kab/kota: Tokyo

  • Jepang Selidiki Penyebab Tabrakan Japan Airlines di Bandara Haneda

    Jepang Selidiki Penyebab Tabrakan Japan Airlines di Bandara Haneda

    Tokyo

    Otoritas Jepang menyelidiki penyebab tabrakan dua pesawat di landasan Bandara Haneda, Tokyo, yang menewaskan lima orang. Informasi awal menyebut pesawat Japan Airlines mendapatkan izin mendarat sebelum bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang yang ada di landasan yang sama.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (3/1/2024), tabrakan antara pesawat Airbus A350 milik Japan Airlines dengan pesawat Bombardier De Havilland Dash-8 milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang itu terjadi pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.

    Para pejabat pemerintah Jepang berjanji untuk menyelidiki bagaimana insiden itu bisa terjadi. Diketahui bahwa Jepang tidak mengalami kecelakaan penerbangan komersial yang serius selama beberapa dekade terakhir.

    Menurut orang-orang yang mengetahui penyelidikan otoritas Jepang, Badan Keselamatan Transportasi Jepang (JTSB) akan memimpin penyelidikan dengan partisipasi dari lembaga-lembaga di Prancis, di mana pesawat itu dibuat, dan lembaga di Inggris yang menjadi lokasi dua mesin Rolls-Royce dirakit.

    Para pakar memperingatkan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan penyebab kecelakaan itu, dan menekankan bahwa sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh berbagai faktor.

    Namun para penyelidik diperkirakan akan menyelidiki instruksi seperti apa yang diberikan oleh operator Air Traffic Control (ATC) Bandara Haneda terhadap dua pesawat yang terlibat tabrakan, selain menyelidiki secara detail soal sistem pesawat dan bandara setempat.

    Salah satu tugas pertama para penyelidik adalah memulihkan perekam kotak hitam dengan data penerbangan dan rekaman suara kokpit. Lokasi insiden yang ada di bandara akan mempermudah tugas forensik karena bukti fisik, data radar dan keterangan saksi mata juga rekaman video bisa didapatkan dengan mudah.

    Seorang pejabat kementerian Jepang menyebut pesawat penumpang itu berusaha mendarat secara normal ketika bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai Jepang. Menurut pihak Japan Airlines, kapten pesawat mendapatkan izin mendarat tapi kemungkinan besar tidak bisa melihat keberadaan pesawat Penjaga Pantai Jepang di bawahnya.

    Dari enam personel yang ada di pesawat Otoritas Penjaga Pantai Jepang itu, lima personel di antaranya tewas. Satu personel lainnya, yang merupakan kapten pesawat tersebut, berhasil selamat dengan mengalami luka-luka serius.

    Sedangkan sebanyak 379 orang, terdiri atas 367 penumpang dan 12 awak, berhasil keluar dengan selamat dari pesawat Japan Airlines yang terbakar di landasan Bandara Haneda. Proses evakuasi yang berjalan lancar di tengah situasi darurat yang membahayakan itu menuai pujian dan digambarkan sebagai keajaiban.

    Japan Airlines Diberi Izin Mendarat di Haneda Sebelum Tabrakan Terjadi

    Saat ditanya soal apakah pesawat Japan Airlines itu mendapatkan izin untuk mendarat dari operator ATC Bandara Haneda, sejumlah pejabat maskapai itu menjawab: “Pemahaman kami adalah hal itu (izin mendarat-red) telah diberikan.”

    Bahkan menurut pihak Japan Airlines, pesawat penumpang itu mengulangi perintah yang diberikan sebelum memulai prosedur pendaratan.

    Namun pihak Japan Airlines dan otoritas Jepang menolak untuk mengomentari soal percakapan antara operator ATC Bandara Haneda dengan kedua pesawat yang terlibat tabrakan tersebut, dengan alasan penyelidikan sedang berlangsung.

    Dalam rekaman dari menara ATC Bandara Haneda yang tampaknya diambil beberapa saat sebelum tabrakan terjadi, yang tersedia pada situs yang menyiarkan sinyal lalu lintas udara secara langsung, terdengar suara yang menyarankan penerbangan Japan Airlines untuk “melanjutkan pendekatan” untuk mendarat.

    Hal serupa dilaporkan oleh media terkemuka Jepang, NHK, yang menyebut bahwa seorang operator ATC Bandara Haneda memberikan izin kepada pesawat penumpang Japan Airlines untuk mendarat sebelum tabrakan terjadi.

    Disebutkan juga oleh NHK bahwa operator ATC itu juga memerintahkan pesawat Penjaga Pantai Jepang untuk tidak mencapai landasan pacu. Pesawat itu memiliki pangkalan di Bandara Haneda. Informasi itu didapatkan NHK dari seorang sumber dari Kementerian Transportasi Jepang.

    Badan Keselamatan Transportasi Jepang mengerahkan enam penyelidik untuk melakukan penyelidikan sekala penuh terhadap tabrakan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Cerita Horor Penumpang Japan Airlines yang Tabrakan: Hampir Mati

    Cerita Horor Penumpang Japan Airlines yang Tabrakan: Hampir Mati

    Jakarta, CNN Indonesia

    Penumpang Japan Airlines (JAL) mengungkap situasi mencekam kala pesawat yang ditumpanginya itu terbakar usai bertabrakan dengan pesawat lain di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/1).

    Seluruh 379 penumpang JAL516 itu selamat usai dievakuasi keluar pesawat yang terbakar. Tsubasa Sawada (28), warga Tokyo yang baru kembali dari liburan di Sapporo, mengatakan ada ledakan di pesawat sekitar 10 menit setelah seluruh penumpang berhasil dievakuasi.

    “Saya hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban. Kami bisa mati jika terlambat,” kata Sawada kepada Reuters.

    Dalam video yang diterima Reuters, kabin pesawat Airbus350-900 itu tampak dipenuhi kepulan asap dan membuat banyak penumpang cemas, panik, dan kebingungan. Sementara itu, penumpang lain berpegangan pada anak-anak mereka yang menjerit ketakutan.

    “Tolong keluarkan saya dari sini,” teriak seorang perempuan dalam sebuah video.

    “Kenapa kalian tidak membuka saja [pintunya],” jerit seorang anak.

    Sawada mengatakan dirinya sudah mengira tak akan selamat saat menyadari api telah melalap sebagian badan pesawat.

    Menurut beberapa laporan media Jepang, hanya tiga dari total delapan pintu pesawat yang bisa dibuka saat insiden berlangsung.

    Kru pesawat akhirnya berhasil mengevakuasi seluruh penumpang keluar pesawat tepat waktu dari tiga pintu tersebut.

    “Saya benar-benar berpikir akan mati,” kata Sawada.

    “Setelah kecelakaan itu terjadi, saya tertawa sedikit pada awalnya saat saya bisa melihat beberapa percikan api keluar [dari mesin] tapi ketika api mulai membesar, saya menyadari itu lebih dari sekadar sesuatu,” lanjut dia.

    Dalam video yang dibagikan kepada Reuters, pramugari Japan Airlines terlihat mengimbau para penumpang untuk tetap tenang dengan meminta mereka kooperatif.

    Satoshi Yamake (59), penumpang yang duduk di dekat bagian depan pesawat, mengatakan para kru pesawat dengan cepat mengerahkan penumpang ke jalur evakuasi yang diikuti dengan tertib.

    Menurut maskapai, evakuasi dimulai tak lama setelah pesawat berhenti. Semua penumpang dibawa ke tempat yang aman dalam kurun waktu kurang dari 20 menit.

    Rekaman video juga menunjukkan para penumpang dievakuasi dengan tenang dan tak terlihat membawa tas tangan apa pun.

    Sesuai dengan peringatan badan keselamatan penerbangan selama ini, membawa barang dan tas saat keadaan darurat di pesawat berisiko mempersulit operasi penyelamatan dan berakhir menghilangkan nyawa.

    “Awak kabin telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Sepertinya tidak ada penumpang yang membawa barang bawaan. Itu adalah keajaiban bahwa semua penumpang bisa turun,” kata direktur keselamatan udara di konsultan penerbangan yang berbasis di Inggris Ascend by Cirium, Paul Hayes.

    Seorang pejabat kementerian transportasi Jepang juga mengatakan dalam briefing media bahwa prosedur evakuasi maskapai “dilakukan dengan tepat.”

    Saat insiden terjadi, 115 unit pemadam kebakaran juga sudah dikerahkan untuk bersiaga di lokasi kejadian guna memadamkan kobaran api. Api itu merambat dari belakang pesawat hingga akhirnya menelan seluruh bagian pesawat dalam bola api.

    Pesawat JAL516 terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat yang lebih kecil, Coast Guard, tak lama setelah mendarat. Lima dari enam awak pesawat Coast Guard tewas di tempat.

    Tabrakan itu terjadi pada pukul 17.46 sore waktu setempat.

    Kapten pesawat telah diberi izin untuk mendarat namun diduga tak melihat keberadaan pesawat patroli maritim Dash-8 buatan Bombardier dari Coast Guard di bawahnya.

    Pihak berwenang hingga kini masih menyelidiki kecelakaan tersebut.

    (blq/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kami Tewas Jika Terlambat Keluar

    Kami Tewas Jika Terlambat Keluar

    Tokyo

    Semua penumpang di dalam pesawat Japan Airlines yang terbakar hebat di landasan Bandara Haneda, Jepang, berhasil selamat. Para penumpang yang selamat menuturkan bagaimana kepanikan menyelimuti kabin pesawat, sebelum akhirnya semua penumpang dan awak berhasil dievakuasi sebelum api membesar.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/1/2024), pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan JAL516 yang terbang dari Sapporo menuju Bandara Haneda terbakar hebat usai mendarat di Bandara Haneda pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.

    Pesawat jenis Airbus A350 itu terbakar usai bertabrakan dengan pesawat lainnya jenis Bombardier Dash-8 yang berukuran lebih kecil milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang, yang membawa pasokan untuk Prefektur Niigata yang terdampak gempa bumi kuat yang mengguncang awal tahun ini.

    Tabrakan itu, menurut pihak Japan Airlines, terjadi sesaat setelah pesawat penumpang itu mendarat pada Selasa (2/1) sore, sekitar pukul 17.46 waktu setempat.

    Kedua pesawat terbakar hebat, dengan lima personel Penjaga Pantai Jepang tewas dan satu personel lainnya, yang merupakan kapten pesawat, berhasil selamat dengan mengalami luka-luka serius.

    Sebanyak 379 orang, terdiri atas 367 penumpang dan 12 awak, berhasil keluar dengan selamat dari pesawat yang terbakar hebat di landasan Bandara Haneda. Proses evakuasi yang berjalan lancar di tengah situasi darurat yang membahayakan itu menuai pujian dan digambarkan sebagai keajaiban.

    “Saya hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban, kami bisa tewas jika terlambat,” tutur Tsubasa Sawada (28), salah satu penumpang yang tinggal di Tokyo. Dia baru kembali dari liburan bersama kekasihnya di Sapporo.

    “Saya benar-benar berpikir saya akan mati. Setelah kecelakaan itu terjadi, awalnya saya sedikit tertawa ketika saya melihat percikan api keluar (dari mesin) tapi ketika api mulai menyala, saya menyadari itu lebih dari sekedar sesuatu,” tutur Tsubasa.

    Seorang penumpang lainnya bernama Satoshi Yamake (59), yang duduk di dekat bagian depan pesawat, menuturkan bahwa sejumlah penumpang sangat cemas, namun para awak dengan cepat mengaktifkan jalur evakuasi dan para penumpang mulai turun dari pesawat dengan tertib.

    Maskapai Japan Airlines menyebut proses evakuasi dimulai segera setelah pesawat berhenti di landasan, dan semua penumpang dibawa ke lokasi aman dalam waktu kurang dari 20 menit.

    Menurut rekaman video di dalam kabin yang dilihat Reuters, para awak pesawat terus mengimbau penumpang untuk tetap tenang dan mengatakan “tolong kerjasamanya” selama proses evakuasi berlangsung.

    Rekaman video lainnya yang beredar menunjukkan para penumpang dievakuasi dengan tenang, tampaknya tanpa ada satupun yang membawa tas bawaan mereka. Badan keselamatan penerbangan telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa berhenti sejenak untuk mengambil bawaan di kabin berisiko membahayakan nyawa saat proses evakuasi.

    Seorang penumpang memposting rekaman video di dalam kabin saat evakuasi berlangsung, dengan kepulan asap putih memenuhi kabin dan percikan api menyelimuti landasan.

    Keterangan seorang penumpang lainnya yang tidak disebut namanya, seperti dilansir NHK, menyebut bahwa para awak mengatakan pintu bagian tengah dan belakang tidak bisa dibuka, sehingga semua penumpang keluar dari pintu depan. Terdapat delapan anak di antara 367 penumpang di pesawat itu, dan semuanya berhasil selamat.

    Namun menurut otoritas pemadam kebakaran setempat, ada 14 penumpang yang mengalami luka-luka saat proses evakuasi.

    Seorang pejabat Kementerian Transportasi Jepang mengatakan bahwa proses evakuasi telah “dilakukan dengan tepat”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah Jadi 62 Orang, 300 Lainnya Terluka

    Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah Jadi 62 Orang, 300 Lainnya Terluka

    Tokyo

    Otoritas Jepang terus memperbarui jumlah korban tewas akibat gempa bumi kuat yang mengguncang area Prefektur Ishikawa awal tahun ini. Sejauh ini, lebih dari 60 orang dikonfirmasi tewas dan lebih dari 300 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Seperti dilansir AFP dan NHK, Rabu (3/1/2024), para pejabat otoritas Prefektur Ishikawa melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat gempa bumi pada Senin (1/1) kembali bertambah menjadi sedikitnya 62 orang.

    Otoritas Jepang mencatat gempa itu berkekuatan Magnitudo 7,6 sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS mencatat gempa itu berkekuatan Magnitudo 7,5.

    Laporan seorang pejabat lokal yang enggan disebut namanya, namun bertanggung jawab atas tanggap bencana di area Ishikawa, menyebut bahwa lebih dari 300 orang mengalami luka-luka akibat gempa. Sekitar 20 orang di antaranya mengalami luka parah.

    Operasi penyelamatan terus berlangsung di area Ishikawa yang terdampak gempa paling parah. Dikhawatirkan masih banyak korban yang terjebak di bawah reruntuhan rumah dan bangunan yang ambruk.

    Para pejabat kota Wajima, kota pesisir di Ishikawa, melaporkan sedikitnya 25 rumah ambruk di wilayahnya. Para petugas pemadam kebakaran harus menggunakan gergaji listrik untuk bisa masuk ke dalam bangunan yang runtuh demi mengevakuasi korban yang terjebak.

    Kebakaran hebat yang dipicu gempa juga menghanguskan sekitar 200 rumah di kota Wajima, tepatnya di sekitar ruas jalan Asaichi yang terkenal di pusat kota tersebut. Kebanyakan yang terbakar merupakan toko kayu.

    Puluhan ribu orang di area Ishikawa masih belum mendapatkan pasokan listrik, yang padam saat gempa mengguncang. Otoritas setempat memperingatkan bahwa gempa susulan masih mungkin terjadi selama pekan ini.

    Sementara itu di kota Suzu, yang bertetangga dengan Wajima, para pejabat setempat mengkonfirmasi bahwa lebih dari 50 rumah rata dengan tanah akibat guncangan gempa yang kuat.

    Ratusan korban luka dilaporkan menjalani perawatan medis di rumah-rumah sakit yang ada di Wajima dan Suzu.

    Ribuan orang lainnya yang terdampak gempa juga masih mengungsi di pusat-pusat evakuasi setempat. Pasokan air bersih di beberapa area terputus sejak gempa mengguncang, dan warga kini terpaksa mengantre untuk mendapatkan air minum.

    Gempa bumi itu juga memicu tanah longsor yang memblokir sejumlah ruas jalan utama di Wajima dan Suzu. Hingga kini, beberapa ruas jalanan masih terblokir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 7 Fakta Pesawat Japan Airlines Terbakar karena Tabrakan di Landasan

    7 Fakta Pesawat Japan Airlines Terbakar karena Tabrakan di Landasan

    Tokyo

    Sebuah pesawat maskapai Japan Airlines terbakar karena tabrakan di landasan Bandara Haneda di Tokyo, Jepang. Pesawat itu mengalami tabrakan usai melakukan pendaratan.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (2/1/2024), tayangan televisi terkemuka Jepang, NHK, menunjukkan pesawat Japan Airlines itu bergerak cepat di sepanjang landasan sebelum ledakan yang memicu kobaran api muncul pada bagian bawah pesawat. Insiden ini terjadi pada Selasa (2/1/2024) waktu setempat.

    Laporan NHK menyebut pesawat Japan Airlines yang mengalami insiden itu memiliki nomor penerbangan 516 yang lepas landas dari Bandara Chitose Baru di Hokkaido menuju Bandara Haneda di Tokyo.

    Apa saja fakta terkait tabrakan pesawat ini?

    1. Tabrakan dengan Pesawat Penjaga Pantai

    Menurut laporan NHK, pesawat Japan Airlines jenis Airbus itu bertabrakan dengan sebuah pesawat lainnya, yang merupakan pesawat milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang. Tabrakan terjadi setelah Japan Airlines itu mendarat di landasan Bandara Haneda.

    2. Pesawat Langsung Terbakar

    Tayangan televisi setempat menunjukkan kobaran api menjulur keluar dari bagian jendela dan hidung pesawat, dengan para petugas pemadam berusaha memadamkannya.

    Terdapat juga puing-puing yang terbakar di landasan.

    3. Penumpang Langsung Dievakuasi

    Beruntung, seluruh penumpang dan awak pesawat tersebut telah dievakuasi sebelum kobaran api menyelimuti seluruh badan pesawat.

    Seperti dilansir Reuters dan The Japan Times, Selasa (2/1/2024), pihak maskapai melaporkan bahwa total 379 penumpang dan awak berhasil dievakuasi dari pesawat yang terbakar di landasan bandara tersebut.

    Sebanyak 367 penumpang dan 12 awak yang ada di dalam pesawat Japan Airlines itu semuanya telah dievakuasi sebelum kobaran api membesar. Namun tidak diketahui secara jelas apakah ada yang mengalami luka-luka dalam insiden tersebut.

    4. Tabrakan Terjadi Usai Pesawat Mendarat

    Juru bicara Japan Airlines mengatakan pesawat penumpang itu lepas landas dari Bandara Shin-Chitose di Hokkaido, sebelum mendarat di Bandara Haneda.

    Menurut Otoritas Penjaga Pantai Jepang, salah satu pesawatnya dari pangkalannya yang ada di Haneda bertabrakan dengan pesawat penumpang milik Japan Airlines. Tidak diketahui jenis pesawat dan jumlah orang di dalam pesawat Penjaga Pantai Jepang ini.

    Laporan NHK menyebut tabrakan itu terjadi setelah pesawat Japan Airlines mendarat di landasan C Bandara Haneda.

    5. Bandara Sempat Ditutup

    Dampak insiden ini, semua landasan di Bandara Haneda ditutup sejak pukul 18.00 waktu setempat. Sejumlah penerbangan terpaksa dialihkan ke Bandara Narita yang ada di Prefektur Chiba.

    6. Pesawat Penjaga Pantai Hendak Kirim Bantuan Gempa

    Dilansir NHK World, Selasa (2/1/2024), pejabat Japan Coast Guard menyebut ada enam penumpang yang ingin mengirim bantuan. Keenamnya hendak terbang ke Niigata untuk bantuan gempa.

    Sementara, Pihak Japan Airlines mengatakan pesawat itu bertabrakan dengan pesawat milik Penjaga Pantai Jepang setelah mendarat. Seluruh 379 penumpang dan awak dievakuasi dengan selamat.

    7. 5 Orang Tewas

    Dilansir AFP, Selasa (2/1/2024), lima orang tewas itu merupakan awak pesawat milik penjaga pantai. Total ada 6 awak dalam pesawat tersebut. Satu lainnya yakni kapten pesawat berhasil lari saat kejadian, kata Menteri Transportasi Jepang, Tetsuo Saito kepada wartawan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • VIDEO: Penumpang-Awak Japan Airlines Dievakuasi usai Tabrakan Horor

    VIDEO: Penumpang-Awak Japan Airlines Dievakuasi usai Tabrakan Horor

    Jakarta, CNN Indonesia

    Seluruh penumpang awak pesawat Airbus Japan Airlines selamat dalam kecelakaan horor di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/1).

    Namun sebanyak lima orang tewas dalam kecelakaan tabrakan pesawat Airbus Japan Airlines dan pesawat penjaga pantai di landasan pacu bandara.

    Kelima orang tewas tersebut merupakan awak pesawat penjaga pantai yang hendak melakukan misi pertolongan gempa Jepang ke Prefektur Ishikawa.

  • Cerita Horor Penumpang Japan Airlines yang Tabrakan: Hampir Mati

    Penampakan Kobaran Api di Pesawat Japan Airlines

    Jakarta, CNN Indonesia
    Lima orang tewas usai pesawat Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat lain dan terbakar di Bandara Haneda Tokyo pada Selasa (2/1).

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Kronologi Japan Airlines Tabrak Pesawat Lain sampai Terbakar, 5 Tewas

    Kronologi Japan Airlines Tabrak Pesawat Lain sampai Terbakar, 5 Tewas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Lima orang tewas usai pesawat Japan Airlines menabrak pesawat Penjaga Pantai di landasan pacu Bandara Haneda Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.

    Api berkobar dari jendela dan bagian bawah pesawat Airbus Japan Airlines 516 usai kecelakaan tersebut.

    Dilansir dari CNN, pesawat Airbus A350-900 menabrak dan terbakar setelah terbang ke Haneda dari kota Sapporo di Jepang utara, pada pukul 17.47 waktu setempat.

    Pada rekaman video dari media Jepang NHK, terlihat pesawat Japan Airlines yang membawa 367 penumpang dan 12 awak kabin itu menabrak sebuah pesawat, yang berujung dengan kobaran api besar di landasan pacu.

    Pesawat itu kemudian terlihat terhenti dengan diselimuti kobaran api besar di badan pesawat. Usai pesawat terhenti, penumpang menggunakan perosotan darurat melarikan diri dari api ketika petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api yang kian membesar.

    Menurut informasi, pesawat Penjaga Pantai yang ditabrak oleh Japan Airlines akan berangkat dari Bandara Haneda ke pangkalan udara di Prefektur Niigata, untuk membantu pengiriman bantuan korban gempa.

    Hingga kini pernyataan resmi soal penyebab insiden belum jelas, namun laporan televisi lokal menyebut pesawat jenis Airbus itu bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai.

    5 awak pesawat Penjaga Pantai tewas

    Lima orang awak pesawat Penjaga Pantai dipastikan tewas dalam insiden kecelakaan pesawat ini.

    Kelima orang tewas tersebut merupakan awak pesawat penjaga pantai, yang hendak melakukan misi pertolongan gempa Jepang ke Prefektur Ishikawa.

    Hanya seorang yang selamat dalam pesawat jenis Bombardier Dash-8 penjaga pantai yang ditabrak pesawat Japan Airlines tersebut, dikutip dari the Guardian.

    Sebelumnya, sebanyak 367 penumpang pesawat Japan Airlines dievakuasi, usai pesawat tersebut terbakar di landasan Bandara Haneda Tokyo Jepang.

    KBRI Tokyo cari kemungkinan ada WNI

    Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo langsung berkoordinasi dengan otoritas Bandara Haneda Jepang, mencari informasi kemungkinan adanya warga negara Indonesia (WNI) dalam insiden pesawat Japan Airlines yang terbakar pada Selasa (2/1) sore.

    Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan saat ini KBRI Tokyo sedang bergerak untuk berkoordinasi, pasca insiden ini.

    “KBRI Tokyo sedang berkoordinasi dengan otoritas bandara mengenai kemungkinan adanya penumpang WNI pada pesawat JAL (Japan Airlines) tersebut,” kata Judha dalam keterangannya.

    Selain itu, KBRI Tokyo juga mengantisipasi kemungkinan adanya WNI yang terjebak di Bandara Haneda, karena adanya pembatalan sejumlah penerbangan.

    (dna/bac)

  • KBRI Selidiki Kemungkinan Ada WNI di Pesawat Japan Airlines Terbakar

    KBRI Selidiki Kemungkinan Ada WNI di Pesawat Japan Airlines Terbakar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kedutaan Besar RI (KBRI) Tokyo langsung berkoordinasi dengan otoritas Bandara Haneda Jepang, mencari informasi kemungkinan adanya warga negara Indonesia (WNI) dalam insiden pesawat Japan Airlines yang terbakar pada Selasa (2/1) sore.

    Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan saat ini KBRI Tokyo sedang bergerak untuk berkoordinasi, pasca insiden ini.

    “KBRI Tokyo sedang berkoordinasi dengan otoritas bandara mengenai kemungkinan adanya penumpang WNI pada pesawat JAL (Japan Airlines) tersebut,” kata Judha dalam keterangannya.

    Selain itu, KBRI Tokyo juga mengantisipasi kemungkinan adanya WNI yang terjebak di Bandara Haneda, karena adanya pembatalan sejumlah penerbangan.

    Sebanyak 367 penumpang dan 12 orang kabin Japan Airlines dipastikan selamat dan telah dievakuasi usai tabrakan yang berujung ledakan di landasan pacu bandara Haneda.

    Dilansir Reuters, berdasarkan video yang disiarkan langsung oleh NHK terlihat pesawat itu meluncur dengan kobaran api usai menabrak pesawat lainnya di landasan pesawat.

    Api diketahui berasal dari jendela dan bagian bawah pesawat.

    Hingga kini pernyataan resmi soal penyebab insiden belum jelas, namun laporan televisi lokal menyebut pesawat jenis Airbus itu bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai.

    Laporan menyebut pesawat Japan Airlines itu baru mendarat dari Bandara Sapporo di Hokkaido Jepang utara.

    Sementara itu polisi setempat telah mengonfirmasi bahwa lima orang yang berada di pesawat penjaga pantai yang terlibat tabrakan dengan JAL, tewas dalam insiden ini.

    (dna/bac)

  • Cerita Horor Penumpang Japan Airlines yang Tabrakan: Hampir Mati

    5 Orang Tewas dalam Tabrakan Japan Airlines dengan Pesawat Lain

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak lima orang tewas dalam kecelakaan tabrakan pesawat Airbus Japan Airlines dan Pesawat Penjaga pantai di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, Selasa (2/1) sore waktu setempat.

    Kelima orang tewas tersebut merupakan awak pesawat Penjaga Pantai yang hendak melakukan misi pertolongan gempa Jepang ke Prefektur Ishikawa.

    Hanya seorang yang selamat dalam pesawat jenis Bombardier Dash-8 Penjaga Pantai yang ditabrak pesawat Japan Airlines tersebut, dikutip dari the Guardian.

    Sebelumnya, sebanyak 367 penumpang pesawat Japan Airlines dievakuasi, usai pesawat tersebut terbakar di landasan Bandara Haneda Tokyo Jepang.

    Pesawat Japan Airlines itu terbakar usai diduga bertabrakan dengan pesawat Penjaga Pantai saat mendarat di landasan bandara Haneda.

    Dilansir Reuters, berdasarkan video yang disiarkan langsung oleh NHK terlihat pesawat itu meluncur dengan kobaran api usai menabrak pesawat lainnya di landasan pesawat.

    Api diketahui berasal dari jendela dan bagian bawah pesawat.

    Hingga kini pernyataan resmi soal penyebab insiden belum jelas, namun laporan televisi lokal menyebut pesawat jenis Airbus itu bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai.

    Laporan menyebut pesawat Japan Airlines itu baru mendarat dari Bandara Sapporo di Hokkaido Jepang utara.

    (tim/bac)