kab/kota: Tokyo

  • Bagaimana Masa Depan Tawanan Perang Korut di Ukraina?

    Bagaimana Masa Depan Tawanan Perang Korut di Ukraina?

    Kyiv

    Ukraina, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan menuduh Korea Utara menyediakan lebih dari 10.000 tentara untuk berperang melawan Ukraina. Pasukan Korea Utara disebut tengah bertempur di wilayah Kursk, mengenakan seragam Rusia dan menggunakan senjata Rusia, menurut kantor berita Jerman, dpa.

    Ukraina mengumumkan telah menangkap dua tentara Korea Utara selama akhir pekan lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperkirakan akan ada lebih banyak tawanan perang dari Korea Utara.

    “Hanya masalah waktu sebelum pasukan kita berhasil menangkap yang lain,” tulis Zelenskyy di X.

    “Tidak boleh ada keraguan di dunia bahwa tentara Rusia bergantung pada bantuan militer dari Korea Utara.”

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Kyiv siap menyerahkan tawanan perang tersebut kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un jika ia mengatur pembebasan tawanan perang Ukraina yang ditahan oleh Rusia.

    Hingga berita ini diturunkan, baik Korea Utara maupun Rusia belum pernah mengonfirmasi bahwa ada pasukan Pyongyang yang berperang melawan Ukraina.

    Opsi untuk tawanan perang dari Korea Utara

    “Kedua pria ini, dan warga Korea Utara lainnya yang ditangkap, punya tiga pilihan,” kata Chun In-bum, pensiunan letnan jenderal di Angkatan Darat Republik Korea dan sekarang menjadi peneliti senior di National Institute for Deterrence Studies, AS.

    “Mereka dapat meminta untuk dipulangkan ke Korea Utara, mereka dapat tinggal di Ukraina, atau mereka dapat meminta untuk pergi ke negara ketiga,” ujarnya.

    Zelenskyy merilis rekaman video yang dimaksudkan untuk memperlihatkan tawanan perang itu tengah diinterogasi. Salah satu prajurit terdengar berbicara kepada seorang pejabat Ukraina melalui seorang penerjemah, mengatakan bahwa dia tidak tahu akan berperang dengan Ukraina dan bahwa komandannya “mengatakan kepadanya bahwa itu hanya latihan,” kantor berita AFP melaporkan.

    Dalam komentar terjemahan yang dikutip AFP, salah satu pria tersebut mengatakan ingin kembali ke Korea Utara. Yang lain mengatakan akan melakukan apa yang diperintahkan, tetapi jika diberi kesempatan, ingin tinggal di Ukraina.

    Pembahasan saat ini sedang berlangsung dengan diplomat Korea Selatan untuk menguraikan kemungkinan konsekuensi dari kepulangan mereka ke Korea Utara.

    “Mereka akan langsung dieksekusi,” kata Chun kepada DW.

    “Bagi rezim Korea Utara, pertimbangan utamanya adalah kerahasiaan. Fakta bahwa orang-orang ini menyerah, alih-alih bunuh diri, seperti yang ditunjukkan dokumen-dokumen yang telah disita oleh Ukraina, berarti mereka gagal mengikuti perintah,” katanya.

    Korban tewas dari tentara Korea Utara meningkat

    Badan intelijen Korea Selatan, yang bekerja sama dengan pemerintah Ukraina, memperkirakan bahwa sedikitnya 300 tentara Korea Utara yang diterjunkan ke konflik tersebut telah tewas dan 2.700 lainnya terluka.

    Toshimitsu Shigemura, profesor yang khusus mengamati kepemimpinan Korea Utara di Universitas Waseda Tokyo, juga yakin bahwa rezim di Pyongyang tidak akan mengizinkan orang-orang tersebut untuk kembali ke Korut, dan bahwa mereka berpotensi menceritakan apa yang mereka alami.

    “Saya pikir hampir dapat dipastikan bahwa mereka akan dibunuh, meskipun ada kemungkinan mereka akan dijebloskan ke penjara, yang pada dasarnya merupakan hukuman mati,” katanya kepada DW.

    Ia menambahkan bahwa sangat disayangkan wajah para pria tersebut ditampilkan di media sosial.

    “Apakah mereka memilih untuk kembali atau tidak, pihak berwenang di Korea Utara tidak ingin berita tentang apa yang telah terjadi di Rusia diteruskan ke seluruh penduduk.”

    Shigemura yakin bahwa keputusan Kim untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina adalah sebuah kesalahan karena hampir mustahil untuk meredakan rumor tentang ini. Ada kemungkinan juga, katanya, bahwa Putin tidak mengatakan risiko sebenarnya akan bahaya jika terlibat dalam operasi tersebut.

    Beberapa laporan media menunjukkan bahwa Rusia mengerahkan pasukan Korea Utara yang bersenjata ringan dan kurang terlatih dalam serangan mendadak terhadap posisi Ukraina yang telah dipersiapkan, dan menempatkan pasukan Rusia sebagai cadangan.

    Chun yakin kedua tahanan itu, serta kemungkinan yang akan ditahan nantinya, akan “melakukan hal yang bijaksana dan pergi ke Korea Selatan…. Apa pun yang terjadi, ini adalah tragedi,” katanya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (nvc/nvc)

  • Ilmuwan Terkejut Tahu Fakta Fosil ‘Manusia’ Tertua di Jepang

    Ilmuwan Terkejut Tahu Fakta Fosil ‘Manusia’ Tertua di Jepang

    Jakarta

    Tulang-tulang fosil berusia 20 ribu tahun dari ‘Manusia Ushikawa’ yang dianggap sebagai salah satu fosil manusia tertua di Jepang, ternyata bukan seperti yang diyakini para ilmuwan.

    Berdasarkan temuan penelitian baru, tulang tersebut ternyata adalah milik beruang purba. Fosil-fosil itu ditemukan pada akhir 1950-an di kota Toyohashi, sekitar 225 kilometer di barat daya Tokyo.

    Namun, Gen Suwa, seorang antropolog di Universitas Tokyo yang memimpin proyek penelitian baru itu, mengatakan bahwa keraguan tentang fosil Ushikawa pertama kali muncul pada akhir 1980-an, dan terus berlanjut sejak saat itu.

    Penelitian baru itu, yang diterbitkan pada 1 Desember 2024 di jurnal Anthropological Science, menunjukkan tanpa keraguan bahwa tulang-tulang itu berasal dari beruang cokelat purba.

    Ia menambahkan bahwa tulang-tulang beruang jarang ditemukan di situs-situs arkeologi di Jepang sejak saat itu, sehingga para ilmuwan Jepang, termasuk para paleontologi yang menemukan fosil-fosil tersebut pada 1950-an, memiliki pemahaman yang terbatas tentang seperti apa rupa tulang-tulang beruang.

    “Meski begitu, para ilmuwan ini telah membuat deskripsi yang terperinci dan sangat akurat, dan mengumpulkan sejumlah besar sisa-sisa kerangka fosil selama beberapa dekade,” kata Suwa.

    Penelitian baru ini telah menetapkan bahwa fosil ‘Manusia Ushikawa’ Jepang, yang pernah dianggap berasal dari manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu, sebenarnya berasal dari seekor beruang.

    Penelitian baru telah menetapkan bahwa fosil ‘Manusia Ushikawa’ Jepang, yang pernah dianggap berasal dari manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu, sebenarnya berasal dari seekor beruang.’ Foto: Universitas TokyoTulang-tulang Tua di Jepang

    Fosil-fosil tersebut diberi nama berdasarkan distrik Ushikawa di Toyohashi, tempat fosil-fosil tersebut ditemukan selama penggalian di sebuah tambang antara 1957 hingga 1959.

    Suwa mengatakan bahwa para ilmuwan Jepang pada saat itu mengira bahwa fragmen tulang yang berbeda yang dikenal sebagai ‘Manusia Akashi’ adalah fosil manusia paling awal dari daratan Jepang, mungkin berusia lebih dari 780 ribu tahun. Namun fosil tersebut hancur dalam serangan udara Sekutu di Tokyo selama Perang Dunia II.

    Pada 1980-an, analisis anatomi dari cetakan plester fosil Akashi yang hilang menunjukkan bahwa itu mungkin merupakan fragmen tulang lengan manusia baru-baru ini yang telah terhanyut ke dalam lapisan arkeologi yang berbeda, kemudian mengalami mineralisasi.

    “Penemuan itu menyebabkan perhatian yang lebih besar pada fosil-fosil Ushikawa,” kata Suwa.

    Fosil Ushikawa awalnya dipresentasikan sebagai tulang humerus dari lengan atas dan ujung atau kepala tulang femur dari kaki manusia yang hidup lebih dari 20 ribu tahun yang lalu.

    “Namun dalam studi baru, pemeriksaan visual dan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) mengungkapkan bahwa humerus manusia yang diduga mungkin adalah tulang radius dari lengan bawah beruang cokelat (Ursus arctos) dari sekitar waktu itu, sementara kepala femur juga dipastikan berasal dari beruang,” jelas Suwa.

    Ditemukan pada akhir 1950-an, fosil-fosil tersebut terdiri dari tulang panjang yang diperkirakan berasal dari lengan manusia dan ujung atau ‘kepala’ tulang kaki. Foto: Universitas TokyoFosil Prasejarah

    Penemuan bahwa fosil Ushikawa bukanlah fosil manusia berarti fosil manusia tertua yang ditemukan di daratan Jepang berasal dari tambang batu kapur di dekat kota Hamakita, Jepang, sekitar 40 km di sebelah timur Ushikawa.

    Fosil tersebut terdiri dari fragmen tulang kaki manusia, tulang lengan, tulang selangka, dan tengkorak yang diperkirakan berasal dari dua orang yang berbeda. Salah satunya hidup sekitar 14 ribu tahun yang lalu dan yang lainnya hidup sekitar 17 ribu tahun lalu.

    Sisa-sisa fosil manusia juga telah ditemukan di Kepulauan Ryukyu Jepang, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Nansei, yang terletak di tengah-tengah antara Jepang dan Taiwan. Para ilmuwan memperkirakan fosil termuda dari fosil-fosil ini berasal dari sekitar 18 ribu tahun lalu, sedangkan yang tertua mungkin berasal dari hingga 32 ribu tahun lalu.

    Ini bukan pertama kalinya penemuan di Jepang tertukar antara tulang manusia dan tulang beruang. Tulang yang ditemukan di sebuah gua di Alaska pada 1990-an sebelumnya diduga berasal dari seekor beruang. Tetapi penelitian baru menunjukkan bahwa tulang itu berasal dari seorang wanita penduduk asli Amerika yang hidup sekitar 3.000 tahun yang lalu.

    (rns/rns)

  • Bagaimana Masa Depan Tawanan Perang Korea Utara di Ukraina? – Halaman all

    Bagaimana Masa Depan Tawanan Perang Korea Utara di Ukraina? – Halaman all

    Ukraina, Amerika Serikat (AS), dan Korea Selatan menuduh Korea Utara menyediakan lebih dari 10.000 tentara untuk berperang melawan Ukraina.

    Pasukan Korea Utara disebut tengah bertempur di wilayah Kursk, mengenakan seragam Rusia dan menggunakan senjata Rusia, menurut kantor berita Jerman, dpa.

    Ukraina mengumumkan telah menangkap dua tentara Korea Utara selama akhir pekan lalu.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperkirakan akan ada lebih banyak tawanan perang dari Korea Utara.

    “Hanya masalah waktu sebelum pasukan kita berhasil menangkap yang lain,” tulis Zelenskyy di X. “Tidak boleh ada keraguan di dunia bahwa tentara Rusia bergantung pada bantuan militer dari Korea Utara.”

    Kyiv siap menyerahkan tawanan perang tersebut kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un jika ia mengatur pembebasan tawanan perang Ukraina yang ditahan oleh Rusia.

    Hingga berita ini diturunkan, baik Korea Utara maupun Rusia belum pernah mengonfirmasi bahwa ada pasukan Pyongyang yang berperang melawan Ukraina.

    Opsi untuk tawanan perang dari Korea Utara

    Namun, tentara Korea Utara yang ditangkap itu memiliki pilihan lain jika mereka tidak ingin kembali ke tanah air mereka yang otoriter.

    “Kedua pria ini, dan warga Korea Utara lainnya yang ditangkap, punya tiga pilihan,” kata Chun In-bum, pensiunan letnan jenderal di Angkatan Darat Republik Korea dan sekarang menjadi peneliti senior di National Institute for Deterrence Studies, AS.

    “Mereka dapat meminta untuk dipulangkan ke Korea Utara, mereka dapat tinggal di Ukraina, atau mereka dapat meminta untuk pergi ke negara ketiga,” ujarnya.

    Zelenskyy merilis rekaman video yang dimaksudkan untuk memperlihatkan tawanan perang itu tengah diinterogasi. Salah satu prajurit terdengar berbicara kepada seorang pejabat Ukraina melalui seorang penerjemah, mengatakan bahwa dia tidak tahu akan berperang dengan Ukraina dan bahwa komandannya “mengatakan kepadanya bahwa itu hanya latihan,” kantor berita AFP melaporkan.

    Dalam komentar terjemahan yang dikutip AFP, salah satu pria tersebut mengatakan ingin kembali ke Korea Utara. Yang lain mengatakan akan melakukan apa yang diperintahkan, tetapi jika diberi kesempatan, ingin tinggal di Ukraina.

    Pembahasan saat ini sedang berlangsung dengan diplomat Korea Selatan untuk menguraikan kemungkinan konsekuensi dari kepulangan mereka ke Korea Utara.

    “Mereka akan langsung dieksekusi,” kata Chun kepada DW.

    “Bagi rezim Korea Utara, pertimbangan utamanya adalah kerahasiaan. Fakta bahwa orang-orang ini menyerah, alih-alih bunuh diri, seperti yang ditunjukkan dokumen-dokumen yang telah disita oleh Ukraina, berarti mereka gagal mengikuti perintah,” katanya.

    Korban tewas dari tentara Korea Utara meningkat

    Badan intelijen Korea Selatan, yang bekerja sama dengan pemerintah Ukraina, memperkirakan bahwa sedikitnya 300 tentara Korea Utara yang diterjunkan ke konflik tersebut telah tewas dan 2.700 lainnya terluka.

    Toshimitsu Shigemura, profesor yang khusus mengamati kepemimpinan Korea Utara di Universitas Waseda Tokyo, juga yakin bahwa rezim di Pyongyang tidak akan mengizinkan orang-orang tersebut untuk kembali ke Korut, dan bahwa mereka berpotensi menceritakan apa yang mereka alami.

    “Saya pikir hampir dapat dipastikan bahwa mereka akan dibunuh, meskipun ada kemungkinan mereka akan dijebloskan ke penjara, yang pada dasarnya merupakan hukuman mati,” katanya kepada DW. Iamenambahkan bahwa sangat disayangkan wajah para pria tersebut ditampilkan di media sosial.

    “Apakah mereka memilih untuk kembali atau tidak, pihak berwenang di Korea Utara tidak ingin berita tentang apa yang telah terjadi di Rusia diteruskan ke seluruh penduduk.”

    Shigemura yakin bahwa keputusan Kim untuk mengerahkan pasukan ke Ukraina adalah sebuah kesalahan karena hampir mustahil untuk meredakan rumor tentang ini. Ada kemungkinan juga, katanya, bahwa Putin tidak mengatakan risiko sebenarnya akan bahaya jika terlibat dalam operasi tersebut.

    Beberapa laporan media menunjukkan bahwa Rusia mengerahkan pasukan Korea Utara yang bersenjata ringan dan kurang terlatih dalam serangan mendadak terhadap posisi Ukraina yang telah dipersiapkan, dan menempatkan pasukan Rusia sebagai cadangan.

    Chun yakin kedua tahanan itu, serta kemungkinan yang akan ditahan nantinya, akan “melakukan hal yang bijaksana dan pergi ke Korea Selatan…. Apa pun yang terjadi, ini adalah tragedi,” katanya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Polisi Jepang Tetapkan 11 WNI Tersangka Pembunuhan dan Pelanggaran Imigrasi, Ini yang Dilakukan KBRI – Halaman all

    Polisi Jepang Tetapkan 11 WNI Tersangka Pembunuhan dan Pelanggaran Imigrasi, Ini yang Dilakukan KBRI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepolisian Jepang menetapkan 11 orang warga negara Indonesia (WNI) sebagai tersangka atas dua tuduhan tindak pidana. Tuduhan pertama adalah pelanggaran administrasi keimigrasian (overstay) dan tuduhan kedua, terlibat dalam tindak pidana pembunuhan.

    Dalam kasus di Jepang ini, satu orang WNI berinisial A tewas tertusuk dan tiga WNI lainnya terluka. WNI yang tewas diduga sebagai korban perampokan sesama warga Indonesia. 

    Kejadian ini terjadi di Isesaki, Prefektur Gunma, bagian timur Pulau Honshu, Jepang dan diketahui pada 3 November 2024. 

    Perihal kasus ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terus menjalin komunikasi dengan Kepolisian Isesaki.

    “KBRI Tokyo terus berkomunikasi dengan Kepolisian Isesaki,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2025).

    Judha menyampaikan, Kepolisian Isesaki saat ini masih melakukan penyidikan terhadap semua WNI yang ditangkap atas dua dakwaan tersebut.

    Sementara, KBRI Tokyo juga terus memonitor proses hukum yang dijalani 11 WNI, seraya melakukan pendampingan hukum guna memastikan hak – hak mereka terpenuhi selama proses peradilan.

    “KBRI Tokyo terus memonitor proses hukum terhadap para tersangka WNI dan melakukan pendampingan hukum untuk memastikan terpenuhinya hak-hak mereka,” katanya.

    Kepolisian Gunma meringkus Junior Nordi Agusto Poluan (21), Warga Negara Indonesia (WNI), pelaku pembunuhan Abdulrohman (37), juga warga Indonesia, Kamis (16/1/2025). (Foto NTV/NNN)

    Informasi terbaru, jenazah WNI inisial A sudah direpatriasi atau dipulangkan kembali ke tanah air pada tanggal 11 Januari 2025 lalu.

    “Jenazah A telah direpatriasi ke Indonesia pada tanggal 11 Januari 2025,” katanya.

  • Junior Nordi Agusto, Salah Satu Pelaku Pembunuhan WNI di Isesaki Gunma Ditangkap Polisi Jepang – Halaman all

    Junior Nordi Agusto, Salah Satu Pelaku Pembunuhan WNI di Isesaki Gunma Ditangkap Polisi Jepang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Kepolisian Gunma meringkus Junior Nordi Agusto Poluan  (21), Warga Negara Indonesia (WNI), pelaku pembunuhan Abdulrohman (37), juga warga Indonesia, Kamis (16/1/2025).

    “Kasus pembunuhan tahun lalu, enam pria Indonesia akhirnya ditangkap karena diduga membunuh seorang pria Indonesia di sebuah apartemen di Kota Isesaki, Prefektur Gunma,” ungkap sumber Tribunnews.com di Kepolisian Jepang, Jumat (17/1/2025).

    Menurut polisi, enam orang, termasuk Junior Nordi Agusto Poluan diduga membobol sebuah apartemen di Kota Isesaki pada November 2024 untuk merampok uang dan barang.

    Mereka menikam Abdulrohman dari belakang dengan benda seperti pisau.

    Ketujuh orang itu diyakini mengenal satu sama lainnya. 

    Meskipun demikian  polisi belum mengungkapkan identitas keenam pelaku lainnya.

    Selain itu, diyakini bahwa beberapa orang lain diduga ikut terlibat dalam kasus ini.

    Polisi sedang menyelidiki secara rinci untuk mengklarifikasi sejauh mana insiden tersebut.

    Menurut polisi ada sebelas orang ditangkap karena diduga melukai dan menyiapkan senjata mematikan, termasuk tersangka WNI Hendrawan (38) yang tidak memiliki tempat tinggal tetap di Jepang.

    Mereka berkumpul di dalam dan sekitar apartemen wilayah di Kamisuwa-cho, Kota Isesaki, setelah pukul 00.30 dini hari pada 3 November 2024, menyiapkan pisau dapur dan sabit untuk menyerang. 

    Pelaku penyerangan menebas korban dengan pisau dan memukuli mereka berulang kali sehingga menyebabkan luka serius pada tiga WNI.

    Akibatnya para korban dirawat hingga diperlukan waktu sekitar 30 hari hingga 3 bulan untuk pulih.

    Enam orang–termasuk tiga luka parah–ditangkap pada tanggal 14 Januari karena dicurigai melakukan perampokan dan pembunuhan terhadap Abdulrohman (37).

    Ke-11 orang ditangkap karena dicurigai melanggar Undang-Undang Imigrasi dan Pengungsi.

    Polisi belum merilis lengkap identitas 11 tersangka, termasuk Hendrawan, karena dikhawatirkan akan mengganggu penyelidikan.

    6 WNI Ditangkap

    Sebelumnya enam pria WNI pelaku penganiayaan berhasil ditangkap polisi Jepang.

    Mereka melakukan penganiayaan yang mengakibatkan satu orang tewas dan 3 orang terluka.

    Luis Figo Richard Roger Matandatu (22) dan 5 lainnya diduga membunuh seorang pria Indonesia berusia 37 tahun dengan cara menikam menggunakan benda mirip pisau di kamar apartemennya di Kota Isesaki pada November 2024.

    Menurut polisi, tersangka masuk ke ruangan dengan maksud merampok uang dan memiliki beberapa pisau dapur dan linggis.

    Keenam tersangka dan yang meninggal diyakini sebagai kenalan sesama WNI.

    Polisi percaya bahwa ada orang lain yang terlibat dalam kejahatan selain keenam orang tersebut dan sedang menyelidiki sejarah rinci kasus tersebut.

    “Keenam tersangka berkewarganegaraan Indonesia, tidak memiliki alamat tetap, dan pengangguran,” kata Kepala Detektif Masao Tamura dari Kepolisian Prefektur Gunma, Selasa (14/1/2015).

    Di pemakaman dekat tempat kejadian, seorang pria berusia 24 tahun yang juga berkewarganegaraan Indonesia juga terluka parah.

    Polisi sedang menyelidiki terus kasus pembunuhan dan perampokan tersebut.
    (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo dari Jepang)

  • Yoon Suk Yeol Ditangkap, 3 Negara Asing Tegaskan Dukungan untuk Korsel di Tengah Gejolak Politik – Halaman all

    Yoon Suk Yeol Ditangkap, 3 Negara Asing Tegaskan Dukungan untuk Korsel di Tengah Gejolak Politik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Penangkapan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Rabu (15/1/2025), memicu reaksi dari negara-negara besar dunia, termasuk Amerika Serikat (AS), Jepang, dan China.

    Negara-negara tersebut dengan tegas menyatakan dukungan mereka kepada Seoul di tengah gejolak politik yang sedang berlangsung.

    Gedung Putih dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali dukungannya yang “tegas” bagi rakyat Korea Selatan dan aliansi Korea-AS yang “kuat”.

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyatakan Washington berdiri teguh dalam mendukung rakyat Korea dan menegaskan komitmen bersama terhadap supremasi hukum.

    Mereka juga menghargai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan warga Korea Selatan untuk bertindak sesuai konstitusi negara tersebut.

    Selain itu, Amerika Serikat menyatakan siap bekerja sama dengan penjabat Presiden Choi dan pemerintah Korea Selatan.

    Mereka menegaskan kembali kepercayaan pada kekuatan abadi Aliansi AS-ROK.

    Di Jepang, Juru bicara pemerintah, Yoshimasa Hayashi, mengungkapkan Tokyo mengikuti perkembangan situasi di Korea Selatan dengan “minat yang khusus dan serius.”

    Hayashi juga menekankan pentingnya hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Selatan.

    “Korea adalah tetangga penting yang dapat bersama-sama dengan Jepang mengatasi tantangan global,” katanya.

    Dia menambahkan hubungan kedua negara tetap akan menjadi prioritas.

    Sementara itu, China, meskipun menghindari komentar langsung mengenai penangkapan Yoon, menggarisbawahi pentingnya hubungan bilateral dengan Korea Selatan.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan China tidak akan mengomentari urusan dalam negeri Korea Selatan.

    Namun, dia menekankan, China dan Korea Selatan adalah tetangga penting dan mitra kerja sama yang akan terus mendorong perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil.

    Setelah ditangkap, Yoon Suk Yeol menjalani interogasi yang berlangsung selama 2,5 jam pada Rabu (15/1/2025).

    Yoon dihujani dengan lebih dari 200 lembar pertanyaan terkait keputusannya memberlakukan darurat militer, yang dia umumkan pada Selasa (3/12/2024).

    Meskipun pihak berwenang telah menyiapkan rekaman video untuk interogasi, pemeriksaan tersebut tidak difilmkan karena Yoon menolak untuk direkam, kata seorang pejabat CIO.

    Fasilitas interogasi mencakup area istirahat yang baru dibuat dengan sofa untuk menampung Yoon, demikian Kantor Berita Yonhap melaporkan.

    Yoon diketahui telah diskors sejak Sabtu (14/12/2025) lalu.

    Dia ditangkap dikediaman resmi presiden di Hannam-dong, Seoul pada pukul 10.33 waktu setempat.

    lihat foto
    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berpidato di Seoul awal minggu Desember 2024. Parlemen Korea Selatan telah memberikan suara untuk memakzulkan Yoon atas upayanya memberlakukan darurat militer awal bulan ini.

    48 Jam Yoon Suk Yeol Diinterogasi

    Pihak berwenang memiliki waktu 48 jam untuk menginterogasi Yoon Suk Yeol.

    Setelah itu mereka harus mengajukan surat perintah untuk menahannya hingga 20 hari atau membebaskannya.

    Saat tidak diinterogasi, Yoon akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul.

    Fasilitas tersebut terletak di kota Uiwang, 22 km selatan Seoul.

    “Mungkin tidak ada waktu baginya untuk pergi ke sana dalam waktu 48 jam jika interogasi berlanjut semalaman,” papar penyidik.

    Berdasarkan preseden dan karena statusnya, Yoon Suk Yeol kemungkinan akan ditempatkan di sel isolasi.

    Diperkirakan sel tersebut lebih besar dan lebih lengkap daripada sel tunggal standar berukuran 6,56 meter persegi.

    Selama interogasi, Yoon kembali menegaskan klaimnya, penyelidikan ini ilegal.

    Dalam sebuah pesan video yang dirilis setelah penangkapannya, ia mengulang pendapat, surat perintah penahanannya juga tidak sah.

    Selain itu, dalam pertemuan langsung dengan penyidik, Yoon menolak untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

    Meskipun CIO memberikan bekal makan siang untuk Yoon selama proses interogasi, tidak diketahui apakah bekal tersebut dikonsumsi.

    Menu Makanan Tahanan

    Dikutip dari CNA, Dinas Pemasyarakatan Korea, yang mengoperasikan penjara dan pusat penahanan negara itu, mengatakan dalam peraturan dan bagian menunya, mereka menyediakan 2.500 kalori makanan per hari kepada narapidana dengan biaya sekitar 1.600 won (US$1,09) per makanan.

    Menu di Pusat Penahanan Seoul termasuk makan malam sup tauge, daging sapi panggang, kimchi, lada, dan saus bungkus.

    Seorang pejabat di pusat itu menolak berkomentar ketika ditanya apakah mereka berencana untuk menampung Yoon.

    Proses Hukum Selanjutnya

    Setelah 48 jam, penyidik harus mengajukan surat perintah penahanan resmi kepada pengadilan untuk memperpanjang penahanan selama 20 hari.

    Para ahli hukum memperkirakan bahwa CIO kemungkinan akan mengajukan permohonan untuk memperpanjang penahanan tersebut jika ada cukup bukti untuk melanjutkan penyelidikan.

    Jika permohonan tersebut disetujui, Yoon akan tetap ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi, hingga penyelidikan lebih lanjut selesai.

    Jika pengadilan menolak permohonan tersebut, Yoon akan dibebaskan.

    Cetak Sejarah sebagai Presiden Pertama yang Ditangkap

    Penyelidikan ini mengingatkan pada kasus mantan Presiden Park Geun-hye yang juga ditahan pada 2017.

    Jika CIO mengajukan surat perintah penahanan dan pengadilan menyetujuinya, Yoon akan menghadapi penyelidikan lebih lanjut yang dapat memperpanjang masa penahanannya.

    Penangkapan dan interogasi Presiden Yoon ini menandai momen bersejarah dalam politik Korea Selatan.

    Yoon menjadi presiden pertama yang sedang menjabat yang ditahan di negara tersebut.

    Keputusan-keputusan yang akan diambil dalam beberapa hari ke depan dapat memiliki dampak besar pada lanskap politik dan hukum negara itu.

    Kronologi Pemakzulan dan Penangkapan Yoon Suk Yeol

    Pada Selasa (3/12/2024), Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan pemberlakuan darurat militer pertama di Korea Selatan sejak 1979.

    Dikutip dari Korea JoongAng Daily, Yoon menyatakan langkah tersebut diperlukan untuk menghadapi kelompok yang dianggap mengancam stabilitas negara, namun banyak pihak melihatnya sebagai usaha untuk mengatasi krisis politik internal.

    Dalam pidatonya, Yoon mengkritik Majelis Nasional yang banyak mengajukan usulan pemakzulan terhadap pejabat pemerintah.

    Keputusan tersebut menuai protes besar-besaran di parlemen.

    Hanya sehari setelah pengumuman, Majelis Nasional membatalkan keputusan Yoon karena dinilai berpotensi merusak demokrasi.

    Parlemen kemudian mengajukan pemakzulan terhadap Yoon, menuduhnya melakukan pemberontakan dengan menghalangi hak konstitusional anggota parlemen untuk melakukan pemungutan suara.

    Pemakzulan Yoon disetujui dengan suara mayoritas: 204 setuju, 85 menolak, dan 3 abstain.

    Pada Jumat (3/1/2025), setelah Yoon mengabaikan tiga panggilan untuk diinterogasi, tim penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) mencoba menangkapnya.

    Upaya tersebut terhenti karena kebuntuan antara pengawal presiden dan pihak penyidik di kediaman resmi presiden.

    Pada Selasa (7/1/2025), setelah negosiasi panjang, penangkapan berhasil dilakukan.

    Yoon dibawa ke kantor CIO untuk interogasi dan diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul, Uiwang, Gyeonggi.

    Pemerintah Korea Selatan, melalui Penjabat Presiden Choi Sang Mok, menyatakan siapa pun yang terlibat dalam kekerasan selama pelaksanaan penangkapan Yoon akan dimintai pertanggungjawaban.

    Insiden ini menimbulkan ketegangan antara pihak penyidik dan Dinas Keamanan Presiden yang membangun barikade untuk menghalangi penangkapan.

    Choi menekankan pentingnya menegakkan supremasi hukum dan ketertiban, serta komitmen pemerintah untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Kembangkan Hidrogen Hijau, PGE Incar Pasar Ekspor

    Kembangkan Hidrogen Hijau, PGE Incar Pasar Ekspor

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mengungkapkan bahwa saat ini perusahaan akan menjajaki Negeri Sakura alias Jepang untuk bisa menjual hidrogen hijau (green hydrogen) yang dihasilkan melalui energi panas bumi.

    Direktur Operasi PGEO Ahmad Yani mengungkapkan pihaknya membuka kemungkinan penjualan hidrogen hijau pada perusahaan asal jepang yakni Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD), hingga lembaga riset dan pengembangan nasional Jepang (NEDO).

    “Untuk offtaker, kita akan berupaya bagaimana melihat ini. Memang pasar dalam negeri saat ini kan masih sepi, tapi kita juga tidak tertutup kemungkinan untuk pasar di luar. Kita juga sudah kerjasama dengan TEPCO, NEDO, kemungkinan untuk ekspor green hydrogen ke luar,” jelasnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (14/1/2025).

    Sejatinya, pihaknya sudah memiliki kerja sama dengan pihak Jepang perihal hidrogen hijau yang ada di Sulawesi Utara. Yani mengatakan bahwa nantinya hidrogen tersebut bisa dikombinasikan dengan amonia untuk mempermudah proses transportasinya.

    “Di Sulawesi Utara, kita juga sudah kerjasama dengan TEPCO, NEDO Jepang. Kemungkinan untuk hydrogen itu akan ekspor ke luar. Dan hydrogen ini juga bisa dikombinasikan dengan menjadi amonia, sehingga proses transportasinya menjadi lebih efisien,” katanya.

    Saat ini PGEO sudah memulai proyek percontohan atau pilot project pengembangan panas bumi menjadi hidrogen hingga 100 kilogram (kg) per hari di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ulubelu.

    Ahmad Yani meyakini pasar hidrogen di dunia akan mengalami peningkatan di 2030. Maka dari itu, pihaknya merasa pengembangan hidrogen dari panas bumi menjadi peluang yang bagus.

    “Kita sudah banyak mendengar publikasi, mendengar release terkait dengan bagaimana perkembangan kebutuhan hidrogen dunia, bahkan Indonesia, dunia menyatakan tahun 2030 bakal ada peningkatan segala macamnya. Nah, apa yang kita lakukan di pertamina? Tentunya kita tidak tinggal diam untuk melihat ini,” imbuhnya.

    Sementara itu, hidrogen yang dihasilkan dari panas bumi oleh PGEO, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Selain itu, untuk kebutuhan kilang dalam proses produksinya.

    “Nanti hidrogen yang dihasilkan kita akan coba deliver untuk pemenuhan SPBG yang dengan PNRE, atau waktu mungkin di kilang Plaju yang membutuhkan hidrogen. Jadi, hal yang menarik dalam pilot project yang kita lakukan, kita ada di samping membuktikan di geothermal, tapi juga ada research pengembangan di sini untuk optimisasi teknologi hidrolisis itu sendiri,” tandasnya.

    (pgr/pgr)

  • Lee Min-ho Siap Fan Meeting di Jakarta pada 2025

    Lee Min-ho Siap Fan Meeting di Jakarta pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kabar gembira datang untuk para penggemar Lee Min-ho. Aktor asal Korea Selatan (Korsel) ini dipastikan akan menggelar fan meeting di Jakarta pada 2025.

    Kabar tersebut diumumkan langsung oleh agensi MYM Entertainment. Pihaknya mengungkapkan, Jakarta akan menjadi salah satu destinasi dalam tur fan meeting Asia Lee Min-ho yang bertajuk “Monhoverse”.

    “Dengan banyaknya Minoz (sapaan fan Min-ho) yang berkumpul untuk menciptakan dunia Min-ho, ‘Monhoverse’ kini saatnya kita melanjutkan perjalanan ini bersama, semakin dekat,” tulis MYM Entertainment melalui media sosial dikutip Raabu (15/1/2025).

    Meski demikian, hingga kini venue dan jadwal pasti untuk fan meeting Lee Min-ho di Jakarta masih belum diumumkan.

    MYM Entertainment menyebutkan, informasi lebih lanjut mengenai jadwal dan tempat akan disampaikan melalui pengumuman terpisah.

    Selain itu, promotor yang akan membawa aktor berusia 37 tahun tersebut ke Indonesia juga belum diungkap sehingga membuat para penggemar penasaran dan ingin segera membeli tiket untuk bertemu idolanya.

    “Ditunggu pengumuman tiketnya,” kata salah satu netizen.

    “Wah udah enggak sabar ketemu Min-ho,” ujar netizen lainnya.

    Sebelumnya, MYM Entertainment telah menginformasikan Lee Min-ho akan menggelar tur Asia untuk fan meeting bertajuk “Monhoverse”. Dalam pengumuman terbaru, disebutkan ada tujuh kota di Indonesia yang termasuk dalam rangkaian tur ini, dengan Jakarta menjadi salah satu tujuan.

    Tur ini akan dimulai di Seoul, Korea Selatan, lalu dilanjutkan ke Bangkok, Macau, dan Taipei. Setelah itu, Lee Min-ho akan mengunjungi Jakarta, Manila, dan Tokyo.

    Bagi para penggemar atau Minoz yang ingin mendapatkan update terbaru tentang fan meeting Lee Min-ho di Jakarta, mereka bisa memantau akun media sosial MYM Entertainment secara berkala.

  • Saat Ini 350 Ribu Umat Islam Tinggal di Jepang, Diperkirakan Meningkat Jadi 600 Ribu Tahun 2035 – Halaman all

    Saat Ini 350 Ribu Umat Islam Tinggal di Jepang, Diperkirakan Meningkat Jadi 600 Ribu Tahun 2035 – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang  

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Jumlah umat Islam di Jepang diperkirakan akan meningkat berlipat 10 tahun mendatang.

    Saat ini jumlah umat muslim sekitar 350 ribu orang dan akan mencapai 600 ribu orang tahun 2035 namun jumlah tersebut tentu masih jauh lebih sedikit ketimbang warga China dan warga Korea yang ada di Jepang.

    “Masih banyak orang Jepang tidak tahu dan tidak mengerti mengenai muslim mengenai Islam di Jepang, apalagi jumlah muslim juga relatif masih sedikit di Jepang saat ini dibandingan kalangan China dan Korea,” papar Profesor Tanada Hirofumi  PhD., (75) Profesor Universitas Waseda,  salah satu profesor Jepang terbaik yang meneliti mengenai Islam khusus kepada Tribunnews.com Selasa ini (14/1/2025).

    Oleh karena jumlahnya masih sedikit jadi masih belum banyak orang Jepang yang mengerti mengenai Muslim dan agama Islam.

    “Lain dengan China dan Korea yang jumlahnya sangat banyak di Jepang, tentu ada dampaknya, orang Jepang sudah tahu mengenai mereka dan ada pula dampaknya kepada kehidupan warga Jepang. Nantinya kalau muslim di Jepang sudah jutaan jumlahnya seperti China dan Korea barulah juga pasti ada dampaknya di masa mendatang.”

    Apakah kaum muslim masih akan terus bertambah maupun orang asing yang masuk ke Jepang?

    “Tentu saja masih akan berlipat ganda yang akan masuk ke Jepang karena Jepang negara aman baik, menerima semua kalangan tanpa membedakan agama. Demikian pula di lingkungan yang semakin banyak muslimnya tentu kehidupan akan berubah mungkin nantinya di Jepang. Lihat saja di daerah di Jepang yang banyak orang Chinanya, karakter kehidupannya di sana juga jadi berubah.”

    Meskipun demikian mungkin saja kalangan muslim masih pikir-pikir mengenai Jepang karena banyak daging dan minyak babi atau yang haram di Jepang.

    “Itu sebabnya semakin banyak muslim di Jepang juga semakin banyak bermunculan kini restoran atau toko halal.”

    Jadi ada potensi bisnis dong dengan makanan halal di Jepang,” tanya Tribunnews.com lagi.

    “Benar sekali. Akan banyak bermunculan restoran atau toko halal di Jepang kalau semakin banyak kaum muslim di Jepang.”

    Bagaimana dengan kuburan muslim yang ada di Jepang?

    “Kuburan untuk kalangan muslim memang tidak dilarang sampai saat ini. Tidak ada aturan melarang hal tersebut. Namun dari kalangan penduduk setempat mungkin tidak mudah mendapatkan ijin membuat kuburan untuk kalangan muslim. Olehkarena itu kalangan pemerindah daerah Jepang mungkin bisa bantu turun tangan memecahkan hal tersebut membicarakan dengan penduduk setempat.”

    Selain itu Profesor Tanada juga mengusulkan pembuatan makan untuk kalangan muslim di tempat yang jauh seperti di kaki gunung yang jarang sekali ada penduduknya.

    “Mungkin bisa dibuat di tempat yang jauh yang tidak ada penduduknya seperti di kaki gunung untuk lokasi kuburan Islam sehingga tidak ada yang terganggu dengan adanya kuburan tersebut.”

    Tidak sedikit yang masih harus diperbincangan di Jepang mengenai kuburan untuk kalangan Islam di Jepang, terutama sosialisasi dengan masyarakat Jepang yang mungkin masih belum mengerti dan belum bisa menerima hal tersebut sebagai hal yang baru.

    Apakah ada pengelompokkan agama dalam pembuatan kuburan di Jepang, misalnya di kanan kuburan untuk kalangan Islam, di tengah untuk Kristen di kiri untuk kalangan Hindu Budha?

    “Tidak ada pembagian pengelompokan kuburan sesuai agama tersebut semua bercampur jadi satu. Kalau pun ada yang demikian, pemisahan sesuai agama yang mungkin saja dan sangat sedikit tidak pernah tahu saya. Secara hukum juga tidak ada pengaturan seperti pengelompokan demikian. Semua orang boleh bersatu dalam satu area apa pun agama mereka, tidak masalah.”

    Saat ini skeitar 350 umat muslim di Jepang dan ada sedikitnya 151 masjid tersebar di Jepang umumnya berada di daerah Kanto atau Tokyo dan sekitarnya seperti Saitama dan Ibaraki. Ada pula yang di Osaka dan sebagainya.

    Diskusi mengenai kalangan muslim yang ada di Jepang dilakukan wag Pencinta Jepang gabung gratis email ke;   tkyjepang@gmail.com.

  • Bank Jepang Biayai Proyek Ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muara Rabo – Halaman all

    Bank Jepang Biayai Proyek Ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muara Rabo – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO –  Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dengan Gubernur Nobumitsu Hayashi mengumumkan telah menandatangani perjanjian dengan PT Supreme Energy Muara Laboh (selanjutnya disebut “SEML”), anak perusahaan pemerintah Republik Indonesia, di mana Sumitomo Corporation dan INPEX Co., Ltd. telah berinvestasi, untuk perluasan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia. 

    Pembiayaan proyek hingga sekitar 138 juta dolar AS oleh JBIC dan telah dilakukan penandatanganan perjanjian pinjaman yang  dibiayai bersama oleh lembaga keuangan swasta seperti Mizuho Bank, Ltd., MUFG Bank, Ltd., Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan Hyakugo Bank, Ltd., serta Asian Development Bank, dengan total pembiayaan bersama sekitar 370 juta dolar AS.

    “Bagian pinjaman dari lembaga keuangan swasta diasuransikan oleh Japan Export and Investment Insurance Co., Ltd. (NEXI),” kata  sumber Tribunnews.com (14/1/2025) dari JBIC.

    Proyek ini akan memperluas kapasitas pembangkit listrik Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muaralabo (sekitar 85 MW) yang dioperasikan oleh SEML sekitar 83 MW di Kabupaten Sorok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, dan menjual listrik ke Perusahaan Listrik Milik Negara Indonesia (PT PLN (Persero)) hingga tahun 2052.
     
    Dalam “Strategi Perluasan Sistem Infrastruktur Luar Negeri 2025” , pemerintah Jepang telah menetapkan kebijakan untuk memberikan dukungan keuangan untuk infrastruktur energi dan listrik berkualitas tinggi yang memenuhi kebijakan energi negara tuan rumah dan menggunakan teknologi canggih untuk mengurangi dampak lingkungan sebagai dukungan untuk transisi ke netralitas karbon dan dekarbonisasi. 

    Selain itu, “Garis Besar Strategis Baru untuk 2030” (diputuskan oleh  Dewan Strategi Infrastruktur Kerjasama Ekonomi dan Teknologi pada bulan Juni 2025)  juga menyerukan tanggapan fleksibel yang menggabungkan perubahan sosial seperti hijau dan digital sebagai peluang. 

    Pinjaman ini sejalan dengan langkah-langkah  untuk  berkontribusi  mempertahankan dan memperkuat daya saing internasional industri Jepang dengan memberikan dukungan keuangan bagi  proyek infrastruktur luar negeri di mana perusahaan Jepang berpartisipasi sebagai investor dan terlibat dalam operasi dan pengelolaan proyek dalam jangka waktu yang lama.
     
    Pada Januari 2022, pemerintah Jepang mengusulkan konsep Asian Zero Emission Community (AZEC) sebagai kerangka kerja untuk mendukung dan bekerja sama dengan upaya negara-negara Asia menuju transisi energi dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan di mana perusahaan Jepang memiliki kekuatan.

     Indonesia merupakan mitra penting AZEC, dan dukungan JBIC untuk proyek ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Jepang. 

    Selain itu, pinjaman tersebut merupakan bagian dari perjanjian “Just Energy Transition Partnership (JETP) ” antara negara-negara mitra, termasuk pemerintah Jepang dan Amerika Serikat, dan Pemerintah Indonesia pada November 2022..

     
    Pemerintah Indonesia telah memposisikan rencana pengembangan listrik (RUPTL 2021-2030) yang diumumkan pada Oktober 2021 sebagai dasar untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060, dan berencana untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan dalam pasokan listrik menjadi 23 persen pada tahun 2025 (31% pada tahun 2050) dan 50?ri pengembangan listrik baru pada tahun 2030. 

    Di atas adalah energi terbarukan (di mana pembangkit listrik tenaga panas bumi menyumbang sekitar 8?ri total), di mana sekitar 60?alah bisnis IPP.

    “Kami telah mengindikasikan kebijakan  untuk secara aktif mempromosikan pengenalan energi terbarukan. Proyek ini sejalan dengan kebijakan transisi energi pemerintah.”
     
    Sebagai lembaga keuangan berbasis kebijakan di Jepang, JBIC akan terus mendukung secara finansial penyebaran bisnis infrastruktur luar negeri dari perusahaan-perusahaan Jepang bekerja sama dengan Bank Pembangunan Asia dan organisasi internasional lainnya dengan memanfaatkan berbagai fasilitas dan skema keuangan untuk menyusun proyek dan menjalankan fungsi asumsi risikonya, tanjutnya lagi.

    Diskusi tambahan dana dari Jepang juga dilakukan di wag Pencinta Jepang gratis bergabung dengan email ke: tkyjepang@gmail.com