kab/kota: Tomang

  • Ada Sidang MPR, Dirlantas Polda Metro Jaya Pastikan Arus Lalu Lintas Normal dan Lancar – Page 3

    Ada Sidang MPR, Dirlantas Polda Metro Jaya Pastikan Arus Lalu Lintas Normal dan Lancar – Page 3

    Polisi menegaskan tak memberlakukan ada penyekatan ataupun penutupan jalan menjelang Sidang Tahunan MPR 2025 yang akan berlangsung di kompleks MPR/DPR. Arus lalu lintas di kawasan Gatot Subroto terpantau ramai lancar pada Jumat (15/8/2025).

    Pantauan di lokasi, penjagaan ketat dilakukan di gerbang utama Gedung DPR/MPR. Sejumlah anggota Brimob dan Polisi Milter dan personel Pamdal DPR berjaga di depan gerbang mengatur lalu-lalang kendaraan. Petugas terlihat sibuk mengarahkan tamu undangan yang mulai berdatangan menghadiri sidang.

    Kendaraan berpelat anggota dewan maupun pelat dinas menteri bergantian memasuki kawasan tersebut. Arus lalu lintas dari arah Gatot Subroto menuju Tomang terlihat ramai lancar.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin mengatakan, aktivitas masyarakat akan berjalan normal. Pembatasan kendaraan roda empat dengan metode ganjil genap tetap berlaku sesuai kebijakan Pemprov DKI Jakarta.

    “Aktivitas masyarakat seperti biasa, terus ketentuan-ketentuan ganjil genap juga belum ada perubahan masih tetap digunakan,” kata dia kepada wartawan, Kamis (14/8/2025) malam.

    Komarudin mengatakan, tidak ada penutupan jalan di sekitar DPR. Namun, dia mengingatkan potensi kepadatan karena banyak pejabat negara yang akan menuju ke kawasan DPR.

    “Rekayasa lalu lintas sifatnya situasional tidak ada penutupan dan lain sebagainya hanya untuk mengamankan proses pidato kenegaraan, banyak pejabat termasuk bapak presiden dan bapak wakil presiden yang akan menuju ke DPR,” ucap dia.

    Sementara itu, Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Robby Hefadus, menambahkan, pihaknya telah menyiapkan Pola pengamanan disekitar lokasi yang tersebar pada 37 titik. Dia juga menegaskan, aturan ganjil genap tetap berjalan.

    “Untuk penerapan ganjil genap itu merupakan kebijakan dari Pemprov DKI Jakarta, dan hingga saat ini info dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kebijakan ganjil genap masih tetap berlaku,” tandas dia.

  • Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Agustus 2025

    Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah Megapolitan 12 Agustus 2025

    Lika-liku Pembangunan MRT Jakarta, Proyek Raksasa di Bawah Tanah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pembangunan MRT Jakarta fase 2A menghadapi lika-liku, termasuk tantangan konstruksi.
    Stasiun bawah tanah fase 2A yang dibangun meliputi Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota, total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
    Saat sedang melakukan pengerjaan stasiun bawah tanah, MRT Jakarta menemukan cagar budaya di kawasan Glodok.
    Beberapa titik stasiun atau koridor yang dibangun bersinggungan atau berada dalam kawasan dalam radius cagar budaya.
    Akibatnya, ada protokol yang harus dilakukan agar cagar budaya itu tertangani dengan baik.
    Tidak hanya itu, MRT Jakarta juga harus berkoordinasi dengan instansi terkait.
    “Regulasi untuk penanganan benda cagar budaya itu tidak boleh dilanggar. Ini menjadi salah satu perhatian utama dari MRT Jakarta dalam melakukan konstruksi di area tersebut,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Corporate Secretary (Corsec) PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo saat ditemui Kompas.com di kantornya, Wisma Nusantara, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025).
    Lebih lanjut, hal-hal teknis meliputi pembuatan kereta dan pekerjaan persinyalan, bahkan terkait proses kerja sama dengan tender juga menjadi tantangan tersendiri.
    Tomo turut menyinggung tantangan dari pemenuhan prosedur atas dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dan berbagai mekanisme tender yang harus dilakukan.
    “Misalnya proses tender kereta, ternyata ada isu. Jadi ada waktu-waktu (tantangannya) non teknikal,” sebut Tomo.
    Progres pembangunan MRT Jakarta fase 2A yang meliputi wilayah Bundaran HI hingga Kota telah mencapai 51 persen.
    “Angka 51 persen itu (sudah lebih) dari target di angka 50 persen. Jadi alhamdulillah, sebetulnya sudah lebih cepat daripada target,” ujar pria yang akrab dipanggil Tomo itu.
    Tomo menambahkan, saat ini proses pengerjaan yang paling maju dipimpin oleh stasiun di kawasan Thamrin hingga Monas. Sebab bagian itu dimulai terlebih dulu ketimbang yang lain.
    Terkait kemacetan yang rawan terjadi di sekitar kawasan proyek, Tomo mengakui pengerjaan ini tak luput dari pemberlakuan rekayasa lalu lintas.
    Meski Stasiun MRT berada di bawah tanah, Tomo menyebut bagaimana pengerjaan konstruksi dimulai dari atas.
    Tidak hanya itu, ada berbagai alat-alat berat dan aktivitas yang beroperasi di atas tanah.
    “Belum lagi orang lalu-lalang juga. Itulah mengapa ada pagar proyek yang memang sedikit banyak memakan ruang jalan,” tutur dia.
    Itulah sebabnya, MRT Jakarta bersyukur bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah untuk bisa bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Jakarta dalam mengatur rekayasa lalu lintas.
    “Perencanaan dilakukan sedemikian rupa agar pagar-pagar konstruksi yang ditempatkan di jalan tidak mengurangi jumlah lajur jalan. Kalau tadinya ada empat, tetap empat. Cuma posisinya atau secara diameternya, lika-likunya berubah,” lanjut Tomo.
    MRT Jakarta pun aktif melakukan publikasi di berbagai media, baik secara daring maupun luring.
    Tidak hanya melalui akun sosial media, tetapi juga melalui media luar ruang–LED di beberapa jalan.
    “Kami imbau masyarakat terkait dengan ruas-ruas jalan yang terdampak dari pekerjaan konstruksi,” imbuh dia.
    Konektivitas MRT Jakarta tidak akan berhenti pada rute Bundaran HI-Lebak Bulus dan Bundaran HI-Kota.
    Ke depannya, fase 2B juga akan membawa penumpang hingga ke Mangga Dua dan Ancol.
    Selain itu, ada pengembangan untuk koridor timur-barat yang masih dalam tahap pengembangan.
    “Fase satu dari koridor timur-barat itu dari Tomang sampai Medan Satria. Selain itu, kami juga ada rencana untuk koridor dari Fatmawati ke Taman Mini,” papar Tomo.
    Tomo juga mengungkapkan potensi adanya integrasi dari stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Taman Mini Indah Indonesia (TMII), Jakarta Timur.
    Lebih lanjut, MRT Jakarta juga telah menggandeng PT Bumi Serpong Damai Tbk (Sinar Mas Land) untuk mengkaji perpanjangan jalur dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
    Meski belum bisa memberikan informasi secara lebih detail kapan proyeknya akan dimulai, Tomo menjelaskan saat ini rencana untuk rute ke Tangsel sudah mendekati kajian kelayakan.
    “Harus melalui uji kelayakan sebelum suatu proyek dibangun. Layak atau enggak (untuk dibangun) sebenarnya. Misalnya kalaupun enggak layak, dari titik A, ke titik B, mungkin harus ke titik C dulu?” celetuk dia.
    Ke depannya, akan ada berbagai pengembangan yang akan mempermudah mobilitas penumpang.
    Tujuannya tentu untuk menjadikan perjalanan harian lebih lancar dengan harapan lebih banyak lagi warga yang beralih menggunakan transportasi umum.
    Misalnya, Stasiun Bundaran HI akan dikembangkan dalam proyek ‘extended concourse’.
    Tomo menjelaskan, concourse adalah area yang dijejakkan seusai penumpang memasuki stasiun dan turun ke bawah.
    “Misal turun ke bawah, itu kan sampai di level pertama yang ada pemeriksaan, pembelian tiket, itu concourse,” ujar Tomo.
    Tomo mengatakan, secara struktur masih ada sisa area yang panjang karena disekat.
    Itulah sebabnya, ada rencana untuk menambah satu pintu masuk menuju Stasiun Bundaran HI.
    Tepatnya di area yang luas di sekitar Plaza Indonesia dekat Bundaran HI.
    “Jadi akan lebih mendukung konsep vibrant di Bundaran HI sendiri karena di Bundaran HI ini dan sekitarnya memang identik dengan shopping, belanja, perkantoran, orang lalu-lalang untuk transit dari satu gedung perbelanjaan ke tempat perbelanjaan lain, atau ke kantor,” lanjut dia.
    Selain Bundaran HI, ada Stasiun Blok M yang akan dikembangkan hingga ke kawasan gedung di Panglima Polim berbasis konsep transit oriented development (TOD).
    “Jalur ke Panglima Polim ini untuk semakin memberikan kemudahan bagi masyarakat yang melintas ke arah sana. Salah satu konsep yang dikembangkan adalah skybridge (jalan layang),” papar Tomo.
    TOD sendiri memiliki esensi kemudahan bagi pejalan kaki yang melintas.
    TOD sendiri juga hadir dalam beragam bentuk, salah satunya adalah pedestrian deck, yaitu skybridge.
    MRT Jakarta sendiri telah membentuk konsep yang disebut ‘Ultimate Blok M’ yang pengembangannya bersifat mixed use.
    Artinya, gedung perkantoran, perbelanjaan, bahkan tempat tinggal akan terkoneksi.
    “Itu nanti diarahkan ke Blok M Hub dan Terminal Blok M. Itu akan ikut direvitalisasi,” papar Tomo.
    Harapannya, pengembangan itu bisa semakin menghubungkan masyarakat yang melintas di kawasan Jakarta.
    Meski butuh waktu dan dilakukan secara bertahap, MRT Jakarta bertekad membantu masyarakat semakin terkoneksi.
    Tidak hanya di antara jarak, tetapi juga dengan moda transportasi lain yang saling memudahkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Zikir Kebangsaan-Ikrar Bela Negara di Istiqlal Besok, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya – Page 3

    Ada Zikir Kebangsaan-Ikrar Bela Negara di Istiqlal Besok, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya – Page 3

    Sementara itu, dari arah Kramat-Salemba dapat melewati Jl. Salemba Raya, Jl. Kramat Raya, Flyover Pasar Senen, Jl. Gunung Sahari, Jl. Budi Utomo, Jl. Lapangan Banteng Utara, hingga Jl. Katedral.

    Sedangkan dari arah selatan (Senayan), pengguna jalan bisa melewati Jl. Jenderal Sudirman, Jl. MH Thamrin, Jl. Medan Merdeka Barat,; Jl. Majapahit, Jl. Juanda, lalu putar balik menuju Pintu 7 (Gerbang As Salam), atau melalui Jl. Pos-Jl. Gedung Kesenian, Jl. Lapangan Banteng Utara, dan Jl. Katedral.

    Dari arah barat (Tomang), dapat melewati Jl. Tomang Raya, Jl. Kyai Caringin, Jl. Balikpapan, Jl. Suryopranoto, Jl. Juanda, putar balik menuju Pintu 7 (Gerbang As Salam), atau melalui Jl. Pos, Jl. Gedung Kesenian, Jl. Lapangan Banteng Utara, dan Jl. Katedral.

    Syafrin juga mengimbau peserta acara tersebut agar menggunakan transportasi umum, salah satunya Transjakarta.

    “Ada 15 rute Transjakarta dan layanan Kereta Commuter Line yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi kemacetan,” ujar Syafrin. 

  • Soal moge lewat jalur Transjakarta, Polisi: tetap kena tilang

    Soal moge lewat jalur Transjakarta, Polisi: tetap kena tilang

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memastikan semua kendaraan yang masuk ke jalur Transjakarta (busway) terkena tilang elektronik atau ETLE.

    Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin mengatakan hal itu menanggapi adanya video viral rombongan motor gede (moge) berjumlah 14 unit motor yang melintas jalur Transjakarta pada Minggu (3/8).

    “Sudah, sama dengan pelanggaran lain, termasuk motor kecil yang banyak masuk jalur Busway, sudah kena ETLE,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis.

    Komarudin menjelaskan tidak ada perbedaan kendaraan, mobil, motor, kendaraan apapun yang melintas jalur Transjakarta pasti terkena tilang.

    “Tidak ada bedanya, mau motor gede, motor kecil, sama aja, sayangnya kalau motor kecil yang masuk busway tidak ada yang videokan,” ucapnya.

    Ia juga menyebutkan semua data kendaraan yang masuk ke jalur Transjakarta ada di Subdit Gakkum Polda Metro Jaya.

    Berdasarkan UU nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan (UU LLAJ) Pasal 287 ayat 1 dengan pidana kurungan dua bulan dan denda paling banyak Rp500 ribu.

    Sebelumnya beredar sebuah video di media sosial Instagram melalui akun @depokfeed yang memperlihatkan rombongan pengendara motor gede (moge) jenis Harley Davidson melintas di jalur khusus Transjakarta wilayah Jakarta Barat.

    Akun tersebut juga menuliskan peristiwa tersebut terjadi di jalan utama wilayah Grogol hingga Tomang, Jakarta Barat.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pengendara Motor Jatuh dari Fly Over Grogol, Begini Kronologinya

    Pengendara Motor Jatuh dari Fly Over Grogol, Begini Kronologinya

    Jakarta: Viral di media sosial seorang pengendara motor terjatuh dari fly over di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Insiden ini terjadi pada Selasa, 5 Agustus 2025 pagi Wib.

    Pemotor tersebut diduga hilang kendali saat melintas di fly over Grogol. Korban yang merupakan seorang karyawati tergeletak usai terjatuh dari ketinggian delapan meter dari atas fly over.
     
    Kronologi

    Berdasarkan keterangan polisi yang telah menggelar olah tempat kejadian perkara, dijelaskan bahwa pengendara tersebut awalnya hilang kendali saat melintas di fly over dari Daan Mogot menuju ke arah Tomang.
     

    Kemudian pengendara tersebut menabrak dinding pembatas dan langsung terpental jatuh ke bawah. Warga yang berada di lokasi langsung menolong korban yang tak sadarkan diri.

    Korban yang mengalami sejumlah luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapatkan pertolongan.
     
    “Korban mengalami luka pada bagian pinggang kaki kiri dan tidak sadarkan diri lanjut dirawat di Rumah Sakit Sumber Waras. Sementara kasus ditangani oleh unit Lantas Jakarta Barat,” ucap Kanit Laka Satlantas Polres Jakbar AKP Joko Siswanto.

    Jakarta: Viral di media sosial seorang pengendara motor terjatuh dari fly over di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Insiden ini terjadi pada Selasa, 5 Agustus 2025 pagi Wib.
     
    Pemotor tersebut diduga hilang kendali saat melintas di fly over Grogol. Korban yang merupakan seorang karyawati tergeletak usai terjatuh dari ketinggian delapan meter dari atas fly over.
     

    Kronologi

    Berdasarkan keterangan polisi yang telah menggelar olah tempat kejadian perkara, dijelaskan bahwa pengendara tersebut awalnya hilang kendali saat melintas di fly over dari Daan Mogot menuju ke arah Tomang.
     

     
    Kemudian pengendara tersebut menabrak dinding pembatas dan langsung terpental jatuh ke bawah. Warga yang berada di lokasi langsung menolong korban yang tak sadarkan diri.

    Korban yang mengalami sejumlah luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapatkan pertolongan.
     
    “Korban mengalami luka pada bagian pinggang kaki kiri dan tidak sadarkan diri lanjut dirawat di Rumah Sakit Sumber Waras. Sementara kasus ditangani oleh unit Lantas Jakarta Barat,” ucap Kanit Laka Satlantas Polres Jakbar AKP Joko Siswanto.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Pengendara Motor Jatuh dari Fly Over Grogol, Begini Kronologinya

    Pengendara Motor Jatuh dari Fly Over Grogol, Begini Kronologinya

    Jakarta: Viral di media sosial seorang pengendara motor terjatuh dari fly over di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Insiden ini terjadi pada Selasa, 5 Agustus 2025 pagi Wib.

    Pemotor tersebut diduga hilang kendali saat melintas di fly over Grogol. Korban yang merupakan seorang karyawati tergeletak usai terjatuh dari ketinggian delapan meter dari atas fly over.
     
    Kronologi

    Berdasarkan keterangan polisi yang telah menggelar olah tempat kejadian perkara, dijelaskan bahwa pengendara tersebut awalnya hilang kendali saat melintas di fly over dari Daan Mogot menuju ke arah Tomang.
     

    Kemudian pengendara tersebut menabrak dinding pembatas dan langsung terpental jatuh ke bawah. Warga yang berada di lokasi langsung menolong korban yang tak sadarkan diri.

    Korban yang mengalami sejumlah luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapatkan pertolongan.
     
    “Korban mengalami luka pada bagian pinggang kaki kiri dan tidak sadarkan diri lanjut dirawat di Rumah Sakit Sumber Waras. Sementara kasus ditangani oleh unit Lantas Jakarta Barat,” ucap Kanit Laka Satlantas Polres Jakbar AKP Joko Siswanto.

    Jakarta: Viral di media sosial seorang pengendara motor terjatuh dari fly over di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Insiden ini terjadi pada Selasa, 5 Agustus 2025 pagi Wib.
     
    Pemotor tersebut diduga hilang kendali saat melintas di fly over Grogol. Korban yang merupakan seorang karyawati tergeletak usai terjatuh dari ketinggian delapan meter dari atas fly over.
     

    Kronologi

    Berdasarkan keterangan polisi yang telah menggelar olah tempat kejadian perkara, dijelaskan bahwa pengendara tersebut awalnya hilang kendali saat melintas di fly over dari Daan Mogot menuju ke arah Tomang.
     

     
    Kemudian pengendara tersebut menabrak dinding pembatas dan langsung terpental jatuh ke bawah. Warga yang berada di lokasi langsung menolong korban yang tak sadarkan diri.

    Korban yang mengalami sejumlah luka serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Waras untuk mendapatkan pertolongan.
     
    “Korban mengalami luka pada bagian pinggang kaki kiri dan tidak sadarkan diri lanjut dirawat di Rumah Sakit Sumber Waras. Sementara kasus ditangani oleh unit Lantas Jakarta Barat,” ucap Kanit Laka Satlantas Polres Jakbar AKP Joko Siswanto.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • DKI kemarin, penyintas kebakaran Pasar Taman Puring hingga stop BABS

    DKI kemarin, penyintas kebakaran Pasar Taman Puring hingga stop BABS

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Selasa (29/7) mulai dari harapan pedagang penyintas kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru hingga Pemerintah Kota Jakarta Barat berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS).

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Pedagang harap DKI bantu penyintas kebakaran Pasar Taman Puring

    Pedagang bernama Hariadi (45) berharap Pemerintah Provinsi DKI membantu penyintas kebakaran di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

    “Mudah-mudahan Pemda segera kasih bantuan, dibantu secepatnya dibangun lagi,” kata Hariadi saat ditemui di lokasi kebakaran Pasar Taman Puring Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Ratusan jiwa tinggal di atas makam tua TPU Kebon Nanas Jaktim

    Sekitar 220 kepala keluarga (KK) atau 730 jiwa tinggal di atas makam tua di Tempat Pemakaman Umum Kebon Nanas, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

    “Tercatat sekitar 220 KK tinggal di sini,” kata Ketua Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas Muhaimin di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. 67 KK eks Kampung Bayam tandatangani kontrak untuk tempati HPPO JIS

    Sebanyak 67 dari 126 Kepala Keluarga (KK) eks Kampung Bayam menandatangani kontrak dan menyetujui untuk menempati Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS).

    Kontrak tersebut dengan ketentuan dibebaskan biaya sewa selama enam bulan hingga akses bekerja dengan penghasilan sesuai Upah Minimum Regional (UMR) Jakarta.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Pram instruksikan jajaran siapkan proses birokrasi sederhana untuk KLB

    Gubernur Jakarta Pramono Anung menginstruksikan jajaran agar menyiapkan proses birokrasi yang sederhana dalam penyelesaian kewajiban koefisien lantai bangunan (KLB) para pengembang.

    “Saya meminta agar urusan birokrasi dapat diselesaikan maksimal dalam 18 hari kerja, agar proses kelengkapan infrastruktur publik bisa dipercepat,” kata dia di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui kerja lintas sektor berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS) di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima.

    Dua kelurahan itu termasuk dalam sembilan kelurahan di Jakarta yang sebagian kecil warganya masih buang air besar sembarangan, seperti saluran air atau kali.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lahan bekas RS Sumber Waras mulai dibersihkan

    Lahan bekas RS Sumber Waras mulai dibersihkan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai membersihkan area lahan seluas 3,6 hektare bekas Rumah Sakit Sumber Waras di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, pada Selasa.

    Dalam perencanaannya, lahan itu akan diperuntukkan bagi pembangunan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan terintegrasi. Seperti layanan rumah sakit tipe A atau yang lebih luas lagi.

    “Seiriing dengan rencana kerja jangka pendek dan menengah Gubernur DKI Jakarta, kami akan mendalami pemanfaatannya untuk pengembangan rencana layanan yang lebih terpadu dan terintegrasi,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Purwadi di Jakarta.

    Namun demikian, peruntukan lahan itu masih dalam proses pembahasan. Pihaknya tengah fokus melakukan pembersihan.

    “Tapi, melihat perubahan demografi angka penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, mungkin akan lebih fokus ke sana. Tapi, saat ini masih dalam pembahasan dengan tim kerja di Dinas Kesehatan DKI Jakarta,” kata dia.

    Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Setko Jakarta Barat, Amien Haji mengatakan bahwa pembersihan akan dilakukan lintas sektor.

    “Nanti dalam pelaksanaannya, Sudin Kesehatan serta Sudin Pertamanan dan Hutan Kota berkoordinasi untuk pembersihan. Karena banyak pohon yang sudah tumbuh rindang,” katanya.

    Berdasarkan hasil koordinasi, pembersihan lahan itu ditargetkan rampung pada Agustus mendatang. “Mudah-mudahan, target bulan Agustus bisa kelar,” kata dia.

    Ketua Yayasan Sumber Waras, Safzen Noerdin mengatakan, pihaknya telah menawarkan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta terkait pemanfaatan lahan tersebut. Bila tidak diperuntukkan untuk rumah sakit, lahan itu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan sarana pendidikan.

    “Bila nanti dianggap tidak mungkin buat rumah sakit, karena sudah kebanyakan rumah sakit, bisa dimanfaatkan untuk sarana pendidikan. Karena di sini, kami ada sekolah tinggi ilmu kesehatan,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui kerja lintas sektor berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS) di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima.

    Dua kelurahan itu termasuk dalam sembilan kelurahan di Jakarta yang sebagian kecil warganya masih buang air besar sembarangan, seperti saluran air atau kali.

    “Wilayah Tomang dan Jembatan Lima itu yang BABS terbuka. Masih ada warga yang BABS di Banjir Kanal Barat dan saluran air,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Untuk pencegahannya, kata Erizon, perlu dilakukan kerja sama antarsektor, mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat.

    “Upaya yang dilakukan, yaitu pembangunan sanitasi yang sehat seperti pembuatan jamban sehat atau tangki septik komunal serta sosialisasi,” ujarnya.

    Menurut dia, warga yang masih buang air besar sembarangan imbas tidak memiliki sanitasi yang layak.

    Kepala Sub Kelompok Kesehatan dan PPAPP Bagian Kesra Setko Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu membenarkan adanya warga di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima yang masih buang air besar sembarangan.

    “Kalau di Tomang, masih ada kondisi buang air besar (WC) terbuka. Pembuangannya langsung ke Banjir Kanal Barat (BKB),” katanya.

    Terlebih tempat itu tidak dilengkapi sarana pendukung seperti air bersih dan sabun. “Ada empat lokasi WC terbuka di sepanjang anak kali Tomang Banjir Kanal yang pembuangannya langsung ke kali,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bangunan di Kolong Flyover Tomang Dibongkar, Agus Kembali buat Cari Sisa Material
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Juli 2025

    Bangunan di Kolong Flyover Tomang Dibongkar, Agus Kembali buat Cari Sisa Material Megapolitan 29 Juli 2025

    Bangunan di Kolong Flyover Tomang Dibongkar, Agus Kembali buat Cari Sisa Material
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang warga bernama Agus (34) menyambangi kolong
    Flyover Tomang
    , Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025) untuk mengambil sisa material bangunan milik kakaknya.
    Kakak Agus menjadi satu dari puluhan penghuni bangunan semipermanen di kolong Flyover Tomang yang terimbas pembongkaran pada Senin (28/7/2025).
    “Saya enggak tinggal di sini, saya tinggal di mes dekat sini, yang tinggal di sini kakak saya, tapi pernahlah tinggal di sini,” ucap Agus saat ditemui, Selasa.
    Agus kembali ke lokasi itu untuk mengambil besi dan kayu bekas bangunan semi permanen milik sang kakak. 
    Ia menambahkan, kakaknya kini telah direlokasi ke rumah susun (rusun) di Tanah Abang. 
    “Saya membantu beres-beres saja hari ini, kemarin siang kan digusur, kalau kakak saya sudah pindah diantar mobil, ini nyari sisanya aja,” kata Agus.
    Agus mengatakan, sang kakak ikhlas direlokasi dari kolong Flyover Tomang lantaran sadar bahwa lokasi tersebut memang bukan diperuntukkan buat tempat tinggal. 
    “Sudah lama ini ada, sejak saya kecil-lah. Kita ikhlas saja, kakak dan keluarga lain juga paham ini bukan tempatnya,” tuturnya.
    Terpisah, Camat Gambir, Andri Ferdian menjelaskan, penghuni kolong Flyover Tomang akan dipindahkan ke sejumlah rusun, antara lain Rusun KS Tubun, Karang Anyer, PIK 2 Pulogebang, Jatirawasari.
    “Kita fasilitasi relokasi mereka seperti pengangkutan barang, bahkan untuk anak yang masih sekolah dipindahkan ke lokasi dekat rusun,” ungkap Andri.
    Andri menjelaskan, sekitar 90 bangunan semi permanen ditertibkan setelah bertahun-tahun berdiri secara ilegal dan bukan diperuntukan buat bangunan.
    “Lokasi di bawah
    flyover
    ini bangunan liar sudah lama berdiri dan ini lokasi merupakan aset pemerintah Bina Marga,” kata Andri.
    Sebelumnya, Petugas gabungan dari Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Suku Dinas Lingkungan Hidup, dan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat membersihkan area di bawah kolong Flyover Tomang, Jalan Tanjung Selor, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025). 
    Kegiatan ini dilakukan setelah dilakukan penertiban terhadap 90 bangunan semipermanen yang berdiri di kawasan tersebut, Senin (28/7/2025).
    Pantauan
    Kompas.com 
    di lokasi menunjukkan, pembersihan dilakukan dengan mengangkut sisa material bangunan menggunakan ekskavator dan truk sampah yang bersiaga di sekitar area.
    Selain alat berat, petugas PPSU juga melakukan pengangkutan manual, terutama untuk menjangkau puing-puing di sudut sempit yang tidak bisa diakses oleh alat berat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.