kab/kota: Tokyo

  • ‘To You’, Janji Toyota untuk Mendengarkan, Berinovasi, dan Beradaptasi demi Konsumen

    ‘To You’, Janji Toyota untuk Mendengarkan, Berinovasi, dan Beradaptasi demi Konsumen

    Tokyo

    Toyota membawa slogan anyar pada ajang Japan Mobility Show 2025. Di tengah langkah besar pengurangan emisi dan dipamerkannya banyak mobil masa depan, Toyota hadir dengan pesan paling personal: apa yang bisa kami bantu untuk kebutuhan mobilitas kalian?

    Tou You, Toyota secara harfiah artinya sederhana saja: Untukmu, Toyota. Tapi kalau mau dipahami secara filosofis, ini bisa diartikan bahwa Toyota menempatkan individu (pelanggan) sebagai pusat semua inovasi mobilitas yang mereka kembangkan.

    Toyota mengambil langkah ini karena menyadari bahwa setiap individu dan konsumen sejatinya punya kebutuhan, gaya hidup, dan juga keinginan yang berbeda. Termasuk memahami kebutuhan dan ketersediaan sumber daya di masing-masing negara — untuk kemudian disesuaikan dengan teknologi yang bisa digunakan pada mobil-mobilnya melalui konsep Multi Pathway.

    ‘To You’, janji Toyota untuk mendengarkan, berinovasi, dan beradaptasi demi konsumen Foto: Dok. Toyota-Astra Motor (TAM)

    “Kami sudah bekerja keras untuk membuat ‘Mobilitas untuk semua’ menjadi kenyataan. Tapi ketika berdiri di depan pembuatan itu semua, selalu ada sesuatu yang terasa kurang. Sesuatu itu adalah apa yang sering kita sebut ‘untuk semua’. Padahal kenyataannya tidak ada satupun produk yang cocok untuk semua orang,” ucap Koji Sato, President dan CEO Toyota Motor Corporation.

    “Apa yang kami pikirkan saat membuat sebuah produk adalah: Kami ingin membantu seseorang, kami ingin membuat seseorang tersenyum,” lanjut Sato di atas panggung pembukaan booth Toyota pada ajang Japan Mobility Show di Tokyo, Jepang.

    Toyota menjabarkan filosofi ‘To You, Toyota’ ini melalui beberapa langkah yang sejatinya sudah mengalir dalam darah mereka sejak beberapa waktu lalu. Salah satunya strategi multi pathway.

    Langkah paling nyata dari semangat To You ini memang menegaskan lagi strategi Multi Pathway. Toyota sadar betul kalau transisi menuju nol emisi tidak bisa dipaksakan hanya dengan satu jenis teknologi saja (BEV). Toyota selalu menekankan bagaimana mereka ingin membantu pelanggannya yang ingin berkontribusi terhadap penurunan emisi namun belum bisa memilih mobil full listrik. Atas dasar itulah lantas meluncur banyak pilihan jenis penggerak, mulai dari hybrid, plug-in hybrid, sampai bahan bakar hidrogen dan bio fuel.

    ‘To You’, janji Toyota untuk mendengarkan, berinovasi, dan beradaptasi demi konsumen Foto: Dok. Toyota-Astra Motor (TAM)

    Toyota memahami kalau setiap negara punya ‘modal’ kekayaan energi dan juga karakter pasar yang berbeda. Karena itulah ditawarkan pilihan mobilitas paling optimal yang sesuai dengan kondisi lokal tiap wilayah/negara. Bisa dibilang ini adalah bentuk paling nyata dari jargon ‘To You’.

    Masih dari atas panggung Japan Mobility Show, semangat To You juga bisa dilihat pada banyak perangkat mobilitas yang dipamerkan.

    Mulai dari perangkat mobilitas anak-anak yang diberi nama Kids Mobi, kursi roda yang siap dibawa bertualang ke medan berat, sampai HiAce konsep yang canggih serta Land Cruiser FJ yang jadi magnet besar. Ada juga alat bantu jalan untuk disabilitas, teknologi pengangkut barang seperti Chibibo dan KB Lifter, sampai produk lawas yang bikin pangling yakni Corolla konsep.

    Kendaraan-kendaraan dan teknologi itu semua bisa diartikan sebagai jawaban dan solusi Toyota terhadap tantangan mobilitas yang berbeda antara satu orang dengan yang lain, antara satu negara dengan wilayah lain. Toyota menjawab itu semua dengan solusi berdasarkan kebutuhan penggunanya.

    ‘To You’, janji Toyota untuk mendengarkan, berinovasi, dan beradaptasi demi konsumen Foto: Dok. Toyota-Astra Motor (TAM)

    (din/lua)

  • Nintendo Gagal Amankan Paten Mekanisme Tangkap Pokemon

    Nintendo Gagal Amankan Paten Mekanisme Tangkap Pokemon

    Jakarta

    Nintendo gagal mengamankan paten untuk mekanisme menangkap karakter atau makhluk di dalam permainan, seperti yang ditemukan di game Pokemon. Permintaan mereka ditolak oleh Kantor Paten Jepang.

    Dilansir dari Game Industry, Minggu (2/11/2025), paten diajukan pada Maret 2024. Pengajuan ini dilakukan sebelum gugatan yang mereka layangkan terhadap pengembang game Palworld, yakni Pocketpair.

    Kantor Paten Jepang menolak permintaan Nintendo, karena hal tersebut dinilai tidak mengandung unsur inventif atau sesuatu yang baru dirancang dan belum pernah ada sebelumnya.

    Meskipun belum final, hal ini menunjukkan bahwa Kantor Paten Jepang (JPO) mungkin menolak permohonan Nintendo, karena mekanisme menangkap makhluk sudah ada sebelum raksasa video game tersebut mengajukan paten. JPO pun memberikan contoh, seperti ARK: Survival Evolved milik Studio Wildcard, lalu Monster Hunter 4 kepunyaan Capcom, Pokemon Go, dan masih banyak lagi.

    Diketahui kalau kegagalan ini tidak akan secara langsung mempengaruhi gugatan Nintendo terhadap Pocketpair. Seperti yang diberitakan sebelumnya, mereka mengajukan gugatan kepada pengembang Palworld pada 18 September 2024 di Pengadilan Distrik Tokyo.

    “Gugatan ini meminta perintah terhadap pelanggaran dan kompensasi atas kerusakan dengan alasan bahwa Palworld, sebuah permainan yang dikembangkan dan dirilis oleh Tergugat, melanggar beberapa hak paten,” tulis Nintendo.

    Meski sebenarnya Nintendo dan Pokemon belum merinci konten Palworld mana saja yang melanggar hak paten, tapi seorang pengacara dan konsultan di Jepang, Kiyoshi Kurihara, memberikan analisanya. Ia bilang salah satu paten yang dimaksud berhubungan dengan cara pemain menangkap monster di dalam permainan.

    Kurihara mengidentifikasinya dari empat paten divisional yang telah didaftarkan Nintendo dan The Pokemon Company. Konten di dalam paten divisi ini terpisah dari paten induk, yang didaftarkan dua perusahaan tersebut.

    “Selain desain monster, sistem permainan (Palworld) tampaknya tidak terlalu mirip dengan Pokemon, dan tampaknya merupakan permainan dunia terbuka yang mirip dengan Ark. Jika ada kesamaan, itu adalah mekanisme di mana Anda melemparkan objek seperti bola ke monster untuk menangkapnya. Jika ada pelanggaran paten yang perlu dibicarakan, saya rasa itu adalah ini,” jelas Kurihara.

    (hps/rns)

  • Alasan Suzuki Masih Mengandalkan Mesin Mild Hybrid

    Alasan Suzuki Masih Mengandalkan Mesin Mild Hybrid

    Tokyo

    Beberapa pabrikan otomotif menawarkan berbagai teknologi kendaraan terkini untuk menjawab tantangan lingkungan. Suzuki menjalankan strategi multi-pathway dengan menghadirkan berbagai pilihan teknologi kendaraan.

    Untuk saat ini, Suzuki memiliki teknologi mild hybrid, strong hybrid, dan mobil listrik. Namun, di Indonesia Suzuki masih memanfaatkan teknologi mild hybrid. Sedangkan di beberapa negara lain, Suzuki sudah punya teknologi strong hybrid. Kapan Suzuki membawa teknologi strong hybrid ke Indonesia?

    “Ya, kami sedang berupaya dan akan memiliki strong hybrid. Soal waktunya, model yang mana, mungkin dia (pihak Suzuki Indonesia) akan memberi tahu Anda,” kata Masafumi Harano, Executive General Manager Asia, Latin America and Oceania Automobile Dept. Global Automobile Marketing Suzuki Motor Corporation (SMC), saat ditemui di kantor pusat SMC di Hamamatsu, Jepang, belum lama ini.

    Harano menjelaskan alasan mengapa Suzuki masih menggunakan teknologi mild hybrid. Menurut Harano, mild hybrid juga dapat membantu mencapai netralitas karbon yang tersedia untuk berbagai kalangan.

    “Alasan kenapa kami menyediakan mild hybrid adalah filosofi atau cara berpikir kami bahwa netralitas karbon harus masif. Tidak terbatas hanya untuk sebagian orang, (mild hybrid) lebih banyak menjangkau konsumen yang mampu membelinya. Karena, bayangkan jika tidak ada insentif, tidak ada pembebasan pajak, semuanya diperlakukan sama, mana yang akan pelanggan pilih?,” ujar Harano sambil menyimpulkan konsumen akan memilih kendaraan yang lebih terjangkau.

    “Itulah mengapa kami pikir kami perlu langkah yang hati-hati. Tidak ada celah besar dari mesin konvensional. Mild hybrid masih terjangkau. Jadi jika orang ingin mau mobil dengan efisiensi bahan bakar sedikit lebih baik, mild hybrid masih terjangkau bagi masyarakat,” sambungnya.

    “Tetapi jika Anda beralih ke mobil listrik yang lebih kuat. Jika tidak ada insentif, tidak ada untuk lapangan bermain yang setara, tetap saja, itu barang yang sangat mahal. Tetapi, pada saatnya pasti kita harus mengambil lebih banyak langkah. Dan yang pasti, strong hybrid adalah salah satu hal yang kami rasa perlu untuk produk kami dalam waktu dekat,” ucapnya.

    Meski begitu, Suzuki tak hanya terbatas di kendaraan mild hybrid. Pabrikan asal Jepang ini juga akan menghadirkan teknologi mobil listrik berbasis baterai melalui produk Suzuki e Vitara yang akan diluncurkan awal tahun depan.

    (rgr/lua)

  • Honda Tak Setengah-setengah Mengembangkan Mobil Listrik

    Honda Tak Setengah-setengah Mengembangkan Mobil Listrik

    Tokyo

    Honda telah menunjukkan keseriusannya menggarap mobil listrik melalui pameran Japan Mobility Show (JMS) 2025. Bahkan, peluncuran produk mereka berpusat ke kendaraan ramah lingkungan tersebut. Lantas, sejauh apa peluang Asia Tenggara ditunjuk sebagai pusat pengembangan mobil listrik?

    Toshio Kuwahara selaku President & CEO of Asian Honda Motor Co. menegaskan, pihaknya harus melakukan banyak pertimbangan sebelum menetapkan suatu negara sebagai pusat pengembangan atau produksi. Menurutnya, penunjukkan itu tergantung permintaan pasar setempat.

    “(Pusat) produksi dilakukan di wilayah yang memiliki permintaan. Beberapa model elektrifikasi sudah mulai diproduksi di Thailand dan Indonesia sebelum Jepang,” ujar Kuwahara pada forum diskusi yang digelar di kantor Honda di Minato, Tokyo, Jumat (31/10).

    Mengukur peluang Asia Tenggara jadi pusat EV Honda Foto: Septian Farhan Nurhuda/detikOto

    Sementara untuk mobil listrik murni, kemungkinan besar akan dipusatkan di India. Bahkan, Kuwahara telah menegaskan, kendaraan konsep 0 series akan diproduksi di negara berjuluk Tanah Bharata tersebut.

    “Jadi, untuk Zero Series Alpha akan diproduksi di India. Wilayah ini sangat penting bagi Honda, namun tidak ada satu negara pun yang ditetapkan sebagai pusat produksi tunggal,” ungkapnya.

    Di tempat yang sama, Toshihiro Mibe selaku Chief Executive Officer (CEO) Honda Motor Corporation (HMC) memastikan, Honda tak setengah-setengah dalam mengembangkan teknologi baru seperti mobil listrik. Dia juga menolak anggapan publik yang menyebut Honda tak serius menggarap segmen tersebut.

    “Pada Mei 2024, Honda menyesuaikan komposisi penjualan jangka menengah dengan memperbesar porsi HEV hingga 2030, menyesuaikan dengan melambatnya pertumbuhan pasar EV global,” tutur Mibe.

    “Namun, pengembangan EV justru terus dipercepat karena teknologi ini tetap menjadi pilar utama dalam upaya Honda menuju carbon neutrality,” kata dia menambahkan.

    (sfn/lua)

  • Marak Orang Kaya Jepang Ambil Langkah “Tabu”, Ekonomi Terancam Panas

    Marak Orang Kaya Jepang Ambil Langkah “Tabu”, Ekonomi Terancam Panas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di seluruh Jepang, para pemilik bisnis yang menua kini dihadapkan pada dilema besar, yakni minimnya ahli waris yang mau meneruskan usaha keluarga, serta beban pajak warisan yang tinggi. Kondisi ini membuat banyak pelaku usaha mulai mempertimbangkan opsi yang dulu dianggap tabu – menjual perusahaan mereka ke investor private equity (PE).

    Mengutip CNBC International, fenomena tersebut kini menjadi pemicu ledakan aktivitas private equity di Negeri Sakura. Menurut Bain & Co., nilai transaksi pasar private equity Jepang telah menembus 3 triliun yen (sekitar US$20 miliar) per tahun selama empat tahun berturut-turut. Data PitchBook menunjukkan, hingga tahun ini aktivitas transaksi meningkat lebih dari 30% menjadi US$29,19 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

    Lonjakan ini terutama didorong oleh banyaknya perusahaan keluarga yang memutuskan menjual bisnisnya, seiring para pendiri yang menua menghadapi masalah suksesi dan pajak warisan yang berat.

    Jun Tsusaka, CEO Nippon Sangyo Suishin Kiko, menuturkan kisah seorang pengusaha berusia 61 tahun yang meminta bantuannya untuk menjual perusahaan.

    “Mereka di usia di mana mereka berkata: ‘Saya sudah bekerja keras, tapi anak-anak saya tidak mau meneruskan bisnis ini,’” ujarnya, dikutip dari CNBC, Sabtu (1/11/2025).

    Jepang dikenal memiliki pajak warisan tertinggi di dunia, mencapai 55% untuk harta warisan bernilai besar, menurut Tax Foundation. Pajak ini harus dibayar maksimal 10 bulan setelah kematian, sehingga sering kali ahli waris terpaksa menjual aset perusahaan dengan cepat demi mendapatkan uang tunai. Kondisi tersebut menjadikan penjualan ke private equity semakin menarik.

    Lebih dari 90% usaha kecil dan menengah (UKM) di Jepang merupakan bisnis keluarga, dan sekitar 65% dari kesepakatan akuisisi di negara tersebut kini terkait kasus suksesi, menurut data Neuberger Berman.

    Laporan World Economic Forum memperkirakan, pada 2025 sekitar 1,27 juta pemilik UKM berusia 70 tahun ke atas tidak memiliki penerus – mencakup sepertiga dari seluruh perusahaan di Jepang.

    Analis private equity PitchBook Kyle Walters mengatakan isu suksesi menjadi pendorong utama aktivitas transaksi domestik.

    “Kekurangan penerus dan populasi Jepang yang menua adalah faktor penting dalam pertumbuhan private equity di negara ini,” katanya kepada CNBC. “Banyak penjual melihat PE sebagai opsi realistis karena pilihan lain sangat terbatas.”

    Dulu, menjual ke investor asing hampir tak terpikirkan.

    “Sepuluh tahun lalu, menjual perusahaan dianggap hal yang tabu,” kata Manoj Purush, mitra korporasi di Reed Smith yang fokus pada merger dan akuisisi.

    “Awalnya, hanya investor lokal yang dipertimbangkan. Tapi lama-kelamaan, mereka mulai membuka diri pada investor asing.”

    Perubahan budaya itu makin terasa setelah beberapa raksasa asing seperti KKR, Carlyle, dan Bain sukses melakukan restrukturisasi perusahaan Jepang tanpa merusak fondasi bisnisnya. KKR, misalnya, membeli 80% saham unit bisnis Panasonic pada 2013, menamainya PHC Holdings, yang kemudian melantai di bursa pada 2021.

    “Mereka melihat investor asing masuk dan ternyata berhasil,” kata Purush.

    Tren ini juga mendorong sejumlah pendiri muda untuk menjual bisnis mereka di tengah kekurangan tenaga kerja dan sulitnya menarik manajemen profesional. Fenomena ini diperparah oleh “Generasi Zaman Es Pekerjaan” – masa antara awal 1990-an hingga awal 2000-an ketika pasar kerja Jepang terpuruk akibat gelembung ekonomi pecah, menyebabkan kekosongan di lapisan tenaga profesional berpengalaman.

    Kekurangan manajer berpengalaman itu memperburuk krisis suksesi dan kepemimpinan di sektor UKM.

    Dukungan Regulasi dan Faktor Makro

    Jim Verbeeten, mitra Bain & Co., menilai ledakan PE Jepang juga ditopang reformasi regulasi pemerintah.

    “Jika melihat akar pertumbuhannya, semuanya kembali ke 2015-2016,” ujarnya.

    Saat itu, pemerintah Jepang memberlakukan kewajiban direktur eksternal dan tekanan dari Bursa Efek Tokyo agar perusahaan meningkatkan return on equity.

    Selain masalah suksesi, fenomena corporate carve-out atau pelepasan divisi bisnis juga mendorong aktivitas PE. Banyak konglomerasi Jepang menjual aset non-inti untuk memperkuat neraca dan meningkatkan efisiensi modal. Tekanan dari investor aktivis pun mendorong dewan direksi untuk melakukan divestasi atau membawa perusahaan ke ranah privat.

    Faktor makro turut memperkuat tren ini. Pelemahan yen membuat aset Jepang lebih murah bagi investor asing, terutama yang memegang dolar AS. Menurut Ohira dari Neuberger Berman, para investor institusional global kini menuntut eksposur lebih besar terhadap Jepang, mendorong manajer dana PE untuk memperluas skala investasinya.

    Suku bunga Jepang yang jauh lebih rendah dibanding negara maju lain juga membuat akuisisi berbasis utang (leveraged buyouts) semakin menarik. Yen sendiri telah melemah hampir 4% terhadap dolar AS sejak awal tahun, dengan kurs saat ini sekitar 150,93 per dolar.

    Waspada Risiko Overheating

    Namun, derasnya arus modal juga memunculkan kekhawatiran.

    “Kalau pasar terlihat sangat menarik, semua ingin ikut masuk. Uang semakin banyak mengejar peluang yang sama, dan harga jadi naik,” ujar Verbeeten.

    Ia mengingatkan agar tidak terulang fenomena “vintage lemah” seperti periode 2006-2007, ketika valuasi yang terlalu tinggi membuat banyak investasi gagal pasca-krisis keuangan global 2008.

    Meski pasar PE Jepang sedang booming, kontribusinya baru sekitar 0,4% terhadap PDB, jauh di bawah AS (1,3%) dan Eropa (1,9%). “Jepang memang kini jadi pusat perhatian, tapi dari sisi kematangan pasar, ini masih tahap pertumbuhan,” kata Verbeeten.

    Dengan krisis suksesi yang belum menunjukkan tanda mereda, Jepang kemungkinan besar akan tetap menjadi ladang subur bagi perusahaan private equity yang berburu peluang investasi menarik.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Begini Cara Suzuki Manfaatkan Baterai Bekas Mobil Hybrid

    Begini Cara Suzuki Manfaatkan Baterai Bekas Mobil Hybrid

    Tokyo

    Suzuki sudah memikirkan pemanfaatan baterai bekas mobil hybrid buatannya. Di Jepang, Suzuki membuat lampu jalan menggunakan baterai bekas mobil hybrid.

    Lampu jalan ini mengambil energi dari sinar matahari menggunakan panel surya. Energinya disimpan di baterai bekas mobil hybrid Suzuki.

    “Mild hybrid generasi pertama Suzuki hadir pada 2012. Sudah 13 tahun (baterainya), tapi masih bisa dipakai untuk lampu jalan,” kata perwakilan Suzuki Motor Corporation yang menggarap proyek lampu jalan dari baterai bekas mobil hybrid Suzuki saat ditemui di kantor pusat Suzuki di Hamamatsu, Jepang.

    Lampu jalan ini menggunakan 10 baterai yang sebelumnya dipakai untuk kendaraan mild hybrid Suzuki. Per baterai, kapasitasnya 12 volt 3 ampere, 36 watt hour. Jadi totalnya 360 watt hour dengan 10 baterai.

    “Baterai-baterai yang di-reuse untuk sistem ini adalah baterai yang sudah didapat dari scrap yang kapasitasnya lebih dari 90 persen. Ke depan diproyeksi jumlah baterai reuse ini akan mencapai 10 ribu-100 ribu per tahun,” sebutnya.

    Sampai saat ini, Suzuki sudah membangun 19 unit lampu jalan yang memanfaatkan baterai bekas dari mobil hybrid. Sebanyak 18 di antaranya berada di fasilitas Suzuki, satu lagi terpasang di sebuah lapangan di Iwata.

    “Kita tidak hanya lampu jalan, tapi juga sistem ini digunakan untuk lampu signage logo Suzuki, jadi listriknya dari baterai reuse,” tambahnya.

    Lampu jalan dengan baterai bekas mobil hybrid Suzuki ini bisa menyala cukup lama. Bahkan, dalam kondisi tanpa adanya sinar matahari, energi untuk menyalakan lampu cukup untuk 5 hari.

    Ke depan, Suzuki akan menambah unit lampu jalan yang memanfaatkan baterai bekas mobil hybrid. Suzuki juga membuka kerja sama dengan pemerintah daerah di Jepang untuk menyediakan lampu jalan yang memanfaatkan kembali baterai bekas tersebut.

    (rgr/riar)

  • Taman Ismail Marzuki ditargetkan jadi sentral sinema di Jakarta

    Taman Ismail Marzuki ditargetkan jadi sentral sinema di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menargetkan Taman Ismail Marzuki di Jakarta Pusat menjadi sentral sinema di Jakarta sebagai upaya mewujudkan kota global.

    “Tentu semua tahu yang namanya Taman Ismail Marzuki. Ini akan kita jadikan head of the movie central film atau sentral sinema di Jakarta,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dalam acara IdeaTalks di Jakarta Internasional Convention Center (JICC), Sabtu.

    Dia mengatakan Jakarta memiliki banyak infrastruktur sehingga harus dimanfaatkan dengan baik dan semaksimal mungkin.

    Oleh karena itu, pihaknya tengah menyiapkan berbagai strategi sebagai upaya mewujudkan Jakarta menjadi kota sinema dalam kurun waktu dua tahun.

    “Ini yang sedang kita benahi, yang mudah-mudahan dalam waktu dua tahun, makanya target saya 2027 yang namanya film komisi sudah bukan berbentuk, tapi sudah berjalan,” ucap Rano.

    Dia pun mengaku memiliki harapan besar untuk mewujudkan film yang bukan hanya sekedar tontonan, tetapi juga sebuah cerita tentang kota, mimpi, keberagaman, dan semangat warganya.

    “Karena itu, membangun ekosistem film berarti membangun jati diri kota, menjadikannya tempat yang tidak hanya maju secara ekonomi, tapi juga kaya makna dan inspirasi bagi dunia,” ujar Rano.

    Saat ini, kata dia, Pemprov DKI merancang lembaga bernama Komisi Film Jakarta (Jakarta Film Commission) untuk mewujudkan kota sinema yang berbudaya dan berseni.

    Menurut dia, Jakarta saat ini dikembangkan sebagai ikon kota budaya dan seni sehingga secara tidak langsung Jakarta sudah mendeklarasikan diri menjadi kota sinema dengan segala industrinya.

    Terlebih, sambung dia, hampir semua negara memiliki Komisi Film, seperti Korea, Hongkong, Tokyo dan Belanda.

    Leih lanjut, Rano menuturkan pembentukan “Jakarta Film Commission” dibuat sebagai lembaga pelayanan One Stop Service (OSS) atau Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

    Fungsinya, yaitu mencakup fasilitasi perizinan, database lokasi syuting, penghubung dengan talenta lokal, dan promotor utama Jakarta sebagai destinasi produksi film.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Unik! Suzuki Punya Kendaraan Robot Mirip Hewan yang Bisa Ditunggangi

    Unik! Suzuki Punya Kendaraan Robot Mirip Hewan yang Bisa Ditunggangi

    Tokyo

    Di pameran otomotif Japan Mobility Show (JMS) 2025, teknologi yang dikenalkan bukan cuma mobil atau motor. Lebih dari itu, berbagai teknologi mobilitas canggih untuk masa depan disiapkan berbagai pabrikan otomotif yang hadir di JMS 2025.

    Di JMS 2025, Suzuki menghadirkan berbagai solusi mobilitas masa depan. Salah satunya MOQBA 2, semacam robot seperti hewan yang punya empat kaki dan bisa ditunggangi.

    Menurut perwakilan dari Suzuki Motor Corporation, MOQBA 2 baru sebatas prototipe, belum diproduksi massal. Robot kendaraan ini dibuat untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.

    Moqba 2 Foto: Dok. Rangga Rahadiansyah

    “Berdasarkan platform berkaki empat, kami telah menyiapkan variasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti jenis pengiriman paket dan jenis sepeda motor,” kata Suzuki.

    Karena punya empat kaki, kendaraan MOQBA 2 bisa berjalan seperti hewan. Kakinya berguna ketika kendaraan ini melaju naik-turun di tangga.

    Moqba 2 Foto: Dok. Rangga Rahadiansyah

    Jika melaju di jalan datar, MOQBA 2 akan menggunakan keempat rodanya layaknya kendaraan sepeda motor atau mobil. Namun kalau melewati tangga, MOQBA 2 akan berjalan menggunakan keempat kakinya. Meski begitu, pengendara yang menunggangi MOQBA 2 tetap merasa stabil duduk di atasnya tanpa merasa terlalu miring. Saat menaiki anak tangga, rodanya mengunci sehingga tidak tergelincir dan tetap aman.

    Kendaraan ini bisa dibuat modular. Bagian atasnya bisa disesuaikan untuk berbagai keperluan seperti sebagai kursi roda untuk lansia, atau kendaraan untuk pengantar barang.

    MOQBA 2 menggunakan tenaga listrik. Suzuki mengusahakan kendaraan ini sebagai kendaraan otonom alias tanpa perlu kendali manusia. Sebab, di dalamnya ada radar, kamera dan sensor-sensor.

    Mengingat di Jepang banyak bukit dan lebih banyak manusia, kendaraan berkaki empat ini diharapkan bisa menjadi solusinya.

    (rgr/riar)

  • Honda Tak Setengah-setengah Mengembangkan Mobil Listrik

    Alasan Mobil Listrik Honda Diproduksi di India, Bukan Jepang atau Indonesia

    Tokyo

    Honda Motor Corporation (HMC) telah mengenalkan Honda 0 Alpha sebagai model kendaraan listrik di masa depan. Menariknya, produk tersebut bukan diproduksi di Jepang atau Indonesia, melainkan di India. Apa alasannya?

    Kepastian Honda 0 Series akan dibuat di India disampaikan Toshikazu Hirose selaku Chief Engineer HMC. Menurut dia, produksi kendaraan nonemisi itu akan dimulai 2027 atau dua tahun lagi.

    “Ini akan diproduksi di India mulai tahun 2027 atau dua tahun lagi,” ujar Toshikazu Hirose saat berbincang dengan wartawan di Tokyo, Jepang, Rabu (29/10).

    Pemilihan India sebagai tempat produksi Honda 0-series bukannya tanpa alasan. Hirose menjelaskan, negara berjuluk Tanah Bharat itu punya ekosistem kendaraan listrik yang sudah terbangun. Hal tersebut bisa dibuktikan melalui industri baterai yang terus berkembang.

    “Pasaran baterai EV di India cukup banyak kan, makanya kami mencari tempat yang pasarannya paling besar. Jadi masalah itu ya,” tuturnya.

    Menariknya, Honda 0 Alpha yang diproduksi di India akan dipasarkan ke negara peminat lain, termasuk Indonesia. Menurut rencana, penjualan unit di Tanah Air juga dibuka dua tahun lagi.

    “(Bakal dijual di Indonesia) mulai 2027 juga. Jadi pertama India, kedua Jepang dan berikutnya ke ASEAN termasuk Indonesia,” kata dia.

    Sebagai catatan, Honda 0 Alpha punya tampilan futuristis khas Zero Model. Kendaraan tersebut punya wajah minimalis yang memikat, headlamp atau lampu utama yang dirancang terhubung, kemudian logo H yang menyala dan terpasang di posisi sentral.

    Bagian terunik dari 0 Alpha terdapat di area belakang yang dibuat boksi. Desain tersebut memang menjadi ‘pakem’ untuk kendaraan-kendaraan Honda yang berasal dari keluarga Zero Model.

    Secara umum, Honda 0 Alpha mengusung konsep ‘Thin, Light and Wise’. Kendaraan itu menghadirkan keseimbangan antara desain ramping, bobot ringan, serta sistem kecerdasan yang memudahkan pengemudi.

    Sayangnya, hingga sekarang belum ada informasi apapun soal fitur ataupun spesifikasi kendaraan. Sebab, seperti yang telah disampaikan di awal, Honda 0 Alpha masih berstatus concept car atau mobil purwarupa.

    (sfn/riar)

  • Reaksi Rusia hingga Iran Kala Trump Mendadak Mau Uji Coba Senjata Nuklir

    Reaksi Rusia hingga Iran Kala Trump Mendadak Mau Uji Coba Senjata Nuklir

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon untuk memulai uji coba senjata nuklir. Rencana Trump tersebut mendapat beragam komentar dari negara lain hingga penyintas bom atom di Jepang.

    Dilansir Reuters dan The Guardian, Kamis (30/10), keinginan Trump diumumkan dalam pernyataan via media sosial Truth Social, ketika sang Presiden AS sedang berada di Korea Selatan (Korsel) untuk menghadiri KTT APEC dan melakukan pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping.

    “Amerika Serikat memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Hal ini telah dicapai, termasuk pembaruan dan renovasi total terhadap senjata yang sudah ada, selama masa jabatan pertama saya. Karena daya rusaknya yang luar biasa, saya SANGAT TIDAK SUKA melakukannya, tetapi tidak punya pilihan!” kata Trump dalam pernyataannya pada Kamis (30/10).

    “Rusia berada di posisi kedua, dan China di posisi ketiga, tetapi akan sama dalam waktu 5 tahun,” sebutnya.

    “Karena negara-negara lain sedang menguji program, saya telah menginstruksikan Departemen Perang (nama baru Departemen Pertahanan-red) untuk memulai uji coba senjata nuklir kita secara setara,” ujar Trump dalam pernyataannya.

    “Proses itu akan segera dimulai,” cetusnya.

    Respons China

    China menanggapi keinginan Trump soal AS akan segera memulai kembali uji coba senjata nuklir. Otoritas Beijing mengingatkan Washington untuk “secara sungguh-sungguh mematuhi” larangan uji coba nuklir global.

    Tanggapan China itu, dilansir AFP, Kamis (30/10), disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, setelah Trump mengumumkan bahwa dirinya telah memerintahkan Departemen Pertahanan AS atau Pentagon untuk segera memulai uji coba senjata nuklir.

    Trump mengungkit soal Rusia dan China saat mengumumkan hal tersebut via media sosial pada Kamis (30/10).

    “China mengharapkan Amerika Serikat akan sungguh-sungguh mematuhi kewajiban perjanjian larangan-uji coba-nuklir komprehensif dan komitmennya terhadap larangan uji coba nuklir, serta mengambil tindakan nyata untuk menjaga sistem perlucutan senjata dan nonproliferasi nuklir global dan menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global,” kata Guo dalam pernyataannya.

    Reaksi Rusia

    Pemerintah Rusia memberikan reaksi hati-hati terhadap pengumuman mengejutkan Trump soal uji coba senjata nuklir. Otoritas Rusia mengatakan pihaknya tidak melakukan uji coba semacam itu, namun akan mengikutinya jika AS melakukannya.

    Sebagai informasi, pengumuman Trump setelah Rusia melakukan uji coba rudal Burevestnik yang berkemampuan nuklir dan drone Poseidon yang juga bertenaga nuklir dalam beberapa hari terakhir. Trump bahkan menyinggung nuklir Rusia dan China dalam pernyataannya.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dilansir Reuters dan kantor berita TASS, Jumat (31/10), mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki informasi tentang negara mana pun yang melakukan uji coba senjata nuklir, seperti yang disebutkan Trump.

    “Saat ini sedang berlaku moratorium (uji coba nuklir),” tegas Peskov.

    Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir pertama di Hiroshima, Jepang. Potretnya menjadi pengingat bahaya senjata nuklir. (U.S. National Archives and Records Administration)

    “Dalam pernyataannya, Presiden Trump menyebutkan bahwa negara-negara lainnya sedang terlibat dalam uji coba senjata nuklir. Hingga saat ini, kami tidak mengetahui negara mana pun yang sedang melakukan uji coba tersebut,” katanya.

    Rusia, kata Peskov, belum menerima pemberitahuan sebelumnya dari AS tentang perubahan posisi terkait uji coba nuklir. Saat ditanya apakah Kremlin merasa bahwa perlombaan senjata nuklir baru telah dipicu oleh pernyataan Trump, Peskov menjawab: “Tidak juga.”

    Iran Bilang AS Tak Tanggung Jawab

    Pemerintah Iran turut bereaksi soal rencana AS melanjutkan kembali uji coba senjata nuklir, setelah instruksi mengejutkan dari Trump. Teheran mengkritik langkah semacam itu sebagai langkah yang “regresif dan tidak bertanggung jawab”.

    Menlu Iran, Abbas Araghchi, dilansir AFP, Jumat (31/10), membandingkan rencana AS untuk melanjutkan kembali uji coba senjata nuklir itu dengan sikap Washington yang terus menjelek-jelekkan program nuklir Teheran, yang berulang kali diklaim untuk tujuan damai.

    “Seorang bully bersenjata nuklir melanjutkan uji coba senjata atom. Bully yang sama telah menjelek-jelekkan program nuklir Iran yang damai,” sindir Araghchi dalam postingan media sosialnya.

    “Pengumuman (AS) tentang dimulainya kembali uji coba nuklir merupakan langkah yang regresif dan tidak bertanggung jawab, serta merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional,” sebutnya.

    Penyintas Bom Atom Jepang Protes

    Kelompok penyintas bom atom Jepang, yang memenangkan Nobel Perdamaian tahun 2024, melontarkan protes keras terhadap Trump yang memerintahkan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir AS.

    Nihon Hidankyo, kelompok penyintas bom atom Jepang, dilansir AFP, Jumat (31/10), menyebut perintah Trump itu “sama sekali tidak dapat diterima”.

    Lebih dari 200.000 orang tewas ketika AS menjatuhkan dua bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, selama Perang Dunia II, satu-satunya peristiwa di mana senjata nuklir digunakan dalam perang.

    Para penyintas, yang disebut sebagai “hibakusha”, telah berjuang melawan trauma fisik dan psikologis selama puluhan tahun, serta stigma yang sering menyertai mereka yang menjadi korban.

    Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir pertama di Hiroshima, Jepang. Potretnya menjadi pengingat bahaya senjata nuklir. (U.S. National Archives and Records Administration)

    Setelah Trump mengumumkan pada Kamis (30/10) bahwa dirinya telah memerintahkan Pentagon untuk memulai kembali uji coba senjata nuklir AS agar setara dengan Rusia dan China, Nihon Hidankyo mengirimkan surat protes kepada Kedutaan Besar AS di Tokyo.

    “Arahan tersebut secara langsung bertentangan dengan upaya negara-negara di seluruh dunia yang memperjuangkan dunia yang damai tanpa senjata nuklir dan sama sekali tidak dapat diterima,” tegas Nihon Hidankyo dalam surat protesnya, yang salinannya diperoleh AFP pada Jumat (31/10).

    Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki juga mengecam perintah Trump, yang disebutnya “menginjak-injak upaya orang-orang di seluruh dunia yang telah bersusah payah mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir”.

    “Jika uji coba senjata nuklir segera dimulai, bukankah hal itu akan membuat dia (Trump-red) tidak layak menerima Hadiah Nobel Perdamaian?” ucap Suzuki saat berbicara kepada wartawan, merujuk pada niat PM Jepang Sanae Takaichi untuk mencalonkan Trump meraih Nobel Perdamaian.

    Hidankyo memenangkan Nobel Perdamaian tahun 2024 lalu, dan ketika menerima penghargaan tersebut, mereka menyerukan negara-negara untuk menghapuskan senjata nuklir.

    Dua kelompok penyintas bom atom lainnya yang berbasis di Hiroshima–Kongres Hiroshima Menentang Bom A-dan-H (Hiroshima Gensuikin) dan Federasi Asosiasi Korban Bom A Prefektur Hiroshima–juga menyampaikan protes keras.

    “Kami memprotes keras dan dengan tegas menuntut agar eksperimen semacam itu tidak dilakukan,” tegas kedua kelompok itu dalam pernyataan bersama.

    “Sifat senjata nuklir yang tidak manusiawi terbukti dari kehancuran yang disaksikan di Hiroshima dan Nagasaki,” imbuh pernyataan bersama tersebut. Kedua kelompok itu juga mengirimkan surat protes ke Kedutaan Besar AS.

    Halaman 2 dari 3

    (rfs/dek)