kab/kota: Trenggalek

  • Usung 2 Inovasi, Jatim Berhasil Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024

    Usung 2 Inovasi, Jatim Berhasil Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif di IGA 2024

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Dalam ajang Penganugerahan Innovative Government Awards 2024 (IGA 2024) yang digelar pada Kamis (5/12/2024), Jawa Timur berhasil meraih pengharaan Provinsi Terinovatif.

    Acara tersebut diselenggarakan di Mercure Surabaya Grand Mirama Hotel.

    Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Ribka Haluk kepada Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono.

    Pada acara ini, Provinsi Jawa Timur menjadi tuan rumah IGA 2024.

    Ini merupakan kali pertama perhelatan IGA dilaksanakan di daerah.

    Pada ajang IGA 2024, Provinsi Jatim mengusung 2 Inovasi.

    Untuk inovasi digital, ada Klinik Hoaks yaitu inovasi berbasis web untuk membantu masyarakat mengklarifikasi berita hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian.

    Dan untuk inovasi non digital, ada Underwater Restocking (UWR) 2.0 yaitu implementasi ekonomi biru yang berpusat pada UWR yang didorong menjadi pusat ekosistem laut dan pusat perekonomian masyarakat pesisir.

    Atas raihan ini, Pj Gubernur Adhy mengaku sangat bersyukur dan bangga, karena tak hanya terinovatif, Jawa Timur juga menjadi Pemda dengan Indeks Inovasi Daerah Tertinggi Regional Klaster Provinsi untuk regional wilayah II. 

    Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diterima.

    Ditegaskannya, penghargaan ini didapatkan atas kerja keras semua pihak dari seluruh lapisan di Jawa Timur.

    “Alhamdulilah, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, kami sangat bersyukur atas penghargaan yang kami terima. Terlebih, bukan hanya provinsi, tapi kabupaten dan kota di Jatim juga memborong penghargaan pada IGA 2024 ini,” terangnya.

    “Kita memang membudayakan untuk mencari persoalan, membuat inovasi, dan kemudian melombakan di setiap tahapan dalam pemerintahan. Ini menandakan ekosistem inovasi di Jawa Timur sangat luar biasa. Masing-masing bupati/wali kota berlomba-lomba, bahkan kami harus membatasi,” ungkapnya menambahkan.

    Selama ini, kata Adhy Karyono, Pemprov Jatim sangat memfasilitasi inovasi-inovasi yang dibuat di Jawa Timur.

    Satu di antaranya dengan keberadaan Rumah Inovasi yang berfungsi melakukan seleksi dan kurasi bagi calon inovasi yang akan dipilih sebelum mewakili provinsi di ajang nasional seperti Sinovic maupun IGA.

    “Di Jawa Timur, kami menekankan bahwa inovasi harus betul-betul bisa memudahkan rakyat untuk melakukan kebutuhan hidupnya. Harus bermanfaat dan berbentuk digital agar lebih memudahkan seluruh proses layanan,” tegasnya. 

    Lebih lanjut, Pj Gubernur Adhy juga menekankan, inovasi haruslah berkelanjutan. Sehingga, di Jawa Timur terbiasa memonitor inovasi menurut rentang waktu tertentu. 

    “Yang kami soroti adalah keberlanjutan inovasi dan bertahan relatif lama. Sehingga diakui dan direplikasi oleh pihak lain, baik di kabupaten/kota di Jatim maupun provinsi lain. Seperti inovasi Klinik Hoaks dan UWR 2.0,” ungkapnya.

    Lebih jauh Adhy menegaskan, yang terpenting inovasi yang bagus bukan berarti terus menciptakan yang baru.

    Namun, mengoptimalkan inovasi yang ada dan sudah terbukti bermanfaat untuk diperluas dan direplikasi.

    “Dan ini menjadi konsen kami saat ini, ke depan bahwa  indikator inovasi yang baik adalah betul-betul bisa digunakan dengan mudah, bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat serta pernah direplikasi,” pungkas Pj Gubernur Adhy.

    Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Ribka Haluk sangat mengapresiasi prestasi di Jawa Timur.

    Pasalnya, Jawa Timur merupakan provinsi pertama yang menjadi tuan rumah IGA di daerah. 

    “Provinsi Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki inovasi sangat tinggi. Jadi atas nama Menteri Dalam Negeri, saya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang pada kesempatan ini menjadi tuan rumah IGA 2024,” katanya. 

    Ribka Haluk berharap, IGA dapat menjadi ajang di mana seluruh provinsi di Indonesia dapat belajar dari satu sama lain.

    Sehingga, inovasi dari masing-masing daerah dapat dirasakan pula manfaatnya oleh keseluruhan rakyat. 

    “Saya harap kita bisa bersama-sama melakukan transfer inovasi. Supaya negara kita mendapatkan manfaat maksimal dari interaksi yang kita lakukan. Itu sesungguhnya yang diharapkan Presiden dan Wakil Presiden RI kita, agar kita benar-benar memperbaiki kinerja  untuk meningkatkan kemakmuran di Indonesia,” harapnya. 

    Untuk diketahui, penghargaan ini bukan kali pertama diterima Jawa Timur.

    Mengingat, Jawa Timur menjadi provinsi dengan inovasi terbanyak se-Indonesia yang masuk top 99 dan top 45 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB.

    Dengan rincian, total 72 inovasi masuk top 99, dan 35 inovasi masuk top 45 selama lima tahun terakhir. 

    Sebagai informasi, 18 kabupaten/kota di Jatim juga turut menerima penghargaan. Di antaranya Kota Surabaya, Kota Mojokerto, dan Kota Batu yang mendapat predikat Kota Terinovatif.

    Sedangkan Kabupaten Terinovatif diraih Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Sampang, Sidoarjo, dan Pamekasan. 

    Selain itu, penghargaan Kabupaten Sangat Inovatif diraih oleh Blitar, Jember, Lamongan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pasuruan, dan Trenggalek.

    Serta penghargaan Kota Sangat Inovatif diberikan kepada Kota Probolinggo. 
     
    Terakhir, kategori penghargaan Indeks Regional Tertinggi Kabupaten/Kota dan satu Pemda Pengirim Inovasi Daerah Tercepat Regional II Wilayah Jawa diberikan kepada Kabupaten Banyuwangi.

  • Hasil Pilkada Trenggalek 2024: Mas Ipin-Mas Syah Unggul 80% Suara

    Hasil Pilkada Trenggalek 2024: Mas Ipin-Mas Syah Unggul 80% Suara

    Trenggalek (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek telah menuntaskan proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

    Pasangan Calon (Paslon) Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara, yang akrab dikenal sebagai Mas Ipin-Mas Syah, unggul telak atas kotak kosong dengan perolehan suara mencapai 80 persen. Berdasarkan hasil resmi, Paslon tersebut meraih 282.576 suara, sementara kotak kosong hanya mendapat 67.131 suara.

    Ketua KPU Trenggalek, Istatiin Nafiah, menjelaskan bahwa hasil rekapitulasi telah disahkan dalam bentuk Surat Keputusan (SK).

    “Setelah ditandatangani oleh komisioner dan saksi, hasil ini akan dijadikan dasar penerbitan SK terkait rekapitulasi penghitungan suara Pilkada Trenggalek,” ujar Istatiin, Rabu (4/12/2024).

    Fokus Mas Ipin pada Penguatan APBD 2025
    Setelah penghitungan cepat (quick count) menunjukkan hasil yang serupa, Mochamad Nur Arifin, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek, menyampaikan bahwa fokus utama kepemimpinannya ke depan adalah penguatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

    Menurut Mas Ipin, kemenangan kotak kosong dapat membawa kerugian besar bagi masyarakat, terutama jika Pilkada ulang harus dilakukan pada tahun 2025.

    “Yang paling saya pikirkan adalah bagaimana menyelamatkan APBD. Dengan tidak adanya Pilkada ulang, kita bisa menghemat sekitar Rp 64 miliar, yang bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain,” ungkap Mas Ipin beberapa waktu lalu.

    Penguatan APBD, lanjutnya, akan memungkinkan Pemkab Trenggalek untuk lebih fokus pada pembangunan infrastruktur, pengelolaan keuangan daerah, serta program-program sosial dan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat.

    Respons terhadap Gerakan Kotak Kosong
    Menanggapi isu gerakan kotak kosong yang sempat mencuat di Trenggalek, Mas Ipin memilih untuk tidak memberikan komentar lebih jauh. Ia justru mengapresiasi semua pihak yang telah berpartisipasi dalam Pilkada.

    “Saya ucapkan terima kasih. Hal ini menjadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih keras selama lima tahun ke depan demi melayani masyarakat Trenggalek,” ujar lulusan Magister Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

    Dengan hasil ini, Pasangan Mas Ipin-Mas Syah siap melanjutkan kepemimpinan mereka dan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Trenggalek. (ted)

  • Khofifah-Emil Menang Telak di Trenggalek, Sapu Bersih Semua Kecamatan Bumi Menak Sopal

    Khofifah-Emil Menang Telak di Trenggalek, Sapu Bersih Semua Kecamatan Bumi Menak Sopal

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak meraup suara tertinggi di Kabupaten Trenggalek dibandingkan dua kompetitornya.

    Khofifah – Emil mendapatkan 198.753 suara, unggul atas Tri Rismaharini – Zahrul Azhar Asumta (Risma – Gus Hans) yang mendapatkan 140.121 suara.

    Sedangkan Paslon Luluk Nur Hamidah – Lukmanul Hakim hanya mendapatkan 15.958 suara.

    “Jumlah total pemilih 370.373 suara, untuk suara sah 354.832 suara sedangkan tidak sah 15541 suara,” kata Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Trenggalek, Ali Sadad, ditemui usai rekapitulasi suara tingkat kabupaten di hotel Bukit Jaas Permai, Kecamatan Trenggalek, Rabu (4/12/2024).

    Dari data yang dipaparkan saat rekap, Khofifah – Emil menyapu bersih dengan memenangkan semua kecamatan yang ada di Bumi Menak Sopal.

    Lumbung suara Khofifah – Emil berada di Kecamatan Trenggalek. Di kecamatan kota tersebut, Khofifah – Emil mendapatkan 21.080 suara.

    Sedangkan Risma – Gus Hans mendapat suara paling banyak di Kecamatan Watulimo dengan 14.828 suara. 

    Lalu Luluk – Lukman mendapatkan suara terbanyak di Kecamatan Munjungan dengan 2.828 suara.

    Sementara itu, Ketua KPU Trenggalek, Istatiin Nafiah mengatakan hasil rekapitulasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur di tingkat kabupaten tersebut akan diteruskan ke KPU Provinsi Jawa Timur.

    “Hari ini juga akan kami kirim ke KPU Provinsi dengan pengawalan dari personel Polres Trenggalek,” kata Istatiin.

  • 21 Daerah Tuntas Rekapitulasi Suara Pilkada Serentak 2024, 17 Kabupaten/Kota Masih Proses

    21 Daerah Tuntas Rekapitulasi Suara Pilkada Serentak 2024, 17 Kabupaten/Kota Masih Proses

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Proses rekapitulasi suara Pilkada serentak 2024 di tingkat kabupaten/kota saat ini masih terus berlangsung. Dari proses hitung tersebut, setidaknya sudah terdapat 21 daerah dari total 38 Kabupaten/kota yang tuntas melaksanakan rekapitulasi suara. 

    Data tersebut merupakan update sementara yang dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim per Rabu (4/12/2024) sore.

    “Alhamdulillah secara umum rekapitulasi suara di tingkat kabupaten/kota tidak ada kendala,” kata Komisioner KPU Jatim Choirul Umam saat dikonfirmasi. 

    Dari data yang dirilis oleh KPU, 21 daerah tersebut mayoritas tuntas melaksanakan rekapitulasi suara pada rentang tanggal 1 hingga 3 Desember. Misalnya Kota Mojokerto, Tuban, Pacitan, Ponorogo, Kabupaten Madiun, Magetan, Kediri, Kota Pasuruan dan Kota Probolinggo. 

    Lalu Kota Batu, Kota Malang, Kota Surabaya, Jombang dan Kota Kediri. Sedangkan sejumlah daerah sisanya merampungkan rekapitulasi suara pada Rabu ini. Yakni, Banyuwangi, Bojonegoro, Gresik, Kota Madiun, Kota Blitar, Probolinggo dan Trenggalek. 

    Dengan data tersebut, praktis saat ini tersisa 17 daerah yang masih melaksanakan proses rekapitulasi suara. Diantaranya, merupakan daerah di kawasan Madura. 

    Namun, KPU Jatim meyakini tahapan ini masih akan sesuai jadwal. Apalagi, rekapitulasi suara di tingkat Provinsi masih akan berlangsung mulai 8 Desember 2024. 

    Sementara itu, Ketua KPU Jatim Aang Kunaifi mengungkapkan, pihaknya berupaya agar rekapitulasi suara di tingkat provinsi bisa rampung dalam dua hari.

    “Rencananya tanggal 8 dan 9 Desember. Insyaallah dua hari cukup,” ujar Aang saat dikonfirmasi wartawan. 

    Berikut daftar kabupaten/Kota yang sudah tuntas rekapitulasi Pilkada Serentak 2024 hingga 4 Desember ;

    1. Kota Mojokerto, 1 Desember 2024
    2. Tuban, 2 Desember 
    3. Pacitan, 3 Desember
    4. ⁠Ponorogo, 3 Desember
    5. Kabupaten Madiun 3 Desember
    6. Magetan, 3 Desember
    7. Kediri 3 Desember
    8. Kota Pasuruan, 3 Desember
    9. Kota Probolinggo 3 Desember
    10. Kota Batu, 2 Desember
    11. Kota Malang, 3 Desember
    12. Kota Surabaya, 3 Desember
    13. Jombang 3 Desember 2024
    14. Kota Kediri 3 Desember 2024
    15. Banyuwangi 4 Desember 2024
    16. Bojonegoro 4 Desember 2024
    17. Gresik, 4 Desember 2024
    18. Kota Madiun, 4 Desember 2024
    19. Kota Blitar, 4 Desember 2024
    20. ⁠Probolinggo, 4 Desember 2024
    21. Trenggalek, 4 Desember 2024

  • Gagal Petik Buah di Inggris, Pius Kecewa Tak Kunjung Diberangkatkan, Kadung Rugi Bayar Rp60 Juta

    Gagal Petik Buah di Inggris, Pius Kecewa Tak Kunjung Diberangkatkan, Kadung Rugi Bayar Rp60 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Nahas nasib Pius, pria asal Pringsewu, Lampung, yang tak kunjung diberangkatkan kerja di Inggris.

    Pius dan istri telah membayar uang Rp60 juta untuk ikut program kerja sebagai pemetik buah musiman di Inggris.

    Tapi sampai sekarang tak ada kejelasan atas keberangkatannya.

    Hingga November 2024, janji keberangkatan yang diatur oleh PT M melalui forum komunikasi (forkom) tak kunjung terwujud.

    Sementara uang yang telah disetorkan tak ada kejelasan.

    “Saya dan istri sudah mengeluarkan uang Rp60 juta untuk semua proses,” kata Pius, Minggu (1/12/2024).

    “Kalau keberangkatan memang sudah tidak mungkin, kami minta uangnya dikembalikan saja,” harap Pius.

    Ia mengatakan, program Seasonal Worker United Kingdom yang dikelola PT M menawarkan peluang kerja sebagai pemetik buah musiman di Inggris.

    Namun dari 200 pendaftar asal Lampung, hanya satu orang yang diberangkatkan sepanjang tahun 2024.

    Menurut Pius, ia dan istrinya telah melewati semua tahapan administrasi termasuk wawancara.

    Kala itu, forkom menjanjikan keberangkatan peserta dilakukan secara bertahap antara Mei hingga Juli 2024.

    Namun hingga kini, janji tersebut tak terbukti.

    “SIP (Surat Izin Perekrutan) sudah habis masa berlakunya sejak 4 Juli,” terangnya.

    “Dan sekarang musim dingin, jadi jelas tidak mungkin lagi ada keberangkatan tahun ini,” lanjut Pius.

    Ilustrasi tenaga kerja (SHUTTERSTOCK/ROBERT KNESCHKE)

    Pius mengungkapkan, total dana yang telah ia keluarkan untuk program ini mencapai Rp39 juta lebih untuk dirinya sendiri.

    Dengan rinciannya meliputi registrasi forkom Rp2 juta, percepatan keberangkatan Rp6 juta, support PT M Rp30 juta, dan biaya tambahan lain-lain seperti sebesar Rp1 juta.

    Selain itu, peserta juga diminta menyiapkan dana tambahan Rp10 juta untuk pengurusan visa dan medical check up full.

    Meski hal itu belum pernah direalisasikan sampai sekarang.

    Pius menilai jika program yang tidak berjalan sebagaimana mestinya, uang yang telah disetorkan seharusnya segera dikembalikan kepada peserta.

    “Kami hanya ingin uang kami kembali, karena besar dana itu hasil utang,” tegasnya, mengutip Tribun Lampung.

    Dia juga mengklaim, penarikan dana tetap dilakukan padahal dalam proses seleksi, pihak direktur menegaskan tidak boleh ada biaya di luar ketentuan.

    Pius mengaku sudah berulang kali menghubungi pihak forkom yang bertugas menyalurkan dana ke PT M.

    Namun karena sulit dihubungi, Pius pun menghubungi ketua Forkom Lampung.

    Dari pesan WhatsApp, menurut Pius, ketua forkom mengatakan, pengembalian dana sedang dalam proses pencariran di Bank Perkreditan Raktat (BPR).

    Namun Pius menyangsikan proses tersebut.

    Ia menduga ada penyimpangan dalam pengelolaan dana yang membuat pengembalian menjadi berlarut-larut.

    “Seharusnya pengembalian dana itu bisa langsung dari PT, saya curiga ada praktik tambal sulam yang membuat proses ini semakin rumit,” katanya.

    Pius minta kepastian untuk memulangkan dana dalam program kerja sebagai pemetik buah musiman di Inggris (Dok Pribadi)

    Ia pun turut mempertanyakan ketimpangan antara jumlah pendaftar dan kuota yang disediakan.

    Berdasarkan informasi yang ia terima, jumlah pendaftar mencapai lebih dari 1.000 orang.

    Sedangkan kuota nasional dari Kementerian Ketenagakerjaan hanya 500 orang.

    “Tahun ini hanya 180 orang yang diberangkatkan secara nasional. Sisanya seperti kami ini hanya diberi janji-janji,” sambungnya.

    Pius berharap, pihak Forkom dan PT M segera bertindak dengan mengembalikan uang peserta yang gagal berangkat.

    Ia juga meminta agar tidak ada lagi program serupa yang merugikan masyarakat.

    “Ini sudah cukup. Kalau memang programnya tidak berjalan, kembalikan uang kami, jangan sampai ada korban baru,” pungkasnya.

    Di Jawa Timur, seorang TKI asal Trenggalek juga malah hidup sengsara.

    Pemuda berinisial PWA (24) itu tersebut tinggal di tenda bersama kandang hewan.

    Rupanya PWA tertipu agensi penyalur tenaga kerja luar negeri abal-abal hingga tekor ratusan juta setelah terlanjur menjual rumah orang tua. 

    Bagaimana tidak, PWA menghabiskan uang Rp105 juta untuk mewujudkan keinginannya.

    Itu total keseluruhan dari nilai uang yang diminta oleh si agensi abal-abal secara bertahap. 

    Yang paling bikin nelangsa, uang ratusan juta yang terlanjur dikeluarkan oleh orang tuanya diperoleh dari tabungan keluarga, pinjaman utang, hingga menjual rumah yang ditinggali kedua orang tua. 

    Namun rencana keberangkatan menuju Australia, Inggris, dan Korea, tidak pernah terjadi sampai detik ini. 

    Ia malah diberangkatkan ke negara lain, yakni Hongkong, lalu hidup terkatung-katung hampir setengah tahun di sana, dan tetap tanpa pekerjaan.

    Bahkan, PWA diberikan tempat tinggal tenda kemping di lantai paling ujung atap (rooftop) bangunan apartemen. 

    Mereka hidup dengan kondisi semacam itu, berdampingan dengan kandang hewan mamalia pengerat bernama terwelu.

    Hewan ini menjadi peliharaan beberapa orang penghuni apartemen lainnya.

    Habis Rp105 juta dari hasil jual rumah, TKI Trenggalek malah tinggal di tenda bersama kandang hewan (ISTIMEWA)

    PWA mengatakan, dirinya dan korban lain terkatung-katung selama enam bulan, tanpa pendapatan, dan tanpa tempat tinggal layak.

    “Saya sama Mas AJ (korban dari Banyuwangi) lalu ditempatkan di kos (apartemen), dikasih bekal beras dan mie selama satu bulan,” katanya. 

    Tak ingin bernasib lebih buruk, PWA dan AJ lantas menyerahkan diri ke Kantor Keimigrasian negara tersebut agar dapat segera dideportasi ke Indonesia. 

    Namun rencana tersebut tak bisa secepat perkiraan mereka. 

    Keduanya masih harus ditampung oleh lembaga penanganan tenaga kerja asing di sana selama dua bulan.

    Selama menunggu masa jeda waktu tersebut, AJ melaporkan pengalamannya tersebut ke KBRI. 

    “Sempat ditampung di shelter di sana. Terus September 2024 pulang ke Indonesia,” pungkas PWA. 

    Sementara itu, kabarnya sosok pelaku sudah diamankan oleh Anggota Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jatim dan kini sedang menjalani pemeriksaan lanjutan.

    Berita Viral lainnya

  • Klaim 27 Paslon yang Diusung Menang, PKS Jatim Siap Kolaborasi

    Klaim 27 Paslon yang Diusung Menang, PKS Jatim Siap Kolaborasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 di Jawa Timur telah selesai. Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan menyampaikan, rasa syukur atas capaian luar biasa PKS Jawa Timur dengan kemenangan 27 pasangan calon (paslon) yang diusung.

    Hal ini disampaikan dalam sambutannya di acara Pendidikan Anggota Pratama dan Pelantikan Anggota Madya PKS di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu (1/12/2024).

    “Alhamdulillah, masyarakat Jawa Timur telah memilih paslon terbaik, paslon yang diusung oleh PKS. Insya Allah akan membawa kebaikan bagi Jawa Timur dan kabupaten/kota di dalamnya,” ujar Irwan Setiawan yang akrab disapa Kang Irwan ini.

    Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, sebanyak 26 paslon kepala daerah yang diusung PKS berhasil memenangkan kompetisi pilkada ditambah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil.

    “Kami punya harapan dan optimisme sebelumnya bahwa paslon yang diusung PKS dapat menang di lebih dari 26 daerah. Alhamdulillah, dari laporan DPD PKS se-Jawa Timur, hasil hitung cepat sesuai harapan,” ungkap Kang Irwan.

    Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras pengurus PKS di semua tingkatan, para kader, serta dukungan masyarakat Jawa Timur.

    “Sekali lagi, terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memenangkan paslon yang diusung oleh PKS. Terima kasih kepada pemilih PKS yang sudah memilih paslon yang diusung oleh PKS. Terima kasih juga kepada masyarakat yang telah ikut memilih Paslon yang diusung oleh PKS. Kini, saatnya kita membangun Jawa Timur bersama,” tambahnya.

    Capaian ini, menurut Kang Irwan, menjadi bukti keberhasilan strategi kolaborasi yang diterapkan PKS.

    “Kemenangan ini adalah kemenangan bersama, bukan hanya PKS, tetapi juga masyarakat. Semangat kolaborasi ini harus terus dijaga untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik,” ujarnya.

    Dengan hasil pilkada ini, PKS Jawa Timur berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam melayani dan berkontribusi bagi kemajuan Jawa Timur di semua sektor kehidupan.

    “Alhamdulillah, dengan capaian 27 paslon yang diusung menang dalam pilkada tersebut, PKS Jawa Timur akan semakin all out untuk berkolaborasi dalam membangun dan berkontribusi bagi kemajuan Jawa Timur. Selain itu, menjadi momentum untuk semakin menarik simpati masyarakat pada Pemilu 2029,” ujar Kang Irwan.

    Meski demikian, Kang Irwan menekankan pentingnya turut menjaga dan mengamankan proses rekapitulasi KPU hingga tuntas. Pihaknya akan menjaga kemenangan yang sudah ada berdasar hitung cepat. Serta, ada tambahan kemenangan di daerah lainnya.

    “Beberapa paslon yang diusung menang oleh PKS di antaranya Banyuwangi Ipuk Festiandani-Mujiono, Kabupaten Kediri Dhito-Dewi, Jember Gus Fawait-Djoko, Kabupaten Lumajang Indah-Yudha, Kota Malang Wahyu-Ali, Ponorogo Sugiri-Lisdyarita, dan Sampang Haji Idi-Mahfud,” lanjut Kang Irwan, pria yang pernah menjadi anggota DPRD Jatim 2 periode.

    Selanjutnya, dalam acara tersebut, Kang Irwan juga berpesan kepada peserta pendidikan anggota Pratama untuk terus aktif dalam struktur partai hingga tingkat desa. Ia menegaskan pentingnya peran PKS dalam melayani rakyat dan memberikan solusi atas berbagai persoalan masyarakat.

    “Melalui struktur-struktur PKS inilah cara kita berjuang untuk Indonesia, melayani rakyat, dan memperkuat NKRI,” tegasnya.

    Kang Irwan juga mendorong para kader untuk menjadi pelopor kegiatan sosial dan berkontribusi di berbagai sektor kehidupan, termasuk politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya.

    Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Suasana penuh semangat ini menjadi bagian dari langkah-langkah strategis PKS dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.

    Pendidikan anggota merupakan bagian dari proses kaderisasi PKS yang berjenjang dan berkelanjutan.

    “Sebagaimana termaktub dalam UU partai politik juga dalam AD/ART PKS bahwa ada proses kaderisasi yang berjenjang dan berkelanjutan. Proses kaderisasi ini melahirkan kader kader yang siap berbakti untuk bangsa dan negara di berbagai sektor termasuk di legislatif. Alhamdulillah dalam pileg 2024, ada 5 kader dari Jatim terpilih sebagai anggota DPR RI, 5 kader di DPRD provinsi Jatim, dan 104 kader di DPR kab/kota. Mengalami kenaikan dibandingkan pileg 2019,” pungkas Kang Irwan. [tok/aje]

    Rekap Daftar Menang Cakada Jawa Timur yang diusung PKS berdasarkan Hitung Count

    1. Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak)
    2. Kabupaten Bangkalan (Lukman Hakim dan Fauzan Akbar).
    3. Kabupaten Banyuwangi (Ipuk Festiandani dan Mujiono).
    4. Kabupaten Bojonegoro (Setyo Wahono dan Nurul Azizah).
    5. Kabupaten Gresik (Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif).
    6. Kabupaten Jember (Muhammad Fawait dan Djoko Susanto).
    7. Kabupaten Jombang (Warsubi dan Salmanudin Yazid Al Hafidz).
    8. Kabupaten Kediri (Hanindhito H.P dan Dewi Mariya Ulfa).
    9. Kabupaten Lamongan (Yuhronur Efendi dan Dirham Akbar).
    10. Kabupaten Lumajang (Indah Amperawati Masdar dan Yudha Adji Kusuma).
    11. Kabupaten Madiun (Hari Wuryanto dan Purnomo).
    12. Kabupaten Nganjuk (Marhaen Djumadi dan Trihandy Cahyo Saputro)
    13. Kabupaten Ngawi (Ony Anwar Harsono dan Dwi Rianto Jatmiko).
    14. Kabupaten Pasuruan (Mochamad Rusdi Sutejo dan Shobih Asrori).
    15. Kabupaten Ponorogo (Sugiri Sancoko dan Lisdyarita).
    16. Kabupaten Probolinggo (dr Muhammad Haris dan Fahmi AHZ).
    17. Kabupaten Sampang (Slamet Junaidi dan Ahmad Mahfudz).
    18. Kabupaten Sumenep (Ahmad Fauzi dan Imam Hasyim).
    19. Kabupaten Trenggalek (Muhammad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara).
    20. Kabupaten Tuban (Aditya Halindra Faridzky dan Joko Sarwono).
    21. Kabupaten Tulungagung (Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin).
    22. Kota Kediri (Vinanda Prameswati dan Qowimuddin).
    23. Kota Madiun (Meidi dan F Bagus Panuntun)
    24. Kota Malang (Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin).
    25. Kota Mojokerto (Ika Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi).
    26. Kota Pasuruan (Adi Wibowo dan Mokhamad Nawawi).
    27. Kota Surabaya (Eri Cahyadi dan Armuji).

  • Cuaca Ekstrem, Terdapat 10 Titik Banjir dan Tanah Longsor di Trenggalek dalam Satu Hari

    Cuaca Ekstrem, Terdapat 10 Titik Banjir dan Tanah Longsor di Trenggalek dalam Satu Hari

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif

    TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Cuaca ekstrem menyebabkan sejumlah bencana hidrometeorologi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

    Dalam satu hari, Sabtu (30/11/2024) terdapat 10 titik banjir dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek, tepatnya di Kecamatan Panggul.

    Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Stefanus Triadi merinci terdapat 5 titik bencana tanah longsor di Kecamatan Panggul.

    5 titik tersebut tersebar di Desa Ngrencak, Desa Sawahan, Desa Tangkil, Desa Manggis, dan Desa Banjar.

    “Di Desa Manggis Tembok Penahan Jalan (TPJ) SDN 3 Manggis longsor,” kata Triadi, Minggu (1/12/2024).

    Material longsor TPJ setinggi 8 meter dan panjang 35 meter tersebut menutup sebagian jalan akses Kecamatan Panggul menuju Kabupaten Ponorogo.

    Dengan kesigapan dan gotong royong instansi terkait, bersama elemen masyarakat, jalan tersebut kembali normal dan arus lalu lintas kembali lancar.

    Selain longsor, banjir juga terjadi di lima titik di Kecamatan Panggul.

    Lima titik tersebut tersebar di Desa Banjar, Desa Ngrambingan, lalu Desa Nglebeng, Desa Wonocoyo, dan Desa Panggul.

    “Banjir di Desa Nglebeng terjadi setelah Sungai Gedangan meluap. Banjir tersebut menghambat arus lalu lintas dari Kecamatan Dongko menuju Kecamatan Panggul,” kata Triadi.

    Jalan tersebut menurut Triadi juga merupakan jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Pacitan via Lorog, Kecamatan Sudimoro.

    “Banjir surut pukul 19.00 WIB sehingga arus lalu lintas normal kembali,” lanjutnya.

    Selain bencana hidrometeorologi, musibah juga menimpa warga Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.

    Berniat memperbaiki atap teras rumah yang rusak, tiga warga setempat menjadi korban ambruknya rumah milik Surat (58).

    Kronologi bermula saat Surat ingin memperbaiki atap teras rumah yang sudah rapuh dimakan usia.

    Ia khawatir dengan kondisi atapnya yang sudah tua, ditambah lagi hujan dengan intensitas tinggi yang sering turun di Kabupaten Trenggalek.

    Saat dua orang yang ingin memperbaiki yaitu Imam Tauhid (45) dan Mahsun (45) berada di atas atap, atap tersebut ambruk menimpa pemilik rumah.

    “Ketiganya dibawa ke Puskemas Baruharjo, Kecamatan Durenan untuk mendapatkan perawatan,” ucap Triadi.

    Dari tiga orang tersebut, Mahsun sudah diperbolehkan pulang ke rumah, sedangkan kedua orang lainnya masih mendapatkan perawatan, terutama pemilik rumah yang mengalami patah tulang dan mengalami luka karena tertancap besi.

  • Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    Ngeyel Perintah Sesepuh di Masa Lalu, Rendaman Bambu di Sumur Tua Tewaskan 5 Orang

    TRIBUNJATIM.COM –  Sumur tua di Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur tewaskan lima orang sekaligus.

    Mereka diketahui masih dalam satu ikatan keluarga.

    Diketahui peristiwa itu terjadi di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

    Para korban tewas di dalam sumur tua itu pada Kamis (28/11/2024).

     

     

    Melansir dari Kompas.com, para korban tewas diduga karena menghirup gas beracun di dalam sumur tua tersebut.

    Kelima korban tersebut adalah Moh Hosen (50), Zainullah (29), Moh Sai (45), Moh Fathorrosi (45), dan Moh Samsuri (60).

    Keponakan Hosen, Syamsul Arifin, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

    Awalnya, korban atas nama Hosen dan Samsuri hendak mengangkat irisan bambu yang direndam di dalam sumur tua itu.

    Hosen pertama kali turun ke dalam sumur dan berhasil mengangkat beberapa irisan bambu.

    Dari dalam sumur, Hosen mengeluh sesak napas dan naik ke permukaan.

    Sampai di permukaan, Hosen masih sempat merokok hingga menghabiskan sebatang.

    Setelah itu, Hosen kembali masuk ke dalam sumur untuk mengangkut sisa irisan bambu.

    Setelah itu, Hosen tak lagi bersuara dari dalam sumur.

    Karena tak ada reaksi, Samsuri menyusul ke dalam sumur untuk mengangkat tubuh Hosen.

    Namun, Samsuri juga tidak bisa mengangkat tubuh Hosen.

    Kedua pria ini sama-sama lemas di dalam sumur.

    Selanjutnya, Fathorrosi menyusul ke dalam sumur untuk menyelamatkan keduanya.

    Fathorrosi mengalami hal yang sama.

    “Tiga orang di dalam sumur tua itu, semuanya ikut lemas,” ujar Syamsul.

    Zainullah yang melihat ketiga korban tidak mampu naik ke permukaan sumur, juga menyusul masuk ke dalam sumur.

    Nasib Zainullah juga sama seperti ketiga pria lainnya.

    Akhirnya, Moh Sai mencoba menyelamatkan keempat kerabatnya yang sudah tak berdaya di dalam sumur.

    Lagi-lagi, nasib Moh Sai juga sama dengan yang lainnya.

    Untuk menyelamatkan kelima pria di dalam sumur, warga tak berani lagi masuk ke dalam sumur.

    Meskipun ada yang memaksa untuk turun lagi ke dalam sumur, warga tetap melarang.

    “Kita angkat tubuh mereka satu-satu menggunakan tambang yang diberi besi pengait. Alhamdulillah sukses,” ujar Syamsul.

    Para korban masih sempat dibawa ke RSUD Smart Pamekasan.

    Namun, mereka sudah tidak bisa diselamatkan.

    Akhirnya, jasad para korban diserahkan kepada keluarganya masing-masing.

    Menurut Ahmad, anggota keluarga korban, sumur tua itu tidak pernah digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

    Sumur tersebut sudah pernah diminta oleh para sesepuh korban untuk ditutup permanen.

    “Sudah pernah ada keinginan untuk menutup sumur itu permanen, namun tidak dilakukan. Mungkin itu firasat kalau sumur itu akan membahayakan,” ungkap Ahmad.

    Sebelumnya, seorang pria berusia 47 tahun, Nadin meninggal dunia saat menguras sumur sedalam 20 meter di dapur rumahnya.

    Kejadian ini terjadi di Dusun Duko, Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso, pada Selasa (29/10/2024).

    Proses evakuasi berlangsung cukup lama, dari kejadian pukul 13.00 WIB. Jenazab korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.57 WIB.

    Menurut M Kasim, Kasi Damkar dan non Kebakaran, Satpol PP Bondowoso, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 13.00 WIB.

    Langsung menuju TKP dengan kondisi pria meninggal di dalam sumur.

    Pihaknya langsung melakukan evakuasi. Namun sayangnya, di kedalaman kurang 3 meter ke dasar tim Damkar mencium aroma gas tak sedap.

    “Kita langsung kontak Basarnas dan Inafis” jelasnya.

    Sementara itu, Koordinator Pos SAR Jember, Andi Irawan, menjelaskan, proses evakuasi memang sangat sulit karena medan atau space sumur yang terlalu kecil. Di lain sisi, ke dalaman sumur juga mencapai 20 meter.

    “Sehingga manuver untuk pengikatan pada korban sangat susah sekali,” urainya.

    Ia menerangkan saat tiba di lokasi korban memang sudah meninggal dunia. Dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara.

    Kasus Lain

    Warga Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), tewas setelah tercebur ke dalam sumur yang tak jauh dari rumahnya, Senin (10/6/2024).

    Kapolsek Watulimo, AKP Zainudin menuturkan, Ponisah (50) ditemukan oleh keluarganya yang sudah mencarinya ke mana-mana.

    “Korban ini dari Subuh sudah tidak terlihat, lalu keluarga mencarinya ke rumah tetangga tidak ada. Sampai tetangga ini ikut mencari keberadaan korban,” kata AKP Zainudin.

    Setelah mencari lebih kurang dua jam, korban ditemukan oleh keluarganya di sumur yang berada di kebun milik korban.

    “Sumur tersebut sebenarnya sudah tidak terpakai tapi masih ada airnya. Saat ditemukan kondisi korban sudah mengapung,” lanjutnya.

    Proses evakuasi jasad Ponisah dilakukan oleh Pos SAR Trenggalek dan tim gabungan dari Polsek Watulimo, Koramil Watulimo, petugas pemadam kebakaran, dan warga sekitar.

    Proses evakuasi diawali dengan mengurangi gas beracun dari sumur sedalam 15 meter tersebut menggunakan blower exhaust fan.

    Tim gabungan lalu memasang tripod dan sistem Confined Space Rescue (CSR) untuk menurunkan satu personel rescuer yang menggunakan Self Contained Breathing Apparatus (SCBA). 

    Setelah berhasil mengikatkan tali pada korban, tim SAR yang berada di atas menarik rescuer dan korban dari dalam sumur.

    “Upaya evakuasi membutuhkan proses sekitar 45 menit, korban dievakuasi dari sumur yang kedalaman airnya 8 meter dengan keadaan telah meninggal dunia,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Muhamad Hariyadi.

    Setelah berhasil dievakuasi, jasad dibawa ke rumah duka untuk kemudian diserahkan ke keluarga.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Gerindra Klaim Menangkan 33 Pilkada di Jatim, 10-nya Kader Asli

    Gerindra Klaim Menangkan 33 Pilkada di Jatim, 10-nya Kader Asli

    Surabaya (beritajatim.com) – DPD Gerindra Jawa Timur menyatakan menang di 33 dari 38 Pilkada kabupaten/kota se-Jatim. Gerindra meminta para paslon yang diusung bisa menjaga amanah rakyat.

    “Alhamdulillah, dari data internal kami di Gerindra dan berbagai lembaga survei yang melakukan hitung cepat, kami memenangkan 33 Pilkada kabupaten/kota se-Jawa Timur dari total 38 Pilkada,” kata Sekretaris DPD Gerindra Jatim, Kharisma Febriansyah dalam keterangannya kepada media, Jumat (29/11/2024).

    Kharisma merinci, dari 33 paslon yang diusung, sebanyak 10 paslon di antaranya merupakan kader asli Gerindra. “Jadi, ada 10 kader asli Gerindra yang menjadi kepala daerah di Jawa Timur hasil Pilkada Serentak 2024,” tambahnya.

    Kharisma membeberkan 10 kader itu yakni Gus Fawait sebagai Cabup Jember. Kemudian, Indah Amperawati sebagai Cabup Lumajang.

    Lalu, Mimik Idayana sebagai Cawabup Sidoarjo, M Rusdi Sutejo sebagai Cabup Pasuruan. Lalu Mohammad Haris atau Gus Haris sebagai Cabup Probolinggo.

    Selanjutnya dr Aminuddin sebagai Cawali Kota Probolinggo. Lalu Ahmad Baharudin sebagai Cabup Tulungagung, dr Asluchul Alif sebagai Cawabup Gresik, dan Warsubi sebagai Cabup Jombang.

    Kharisma meminta para kader tersebut bisa bekerja dengan baik dan menjaga amanah rakyat. “Ambillah keputusan yang bijaksana untuk rakyat. Jaga amanah,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Kharisma mengatakan kesuksesan Gerindra menempatkan banyak kader sebagai kepala daerah di Jatim merupakan bentuk kaderisasi partai.

    “Ini bukti kaderisasi di Partai Gerindra berjalan dengan baik. Kaderisasi yang baik akan melahirkan pimpinan-pimpinan baru dan bisa bekerja dengan baik di masyarakat,” bebernya. (tok/kun)

    Berikut daftar lengkap 33 Pilkada kabupaten/kota yang diklaim dimenangkan oleh Gerindra:

    1. Pilwali Surabaya: Eri Cahyadi-Armuji
    2. Pilbup Sidoarjo: Subandi-Mimik Idayana
    3. Pilbup Gresik: Fandi Akhmad Yani-dr Asluchul Alif
    4. Pilbup Lamongan: Yuhronur Effendi-Dirham Akbar Aksara
    5. Pilbup Bojonegoro: Setyo Wahono-Nurul Azizah
    6. Pilbup Magetan: Nanik Endang-Suyatni Priasmoro
    7. Pilbup Tuban: Aditya Halindra Faridzky-Joko Sarwono
    8. Pilwali Kota Madiun: Maidi-Bagus Panuntun
    9. Pilwali Kota Malang: Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin
    10. Pilbup Ponorogo: Sugiri Sancoko-Lisdyarita
    11. Pilbup Mojokerto: Gus Barra-Rizal Octavian
    12. Pilbup Jember: Gus Fawait-Djoko Susanto
    13. Pilbup Pasuruan: Rusdi Sutejo-Shohib Asrori
    14. Pilwali Kota Pasuruan: Adi Wibowo-Nawawi
    15. Pilbup Probolinggo: Gus Haris-Lora Fahmi
    16. Pilwali Kota Probolinggo: Aminuddin-Ina Dwi Lestari
    17. Pilbup Lumajang: Indah Amperawati-Yudha Adji Kusuma
    18. Pilwali Kota Batu: Nurochman-Heli Suyanto
    19. Pilbup Malang: Sanusi-Lathifah Shohib
    20. Pilbup Jombang: Warsubi-Salmanudin
    21. Pilbup Tulungagung: Gatut Sunu-Baharudin
    22. Pilbup Kediri: Hanindhito Himawan-Dewi Mariya Ulfa
    23. Pilwali Kota Kediri: Vinanda Prameswati-Gus Qowim
    24. Pilbup Banyuwangi: Ipuk Fiestiandani-Mujiono
    25. Pilbup Bondowoso: Ra Hamid-As’ad Yahya Syafi’i
    26. Pilbup Bangkalan: Lukman-Fauzan Djafar
    27. Pilbup Sampang: Slamet Junaidi-Mahfud
    28. Pilbup Ngawi: Ony Harsono-Dwi Rianto Jatmiko
    29. Pilbup Sumenep: Achmad Fauzi-Imam Hasyim
    30. Pilwali Kota Mojokerto: Ita Puspitasari-Rachman Sidharta
    31. Pilbup Madiun: Hari Wuryanto-Purnomo Hadi
    32. Pilbup Trenggalek: Nur Arifin-Syah Natanegara
    33. Pilbup Pacitan: Indrata Nur Bayuaji-Gagarin

  • Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Khofifah-Emil Sapu Bersih 36 Daerah, Risma-Gus Hans Berjaya di 2 Daerah, Bersaing Sengit di 5 Daerah

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses perhitungan suara Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 berjenjang di tingkat PPK (kecamatan) masih berjalan.

    Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Jatim, Choirul Umam mengungkapkan, untuk perkembangan rekapitulasi suara melalui Sirekap, 99 persen TPS telah berhasil mengunggah form C Hasil.

    Meski demikian, masih terdapat beberapa data yang belum terpublikasi atau sedang dalam proses perbaikan.

    “Adapun rekapitulasi di tingkat PPK (kecamatan), diperkirakan akan selesai lebih cepat. Rekapitulasi suara di tingkat kecamatan diperkirakan rampung 1 Desember, meskipun jadwal akhir yang ditetapkan adalah 3 Desember 2024,” kata Umam kepada wartawan.

    Berdasarkan data yang disajikan dan merupakan hasil scrapping dari laman https://pilkada2024.kpu.go.id/ yang dipantau beritajatim.com pada Jumat (29/11/2024) pada pukul 09.30 WIB, data yang masuk sudah 60219 TPS dari 60751 TPS (99,12 persen).

    Dari data itu, bisa disimpulkan bahwa paslon nomor urut 2 Khofifah-Emil berhasil menyapu bersih di 36 daerah di Jatim. Sedangkan, paslon nomor 3 Risma-Gus Hans berjaya di Kota Surabaya dan Kota Mojokerto. Di Surabaya, Risma-Gus Hans meraup suara 72,04 persen dan Khofifah-Emil 25,18 persen. Di Kota Mojokerto, Risma-Gus Hans unggul dengan 48,59 persen dan Khofifah-Emil 46,72 persen.

    Persaingan ketat perolehan suara antara Khofifah dan Risma terjadi di Sidoarjo, Gresik, Jombang, Kota Blitar, dan Kota Malang.

    Perolehan suara signifikan Khofifah-Emil dan menang telak dibandingkan rivalnya terjadi di Pacitan, Ponorogo, Kab Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Bondowoso, Situbondo, Kab Pasuruan, dan Kab Probolinggo.

    Berikut ini data yang dihimpun beritajatim.com:

    Pacitan 1004 TPS (100 persen)
    1. Luluk-Lukman 8,22 persen
    2. Khofifah-Emil 71,75 persen
    3. Risma-Gus Hans 20,03 persen

    Ponorogo 1515 TPS (99,74 persen)
    1. 10,78 persen
    2. 63,58 persen
    3. 25,64 persen

    Trenggalek 1115 TPS (100 persen)
    1. 4,50 persen
    2. 56,01 persen
    3. 39,49 persen

    Tulungagung 1630 TPS (100 persen)
    1. 9,26 persen
    2. 56,50 persen
    3. 34,25 persen

    Kab Blitar 1757 TPS (99,60 persen)
    1. 10,11 persen
    2. 50,29 persen
    3. 39,60 persen

    Kab Kediri 2348 TPS (100 persen)
    1. 7,54 persen
    2. 58,66 persen
    3. 33,80 persen

    Kab Malang 4020 TPS (99,46 persen)
    1. 10,45 persen
    2. 60,32 persen
    3. 29,23 persen

    Lumajang 1644 TPS (99,64 persen)
    1. 8,37 persen
    2. 63,69 persen
    3. 27,94 persen

    Jember 4016 TPS (99,26 persen)
    1. 8,12 persen
    2. 67,36 persen
    3. 24,52 persen

    Banyuwangi 2715 TPS (99,38 persen)
    1. 10,93 persen
    2. 59,34 persen
    3. 29,72 persen

    Bondowoso 1192 TPS (99,17 persen)
    1. 16,03 persen
    2. 68,55 persen
    3. 15,43 persen

    Situbondo 1016 TPS (98,64 persen)
    1. 21,28 persen
    2. 61,91 persen
    3. 16,81 persen

    Kab Probolinggo 1733 TPS (99,65 persen)
    1. 8,23 persen
    2. 74,91 persen
    3. 16,86 persen

    Kab Pasuruan 2318 TPS (99,14 persen)
    1. 9,55 persen
    2. 60,00 persen
    3. 30,45 persen

    Sidoarjo 2729 TPS (99,85 persen)
    1. 7,97 persen
    2. 46,31 persen
    3. 45,72 persen

    Kab Mojokerto 1618 TPS (100 persen)
    1. 7,33 persen
    2. 62,88 persen
    3. 29,79 persen

    Jombang 1940 TPS (99,90 persen)
    1. 7,92 persen
    2. 49,71 persen
    3. 42,37 persen

    Nganjuk 1611 TPS (99,63 persen)
    1. 8,82 persen
    2. 54,89 persen
    3. 36,29 persen

    Kab Madiun 1142 TPS (100 persen)
    1. 8,95 persen
    2. 61,50 persen
    3. 29,55 persen

    Magetan 1033 TPS (100 persen)
    1. 10,17 persen
    2. 58,41 persen
    3. 31,42 persen

    Ngawi 1374 TPS (100 persen)
    1. 6,48 persen
    2. 60,64 persen
    3. 32,88 persen

    Bojonegoro 2115 TPS (99,76 persen)
    1. 6 persen
    2. 72,65 persen
    3. 21,35 persen

    Tuban 1864 TPS (99,84 persen)
    1. 6,06 persen
    2. 66,08 persen
    3. 27,87 persen

    Lamongan 2070 TPS (99,86 persen)
    1. 8,70 persen
    2. 58,86 persen
    3. 32,44 persen

    Gresik 1867 TPS (99,95 persen)
    1. 7,77 persen
    2. 49,44 persen
    3. 42,79 persen

    Bangkalan 1470 TPS (99,80 persen)
    1. 14,30 persen
    2. 58,18 persen
    3. 27,52 persen

    Sampang 1192 TPS (88,69 persen)
    1. 9,48 persen
    2. 74,81 persen
    3. 15,71 persen

    Pamekasan 1256 TPS (98,90 persen)
    1. 5,91 persen
    2. 75,57 persen
    3. 18,52 persen

    Sumenep 1855 TPS (94,11 persen)
    1. 16,37 persen
    2. 70,59 persen
    3. 13,04 persen

    Kota Kediri 405 TPS (100 persen)
    1. 5,11 persen
    2. 53,37 persen
    3. 41,52 persen

    Kota Blitar 213 TPS (100 persen)
    1. 5,37 persen
    2. 48,72 persen
    3. 45,92 persen

    Kota Malang 1182 TPS (99,49 persen)
    1. 7,75 persen
    2. 49,90 persen
    3. 42,35 persen

    Kota Probolinggo 328 TPS (100 persen)
    1. 3,22 persen
    2. 57,79 persen
    3. 39 persen

    Kota Pasuruan 280 TPS (100 persen)
    1. 8,35 persen
    2. 54,78 persen
    3. 36,88 persen

    Kota Mojokerto 192 TPS (100 persen)
    1. 4,68 persen
    2. 46,72 persen
    3. 48,59 persen

    Kota Madiun 274 TPS (99,64 persen)
    1. 3,04 persen
    2. 53,98 persen
    3. 42,98 persen

    Kota Surabaya 3884 TPS (97,98 persen)
    1. 2,79 persen
    2. 25,18 persen
    3. 72,04 persen

    Kota Batu 302 TPS (100 persen)
    1. 7,68 persen
    2. 54,72 persen
    3. 37,61 persen.

    [tok/beq]