kab/kota: Tiongkok

  • Virus HMPV Bukan Penyakit Baru, Hanya Bersifat Ringan Seperti Flu Biasa  – Halaman all

    Virus HMPV Bukan Penyakit Baru, Hanya Bersifat Ringan Seperti Flu Biasa  – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Lonjakan infeksi saluran pernapasan baru-baru ini di China utara dan wilayah lain di Asia memicu gelombang ketakutan dan misinformasi di media sosial.

    Beberapa informasi di media sosial bahkan ada menunjukkan bahwa pandemi serupa Covid-19 mungkin akan segera terjadi.

    Sebagai informasi, China dilaporkan sedang menghadapi lonjakan infeksi saluran pernapasan mirip flu yang gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat yang disebabkan oleh human metapneumovirus atau HMPV.

    Otoritas kesehatan di Malaysia, India, Kazakhstan dan tempat lain juga telah mencatat kasus HMPV.

    Namun, dilansir dari VOA, klaim bahwa HMPV adalah virus misterius, atau spekulasi bahwa virus baru mungkin muncul dari China, adalah salah.

    HMPV adalah virus terkenal yang ditemukan pada tahun 2001 di Belanda, dan termasuk dalam famili virus Pneumoviridae, yang mencakup virus sinsitial pernapasan, yang umumnya dikenal sebagai RSV.

    Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan sebagian besar kasus HMPV bersifat ringan, dengan gejala serupa dengan flu biasa.

    “Tidak ada ‘penyakit misterius’ yang beredar di Tiongkok saat ini,” kata kantor pers WHO dilansir dari VOA, Rabu (8/1/2025). 

    HMPV merupakan jenis virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dengan gejala yang mirip flu biasa seperti batuk, pilek, demam, dan sesak napas.   (Bloomberg)

    Dengan meningkatnya kekhawatiran akan “virus China baru” di India, Menteri Kesehatan Jagat Prakash Nadda mengatakan kepada publik pada tanggal 6 Januari bahwa “HMPV bukanlah virus baru.”

    “Tidak ada alasan untuk khawatir. Kami terus memantau situasi,” katanya.

    Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan HMPV paling aktif selama akhir musim dingin dan musim semi dan dapat “beredar secara bersamaan selama musim virus pernapasan” dengan RSV dan influenza, yang umumnya dikenal sebagai flu.

    Media berita AS Nexstar melaporkan bahwa CDC sedang memantau laporan peningkatan kasus HMPV di China, mengutip juru bicara lembaga tersebut.

    “CDC menyadari adanya laporan peningkatan HMPV di Tiongkok dan secara berkala melakukan kontak dengan mitra internasional serta memantau laporan peningkatan penyakit tersebut,” kata juru bicara tersebut.

    Data dari Sistem Pengawasan Virus Pernapasan dan Enterik Nasional CDC, yang memantau aktivitas virus di Amerika Serikat, menunjukkan kasus HMPV telah meningkat di AS sejak 2 November tetapi masih mendekati tingkat “pra-pandemi” yang umum.

     

     

  • KNKT Sebut Mobil Listrik Berisiko Terbakar di Kapal Laut, Produsen Bilang Aman

    KNKT Sebut Mobil Listrik Berisiko Terbakar di Kapal Laut, Produsen Bilang Aman

    Jakarta

    Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan mobil listrik lebih rentan terbakar saat berada di kapal laut. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan, pihaknya meminta jumlah kendaraan listrik di kapal dibatasi.

    “Mengenai EV, waktu itu kesepakatannya dengan teman-teman Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (GAPASDAP) untuk membatasi jumlah kendaraan listrik menggunakan kapal dan kalau bisa EV itu ditaruh dekat ramp door kapal, karena itu salah satu solusi terbaik,” ujar Soerjanto seperti dikutip Antara.

    Sebab, menurutnya, hal tersebut dikarenakan mobil listrik lebih berisiko terbakar ketika berada di atas kapal. Kalau mobil listrik tersebut terbakar di atas kapal, maka sulit untuk dipadamkan.

    Namun, produsen mobil listrik Neta, bilang mobil listrik tetap aman saat berada di atas kapal laut. PT NETA Auto Indonesia (NETA), sebagai distributor kendaraan listrik, menegaskan bahwa mobil listriknya dirancang aman untuk segala jenis perjalanan, termasuk pengangkutan melalui jalur laut.

    External Affairs and Product Director PT NETA Auto Indonesia Fajrul Ilhami, menyampaikan hingga saat ini tidak pernah terjadi insiden kebakaran pada mobil listrik NETA yang telah dikirim melalui jalur laut. Seluruh unit mobil listrik NETA yang diproduksi di China dan dikirim ke berbagai pasar, termasuk Indonesia, menggunakan kapal laut tanpa insiden yang mengkhawatirkan.

    “Seluruh unit yang dikirim dalam kondisi Completely Built-Up (CBU) dari Tiongkok ke Indonesia dan pasar global lainnya telah membuktikan bahwa mobil listrik NETA aman didistribusikan melalui jalur laut, tentunya ini juga aman untuk dibawa bepergian keluar pulau melalui kapal ferry dan sejenisnya, sehingga pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir akan hal tersebut dan dapat bepergian dengan aman dan nyaman,” ujar Fajrul dalam keterangan tertulisnya.

    Neta telah membuktikannya. After Sales Senior Manager Januar Eka Sapta menambahkan, mobil Neta telah mengikuti perjalanan Jakarta-Mandalika dalam acara PLN bertajuk EV Journey pada 2024 dan tidak terjadi apa-apa.

    “Pada perjalanan ini, NETA melakukan penyeberangan laut dari Pelabuhan Ketapang (Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali), dan dari Pelabuhan Padang Bai (Bali) menuju Pelabuhan Lembar (Lombok). Selama perjalanan tersebut, mobil NETA sangat aman berada di atas kapal,” katanya.

    Untuk mendukung perjalanan, NETA membagikan beberapa tips penting bagi pengguna mobil listrik yang akan bepergian menggunakan kapal laut:

    1. Lakukan Pemeriksaan Kendaraan Secara Menyeluruh

    Sebelum memulai perjalanan, pastikan baterai mobil listrik sudah terisi penuh, mengingat biasanya tidak tersedia fasilitas pengisian daya di kapal laut. Pastikan juga kendaraan dalam kondisi optimal dengan memeriksa mesin, tekanan ban, dan komponen penting lainnya sebelum melakukan perjalanan jauh.

    2. Matikan Mesin dan Pastikan untuk Mengaktifkan Rem Parkir

    Saat mobil diparkir di dalam kapal, pastikan mesin dalam keadaan mati dan rem parkir telah diaktifkan untuk mencegah pergerakan kendaraan selama pelayaran.

    3. Ikuti Petunjuk dan Prosedur Kapal

    Patuhi arahan, peraturan serta instruksi dari kapal terkait pengaturan parkir dan langkah-langkah keselamatan selama berada di kapal, untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan selama perjalanan.

    (rgr/din)

  • Pemerintah India Konfirmasi Ada Temuan Tujuh Kasus HMPV – Halaman all

    Pemerintah India Konfirmasi Ada Temuan Tujuh Kasus HMPV – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pejabat India telah mengonfirmasi kasus pertama human metapneumovirus atau yang sering disebut HMPV. 

    Dilansir CBS News, telah ada tujuh orang dikatakan tertular virus tersebut hingga Selasa (7/1/2025) menurut Dewan Penelitian Medis India.

    Dua kasus infeksi HMPV dilaporkan di kota Nagpur, India bagian tengah, pada hari Selasa.

    Sementara dua kasus dilaporkan di kota Bengaluru, dan masing-masing satu di Ahmedabad, Chennai, dan Salem pada hari Senin. 

    Kasus tersebut mencakup seorang anak perempuan berusia tiga bulan yang dinyatakan positif terinfeksi HMPV pada hari Senin. 

    Kasus lainnya melibatkan seorang anak laki-laki berusia delapan bulan yang dinyatakan positif terinfeksi HMPV dan virus pernapasan syncytial, atau RSV.

    HMPV dapat menyebabkan penyakit pernapasan atas dan bawah pada orang-orang dari segala usia. 

    Anak-anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah adalah yang paling berisiko terkena penyakit serius akibat virus tersebut. 

    Menurut CDC, gejala yang umumnya dikaitkan dengan HMPV meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas.

    Keberadaan virus ini memang sedang menarik perhatian dunia. 

    Terlebih, infeksi HMPV dilaporkan melonjak di Tiongkok, China. 

    Walau begitu,Direktur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Children’s Medical Center Plano di Texas, Dr. Carla Garcia Carreno, mengatakan tidak ada kekhawatiran atas potensi pandemi baru.

    “Virus ini sudah beredar cukup lama, jadi masyarakat sudah punya kekebalan,” ujarnya dilansir, Rabu (8/1/2025).

    Ia menambahkan bahwa virus ini cukup stabil, tidak seperti virus Covid-19 yang sering bermutasi, sehingga lebih sulit dilawan.

    Pemerintah federal India meminta negara bagian pada hari Senin untuk meningkatkan pengawasan terhadap penyakit pernapasan dan menyebarkan kesadaran tentang cara mencegah penularan HMPV. 

    Langkah-langkah pencegahan meliputi menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk, sering mencuci tangan, dan mengenakan masker di tempat-tempat ramai.

    “Para pakar kesehatan telah mengklarifikasi bahwa HMPV bukanlah virus baru; virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 dan telah beredar di seluruh dunia selama bertahun-tahun,” kata Menteri Kesehatan India JP Nadda. 

    “Sistem kesehatan dan jaringan pengawasan negara ini waspada dan tidak ada alasan untuk khawatir,” imbuhnya. 

    Nadda mengatakan orang-orang yang terinfeksi di India tidak memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini dan bahwa pemerintah “memantau dengan cermat situasi di China dan negara-negara tetangga.”

    Kementerian Kesehatan setempat juga menyatakan bahwa infeksi HMPV, tidak perlu dikhawatirkan.

    Karena tidak ada lonjakan penyakit pernapasan yang tidak biasa yang terdeteksi di negara tersebut, dan disebutkan bahwa India telah siap menghadapi lonjakan apa pun jika terjadi.

    “Infeksi virus biasanya merupakan kondisi ringan dan dapat sembuh sendiri dan sebagian besar kasus pulih dengan sendirinya,”tutupnya. 

     

     

  • Konsulat Jenderal Tiongkok Kunjungi UIN Saizu Purwokerto, Perkuat Kerjasama Pendidikan

    Konsulat Jenderal Tiongkok Kunjungi UIN Saizu Purwokerto, Perkuat Kerjasama Pendidikan

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya, Xu Yong melakukan kunjungan kerja ke Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Selasa (7/1/2025) petang.

    Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia, khususnya di Kampus UIN Saizu Purwokerto. Hal ini guna memperkuat bidang pendidikan, pengajaran dan pengabdian masyarakat.

    Kunjungan Konsulat Jenderal RRT di Surabaya ini disambut jajaran pimpinan UIN Saizu Purwokerto. Hadir Wakil Rektor I Prof. Suwito, Wakil Rektor II Prof. Sulkhan Chakim dan Wakil Rektor III Prof. Sunhaji, Kepala Biro AUPK Adnan serta sejumlah kepala unit dan lembaga terkait.

    Wakil Rektor I UIN Saizu Purwokerto, Prof. Suwito menyebut, UIN Saizu Purwokerto terus menunjukkan performa luar biasa sepanjang Tahun 2024. UIN Saizu mencatat berbagai prestasi membanggakan, mulai dari pencapaian APT Unggul hingga pengakuan reputasi internasional.

    “Pada 27 Maret 2024, UIN Saizu telah memperoleh Akreditasi Unggul dari BAN-PT (SK Nomor 359/SK/BAN-PT/Ak/PT/III/2024). Pada Tahun 2024, UIN Saizu juga meraih dua sertifikasi internasional, yakni ISO 21001:2018: Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan dan ISO 9001:2015: Sistem Manajemen Mutu,” bebernya.

    Selain itu, pada Tahun 2024, UIN Saizu juga telah menjalin kerjasama dengan 32 lembaga internasional dari 14 negara. Penjajakan kerjasama juga telah dilakukan ke sejumlah perguruan tinggi di Tiongkok, membahas berbagai peluang kolaborasi dengan UIN Saizu Purwokerto.

    Menurut Prof. Suwito kunjungan Konsulat Jenderal RRT di Surabaya ini menjadi langkah konkret UIN Saizu Purwokerto untuk mempererat hubungan bilateral dalam bidang pendidikan dan memberikan peluang baru bagi pelajar dan akademisi di Indonesia.

    Sementara itu, Konsulat Jenderal RRT di Surabaya, Xu Yong menegaskan komitmen pemerintah Tiongkok dalam meningkatkan kerjasama pendidikan dengan Indonesia. “Pemerintah Tiongkok selalu memprioritaskan pendidikan sebagai salah satu pilar pembangunan,” ujarnya.

    Pemerintah Tiongkok telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan, termasuk pembangunan berkualitas tinggi yang berdampak pada 30 persen ekonomi global. Xu Yong menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan Chinese Corner di UIN Saizu Purwokerto.

    Program ini diharapkan dapat mendorong antusiasme masyarakat Indonesia terhadap pembelajaran bahasa Mandarin. “Kami sangat mendukung UIN Saizu telah melakukan penjajakan kerjasama dengan perguruan tinggi dan organisasi non-pemerintah di Tiongkok,” beber dia.

    Ada banyak beasiswa yang tersedia untuk pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di Tiongkok. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui laman resmi konsulat atau kedutaan besar.

    Xu Yong menegaskan, pihaknya siap memberikan bantuan dalam penguatan dan pengembangan pendidikan di UIN Saizu, termasuk membuka peluang magang bagi mahasiswa di berbagai sektor.

  • Xiaomi 15 Ultra bakal Debut di MWC 2025? – Page 3

    Xiaomi 15 Ultra bakal Debut di MWC 2025? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sejumlah laporan sebelumnya menyebut bahwa Xiaomi 15 Ultra mungkin akan diluncurkan pada Januari 2025 ini.

    Kendati demikian, para eksekutif di Xiaomi membantah klaim tersebut dan menegaskan, smartphone Xiaomi 15 Ultra akan diluncurkan Februari, mengikuti jadwal peluncuran pendahulunya Xiaomi 14 Ultra.

    Terbaru, ada bocoran baru yang mengungkap kalau Xiaomi 15 Ultra bakal diluncurkan pada ajang pameran teknologi mobile terbesar di dunia, Mobile World Congress (MWC), Maret mendatang.

    Bocoran dari Experience More juga menyebutkan, smartphone ini bakal debut di Tiongkok akhir Februari mendatang. Sementara peluncuran globalnya akan dilakukan tak jauh dari tanggal pengumumannya di MWC 2025.

    Sebagai pengingat, Xiaomi 14 Ultra dirilis di Tiongkok pada 22 Februari dan diperkenalkan ke pasar global di MWC 2024, tiga hari kemudian.

    Mengutip Gizmochina, Rabu (8/1/2025), berdasarkan unggahan Weibo oleh Digital Chat Station, Xiaomi 15 Ultra memperoleh tiga sertifikasi yang dipersyaratkan di Tiongkok.

    Salah satu fitur utamanya adalah dukungan fungsi panggilan satelit Tiangtong sebagai standar untuk semua varian.

    Selain itu, varian teratas akan mendukung pesan satelit teks Beidou. DCS juga mengklaim bahwa Xiaomi 15 Ultra akan diluncurkan pada Februari mendatang.

    Xiaomi memamerkan mobil listrik pertamanya, SU7, di ajang Mobile World Congress 2024 di Fira Gran Via, Barcelona Spanyol, Senin (26/2/2024).

  • Tengah Merebak dan Jadi Sorotan, Apakah Sudah Ada Kasus HMPV di Jateng? Ini Imbauan Dinkes

    Tengah Merebak dan Jadi Sorotan, Apakah Sudah Ada Kasus HMPV di Jateng? Ini Imbauan Dinkes

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Human Metapneumovirus atau HMPV jadi topik hangat di tanah air, tak terkecuali di Provinsi Jateng.

    HMPV tersebut merupakan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.

    Bagi yang terpapar akan merasakan gejala mirip influenza, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan hingga sesak nafas.

    Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, HMPV tengah merebak di Tiongkok. 

    Ia juga mengatakan, penyebaran HMPV sangat cepat seperti influenza dan Covid-19.

    Bahkan Yunita menerangkan, hingga detik ini belum ada vaksin khusus untuk HMPV atau obat khusus HMPV.

    “HMPV menular melalui droplet dan kontak erat dengan penderita, HMPV dapat menyerang siapapun,” terangnya, Rabu (8/1/2025).

    Meski demikian, kata Yunita, seseorang yang terjangkit HMPV adalah orang yang berdaya tahan tubuh lemah.

    Ia juga memberikan contoh, seperti, anak di bawah 5 tahun hingga lansia di atas 65 tahun.

    Selain itu, seseorang yang memiliki penyakit seperti diabetes, asma, kanker, penyakit autoimun, dan penderita HIV, diterangkan Yunita patut mewaspadai HMPV. 

    Pasalnya jika tidak ditangani secara benar, gejala HMPV akan semakin parah, hingga mengarah ke bronkitis atau pneumonia. 

    “Namun HMPV bukan penyakit mematikan, jadi masyarakat tidak perlu panik. Yang paling utama adalah menjaga kesehatan dan pola hidup bersih,” paparnya.

    Yunita juga mengimbau meski bukan penyakit mematikan namun masyarakat wajib waspada. 

    Dikatakannya seperti saat Pandemi Covid-19, untuk menghindari HMPV dianjurkan selalu cuci tangan sebelum makan, makan bergizi seimbang, protein sayuran dan buah. 

    Jika mengalami gejala, masyarakat diminta menggunakan masker dan berobat ke klinik atau dokter.

    “Saat tubuh merasa tidak sehat, demam, atau pilek bisa mengkonsumsi obat sesuai gejala,” terangnya.

    Ditambahkannya, di Jateng belum ada temuan kasus HMPV yang mewabah di Tiongkok. 

    Ia berujar, pelarangan atau kedatangan dari luar negeri hingga kini juga belum diberlakukan.

    Namun demikian, sinergi terus dijalin dengan kantor kesehatan pelabuhan atau KKP, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. 

    “Kalaupun ada yang dari atau mau ke Tiongkok, kami sarankan menggunakan masker dan menjauhi kerumunan serta mengkonsumsi vitamin,” imbuhnya. (*)

  • Belum Ada Vaksin Khusus HMPV, Yunita: Bukan Penyakit Mematikan

    Belum Ada Vaksin Khusus HMPV, Yunita: Bukan Penyakit Mematikan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Human Metapneumovirus atau HMPV jadi topik hangat di tanah air, tak terkecuali di Provinsi Jateng.

    HMPV tersebut merupakan infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan manusia.

    Bagi yang terpapar akan merasakan gejala mirip influenza, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan hingga sesak nafas.

    Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jateng, Yunita Dyah Suminar, HMPV tengah merebak di Tiongkok. 

    Ia juga mengatakan, penyebaran HMPV sangat cepat seperti influenza dan Covid-19.

    Bahkan Yunita menerangkan, hingga detik ini belum ada vaksin khusus untuk HMPV atau obat khusus HMPV.

    “HMPV menular melalui droplet dan kontak erat dengan penderita, HMPV dapat menyerang siapapun,” terangnya, Rabu (8/1/2025).

    Meski demikian, kata Yunita, seseorang yang terjangkit HMPV adalah orang yang berdaya tahan tubuh lemah.

    Ia juga memberikan contoh, seperti, anak di bawah 5 tahun hingga lansia di atas 65 tahun.

    Selain itu, seseorang yang memiliki penyakit seperti diabetes, asma, kanker, penyakit autoimun, dan penderita HIV, diterangkan Yunita patut mewaspadai HMPV. 

    Pasalnya jika tidak ditangani secara benar, gejala HMPV akan semakin parah, hingga mengarah ke bronkitis atau pneumonia. 

    “Namun HMPV bukan penyakit mematikan, jadi masyarakat tidak perlu panik. Yang paling utama adalah menjaga kesehatan dan pola hidup bersih,” paparnya.

    Yunita juga mengimbau meski bukan penyakit mematikan namun masyarakat wajib waspada. 

    Dikatakannya seperti saat Pandemi Covid-19, untuk menghindari HMPV dianjurkan selalu cuci tangan sebelum makan, makan bergizi seimbang, protein sayuran dan buah. 

    Jika mengalami gejala, masyarakat diminta menggunakan masker dan berobat ke klinik atau dokter.

    “Saat tubuh merasa tidak sehat, demam, atau pilek bisa mengkonsumsi obat sesuai gejala,” terangnya.

    Ditambahkannya, di Jateng belum ada temuan kasus HMPV yang mewabah di Tiongkok. 

    Ia berujar, pelarangan atau kedatangan dari luar negeri hingga kini juga belum diberlakukan.

    Namun demikian, sinergi terus dijalin dengan kantor kesehatan pelabuhan atau KKP, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. 

    “Kalaupun ada yang dari atau mau ke Tiongkok, kami sarankan menggunakan masker dan menjauhi kerumunan serta mengkonsumsi vitamin,” imbuhnya.

  • Indonesia Resmi Gabung BRICS, Pengusaha Intip Peluang Besar – Page 3

    Indonesia Resmi Gabung BRICS, Pengusaha Intip Peluang Besar – Page 3

    Indonesia resmi menjadi anggota penuh kelompok ekonomi negara-negara berkembang BRICS.  

    BRICS dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok pada 2009, dan Afrika Selatan ditambahkan pada 2010. Tahun lalu, aliansi tersebut diperluas hingga mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.

    Arab Saudi telah diundang untuk bergabung tetapi belum bergabung. Adapun  Turki, Azerbaijan, dan Malaysia yang juga secara resmi telah mengajukan permohonan untuk menjadi anggota dan beberapa negara lain telah menyatakan minatnya.

    Masuknya Indonesia sebagai anggota BRICS diumumkan oleh Brasil. 

    Kementerian Luar Negeri negara itu mengungkapkan pencalonan Indonesia sebenarnya telah disetujui oleh para pemimpin BRICS pada Agustus 2023.

    Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda menilai keanggotaan Indonesia di BRICS akan memberikan keuntungan bagi negara itu untuk bisa lepas dari pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Eropa. 

    Huda menyoroti perselisihan kebijakan perdagangan RI dengan Eropa dalam beberapa waktu terakhir, salah satunya hambatan EUDR untuk komoditas kelapa sawit. 

    “(Presiden) Prabowo pun menunjukkan keberpihakannya kepada sawit lokal, saya rasa itu menjadi pertimbangan juga untuk mencari pasar alternatif,” ujar Huda kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa, 7 Januari 2025 ditulis Rabu (8/1/2025).

    Selain China, India, dan Rusia, anggota BRICS juga mencakup negara-negara Timur Tengah. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah untuk memperluas jangkauan pasar RI ke kawasan tersebut. 

    “Jadi sebenarnya keuntungan masuk BRICS cukup besar,” ucap Huda, yang juga tidak mengesampingkan risiko bentrokan kepentingan antara kelompok BRICS dengan negara adidaya lainnya, terutama Amerika Serikat. 

    “Salah satunya terkait dengan fasilitas perdagangan dengan AS yang bisa dicabut atau bahkan dikurangi. Terlebih ada potensi perang dagang AS-China ketika Trump sudah memegang kendali presiden AS. Ada potensi ekonomi global akan melambat dan berimpact pada negara koalisi,” jelasnya.

  • Bank Sentral China Alokasikan Dana Darurat Rp 882 Miliar untuk Korban Gempa Tibet – Halaman all

    Bank Sentral China Alokasikan Dana Darurat Rp 882 Miliar untuk Korban Gempa Tibet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Langkah cepat ditunjukkan oleh pemerintah China guna menolong warga Xizang yang terdampak oleh gempa berskala 7.1 Richter yang terjadi pada Selasa (7/1/2025).

    Keseriusan komitmen ini ditunjukkan oleh Bank Rakyat Tiongkok yang memiliki status sebagai bank sentral China.

    Guna membantu para korban terdampak gempa di Tibet, Bank Rakyat Tiongkok membuka “jalur hijau” guna melancarkan penyaluran dana bantuan.

    Melalui program tersebut, dana dari kas negara juga dapat dialokasikan dengan cepat untuk disalurkan di Wilayah Otonomi Xizang yang menjadi episentrum terjadinya gempa bumi tersebut.

    Dikutip dari Xinhua, Bank Rakyat Tiongkok juga menyampaikan bahwa Pemerintah China setidaknya telah mengalokasikan bantuan sebesar 400 juta yuan atau Rp 882 Miliar bagi para korban.

    Bank sentral menyatakan bahwa sub-kas negara di tersebut akan dipusatkan di Kota Xigaze, Xizang untuk disalurkan ke Kabupaten Dingri dan Kabupaten Lnaze.

    Bank-bank komersial, termasuk Bank Pertanian Tiongkok dan Bank Tiongkok, juga telah mengerahkan bantuan dengan menurunkan layanan transportasi kendaraan darurat untuk penyaluran dana di daerah terdampak gempa. 

    Banyak bank lokal juga telah mendirikan loket khusus untuk menyediakan layanan uang tunai secara cepat sebagai tanggapan terhadap bencana gempa tersebut.

    Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah China mengkonfirmasi setidaknya ada 126 orang dipastikan meninggal dunia dalam bencana alam tersebut.

    Sementara itu, 188 warga lainnya yang mengalami luka-luka telah dievakuasi dan menjalani perawatan lebih lanjut.

    Kemlu RI Buka Saluran Komunikasi Darurat untuk Gempa di Tibet

    Getaran gempa di Tibet yang terasa hingga Nepal, Bhutan, dan beberapa wilayah di India Utara tersebut turut menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

    Menanggapi bencana alam tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengaku langsung melakukan pemantauan terhadap status Warga Negara Indonesia yang berada di lokasi terdampak.

    Adapun dalam data temuan Kemlu RI, tercatat ada sekitar 70 warga negara Indonesia (WNI) yang saat ini tengah berada di Nepal. 

    KBRI Dhaka telah melakukan upaya monitoring WNI di Nepal dan mencari informasi soal kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya ikut terdampak.

    Operasi penyelamatan korban gempa bumi di Tibet sedang berlangsung pada Selasa (7/1/2025) (X/Twitter)

    “Saat ini terdapat sekitar 70 WNI di Nepal. KBRI Dhaka telah melakukan langkah-langkah monitoring WNI di Nepal dan terus melakukan pencarian informasi mengenai kemungkinan WNI pendaki Gunung Himalaya yang terdampak,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha saat dikonfirmasi, Selasa (7/1/2025).

    Berdasarkan penelusuran informasi, sampai saat ini belum ada laporan WNI di Nepal yang terdampak gempa dahsyat tersebut.

    Sementara KBRI New Delhi juga belum mendapat informasi soal WNI terdampak gempa di wilayah India. 

    “KBRI New Delhi juga belum menerima informasi mengenai WNI terdampak gempa yang dirasakan di beberapa bagian di India,” jelas Judha.

    Adapun Kemlu RI meminta WNI maupun anggota keluarga dari WNI yang tinggal di negara tersebut untuk menghubungi hotline masing-masing perwakilan RI.

    KBRI Dhaka +8801614444552
    Kantor Konsul Kehormatan RI untuk Nepal +9779851046514
    KBRI New Delhi +917669600082

    (Tribunnews.com/Bobby/Danang)

  • Hawa Dingin di AS dan Eropa Angkat Harga Minyak

    Hawa Dingin di AS dan Eropa Angkat Harga Minyak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Harga minyak menguat pada Selasa (7/1). Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent ditutup di level US$77,05 per barel, naik 75 sen atau 0,98 persen.

    Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir pada US$74,25 per barel, naik 69 sen, 0,94 persen.

    Analis UBS Giovanni Staunovo menyebut kenaikan harga minyak didorong oleh kekhawatiran pasar atas terbatasnya pasokan dari Rusia dan Iran.

    Analis pasar Forex Razan Hilal mengatakan harga minyak juga mendapatkan topangan dari membaiknya ekspektasi permintaan dan janji ekonomi China.

    Para pedagang menantikan rencana stimulus Tiongkok untuk mendorong pertumbuhan karena pasokan terbatas setelah liburan Natal dan Tahun Baru.

    Minyak juga mendapatkan topangan dari cuaca dingin yang melanda AS dan Eropa. 

    Cuaca dingin telah meningkatkan permintaan minyak untuk pemanas. Namun kenaikan harga minyak tersebut tertahan oleh data ekonomi global yang kurang memuaskan.

    Salah satunya, data inflasi zona Euro yang meningkat pada Desember. 

    (agt/agt)