kab/kota: Tokyo

  • Video: Topan Halong Landa Kepulauan Izu Jepang

    Video: Topan Halong Landa Kepulauan Izu Jepang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jepang sedang dilanda topan halong yang menerjang Kepulauan Izu di selatan Tokyo yang memicu peringatan khusus terhadap badai angin, gelombang tinggi dan hujan ekstrem diwilayah tersebut.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (09/10/2025).

  • Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya

    Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya

    Jakarta

    Hari Pos Sedunia atau World Post Day kembali diperingati pada 9 Oktober 2025. Momen tahunan ini menjadi ajang untuk mengapresiasi peran penting layanan pos dalam menghubungkan masyarakat di seluruh dunia.

    Peringatan Hari Pos Sedunia bukan sekadar perayaan simbolis, tetapi juga momentum untuk menyoroti transformasi layanan pos di era digital. Tahun ini, kampanye global mengusung tema yang menekankan nilai kemanusiaan dan jangkauan global dari layanan pos.

    Sejarah Lahirnya Hari Pos Sedunia

    Hari Pos Sedunia diperingati setiap 9 Oktober untuk menandai berdirinya Kesatuan Pos Sedunia atau Universal Postal Union (UPU) pada tahun 1874 di Bern, Swiss. Dikutip dari situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penetapan tanggal ini diresmikan pada Kongres UPU di Tokyo pada tahun 1969.

    Sejak saat itu, Hari Pos Sedunia dirayakan di lebih dari 150 negara sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi sektor pos dalam memfasilitasi komunikasi, perdagangan, dan pembangunan sosial. Melalui peringatan ini, UPU mendorong negara-negara anggota untuk meningkatkan inovasi, kualitas layanan, serta peran pos dalam mendukung masyarakat di berbagai lapisan.

    Tema Hari Pos Sedunia 2025

    Mengutip laman resmi UPU, tema Hari Pos Sedunia 2025 adalah “#PostForPeople: Local Service. Global Reach.” Tema ini menekankan peran pos sebagai jembatan penghubung antara layanan lokal dan jaringan global.

    UPU juga menyoroti pentingnya transformasi digital dalam sistem pos modern. Dengan adaptasi teknologi, sektor pos diharapkan mampu menjangkau lebih luas sekaligus tetap mempertahankan sentuhan kemanusiaan dalam setiap layanannya.

    Hari Pos Sedunia 2025 (Foto: UPU/PBB)Cara Merayakan Hari Pos Sedunia

    Perayaan Hari Pos Sedunia biasanya melibatkan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh lembaga pos nasional, sekolah, maupun masyarakat umum. Berikut beberapa cara untuk memperingatinya:

    Upacara dan penghargaan nasional
    Banyak negara mengadakan upacara peringatan resmi untuk menghormati pekerja pos dan memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi di bidang pelayanan publik.Kampanye publik dan edukasi
    UPU mendorong diadakannya pameran, seminar, atau kampanye edukatif yang menyoroti kontribusi sektor pos terhadap pembangunan sosial dan ekonomi. Sekolah dan lembaga pendidikan juga sering mengadakan lomba menulis surat untuk meningkatkan apresiasi terhadap komunikasi tertulis.Program sosial dan digitalisasi layanan
    Beberapa operator pos memanfaatkan momentum ini untuk meluncurkan inovasi layanan baru, seperti platform digital pengiriman surat, layanan keuangan mikro, hingga kegiatan sosial untuk masyarakat setempat.

    (wia/imk)

  • AS Cs Terjunkan Pasukan Besar-besaran di Gerbang China-Rusia, Mau Apa?

    AS Cs Terjunkan Pasukan Besar-besaran di Gerbang China-Rusia, Mau Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di Indo-Pasifik makin memuncak. Jepang, sekutu keamanan utama Amerika Serikat (AS), bersiap menggelar latihan perang skala besar di udara, darat, dan laut bersama sekutu-sekutu Pasifiknya akhir bulan ini, di tengah meningkatnya ancaman militer dari China.

    Latihan gabungan tersebut, yang akan melibatkan ribuan personel, dijadwalkan berlangsung dari 20 hingga 31 Oktober di seluruh Jepang, mencakup fasilitas militer AS dan wilayah udara serta perairan sekitarnya.

    Kementerian Pertahanan Jepang menyatakan bahwa latihan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan operasional gabungan Pasukan Bela Diri (Self-Defense Forces/SDF) Jepang untuk pertahanan negara.

    Latihan perang ini akan menampilkan pengerahan personel dan peralatan dalam jumlah masif. Jepang akan melibatkan sekitar 52.300 personel, 4.180 kendaraan, 60 kapal, dan 310 pesawat dari tiga matra militernya (Angkatan Darat, Laut, dan Udara).

    Selain Jepang, AS dan Australia akan berpartisipasi. Washington dan Canberra akan mengerahkan sekitar 5.900 dan 230 personel untuk meningkatkan kerja sama trilateral.

    “Latihan ini akan menjaga dan meningkatkan kemampuan operasional gabungan Pasukan Bela Diri dengan melakukan latihan gabungan antara Pasukan Bela Diri Darat, Maritim, dan Udara,” kata Kantor Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan dalam pengumumannya.

    “Pasukan AS dan Australia juga akan berpartisipasi dalam sebagian pelatihan tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas antara Jepang, Amerika Serikat, dan Australia.”

    Latihan ini digelar saat Tokyo menyoroti China dengan cepat membangun kekuatan bersenjatanya, termasuk rudal balistik dan rudal jelajah yang mampu menyerang pangkalan Jepang dan AS, serta memperluas kehadiran militernya di Pasifik dengan mengerahkan kapal-kapal angkatan laut.

    “Postur eksternal China, aktivitas militer, dan aktivitas lainnya merupakan masalah yang sangat memprihatinkan bagi Jepang dan komunitas internasional dan menghadirkan tantangan strategis terbesar dan belum pernah terjadi sebelumnya yang harus ditanggapi Jepang dengan kekuatan nasionalnya yang komprehensif dan melalui kerja sama dan kolaborasi dengan sekutunya, negara-negara yang berpikiran sama, dan lainnya,” tulis Buku Putih postur pertahanan Jepang.

    Jepang memegang peran kunci dalam menahan China di bawah strategi rantai pulau AS, yang menetapkan tiga garis pertahanan dari utara ke selatan untuk mencegah agresi militer China di Pasifik Barat.

    Latihan ini juga menyusul latihan perang lain yang baru-baru ini dilakukan Jepang dengan AS dan Australia, seperti Exercise Resolute Dragon 25 dan Exercise Bushido Guardian 25.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jepang Perluas Kerja Sama Pertahanan dengan RI Cs, Persiapan Perang?

    Jepang Perluas Kerja Sama Pertahanan dengan RI Cs, Persiapan Perang?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Strategi kerja sama pertahanan Jepang dengan negara-negara ASEAN telah mengalami pergeseran signifikan sejak pertengahan tahun 2010-an, bergerak melampaui kerangka kerja sama militer tradisional. Perubahan pendekatan ini ditujukan untuk membangun kemitraan pertahanan yang kuat.

    Melalui spektrum yang lebih luas, termasuk transfer peralatan, latihan gabungan regional, dan dialog strategis, Tokyo terus memperkuat diplomasi pertahanannya di Asia Tenggara. Pondasi dari perubahan kebijakan luar negeri ini adalah pembentukan kerangka hukum dan politik baru yang dirancang untuk memperdalam keterlibatan keamanan di bawah prinsip “standards and norms”.

    Salah satu instrumen paling penting dalam strategi baru ini adalah “Three Principles on Transfer of Defense Equipment and Technology” yang diresmikan pada tahun 2014, dan baru-baru ini ditinjau ulang pada 2023-2024. .

    Menurut Takeshi Yuzawa, Profesor Hubungan Internasional dari Hosei University, kerangka prinsip transfer tersebut telah memicu lonjakan yang mencatat rekor total transfer peralatan pertahanan yang dilaporkan Jepang sejak tahun 1967.

    Implementasi dari kebijakan transfer ini sudah terealisasi melalui serangkaian kesepakatan penting dengan sejumlah negara ASEAN. Buktinya terlihat dari catatan transfer peralatan dan teknologi pertahanan, dimulai dari Filipina (2014), berlanjut ke Malaysia (2018), kemudian Indonesia (2021), Vietnam (2021), dan terus berlanjut ke Thailand (2022), hingga yang terbaru Singapura (2023).

    Di samping transfer teknologi dan peralatan, Jepang juga memperkuat dimensi kerja sama non-tradisional melalui inisiatif seperti “The Vientiane Vision” pada tahun 2016. Visi ini berfokus pada penggunaan dialog dan kerja sama untuk mendefinisikan aspirasi regional dan memperluas upaya “building capacity regionally” di negara-negara ASEAN.

    “Hal ini berlandaskan kebijakan pertahanan luar negeri Jepang,” tuturnya dalam forum kuliah umum di Foreign Policy Community Indonesia (FPCI), Rabu (8/10/2025).

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Gagal Total, China Ternyata Lebih Pintar

    Trump Gagal Total, China Ternyata Lebih Pintar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangkaian larangan dan pembatasan Amerika Serikat (AS) nyatanya tak begitu berdampak pada perkembangan teknologi China. Sebuah laporan menemukan Beijing menemukan celah mendapatkan teknologi mutakhir di tengah serangkaian larangan itu.

    Laporan Komite Khusus DPR AS mengenai China mengungkapkan Beijing berhasil mendapatkan peralatan chip yang bukan keluaran AS. Ini disebabkan karena aturan yang tidak konsisten dari AS, Jepang hingga Belanda.

    Bahkan hingga tahun lalu, China bisa membeli peralatan canggih mencapai US$38 miliar atau sekitar Rp 631,3 triliun. Angka tersebut untuk membeli alat dari lima pemasok peralatan semikonduktor tanpa melanggar hukum.

    Jumlah uang yang dibelanjakan China juga mengalami peningkatan 66% dari tahun 2022. Tiga tahun lalu pembatasan ekspor alat lebih banyak diterapkan kepada China.

    “Penjualan ini membuat China kian kompetitif dalam memproduksi sejumlah semikonduktor, dengan implikasi mendalam untuk hak asasi manusia dan nilai demokrasi di seluruh dunia,” jelas laporan tersebut, dikutip dari Reuters, Rabu (8/10/2025).

    Laporan itu juga mengatakan angka itu menyumbang 39% dari total penjualan Applied Materials, Lam Research, KLA, ASML, dan Tokyo Electron.

    Laporan itu membuat panik AS. Bahkan meminta adanya larangan lebih luas pada China.

    Termasuk untuk melakukan pembatasan lebih ketat pada komponen yang digunakan China yang bisa mengembangkan chip-nya sendiri.

    Selama bertahun-tahun, pemerintahan AS memang terus berupaya membatasi China untuk mengembangkan teknologi. termasuk untuk memproduksi mikro chip yang memegang peranan penting pada AI dan modernisasi militer.

    Peneliti senior di lembaga Foundation for Defense of Democracies, Craig Singleton mengatakan China tengah menulis ulang rantai pasokannya sendiri.

    “Yang dulunya menjadi segmen alat khusus, kini jadi medan tempur,” ungkap dia.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jepang Dihantui Peningkatan Kasus Influenza, RS Penuh-Ratusan Sekolah Tutup

    Jepang Dihantui Peningkatan Kasus Influenza, RS Penuh-Ratusan Sekolah Tutup

    Jakarta

    Lonjakan kasus influenza yang muncul lebih awal dari biasanya membuat otoritas kesehatan Jepang menetapkan status epidemi nasional. Para ahli memperingatkan bahwa virus flu kali ini tampak berkembang lebih cepat dan menular lebih mudah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

    Wabah tersebut membuat sejumlah rumah sakit penuh dan ratusan sekolah di berbagai wilayah Jepang terpaksa ditutup. Kasus flu ini dilaporkan muncul lima minggu lebih cepat dibandingkan musim lalu, menandakan adanya perubahan perilaku virus yang lebih adaptif.

    Namun, tren serupa juga diamati di berbagai negara lain. Para peneliti global memperingatkan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus flu yang semakin cepat ini.

    “Musim flu datang sangat lebih awal tahun ini. Dalam perubahan lingkungan global seperti sekarang, hal seperti ini bisa menjadi lebih sering terjadi,” ujar Prof Yoko Tsukamoto, ahli kesehatan dari Health Sciences University of Hokkaido, dikutip dari South China Morning Post.

    Riset terbaru menunjukkan virus influenza kini menyebar lebih efisien dan mulai menunjukkan tanda resistansi terhadap pengobatan konvensional. Tsukamoto menjelaskan, hal ini dapat menjelaskan mengapa Jepang mengalami musim flu paling awal kedua dalam dua dekade terakhir.

    “Kami melihat tanda-tanda resistansi di Jepang, dan laporan serupa juga muncul di berbagai negara lain,” ujarnya.

    Menurut pejabat kesehatan, kembalinya aktivitas pariwisata massal pascapandemi menjadi salah satu pemicu. Mobilitas tinggi masyarakat mempercepat perpindahan virus lintas wilayah dan negara.

    “Kami melihat sirkulasi orang yang lebih besar, baik di Jepang maupun di seluruh dunia, dengan orang-orang membawa virus ke tempat-tempat baru, yang merupakan faktor lain di balik adaptasi virus terhadap lingkungan baru,” kata Tsukamoto.

    Pada 3 Oktober, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan status epidemi setelah 4.030 pasien dirawat akibat influenza di rumah sakit rujukan nasional selama pekan yang dimulai 22 September, meningkat 957 kasus dibandingkan minggu sebelumnya.

    Rata-rata jumlah pasien mencapai 1,04 orang per fasilitas, melampaui ambang batas epidemi. Pada periode yang sama, 135 sekolah, taman kanak-kanak, dan pusat penitipan anak terpaksa ditutup karena wabah, tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

    Wilayah Yamagata, Okinawa, Tokyo, dan Kagoshima menjadi daerah yang paling terdampak, sementara 28 dari 47 prefektur di Jepang melaporkan peningkatan kasus.

    Dengan puncak musim flu yang diperkirakan datang lebih cepat, Tsukamoto mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi influenza, terutama bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit kronis.

    “Bagi orang sehat, flu mungkin tidak terlalu berbahaya, tapi tetap bisa sangat mengganggu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa anak-anak, lansia, dan siapa pun yang memiliki kondisi kesehatan tertentu disarankan untuk mendapatkan vaksinasi.

    “Masyarakat perlu mengambil tindakan pencegahan yang masuk akal,” tambah Tsukamoto.

    “Saya akan divaksinasi akhir minggu ini dan masyarakat harus mencuci tangan secara teratur, meskipun mereka merasa tidak pernah bersentuhan dengan virus.”

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Jepang Ancam Sanksi Israel Jika Menentang Two State Solution

    Jepang Ancam Sanksi Israel Jika Menentang Two State Solution

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya memperingatkan Israel agar tidak menghancurkan fondasi two state solution atau solusi dua negara. Jepang mengancam akan memberi sanksi Israel dan mempertimbangkan mengakui negara Palestina jika Israel melakukan hal itu.

    “Jika terjadi perkembangan yang benar-benar menghancurkan fondasi solusi dua negara, Jepang akan mempertimbangkan semua opsi termasuk sanksi terhadap Israel atau pengakuan negara Palestina,” kata Iwaya dilansir Aljazeera, Rabu (8/10/2025).

    Iwaya mengatakan hal yang penting saat ini menghentikan tindakan sepihak Israel, lalu menyepakati gencatan senjata berkelanjutan. Dia juga meminta agar semua pihak membebaskan sandera dan mendukung bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    “Semua pihak harus bertindak sesuai dengan rencana yang diusulkan oleh Presiden Trump,” ujarnya.

    Sebelumnya, dalam konferensi PBB, Iwaya mengatakan pengakuan Palestina ‘bukan masalah apakah, tetapi kapan’. Jepang telah memperingatkan akan mempertimbangkan ‘langkah-langkah baru dan respons” jika Israel mengambil langkah-langkah yang menghalangi jalan menuju solusi dua negara di Palestina.

    “Jepang sepenuhnya mendukung aspirasi rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka sendiri,” katanya dalam konferensi PBB tentang Palestina di New York yang dikutip TRT World (23/9).

    Iwaya juga mendukung terwujudnya solusi dua negara antara Palestina dan Israel.

    “Jika Israel mengambil tindakan lebih lanjut yang menghalangi jalan menuju terwujudnya solusi dua negara, Jepang akan dipaksa untuk memperkenalkan langkah-langkah dan respons baru,” jelas Iwaya.

    Ia menekankan bahwa Tokyo telah lama mendukung solusi dua negara dan menambahkan, “Bagi negara saya, isu pengakuan negara Palestina bukanlah masalah apakah, tetapi kapan”.

    (zap/yld)

  • Memberi Tip Masih Jadi Hal yang Tabu di Jepang

    Memberi Tip Masih Jadi Hal yang Tabu di Jepang

    Jakarta

    Jumlah wisatawan asing yang terus meningkat menjadi berita besar di Jepang namun hal tersebut turut membuat segelintir orang mengeluhkan perilaku turis yang buruk.

    Bahkan wisatawan yang cukup sopan dari Amerika Utara dan Eropa kerap membuat banyak warga Jepang kesal atau bingung karena kebiasaan mereka memberi tip, hal yang tidak lazim di Jepang.

    Lebih dari 21,5 juta wisatawan asing mengunjungi Jepang di semester pertama 2025, mencatatkan rekor baru dan akan segera melampaui 40 juta kunjungan dalam setahun.

    Banyak wisatawan yang baru pertama kali datang ke Jepang merasa bingung dengan kebiasaan dan norma yang ada di sana – mulai dari melepas sepatu saat masuk ke dalam rumah, memberi salam dengan membungkuk, hingga makan menggunakan sumpit.

    Ada juga aturan tak tertulis tentang bagaimana memberikan uang, yang secara naluriah dipahami oleh orang Jepang. Seperti saat memberikan hadiah uang tunai maka uang harus dimasukkan ke dalam amplop khusus dan saat melakukan pembayaran, jangan langsung memberi uang ke tangan penerima melainkan letakkan uang tersebut pada nampan.

    Memberi tip hanyalah salah satu ‘jebakan’ dari kebiasaan yang berlaku di Jepang. Sebagian besar masyarakat Jepang tidak ingin kebiasaan memberi ‘uang apresiasi’ ala Barat ini menjadi hal lumrah di negaranya.

    Pelayanan yang baik adalah bagian dari pekerjaan

    “Cukup sering saat saya memberikan tagihan kepada pelanggan. Untuk pelanggan yang saya curigai baru pertama kali ke Jepang saya dengan sopan menjelaskan bahwa salah satu hal yang istimewa di Jepang adalah tidak perlu memberi tip, mereka pun menjadi tidak canggung,” ujar Andy Lunt, warga negara Inggris yang keluarganya istrinya menjalankan bisnis izakaya (restoran bar traditional Jepang) Shin Hinomoto di Tokyo sejak akhir 1940-an.

    “Tapi yang terpenting, staf saya dan saya sendiri tidak merasa perlu dibayar lebih hanya untuk melakukan pekerjaan kami dengan benar,” tambahnya. “Kalau ada yang meninggalkan uang di meja sebagai tip, jangan heran jika staf saya mengejar pengunjung ke jalan untuk mengembalikan uang mereka.”

    Ledakan pariwisata asing ke Jepang sebagian disebabkan oleh melemahnya mata uang yen, membuat segala sesuatu terasa relatif murah bagi para wisatawan — beberapa dari mereka ingin meninggalkan sedikit tip sebagai bentuk terima kasih.

    Di beberapa bar, kedai kopi, dan restoran, pemilik tempat mulai menaruh stoples tip di dekat kasir. Namun ini masih sangat jarang dan juga kontroversial, terutama bagi orang Jepang.

    Perbedaan Budaya

    Awal tahun ini, jaringan restoran Gyukatsu Motomura viral setelah pengguna media sosial memposting foto stoples untuk tip di salah satu cabangnya.

    “Budaya memberi tip itu buruk. Saya pernah bekerja di industri layanan, dan tidak perlu waktu lama hingga orang merasa bahwa mereka *berhak* menerima tip,” tulis salah satu komentar.

    “Lalu mereka mulai berkata kasar tentang orang yang tidak memberi tip atau hanya memberi sedikit tip. Anehnya, mereka tidak pernah menyalahkan majikan mereka sendiri.”

    Banyak pemilik usaha berharap budaya memberi tip ala Barat tidak umum di Jepang, di mana pelayanan yang baik sudah menjadi standar dasar.

    “Itu memang perbedaan budaya, dan kami tidak terbiasa diberi tip,” kata Mariko Shigeno, yang baru-baru ini memiliki restoran La Tour di distrik Kamika, Prefektur Kanagawa, selatan Tokyo.

    “Bagi saya, tugas saya adalah memastikan pelayanan sudah baik, dan tidak perlu dibayar lebih untuk itu,” jelasnya.

    “Saya mengerti bahwa tip dimaksudkan sebagai ungkapan terima kasih atas pelayanan yang luar biasa, tapi sudah seharusnya saya memberikan pelayanan luar biasa dari awal.”

    Taku Nakamura, pemilik bar anggur Le Pipi d’Ange di distrik Motomachi, Yokohama, mengatakan bahwa setelah banyak bepergian di Eropa, ia sangat berharap budaya memberi tip tidak menjadi hal yang lumrah di Jepang.

    “Menurut saya, memberi tip itu seperti sedang pamer bahwa dia punya banyak uang dibandingkan orang yang bekerja kasar,” katanya.

    “Di Jepang, saya rasa kebanyakan orang percaya bahwa seseorang seharusnya bisa hidup layak dari gaji tanpa perlu bergantung pada uang ‘donasi’ seperti itu.”

    Jepang tidak ikut-ikutan tren memberi tip

    Ashley Harvey, analis pemasaran pariwisata yang telah berkecimpung di sektor perjalanan Jepang selama lebih dari 15 tahun, yakin meskipun beberapa wisatawan asing memberi sedikit tip saat makan hal ini tidak lantas menjadi kebiasaan di kalangan warga Jepang.

    “Walaupun terjadi lonjakan wisatawan asing ke Jepang dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah Asia lain seperti Cina, Korea Selatan, Taiwan, yang juga tidak memiliki tradisi memberi tip,” ujarnya kepada DW. “Jadi sebenarnya hanya sebagian kecil saja yang mencoba memberi tip.”

    “Saya pikir restoran atau bar yang merasa ini adalah masalah besar cukup memasang tanda bahwa mereka tidak memerlukan tip,” kata Harvey.

    Dan meskipun ia mengakui pernah melihat “beberapa stoples tip” di beberapa tempat, menurutnya itu masih jauh dari kebiasaan.

    “Saya cukup yakin yang memasukkan uang ke dalamnya bukanlah orang Jepang,” tegasnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga Video: Negara Apa yang Paling Banyak Minum Teh?


    (ita/ita)

  • Kereta Ekspres Baru akan Melayani Bandara Narita ke Tokyo Skytree mulai Tahun 2028

    Kereta Ekspres Baru akan Melayani Bandara Narita ke Tokyo Skytree mulai Tahun 2028

    JAKARTA – Kereta ekspres baru yang menghubungkan Bandara Narita di luar Tokyo dengan menara penyiaran Tokyo Skytree dalam waktu lebih dari 30 menit dijadwalkan mulai beroperasi paling cepat pada tahun fiskal 2028, kata presiden operator.

    Rencana ini muncul seiring upaya Keisei Electric Railway Co. untuk memenuhi permintaan wisatawan mancanegara yang memecahkan rekor, yang diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan perluasan Bandara Narita yang sedang berlangsung, sekaligus meningkatkan akses ke salah satu objek wisata terpopuler di Tokyo.

    Layanan langsung baru ini akan mempersingkat perjalanan 45 menit ke stasiun terdekat Keisei ke menara sekitar 10 menit dan memungkinkan penumpang untuk mencapai Tokyo Skytree tanpa harus berpindah ke jalur lokal, kata Presiden Keisei Electric Railway Takao Amano dalam wawancara dengan Kyodo News seperti dikutip 1 Oktober.

    Keisei Electric Railway mengoperasikan beberapa operasi kereta yang menghubungkan Tokyo dan Bandara Narita, pusat transportasi udara utama yang terletak di luar ibu kota di Prefektur Chiba yang berdekatan.

    Bandara tersebut saat ini menerima sekitar 40 juta penumpang per tahun, dengan tambahan 35 juta penumpang diproyeksikan setelah pekerjaan pembangunan landasan pacu baru dan perluasan landasan pacu lainnya selesai pada akhir tahun fiskal 2028.

    Amano, yang menjabat sebagai presiden pada bulan Juni, mengatakan peningkatan yang diperkirakan ini berarti “kami perlu melakukan investasi besar dan peningkatan peralatan.”

    Implementasi layanan baru ini diproyeksikan menelan biaya sekitar 40 miliar yen (Rp4.493.700.000.000), menurut perusahaan.

    Layanan ekspres Keisei Skyliner merupakan penghubung transportasi utama ke Bandara Narita, yang melayani hingga 8,4 juta penumpang per tahun.

    Mengenai keputusan untuk memperkenalkan kereta baru, Amano mengatakan perusahaan “sudah mencapai batas kemampuan kami untuk meningkatkan kapasitas Skyliner.”

    Diketahui, dibuka pada tahun 2012 di distrik “pusat kota” timur ibu kota, Tokyo Skytree setinggi 634 meter adalah menara penyiaran dan observasi. Menara ini memiliki pusat perbelanjaan, akuarium, dan atraksi lainnya di dasarnya.

  • AirAsia (CMPP) Ekspansi Rute Internasional Surabaya-Bangkok

    AirAsia (CMPP) Ekspansi Rute Internasional Surabaya-Bangkok

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia AirAsia (CMPP) resmi mengoperasikan rute internasional Surabaya-Bangkok mulai awal Oktober 2025

    Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Indonesia AirAsia, Achmad Sadikin Abdurachman mengatakan rute baru ini makin memperkuat posisi Surabaya sebagai salah satu hub utama Indonesia AirAsia, sekaligus membuka akses perjalanan antara Jawa Timur dan Thailand.

    “Kehadiran rute ini tidak hanya memberikan pilihan perjalanan yang lebih luas bagi masyarakat Jawa Timur, tetapi juga berperan penting dalam menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia melalui Surabaya,” kata Achmad Sadikin dalam siaran pers, dikutip Minggu (5/10/2025).

    Dia menambahkan penerbangan perdana QZ330 dari Surabaya diberangkatkan pukul 13.30 WIB menuju Bangkok, dan dijadwalkan tiba pukul 17.50 waktu setempat. Rute ini akan beroperasi empat kali dalam seminggu yakni setiap Selasa, Kamis, Jumat, dan Minggu.

    Bangkok tercatat sebagai salah satu kota dengan daya tarik wisata terbesar di Asia Tenggara. Sepanjang Januari–Juni 2025, Indonesia AirAsia telah menerbangkan lebih dari 310.000 penumpang pulang-pergi dari Jakarta, Medan, dan Bali ke Bangkok.

    Pada periode yang sama, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 41.000 wisatawan asal Thailand tercatat berkunjung ke Indonesia.

    Menurutnya, melalui rute Surabaya–Bangkok, arus wisatawan dua arah ini diharapkan makin meningkat. Pemerintah Indonesia menargetkan kunjungan 14,3 juta wisatawan mancanegara pada 2025, sementara Pemerintah Thailand tengah mempromosikan kampanye Amazing Thailand Grand Tourism and Sports Year 2025 yang menekankan pengalaman budaya melalui festival dan destinasi lokal.

    Rute Surabaya–Bangkok juga terhubung dengan layanan Fly-Thru AirAsia, yang memungkinkan penumpang melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi internasional populer lainnya melalui Don Mueang, seperti Chiang Mai, Chiang Rai, Da Nang, Hanoi, hingga Tokyo.

    Selain Bangkok, pada 1 dan 2 Oktober 2025, AirAsia juga meluncurkan penerbangan domestik baru dari Surabaya menuju Balikpapan (BPN), Berau (BEJ), dan Tarakan (TRK).

    Sebelumnya, AirAsia mengadakan program bagasi gratis 15 kg untuk semua rute penerbangan domestik per 8 Oktober 2025.

    Berdasarkan keterangan resmi, Kamis (25/9/2025), AirAsia tetap mengenakan biaya tambahan bagi penumpang yang membutuhkan kapasitas bagasi lebih mulai dari 20 kg, 25 kg, 30 kg, 40 kg, 50 kg hingga 60 kg.

    Penumpang yang membawa bagasi melebihi 15 kg tanpa pembelian tambahan akan dikenakan biaya bagasi lebih saat check-in di bandara. Adapun, hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 30/2021.

    Penumpang yang telah membeli tiket sebelum 8 Oktober 2025 tetap mendapatkan jatah bagasi sesuai program yang berlaku pada saat pembelian, yaitu 15 kg atau 20 kg tergantung rute penerbangan.

    Indonesia AirAsia juga mengingatkan penumpang untuk mematuhi ketentuan bagasi kabin dengan berat maksimal 7 kg per orang. Jika bagasi kabin melebihi batas, disarankan untuk menambahkannya ke dalam bagasi terdaftar melalui konter check-in di bandara.