkan neraca perdagangan.

    “Kalau tidak tercukupi dari kilang dalam negeri, berarti kita harus melakukan impor dari luar negeri, tapi ini dalam neraca trade balance, ya kita juga harus mengulangi komitmen kita,” tuturnya.

    Adapun, saat ini terdapat 18 proyek kilang modular dengan nilai investasi sekitar Rp160 triliun. Proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi ini diserahkan oleh Satgas Hilirisasi kepada BPI Danantara.

    Selain itu, terdapat sejumlah proyek kilang yang menjadi proyek strategis nasional (PSN), antara lain Kilang Bontang, Kilang Minyak Tuban (ekspansi), Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) VI Balongan, dan RDMP RU IV Cilacap (rescoping).

    Terkait tantangan bisnis kilang, Pjs. Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Milla Suciyani mengatakan bahwa pihaknya masih terus fokus dalam pengembangan operasional kilang, baik dari sisi kapasitas maupun pengembangan produk melalui inovasi-inovasi.

    “KPI juga terus menjaga komitmen untuk mendukung ketahanan energi untuk Indonesia,” ujar Milla kepada Bisnis, Jumat (12/9/2025).

    Tantangan Keekonomian

    Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Moshe Rizal mengatakan, prospek bisnis kilang minyak di Indonesia bisa sangat menarik jika dikembangkan dengan tepat.

    “Ini butuh peran pemerintah juga dan tadi saya bilang, keekonomian kilang di Indonesia kan enggak terlalu bagus. Jadi harus ada yang bisa ditawarkan sebagai tambahan, seperti petrokimia atau enggak jaminan dari pemerintah, misalkan untuk investor di kilang minyak,” kata Moshe kepada Bisnis.

    Dia pun menyoroti rencana investasi Danantara Indonesia untuk membangun 17 kilang minyak modular senilai US$8 miliar bersama perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

    Menurut Moshe, kilang modular tidak berisiko dari segi kapasitas yang terbilang kecil yakni di kisaran 100.000 barel ke bawah. Meskipun risikonya rendah, dari segi nilai keekonomian tetap dinilai rentan.

    “Jadi, risiko harus berbagi jangan semua risiko itu diserap oleh Danantara itu sendiri. Jadi kita harus cari partner sama-sama untuk mengurangi risiko, dari sisi keekonomian itu juga sangat rentan,” ujarnya.

    Dalam hal ini, dia menegaskan bahwa investasi di kilang berisiko dari segi keekonomian karena cost over run atau biaya tidak terduga yang bisa membengkak.

    “Misalkan US$100 juta, tiba-tiba membengkak jadi US$200 juta, pembengkakan biaya itu yang menjadi risiko. Pengembangan kilang itu sendiri apalagi kalau keekonomiannya tipis,” jelasnya.

    Apalagi daya beli masyarakat di Indonesia terbilang rendah sehingga kilang di dalam negeri harus menyesuaikan harga agar tidak terlalu tinggi. Untuk itu, dia mendorong untuk menambah manfaat kilang untuk produksi petrokimia.

    “Jadi saya pikir bukan karena itu yang jadi masalah di Indonesia, kilang ini kan memang dari awal memang sudah dibilang proyek yang risiko tinggi dengan keekonomian yang tidak begitu besar,” tuturnya.

    Di sisi lain, dia juga menerangkan bahwa tren kilang global yang diperkirakan akan tutup tidak akan berpengaruh ke sentimen di Indonesia. Pasalnya, kebutuhan dalam negeri masih terus tumbuh tinggi.

    Senada, Founder & Advisor Research Institute for Mining and Energy Economics (ReforMiner Institute) Pri Agung Rakhmanto menilai penambahan kapasitas kilang minyak dalam negeri menjadi keniscayaan untuk mendukung ketahanan energi nasional.

    Dia mengatakan, bagi negara-negara berkembang di wilayah Asia Pasifik, kebutuhan kapasitas kilang terus meningkat, utamanya negara yang tidak masuk dalam The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

    “Indonesia, sebagaimana tergolong non-OECD yang masih memerlukan fosil untuk pertumbuhan ekonomi, jelas memerlukan penambahan kapasitas kilang,” kata Pri.

    Sementara itu, dia menilai negara Uni Eropa dan AS belakangan ini tidak menambah kapasitas kilang karena telah menerapkan energi baru terbarukan yang dapat diandalkan.

    “Sementara di Middle East [Timur Tengah] juga karena memang overcapacity, dan juga karena akan pembaruan, untuk dibangun kilang-kilang baru yang juga sekaligus kilang petrokimia, untuk menghasilkan nilai tambah lebih tinggi. Beda konteks dengan keadaan dan kebutuhan Indonesia,” tuturnya. 

    Bahkan, negara-negara OECD cenderung mempertahankan bahkan mengurangi kapasitas kilang dalam beberapa dekade terakhir. Sementara itu, negara non-OECD terus mengembangkan industri kilang hingga saat ini. 

    Dalam catatannya yang dikutip dari berbagai sumber, terdapat 25 rencana penambahan kilang hingga tahun 2028. Adapun, 5 kilang di antaranya akan dibangun China, 11 kilang di India, 2 kilang Iran, Bahrain, Iraq, Jordan, Oman, Arab Saudi, Nigeria, dan Meksiko. 

    Pada 2000, hampir separuh kapasitas kilang dunia 45% tercatat berada di Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Jepang. Namun, beberapa tahun terakhir, kapasitas kilang di Timur Tengah, China dan India tumbuh hampir setiap tahun dan lebih dari 34% kapasitas kilang dunia pada 2024. 

    Kondisi inilah yang juga terjadi di Indonesia. Pri menilai RI justru harus lebih ekspansif membangun kilang, pasalnya dia justru melihat Indonesia masih stagnan dalam pengembangan ekosistem di hulu migas ini. 

    “Jadi, membangun kilang, untuk Indonesia, saya melihatnya positif dan itu memang kebutuhan ya. Dari perspektif kebijakan energi, itu memang bagian dari hilirisasi migas untuk ketahanan energi yang kita perlukan. Bukan hanya untuk ketahanan energi, tapi juga ketahanan ekonomi,” tuturnya. 

    Sebab, kemandirian energi lewat produksi minyak dalam negeri dapat mengurangi devisa impor migas dan membuat Indonesia terlepas dari kondisi pasar migas global. 

    Dia menegaskan bahwa pengembangan kilang menjadi keharusan bagi Indonesia. Sebab, selama ini pembangunan kilang dalam negeri stagnan dan tersendat aspek politik, pendanaan, serta prioritas pilihan investasi. 

    “Bagaimanapun, impor crude [minyak mentah] tetap lebih baik daripada dibandingkan impor hasil olahannya [bahan bakar]. Ada tahapan dan proses peningkatan nilai tambah ekonomi yang didapat dari keberadaan kilang yang mengolah itu,” pungkasnya. 

  • Polres Tuban Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Bagikan 200 Paket Beras dan Santuni Anak Yatim

    Polres Tuban Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Bagikan 200 Paket Beras dan Santuni Anak Yatim

    Tuban (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025, Polres Tuban menggelar kegiatan bakti sosial dengan memberikan bantuan berupa 200 pack beras kemasan 5 kilogram kepada masyarakat kurang mampu, termasuk penyandang disabilitas di Kabupaten Tuban.

    Kegiatan yang berlangsung di Masjid Baitul Mu’min Polres Tuban ini dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban, AKBP William Cornelis Tanasale, bersama pejabat utama Polres Tuban dan Kapolsek jajaran.

    Kegiatan sosial ini mengusung tema “Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Kita Wujudkan Polri Presisi Guna Mendukung Asta Cita,” yang merupakan upaya Polres Tuban untuk menegaskan komitmennya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam berbagi kepada sesama.

    Kapolres Tuban, AKBP William Cornelis Tanasale, mengatakan bahwa bantuan beras yang dibagikan ini sebanyak 200 paket kemasan 5 kilogram ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Termasuk penyandang disabilitas dari Sanggar Disabilitas Melampaui Batas Kecamatan Semanding.

    “Penyerahan bantuan ini menjadi simbol kami, kepedulian Polri terhadap masyarakat sekitar sekaligus bentuk nyata meneladani ajaran Rasulullah SAW tentang berbagi rezeki,” ujar Kapolres Tuban, Jumat (12/9/2025).

    Selain bantuan beras, Polres Tuban juga memberikan santunan kepada anak-anak yatim, memperkuat makna dari kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, khususnya yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, Polres Tuban berharap agar masyarakat yang menerima bantuan dapat memanfaatkan dengan baik dan tidak menjual kembali bantuan yang diterima.

    Seorang penyandang disabilitas, Amir, yang turut menerima bantuan, mengucapkan terima kasih kepada Polres Tuban atas perhatian dan kepeduliannya. “Terimakasih Pak Kapolres Tuban, semoga bermanfaat bagi kami kaum disabilitas,” kata Amir, yang sangat menghargai perhatian yang diberikan oleh Polres Tuban kepada komunitas disabilitas.

    Kegiatan ini juga diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat untuk selalu mengedepankan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian terhadap sesama, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. [dya/suf]

  • Wabup Tuban Joko Sarwono Tekankan Pentingnya Gizi Pelajar Lewat SPPG

    Wabup Tuban Joko Sarwono Tekankan Pentingnya Gizi Pelajar Lewat SPPG

    Tuban (beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Tuban, Drs Joko Sarwono, menegaskan komitmennya dalam memperkuat pemenuhan gizi pelajar melalui program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kini mulai merata di sejumlah wilayah Kabupaten Tuban.

    Menurutnya, pembangunan sekaligus peresmian SPPG berjalan secara bertahap. Karena itu, ia meminta seluruh pengelola SPPG agar konsisten menjaga standar operasional serta melakukan pengawasan secara rutin.

    “Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah pusat ini harus dijaga bersama, baik dari sisi keamanan maupun kesehatan pangan. Saya minta pengelola berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Tuban untuk memastikan keamanan pangan,” ujar Wabup Joko Sarwono, Jumat (12/9/2025).

    Ia menambahkan, beberapa SPPG sudah mulai beroperasi. Salah satunya di SPPG Gesikharjo, Kecamatan Palang, yang baru saja diresmikan. Unit tersebut akan mendistribusikan paket makanan bergizi gratis untuk 2.800 pelajar dari jenjang PAUD hingga SMA yang tersebar di Desa Gesikharjo, Palang, Pucangan, hingga Glodok.

    “Sehingga, kami menekankan agar kebutuhan gizi dalam setiap paket makanan benar-benar diperhatikan,” imbuhnya.

    Selain itu, Wabup juga mengingatkan petugas gizi agar memastikan variasi menu yang diberikan, sehingga anak-anak sekolah tetap bersemangat mengikuti aktivitas belajar. Ia menekankan bahwa fasilitas SPPG juga harus dijaga dan dirawat bersama.

    “Semoga dengan adanya SPPG ini, anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Ikhtiar kita bersama ini semoga mendapat ridho Allah SWT dan membawa keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Tuban,” pungkasnya. (dya/ted)

  • RSUD Bojonegoro Tegaskan Luka Bakar Pasien Asal Tuban Bukan Malapraktik

    RSUD Bojonegoro Tegaskan Luka Bakar Pasien Asal Tuban Bukan Malapraktik

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Manajemen RSUD Sosodoro Djatikusumo Bojonegoro angkat bicara terkait tudingan malapraktik dalam perawatan Duwi Pertiwi (24), warga Desa Wangluwetan, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Pasien tersebut mengalami luka bakar serius di kaki kirinya setelah menjalani operasi tulang belakang pada 12 Agustus 2025.

    Pihak rumah sakit menegaskan kasus ini bukanlah malapraktik, melainkan kejadian tidak diinginkan (KTD) yang muncul dalam tindakan medis. “Prosedur operasi sudah sesuai SOP, dan tidak ada unsur kesengajaan dalam luka yang dialami pasien,” ujar dokter spesialis ortopedi RSUD Sosodoro Djatikusumo, dr. Donny Noerhadiono, Sp.OT, Kamis (11/9/2025).

    Dr. Donny menjelaskan, luka bakar di kaki kiri pasien disebabkan gangguan teknis pada Electro Surgical Unit (ESU) atau kouter, alat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan saat operasi.

    “Usai operasi, kami sudah menjelaskan kepada keluarga bahwa luka bakar tersebut masuk kategori golongan tiga. Karena itu, diperlukan operasi lanjutan untuk menutup luka agar tidak menimbulkan kerusakan lebih dalam,” jelasnya.

    Ia juga menegaskan bahwa selama 12 tahun bertugas di RSUD Sosodoro Djatikusumo, baru kali ini ia menemui kasus serupa. “Ini adalah KTD, kejadian di luar dugaan, dan merupakan kehendak Allah,” tambahnya.

    Meski begitu, pihak keluarga sempat mempertanyakan keterlambatan penjelasan dari rumah sakit. Mereka mengaku baru mendapat tindak lanjut resmi setelah menunggu sekitar 19 hari pascaoperasi.

    “Kami bingung, penyakit yang dioperasi di punggung, tapi setelah operasi muncul luka besar di kaki kiri. Penjelasan dari rumah sakit baru kami terima setelah hampir tiga minggu,” kata perwakilan keluarga sebelumnya, Yudi.

    Diketahui, Duwi Pertiwi menjalani operasi tulang belakang pada 12 Agustus 2025. Namun setelah operasi, ia mendapati luka bakar cukup serius pada kaki kirinya. Pihak keluarga sempat kebingungan dan mempertanyakan kejadian tersebut karena merasa tidak segera mendapat penjelasan dari pihak rumah sakit. [lus/beq]

  • 7 Minuman Segar Tradisional yang Wajib Dicicipi saat Udara Panas

    7 Minuman Segar Tradisional yang Wajib Dicicipi saat Udara Panas

    Surabaya (beritajatim.com)- Indonesia dikenal sebagai negeri dengan kekayaan kuliner yang beragam. Tak hanya makanan, minuman tradisional pun menjadi bagian penting dari budaya kuliner Nusantara. Setiap daerah punya ciri khas minuman yang unik, menyegarkan, dan kadang juga memiliki manfaat kesehatan. Di tengah maraknya minuman modern, minuman tradisional tetap punya tempat istimewa karena cita rasanya yang autentik dan membawa nostalgia. Berikut tujuh minuman segar tradisional yang wajib dicicipi.

    1. Es Cendol
    Es cendol, atau sering juga disebut dawet, adalah minuman khas Jawa yang populer di berbagai daerah. Terbuat dari tepung beras yang dibentuk memanjang hijau, cendol biasanya disajikan dengan kuah santan, gula merah cair, serta es serut. Perpaduan manis gurih ini terasa sangat menyegarkan, apalagi dinikmati di siang hari.

    2. Es Teler
    Minuman ini berasal dari Jawa Tengah dan terkenal sebagai salah satu es campur paling legendaris. Es teler biasanya berisi potongan alpukat, kelapa muda, nangka, dan kadang ditambah tape singkong. Disiram dengan susu kental manis dan sirup, lalu diberi es serut, es teler jadi pilihan minuman segar sekaligus mengenyangkan.

    3. Es Selendang Mayang
    Es selendang mayang adalah minuman tradisional Betawi yang cukup langka ditemui. Minuman ini terbuat dari adonan tepung beras yang berwarna-warni, kemudian disiram dengan kuah santan gurih dan sirup gula merah. Rasanya manis legit dengan tekstur kenyal dari adonan tepung, sangat pas sebagai pelepas dahaga di siang terik.

    4. Es Pisang Ijo
    Minuman khas Makassar ini tak hanya segar, tapi juga unik karena bahan utamanya berupa pisang yang dibalut adonan tepung hijau. Es pisang ijo disajikan bersama bubur sumsum, sirup merah, susu kental manis, dan es serut. Rasanya manis, gurih, sekaligus mengenyangkan, cocok disantap saat berbuka puasa atau sebagai camilan sore.

    5. Es Doger
    Minuman khas Jawa Barat ini terkenal dengan cita rasa manis gurih dan campurannya yang beragam. Es doger biasanya terdiri dari tape singkong, ketan hitam, pacar cina, serutan kelapa muda, serta es serut yang diberi sirup merah dan susu. Kombinasi teksturnya yang bervariasi membuat es doger selalu digemari banyak orang.

    6. Es Legen
    Es legen adalah minuman khas Jawa Timur, terutama daerah Lamongan dan Tuban. Legen berasal dari nira pohon siwalan (lontar) yang difermentasi ringan. Rasa minumannya manis alami dengan aroma khas, apalagi bila disajikan dingin. Minuman ini juga dipercaya bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

    7. Es Goyobod
    Es goyobod berasal dari Jawa Barat dan mirip dengan es campur, namun memiliki ciri khas potongan goyobod, yaitu agar-agar kenyal dari tepung hunkwe. Campurannya biasanya terdiri dari alpukat, nangka, kelapa muda, serta tape singkong, lalu ditambah sirup dan susu. Sensasi segar sekaligus manisnya membuat es ini populer di daerah Sunda.

    Minuman tradisional Indonesia tidak hanya menyegarkan, tapi juga menyimpan cerita budaya di baliknya. Dari es cendol yang sederhana hingga es pisang ijo yang mengenyangkan, semuanya mencerminkan kekayaan kuliner Nusantara. Menikmati minuman-minuman ini bukan sekadar melepas dahaga, tetapi juga merasakan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Jadi, saat ada kesempatan, jangan lupa cicipi 7 minuman segar tradisional ini untuk pengalaman rasa yang tak terlupakan. [Nazala]

  • PU Bakal Tawarkan 22 Proyek KPBU Rp410,6 Triliun, Ini Daftarnya

    PU Bakal Tawarkan 22 Proyek KPBU Rp410,6 Triliun, Ini Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bakal menawarkan 22 proyek infrastruktur kepada investor yang akan dilelang pada 2026. Nilai investasi dari puluhan proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) ini ditaksir menembus Rp410,6 triliun.

    Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra menjelaskan bahwa 22 proyek tersebut terdiri dari proyek jalan tol, sumber daya air, hingga proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

    Khusus untuk proyek Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian PU, akan melelang dua proyek SPAM senilai Rp1,5 triliun, yakni SPAM Regional Ir. H. Djuanda yang merupakan proyek prakarsa pemerintah (solicited) dan SPAM Regional Ayung Bali yang merupakan proyek prakarsa badan usaha (unsolicited).

    Selanjutnya, pemerintah akan melelang 5 proyek infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) dengan nilai investasi Rp462,7 miliar.

    “Dengan total anggaran untuk kegiatan penyiapan [lelang proyek SDA] tersebut sebesar Rp7,1 miliar, insya Allah akan menarik investasi sebesar Rp462,7 miliar,” kata Rachman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Kamis (11/9/2025).

    Perinciannya, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Bener, PLTM Bendungan Pamukkulu, PLTM Bendungan Cipanas, PLTM Bendungan Karalloe, PLTM Bendungan Tapin.

    Terakhir, pemerintah juga akan melelang 19 proyek jalan tol dengan total nilai investasi Rp408,68 triliun. 

    Perinciannya, terdiri dari tujuh proyek prakarsa pemerintah, yakni Jalan Tol Bandung Intra Urban (BIUTR), Jalan Tol Pejagan – Cilacap, Jalan Tol Tuban – Babat – Lamongan – Gresik, Jalan Tol Malang – Kepanjen, Jalan Tol Gedebage – Tasikmalaya, Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi, dan Jalan Tol Bandar Udara Supadio – Pelabuhan Kijing.

    Selanjutnya, terdapat 7 proyek jalan tol non-prakarsa pemerintah atau unsolicited di antaranya, Jalan Tol Pluit Bandara, Jalan Tol Cikunir – Karawaci Elevated, Jalan Tol Semanan – Balaraja, Harbour Toll Road, Jalan Tol Vitung – Serpong, Jalan Tol Caringin – Cisarua, Dan Jalan Tol Akses Patimban Extend.

    Terakhir, pemerintah juga akan melelang 5 proyek jalan tol penugasan, yakni Jalan Tol Parapat – Kisaran, Jalan Tol Dumai – Simpang Sigandal – Rantau Parapat, Jalan Tol Pelabuhan Panjang – Lematang, Jalan Tol Rengat – Jc Pekanbaru, dan Jalan Tol Jambi – Rengat.

  • BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama sepekan ke depan hingga 17 September 2025.

    Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan, bencana hidrometeorologi ini dipicu adanya gangguan gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (11/9/2025).

    Menurut Taufiq, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat muncul bersamaan dengan turunnya hujan di sejumlah daerah Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    “Hidrometeorologi meliputi hujan sedang – lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es hingga 17 September 2025,” jelasnya.

    Taufiq juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan topografi curam. Menurutnya, kawasan bergunung dan tebing rawan terdampak bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.

    “Wilayah dengan topografi curam, bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem,” tutupnya. [ram/beq]

  • Selain Rusia, Diam-Diam Banyak Investor Melirik Kilang Tuban RI

    Selain Rusia, Diam-Diam Banyak Investor Melirik Kilang Tuban RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan terdapat beberapa perusahaan yang ‘melirik’ proyek New Grass Root Refinery (NGRR) atau Kilang Minyak Tuban. Saat ini proyek tersebut masih dikembangkan oleh perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Rusia yakni Rosneft.

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyebutkan saat ini belum ada keputusan final pengembangan Kilang Tuban. Namun, evaluasi atas kelanjutan proyek dan mitra strategisnya masih berjalan hingga saat ini.

    “Kalau selain sama (Rusia) banyak yang mau. Tapi kita kan harus analisis dulu, karena kan perjanjiannya sama Rosneft masih berlaku,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (10/9/2025).

    Meski banyak perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan proyek Kilang Tuban, posisi Rosneft masih sebagai pengelola proyek tersebut.

    Kilang Tuban

    Proyek Kilang Tuban ini merupakan proyek kerja sama antara PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) dan perusahaan minyak asal Rusia, Rosneft. Keduanya membentuk perusahaan patungan bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PTPRPP).

    Kilang minyak Tuban ini direncanakan dibangun dengan kapasitas 300.000 barel per hari (bph). Proyek ini sudah dicanangkan sejak 10 tahun lalu, namun hingga kini belum juga terbangun.

    Mengutip situs PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP), pada tanggal 7 September 2015, Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) memulai inisiasi rencana pembangunan kilang baru di Tuban, Jawa Timur melalui surat kepada Kementerian BUMN.

    Tuban dipilih dengan mempertimbangkan pelbagai faktor, baik aspek geografi maupun potensi di bidang ekonomi khususnya di Jawa Timur. Sejak tahun 2016 dibentuklah kemitraan bersama antara PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan minyak dan gas internasional asal Rusia, Rosneft melalui skema Joint Venture.

    Pada 28 November 2017, bertempat di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kemitraan antara PT Pertamina (Persero) dengan Rosneft diwujudkan melalui pembentukan perusahaan Joint Venture PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

    PT Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Internasional menguasai 55% saham PRPP sedangkan 45% sisanya dikuasai oleh afiliasi Rosneft di Singapura yaitu Rosneft Singapore Pte. Ltd. (dahulu Petrol Complex Pte. Ltd).

    Setelah melalui serangkaian kajian dan dinamika akhirnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tmur No. 188/23/KPTS/013/2019 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Kilang Minyak di Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur tanggal 10 Januari 2019 dimana telah dikukuhkan lahan seluas kurang lebih 840 hektar di 4 desa Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban sebagai lokasi pembangunan kilang GRR Tuban.

    Kilang GRR Tuban pun telah disahkan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Biadab! Kakak Kandung Setubuhi Adiknya Sendiri hingga Hamil, Kini Diamankan Satreskrim Polres Tuban

    Biadab! Kakak Kandung Setubuhi Adiknya Sendiri hingga Hamil, Kini Diamankan Satreskrim Polres Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang anak di bawah umur berinisial T (14) asal Tuban dilaporkan jadi korban pemerkosaan oleh kakak kandungnya sendiri hingga hamil.

    Diketahui, kakak kandungnya ini berinisial M (26) yang juga telah beristri. Namun, tega melakukan pencabulan terhadap adik kandungnya sendiri.

    Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander mengatakan bahwa awal mula kejadian tersebut pada hari Sabtu bulan Maret 2025 sekitar pukul 23.00 WIB di gubuk ladang, pelaku meminta adiknya untuk menemani di ladang untuk melakukan penyemprotan di sawah.

    Namun, sesampainya di lokasi, pelaku yang mencari alat semprotan di gubuk tidak menemukan alatnya, sehingga pelaku lantas meminta bantuan korban untuk mencari yang kemudian ditemukan alat tersebut.

    “Setelah menemukan alat semprot, tiba-tiba pelaku mengangkat tubuh korban dan menidurkan korban di dipan kayu,” ujar AKP Dimas sapanya. Rabu (10/09/2025).

    Korban yang tertindih, lantas di cekik oleh pelaku hingga tak berdaya dan berhasil ditiduri oleh kakak kandungnya sendiri. Usai melakukan aksi bejatnya, pelaku kemudian mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun.

    “Setelah berbulan-bulan, korban merasa perutnya agak membesar, sehingga langsung menceritakan kepada iparnya yakni istri dan dilakukan tes kehamilan, ternyata hasilnya positif,” terang Dimas.

    Setelah mendapatkan hasil tersebut, korban menceritakan semua kejadian kepada keluarganya dan pada Kamis, tanggal 04 September 2025 melakukan pelaporan di Unit PPA Satreskrim Polres Tuban dan kini pelaku telah berhasil diamankan.

    “Akibatnya pelaku dijerat dalam Pasal 82 Jo. Pasal 76 E dan Pasal 81 Jo. Pasal 76 D Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,” pungkasnya. [dya/ian]