kab/kota: Tuban

  • DPR RI Desak Realisasi Pabrik Bioetanol Bojonegoro

    DPR RI Desak Realisasi Pabrik Bioetanol Bojonegoro

    Jakarta (beritajatim.com) – Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari mendorong percepatan pembangunan pabrik bioetanol berskala besar di Bojonegoro, Jawa Timur. Menurutnya, kapasitas produksi pabrik yang sudah ada saat ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan etanol sebagai campuran BBM fosil.

    “Pabrik di Bojonegoro harus jadi prioritas nasional. Jangan hanya groundbreaking, tapi harus segera beroperasi agar bisa menutup defisit pasokan etanol. Tanpa itu, target E10 akan sulit tercapai tanpa impor,” kata Ratna, Kamis (9/10/2025).

    Sekretaris DPP PKB Bidang SDA ini pun mewanti-wanti pemerintah agar tidak mengambil langkah impor etanol di tengah rencana penerapan kebijakan E10, yakni pencampuran 10 persen etanol dengan bahan bakar minyak (BBM) fosil.

    Ratna menegaskan, dirinya tidak menolak rencana tersebut karena sejalan dengan semangat transisi energi dan pengurangan emisi. Namun ia meminta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serius memastikan kapasitas produksi etanol dalam negeri benar-benar mampu memenuhi kebutuhan sebelum program dijalankan secara nasional.

    “Saya mendukung E10 sebagai langkah menuju energi bersih. Tapi jangan sampai kebijakan ini justru membuka keran impor baru. Pemerintah harus menjamin pasokan etanol dari dalam negeri cukup, baik dari sisi produksi maupun distribusi,” tegas Bendahara Umum DPP Perempuan Bangsa itu.

    Berdasarkan data Kementerian ESDM, kapasitas terpasang produksi etanol nasional pada 2024 mencapai sekitar 303 ribu kiloliter (kL) per tahun, dengan realisasi produksi baru sekitar 161 ribu kL. Padahal, jika program E10 diberlakukan secara penuh, kebutuhan etanol nasional diperkirakan mencapai 890 ribu kL per tahun atau sekitar 890 juta liter.

    “Ini artinya masih ada kesenjangan lebih dari 700 ribu kL yang perlu ditutup dengan peningkatan kapasitas produksi dalam negeri,” ungkap legislator asal Dapil Tuban-Bojonegoro itu.

    Ratna menilai kondisi ini harus menjadi perhatian serius pemerintah sebelum menerapkan E10 secara nasional. Ia menegaskan, kemandirian energi hanya bisa terwujud jika seluruh rantai produksi etanol mulai dari bahan baku hingga distribusi sepenuhnya dikuasai oleh industri dalam negeri.

    “Kebijakan energi hijau harus berdampak pada peningkatan kapasitas nasional, bukan memperkuat ketergantungan impor. Pemerintah harus belajar dari pengalaman biodiesel, di mana kesiapan industri menjadi kunci keberhasilan,” katanya. [hen/aje]

  • Sosialisasi HKI, Beberapa Kesenian di Tuban Telah Tercatat di Kekayaan Intelektual Komunal

    Sosialisasi HKI, Beberapa Kesenian di Tuban Telah Tercatat di Kekayaan Intelektual Komunal

    Tuban (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Tuban gelar sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang mengusung tema “Urgensi Pengelolaan Kekayaan Intelektual Inovasi Daerah dalam Mendorong Kreativitas dan Daya Saing Daerah”.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M.Si., menyampaikan bahwa era globalisasi, daya saing menjadi faktor kunci dalam mempercepat pembangunan ekonomi. Sehingga, langkah strategis yang perlu dilakukan yakni penguatan sinergi antar sektor pembangunan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

    “Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Tuban dalam memperkuat inovasi daerah melalui perlindungan hukum atas kekayaan intelektual,” ujar Sekda Tuban. Rabu (08/10/2025).

    Menurutnya, inovasi menjadi elemen penting untuk mendorong lahirnya ide dan gagasan baru yang dapat meningkatkan kinerja pemerintah daerah dan kesejahteraan masyarakat secara luas.

    “Dengan potensi yang dimiliki, Kabupaten Tuban diharapkan mampu bersaing dengan daerah lain, terutama dalam percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan di berbagai bidang, khususnya ekonomi,” terang Budi sapanya.

    Lanjut, sosialisasi HKI ini merupakan langkah konkret Pemkab Tuban dalam meningkatkan pemahaman serta kapasitas pemerintah daerah dalam melindungi hasil inovasi melalui mekanisme hukum yang tepat. Serta, Perlindungan HKI untuk menjaga orisinalitas, keberlanjutan, dan potensi komersialisasi dari inovasi daerah.

    “Melalui pendaftaran HKI yang sah, inovasi daerah dapat diakui dan diproteksi secara nasional bahkan global, serta memberikan kesempatan lisensi, investasi, dan perlindungan terhadap pembajakan,” bebernya.

    Sekda juga menyampaikan terimakasih kepada Wilayah Kementerian Hukum Jawa Timur yang telah memfasilitasi penerbitan Surat Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) untuk kesenian Sandur dan Sindir Tuban pada tahun 2025. Sebelumnya, Kabupaten Tuban juga telah mencatatkan sejumlah KIK seperti Thak-thakan, Ongkek, Gendruwon Ayon-ayon, Wayang Krucil, dan Kentrung Bate.

    Sedangkan saat ini, Pemkab Tuban tengah memproses perlindungan indikasi geografis Batik Tulis Tenun Gedhog Tuban, sebagai bentuk komitmen menjaga kekayaan budaya dan meningkatkan daya saing produk lokal di tingkat nasional maupun internasional. [dya/kun]

  • Optimalkan Potensi Warga Binaan, Lapas Tuban Kerjasama Pemanfaatan FABA

    Optimalkan Potensi Warga Binaan, Lapas Tuban Kerjasama Pemanfaatan FABA

    Tuban (beritajatim.com) – Lapas Kelas IIB Tuban bersama Disnakerin dan PLN Nusantara Power UP Tanjung Awar-Awar Tuban menggelar penandatanganan perjanjian kerja sama dalam rangka mengoptimalkan potensi dan SDM Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam bidang pemberdayaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

    Kalapas IIB Tuban, Irwanto Dwi Yhana Putra menyampaikan program ini merupakan akselerasi dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI yang menginisiasi dan dipusatkan di Nusa Kambangan.

    “Melalui kegiatan ini, menteri berharap kota/kabupaten yang memiliki Lapas atau Rutan yang berdekatan dengan PLTU dapat kerja sama,” ucap Irwanto Dwi Yhana.

    Adapun dalam program ini pihaknya menyiapkan sedikitnya 20 WBP berdasarkan asesmen minat dan bakatnya yang akan disesuaikan dengan keterampilan bidang pelatihannya. Serta, menjadi modal saat berwirausaha kala sudah bebas.

    “Kami bersyukur dan terima kasih kepada Pemkab Tuban mengarahkan dan membimbing kami. Serta kami ucapkan terima kasih kepada PLN NP yang mendukung program ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, Sekda Tuban, Budi Wiyana menyampaikan bahwa penandatanganan kegiatan ini merupakan kolaborasi Pemkab melalui Disnakerin, tujuannya untuk memberdayakan WBP melalui keahlian dan keterampilan yang dapat dimanfaatkan ketika mereka sudah bebas dan terjun kembali ke masyarakat.

    “Wujudnya melalui pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) yang merupakan limbah padat yang dihasilkan dari pembakaran batu bara pada fasilitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Tuban,” ujar Sekda Tuban. Rabu (08/10/2025).

    Lanjut, FABA ini nantinya dapat digunakan dan dimanfaatkan, secara ekonomi bisa dibuat paving atau bahan lainnya. Sehingga, ekosistem inilah, melalui Disnakerin ada standarisasi dalam proses melatih dan pangsa pasar. “Harapannya tidak hanya produksi saja, namun juga bagaimana pemasarannya ke depan,” terang Budi sapanya.

    Lanjut, pihaknya juga berharap ada sinergi dengan instansi terkait seperti Dinas PU atau pihak desa dengan proyek pembuatan jalan lingkungan desa serta pihak-pihak lainnya.

    Di tempat yang sama, Senior Manajer PLN Nusantara Power Unit Pelaksana Tanjung Awar-Awar, Yunan Kurniawan menyebut, program ini kolaborasi lintas sektor melalui TJSL perusahaan yang harapannya bukan hanya sebatas charity saja. “Kedepan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan bisa menciptakan WBP mandiri,” tutur Yunan sapanya.

    Sehingga, strategi kerja sama ini akan mendorong tujuan yang baik. Serta pihaknya memastikan selama PLN NP UP Tanjung Awar-Awar masih beroperasi, bahan baku FABA untuk produksi paving ini masih tersedia dan mencukupi. [dya/kun]

  • Kapolres Tuban Ingatkan Anggota Polri: Jangan Bermewah-Mewah Saat Rakyat Susah

    Kapolres Tuban Ingatkan Anggota Polri: Jangan Bermewah-Mewah Saat Rakyat Susah

    Tuban (beritajatim.com) – Memperingati Hari Jadi Polisi Wanita (Polwan) yang ke-77, Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale, S.I.K., beri pesan agar prihatin kepada masyarakat dengan tidak terlihat mewah.

    Dalam sambutannya, Kapolres Tuban menyampaikan bahwa masyarakat menilai Polisi bukan dari tugas sesuai yang diamanahkan Undang-Undang. Namun, dari perilaku maupun penampilan anggota Polri sehari-hari ditengah masyarakat.

    “Polri harus mempunyai rasa kepedulian dan keprihatinan yang tinggi terhadap masyarakat ditengah-tengah situasi saat ini. Jangan pas masyarakat lagi susah, kita malah terlihat bermewah-mewah,” pesan Kapolres Tuban. Rabu (08/10/2025).

    Lanjut, Kapolres juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya bahwa pakaian yang digunakan ini bukan untuk membuat Polisi menjadi sombong atau jumawa. Jangan sampai merasa menjadi Polri lebih berkuasa, namun seragam ini justru menunjukkan bahwa Polri ditunjuk oleh Negara untuk menjadi pelayan masyarakat. “Karena sejatinya yang dikatakan pelayanan itu adalah yang menggunakan seragam,” terang AKBP Tanasale.

    Selain itu, ia selalu berkali-kali mengingatkan kepada seluruh anggotanya Polres Tuban agar tidak merasa paling hebat atas prestasi maupun penghargaan yang telah didapatkan. “Kalau sampai merasa hebat dengan prestasi yang kamu punya, maka itulah titik balik kamu menjadi manusia gagal,” bebernya.

    Sementara itu, Kapolres juga menekankan peran Polwan diantaranya agar melaksanakan tugas sebagai Polwan dalam kedinasan secara sungguh-sungguh dan bertanggungjawab. Yang kedua, menjaga marwah jati diri Polwan dengan tetap Humanis namun tegas serta melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.

    Yang ketiga, bagi para Polwan yang menduduki jabatan strategis agar menunjukkan bahwa Polwan memiliki kompetensi dan dedikasi dalam setiap tugas. Keempat, menjaga keseimbangan antara tugas dan perhatian untuk keluarga demi kesuksesan karir dan keharmonisan keluarga. Kelima, selalu sayangi keluarga sebagai sumber kekuatan yang mendukung Polwan dalam melaksanakan tugas.

    “Saya mengapresiasi kepada seluruh Polwan Polres Tuban yang telah menunjukkan dedikasi, kontribusi, prestasi dan pengabdiannya dalam menjalankan tugas selama ini memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya. [dya/kun]

  • Menu MBG di MAN Tuban Terdapat Ulat Sayur, SPPG Komitmen Lebih Teliti

    Menu MBG di MAN Tuban Terdapat Ulat Sayur, SPPG Komitmen Lebih Teliti

    Tuban (beritajatim.com) – Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tuban kembali viral di media sosial, lantaran terdapat ulat pada menu yang diberikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ringroad Semanding kepada siswa di sekolah MAN Tuban.

    Diketahui, hari Rabu 8 Oktober 2025 siswa mendapat menu MBG berupa nasi putih dengan lauk ayam crispy, tahu, sayur selada dan buah nanas.

    Dalam video yang beredar, siswa yang memakai seragam batik dengan logo MAN Tuban tengah mengomentari makanannya yang terdapat ulat pada 2 ompreng.

    Humas MAN Tuban, Munir membenarkan adanya video viral tersebut milik siswa MAN Tuban kelas X yang kebetulan terdapat ulat pada menu MBG yang diberikan.

    “Diduga itu ulatnya dari sayur selada, hanya 2 itu, yang lain aman,” ungkap Munir. Rabu (08/10/2025).

    Pihaknya juga menyampaikan bahwa pihak SPPG langsung meminta maaf atas kejadian ini kepada pihak sekolah. Serta, gerak cepat dari SPPG langsung menarik 2 menu tadi dan diganti yang baru.

    Sementara itu, Pengawas SPPG Ringroad Semanding M Taufiqur Rohman Allaudh saat dikonfirmasi pihaknya telah berkomunikasi kepada pihak sekolah dan ternyata itu adalah ulat sayur.

    “Sudah kami diskusikan untuk ketelitian memilah sayur dan bahan,” tutur Taufiqur Rohman. [dya/ted]

  • Sedih! PKL Tuban Mengadu ke Pemkab karena Dagangan Tak Laku Usai Direlokasi

    Sedih! PKL Tuban Mengadu ke Pemkab karena Dagangan Tak Laku Usai Direlokasi

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kabupaten Tuban gelar aksi di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bersama mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban.

    Dalam aksi tersebut, para PKL membawa gerobak dagangannya di depan kantor Pemkab Tuban sebagai bentuk kekecewaannya karena tidak laku.

    Salah seorang pedagang Siwalan Misri (48) asal Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban sambil menangis mengungkapkan kekecewaannya karena dilarang berjualan di kawasan Alun-Alun Tuban. “Saya sudah gak jualan beberapa bulan, bahkan saya ngasong saja gak dibolehkan sama Satpol PP,” ujar Misri. Selasa (07/10/2025).

    Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL di Tuban, Sujud juga menyampaikan ada yang meninggal usai pedagang direlokasi, karena sampai berbulan-bulan tidak berjualan. “Itu ibu Emi yang meninggal mendadak karena kepikiran, jualannya tidak laku, tidak punya uang, sedangkan harus menghidupi anak-anaknya,” terang Sujud.

    Ia berharap kondisi PKL yang semakin memprihatinkan agar diberikan solusi dan diperbolehkan jualan lagi di kawasan Alun-Alun Tuban.

    Sebagai informasi, sejak di revitalisasi Alun-Alun Tuban, para PKL dipindah di kawasan Pantai Boom Tuban. Namun, semakin hari kondisinya sepi, hingga massa menuntut apabila tidak diberikan solusi akan memaksa berjualan di kawasan Alun-Alun Tuban pada hari sabtu dan minggu. [dya/kun]

  • Indomaret di Jalan Raya Kerek Tuban Terbakar

    Indomaret di Jalan Raya Kerek Tuban Terbakar

    Tuban (beritajatim.com) – Indomaret di Jalan Raya Kerek-Montong turut Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban kebakaran.

    Belum diketahui penyebabnya apa, Pemadam Kebakaran (Damkar) Tuban masih selidiki.

    Kepala Bidang (Kabid) Damkar Tuban, Sutaji menyampaikan kebakaran terjadi sekitar pukul 01.30 Wib selasa dini hari, berdasarkan keterangan warga sekitar mendengar ada suara seperti letusan yang berasal dari dalam Indomaret. Setelah di cek ternyata ada kebakaran.

    “Kami menerima laporan itu sudah dalam kebakaran apinya membesar,” ujar Sutaji. Selasa (07/10/2025)

    Sehingga saat pihaknya menerima laporan langsung mengerahkan tim Mako Tuban gabungan 2 armada dan dibantu 1 armada Semen Indonesia langsung mendatangi lokasi dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 Wib.

    “3 jam api sudah dapat dikendalikan,” imbuhnya.

    Selain itu, Indomaret keadaan sudah tutup dari pukul 23.30 Wib dengan kondisi lampu dipadamkan yang masih ada aliran listriknya hanya mesin ATM serta CCTV saja.

    “Untuk penyebabnya belum tahu dan kerugian ditafsir berapa belum dihitung,” pungkasnya. [dya/ted]

  • Spektakuler! Kemenag Tuban Siapkan Tari Kolosal “Ayo Ning Tuban” dengan 12 Ribu Peserta

    Spektakuler! Kemenag Tuban Siapkan Tari Kolosal “Ayo Ning Tuban” dengan 12 Ribu Peserta

    Tuban (beritajatim.com) – Jelang peringatan Hari Santri tahun 2025, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban bakal menghadirkan tari kolosal “Ayo Ning Tuban” dengan jumlah peserta ribuan.

    Kepala Kemenag Tuban, Umi Kulsum membenarkan bahwa peringatan Hari Santri 2025 dilaksanakan di Alun-Alun Tuban dengan mempersembahkan tarian kolosal dengan jumlah peserta yang diperkirakan hadir mencapai hampir 12.000 orang dari berbagai elemen lembaga seperti santri dari pesantren, madrasah, dan masyarakat umum. “Nantinya pukul 07.00 Wib dilaksanakan apel bersama, kemudian ada serangkaian acara lomba,” ujar Umi Kulsum. Senin (06/10/2025).

    Adapun serangkaian lomba yakni lomba Pesantren Berseri yang diikuti lebih dari 180 pondok pesantren yang telah memiliki izin operasional. Kemudian, lomba Nadzom meliputi Imriti dan Aqidatul Awwam. Serta, lomba Da’i dan Da’iyah tingkat Madrasah Diniyah.

    Setelah itu, serangkaiannya ada Workshop Pesantren Ramah Anak sebagai bagian dari penguatan peran pesantren dalam perlindungan anak dan pendidikan yang inklusif.

    “Kami selalu menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi lintas sektor agar pelaksanaan Hari Santri berjalan lancar dan khidmat,” imbuhnya.

    Wanita yang akrab disapa Umi ini juga berharap hari santri jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025 mendatang para peserta hadir pukul 06.00 Wib, karena pukul 07.00 Wib sudah dimulai. “Dan acara ini, seluruh biaya pelaksanaan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban,” tutup Umi. [dya/kun]

  • Desa Pujiharjo Malang Jadi Kampung Nelayan Merah Putih Prioritas Presiden Prabowo

    Desa Pujiharjo Malang Jadi Kampung Nelayan Merah Putih Prioritas Presiden Prabowo

    Malang (beritajatim.com) – Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, menjadi salah satu lokasi yang akan dikembangkan sebagai Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dalam rangka Program Prioritas Presiden Prabowo Subianto.

    Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur yang mendukung kegiatan mereka.

    Jovan Pramaditya, PIC KNMP Malang, mengungkapkan bahwa target jangka panjang program ini adalah tercapainya 1000 titik KNMP di seluruh Indonesia pada tahun 2027. Untuk tahun 2025, Presiden Prabowo menargetkan adanya 100 titik KNMP yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua.

    “Pada tahun 2025 ini ditargetkan tercapai 100 titik KNMP di seluruh wilayah Indonesia. Untuk target 100 KNMP mulai dari Aceh sampai Papua,” ujar Jovan dalam wawancara dengan beritajatim.com, Minggu (5/10/2025).

    Desa Pujiharjo, yang terletak di pesisir Kabupaten Malang, dipilih sebagai salah satu lokasi utama pembangunan KNMP. Program ini juga sudah dimulai di beberapa daerah lain, seperti Desa Dapenda di Sumenep, Desa Bulumeduro di Tuban, dan Desa Lateng di Banyuwangi.

    Jovan menambahkan, “Kampung nelayan merah putih ini program prioritas Presiden Prabowo. Pembangunan di Malang ini lebih cepat. Kita perkirakan 31 Desember 2025 sudah selesai.”

    Proyek pembangunan KNMP di Pujiharjo meliputi berbagai fasilitas yang akan mendukung kegiatan nelayan dan masyarakat sekitar. Salah satu komponen penting dari proyek ini adalah pembangunan pabrik es atau cool storage, yang akan membantu nelayan dalam menyimpan hasil tangkapan mereka.

    Selain itu, akan dibangun POM bensin mini, dermaga tambat perahu, area perbengkelan, koperasi merah putih, serta kios makanan dan pusat kuliner untuk meningkatkan ekonomi lokal.

    Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, menjelaskan bahwa lahan seluas 1 hektar telah disiapkan untuk proyek tersebut. “Lahan yang sudah kami siapkan seluas 1 hektar milik tanah desa. Saat ini pembangunan area KNMP masih berlangsung,” ujar Hendik.

    Menurut data BPS 2024, jumlah penduduk di Desa Pujiharjo mencapai 6.847 jiwa. Hendik juga menambahkan bahwa jumlah nelayan di desa tersebut telah meningkat, dengan lebih dari 500 nelayan baru bergabung. “Ada banyak perahu berukuran sedang. Daerah kami juga penghasil lobster terbaik,” ujarnya.

    Dengan berbagai fasilitas yang tengah dibangun, KNMP di Pujiharjo diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir, terutama nelayan, dengan mendukung kegiatan ekonomi mereka dan meningkatkan kualitas hidup. [yog/suf]

  • Antisipasi Rabies, DKP2P Tuban Bakal Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

    Antisipasi Rabies, DKP2P Tuban Bakal Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

    Tuban (beritajatim.com) – Peringati hari hewan sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Oktober 2025, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Kabupaten Tuban menggelar kegiatan vaksinasi gratis kepada hewan ternak seperti Anjing, Kucing, Musang dan Monyet.

    Diketahui, kegiatan tersebut dilaksanakan pada 7 Oktober 2025 mendatang di lokasi Bidang Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban yang terletak di Jalan Raya Merakurak, Bogorejo, Tuban.

    Kepala Bidang Kesehatan Hewan DKP2P Tuban Pipin Diah Larasati mengatakan bahwa kemarin tanggal 28 September 2025 memperingati Hari Rabies, sehingga kegiatan ini termasuk dalam hal itu dengan mengusung tema Bergerak Bersama Kamu, Saya dan Komunitas (Act Now, You, Me and Community).

    “Walaupun di Kabupaten Tuban khususnya di Jawa Timur masih bebas rabies, tapi kita perlu mengedukasi masyarakat sehingga kita bergerak sekarang,” ujar Pipin Diah Larasati. Sabtu (04/09/2025).

    Adapun untuk pendaftaran pagunya sebanyak 400 dosis tapi sudah terpenuhi, padahal buka flyer itu hanya satu hari, sehingga saat ini sudah closed. “Animo masyarakat luar biasa, memang 400 pendaftar itu beberapa ada pemilik yang memiliki lebih dari satu hewan,” tambahnya.

    Ia menjelaskan, nantinya hewan sebelum dilakukan vaksinasi akan diperiksa dulu kondisi hewannya, harus sehat, kalau misal ada kondisi yang kurang bagus, ada kutunya, kadang stres, biasanya tidak pernah keluar dibawa kesini suhunya tinggi, tekanan detak jantung tinggi tidak di kasih vaksinasi tapi vitamin.

    “Pemberian vaksinasi ini gratis, memang sebagai salah satu upaya pencegahan dengan vaksinasi, jadi pemerintah Kabupaten Tuban setiap tahunnya komitmen,” terang Pipin sapanya.

    Apabila hewan itu sehat pastinya akan mempengaruhi lingkungan, termasuk rabies itu penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia. “Kita tahu, masyarakat yang sudah memilih untuk mengurusi hewan harus menjaga kesejahteraannya, dari memberi makan, memberi perlindungan dari hujan, panas kemudian dari kedinginan rasa kelaparan itu perlu, termasuk penanganan penyakitnya,” tutup Pipin. [dya/kun]