kab/kota: Tokyo

  • PM Jepang Bakal Rekrut Pemburu Jadi PNS demi Atasi Beruang

    PM Jepang Bakal Rekrut Pemburu Jadi PNS demi Atasi Beruang

    Tokyo

    Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi berjanji akan mengambil langkah untuk melindungi warga di tengah meningkatnya jumlah serangan beruang. Salah satunya dengan merekrut pemburu menjadi pegawai negeri sipil.

    Dilansir NHK, Minggu (9/11/2025), isu itu dibahas dalam debat Parlemen pada Jumat (7/11/2025). Seorang anggota parlemen menyebut serangan yang terjadi seperti perebutan wilayah antara beruang dan manusia.

    Insiden-insiden yang telah terjadi mengakibatkan luka-luka dan kematian. Takaichi mengatakan dirinya berniat mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi masyarakat karena masalah ini melibatkan nyawa manusia.

    “Sebagai langkah segera untuk melindungi masyarakat dari beruang, polisi akan menggunakan senapan untuk melenyapkan segala ancaman,” katanya.

    Langkah berikutnya, kata Takaichi, pihaknya akan merekrut pemburu berlisensi. Para pemburu itu akan dijadikan pegawai negeri.

    “Dalam jangka menengah hingga panjang, kami berencana untuk merekrut pemburu berlisensi sebagai pegawai negeri untuk mengamankan sumber daya ahli,” ujarnya.

    Sebelumnya, Jepang mulai mengerahkan tentara ke wilayah utara negara tersebut yang dilanda rentetan serangan beruang liar yang memicu kematian. Kasus serangan beruang di Jepang telah mencapai rekor tertinggi tahun ini.

    Dilansir AFP, Rabu (5/11), pemerintah Jepang berupaya menyusun paket kebijakan khusus untuk menangani situasi krisis tersebut yang telah mengakibatkan sedikitnya 12 kematian dan membuat lebih dari 100 orang mengalami luka-luka sejak April lalu. Pengerahan personel militer Jepang itu mulai dilakukan pada Rabu (5/11) waktu setempat.

    Jepang memiliki undang-undang senjata yang ketat dan para personel militer yang dikerahkan tidak akan membawa senjata api atau memburu hewan liar tersebut. Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan para tentara akan mempersenjatai diri dengan semprotan antiberuang, tongkat, perisai pelindung, kacamata pelindung, jaket antipeluru, dan alat peluncur jaring.

    Pengerahan personel militer ini menjadi bagian dari upaya untuk memulihkan rasa aman di tengah masyarakat yang diselimuti kepanikan. Para pakar mengatakan bahwa panen biji pohon ek yang buruk tahun ini telah memicu populasi beruang Jepang, yang terus meningkat, untuk datang ke kota-kota untuk mencari makanan, terutama di wilayah utara seperti Akita dan Iwate.

    Lihat juga Video ‘PM Jepang Beri Hadiah Trump Stik Golf Mendiang Shinzo Abe’:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Makin Canggih dan Asyik, Seperti Ini Wujud Toyota Hiace di Masa Depan

    Makin Canggih dan Asyik, Seperti Ini Wujud Toyota Hiace di Masa Depan

    Tokyo

    Toyota memperkenalkan babak baru dunia kendaraan niaga lewat kemunculan Hiace Concept di Japan Mobility Show 2025.

    Mobil legendaris yang selama ini dikenal sebagai pengangkut penumpang dan barang itu disulap menjadi simbol mobilitas masa depan yang lebih cerdas, efisien, dan menyenangkan.

    Toyota Hiace Concept hadir di Japan Mobility Show 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Secara tampilan, Hiace Concept membawa pendekatan desain yang benar-benar baru. Bodi dibuat aerodinamis dengan karakter modern dan kabin luas yang bisa disesuaikan untuk berbagai kebutuhan.

    Dari pantauan tim detikcom yang hadir di booth Toyota di Japan Mobility Show 2025 yang digelar di Tokyo Big Sight, Hiace Concept ini menjadi sebuah farmasi berjalan.

    Menggunakan kelir abu-abu hitam yang tampak dewasa, Toyota seakan merancang konsep mobil ini sebagai kendaraan yang ramah dan bisa melayani orang lanjut usia.

    Toyota menyebut proyek Hiace Concept sebagai langkah awal membangun ekosistem berkelanjutan yang dimulai dari van komersial.

    Toyota Hiace Concept hadir di Japan Mobility Show 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Fokusnya adalah mengubah tempat kerja menjadi lebih menyenangkan serta menghadirkan nilai baru dalam infrastruktur dan efisiensi ruang.

    Artinya, Hiace di masa depan tidak lagi sekadar alat transportasi, tapi juga ruang hidup dan bekerja yang adaptif terhadap kebutuhan penggunanya.

    President dan CEO Toyota Motor Corporation, Koji Sato, menegaskan bahwa visi ini berangkat dari semangat untuk menghargai kendaraan komersial sebagai bagian penting dari mobilitas global.

    “Toyota berkomitmen untuk terus menghargai dan mengembangkan kendaraan komersial, atau yang kami sebut sebagai ‘hauling mobility’. Kami ingin menciptakan berbagai bentuk mobil yang lebih baik dengan mengejar ideal ‘To You’, karena kami percaya hal itu akan membawa kebahagiaan bagi semua,” ujar Sato di panggung Japan Mobility Show 2025.

    Toyota Hiace Concept hadir di Japan Mobility Show 2025 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Lebih lanjut, Sato menjelaskan bahwa filosofi seperti “Mobility for All”, “Act for Others”, dan “TO YOU” menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat mobil di Toyota.

    “Kadang kita berhasil menciptakan sesuatu yang baru, kadang tidak. Namun kesulitan itulah yang membuat setiap tantangan bernilai. Masa depan yang diciptakan oleh semua ‘kamu’ di dunia, kami ingin mobil dan senyum tak terhitung jumlahnya berada di pusat masa depan itu,” ujarnya.

    (mhg/rgr)

  • Seberapa Mahal Jasa Taksi di Tokyo?

    Seberapa Mahal Jasa Taksi di Tokyo?

    Tokyo

    Konon katanya menggunakan taksi di Jepang itu relatif mahal. Tapi apa memang benar-benar mahal atau tidak ya? Saat menyambangi event otomotif dunia Japan Mobility Show (JMS) 2025 bersama Lexus Indonesia yang digelar di Tokyo Jepang, tim detikOto kerap sekali bermobilitas menggunakan taksi, sekaligus membuktikan mitos tersebut.

    Sebutan taksi di Tokyo Jepang relatif mahal dirasa ada benar-nya, atau mungkin bisa jadi taksi bisa lebih efektif untuk menempuh perjalanan selama di Tokyo.

    Berdasarkan riset detikOto, biaya taksi di Jepang itu bervariasi tergantung berada di kota mana. Di Tokyo sendiri dikatakan mencapai 410-730 yen untuk sekitar 1 km pertama, dan memiliki biaya tambahan sekitar 100 yen per 300 meter berikutnya.

    Saat detikOto bersama Lexus Indonesia menggunakan taksi, saat membuka pintu dan duduk di dalamnya, sang pengendara akan menanyakan ke mana lokasi yang hendak dituju. Setelah mengetahui lokasi, maka sopir taksi akan memulai argo-nya. Terlihat saat pertama kali argo dimulai, biayanya menunjukan sekitar 500 Yen atau setara dengan Rp 54.367 (dengan kurs 1 Yen = Rp 108,09).

    Sebagai contoh saat detikOto bersama tim Lexus Indonesia menggunakan jasa taksi, dari Hotel Prince Sakura Tower Tokyo menuju ANNEX Sumo Asakusa itu mencapai 1.500 Yen (atau setara dengan Rp 163.103). Jika dihitung jarak, perjalanan itu hanya menempuh jarak 14 km.

    Ilustrasi Taksi di Tokyo Jepang Foto: Rangga Rahadiansyah

    Jika dibandingkan menggunakan kereta bawah tanah, jelas pilihan taksi sangat mahal. Soalnya saat memilih menggunakan kereta bawah tanah, biayanya hanya mencapai sekitar 300’an Yen. Dengan rute kereta jalur Yamanote Line menuju Station Asakusa.

    Tentu ada perbandingan harga yang sangat mencolok antara taksi dan kereta bawah tanah. Akan tetapi waktu tempuh jauh berbeda dan lebih cepat menggunakan taksi sehingga bisa dikatakan jauh lebih efektif menghemat waktu.

    Nah jika detikers hendak menggunakan jasa taksi di Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya:

    – Pastikan saat menggunakan taksi, hanya beranggotakan kelompok kecil. Soalnya taksi di Tokyo Jepang hanya mengangkut 4 orang penumpang saja.

    – Periksa stiker pembayaran. Saat hendak menggunakan jasa taksi di Tokyo Jepang, jangan lupa untuk memeriksa stiker pembayaran. Apakah taksi tersebut bisa melakukan transaksi dengan kartu kredit atau tidak, tentu hal ini dilakukan saat tidak memiliki uang cash.

    – Pertimbangkan dengan baik. Ada baiknya sebelum detikers menggunakan jasa taksi, perhatikan terlebih dahulu jarak dan biaya. karena jika tidak membutuhkan waktu yang terburu-buru, menggunakan kereta bawah tanah di Jepang bisa menjadi pilihan yang tepat.

    (lth/din)

  • Seberapa Mahal Jasa Taksi di Tokyo?

    Seberapa Mahal Ongkos Taksi di Tokyo?

    Tokyo

    Konon katanya menggunakan taksi di Jepang itu relatif mahal. Tapi apa memang benar-benar mahal atau tidak ya? Saat menyambangi event otomotif dunia Japan Mobility Show (JMS) 2025 bersama Lexus Indonesia yang digelar di Tokyo Jepang, tim detikOto kerap sekali bermobilitas menggunakan taksi, sekaligus membuktikan mitos tersebut.

    Sebutan taksi di Tokyo Jepang relatif mahal dirasa ada benar-nya, atau mungkin bisa jadi taksi bisa lebih efektif untuk menempuh perjalanan selama di Tokyo.

    Berdasarkan riset detikOto, biaya taksi di Jepang itu bervariasi tergantung berada di kota mana. Di Tokyo sendiri dikatakan mencapai 410-730 yen untuk sekitar 1 km pertama, dan memiliki biaya tambahan sekitar 100 yen per 300 meter berikutnya.

    Saat detikOto bersama Lexus Indonesia menggunakan taksi, saat membuka pintu dan duduk di dalamnya, sang pengendara akan menanyakan ke mana lokasi yang hendak dituju. Setelah mengetahui lokasi, maka sopir taksi akan memulai argo-nya. Terlihat saat pertama kali argo dimulai, biayanya menunjukan sekitar 500 Yen atau setara dengan Rp 54.367 (dengan kurs 1 Yen = Rp 108,09).

    Sebagai contoh saat detikOto bersama tim Lexus Indonesia menggunakan jasa taksi, dari Hotel Prince Sakura Tower Tokyo menuju ANNEX Sumo Asakusa itu mencapai 1.500 Yen (atau setara dengan Rp 163.103). Jika dihitung jarak, perjalanan itu hanya menempuh jarak 14 km.

    Ilustrasi Taksi di Tokyo Jepang Foto: Rangga Rahadiansyah

    Jika dibandingkan menggunakan kereta bawah tanah, jelas pilihan taksi sangat mahal. Soalnya saat memilih menggunakan kereta bawah tanah, biayanya hanya mencapai sekitar 300’an Yen. Dengan rute kereta jalur Yamanote Line menuju Station Asakusa.

    Tentu ada perbandingan harga yang sangat mencolok antara taksi dan kereta bawah tanah. Akan tetapi waktu tempuh jauh berbeda dan lebih cepat menggunakan taksi sehingga bisa dikatakan jauh lebih efektif menghemat waktu.

    Nah jika detikers hendak menggunakan jasa taksi di Jepang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Diantaranya:

    – Pastikan saat menggunakan taksi, hanya beranggotakan kelompok kecil. Soalnya taksi di Tokyo Jepang hanya mengangkut 4 orang penumpang saja.

    – Periksa stiker pembayaran. Saat hendak menggunakan jasa taksi di Tokyo Jepang, jangan lupa untuk memeriksa stiker pembayaran. Apakah taksi tersebut bisa melakukan transaksi dengan kartu kredit atau tidak, tentu hal ini dilakukan saat tidak memiliki uang cash.

    – Pertimbangkan dengan baik. Ada baiknya sebelum detikers menggunakan jasa taksi, perhatikan terlebih dahulu jarak dan biaya. karena jika tidak membutuhkan waktu yang terburu-buru, menggunakan kereta bawah tanah di Jepang bisa menjadi pilihan yang tepat.

    Bersama Lexus tim detikOto ke berbagai tempat, mengunakan moda transportasi yang beragam Diawali menggunakan kereta bawah tanah, taksi, taksi online hingga helikopter untuk mengelilingi kota Tokyo, Jepang. Nah mau tahu keseruannya, terus pantau detikOto ya detikers.

    (lth/din)

  • Mengenal Pesawat Kolaborasi Toyota dan Joby

    Mengenal Pesawat Kolaborasi Toyota dan Joby

    Tokyo

    Pada ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025, booth Lexus memberi kejutan dengan memperlihatkan kendaraan konsep yang dinilai bakal menjadi kendaraan yang cocok di masa depan. Namun lebih menarik lagi, di booth Lexus pesawat terbang ikut terparkir di dalamnya.

    Rupanya pesawat yang terparkir di booth Lexus tersebut, merupakan hasil kolaborasi Toyota, Lexus dan Joby sebuah perusahaan maskapai yang bermarkas di Santa Cruz, California, Amerika Serikat.

    Sebagai catatan Joby merupakan perusahaan maskapai pesawat terbang, yang berdiri sejak 2009 yang mengembangkan pesawat lepas landas dan mendarat secara vertikal elektronik atau electric vertical takeoff and landing (eVTOL) yang diperuntukan untuk menjadi taksi terbang.

    Dipilihnya Joby untuk bisa bekerjasama dengan Toyota tidak main-main, soalnya perusahaan Joby Aviation sendiri ini meruapakan perusahaan yang dinilai cukup berkembang karena ikut mengembangkan electrics motors, flight software dan baterai lithium-ion, bahkan Joby sendiri ikut berpartisipasi dalam projek NASA X-57 Maxwell dan LEAPTech.

    Pesawat kolaborasi Toyota dengan Joby. Foto: M Luthfi Andika/detik.com

    Sehingga Joby dinilai memang pantas untuk bisa berada di booth Lexus di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Karena kolaborasi Toyota dan Joby ini sangat memungkinkan untuk bisa diwujudkan di masa depan.

    “Iya ini merupakan pesawat hasil kolaborasi dari Toyota dan Joby,” ucap Project Manager Grouplobal Communication Group, product Promotion Dept, Lexus Branding Enhancement Div, Atsushi Kuroda, saat ditemui detikOto di Japan mobility Show (2025).

    Kuroda menambahkan saat ini pesawat Toyota ini sudah dan terus melakukan pengujian, hal ini dilakukan agar pesawat ini benar-benar bisa terealisasi.

    “Ini merupakan pengembangan pesawat beberapa tahun lalu. Dan untuk pesawat ini masih dan terus diuji, saat ini pesawat Toyota dan Joby ini tengah diuji dai Dubai, Amerika Serikat dan di Jepang sendiri,” Kuroda menambahkan.

    Namun sayang, Kuroda tidak membocorkan spesifikasi apa yang akan ditawarkan taksi terbang Toyota ini.

    “Untuk jarak, baterai apa yang akan digunakan, jumlah penumpang, itu belum bisa kami ungkapkan. Akan tetapi yang pasti pesawat ini bakal menjadi pesawat listrik,” tutup Kuroda yang mengaku pernah berkunjung ke Indonesia.

    (lth/din)

  • Apa Tujuan Honda Bikin Roket Luar Angkasa?

    Apa Tujuan Honda Bikin Roket Luar Angkasa?

    Tokyo

    Berbeda dengan produsen lain, Honda secara mengejutkan membawa roket luar angkasa ke pameran Japan Mobility Show 2025. Lantas, apa tujuan mereka membuat mobilitas masa depan tersebut?

    Chief Executive Officer (CEO) Honda Motor Company (HMC), Toshihiro Mibe menjelaskan, di masa depan, mobilitas bukan hanya terjadi di darat dan laut, melainkan juga di udara dan antariksa. Itulah mengapa, pihaknya dengan percaya diri mengembangkan roket luar angkasa.

    “Selain produk dan teknologi sepeda motor serta mobil, sebagai perusahaan mobilitas yang komprehensif, Honda telah menawarkan berbagai produk mobilitas untuk darat, laut, dan udara,” ujar Mibe di Tokyo, Jepang.

    “Honda menawarkan berbagai produk mobilitas yang akan membantu orang-orang mengembangkan potensi hidup mereka,” tambahnya.

    CEO Honda, Toshihiro Mibe. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikcom

    Mibe sadar, mengembangkan roket bukan pekerjaan mudah. Sebab, teknologinya sangat berbeda dengan mobil atau sepeda motor. Meski demikian, dia dan timnya tetap berupaya menghadirkan mobilitas masa depan tersebut.

    “Penelitian dan pengembangan roket Honda baru saja melalui langkah pertama. Apa pun kesulitan yang menghadang, Honda akan mengatasinya dengan terus menantang batas tanpa pernah menyerah,” ungkapnya.

    Sadar membuat roket tak mudah, Honda tak mau buru-buru mengoperasikan roket tersebut secara massal. Bahkan, ‘kendaraan’ itu baru mulai mengorbit pada 2030 atau lima tahun lagi.

    “Proyek roket yang dapat digunakan kembali (reusable rocket) telah mencapai tahap validasi pendaratan vertikal, dengan target peluncuran satelit ke orbit sekitar tahun 2030,” kata Mibe.

    Sebagai catatan, roket buatan Honda telah menjalani serangkaian uji coba di Hokkaido, Jepang, pada Juni lalu. Pengujian tersebut menandai Honda sebagai perusahaan swasta pertama di Negeri Sakura yang punya proyek roket suborbital pada 2029.

    Roket tersebut punya panjang 6,3 meter, diameter 85 cm, dan berat 900 kilogram. Menariknya, kendaraan uji coba itu mengusung konsep berkelanjutan dan menggunakan teknologi ramah lingkungan.

    (sfn/lth)

  • Melihat Langsung Honda 0 Saloon, Mobil Listrik Unik yang Mau Dijual 2026

    Melihat Langsung Honda 0 Saloon, Mobil Listrik Unik yang Mau Dijual 2026

    Foto Oto

    Septian Farhan Nurhuda – detikOto

    Jumat, 07 Nov 2025 17:02 WIB

    Tokyo – Redaksi detikOto berkesempatan melihat langsung Honda 0 Saloon di Japan Mobility Show 2025. Kendaraan listrik konsep tersebut punya tampilan yang tak biasa!

  • Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Genesys Perkuat Investasi Cloud dan AI di Asia, Singapura Jadi Pusat Regional

    Bisnis.com, SINGAPURA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS), Genesys mempertegas komitmennya di pasar Asia dengan meluncurkan region inti (core region) Genesys Cloud berkapasitas penuh di Singapura.

    Vice President Asia Genesys Mao Gen Foo mengatakan, ekspansi ini bukan hanya memperkuat kehadiran teknologi Genesys, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap ekosistem cloud regional. 

    “Region Cloud Singapura yang baru akan menjembatani inovasi dan kepercayaan. Investasi ini memperkuat komitmen Genesys terhadap pertumbuhan regional serta mendukung aspirasi Singapura sebagai pemimpin digital berbasis AI,” ujarnya di Gedung WeWork, 21 Collyer Quay, Singapura, Kamis (6/11/2025).

    Investasi strategis itu dinilai akan mempercepat transformasi digital perusahaan di sektor keuangan, kesehatan, dan publik di Asia, termasuk Indonesia, dengan menawarkan layanan yang lebih cepat, aman, dan patuh terhadap regulasi perlindungan data. 

    Adapun, infrastruktur baru ini terhubung dengan Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region untuk memastikan keandalan dan kepatuhan terhadap aturan seperti Personal Data Protection Act (PDPA).

    Dengan terhubung ke Amazon Web Services (AWS) Asia Pacific (Singapore) Region, infrastruktur baru ini memberikan akses bagi organisasi terhadap inovasi Agentic AI terbaru dari Genesys Cloud sehingga memungkinkan intelijen pengalaman secara real time di seluruh perjalanan pelanggan dan karyawan.

    Berdasarkan riset Genesys, lebih dari 80% eksekutif perusahaan di bidang pengalaman pelanggan (customer experience/CX) di Asia juga menyatakan akan meningkatkan alokasi anggaran AI hingga 10% dalam satu tahun ke depan. 

    Sementara itu, 58% perusahaan telah menggunakan chatbot atau agen virtual berbasis AI, dan 51% berencana memperluas otomasi layanan menggunakan sistem Agentic AI.

    Di sisi lain, riset Genesys menunjukkan tantangan utama perusahaan di Asia dalam mengoptimalkan layanan pelanggan berasal dari kompleksitas regulasi dan sistem warisan yang belum terintegrasi. 

    Dalam laporan keuangan kuartal II tahun fiskal 2026 (1 Mei–31 Juli 2025), Genesys mencatat annual recurring revenue (ARR) global nyaris US$2,2 miliar, atau tumbuh 35% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya. 

    Di kawasan Asia Pasifik, ARR Genesys Cloud telah menembus US$200 juta, dengan pertumbuhan lebih dari 45% yoy pada sektor jasa keuangan dan lebih dari 60% di Singapura.

    Genesys saat ini mengoperasikan region layanan penuh di Tokyo, Osaka, Sydney, Mumbai, dan Seoul, serta koneksi satelit di Hong Kong dan Jakarta. Kehadiran region inti di Singapura memperkuat posisi Asia sebagai motor pertumbuhan utama bagi bisnis cloud perusahaan.

    Di Asia, Genesys mendukung pelanggan terkemuka di berbagai industri seperti layanan kesehatan, layanan keuangan, dan ritel, termasuk Maxicare, ProbeCX, Astro, Siam Commercial Bank, Adira Finance, dan Security Bank. 

  • Kata Lexus soal Perkembangan Mobil Listrik

    Kata Lexus soal Perkembangan Mobil Listrik

    Tokyo

    Mobil listrik tengah jadi sorotan di dunia. Soalnya mobil listrik dinilai bisa menjadi solusi sebagai kendaraan yang menekan emisi gas buang. Namun demikian, produsen mobil premium asal Jepang, Lexus, punya pandangan tersendiri soal mobil listrik.

    “Ada Infrastruktur di tempat-tempat tertentu tidak memadai, kecepatan pengisian daya tidak cukup cepat, atau saat Anda mengemudi Anda kehabisan daya, sehingga Anda merasa cemas akan jangkauan atau jarak tempuh. Jadi semua ini mempengaruhi kenyamanan pengalaman kepemilikan EV,” ucap President Lexus International, Takashi Watanabe pada Japan Mobility Show belum lama ini.

    “Jadi orang-orang mulai mempertanyakan apa itu BEV itu sendiri, apakah tepat (memiliki kendaraan listrik? Jadi, kita berbicara tentang aspek negatifnya tentu saja ada. Tapi ini bukan hanya tentang hal negatif. Ada hal-hal tertentu yang hanya bisa dilakukan oleh mobil listrik, dan ini menjadi hal positif. Itulah yang membuatnya unik, itulah yang akan membuat pelanggan ingin memilih mobil listrik,” Watanabe menambahkan.

    Lexus LS Concept 6 Roda Foto: (Mohammad Luthfi Andhika/detikOto)

    Watanabe menyebut harus ada cara agar masyarakat mulai pindah untuk mengendarai kendaraan listrik atau teknologi yang lebih baik lagi.

    “Jadi, kita perlu membuat mereka menginginkan mobil itu, kita perlu mencari tahu apa yang mereka inginkan, apa yang membuat kendaraan itu unik?” ujar Watanabe.

    “Dan sebagai produsen mobil, kita perlu melihat ke masa depan tentang apa yang kita yakini akan terjadi, dan kemudian kita perlu mengambil langkah-langkah untuk mencapainya. Anda tahu, konsep LS di dalamnya, jika tidak menggunakan teknologi baterai listrik, kita tidak akan bisa menciptakannya, membentuk kemasannya. Itu akan mustahil jika tidak menggunakannya. Dan itu adalah contoh, sekali lagi, tentang pentingnya memikirkan nilai dan bagaimana kita memasukkannya ke dalam produk tertentu,” Watanabe mengatakannya.

    (lth/dry)

  • Mobil Suzuki Ini Bisa Pakai Bahan Bakar Gas dari Kotoran Sapi

    Mobil Suzuki Ini Bisa Pakai Bahan Bakar Gas dari Kotoran Sapi

    Tokyo

    Suzuki memamerkan berbagai teknologi kendaraan ramah lingkungan di Japan Mobility Show (JMS) 2025. Salah satunya adalah SUV Suzuki Victoris yang menggunakan bahan bakar compressed biomethane gas (CBG).

    Untuk diketahui, CBG merupakan gas biometana yang didapat dari pembusukan bahan organik. Jenis bahan bakar ini dianggap lebih ramah lingkungan karena terbarukan dan dapat diproduksi dalam waktu relatif singkat.

    Dikutip dari media lokal India, Hindustan Times, Suzuki telah melakukan kerja sama dengan National Dairy Development Board (NDDB) di India untuk membangun pabrik biogas. Dari target 9 pabrik biogas sampai 2027, empat di antaranya sudah muncul di Gujarat. Inisiatif ini berfokus pada pengelolaan limbah pabrik susu berkelanjutan.

    Setiap pabrik biogas akan mengubah kotoran ternak dan residu organik menjadi biogas terkompresi. Gas tersebut akan digunakan untuk menggerakkan kendaraan, atau untuk pembangkit listrik. Ampasnya akan kembali ke tanah sebagai pupuk organik.

    “Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi biogas, yang berasal dari kotoran sapi yang kaya metana, untuk menciptakan masyarakat yang netral karbon dan berkelanjutan,” demikian dikutip dari situs resmi Suzuki India terkait proyek biogas di negara itu.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Salah satu mobil yang bisa menggunakan bahan bakar gas CBG tersebut adalah Suzuki Victoris yang dipamerkan Suzuki di JMS 2025. Bicara soal Victoris CBG, sebenarnya SUV ini baru saja diluncurkan di India. Di negara itu, Victoris salah satunya ditawarkan dengan mesin CNG (compressed natural gas). Tapi, Suzuki Victoris yang dipamerkan di JMS 2025 dibikin bisa menggunakan bahan bakar CBG yang diproses dari kotoran sapi.

    Suzuki tidak menyajikan spesifikasi detail pada Victoris CBG ini. Hanya, secara dimensi mobil ini tetap sama seperti yang sudah meluncur di India. Mobil ini punya panjang 4.360 mm, lebar 1.795 mm dan tinggi 1.655 mm.

    Suzuki Victoris CBG Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Berbeda dengan mobil berbahan bakar gas CNG pada umumnya yang menaruh tabung gas di bagasi, Suzuki Victoris CBG ini meletakkan tabung gas di bawah lantai. Jadi, kapasitas bagasinya tidak termakan dengan tabung gas.

    Suzuki Victoris di India menggunakan K-Series 1.5L Dual Jet Dual VVT berkapasitas 1.462 cc. Mesin itu memiliki tenaga 103,06 PS @ 6.000 rpm dengan torsi maksimalnya 139 Nm @ 4.300 rpm.

    (rgr/dry)