kab/kota: Tuban

  • Prabowo Mau Kereta Cepat Tembus Banyuwangi, MTI: Bukan Kebutuhan Mendesak

    Prabowo Mau Kereta Cepat Tembus Banyuwangi, MTI: Bukan Kebutuhan Mendesak

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memandang, pemerataan transportasi di perkotaan, desa, dan pemukiman, lebih mendesak ketimbang memikirkan pembangunan Kereta Cepat sampai dengan Surabaya maupun ujung Timur Pulau Jawa. 

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah MTI Pusat, Djoko Setijowarno menyampaikan, pembangunan kereta cepat hingga Surabaya sebaiknya dipandang sebagai keinginan, bukan kebutuhan mendesak.  

    Pasalnya, di samping riuh persoalan utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh, Presiden Prabowo Subianto meminta proyek kereta cepat sampai ke Banyuwangi, tak hanya berhenti di Surabaya.

    “Kereta cepat hingga Surabaya adalah sebuah keinginan, padahal yang kita butuhkan di Pulau Jawa adalah pondasi transportasi yang kuat dan merata,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025). 

    Djoko menegaskan bahwa kebutuhan vital infrastruktur transportasi di Jawa saat ini adalah fokus pada peningkatan angkutan umum perkotaan dan pedesaan, reaktivasi jalur rel, layanan angkutan kota dalam provinsi (AKDP), serta kemantapan jaringan jalan hingga ke pelosok desa. 

    Konektivitas transportasi antar kota di Pulau Jawa sudah terbilang memadai berkat keberadaan Tol Trans Jawa dan jalur rel ganda (double track). Namun, tantangan yang belum teratasi adalah integrasi transportasi di kawasan perkotaan, perdesaan, dan permukiman. Oleh karena itu, percepatan pembenahan transportasi umum menjadi sangat mendesak.

    Pondasi ini berarti transportasi umum perkotaan dan pedesaan yang andal, menghidupkan kembali jalur rel mati (reaktivasi jalan rel), memaksimalkan angkutan AKDP, dan memastikan setiap pelosok desa terjangkau oleh jaringan jalan yang mantap.

    Penting untuk diingat, lanjut Djoko, bahwa Indonesia adalah negara kepulauan, bukan daratan. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur dan transportasi tidak seharusnya hanya terpusat di Pulau Jawa. 

    “Percepatan pembangunan harus beralih dan difokuskan pada wilayah-wilayah di luar Jawa,” tambahnya. 

    Transprotasi Umum Masih Minim

    Mengambil contoh Jawa, dengan 30 kota di dalamnya, baru 9 kota (30%) yang memiliki transportasi umum modern dengan skema pembelian layanan. Dari 85 kabupaten di Pulau Jawa, baru 4 kabupaten (4,7%) yang memiliki transportasi umum modern, yakni Kab. Banyumas, Kab. Bekasi, Kab. Tuban dan Kab. Bangkalan.

    Menurutnya, transportasi perkotaan berbasis jalan raya dan kereta yang harus terbangun. Commuter line di Bandung Raya dan Surabaya dapat segera dibangun, ketimbang Kereta Cepat. Selain itu, transportasi perintis perdesaan wajib diadakan di Pulau Jawa.

    Secara nasional per September 2025, hanya 29 kota di Indonesia yang memiliki layanan transportasi publik formal. Sementara sebagian besar kualitasnya masih di bawah Standar Pelayanan Minimal. 

    Berdasarkan data terbaru dari berbagai sumber, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) dan pemerintah provinsi, jumlah desa di Pulau Jawa, total desa di Pulau Jawa adalah sekitar 24.772 desa. Di Provinsi Jawa Tengah terdapat 8.563 desa, Provinsi Jawa Timur (8.576 desa), Provinsi Jawa Barat (5.957 desa), Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (438 desa) dan Provinsi Banten (1.238 desa). 

    Angkutan pedesaan yang beroperasi kurang dari 5% dengan kondisi armada yang rata-rata usianya sudah lebih dari 10 tahun. 

    Untuk itu, Djoko mendorong agar pemerintah segera mengalihkan fokusnya kepada pemerataan transportasi. 

  • Modernisasi Kilang Dipandang Strategis untuk Kemandirian Energi

    Modernisasi Kilang Dipandang Strategis untuk Kemandirian Energi

    Jakarta

    Indonesia terus mempercepat modernisasi kilang minyak sebagai langkah penting memperkuat kemandirian energi nasional. Di tengah kebutuhan BBM yang terus meningkat dan ketergantungan impor yang masih tinggi, pembaruan kilang dinilai menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan keamanan pasokan energi serta efisiensi produksi dalam negeri.

    Modernisasi tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas, tetapi juga pembaruan teknologi pengolahan minyak mentah agar mampu menghasilkan BBM dengan standar lebih tinggi dan lebih ramah lingkungan. Investasi pada infrastruktur pengolahan minyak menjadi semakin krusial mengingat kondisi geopolitik global yang mudah berubah dan dapat mempengaruhi rantai pasok energi.

    Di sisi lain, peningkatan kemampuan kilang juga memberi peluang bagi Indonesia untuk mengurangi defisit perdagangan akibat tingginya impor BBM. PT Rekayasa Industri (Rekind) menjadi salah satu perusahaan nasional yang aktif mendorong percepatan modernisasi kilang.

    Sebagai perusahaan EPC (Engineering, Procurement, and Construction), Rekind telah menangani sejumlah proyek strategis yang memperkuat fondasi industri pengolahan minyak nasional. Direktur Utama Rekind, Triyani Utaminingsih menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung agenda strategis tersebut.

    “Sebagai perusahaan EPC yang telah membuktikan kapabilitasnya dalam berbagai proyek strategis nasional, Rekind memiliki rekam jejak membanggakan dalam merancang bangun dan memodernisasi kilang di Indonesia,” ujar Triyani, dikutip dari Antara, Minggu (9/11/2025).

    Rekind sebelumnya terlibat dalam proyek RDMP Balongan Phase 1 yang meningkatkan kapasitas produksi dari 125.000 menjadi 150.000 barel per hari dan diselesaikan lebih cepat dari target. Saat ini perusahaan juga terlibat dalam proyek RDMP Balikpapan yang meningkatkan kapasitas pengolahan pada Crude Distillation Unit (CDU) IV dan V.

    Dukungan Global untuk Modernisasi Kilang Indonesia

    Upaya modernisasi kilang Indonesia juga mendapat dukungan internasional. Pada Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menyatakan kesiapan Rusia membantu Indonesia memodernisasi kilang serta meningkatkan produksi dari lapangan minyak tua.

    Putin juga menyinggung proyek pembangunan kilang dan kompleks petrokimia di Jawa Timur yang digarap Pertamina bersama Rosneft.

    “Kami bersedia ikut serta dalam proyek baru di lepas pantai Indonesia dan memodernisasi infrastruktur untuk mendongkrak produksi minyak dari ladang tua,” ujar Putin.

    PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebelumnya menargetkan keputusan final investasi (FID) untuk proyek New Grass Root Refinery (NGRR) Tuban rampung tahun ini. Corporate Secretary PT KPI, Hermansyah Y. Nasroen, menegaskan bahwa kerja sama dengan Rosneft tetap berjalan.

    “Sampai saat ini Pertamina masih bersama Rosneft,” ujarnya.

    Kilang Balikpapan Jadi yang Terbesar di Indonesia

    Salah satu proyek modernisasi terbesar yang sedang dikerjakan adalah RDMP Balikpapan. Dengan kapasitas pengolahan minyak mentah mencapai 360 ribu barel per hari (bph), RDMP Balikpapan akan menjadi kilang terbesar di Indonesia, melampaui Kilang Cilacap yang berkapasitas 345 ribu bph.

    RDMP sendiri merupakan program menyeluruh untuk meningkatkan efisiensi, kapasitas, dan teknologi kilang sehingga mampu menghasilkan produk berstandar internasional. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menyebut pembangunan RDMP Balikpapan ditargetkan tuntas pada November 2025.

    “Target penyelesaian RDMP Balikpapan kami usahakan mulai start pada 10 November 2025 dan diharapkan pada 17 November 2025 sudah beroperasi dengan kapasitas minimal,” ucapnya.

    Sebagai proyek strategis nasional, RDMP RU V Balikpapan digarap PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak usaha PT KPI. Dengan kapasitas barunya, produksi BBM kilang meningkat menjadi 339 ribu bph dari sebelumnya 197 ribu bph. Produksi bensin naik dari 42 ribu menjadi 142 ribu bph, solar dari 125 ribu menjadi 156 ribu bph, dan avtur dari 30 ribu menjadi 41 ribu bph. Jika dikonversikan ke liter, total produksi BBM kilang mencapai 53,9 juta liter per hari.

    Untuk produk non-BBM seperti LPG, kapasitas melonjak menjadi 384 KTPA dari sebelumnya 48 KTPA. Seluruh peningkatan ini ditopang oleh optimalisasi dua unit utama Crude Distillation Unit (CDU): CDU IV yang ditingkatkan dari 200 menjadi 300 kbpd serta CDU V dengan kapasitas 60 kbpd.

    RDMP Balikpapan juga mengusung teknologi modern yang memungkinkan produksi BBM berstandar Euro V, dengan kadar sulfur lebih rendah dan lebih ramah lingkungan. Proyek senilai US$ 7,4 miliar ini dijadwalkan menyalakan mesin pada 10 November dan mulai memproduksi BBM pada 17 November 2025.

    Dengan beroperasinya RDMP Balikpapan, kapasitas pengolahan minyak nasional akan meningkat dari 260 ribu menjadi 360 ribu bph. Peningkatan signifikan ini diharapkan mengurangi ketergantungan pada impor BBM sekaligus memperkuat posisi Pertamina sebagai tulang punggung energi nasional.

    (akd/ega)

  • Antrean Panjang Pengisian Solar di SPBU Bojonegoro, Begini Penjelasan Pertamina

    Antrean Panjang Pengisian Solar di SPBU Bojonegoro, Begini Penjelasan Pertamina

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam sepekan terakhir menjadi perhatian publik. Pengemudi truk dan kendaraan diesel harus rela mengantre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan Pertamina Dex, Sabtu (8/11/2025).

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, memastikan bahwa stok BBM subsidi di wilayah Bojonegoro dan Tuban masih aman dan penyalurannya tetap sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah melalui BPH Migas.

    “Sebagai bagian dari penugasan pemerintah, Pertamina Patra Niaga berkomitmen memastikan kebutuhan energi masyarakat terpenuhi. Penyaluran BBM subsidi dilakukan sesuai kuota dan titik layanan jual yang telah ditetapkan,” ujar Ahad.

    Terkait antrean yang mengular di sejumlah SPBU, Ahad menegaskan bahwa penyaluran BBM di lapangan tetap berjalan normal, meski ada beberapa titik yang sempat kosong karena pengiriman masih dalam perjalanan. “Jika ada yang kosong, statusnya sedang dalam pengiriman. Kami memantau stok produk di masing-masing SPBU secara digital,” jelasnya.

    Ahad menjelaskan, pengiriman BBM ke setiap SPBU disesuaikan dengan kuota yang telah ditetapkan. Hingga triwulan ketiga tahun 2025, realisasi penyaluran Biosolar di Kabupaten Bojonegoro mencapai 46 ribu KL atau 79 persen dari kuota tahunan, sedangkan di Kabupaten Tuban mencapai 72 ribu KL atau 74 persen dari kuota.

    Ia menambahkan, Pertamina juga memperketat prioritas pengisian hanya untuk kendaraan, sekaligus meminimalkan potensi pengisian ke pihak non-kendaraan yang berpotensi menjadi pengepul. “Dengan suplai dan mitigasi ini, kami berharap distribusi kembali normal dan masyarakat bisa terlayani dengan baik,” tandas Ahad.

    Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro turut turun tangan menyikapi antrean solar yang dikeluhkan warga. Melalui koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga, Pemkab memastikan stok solar di daerahnya mencukupi, meski ada perubahan dalam mekanisme distribusi.

    “Pemkab Bojonegoro sudah berkoordinasi dengan PT Patra Niaga untuk mencari solusi terbaik atas kondisi ini. Stok BBM Solar secara nasional masih dapat memenuhi permintaan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Kadisdagkop-UM) Kabupaten Bojonegoro, Retno Wulandari. (lus/kun)

  • Antrean Panjang di SPBU, Begini Penjelasan Dinas Perdagangan Koperasi dan UM Bojonegoro

    Antrean Panjang di SPBU, Begini Penjelasan Dinas Perdagangan Koperasi dan UM Bojonegoro

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Antrean panjang kendaraan yang akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar terlihat di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Bojonegoro. Kondisi itu mulai terjadi sejak sepekan belakangan.

    Menyikapi hal itu, Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (UM) Kabupaten Bojonegoro mengaku telah berkoordinasi dengan dengan pihak pengelola SPBU dan PT Patra Niaga untuk mengetahui pasokan solar agar bisa sesuai kebutuhan masyarakat.

    “Selama ini SPBU memperoleh kuota pengiriman yang telah ditetapkan oleh Pertamina,” ujar Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Bojonegoro Retno Wulandari, Jumat (7/11/2025).

    Menurut Retno, hasil koordinasi yang dilakukan, mekanisme pengiriman BBM ke SPBU saat ini berubah. Pihak SPBU tidak bisa mengajukan permintaan tambahan kuota. Hal itu berlaku sejak 21 Oktober 2025. Pengiriman kini hanya dilakukan sesuai kuota plotting dari Pertamina.

    “Tanpa dapat dilakukan penambahan kuota sebagaimana sebelumnya. Kalau sebelumnya masih dapat dipenuhi karena secara nasional stok BBM dinilai cukup,” jelasnya.

    Selain itu, untuk Pertamina Dex, tidak terdapat sistem kuota seperti halnya Biosolar B40. Namun berdasarkan informasi yang diterima, stok Pertamina Dex di Terminal BBM Tuban saat ini kosong, sehingga berpengaruh terhadap pasokan ke SPBU di wilayah Bojonegoro.

    “Pemkab Bojonegoro juga telah melakukan koordinasi dengan pihak PT Patra Niaga selaku badan usaha penyalur BBM Pertamina, guna mencari solusi terbaik atas kondisi ini,” imbuhnya.

    Namun disinggung soal jumlah kuota BBM jenis solar di Bojonegoro, Retno belum memberikan jawaban. Berdasarkan pantauan di sejumlah SPBU wilayah perkotaan, selain terjadi antrean panjang, BBM jenis solar juga mengalami pengurangan kuota. Sehingga sering kosong.

    Dalam situasi seperti ini, Pemkab Bojonegoro memastikan akan terus memantau perkembangan distribusi BBM, khususnya jenis solar, agar kebutuhan masyarakat dan sektor usaha dapat tetap terpenuhi. [lus/ian]

  • BNNK Tuban Temukan 4 Orang Positif Sabu dalam Tes Urine di Kawasan Rawan Narkotika

    BNNK Tuban Temukan 4 Orang Positif Sabu dalam Tes Urine di Kawasan Rawan Narkotika

    Tuban (beritajatim.com) – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tuban melaksanakan Operasi Pemulihan Kampung Rawan Narkotika Terpadu dengan kegiatan deteksi dini melalui tes urine penyalahgunaan narkotika. Razia digelar di empat lokasi berbeda di wilayah Perbon, Sugihwaras, dan Kingking, Jumat (7/11/2025), dan menemukan empat orang positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

    Kepala BNN Kabupaten Tuban, AKBP Bagus Hari Cahyono, menyatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya nasional sesuai arahan Kepala BNN RI untuk memperkuat pemulihan kawasan rawan narkotika.

    “Kegiatan ini menyasar wilayah yang teridentifikasi memiliki tingkat kerawanan terhadap penyalahgunaan narkoba,” ujar Bagus.

    Dalam operasi tersebut, BNNK Tuban menggandeng tim gabungan dari Satresnarkoba Polres Tuban, Subdenpom V/2-4 Tuban, dan Satpol PP Kabupaten Tuban. Tes urine dilakukan terhadap penghuni kos dan lokasi rawan narkoba di Kelurahan Kingking, Perbon, dan Sugihwaras Jenu.

    Hasilnya, dari empat lokasi yang diperiksa, empat orang dinyatakan positif mengonsumsi amphetamine (sabu), terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan. Keempatnya saat ini diamankan di Kantor BNNK Tuban untuk assessment dan pendalaman lebih lanjut sesuai prosedur BNN.

    Bagus menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika), serta mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk mendukung terwujudnya Tuban Bersih Narkoba (Bersinar). [dya/beq]

  • Polda Jatim Tangkap Perampok Spesialis Minimarket

    Polda Jatim Tangkap Perampok Spesialis Minimarket

    Surabaya (beritajatim.com) – Perampok spesialis minimarket ditangkap Subdit Jatanras Direktorat Reserse Krimina Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim. Dalam melakukan aksi, para perampok ini menggunakan senjata api (Senpi) dan juga senjata tajam (Sajam).

    Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Abraham Jules Abast mengatakan, di Jawa Timur terjadi di empat lokasi berbeda, yakni Kabupaten Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban.

    “Dari hasil ungkap, di Jawa Timur, kasus pencurian terjadi di beberapa mini market wilayah Kabupaten Magetan, Nganjuk, Lamongan, dan Tuban. Dua tersangka berhasil kita amankan dan dua lainnya dalam pengejaran alias DPO, ” ujar Kombes Pol Abraham Jules Abast, Kamis (6/11/2025).

    TKP pertama, terang Kombes Jules, terjadi pada Kamis, 4 September 2025, di sebuah minimarket di Jalan Raya Solo-Mas, Kabupaten Magetan. Pada hari yang sama, perampokan juga terjadi di Desa Paron, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Selanjutnya, pada Minggu, 7 September 2025, minimarket di Jalan Raya Babat, Lamongan, menjadi sasaran. Terakhir, pada Senin, 8 September 2025, perampokan terjadi di Jalan Martadinata, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.

    “Modus operandi yang digunakan oleh para tersangka adalah pencurian dengan kekerasan. Mereka mengincar uang yang ada di laci kasir, brankas, serta rokok yang ada di toko. Dalam aksinya, para pelaku membawa dua buah golok sebagai senjata dan juga senjata api,” terangnga.

    Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain satu unit mobil yang digunakan para pelaku, BPKB, dua buah golok, dua buah tas, dan dua buah lakban berwarna merah dan juga Senpi.

    “Para tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal 9 hingga 15 tahun penjara,” tegas Jules.

    Sementara Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur menambahkan, bahwa kelompok ini merupakan spesialis perampok minimarket yang dikenal sebagai kelompok Jabar. Mereka berasal dari Depok, Srengseng Sawah, dan Bogor. Sebelumnya, kelompok ini beraksi di Jawa Tengah, sebelum akhirnya menyasar wilayah Jawa Timur.

    “Mereka tidak langsung masuk ke semua lokasi. Jika ada banyak orang, mereka tidak berani. Sasarannya adalah minimarket yang sepi dengan hanya ada dua atau tiga pegawai,” kata AKBP Arbaridi Jumhur.

    Dari hasil perampokan, para pelaku rata-rata mendapatkan uang sekitar 20 hingga 40 juta rupiah. Selain uang, mereka juga mengambil rokok mahal yang kemudian dijual kembali. “Para pelaku ini juga memiliki gaya hidup yang mewah dan terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” pungkas AKBP Arbaridi Jumhur. [uci/aje]

  • Kapolres Tuban Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Ini Pesannya

    Kapolres Tuban Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Ini Pesannya

    Tuban (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Tuban menggelar upacara serah terima jabatan (Sertijab) sejumlah pejabat utama, di antaranya Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Kamis (6/11/2025). Upacara berlangsung khidmat di halaman Mapolres Tuban, dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale.

    Dalam kesempatan tersebut, jabatan Kasat Reskrim Polres Tuban yang sebelumnya diemban AKP Dimas Robin Alexander, S.Tr.K., S.I.K., M.T., M.Sc., resmi diserahkan kepada AKP Bobby Wirawan Wicaksono Elsam, S.Tr.K., S.I.K., M.Si., yang sebelumnya menjabat Kanit 1 Satreskrim Polrestabes Surabaya, Polda Jatim.

    Sementara itu, jabatan Kasat Lantas Polres Tuban yang semula dipegang AKP Moh. Imam Reza, S.Tr.K., S.I.K., M.H., kini diserahkan kepada AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K..

    Selain dua posisi utama tersebut, Iptu Dwi Purwoko yang sebelumnya menjabat Kaurbinops Satreskrim Polres Tuban mendapat promosi menjadi PS. Kapolsek Bancar, menggantikan AKP Darwanto yang dipindahkan sebagai Kapolsek Jenu. Dalam kesempatan yang sama, Iptu Siswanto juga resmi dilantik sebagai PS. Kasihumas Polres Tuban.

    Kapolres AKBP William Tanasale menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Kapolda Jawa Timur Nomor Kep/484/X/2025 tentang pengukuhan, pemberhentian, dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polda Jatim.

    “Mutasi jabatan adalah hal yang wajar di tubuh Polri sebagai bentuk penyegaran serta upaya meningkatkan kinerja organisasi,” tegas AKBP Tanasale.

    Kapolres Tuban saat memimpin Sertijab dua Pejabat Utama Polres Tuban dan lainnya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kerja kerasnya selama bertugas di Polres Tuban.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Robin dan Pak Imam atas dedikasi, kerja keras, dan motivasi yang diberikan kepada anggota. Banyak hal positif yang telah mereka torehkan selama bertugas,” ujarnya.

    Kepada para pejabat baru, Kapolres menyampaikan ucapan selamat datang serta pesan agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

    “AKP Bobby adalah sosok perwira operasional yang memiliki kinerja baik. Saya berharap apa yang telah dilakukan Pak Robin dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,” katanya.

    Selain itu, AKBP Tanasale juga menaruh harapan besar kepada AKP Hariyazie sebagai Kasat Lantas yang baru.

    “Kami pernah berdinas bersama di Polda Maluku. Saya tahu betul beliau memiliki rekam jejak yang baik di bidang lalu lintas. Semoga ke depan bisa menghadirkan inovasi dan terobosan di Polres Tuban,” tambahnya.

    Mengakhiri sambutannya, Kapolres meminta seluruh pejabat yang baru dilantik agar segera beradaptasi dan bekerja maksimal dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab barunya. [dya/but]

     

     

  • Kapolres Tuban Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Ini Pesannya

    Kapolres Tuban Pimpin Sertijab Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Ini Pesannya

    Tuban (beritajatim.com) – Kepolisian Resor (Polres) Tuban menggelar upacara serah terima jabatan (Sertijab) sejumlah pejabat utama, di antaranya Kasat Reskrim dan Kasat Lantas, Kamis (6/11/2025). Upacara berlangsung khidmat di halaman Mapolres Tuban, dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale.

    Dalam kesempatan tersebut, jabatan Kasat Reskrim Polres Tuban yang sebelumnya diemban AKP Dimas Robin Alexander, S.Tr.K., S.I.K., M.T., M.Sc., resmi diserahkan kepada AKP Bobby Wirawan Wicaksono Elsam, S.Tr.K., S.I.K., M.Si., yang sebelumnya menjabat Kanit 1 Satreskrim Polrestabes Surabaya, Polda Jatim.

    Sementara itu, jabatan Kasat Lantas Polres Tuban yang semula dipegang AKP Moh. Imam Reza, S.Tr.K., S.I.K., M.H., kini diserahkan kepada AKP Muhammad Hariyazie Syakhranie, S.Tr.K., S.I.K..

    Selain dua posisi utama tersebut, Iptu Dwi Purwoko yang sebelumnya menjabat Kaurbinops Satreskrim Polres Tuban mendapat promosi menjadi PS. Kapolsek Bancar, menggantikan AKP Darwanto yang dipindahkan sebagai Kapolsek Jenu. Dalam kesempatan yang sama, Iptu Siswanto juga resmi dilantik sebagai PS. Kasihumas Polres Tuban.

    Kapolres AKBP William Tanasale menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Kapolda Jawa Timur Nomor Kep/484/X/2025 tentang pengukuhan, pemberhentian, dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polda Jatim.

    “Mutasi jabatan adalah hal yang wajar di tubuh Polri sebagai bentuk penyegaran serta upaya meningkatkan kinerja organisasi,” tegas AKBP Tanasale.

    Kapolres Tuban saat memimpin Sertijab dua Pejabat Utama Polres Tuban dan lainnya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kerja kerasnya selama bertugas di Polres Tuban.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Robin dan Pak Imam atas dedikasi, kerja keras, dan motivasi yang diberikan kepada anggota. Banyak hal positif yang telah mereka torehkan selama bertugas,” ujarnya.

    Kepada para pejabat baru, Kapolres menyampaikan ucapan selamat datang serta pesan agar segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.

    “AKP Bobby adalah sosok perwira operasional yang memiliki kinerja baik. Saya berharap apa yang telah dilakukan Pak Robin dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan,” katanya.

    Selain itu, AKBP Tanasale juga menaruh harapan besar kepada AKP Hariyazie sebagai Kasat Lantas yang baru.

    “Kami pernah berdinas bersama di Polda Maluku. Saya tahu betul beliau memiliki rekam jejak yang baik di bidang lalu lintas. Semoga ke depan bisa menghadirkan inovasi dan terobosan di Polres Tuban,” tambahnya.

    Mengakhiri sambutannya, Kapolres meminta seluruh pejabat yang baru dilantik agar segera beradaptasi dan bekerja maksimal dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab barunya. [dya/but]

     

     

  • Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Polres dan BPBD Tuban Cek Kesiapan Tim dan Perlengkapan Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi

    Tuban (beritajatim.com) – Polres Tuban bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban melakukan pengecekan kesiapan personel dan perlengkapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi saat musim penghujan. Kegiatan siaga tanggap bencana tersebut melibatkan unsur TNI/Polri, BPBD, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, serta berbagai elemen relawan kebencanaan di Kabupaten Tuban.

    Wakapolres Tuban Kompol Achmad Robial menjelaskan, langkah kesiapsiagaan ini merupakan tindak lanjut arahan Kapolri agar setiap daerah memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana. Indonesia yang berada di cincin api atau Ring of Fire termasuk salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di dunia.

    “Data BNPB hingga 19 Oktober 2025 mencatat telah terjadi 2.606 bencana di Indonesia, meliputi 1.289 banjir, 544 cuaca ekstrem, 511 kebakaran hutan dan lahan, 189 tanah longsor, 22 gempa bumi, 4 erupsi gunung berapi, serta bencana lainnya yang mengakibatkan 361 orang meninggal dunia, 37 hilang, 615 luka, dan lebih dari 5,2 juta warga mengungsi,” ujar Kompol Robial, Rabu (5/11/2025).

    Ia menegaskan, apel siaga ini menjadi langkah awal untuk memastikan seluruh personel, sarana, dan prasarana siap digunakan dalam situasi darurat. Pemeriksaan meliputi kendaraan operasional, perahu karet, alat evakuasi, hingga perlengkapan medis yang akan digunakan jika bencana terjadi.

    “Berdasarkan data BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Untuk Kabupaten Tuban, potensi banjir, tanah longsor, puting beliung, dan gelombang tinggi perlu diantisipasi sejak dini,” imbuhnya.

    Kompol Robial juga mengimbau masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem dan segera melapor ke layanan darurat apabila menemukan potensi bencana di lingkungan sekitar. Menurutnya, penanggulangan bencana tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi membutuhkan sinergi seluruh elemen masyarakat.

    “Kami berharap masyarakat ikut berperan aktif. Kesiapsiagaan ini penting agar kita bisa mengurangi risiko dan dampak bencana sejak awal,” tegasnya.

    Dari hasil pemetaan, terdapat empat kecamatan di Kabupaten Tuban yang tergolong rawan banjir karena dilalui aliran Sungai Bengawan Solo, yaitu Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Selain menjadi sumber air bagi pertanian, wilayah ini juga berpotensi mengalami banjir akibat curah hujan tinggi maupun luapan air kiriman dari wilayah hulu. [dya/beq]

  • Motif Asmara, Perangkat Desa di Tuban Tewas Dibacok Tetangganya Sendiri

    Motif Asmara, Perangkat Desa di Tuban Tewas Dibacok Tetangganya Sendiri

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang perangkat desa bernama Riyadi (55) warga Desa Jarorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, tewas dibacok oleh tetangganya sendiri, Warsidam (50), diduga karena motif asmara. Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, Rabu (5/11/2025).

    Kanit Tindak Pidana Umum (Tipidum) Satreskrim Polres Tuban, Ipda Moh. Rudi, mengatakan peristiwa bermula ketika korban mengambil air di penampungan desa setempat. “Awal mulanya saat korban mengambil air di penampungan desa,” ujar Ipda Moh. Rudi, Rabu (05/11/2025).

    Pelaku yang sudah mengetahui kebiasaan korban setiap pagi mengambil air, lantas mendatangi lokasi dengan membawa senjata tajam jenis parang atau bendho. “Setelah kami mendapatkan laporan, petugas langsung menuju lokasi dan mengamankan pelaku,” kata Rudi.

    Diketahui, rumah pelaku dan korban saling berdekatan. Pelaku mendatangi korban menggunakan sepeda motor, kemudian melakukan pembacokan sebanyak enam kali hingga korban meninggal di tempat. “Untuk sementara pelaku nekat membacok karena modus asmara. Akan tetapi, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang Rudi.

    Korban mengalami luka parah akibat serangan tersebut dan meninggal dunia di lokasi kejadian. Polisi telah menahan pelaku dan menjeratnya dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara, serta subsider pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. [dya/beq]