kab/kota: Tuban

  • Update Gempa Tuban Pukul 18.11 WIB: Terjadi 57 Guncangan

    Update Gempa Tuban Pukul 18.11 WIB: Terjadi 57 Guncangan

    Tuban (beritajatim.com) – Gempa bumi susulan terus terjadi di wilayah Kabupaten Tuban, Jumat (22/03/2024). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban hingga kini telah mencatat sebanyak 57 gempa susulan pukul 18.11 WIB.

    Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto mengatakan, gempa bumi tektonik dengan titik koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km pukul 11.22.45 WIB hingga 18.11 WIB masih terjadi susulan.

    “Hingga kini sebanyak 57 gempa susulannya,” ucap Zem Irianto.

    Gempa bumi yang paling dirasakan oleh masyarakat sebanyak 4 kali yakni yang pertama 6.0 SR Pukul 11.22 WIB, lalu yang kedua sebanyak 5.3 SR Pukul 12.31 dan yang paling besar 6.5 SR Pukul 15.52 hingga pukul 16.19 sebesar 5.1 SR.

    “Kalau di Tuban terasa tapi paling parah justru di luar Tuban, seperti Bawean Gresik, Surabaya dan sekitarnya,” terang Zem Irianto.

    Menurutnya, gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tuban yang hingga kini masih ada gempa susulan bersifat Fluktuatif artinya masih ada susulan dan bisa jadi tidak. Hal ini disebabkan karena patahan-patahan kecil untuk menuju kestabilan pergerakan sesarnya.

    “Dihimbau untuk masyarakat agar tidak panik, dan tetap tenang, hindari bangunan-bangunan yang retak maupun rapuh dan jaga keselamatan,” pungkasnya. [ayu/but]

  • Gempa Tuban, Kandang Ayam Milik Warga Semanding Ambruk

    Gempa Tuban, Kandang Ayam Milik Warga Semanding Ambruk

    Tuban (beritajatim.com) – Sebuah kandang ayam di Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban roboh usai terkena guncangan gempa tektonik, Jumat (22/3/2024). Gempa ini episentrumnya terletak pada koordinat 5,79° LS ; 112,32° BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km pukul 11.22.45 WIB.

    Diketahui kandang ayam tersebut milik Winarlin (60). Sebanyak 7 personel dan Kapolsek Semanding Iptu Muhammad Yusuf bersama relawan Tagana Tuban melakukan pengecekan. “Di wilayah Semanding ada satu kandang ayam yang roboh akibat gempa tadi siang,” ucapnya.

    Yusuf menambahkan, kondisi bangunan kandang ayam milik Winarlin ini sudah rapuh atau lapuk, sehingga saat terkena guncangan gempa langsung roboh. “Diperkirakan total kerugian Rp3 sampai Rp5 juta,” imbuhnya.

    Sedangkan, ayam di kandang tersebut berlarian kabur dan tidak tahu kemana. Namun, menurut Kapolsek Semanding, ayam-ayam tersebut tidak mati. “Berdasarkan keterangan beliau, ayamnya tidak ada yang mati,” ujarnya.

    Ia juga mengimbau kepada masyarakat apabila ada gempa, sekiranya bangunan yang kurang kokoh silakan langsung keluar. Itu untuk menjaga keselamatan.

    Sementara itu, Winarlin mengatakan bahwa saat itu sedang di dalam rumah. Dia tidak mengetahui bahwa kandang ayam miliknya ambruk. “Saya pas di dalam rumah itu ya kerasa, ono lindu (ada gempa). Terus saya dikabari kalau kandang ayam milik saya ambruk,” tutup Winarlin. [ayu/suf]

  • Tuban Diguncang 28 Gempa Susulan

    Tuban Diguncang 28 Gempa Susulan

    Tuban (beritajatim.com) – Gempa susulan terus terjadi di wilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tuban telah mencatat sebanyak 28 gempa susulan, Jumat (22/03/2024).

    Gempa yang paling dirasakan oleh masyarakat sebanyak 3 kali. Terdiri dari gempa yang pertama 6.0 SR pukul 11.22 WIB, lalu yang kedua sebanyak 5.3 SR pukul 12.31, dan yang paling besar 6.5 SR pukul 15.52 hingga pukul 16.19 sebesar 5.1 SR.

    Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto menyampaikan bahwa gempa bumi di Tuban lebih terasa di luar wilayah Tuban. Seperti daerah Surabaya, Gresik, Mojokerto, dan lain-lain.

    “Yang paling parah Bawean Gresik, disana bangunan-bangunan pada roboh,” ucap Zem Irianto.

    Pada grafik gempa bumi utama dan susulan di Bawean, Gresik, sampai pada pukul 14.30 WIB tercatat sudah 19 kali gempa susulan.

    “Kalau di Tuban cuma yang dirasakan sekali goncangannya oleh masyarakat tadi 2 kali, sama yang barusan 6,5 SR,” imbuhnya.

    Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Tuban ini dengan Episenter terletak pada koordinat 5,79° LS; 112,32° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 Km arah Timur Laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 km pukul 11.22.45 WIB hingga 17.06 WIB masih terjadi susulan.

    “Gempa susulan ini sifatnya fluktuatif itu tidak tetap kekuatannya, kadang terasa kadang juga tidak, karena gempa susulan terjadi sebab patahan kecil-kecil untuk menuju kestabilan pergerakan sesarnya,” tutup Zem Irianto. [ayu/but]

    Sebagai informasi, info update gempa di Tuban pukul 16.19 WIB:

    1. 6.0 SR PUKUL 11.22
    2. 4.4 SR PUKUL 11.35
    3. 3.1 SR PUKUL 11.43
    4. 3.0 SR PUKUL 11.45
    5. 3.5 SR PUKUL 11.56
    6. 2.7 SR PUKUL 12.11
    7. 5.3 SR PUKUL 12.31
    8. 3.9 SR PUKUL 12.37
    9. 3.5 SR PUKUL 12.40
    10. 3.0 SR PUKUL 12.44
    11. 2.9 SR PUKUL 12.49
    12. 3.0 SR PUKUL 13.03
    13. 4.1 SR PUKUL 13.05
    14. 3.6 SR PUKUL 13.06
    15. 3.0 SR PUKUL 13.09
    16. 3.5 SR PUKUL 13.18
    17. 3.7 SR PUKUL 13.53
    18. 3.7 SR PUKUL 14.04
    19. 3.2 SR PUKUL 14.07
    20. 3.1 SR PUKUL 14.11
    21. 3.7 SR PUKUL 15.19
    22. 3.0 SR PUKUL 15.33
    23. 6.5 SR PUKUL 15.52
    24. 4.2 SR PUKUL 16.07
    25. 4.1 SR PUKUL 16.12
    26. 4.5 SR PUKUL 16.14
    27. 4.3 SR PUKUL 16.18
    28. 5.1 SR PUKUL 16.19

     

  • Polda Jatim Umumkan 5 Bangunan Ambruk di Tuban Akibat Gempa

    Polda Jatim Umumkan 5 Bangunan Ambruk di Tuban Akibat Gempa

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) merilis update usai gempa yang terjadi di Kabupaten Tuban.

    Ada lima bangunan yang diketahui roboh. Bangunan tersebut ada di Desa Glagahsari Kecamatan Soko, 1 (Satu) Bangunan Rumah Rohboh dan tidak ada korban jiwa.

    Bangunan kedua, balai Desa Dagangan Kecamatan Parengan Roboh (balai desa tersebut merupakan balai desa lama), satu Rumah Tua yang sudah lapuk roboh di Desa Sidokumpul Kecamatan Bangilan.

    Kemudian rumah HJ. Dartik Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel Dinding dan keramik rumah rontok.

    Kemudian sebuah kandang ayam 5m x 5m milik Sdri. WINARLIN di Ds. Bejagung, Kec. Semanding (kerugian materil Rp. 2.500.000).

    ” Gempa yang terjadi tidak berpotensi Tsunami, dan hasil pengecekan oleh petugas polsek jajaran bersama BPBD Kabupaten Tuban tidak terdapat korban jiwa, hanya mengakibatkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan. Ini perlu diluruskan karena sudah bermunculan kabar-kabar yang tidak benar di media sosial,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto. [uci/ted]

  • Gempa Tuban Pukul 15.54 WIB Terasa Hingga Ngawi, Madiun, Magetan 

    Gempa Tuban Pukul 15.54 WIB Terasa Hingga Ngawi, Madiun, Magetan 

    Ngawi (beritajatim.com) – Wilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur kembali diguncang gempa pada Jumat (22/3/2024) pukul 15.54 WIB sore. Guncangannya terasa sampai Kabupaten Ngawi, Magetan, Madiun, dan Kota Madiun. 

    Sejumlah warga sempat panik meski tidak ada kerusakan yang parah imbas guncangan tersebut. Salah seorang warga Ngawi, Ratna mengatakan, dirinya sedang di dapur untuk menyiapkan hidangan buka puasa. 

    “Tahu-tahu lampu di dapur yang menggantung itu bergerak. Saya juga kerasa ada guncangan begitu. Ternyata gempa, tapi di sini gak ada yang sampai rusak. Guncangannya gak begitu kencang,” kata Ratna. 

    Niken, salah seorang warga Magetan mengetahui jika ada guncangan gempa saat kucing kesayangannya tiba-tiba berlari seolah ketakutan. Saat melihat kucingnya takut, Niken mulai merasakan guncangan. “Cukup lama guncangannya, lebih dari 10 detik saya rasa. Tapi untungnya gak ada kerusakan atau dampak ke bangunan,” katanya. 

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun mengonfirmasi bahwa memang terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,5 SR  dengan episentrum 130 km timur laut Tuban Jawa Timur. Tidak berpotensi tsunami dari gempa ini. [fiq/kun] 

  • Gempa Berkali-kali, Warga Lamongan Tak Berani Masuk Rumah, Perabotan Berantakan

    Gempa Berkali-kali, Warga Lamongan Tak Berani Masuk Rumah, Perabotan Berantakan

    Lamongan (beritajatim.com) – Guncangan gempa membuat para warga Lamongan berhamburan keluar dari rumah dan tempat mereka bekerja.

    Gempa juga membuat sejumlah perabotan dan barang dagangan di toko-toko menjadi berantakan dan berserakan.

    Guncangan gempa ini merupakan susulan dari gempa Gempa Tuban M 6,1 sebelumnya. Bahkan, gempa ini sangat terasa dan terjadi berulang-ulang kali di kawasan pantura Lamongan.

    Banyak warga yang tak berani masuk ke rumahnya karena takut ada gempa lagi. Mereka juga khawatir akan keselamatan keluarga jika harus berdiam diri di dalam rumah.

    “Iya mas, kami sekeluarga keluar dari rumah, gempa terjadi sekitar pukul 15.45 WIB. Saya sendiri sangat takut tadi, karena pas sedang mandi, air di bak mandi tiba-tiba mulak-malek,” kata Syarifah, warga Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran, Lamongan Jumat (22/3/2024).

    Hal senada juga dikatakan oleh Etik, warga Kecamatan Paciran yang mengatakan banyak barang dagangan di toko-toko yang berantakan, khususnya di beberapa toserba. Menurutnya, gempa susulan yang terjadi sekitar pukul 15.45 WIB sangat terasa.

    “Guncangan sangat terasa jika dibandingkan dengan yang tadi. Ini banyak perabotan rumah warga dan barang-barang di toko yang berantakan. Warga takut, jika ada gempa susulan yang lebih besar lagi,” ungkap Etik.

    Sementara itu, saat gempa pertama kali terjadi, sejumlah pegawai di Gedung Pemkab Lamongan 7 lantai banyak yang panik dan berebut keluar, utamanya mereka yang berada di lantai paling atas.

    Guncangan yang terjadi pada pukul 11.23 WIB itu membuat mereka berlarian melewati tangga turun dan tak sabar jika harus berantrian melewati lift.

    “Kebetulan tadi saya pas di atas (Ruangan), royokan mlayu (Berebut berlarian),” cerita Linda, salah seorang pegawai Pemkab Lamongan.

    Linda juga menuturkan, banyak pegawai yang berteriak ketakutan saat merasakan gempa. Bahkan ada pula yang reflek bersembunyi di bawah meja karena saking ketakutannya.

    “Terasa banget gempanya. Ada yang nggak berani turun, takut malah jatuh katanya. Ada juga yang teriak keras.gempa, gempa, gempa,” pungkasnya.[riq/ted]

  • Gempa Tuban, Pasien RSUD Sangkapura Bawean Dievakuasi

    Gempa Tuban, Pasien RSUD Sangkapura Bawean Dievakuasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Manajemen RSUD Umar Mas’ud Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, segera melakukan evakuasi pasien imbas gempa Tuban yang mengguncang pada Jumat (22/3/2024).

    Menurut sumber beritajatim.com, sebanyak 20 pasien rawat inap RSUD Sangkapura dievakuasi. Mereka dibawa keluar di titik utara dan selatan tempat parkir RSUD.

    Proses evakuasi pasien RSUD Sangkapura Pulau Bawean Gresik. Seluruh pasien rawat inap dikeluarkan pasca Gempa Tuban. (Foto: Ist)

    “Sebagian pasien dibawa keluar sejak gempa pertama pukul 11.30 WIB, dan hampir semua pasien dibawa keluar setelah gempa kedua,” kata sumber tersebut kepada beritajatim.com.

    Pasien dikumpulkan di parkiran RSUD Sangkapura Pulau Bawean Gresik pasca gempa Tuban yang mengguncang 6,5 M pada Jumat (22/3/2024).

    Gempa juga menyebabkan kerusakan sebagian bangunan RSUD Sangkapura. “Ruang UGD dan Farmasi mengalami kerusakan, atap jebol,” kata dia.

    Sebelumnya, gempa juga membuat Masjid Al Muhajirin di Kecamatan Sangkapura roboh. Sebagian dinding dan pagar ambruk. [beq]

  • Masjid di Pulau Bawean Gresik Roboh Imbas Gempa Tuban 6,5 M

    Masjid di Pulau Bawean Gresik Roboh Imbas Gempa Tuban 6,5 M

    Surabaya (beritajatim.com) – Masjid Al Muhajirin di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, dilaporkan roboh. Masjid tersebut terdampak gempa Tuban 6,5 M yang mengguncang pada Jumat (22/3/2024) sore.

    Dalam video amatir yang diterima beritajatim.com, tampak bagian depan masjid roboh. Dinding masjid hancur dan terlihat puing-puing berserakan.

    Rangka atap juga tampak ambruk. Sebagian genteng masih terpasang pada rangka.

    Sementara pagar depan masjid terlihat ambruk. Besi yang menjadi pagar tampak berantakan.

    Sebelumnya, gempa sempat mengguncang kawasan Kabupaten Tuban sebanyak dua kali dengan kekuatan masing-masing 6,0 M dan 6,5 M. Jarak antara gempa pertama dan kedua cukup jauh, sekitar 4,5 jam.

    Getaran gempa cukup luas dirasakan, bahkan hingga beberapa daerah. Di Surabaya sendiri, getaran gempa terasa cukup kuat. Sejumlah pengunjung mall di Surabaya sampai berhamburan keluar. [beq]

  • Dampak Gempa Tuban, 2 Sekolah dan 5 Rumah Warga di Pulau Bawean Gresik Rusak

    Dampak Gempa Tuban, 2 Sekolah dan 5 Rumah Warga di Pulau Bawean Gresik Rusak

    Gresik (beritajatim.com)- Dampak gempa bumi berkekuatan 6,0 skala richter membuat warga Pulau Bawean Gresik masih waspada. Pasalnya, saat gempa terjadi ada 2 bangunan sekolah serta 6 rumah milik warga mengalami kerusakan meski tidak parah. Selain berdampak pada bangunan. Gempa bumi tersebut juga membuat pasien di RS Umar Mas’ud Bawean diungsikan sementara.

    Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, 2 sekolah yang terdampak gempa ada di Kecamatan Sangkapura. Dimana, jendela SMAN Sangkapura jatuh dan pecah. Hal yang sama terjadi di SD Muhammadiyah Sangkapura. Keramik dindingnya terlepas.

    Sedangkan rumah warga yang terdampak terjadi di Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura. Rumah milik Halimi tembok dindingnya retak.

    Hal yang sama terjadi di Kecamatan Tambak. Ada 4 rumah milik warga terimbas dampak gempa. Yakni di Desa Kelompanggubung 1 unit rumah temboknya retak-retak. Serta 3 unit rumah di Desa Telukjatidawang sebagian tembok runtuh.

    Kalaksa BPBD Gresik Suyono mengatakan, terkait dengan kejadian ini pihaknya terus memonitor perkembangan dampak gempa di Pulau Bawean.

    “Selain berdampak pada rumah warga, ada toko di Kecamatan Tambak barang dagangannya berjatuhan saat terjadi gempa,” katanya, Jumat (22/03/2024).

    Ia menambahkan, gempa ini juga menyebabkan seorang lansia mengalami luka-luka di kepala karena tertimpa genting rumah. Korban yang bernama Hasiah (71) sudah mendapat perawatan medis.

    Mantan Kabag Humas Pemda Gresik itu menambahkan, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat
    dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    “Untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan,” imbuhnya. (dny/ted)

  • Gempa Susulan, Pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya Berhamburan Keluar

    Gempa Susulan, Pengunjung Tunjungan Plaza Surabaya Berhamburan Keluar

    Surabaya (beritajatim.com) – Gempa susulan mengguncang Surabaya berkekuatan 6,5 M ini membuat pengunjung Tunjungan Plaza (TP) berhamburan. Ratusan pengunjung dan pegawai mall tertua di Surabaya ini tampak lari ke tepi jalan Basuki Rahmat tersebut.

    Tak ada yang berani masuk kembali ke dalam gedung menjulang tersebut. Mereka lebih memilik duduk-duduk di sepanjang trotoar jalan. Situasi ini juga menyebabkan sepanjang jalan Basuki Rahmat hingga Embong Malang mengalami kemacetan.

    Perlu diketahui, sebelumnya Surabaya dilanda gempa pada Jumat (22/3/2024) pukul 11.25 siang. Gempa dengan kekuatan 6.0 SR ini terjadi di 132 km Timur Laut Tuban. Beberapa karyawan tampak lari menyelamatkan diri dengan menuruni tangga darurat dari gedung-gedung perkantoran.

    “Saya lari lewat tangga darurat. Nggak mikir ninggal laptop saya, pokok lari bawa HP. Saya ada di lantai 5 Gedung Graha Pena (kantor PT Infomedia Nusantara, Telkom Group) saat gempa terjadi. Pas saya lagi kerja, gedung terlihat goyang kanan kiri. Meja kerja sangat terasa goyangnya,” kata seorang karyawati PT Infomedia Nusantara, Rastari Dinaryati kepada beritajatim.com.

    Saat melarikan diri menuruni tangga untuk ke lantai bawah, perempuan berusia 41 tahun ini tampak panik karena tangga darurat yang penuh dengan orang.

    “Saat gedung goyang, semua karyawan berebut menuruni tangga darurat. Ini karena kami langsung turun semua ke lantai bawah dan keluar gedung. Saya yang di lantai 5 saja terasa banget goyangannya, apalagi mereka yang bekerja di lantai atas-atas. Saya tidak bisa membayangkan,” pungkasnya. [uci/beq]