kab/kota: Trenggalek

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejarah politik baru ditorehkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) di Pemilu 2024. Kali pertama partai ini berhasil menyorongkan salah satu kadernya di daerah pemilihan (Dapil) Madura ke kursi DPRD Jatim.

    Kader PKS dimaksud adalah Harisandi Savari, seorang pengusaha asal Kabupaten Pamekasan yang juga pernah berkarir sebagai wartawan. Dia berhasil mengumpulkan sebanyak 200 ribu suara lebih. Modal politik itu cukup untuk satu kursi di DPRD Jatim. Total kursi yang direbut PKS Jatim di Pileg 2024 sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding hasil Pileg 2019 dengan empat kursi.

    Pada Pileg 2019, keempat kursi PKS di DPRD Jatim diperoleh dari Dapil Surabaya, Dapil Jember-Lumajang, Dapil Malang Raya, dan Dapil Ngawi-Magetan-Ponorogo-Pacitan-Trenggalek. Di Pileg 2024, keempat dapil yang menyumbangkan kursi di Pileg 2019 tetap menghasilkan prestasi sama, plus Dapil Madura dengan politikus Harisandi Savari sebagai elite PKS yang lolos masuk DPRD Jatim.

    “Capaian kursi dari Dapil Madura ini merupakan catatan prestasi bagi PKS Jatim,” kata Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, kepada beritajatim.com beberapa hari lalu.

    Raihan lima kursi DPRD Jatim itu sama dengan prestasi politik PKS untuk kursi DPR RI. Bedanya, untuk kursi kelima PKS Jatim di DPR RI tidak disumbangkan dari Dapil Madura namun dari Dapil VIII Jatim (Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten/Kota Madiun). Untuk Dapil Madura sendiri, raihan suara yang diperoleh PKS Jatim sekitar 16,5 ribu suara lebih.

    “Total suara itu masih kalah dengan partai lain, seperti PKB, PDIP, dan Golkar. Kami tak dapat kursi DPR RI dari Dapil Madura,” tambah Irwan.

    Raihan lima kursi DPR RI, lima kursi DPRD Jatim, dan total 104 kursi di DPRD Kabupaten/Kota se-Jatim, bagi PKS, merupakan prestasi politik yang diraih dengan kerja keras, ulet, telaten, dan konsisten. Tak mudah mengais suara di Jatim bagi PKS, mengingat tlatah politik Jatim, dalam perspektif sejarah-politik, dikenal sebagai basis terkuat kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme.

    Di kawasan Tapal Kuda dan Madura Kepulauan, komunitas Islam Tradisional merupakan kekuatan mayoritas. Mereka berdiam dari Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi. Plus empat kabupaten lainnya di Pulau Madura. Merebut suara di lingkungan politik pemilih Islam Tradisional, bagi PKS, membutuhkan kerja ekstra keras untuk mempersuasi pemilih di dapil ini.

    PKS kerapkali diidentifikasi sebagai kekuatan politik komunitas Islam Modernis yang lahir setelah runtuhnya Orde Baru Soeharto. Partai ini berusaha keras menempatkan politik sebagai medan dakwah, sehingga menempatkan antara agama dengan politik itu sangat dekat dan saling berhubungan.

    “Ya kita mesti melakukan pendekatan dengan para kiai pimpinan pondok pesantren,” tegas Irwan Setiawan.

    Dalam perspektif transisional, setelah munculnya Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah menjadi PKS, berimplikasi atas pemahaman yang ketat memisahkan politik dan dakwah otomatis mencair. Politik tidak hanya dipersepsi sebagai arena konflik dan perebutan kekuasaan, melainkan juga perumusan kebijakan dan pencapaian kepentingan umum.

    Di situlah makna politik bisa bersinggungan erat dengan dakwah, dalam pengertian upaya untuk mengembalikan manusia agar menyembah Allah semata dengan memerintahkan kemakrufan dan mencegah kemungkaran. Dalam rumusan PKS yang khas, politik dakwah dipraktikkan sebagai mimbar dakwah di parlemen.

    Sekali pun pemilih Islam di Jatim merupakan kekuatan mayoritas, stratifikasi sosiologis, kultural, dan politik konstituen Islam itu tak berada di lapisan yang ada. Ada kalangan santri, komunitas Islam yang memahami dan menunaikan semua ajaran Islam secara kaffah dan istiqomah.

    Di titik lainnya, ada kalangan Islam administratif, warga muslim yang secara administratif tercatat dan terdokumentasi beragama Islam, tapi pengetahuan khasanah ke-Islam-an mereka terbatas, tak mendalam. Komunitas Islam mereka kerapkali disebut sebagai kalangan Islam Abangan, di mana pilihan politik mereka lebih dekat dan cenderung merapat ke partai-partai berpaham Nasionalis, seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan lainnya.

    “Dari 6 kali pemilu setelah Orde Baru, terpotret kavling-kavling politik pendukung antarpartai,” ujar Irwan.

    Merujuk pada fakta sejarah politik Pemilu 1955, pemilu pertama setelah Indonesia merdeka, komunitas Islam Modernis yang ketika itu direpresentasi Partai Masyumi di bawah pimpinan Dr Moh Natsir, ranking di posisi keempat di Jatim di bawah Partai NU, PNI, dan PKI. Sekalipun tak identik 100 persen, PKS dipandang merupakan paralelisme historis, politik, kultural, dan sosiologis dengan Partai Masyumi. Kavling politik terbesar partai ini berada di Provinsi Jabar, Sumbar, dan daerah lainnya di Indonesia.

    Tlatah politik Jatim menjadi battle field tak mudah dan berat bagi PKS, siapapun yang memegang kendali utama PKS di provinsi berpenduduk hampir 40 juta jiwa ini. Hal itu bisa kita lihat dari data fluktuasi politik suara partai ini dari pemilu ke pemilu di sebagian besar dapil di Jatim. Mungkin hanya Dapil Surabaya Raya dan Malang Raya yang konsistensi raihan PKS bergerak stabil. Sedangkan di dapil lainnya di Jatim, raihan suara PKS dari pemilu ke pemilu bergerak fluktuatif.

    Misalnya, Dapil Madura yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Menurut hasil Pileg 2019 untuk kursi DPRD kabupaten/kota, di Bangkalan raihan dukungan PKS 41.261 suara, Sampang dengan 63.767 suara, Pamekasan dengan 65.679 suara, dan Sumenep dengan 31.942 suara. Untuk Pileg 2024 hasilnya sebagai berikut: Bangkalan dengan 26.612 suara (turun), Sampang dengan 47.898 suara (turun), Pamekasan dengan 49.009 suara (turun), dan Sumenep dengan 22.364 suara (turun).

    Kemudian Dapil Madura untuk kursi DPRD Jatim hasil Pileg 2019 sebagai berikut: Bangkalan dengan 14.243 suara, Sampang dengan 8.182 suara, pamekasan dengan 56.399 suara, dan Sumenep dengan 12.798 suara. Hasil Pileg 2024 untuk kursi DPRD Jatim sebagai berikut: Bangkalan dengan 42 suara (turun drastis), Sampang dengan 471 suara (turun drastis), Pamekasan dengan 163.748 suara (naik sekitar 300 persen), dan Sumenep dengan 40.717 suara (naik sekitar 220 persen).

    Kalau kita buka data hasil Pileg 2024 lebih detail lagi di Dapil Madura untuk kursi DPR RI dari PKS, memperlihatkan banyak di dua kabupaten (Bangkalan dan Sampang), partai ini tak mampu mengumpulkan 1.000 suara. Di Bangkalan PKS mengumpulkan 359 suara dan Sampang dengan 525 suara. Artinya, di sebagian besar TPS di kedua kabupaten tersebut, PKS tak memperoleh suara sama sekali. Padahal, pada Pileg 2019 untuk kursi DPR RI, di Bangkalan PKS merebut 12.577 suara dan Sampang dengan 5.015 suara. Komparasi data hasil Pileg 2019 dan 2024 memperlihatkan tingkat fluktuasi yang tajam suara PKS di Dapil Madura. “Itu salah satu PR PKS Jatim,” tandas Irwan Setiawan. [air]

  • Anggota DPR Minta Dewi Buron Kasus Sabu Rp 5 T Segera Ditangkap

    Anggota DPR Minta Dewi Buron Kasus Sabu Rp 5 T Segera Ditangkap

    Jakarta

    Interpol tengah memburu buronan Dewi Astutik alias PA (43), yang menjadi otak penyelundupan sabu seberat dua ton atau Rp 5 triliun. Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, berharap Dewi segera bisa ditangkap.

    “Saya harap langkah cepat aparat untuk segera memburu dan membekuknya. Aparat jangan kalah cepat apalagi kecolongan,” kata Jazilul kepada wartawan, Minggu (1/6/2025).

    “Ada yang bilang sindikat narkoba selangkah lebih cerdik dari antisipasi aparat kita. Sebab mereka punya jaringan dan dukungan dana yang kuat,” tambahnya.

    Jazilul menyinggung banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang dijadikan alat kejahatan, termasuk jaringan narkoba. Oleh sebab itu, dia meminta pengawasannya harus ditingkatkan.

    “Sudah lazim WNI dijadikan alat oleh sindikat narkoba, baik berkedok sebagai ART atau lainnya maka pengawasannya perlu ditingkatkan,” ucapnya.

    Seperti diketahui, warga Dusun Sumber Agung, Ponorogo, Jawa Timur, geger setelah nama orang yang pernah tinggal di kampung mereka disebut-sebut menjadi buronan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Interpol. Sosok itu bernama Dewi Astutik yang disebut terlibat dalam penyelundupan narkoba internasional sebanyak 2 ton sabu senilai Rp 5 triliun.

    “Kalau yang namanya Dewi Astutik itu bukan warga sini, tapi kalau alamatnya Balong, memang benar,” tegas Gunawan dikutip detikJatim, Rabu (29/5).

    Gunawan juga mengungkapkan perempuan itu memang pernah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

    Kantor Imigrasi Ponorogo pun menggelar rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora). Kepala Kantor Imigrasi Ponorogo, Happy Reza Dipayuda, menjelaskan bahwa rapat ini dilakukan untuk memperkuat pengawasan orang asing di wilayah Ponorogo, Pacitan, dan Trenggalek.

    Happy menambahkan, pihaknya bersama BNN telah bekerja sama mengusut kasus ini. Menurutnya, Dewi Astutik mengaku sebagai TKI untuk menyamarkan aktivitasnya.

    “Kalau yang bersangkutan (Dewi Astutik) sebetulnya mengaku-ngaku TKI, dia di sana tugasnya mencari kaki tangan untuk jadi kurir, sebenarnya bukan real TKI,” kata Happy, Kamis (29/5).

    (fas/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wamendagri Ajak Apkasi Satukan Langkah Menuju Indonesia Emas 2045

    Wamendagri Ajak Apkasi Satukan Langkah Menuju Indonesia Emas 2045

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengajak seluruh kepala daerah di Indonesia, khususnya para bupati, untuk meningkatkan solidaritas dan komitmen dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

    Ajakan ini disampaikan Ribka saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Jumat (30/5/2025). “Solidaritas dan komitmen adalah kunci utama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Ribka.

    Ribka menilai Munas Apkasi merupakan momen penting bagi para bupati untuk menyelaraskan program-program strategis daerah dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Berbagai agenda kerja lima tahun ke depan telah dibahas secara intensif dalam forum tersebut.

    “Tema Munas ini menjadi motivasi bagi para bupati dalam merancang program lima tahun mendatang,” jelasnya.

    Wamendagri menegaskan Apkasi memiliki peran strategis sebagai jembatan antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah pusat dan provinsi. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kehadiran penuh para bupati dalam seluruh rangkaian Munas sebagai wujud nyata solidaritas.

    Namun, Ribka juga menyayangkan masih adanya sejumlah bupati yang tidak mengikuti acara hingga selesai. Ia berharap hal ini menjadi evaluasi organisasi untuk perbaikan ke depan.

    Dalam Munas VI tersebut, Bupati Lahat Bursah Zarnubi resmi terpilih sebagai ketua umum Apkasi periode 2025-2030. Ribka mengapresiasi pemilihan ini dan berharap kepemimpinan baru bisa menghadirkan kontribusi pemikiran dan program nyata bagi kemajuan bangsa.

    “Selamat kepada Bapak Bursah Zarnubi. Semoga Apkasi ke depan makin kuat dan solid,” ucap Ribka.

    Munas VI Apkasi turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus, Ketua Umum APKASI 2021- 2025 Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Penjabat Sementara (Pjs) Ketua Umum Apkasi sekaligus Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, serta jajaran dewan pengurus dan para bupati se-Indonesia.

    Dengan soliditas antardaerah dan sinergi pusat-daerah yang kuat, Indonesia Emas 2045 bukan lagi sekadar cita-cita, tetapi menjadi masa depan yang dapat diwujudkan bersama.

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Bersambung): Raihan Kursi DPR RI Naik 150 Persen di Pemilu 2024

    Surabaya (beritajatim.com) -Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lahir, tumbuh, dan berkembang pasca-reformasi 1998. Awal berdiri dan masuk ke gelanggang politik nasional, PKS bernama Partai Keadilan (PK) di Pemilu 1999. PK tak lolos parliementary threshold (PT). PK berubah menjadi PKS dan lolos ke parlemen berdasar hasil Pemilu 2004, pemilu kedua setelah Reformasi 1998.

    Hanya sekali PKS tak mendapatkan kursi di DPR RI, yakni hasil Pemilu 1999. Setelah itu, baik di Pemilu 2004, 2009, 2014, 2019, dan 2024, partai yang memiliki relasi historis, kultural, dan sosial dengan pemilih Islam Modernis ini mampu lolos PT. Bisa menempatkan politikusnya di kursi DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota di Indonesia. Partai ini sempat selama 10 tahun berada di luar ring kekuasaan, tepatnya era Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode, 2014-2019 dan 2019-2024.

    Bagaimana potret PKS di tlatah politik Jatim? Jatim selama ini dikenal sebagai kawasan politik yang secara historis, kultural, dan sosiologis dekat dengan kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme (PNI dan PDIP). Tak gampang bagi PKS bisa mengais ceruk suara di Jatim. Sejak Pemilu 1955 hingga 2024, wilayah politik ini dikenal sebagai basis tradisional partai yang dekat dengan NU dan partai yang punya jalinan historis kuat serta erat dengan PNI.

    “Kita mesti kerja keras dan terus menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan di Jatim, termasuk dengan komunitas kiai dan pondok pesantren,” kata Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan saat bersilaturahmi ke kantor beritajatim.com, Jalan Kutisari IX No.2 Wonocolo, Kota Surabaya beberapa waktu lalu.

    Di ranah politik Jatim, PKS tak berada di posisi bawah. Tepatnya ranking partai ini di Jatim adalah tengah bawah. Merujuk hasil Pileg 2024, PKS Jatim mampu menempatkan 5 kader terbaiknya duduk di kursi DPRD Jatim.

    PKS mampu merebut 5 kursi DPRD Jatim dari lima daerah pemilihan (Dapil) berbeda: masing-masing satu kursi dari Dapil Kota Surabaya, Dapil Kabupaten Jember dan Kabupaten Lumajang, Dapil Kabupaten Ngawi,Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek, Dapil Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, serta Dapil Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.

    “Di Pileg 2024, untuk kursi DPR RI dapat lima kursi dibanding Pileg 2019 dengan dua kursi. Jadi, terjadi kenaikan 150 persen untuk kursi DPR RI,” tegas Irwan, politikus kelahiran Kabupaten Karawang, Jabar dan alumni Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

    Pada Pileg 2024, raihan suara PKS Jatim untuk kursi DPR RI mengalami kenaikan hampir 300 ribu suara. Pada Pileg 2019 untuk DPR RI, PKS merebut 858.316 suara, sedangkan di Pileg 2024 untuk DPR RI dengan 1.129.997 suara. “Lumayan kenaikan suaranya, sehingga logis kursi kita naik dari dua menjadi lima kursi,” ungkapnya.

    Tak hanya suara untuk DPR RI, pada Pileg 2024, PKS Jatim membubuhkan perkembangan capaian positif suara untuk DPRD kabupaten/kota dan DPRD provinsi. Untuk suara DPRD kabupaten/kota se-Jatim naik menjadi 1.426.834 suara (Pileg 2024) dari sebelumnya 1.363.197 suara (Pileg 2019). Sedangkan untuk suara DPRD provinsi dari 995.390 suara (Pileg 2019) menjadi 1.307.657 suara (Pileg 2024).

    “Total kursi PKS di DPRD kabupaten/kota di seluruh Jatim sebanyak 104 kursi, sedangkan kursi PKS di DPRD Jatim sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding 2019 dengan 4 kursi. Kendati terjadi banyak kenaikan suara dibanding Pileg 2019, PKS hanya tambah satu kursi di DPRD Jatim. Hal itu terjadi karena perubahan dapil,” tegas Irwan Setiawan. [air/bersambung]

  • BPBD Trenggalek Terus Lakukan Pembersihan Material Longsor

    BPBD Trenggalek Terus Lakukan Pembersihan Material Longsor

    Trenggalek (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek masih terus melakukan upaya pembersihan material longsor, di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Material longsor masih menutup sejumlah akses jalan di desa tersebut.

    Petugas juga dibantu warga sekitar untuk melakukan pembersihan ini. Satu buah alat berat dikerahkan agar proses pembersihan berjalan maksimal.

    Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono mengatakan pasca operasi pencarian terhadap korban resmi berakhir, mereka mulai fokus melakukan pembersihan material longsor. Petugas melakukan pembersihan di beberapa akses jalan yang masih tertutup.

    “Mulai dari jalan penghubung antar RT hingga akses jalan penghubung ke Tulungagung kita bersihkan dari material longsor,” ujarnya.

    Pihak BPBD juga mulai melakukan mitigasi untuk mencari lokasi yang akan digunakan sebagai tempat relokasi korban bencana longsor ini. Mereka akan berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa setempat, guna menentukan titik relokasi.

    “Kita mulai melakukan koordinasi untuk mencari lokasi relokasi, setelah lokasi dapat akan segera kita laporkan ke provinsi,” tuturnya.

    Sementara itu, Sekda Kabupaten Trenggalek Edy Soepriyanto menambahkan lokasi relokasi diusahakan akan berada di desa tersebut. Penentuan titik relokasi tentunya juga memperhatikan kondisi masyarakat setempat. Nantinya pihak Pemprov Jatim akan membangun kembali rumah korban longsor di titik relokasi yang sudah disepakati.

    “Lokasi relokasi kita yang mencarikan, untuk pembangunan rumah akan dilakukan oleh Pemprov Jatim,” pungkasnya. [nm/beq]

  • Selatan Jawa Diguncang Gempa M 5,4, Getaran Terasa Sampai Kota Yogya

    Selatan Jawa Diguncang Gempa M 5,4, Getaran Terasa Sampai Kota Yogya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi tektonik mengguncang selatan Jawa hari ini Selasa (27/5/2025) pada pukul 07.55.05 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,4.

    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,43° LS ; 110,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 268 Km arah Barat Daya Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 14 Km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di luar zona subduksi (outer-rise zone).

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault),” kata dia dalam keterangan tertulisnya.

    Dampak Gempa Bumi:

    Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Nganjuk, Trenggalek, Malang, Blitar, Bantul, Pacitan, Sukoharjo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta dengan skala intensitas II MMI. Dengan skala tersebut getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” ucapnya.

    Hingga pukul 08.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

    (wur/wur)

  • Empat Jenazah Korban Longsor Trenggalek Dimakamkan Satu Liang Lahat

    Empat Jenazah Korban Longsor Trenggalek Dimakamkan Satu Liang Lahat

    Trenggalek (beritajatim.com) – Empat jenazah korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek dimakamkan dalam satu liang. Sesuai permintaan keluarga, jenazah tersebut dimakamkan di TPU desa setempat.

    Prosesi pemakaman ini dilakukan usai petugas melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban ini. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani proses identifikasi.

    Kalaksa BPBD Trenggalek, Stefanus Triadi Atmono mengatakan proses pemakaman langung dilakukan setelah proses identifikasi selesai dilakukan. Petugas gabungan membantu membawa jenazah korban ke lokasi pemakaman. Mereka dimakamkan dalam satu liang.

    “Untuk pemakaman langsung dilakukan malam ini usai proses identifikasi selesai, proses pemakaman berjalan lancar,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).

    Keempat jenazah tersebut diketahui bernama Torik (2), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50). Sedangkan dua korban lain yakni Yatemi dan Misinem telah dimakamkan pada Jumat (23/05/2025).

    Seluruh jenazah korban longsor ini berhasil ditemukan petugas gabungan di sekitar rumah mereka. Jarak antar korban tidak berjauhan. “Di hari keenam pencarian 4 korban ditemukan, yang dua lainnya ditemukan di hari keempat pencarian,” tuturnya.

    Setelah semua korban longsor ditemukan, operasi pencarian dinyatakan selesai. Petugas yang tergabung dalam operasi ini kembali ke satuan masing-masing.

    Saat ini pihak BPBD Trenggalek akan fokus melakukan upaya pembersihan terhadap material longsor yang masih ada. “Kita akan lakukan evaluasi dan mulai lakukan pembersihan terhadap material longsor ini,” pungkasnya.

    Sebelumnya Bencana longsor terjadi di lokasi tersebut pada Senin (19/05/2025) sore. Sebanyak 6 korban dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut.

    Petugas kesulitan melakukan evakuasi karena akses jalan tertutup material longsor. Memasuki hari keenam pencarian semua korban sudah berhasil ditemukan. [nm/suf]

  • Akhir Pencarian Penuh Haru: Semua Korban Longsor Trenggalek Berhasil Dievakuasi

    Akhir Pencarian Penuh Haru: Semua Korban Longsor Trenggalek Berhasil Dievakuasi

    Trenggalek (beritajatim.com) – Jenazah korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bemdungan telah ditemukan semuanya. Dua jenazah korban yakni Yatemi dan Misinem sudah ditemukan pada hari keempat pencarian. Sedangkan 4 jenazah korban bernama Torik, Nitin, Tulus dan Yatini ditemukan di hari keenam pencarian. Dengan ditemukannya korban tersebut, operasi pencarian dinyatakan selesai. Selanjutnya proses pembersihan material longsor akam diserahkan sepenuhnya ke pihak Pemkab Trenggalek.

    Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit mengatakan jenazah pertama ditemukan pukul 13.10 WIB. Selanjutnya jenazah kedua ditemukan pukul 14.12 WIB. Sedangkan jenazah ketiga dan keempat ditemukan pukul 14.30 WIB dan 14.40 WIB. Semua jenazah ditemukan di posisi yang saling berdekatan. Mereka tertimbun material longsor setinggi 3 meter. “Alhamdulillah semua jenazah korban longsor berhasil ditemukan, ” ujarnya, Sabtu (24/05/2025).

    Dengan ditemukannya seluruj korban ini, operasi pencarian dinyatakan selesai. Petugas yang tergabung dalam operasi pencarian ini kembali ke satuan masing-masing. Saat disingggung mengenai masih adanya timbunan material longsor di lokasi kejadian, Nanang menjelaskan hal tersebut menjadi kewenangan Pemkab Trenggalek. “Untuk pembersihan material longsor menjadi kewenangan Pemkab Trenggalek, ” tuturnya.

    Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki menambahkan semua jenazah kini sedang menjalani identifikasi di RSUD dr Soedomo Trenggalek. Jenazah yang pertama ditemukan diketahui berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya ditemukan jenazah korban balita. Sedangkan jenazah ketiga ditemukan perempuan dan terakhir laki-laki. “Untuk identitas lengkapnya menunggu dari hasil identifikasi, ” pungkasnya. [nm/kun]

  • Pencarian Hari Keenam Longsor Trenggalek, Petugas Libatkan Saksi Keluarga Korban dan Tambah Alat Berat

    Pencarian Hari Keenam Longsor Trenggalek, Petugas Libatkan Saksi Keluarga Korban dan Tambah Alat Berat

    Trenggalek (beritajatim.com) – Petugas gabungan kembali melanjutkan proses pencarian korban longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek. Sebanyak 150 personel diterjunkan untuk membantu proses pencarian di hari keenam ini.

    Mereka juga melibatkan saksi dari keluarga korban, guna tim SAR gabungan terus melanjutkan operasi pencarian terhadap empat korban yang masih dinyatakan hilang. Sebanyak 150 personel dari berbagai instansi dikerahkan untuk mempercepat proses evakuasi.

    Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya, Didit Arie Ristandy, menyampaikan bahwa pencarian kali ini difokuskan pada lokasi yang ditunjukkan oleh saksi dari pihak keluarga korban. Langkah ini diambil setelah adanya perbedaan keterangan dari sejumlah warga yang mengaku sebagai kerabat korban.

    “Dari evaluasi sebelumnya, kami menerima informasi dari beberapa warga yang menunjukkan titik pencarian berbeda-beda. Hal ini menyulitkan kami dalam menentukan lokasi yang tepat,” ujarnya, Sabtu (24/5/2025).

    Untuk mengatasi hal tersebut, tim SAR mendatangkan Minto, suami dari salah satu korban bernama Nitin, yang diduga masih tertimbun material longsor. Meski masih dalam kondisi trauma, Minto akhirnya bersedia hadir di lokasi setelah didampingi Kapolsek, Danramil, Camat, Kepala Desa, dan Carik. “Keterangan dari Pak Minto menjadi acuan utama kami hari ini, karena beliau adalah saksi kunci dan diyakini paling mengetahui posisi terakhir istrinya,” tuturnya.

    Selain melibatkan saksi, petugas juga berencana menambah alat berat untuk mempercepat proses pencarian. Mereka meminta bantuan alat berat untuk mempermudah proses pencarian ini. Rencananya alat berat tersebut akan membantu proses pencarian dari jalur bawah.”Kami berharap cuaca cerah agar proses pencarian bisa maksimal,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Empat Korban Longsor di Trenggalek Belum Ditemukan

    Empat Korban Longsor di Trenggalek Belum Ditemukan

    Trenggalek (beritajatim.com) – Petugas gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban bencana longsor, di Dukuh Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

    Dari total 6 korban yang dilaporkan hilang dua diantaranya sudah ditemukan kemarin. Masih terdapat 4 korban yang belum ditemukan. Mereka adalah Torik (2), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50). Faktor cuaca menjadi kendala selama proses pencarian berlangsung.

    Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki mengatakan petugas masih berupaya melakukan pencarian korban. Mereka fokus mencari di titik yang diduga terdapat korban didalamnya. Petugas juga sudah mencium bau tak sedap di lokasi kejadian. Namun hingga batas waktu pencarian korban belum juga ditemukan.

    “Di hari kelima pencarian ini kami sudah berupaya maksimal untuk melakukan pencarian, namun hingga saat ini belum ada tambahan korban yang ditemukan,” ujarnya, Jumat (23/05/2025)

    Dalam pencarian ini petugas sempat mengalami sejumlah kendala. Alat berat yang dikerahkan untuk membantu proses pencarian mengalami gangguan. Namun kendala tersebut telah berhasil ditangani. Selain itu kondisi cuaca juga menyulitkan pencarian. “Sempat terkendala alat berat tapi sudah kita tangani. Selain itu tadi juga turun hujan,” tuturnya.

    Petugas juga menemukan sejumlah barang berharga milik korban. Saat ini barang tersebut diamankan polisi dan akan dikembalikan ke pihak keluarga. Proses pencarian ini akan kembali dilakukan besok. “Semoga semua korban bisa segera ditemukan,” pungkasnya. [nm/ted]