kab/kota: Tuban

  • Bulan Ramadhan, Banyak Pengunjung Ngabuburit di Perpusda Tuban

    Bulan Ramadhan, Banyak Pengunjung Ngabuburit di Perpusda Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Selama bulan Ramadhan, jadwal kunjungan di Perpustakaan Umum Daerah (Perpusda) Kabupaten Tuban mengalami perubahan, jika dibandingkan dengan hari biasa.

    Hal tersebut dikarenakan pada saat hari biasa banyak kunjungan dari sekolah-sekolah. Sedangkan, pada bulan Ramadan, yakni jelang berbuka puasa banyak pengunjung ngabuburit dengan membaca.

    Menurut JFT Perpusda Tuban, Jumiati bahwa aturan dari pemerintah perpustakaan umum selama bulan Ramadan tahun ini buka pelayanan mulai pukul 08.00 hingga 17.30 Wib. Sedangkan, hari-hari biasa mulai pukul 07.30 hingga 20.30 Wib.

    “Rata-rata pengunjung juga memanfaatkan jam kunjung sore hari setelah ashar, sebab mereka sambil menghabiskan waktu menunggu buka puasa,” ucap Jumiati. Senin (08/04/2024).

    Selain itu, kunjungan pengunjung di bulan Ramadan masih tetap seperti biasa. Banyak anak-anak yang memanfaatkan jam kunjung setelah pulang sekolah.

    Adapun kata Jumiati, per hari selama Ramadan sekitar 50 hingga 150 orang. Namun bedanya, kalau hari biasa lebih banyak gegara ada jam kunjung dari sekolah-sekolah.

    Ia juga menjelaskan, saat ini pengunjung Perpusda lebih banyak kemudahan, selain keberadaan perpustakaan di kecamatan yang hampir merata, juga banyaknya koleksi buku bacaan dalam format E-book atau buku digital.

    “Dengan adanya E-book, secara otomatis juga mengurangi kunjungan perpustakaan, sebab dapat diakses melalui ponsel, laptop atau komputer,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • Momen Pendaftaran KPU, PN Tuban Ungkap Ada 51 Pemohon TPD

    Momen Pendaftaran KPU, PN Tuban Ungkap Ada 51 Pemohon TPD

    Tuban (beritajatim.com) – Pengadilan Negeri (PN) Tuban ungkap sebanyak 51 pemohon telah meminta Surat Keterangan (Suket) Tidak Pernah Dipidana (TPD) untuk berkas persyaratan pendaftaran calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2024/2029 untuk 36 Kabupaten/kota yang ada di wilayah Kabupaten Tuban khususnya.

    Jumlah data tersebut tercatat pada tanggal 18 maret 2024 pukul 11.00 WIB dan akan bertambah hingga batas akhir tanggal 19 maret 2024.

    Juru bicara PN Tuban, Rizki Yanuar menyampaikan, bahwa pendaftaran untuk anggota KPU Tuban periode 2024-2029 untuk 36 kabupaten/kota dimulai pada tanggal 8 sampai 19 Maret 2024 dan sejauh ini sudah ada 51 pemohon.

    “Berdasarkan info dari PTSP sampai dengan hari ini, sebanyak 51 Surat keterangan untuk keperluan KPU sudah terbit,” ucap Rizki Yanuar. Senin (18/03/2024).

    Adapun dalam seleksi tersebut, KPU Jawa Timur (Jatim) membagi menjadi 6 timsel yakni KPU Kabupaten Tuban sendiri, masuk di Timsel Jatim 3, bersama Bojonegoro, Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Kota Surabaya. Timsel ini diketuai oleh Sasongko Budhisusetyo bersama M Zamroni sebagai sekretaris, lalu ada Arief Supriyono, Idris dan Muh Farid Ilhamuddin.

    Sedangkan, posko pendaftaran dibuka di Hotel Novotel Samator Surabaya sampai 19 Maret 2024 mendatang. Lanjut, Rizki Yanuar juga menjelaskan untuk persyaratan pemohon TPD yakni melengkapi surat permohonan dari Eraterang, Surat pernyataan, KTP, KK, SKCK, pas foto 4×6 2 lembar dan materai 10 ribu.

     

    “Dalam pengurusan tersebut juga terdapat biaya PNBP sebesar Rp 10 ribu,” terang Rizki sapanya.

    Sementara itu, sejauh ini jumlah pemohon tidak sampai membludak dan dalam pelayanan pembuatan TPD tak perlu menunggu lama, dalam satu hari langsung jadi.

    “Untuk pengurusan suket normalnya sehari langsung jadi, gak sampai berhari-hari seperti itu,” pungkasnya. [ayu/aje]

  • Balap Liar Tuban, Pelaku Dihukum Dorong Motor 4 Km

    Balap Liar Tuban, Pelaku Dihukum Dorong Motor 4 Km

    Tuban (beritajatim.com) – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tuban kembali mengamankan 25 remaja karena terlibat dalam aksi balap liar atau trek-trekan di Jalan Soekarno Hatta Tuban saat bulan Ramadhan.

    Para remaja tersebut dihukum dengan menjalani sanksi jalan sambil mendorong motor mereka sejauh 4 km menuju kantor Polres Tuban untuk mendapatkan pembinaan dan sosialisasi.

    Menurut Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Ayip Rizal, sebagai antisipasi terhadap maraknya aksi balap liar dan trek-trekan selama bulan Ramadhan, pihaknya melakukan operasi atau patroli jelang sahur di wilayah Kabupaten Tuban.

    “Iya, ada 25 orang yang terlibat dalam balap liar,” ujar AKP Ayip Rizal pada Minggu (17/03/2024).

    Para pelaku, yang rata-rata masih berusia muda atau pelajar, akan diberikan sosialisasi dan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.

    “Kami menindak mereka karena adanya banyak aduan dari masyarakat dan pengguna jalan, sehingga kami memberikan penegakan hukum,” tambahnya.

    Selain di Jalan Soekarno Hatta, para pelaku juga sering melakukan aksi balap liar di sepanjang jalan Ringroad Tuban. AKP Ayip menekankan bahwa Satlantas Polres Tuban telah melakukan patroli di wilayah tersebut karena kerap dijadikan lokasi nongkrong atau berkumpul untuk melakukan trek-trekan.

    Sejumlah remaja yang diamankan Satlantas Polres Tuban.

    “Kami mengimbau kepada orang tua untuk terus mengawasi anak-anak mereka, dan jika mereka belum pulang hingga jam 10 malam, sebaiknya disuruh pulang,” jelasnya.

    Untuk memberikan efek jera, kendaraan bermotor milik para pelaku balap liar diamankan di Mapolres Tuban selama satu bulan. Jika ingin mengambil kembali kendaraan mereka, maka harus memenuhi syarat standar yang ditentukan. [ayu/but]

  • Antisipasi Perang Sarung Tuban, Polisi Bakal Patroli

    Antisipasi Perang Sarung Tuban, Polisi Bakal Patroli

    Tuban (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Tuban memberikan imbauan kepada kalangan pemuda, remaja, dan masyarakat untuk menghindari perilaku yang tidak diinginkan menjelang dan setelah sahur. Termasuk aksi perang sarung.

    Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Rianto, menyatakan bahwa perang sarung sering terjadi saat bulan Ramadhan, seperti yang pernah terjadi di GOR Tuban, namun hal ini dapat dicegah oleh pihak Kepolisian.

    “Oleh karena itu, kami mengimbau kepada pemuda, masyarakat, dan semua orang untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan saat sahur atau menjelang sahur,” ujar AKP Rianto.

    Menurutnya, perang sarung dapat menyebabkan tawuran, maka dari itu pihak kepolisian telah melakukan patroli menjelang sahur untuk memastikan wilayah hukum Polres Tuban tetap aman, tertib, dan kondusif.

    “Kami telah gencar melakukan patroli setiap bulan Ramadhan,” tambahnya.

    Selain patroli, Polres Tuban juga telah menyebarkan imbauan melalui media sosial sebagai upaya pencegahan terhadap perilaku yang tidak diinginkan.

    Salah satu poster yang disebarkan di media sosial berisi pesan “Jika Anda peduli pada anak, pastikan anak Anda sudah berada di rumah pada pukul 22.00 WIB agar tidak menjadi korban atau pelaku kejahatan jalanan. Periksa keberadaan remaja Anda, jadikan Ramadhan sebagai waktu untuk mendapat pahala, bukan bahaya.”

    Mengenai peristiwa tawuran beberapa hari yang lalu di Kecamatan Senori yang melibatkan anak di bawah umur, Rianto menjelaskan bahwa peristiwa tersebut sudah diselesaikan di Polsek dengan didampingi orang tua karena pelaku masih di bawah umur.

    “Kedua belah pihak tidak sengaja terlibat dalam peristiwa tersebut, awalnya mereka bercanda namun salah satu dari mereka merasa tersinggung sehingga terjadi tawuran. Kini mereka sudah berbaikan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut,” tambahnya. [ayu/but]

  • Ngeyel, Belasan Santri Samsudin Blitar Kembali Dipulangkan ke Daerah Asal

    Ngeyel, Belasan Santri Samsudin Blitar Kembali Dipulangkan ke Daerah Asal

    Blitar (beritajatim.com) – Forkopimda Kabupaten Blitar kembali memulangkan santri Samsudin. Total ada 13 santri yang dipulangkan dari Pondok Samsudin di Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

    Pemulangan santri dari Pondok Nuswantoro yang merupakan milik Samsudin ini merupakan tahap ke 2. Para santri yang dipulangkan ini juga berasal dari berbagai daerah seperti Lampung, Bekasi hingga beberapa kota di Jawa Tengah.

    “Pemulangan warga melibatkan kesbangpol Kabupaten Blitar, Dinas Sosial Kab. Blitar, forkopimcam, Pemdes Rejowinangun dan pihak nuswantoro dilaksanakan pada hari jumat, 15/03/2024 pukul 07.00 wib,” kata Kasi Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashudi Jamil.

    Pemulangan ini dilakukan usai Samsudin ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polda Jatim beberapa waktu lalu. Samsudin ditahan usai kontennya bertukar pasangan membuat resah masyarakat.

    Atas pertimbangan tersebut Forkompinda Kabupaten Blitar sepakat untuk mengosongkan padepokan milik Samsudin di Kecamatan Kademangan. Seluruh santri yang sebelumnya berada di pondok milik Samsudin pun kini telah dipulangkan ke daerah asal.

    “Proses pemulangan ini merupakan tahap 2. Pemulangan berjumlah 13 orang,” imbuhnya.

    Sebelumnya Forkopimda Kabupaten Blitar, telah melakukan pemulangan santri tahap pertama. Pada tahap pertama tersebut, total ada 30 santri Samsudin yang dipulangkan ke daerah asal.

    Pemulangan santri tahap pertama tersebut dilakukan pada Sabtu (09/03/24) lalu. Adapun asal para santri Samsudin itu berasal dari berbagai daerah. Seperti dari Malang, Tuban, Banyuwangi, bahkan hingga ada yang dari Sumatera.

    Forkopimda Kabupaten Blitar memastikan pemulangan santri itu dilakukan juga untuk menjaga kondusifitas wilayah. Terlebih Samsudin selalu pemilik padepokan juga telah ditahan Polda Jatim.

    “Ini supaya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar tidak terulang kembali adanya kegaduhan dan merugikan banyak pihak. Kemudian kami (forkopimda) hadir untuk menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Blitar,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Polda Jatim resmi menetapkan Gus Samsudin sebagai tersangka dan langsung menahannya. Penetapan tersangka ini buntut viralnya konten video pengajian yang memperbolehkan bertukar pasangan. Video ini meresahkan masyarakat.

    “Dinyatakan bahwa hari ini saudara Samsudin dinyatakan sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (01/03/24).

  • Usai 4 Hari, Banjir Luapan Bengawan Solo Bojonegoro Surut

    Usai 4 Hari, Banjir Luapan Bengawan Solo Bojonegoro Surut

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro mulai surut setelah empat hari. Sedikitnya dari 48 desa di 11 kecamatan yang tergenang, kini sudah surut. Genangan air tinggal berada di area persawahan.

    “Sudah surut semua. Terakhir di Kecamatan Baureno kemarin sudah mulai surut, tinggal di lahan pertanian tapi tidak terlalu banyak,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Laela Nor Aeny, Kamis (14/3/2024).

    Terakhir banjir menggenangi Kecamatan Baureno dan Kanor. Daerah yang berada di hilir sungai. Atau sebelah timur kota yang berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Tuban.

    Di Kecamatan Baureno, sedikitnya air menggenangi empat desa. Desa Kalisari, Lebaksari, Tanggungan, dan Desa Kedungsari. Kemudian di Kecamatan Kanor ada dua desa yang tergenang akibat luapan Bengawan Solo.

    “Untuk Kedungsari, banjir sudah surut. Air mulai surut sejak kemarin sore. Banjir ini tergolong cukup lama, karena biasanya 3 hari sudah surut, ini sampai empat hari,” ujar Kepala Desa Kedungsari, Slamet Riyanto.

    Daerah tersebut, menurut Riyanto merupakan daerah langganan banjir jika terjadi luapan Sungai Bengawan Solo. Sedikitnya dampak banjir tersebut ada 260 hektar tanaman yang tergenang. “Tanaman yang tergenang ini palawija dan buah-buahan,” ungkapnya.

    “Harapan kami kedepan, untuk tanggul sungai bisa lebih ditinggikan sehingga tidak terjadi banjir kedepannya,” harapnya. [lus/aje]

  • Banjir, Petani di Rengel Tuban Terpaksa Panen Dini

    Banjir, Petani di Rengel Tuban Terpaksa Panen Dini

    Tuban (beritajatim.com) – Akibat terendam banjir luapan sungai bengawan solo, beberapa petani di wilayah Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban terpaksa panen lebih awal.

    Hal itu dilakukan lantaran petani tak ingin merugi lebih besar akibat dampak dari banjir yang sudah tiga hari ini menggenangi lahan pertanian.

    Salah seorang petani warga setempat Sani mengungkapkan, padi rentan busuk apabila tergenang air terlalu lama akibat banjir, sehingga ia memilih untuk melakukan panen lebih awal.

    “Saya panen 1 petak, belum saatnya panen sebagian menguning sebagian belum,” ucap Sani.

    Menurut Sani, padi miliknya bisa panen 1 minggu lagi, namun harus panen dini, sehingga mengakibatkan hasil panen merosot drastis dan mengakibatkan jumlah kerugian yang sangat besar.

    “Kalau panen 1 pekan lagi. Kena banjir yang harus terpaksa di panen dini,” imbuhnya.

    Masih kata Sani, selain menurunkan hasil panen dampak dari banjir ini juga membuat hasil gabah jelek. Terlihat para petani juga sibuk memanen dengan menggunakan perahu sebagai alat bantu membawa hasil panen yang dibawa ke tepi jalan.

    Sementara itu, Siti Aminah petani asal Desa Karangtinoto juga menambahkan, bahwa sudah 2 kali ia gagal panen akibat diterjang banjir dan mengalami kerugian yang sangat banyak.

    “2 petak sawah saya diterjang banjir jadi gagal panen,” tutup Siti Aminah. [ayu/aje]

  • Banjir di Tuban, Rumah 45 Keluarga di Desa Patihan Masih Terendam

    Banjir di Tuban, Rumah 45 Keluarga di Desa Patihan Masih Terendam

    Tuban (beritajatim.com) – Sebanyak 45 keluarga di Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dilaporkan masih terendam banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo.

    Menurut Kepala Dusun (Kadus) Patihan, Rohman mengatakan sejak pukul 10.00 WIB kemarin air mulai memasuki wilayah pemukiman warga Desa Patihan, hingga 2 hari tak kunjung surut.

    “Kurang lebih ada 45 KK dari beberapa RT yang rumahnya tergenang banjir,” ucap Rohman. Selasa (12/03/2024).

    Menurutnya, debit air menunjukkan tren kenaikan sejak kemarin, karena ditambah hujan deras pada sorenya, sehingga banyak rumah warga yang kemasukkan air banjir.

    Akibatnya banyak warga setempat yang kesulitan beraktivitas normal, namun meski begitu warga tetap nekat menerobos banjir untuk pergi sholat taraweh dan berbelanja.

    Adapun 45 KK dari beberapa RT di Desa Patihan, Kecamatan Widang yang dilaporkan rumahnya tergenang banjir yakni dengan rinciam warga RT 08/02, sebanyak 2 KK, warga RT 11/02 sebanyak 4 KK, warga RT 01/03 berjumlah 3 KK, warga RT 02/01 berjumlah 4 KK, warga RT 01/01 sebanyak 6 KK.

    “Sedangkan, untuk RT 08/02 ada 6 KK, RT 09/02 ada 2 KK, lalu, RT 01/03 hanya 1 KK, RT 11/02 satu KK juga, RT 09/02 tiga KK, dan RT 10/02 ada 13 KK ,” pungkasnya. [ayu/ian]

  • Banjir Selama 2 Hari, Warga Desa Karangtinoto Tuban Terisolir Berharap Ada Bantuan

    Banjir Selama 2 Hari, Warga Desa Karangtinoto Tuban Terisolir Berharap Ada Bantuan

    Tuban (beritajatim.com) – Awal bulan puasa Ramadan, sejumlah warga di Desa Karangtinoto, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban tidak bisa beraktivitas normal, lantaran selama 2 hari desa tersebut harus terisolir karena terendam banjir.

    Akibatnya, sejumlah fasilitas umum seperti jalan desa, sekolah dan masjid ikut terendam, begitu pula dengan rumah-rumah warga yang juga tergenang disebabkan oleh luapan air dari Bengawan Solo.

    Salah satu warga setempat bernama Misri menceritakan, selama dua hari aktivitas menjadi terganggu, seperti tidak bisa sholat di masjid juga mau kemana-mana susah karena jalan desa banyak yang terendam banjir.

    “Kemarin banjirnya sepinggang orang dewasa, sekarang juga belum surut,” ucap Misri kepada awak media. Selasa (12/03/2024).

    Menurutnya, akses jalan masih bisa dilewati, namun hanya dengan berjalan kaki, ada beberapa warga yang memiliki perahu bisa naik perahu untuk beraktivitas.

    “Kalau mau belanja-belanja kebutuhan pokok ya jalan kaki, ada yang pakai perahu, ban bekas juga ada,” terang dia.

    Lanjut, masih kata Misri untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari ia berbelanja sayur di Karangasem untuk buka puasa dan sahur, sebab dapur di rumahnya tergenang air, sehingga hal yang bisa dilakukan langsung membeli lauk pauk yang sudah matang.

    “Gak bisa kemana-mana air aja tingginya sepinggul, listrik dirumah juga padam,” beber Misri.

    Selain itu, Martik juga menceritakan ia habis berbelanja kebutuhan bahan pokok serta membeli LPG dengan menggunakan ban bekas dan berharap semoga segera ada bantuan dari Pemerintah akibat bencana banjir di wilayah tersebut dan sekitarnya.

    “Ya semoga airnya cepat surut, sama itu kalau ada bantuan dari pemerintah, karena kita mau belanja saja sulit kemana-mana,” tutup Martik. [ayu/ian]

  • 5 Kecamatan di Tuban Terendam Banjir, Tagana: Akibat Luapan Bengawan Solo

    5 Kecamatan di Tuban Terendam Banjir, Tagana: Akibat Luapan Bengawan Solo

    Tuban (beritajatim.com) – Beberapa wilayah di Kabupaten Tuban terendam banjir akibat luapan air dari Bengawan Solo, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Tuban ungkap ada 5 Kecamatan yang terdampak.

    Menurut ketua Tagana Tuban, Zainuri bahwa banjir luapan dari Bengawan Solo ini mengakibatkan 5 Kecamatan terendam banjir antara lain Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang. “Kami masih terus melakukan assessment sampai hari ini pukul 14.45 WIB ada 5 Kecamatan,” ucap Zainuri. Senin (11/03/2024).

    Berdasarkan data yang diberikan kepada awak media, Kecamatan Soko mengalami dampak yang cukup parah dibandingkan Kecamatan lainnya, banyak jalan lingkungan, lahan perkebunan atau pertanian serta rumah milik warga terendam banjir. “Untuk Kecamatan Parengan dan Widang masih dalam assessment,” terang Zainuri.

    Sedangkan, dampak dengan tren TMA naik di wilayah Kecamatan Soko antara lain :
    1. Desa Menilo jalan lingkungan terendam banjir sebesar 600 M dan lahan perkebunan kurang lebih 20 H
    2. Desa Kendal Rejo jalan lingkungan terendam banjir 400 M, sedangkan lahan pertanian 15 H.
    3. Desa Pandan Wangi jalan lingkungan terendam banjir 300 M dan lahan pertanian 20 H
    4. Desa Glagahsari jalan desa terendam 400 M dan semua jalan lingkungan di Desa Glagahsari tergenang, termasuk lahan pertanian 30 H.

    Kemudian, 5 rumah milik warga Desa Glagahsari dilaporkan ikut terendam yakni rumah milik Ahmad Sulianto, Mat Soleh, Sundari, Suripto dan Macrus Ali.

    5. Desa Kenongo Sari jalan desa tergenang 400 M dan jalan lingkungan 300 M, sedangkan lahan pertanian seluas 25 H.
    6. Desa Mojoagung lahan pertanian tergenang seluas 5 H
    7. Desa Sanding Rowo jalan desa tergenang 400 M, jalan lingkungan 600 M dan lahan pertanian 20 H.

    “Hingga kini ketinggian air kurang lebih 30 cm di jalan,” kata Zainuri.

    Kemudian, untuk Kecamatan Rengel ada 4 Desa yang dilaporkan terdampak yakni di Desa Karangtinoto sebesar 70%, Desa Tambakrejo 100% terdampak dan semua fasilitas umum terisolir, termasuk SDN Tambakrejo 1, SDN Tambakrejo 2 dan Dua Masjid di Desa Tambakrejo. “Lalu, Desa Kanorejo dan Desa Ngadirejo yang kini ketinggian airnya mencapai kurang lebih 60-90 CM,” imbuhnya.

    Lanjut, untuk wilayah Kecamatan Plumpang yang terdampak yakni Dusun Boan, Dusun Mlaten, Desa Kebomlati adapun jalan poros desa tergenang kurang lebih 900 M dan di Desa Kedungsoko Dusun Mojoterong jalan poros desa tergenang kurang lebih 600 M dengan ketinggian air kurang lebih 30 – 40 cm di jalan. “Upaya yang dilakukan, kami masuh melakukan assessment, layanan dukungan psikososial, sosialisasi dan dorongan kesiapsiagaan,” pungkasnya. [ayu/kun]