kab/kota: Trenggalek

  • Pemkab Trenggalek Beri Keringanan Pajak hingga 50 Persen
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Agustus 2025

    Pemkab Trenggalek Beri Keringanan Pajak hingga 50 Persen Surabaya 19 Agustus 2025

    Pemkab Trenggalek Beri Keringanan Pajak hingga 50 Persen
    Tim Redaksi
    TRENGGALEK, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengumumkan sejumlah kebijakan strategis dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dan Hari Jadi Kabupaten Trenggalek ke-831.
    Kebijakan tersebut tidak hanya memberikan keringanan pajak bagi masyarakat, tetapi juga menjadi langkah awal menuju target Trenggalek untuk mencapai
    net-zero carbon
    pada 2045 mendatang, Selasa (19/08/2025).
    Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin menyampaikan bahwa mulai bulan Agustus 2025 hingga akhir bulan Desember 2025, masyarakat Trenggalek mendapatkan penghapusan denda administrasi pajak untuk kewajiban pajak tahun 2024, 2023, dan tahun sebelumnya.
    Selain itu, pemerintah memberikan diskon pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), masing-masing sebesar 50 persen untuk transaksi hibah atau waris, dan 25 persen untuk transaksi lainnya.
    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek juga menggelar undian berhadiah bagi masyarakat yang melakukan balik nama kendaraan bermotor ke wilayah Kabupaten Trenggalek.
    Nomor undian akan menggunakan pelat nomor baru dan berlaku hingga 27 Desember 2025.
    Pengundian akan dilaksanakan saat perayaan malam pergantian tahun 2026.
    “Kebijakan ini adalah bentuk apresiasi kepada masyarakat sekaligus langkah konkret mendorong kepatuhan pajak daerah. Kami ingin membangun Trenggalek yang maju tanpa membebani warga, sambil terus menata fondasi pembangunan berkelanjutan,” kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin melalui rilis resmi, Selasa (19/08/2025).
    Selain program keringanan pajak, Pemkab Trenggalek bersama Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyetujui Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045, yang menargetkan Trenggalek menjadi kabupaten dengan emisi bersih (
    net-zero carbon
    ) pada 2045.
    Sebagai tindak lanjut, mulai tahun 2026 ke depan, pemerintah akan mengurangi hingga menghapus Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi tanah yang difungsikan untuk mendukung pencapaian
    net-zero carbon
    atau untuk mengurangi risiko bencana, seperti lahan hutan dan kawasan mangrove.
    “Trenggalek menghadapi risiko bencana hidrometeorologi, sehingga kami ingin setiap jengkal tanah bisa berperan sebagai benteng alami. Insentif pajak ini mendorong masyarakat memelihara hutan, lahan hijau, dan kawasan mangrove, agar selaras dengan agenda pembangunan rendah karbon,” kata Nur Arifin.
    Pemkab Trenggalek akan segera melakukan sosialisasi ke desa dan kelurahan agar masyarakat memahami terkait kebijakan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPK Sita Rp2 miliar dari OTT Inhutani V, Terkait Suap Pemanfaatan Hutan

    KPK Sita Rp2 miliar dari OTT Inhutani V, Terkait Suap Pemanfaatan Hutan

    Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Rp2 miliar terkait kasus dugaan suap pengurusan izin pemanfaatan hutan di lingkungan PT Eksploitasi dan Industri Hutan V (Inhutani V), anak usaha Perum Perhutani di sektor kehutanan.

    Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto menjelaskan penyitaan tersebut setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di perusahaan tersebut.

    “Benar [KPK mengamankan Rp2 miliar],” kata Fitroh saat dihubungi wartawan, Kamis (14/8/2025).

    Fitroh juga membenarkan bahwa penyitaan itu terkait dengan kasus dugaan suap izin pemanfaatan kawasan hutan. “Suap dalam pengurusan izin pemanfaatan kawasan hutan,” jelasnya.

    Diketahui, KPK telah mengamankan 9 orang dalam OTT yang sama. Jumlah pihak yang terlibat dapat bertambah seiring perkembangan penyidikan.

    “9 (orang diamankan dalam kegiatan) OTT,” ujar Fitroh saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (13/8/2025).

    Dalam penangkapan, penyidik telah menangkap beberapa pihak yang terdiri dari jajaran direksi perusahaan BUMN dan pihak swasta. Namun, dia belum dapat menjelaskan identitas mereka.

    Pasalnya, mereka akan diperiksa selama 1×24 jam untuk menentukan status sebagai saksi atau tersangka. KPK akan mengumumkan konstruksi perkara melalui konferensi pers.

    “Direksi salah satu BUMN dan swasta,” kata Fitroh.

    Fitroh juga membenarkan OTT dilakukan di sekitar Jakarta. “(OTT di) Jakarta, Inhutani V,” ujarnya.

    Profil Inhutani V

    PT Eksploitasi dan Industri Hutan V atau biasa disingkat menjadi Inhutani V. Perusahaan ini didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1991 untuk mengusahakan hutan di Pulau Sumatra bagian selatan.

    Inhutani V adalah anak usaha Perhutani yang bergerak di bidang kehutanan. Inhutani V resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Perhutani, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang kehutanan.

    Pada tahun 2022, Perhutani menggabungkan Inhutani IV dan Perhutani Anugerah Kimia ke dalam perusahaan ini. Melalui penggabungan tersebut, perusahaan ini akan difokuskan pada produksi gondorukem, terpentin, dan turunannya.

    Adapun kegiatan usaha Inhutani V adalah briket, kopal, karet, sengon, kayu, wood working, tebu, dan reklamasi tambang.

    Perusahaan ini juga memiliki beberapa unit usaha yakni Unit Lampung, Unit Industri Trenggalek, Unit Sumut Aceh, dan Unit Bangka.

  • Kabupaten Trenggalek Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Utama Tahun 2025

    Kabupaten Trenggalek Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Utama Tahun 2025

    Sementara itu, pada 2025 dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, yaitu verifikasi lapangan (baik secara hybrid maupun kunjungan) dan verifikasi final yang diselenggarakan di 38 provinsi. Hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai masukan penting dalam pengembangan kebijakan dan program pembangunan anak.

    “Saya juga ingin secara khusus mengapresiasi atas pelibatan Kementerian dan Lembaga sebagai bagian dari tim verifikasi pusat. Kehadiran dan kontribusi Kementerian/Lembaga telah memperkuat integritas dan validitas data yang kita miliki, memastikan penilaian KLA benar-benar komprehensif dan mencerminkan berbagai aspek pemenuhan hak anak. Pelibatan K/L dalam proses evaluasi KLA merupakan langkah yang strategis untuk menguatkan kolaborasi lintas sektor,” ujar Menteri PPPA.

    Tahun ini, sebanyak 13 Provinsi berhasil meraih penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA), yakni Provinsi Bali, Provinsi Banten, Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Gorontalo, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Lampung, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat.

    “Saya mengucapkan selamat kepada daerah yang berhasil meraih penghargaan terbaik, dan mengajak daerah yang belum mencapainya untuk segera berbenah melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang benar-benar menyentuh serta melibatkan anak. Capaian ini bukanlah akhir, melainkan dorongan untuk terus memperjuangkan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Saya berharap daerah berprestasi dapat menjadi inspirasi dan membagikan praktik baik kepada daerah lain yang masih berproses menuju predikat Kabupaten/Kota Layak Anak. ” tutup Menteri PPPA.

  • Gus Ipul Tegaskan Bansos Bukan Seumur Hidup, Akan Dievaluasi Tiap 5 Tahun

    Gus Ipul Tegaskan Bansos Bukan Seumur Hidup, Akan Dievaluasi Tiap 5 Tahun

    Jakarta

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) bukanlah program seumur hidup. Bansos hanya bersifat sementara untuk memenuhi kebutuhan dasar sebelum penerima diarahkan menuju program pemberdayaan.

    “Jangan kita larut dalam pemberian bansos. Itu satu hal, tapi lebih dari itu, mereka harus berdaya. Bagi usia produktif, kita akan evaluasi setiap lima tahun sekali. Kalau layak naik kelas, pindah ke program pemberdayaan. Kalau tidak, tetap diberikan bansos,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Senin (4/8/2025).

    Pesan tersebut ia sampaikan saat dialog bersama pilar-pilar sosial dari Kabupaten Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek, Jawa Timur. Kegiatan ini diikuti 435 peserta, terdiri dari 199 pilar sosial Ponorogo, 107 pilar sosial Pacitan, dan 129 pilar sosial Trenggalek.

    Para peserta berasal dari berbagai unsur pilar sosial, meliputi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana (Tagana), Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Masyarakat (Pordam), serta pendamping rehabilitasi sosial (Rehsos).

    Menurut Gus Ipul, di era Presiden Prabowo Subianto, pemberdayaan masyarakat menjadi fokus penting. Pemerintah bahkan membentuk Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat untuk memperkuat program ini.

    “Pendamping memiliki tugas membina keluarga penerima manfaat agar memanfaatkan bansos sesuai peruntukannya,” ujarnya.

    Gus Ipul juga menyoroti temuan lebih dari 600 ribu penerima bansos yang terindikasi terlibat judi online, di mana sekitar 300 ribu di antaranya adalah penerima PKH.

    Evaluasi dan pemutakhiran data bansos dilakukan secara berkala bersama BPS, pemerintah daerah, dan berbagai pihak. Data terbaru BPS menjadi acuan penyaluran bansos setiap triwulan.

    “Data itu sangat dinamis, setiap hari ada yang meninggal, lahir, pindah, atau menikah. Kalau kita konsisten memperbarui data, penyaluran bansos akan makin akurat,” ucap Gus Ipul.

    Dalam forum tersebut, pendamping PKH menyampaikan masukan terkait beban kerja di lapangan. Seorang pendamping dari Ponorogo mengatakan tugas mereka kerap menumpuk pada waktu bersamaan, mulai dari pendampingan Sekolah Rakyat, pemeriksaan pertumbuhan anak, monitoring sosial, hingga penanganan kasus.

    “Kami tetap kuat, tetapi berharap ada penjadwalan yang lebih terstruktur agar bisa menjalankan tugas dengan lebih optimal,” ujarnya.

    Sementara itu, perwakilan pendamping PKH dari Pacitan menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak, termasuk bupati dan pemerintah pusat, yang telah memberikan perlengkapan kerja seperti seragam pelindung.

    “Kami siap untuk program nasional selanjutnya dan berharap dukungan seperti ini semakin banyak di seluruh Indonesia,” katanya.

    Menanggapi hal itu, Gus Ipul mengakui beratnya beban kerja para pendamping dan mengapresiasi dedikasi mereka.

    “Saya terima kasih kepada teman-teman pendamping. Memang cukup berat, tapi arahan saya jelas ya, Kemensos ini arahnya ke mana. Kita sama-sama konsolidasi agar ke depan lebih baik,” tegasnya.

    Gus Ipul menutup dialog dengan ajakan agar seluruh pilar sosial menjaga integritas, bekerja sesuai aturan, dan memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah.

    “Kalau kita konsisten, data makin akurat, penyaluran bansos tepat sasaran, dan pemberdayaan masyarakat bisa tercapai,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Hama wereng serang ratusan hektare sawah di Trenggalek dan Tulungagung

    Hama wereng serang ratusan hektare sawah di Trenggalek dan Tulungagung

    Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) – Serangan hama wereng cokelat (Nilapavarta lugens) yang melanda ratusan hektare lahan pertanian padi di wilayah perbatasan Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur menyebabkan banyak petani terancam gagal panen lantaran tanaman padi mereka menunjukkan gejala kerusakan parah.

    Pantauan sementara di lapangan, Jumat, hama wereng menyebabkan sebagian besar tanaman padi petani di Kecamatan Durenan Trenggalek dan Kecamatan Pakel Tulungagung rusak dan mengering.

    Banyak petani mengeluh. Mereka sudah berupaya melakukan penanganan dengan menyemprotkan pestisida ataupun obat-obatan pembasmi hama, namun

    Camat Durenan Ahmad Zuhdan, mengungkapkan total luasan sawah yang terdampak di wilayahnya mencapai 238 hektare, tersebar di 12 desa.

    Serangan hama terjadi dengan intensitas bervariasi, mulai dari kategori ringan hingga berat. “Yang paling parah ada di dua desa, yakni Desa Pandesaan seluas 35 hektare dan Desa Malasan 30 hektare,” katanya.

    Sementara itu, 10 desa lain yang turut terdampak yakni Desa Kendalrejo 25 hektare, Durenan 20 hektare, Ngadisuko 25 hektare, Karanganom 20 hektare, Sumbergayam 20 hektare, Baruharjo 20 hektare, Pakis 15 hektare, Panggungsari 10 hektare, Kamulan 8 hektare, dan Semarum 10 hektare.

    Zuhdan menjelaskan, gejala serangan wereng sudah tampak jelas. Tanaman padi menguning, batang melemah, dan bulir tidak berkembang sempurna. Sejumlah lahan bahkan sudah menunjukkan potensi puso atau gagal panen.

    Kondisi tak kalah parah terpantau di Desa Kendal Kecamatan Pakel, Tulungagung dan sekitarnya. Sebagian sawah tanaman padi terlihat sudah rusak dan kering. Sebagian lagi tumbuh tidak normal, sehingga membuat petani harus bekerja lebih ekstra guna melakukan penanganan, baik dengan insektisida maupun obat antihama lain.

    “Wereng musim ini kebal dengan obat hama. Ini sudah disemprot 12 kali tapi werengnya tetap ada bahkan makin banyak. Sekarang coba saya taburi pasir yang dicampur solar, semoga menjadi solusi (wereng pergi),” kata Muali, petani di Desa Kendal.

    Selain itu, petani bersama petugas telah melakukan berbagai upaya pengendalian, termasuk penyemprotan insektisida secara manual maupun menggunakan drone.

    “Sudah dilakukan penyemprotan beberapa waktu lalu, terutama di wilayah yang paling terdampak,” ujarnya.

    Namun demikian, serangan wereng yang masif membuat sebagian petani kewalahan. Beberapa area sawah yang sudah mengering pun menjadi sulit ditangani.

    “Hama ini menyebar sangat cepat dan sulit dikendalikan, terutama di lahan yang sudah mengalami kekeringan,” imbuh yang lain.

    Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bupati Gus Ipin Titipkan Aspirasi ke Komisi D DPRD Jatim, Apa Saja? – Page 3

    Bupati Gus Ipin Titipkan Aspirasi ke Komisi D DPRD Jatim, Apa Saja? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menerima kunjungan kerja Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur di kawasan Pantai Mutiara, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Rabu (16/7). Dalam pertemuan ini, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Gus Ipin) menyampaikan sejumlah aspirasi pembangunan kepada para legislator provinsi.

    Fokus utama aspirasi yang disampaikan adalah upaya penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur akibat kerusakan yang sering terjadi, khususnya jembatan dan akses jalan yang terdampak banjir maupun tanah longsor.

    Topografi wilayah Trenggalek yang didominasi perbukitan serta intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan kabupaten ini memiliki risiko bencana yang cukup besar.

    Kondisi tersebut berdampak langsung pada fiskal daerah yang banyak terserap untuk penanggulangan dan pemulihan pascabencana.

    Selain penanganan jangka pendek, Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga mendorong pentingnya pemerataan pembangunan jangka menengah dan panjang, terutama di wilayah selatan Jawa Timur.

    Selama ini, kawasan selatan dinilai masih tertinggal dibandingkan kawasan utara yang menjadi pusat pertumbuhan. Pemerataan pembangunan ekonomi menjadi salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di seluruh wilayah Jawa Timur.

     

  • Pakai Solar Cell di Atap, RSUD Dokter Soedomo Hemat Anggaran 25 Persen

    Pakai Solar Cell di Atap, RSUD Dokter Soedomo Hemat Anggaran 25 Persen

    Trenggalek, Beritasatu.com – Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) memang dapat menjadi solusi menekan pengeluaran biaya listrik sekaligus mendukung energi ramah lingkungan. Oleh karena itu, RSUD dokter Soedomo Trenggalek, Jawa Timur, pun membuat PLTS ini.

    Rumah sakit milik pemerintah daerah ini menyulap atap gedung atau rooftop dua gedungnya menjadi tempat instalasi PLTS. Dua gedung yang memiliki PLTS adalah gedung utama dan gedung paviliun. Pada masing gedung terdapat lebih dari 100 panel surya. Panel ini berfungsi merubah cahaya matahari menjadi tenaga listrik dengan daya yang didapatkan mencapai 95 kilowatt peak (kWp).

    Langkah ini dinilai sangat efektif untuk menekan beban biaya listrik rumah sakit yang cukup tinggi. Kondisi ini terbukti dari perbandingan pembayaran listrik sebelum dan sesudah tersambung PLTS.

    Kepala instalasi pemeliharaan sarana (IPS) RSUD dr Soedomo, Trenggalek Oktora Sandy, mengatakan pemanfaatan energi terbarukan ini sangat membantu penghematan biaya listrik PLN. RSUD menerima bantuan hibah dari Kementerian ESDM pada 2020 dan mulai berjalan di 2021 menunjukkan penurunan biaya listrik sebesar 20 persen hingga 22 persen.

    “Di RSUD dr Soedomo, kita ada dua titik panel surya atau PLTS. Di gedung sebelah utara kapasitasnya 40.000 watt atau 40 kWp, sedangkan di gedung baru tempat kita sekarang, kapasitasnya sekitar 55 kWp, dengan total sekitar 112 panel surya,” Kata Oktora Sandy saat memperlihatkan panel surya, Minggu (27/7/2025).

    Dia menambahkan, dua pembangkit tersebut mampu menghemat penggunaan listrik PLN antara 20 persen – 25 persen di masing-masing gedung. Sebelumnya, paviliun tersebut menghabiskan Rp 30 juta untuk membayar listrik, kini turun menjadi Rp 22 juta. “Sementara itu di gedung baru rata-rata habis Rp 90 juta per bulan, kalau tanpa panel surya ya pasti di atas Rp 100 juta,” tambahnya.

    Dengan hasil yang positif ini, pihak RSUD dr Soedomo Trenggalek berencana untuk menambah jumlah panel surya di masa mendatang guna memperbesar kapasitas daya dan mengurangi ketergantungan terhadap listrik konvensional.

  • Gempa Bumi Magnitudo 4,6 Berpusat di Pacitan, Guncangan Kuat Terasa di Trenggalek
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        12 Juli 2025

    Gempa Bumi Magnitudo 4,6 Berpusat di Pacitan, Guncangan Kuat Terasa di Trenggalek Surabaya 12 Juli 2025

    Gempa Bumi Magnitudo 4,6 Berpusat di Pacitan, Guncangan Kuat Terasa di Trenggalek
    Tim Redaksi
    TRENGGALEK, KOMPAS.com

    Gempa bumi
    magnitudo 4.6 mengguncang Kabupaten
    Trenggalek
    , Jawa Timur, pada Sabtu (12/7/2025).
    Meski guncangan terasa kuat, warga tidak beranjak dari dalam ruangan, dan disebutkan tidak berpotensi tsunami.
    Sesuai informasi resmi dari laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (
    BMKG
    ), tercatat
    gempa bumi
    terjadi 52 kilometer barat daya Kabupaten
    Pacitan
    , Jawa Timur, pada kedalaman 38 kilometer.
    Gempa terjadi pada pukul 10.25 WIB, dan guncangan dirasakan di Trenggalek sekitar pukul 10.27 WIB.
    Di Kabupaten Trenggalek, guncangan langsung terasa kencang, meski berlangsung singkat.
    Seiring guncangan tersebut, terdengar suara gemuruh dari atas bangunan rumah.
    “Gempa bumi terasa
    kenceng
    tapi sangat singkat,” kata salah satu warga Kelurahan Ngantru, Helga Primake (40), yang tengah beraktivitas di wilayah Kelutan Trenggalek.
    Akibat guncangan tersebut, sebagian masyarakat kaget dan spontan berteriak bahwa ada gempa bumi.
    Namun, tidak sedikit masyarakat yang tampak tetap diam di tempat sambil memastikan bahwa guncangan tidak lagi terasa. “Ada gempa, lumayan keras ini,” terang Helga.
    Setelah dipastikan guncangan tidak lagi terasa, masyarakat kembali melakukan aktivitas.
    Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa yang masuk di Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek.
    “Gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” terang Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, melalui pesan singkat.
    Sesaat setelah terjadi gempa, tim reaksi cepat (TRC) BPBD Trenggalek serta relawan di masing-masing wilayah melakukan pemantauan.
    “Kami imbau masyarakat tidak panik, tetap tenang namun waspada, mengingat tidak menutup kemungkinan terjadi gempa susulan,” ujar Triadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • SOCI Buktikan Kecantikan Jalur Selatan Jawa

    SOCI Buktikan Kecantikan Jalur Selatan Jawa

    Jakarta

    Demi mempererat silaturahmi serta kekompakan sekaligus menunjukkan eksistensi diri, Santa Fe Owners Community Indonesia (SOCI) kembali menggelar touring kali ni dengan ‘Discover South Coast of Java’.

    Sesuai dengan motto SOCI yakni Sharing, Caring, Touring, perjalanan kali ini dengan mengeksplorasi jalur lintas Selatan Jawa yang digelar pada 24 Juni-1 Juli 2025, setelah sukses mengeksplorasi pulau Sulawesi pada momen pergantian tahun lalu.

    “Pada kesempatan sebelumnya, SOCI sudah beberapa kali mengadakan touring jarak pendek, dengan rute menyusuri jalur selatan Jawa, dari Pangandaran menuju Banten. Namun baru kali pertama ini, kami menggelar touring full menyusuri jalur selatan dari ujung barat menuju ujung timur pulau Jawa,” ujar Andre Bongso, Ketua SOCI.

    Kegiatan touring kali ini mengambil start dari bagian paling ujung barat pulau Jawa, Rangkas Bitung, provinsi Banten. Dilanjutkan dengan menyusuri belasan kota di sepanjang jalur selatan Jawa, singgah di beberapa spot dengan potensi keindahan pantainya seperti Ciletuh dan Pangandaran (Jawa Barat), Kulonprogo (DI Yogyakarta), Prigi (Trenggalek) dan Pronojiwo (Lumajang), hingga akhirnya finish di kota paling ujung timur pulau Jawa, Banyuwangi.

    Selain menjalani touring, peserta SOCI Discover South Coast of Java ini juga berkesempatan berkumpul dan bersilaturahmi dengan member SOCI lainnya. Karena pada tanggal 28 Juni 2025, komunitas ini menggelar Jambore Nasional ke-3 di Kulonprogo.

    Total sebanyak 60 member SOCI dari seluruh Indonesia ikut hadir pada jambore kali ini. Tri Kurnia Atmojo, perwakilan dari Hyundai Motors Indonesia selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) juga turut hadir memenuhi undangan bersama perwakilan komunitas lainnya, seperti Om Hari Suwondo dan Tante Bayu dari Stargazer Indonesia Community (Gazerity), Om Bagus Aryo Saputro dan Om Hendri Istiyana (komunitas Accenter – Hyundai Accent Series Club Indonesia (HASCI), Om Senam dari komunitas Atoz Club Indonesia (ACI), serta Om Rochmat Hajiantoko dan Om Rizky Trido Saputro dari pihak bengkel Setiawan Motor.

    Kemeriahan acara gala dinner ini semakin bertambah dengan adanya stand up comedy, undian hadiah dan acara lelang. Turut hadir salah satu founder SOCI, yaitu om Zulkifli Hanafiah yang diminta untuk menceritakan awal mula terbentuknya SOCI hingga menjadi salah satu komunitas otomotif yang eksis saat ini.

    Santa Fe Owners Community Indonesia (SOCI) kembali menggelar touring kali ini bertema Discover South Coast of Java’. Foto: dok. SOCI

    “Sehari sebelum acara Jambore Nasional, para member kami yang ikut SOCI Discover South Coast of Java ini juga berkesempatan melakukan kegiatan bakti sosial di Mushola al Huda, Banjararum, Kalibawang, Kulonprogo. Kegiatan berbagi seperti ini sudah menjadi tradisi dalam setiap kegiatan kami, untuk mempertebal rasa kepedulian kita terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya,” sambung Andre.

    Usai mengikuti Jambore Nasional dan melakukan bakti sosial di Kulonprogo, peserta touring melanjutkan perjalanan. Dipimpin oleh salah satu member senior SOCI, Argia Ginting, yang sudah sangat berpengalaman dalam urusan kepanitiaan maupun touring. Perjalanan menyusuri jalur lintas selatan Jawa ini bisa berlangsung sukses. Meskipun sempat menemui berbagai kendala.

    “Tidak semua jalan di lintas selatan telah tersambung, terutama di provinsi Yogyakarta menuju Jawa Timur. Beberapa kali kami harus putar balik karena menemui jembatan putus yang tidak mungkin dilalui. Belum lagi kondisi jalan di lintas selatan sangat sempit tidak seperti lintas utara,” tutur Argia Ginting.

    Pada etape ke-4 dari Kulonprogo menuju pantai Prigi, rombongan melewati hutan dan jalan setapak dengan kondisi gelap dan jurang di kiri kanan.

    Santa Fe Owners Community Indonesia (SOCI) kembali menggelar touring kali ini bertema Discover South Coast of Java’. Foto: dok. SOCI

    “Sempat ada salah satu member kami, Om Ahmad Wahyudin dari Korwil Joglosemar yang mengalami ban slip. Namun berkat kepiawaiannya, Om Udin (sapaan untuk Ahmad Wahyudin), serta kerjasama tim, dan ditunjang oleh pengalaman dan panduan dari Road Captain (RC) kondang SOCI, Om Widodo Sam Triatmaja, kami semua bisa melalui tantangan etape ke-4 dengan selamat,” papar Argia Ginting.

    Pada etape terakhir, rombongan SOCI Discover South Coast of Java ini juga melintas kawasan desa penari yang terkenal di daerah Gumintir. Sebelum akhirnya tepat pada tanggal 1 Juli 2025 pukul 18.00 WIB, rombongan touring ini tiba dengan selamat di Hotel Santika, Banyuwangi yang merupakan lokasi finish.

    “Sepanjang kegiatan SOCI Discover South Coast of Java ini, semua yang terlibat berkomitmen untuk berkendara dengan mematuhi tertib lalu lintas. “Kami memastikan semua peserta agar tidak menggunakan strobo, sirene dan lampu rotator yang akan menggangu kenyamanan pengendara lainnya,” pungkas Argia Ginting.

    (lth/dry)

  • Inovasi Ketos hadirkan 7 tenant usaha baru, indikator Kota Kediri banyak diminati investor 

    Inovasi Ketos hadirkan 7 tenant usaha baru, indikator Kota Kediri banyak diminati investor 

    Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.

    Inovasi Ketos hadirkan 7 tenant usaha baru, indikator Kota Kediri banyak diminati investor 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 16:34 WIB

    Elshinta.com – Sebagai Kota berkembang, kota  Kediri menjadi banyak dilirik  para pemilik modal untuk pengembangan bisnis usahanya. Indikator ini dapat dilihat dari semakin banyaknya para pemilik modal yang rela merogoh koceknya untuk  menyewa sebuah properti  atau tempat usaha di pusat  perbelanjaan untuk berjualan. 

    “Kita melihat sisi bisnis, kalau kemudian banyak tenant  usaha ber skala Nasional mau Internasional seperti ini. Kita  anggap investor dari luar menilai Kota Kediri masih memiliki daya beli dan geliat ekonomi yang cukup bagus.Karena mereka tidak mungkin membangun tenant  tenant  usaha seperti ini kalau tidak melikat suvey lebih dulu,” terang Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri Tetuko Erwin Sukarno  ditemui usai menghadiri kegaiatan acara pembukaan 7 tenant baru di Kediri Town Square, Kamis (3/7). 

    Selain itu Pihak Pemda menganggap semakin banyaknya para pelaku usaha yang mengembangkan bisnis di Kota Kediri, akan menjadi daya tarik bagi para pembeli untuk datang berbelanja.

     “Kami berharap nanti pembeli yang datang tidak hanya berasal dari Kota Kediri semata. tetapi juga dari wilayah  daerah lain juga . Saat mereka melakukan transaksi pembelian disni tentunya akan membawa dampak positif bagi perekonomian. Dengan bertambahnya para  pelaku usaha, saya yakin semakin banyak pembeli dari luar daerah seperti Trenggalek, Tulunganggung dan Nganjuk datang ke Kota Kediri. Setelah belanja mereka pasti mampir juga ke tempat lainya,” harapnya. 

    Tetuko Erwin Sukarno menilai para investor masih memiliki kepercayaan yang sangat tinggi untuk menjalankan usahanya  di Kota Kediri. “Saya tadi ngobrol sama mas Wanto manajer wilayah Kediri, Madiun dan Batu Malang. Beliau menyampaikan  Kota Kediri termasuk paling besar di 3 Mall milik Lipo. Secara traffict jumlah pengunjung paling besar. Sedangkan secara omset nilai belanja masyarakat paling besar juga diantara 3 Mall,”  jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Jumat (4/7). 

    Jika melihat kondisi peluang usaha sekarang, dengan banyaknya para pemilik  modal  yang menyewa tempat properti, tidak menutup kemungkinan  jika pusat perbelanjaan  Kediri Town Square nantinya bisa menjadi salah satu  pilihan favorit warga sebagai lokasi wisata belanja 

    Diketahui salah satu pusat perbelanjaan yang paling banyak dikunjungi saat ini adalah Kediri Town Square (Ketos), salah satu mal yang dikelola oleh operator pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia, Lippo Malls Indonesia (LMI) yang berlokasi di kota Kediri Jawa Timur, menghadirkan tujuh tenant baru yang pembukaannya dilakukan pada hari ini, Kamis, tanggal 3 Juni 2025. 

    Seluruh tenant baru ini akan berlokasi di area lobby yang baru yang terletak di Ground Floor, yang tampil dengan konsep modern untuk memberikan kenyamanan optimal bagi pengunjung. Brand-brand yang buka diantaranya adalah Oh Some, Colorbox, Celcius, Glow & Go, Huawei, Ramen Ya X Sushi Ya, yang semuanya hadir untuk pertama kalinya di kota Kediri. 

    Menempati area seluas 1.200 meter2, gerai Oh Some di Kediri Town Square menjadi salah satu gerai terbesar di Jawa Timur. Solaria, restaurant keluarga yang hadir dengan konsep baru juga membuka gerainya pada hari ini dengan menawarkan suasana baru yang lebih menarik dengan kapasitas 50 tempat duduk.

    Suwanto, selaku Mall Director Kediri Town Square,mengatakan bahwa hadirnya tujuh brand baru ini merupakan langkah awal dari transformasi yang dipersiapkan Kediri Town Square.

    “Untuk menjadikan mal kami tetap dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah perubahan gaya hidup masyarakat akan kebutuhan pusat perbelanjaan, di mana pusat perbelanjaan bukan hanya sebagai tempat berbelanja namun juga merupakan tempat wisata keluarga dan juga sebagai community public area, di mana masyarakat banyak melakukan aktivitas di mal dengan beragam aktivitas sesuai pilihan kebutuhan dan hobi,” ucapnya.  

    “Pemilihan jenis dan kategori tenant juga selaras dengan strategi dari LMI untuk terus menghadirkan brand nasional dan internasional dengan tujuan untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dan rekreasi dari seluruh pengunjung setia Ketos,” tutup Suwanto

    Sumber : Radio Elshinta