Program 3 Juta Rumah, Antara Kritik dan Janji yang Harus Ditepati
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP)
Maruarar Sirait
, yang akrab disapa Ara, saat ini tengah menyelesaikan rancangan
roadmap
untuk program
3 juta rumah
.
Pihaknya sedang menyiapkan beberapa skenario untuk merealisasikan program tersebut.
Ia mengatakan, peta jalan yang telah matang nantinya akan dibawa ke Senayan dalam rapat kerja
Kementerian PKP
dengan DPR RI. Rancangan itu juga akan dibawa ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
“Untuk memperjelas target kerja yang harus dicapai Kementerian PKP beserta rencananya,” ujar Ara, dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Jumat (17/1/2025).
Sambil menunggu peta jalan yang masih dalam tahap penyusunan, Kementerian PKP telah mengundang beberapa perwakilan asosiasi pengembang untuk berdialog.
Hal ini dilakukan karena mereka merupakan bagian dari ekosistem perumahan yang akan mendukung program tersebut.
Di antara skenario yang dipertimbangkan adalah memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2025 yang telah ditetapkan.
Skenario lain termasuk realokasi APBN, sementara penggunaan APBN Perubahan akan menjadi opsi terakhir.
Dalam upaya mewujudkan Program
3 Juta Rumah
, Kementerian PKP telah menandatangani nota kesepahaman dengan Investor Perumahan (SHK) Kerajaan Qatar,
Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani
.
Dalam memorandum of understanding (MoU) tersebut, Qatar berkomitmen untuk membangun 1 juta rumah.
Namun, keterlibatan Qatar dalam program ini disertai syarat, di mana mereka meminta untuk menunjuk kontraktor pembangunan sendiri.
Anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, Bonny Z Minang, mengungkapkan bahwa Qatar memilih kontraktor dari Tiongkok karena puas dengan hasil proyek sebelumnya di Afrika Selatan.
“Persyaratannya, dia akan tunjuk kontraktor China, ini persyaratannya dia. (Sedangkan) Sub-konnya kita kondisikan, harus orang Indonesia. Paham? Dia setuju,” ungkap Bonny, dalam acara ‘Ngobrol Santai bersama Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI)’ di Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Bonny menyampaikan bahwa Qatar akan menjual rumah berbentuk vertikal, sementara pemerintah hanya akan menyediakan lahan yang tidak terpakai.
“Contohnya ada lahan-lahan negara yang idle, negara memberikan lahan, dia (Qatar) bangun. Nanti, itu (rusun) dikelola setelah selesai oleh pemerintah,” tutur dia.
Dalam program Business Talk di Kompas TV, Bonny menegaskan bahwa rumah-rumah dalam program 3 juta tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan secara gratis.
Masyarakat yang berhak disebut tidak perlu mengeluarkan dana untuk mendapatkan rumah itu.
Sebab, negara lah yang membayar cicilan setiap bulan.
“Negara yang mencicil Rp 600.000, cicilan itu negara yang bayar,” kata Bonny.
Namun, rencana program ini tidak lepas dari kritik.
Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI-P, Adian Napitupulu, mempertanyakan realisasi program tersebut.
“Semua bisa sebutkan angka besar-besar, itu menyenangkan buat kuping rakyat. Dalam konteks untuk rakyat, kita setuju. Tapi bagaimana menuju ke sana?” tanya Adian, dalam talkshow Business Talk di Kompas TV, Kamis (16/1/2025) malam.
Adian juga mempertanyakan rencana pemerintah untuk menggunakan lahan sitaan dari koruptor sebagai lokasi pembangunan rumah.
“Rencananya gimana? Kerjanya gimana? Bagaimana mendapatkan lahannya? Mau lahan para koruptor? Kalau kemudian ada novum, bukti baru, digugat ulang, enggak jadi lagi,” ungkap dia.
Ia meragukan kesiapan pemerintah untuk membangun tiga juta rumah dan meminta Wakil Menteri PKP menjelaskan rencana tersebut secara detail.
“Tapi bagaimana menuju ke sana? Tanahnya dari mana? Kemampuan produksi kita untuk bangun rumah-rumah itu kesiapannya bagaimana?” tegas Adian.
Sementara itu, Fahri Hamzah menyatakan bahwa
program 3 juta rumah
adalah janji Presiden yang harus dipenuhi.
Saat ini, pihaknya tengah mencari jalan untuk mewujudkan janji tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Tiongkok
-
/data/photo/2025/01/07/677d2de05f88e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Program 3 Juta Rumah, Antara Kritik dan Janji yang Harus Ditepati Nasional 19 Januari 2025
-

Starbucks Bakal PHK Karyawan Imbas Penjualan Lesu!
Jakarta –
Raksasa kedai kopi, Starbucks mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. Hal ini sebagai bagian dari upaya pemulihan bisnis perusahaan.
CEO Starbucks Brian Niccol mengatakan informasi lebih lanjut mengenai PHK akan diumumkan pada awal Maret 2025. Pihaknya akan memeriksa struktur dan ukuran tim pendukung secara global.
“Rincian pemangkasan karyawan yang akan diumumkan pada awal Maret, tidak akan mempengaruhi tim di dalam toko atau investasi yang dilakukan,” kata Niccol dilansir dari Reuters, Minggu (19/1/2025).
Niccol yang baru bekerja selama empat bulan di Starbucks telah menetapkan serangkaian langkah untuk meningkatkan bisnis rantai kopi tersebut, yang terpukul oleh meningkatnya persaingan dan melemahnya permintaan di AS dan Tiongkok.
“Ukuran dan struktur kami dapat memperlambat kami, dengan terlalu banyak lapisan, manajer tim kecil dan peran yang difokuskan terutama pada koordinasi pekerjaan,” ujar Niccol.
Starbucks telah menangguhkan proyeksi untuk tahun fiskal 2025 dan menyusun rencana untuk merombak lokasi-lokasinya di AS, dengan menambahkan tempat duduk yang lebih nyaman, cangkir keramik, hingga bar kopi dengan waktu tunggu pelanggan kurang dari empat menit.
Pada Kamis (16/1), direktur independen utama Starbucks di jajaran direksinya, Mellody Hobson mengumumkan bahwa ia akan pensiun setelah hampir dua dekade bekerja di perusahaan tersebut.
(aid/kil)
-

Resep Kue Bulan atau Mooncake Imlek 2025, Makanan Khas Tiongkok, Berikut Bahan dan Cara Membuatnya
Ikuti resep membuat kue bulan yang enak dan mudah berikut ini, makanan khas Tiongkok yang memiliki cita rasa unik.
Tayang: Sabtu, 18 Januari 2025 17:33 WIB
freepik.com
Kue bulan atau mooncake merupakan hidangan khas saat perayaan Imlek.
TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini resep kue bulan yang cocok untuk jadi hantaran spesial saat Imlek 2025.
Kue bulan atau mooncake merupakan hidangan khas saat perayaan Imlek.
Umumnya, kue bulan merupakan makanan khas yang dijadikan hantaran spesial kepada sanak keluarga saat momen Imlek.
Kue bulan dikenal sebagai makanan khas Tiongkok yang memiliki cita rasa unik.
Tak perlu membeli kue bulan, Anda bisa membuat sendiri kue bulan untuk dijadikan hantaran yang spesial saat Imlek 2025.
Ikuti resep membuat kue bulan yang enak dan mudah berikut ini.
Resep kue bulan anti gagal ini dikutip dari tasteasianfood.com.
Bahan-bahan
Bahan
5 kuning telur asin rebus
350 g tausa siap pakai
susu cair
kuning telurBahan Kulit
65 g mentega leleh
125 ml simple sirup
300 g tepung terigu
3 kuning telur
1/2 sdt baking powder
tepung terigu untuk taburan
20 g susu bubuk
1/4 sdt garamLangkah Pembuatan
Pertama buat isiannya terlebuh dahulu, bagi tausa siap pakai menjadi 10 bagian.
Kemudian ambil satu bagian tausa atau pasta kacang manis dan beri satu bagian telur asin dan bentuk menjadi bulat.
Lalu campurkan simple sirup, mentega, dan kuning telur, aduk hingga rata.
Selanjutnya masukkan tepung terigu, susu bubuk, dan baking powder, aduk dan campur adonan hingga kalis, dan diamkan selama 1 jam.
Setelah itu bagi adonan kulit menjadi 10 bagian.
Berikutnya ambil satu bagian kulit, pipihkan, kemudian beri satu bagian isi dan tutup kembali, lakukan hingga donan habis.
Masukkan adonan kulit yang telah diisi ke dalam cetakan moon cake dan padatkan.
Kemudian ketuk-ketuk cetakan pada setiap sisinya hingga kue keluar dari cetakan.
Berikutnya olesi adonan permukaan dengan bahan olesan.
Setelah itu panggang sebentar hingga matang.
Kemudian angkat, dinginkan, dan simpan pada wadah yang telah disiapkan.
Sajikan saat perayaan Imlek atau sebagai hantaran.Berita seputar resep masakan lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://jatim.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’7′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
newlast = newlast + 1;
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
else img = ”;
if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
$.getJSON(“https://jatim.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’7′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
});
$(“.loading”).remove();
});
}Berita Terkini
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5095509/original/060916200_1736932645-Desain_tanpa_judul__22_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aplikasi RedNote Jadi Pengganti TikTok di AS, Ahli Ingatkan Soal Privasi dan Keamanan – Page 3
Bukan hanya itu, pendukung privasi di AS juga memperingatkan agar pengguna tidak memakai RedNote.
Dalam pernyataannya, staf teknologi senior di yayasan Electronic Frontier Foundation, Cooper Quintin, mengingatkan, “siapa pun yang menganggap privasi sebagai masalah keselamatan pribadi harus berpikir dua kali sebelum mengunduh RedNote. EFF memiliki kekhawatiran serupa tentang aplikasi berbasis AS seperti Facebook.”
Ia menambahkan, orang-orang yang mencari aplikasi jejaring sosial alternatif harus berhati-hati tentang dampak privasi dan keamanan dari berbagi informasi dengan aplikasi yang belum pernah mendapat pengawasan publik di luar Tiongkok.
“Ini tentu bukan platform yang menghargai kebebasan berbicara, namun aplikasi yang disensor ketat, dikontrol lebih ketat ketimbang jejaring sosial sejenis. Ini juga bukan platform yang akan melindungi pengguna dari pengawasan karena berbagi data dengan jaringan Facebook dan Google,” demikian kata Quintin.
-

Ekonomi China Mulai Melemah, Deflasi Ancaman Terbesar – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, CHINA – China mungkin menghadapi siklus deflasi terpanjang sejak tahun 1960-an.
Demikian peringatan yang diberikan para ekonom.
Peringatan itu muncul di tengah upaya para pembuat kebijakan ekonomi China meluncurkan langkah-langkah baru yang bertujuan merangsang ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Mengapa Hal Ini Penting
China sebenarnya telah berjuang untuk menstabilkan ekonominya sejak berakhirnya pembatasan ketat era pandemi “nol-Covid” yang diberlakukan Presiden China Xi Jinping.
Setelah itu China dihantam oleh berbagai hambatan ekonomi seperti pasar perumahan yang lesu, sektor yang menyumbang sebanyak 70 persen kekayaan rumah tangga.
Sementara itu, upah yang rendah dan ketidakpastian ekonomi telah membuat konsumen bersikap hati-hati, yang selanjutnya menekan harga.
Meski biro statistik China melaporkan negara tersebut telah mencapai target pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) berdasarkan kinerja kuartal keempat yang lebih kuat dari perkiraan pada hari Jumat.
Para analis menunjukkan deflasi yang pada tahun 2024 berlanjut untuk tahun kedua berturut-turut.
Kondisi ini terus menghadirkan ancaman jangka panjang terhadap pemulihan ekonomi negara itu.
Apa yang Perlu Diketahui
Jajak pendapat Bloomberg yang melibatkan 15 analis memperkirakan deflator PDB, metrik umum perubahan harga dalam suatu perekonomian, akan mencapai 0,2 persen tahun ini.
Deflator PDB, yang mengukur perubahan tingkat harga dengan membandingkan PDB nominal (disesuaikan dengan inflasi) dengan PDB riil (harga konstan), akan mencapai -0,2 persen tahun ini.
Dibandingkan dengan kenaikan harga tahunan rata-rata sebesar 3,4 persen selama dekade sebelum pandemi.
Biro statistik melaporkan kenaikan 0,2 persen dalam indeks harga konsumen (IHK) untuk tahun 2024.
Kenaikan ini menunjukkan beberapa kemajuan dalam menaikkan harga, tetapi masih jauh dari tingkat inflasi yang ingin dicapai China untuk merevitalisasi permintaan domestik dan momentum ekonomi.
JP Morgan Chase & Co. dan pemberi pinjaman Wall Street lainnya yang dikutip oleh Bloomberg memperkirakan siklus deflasi akan berlanjut tahun ini.
Menandai periode terpanjang sejak era Lompatan Jauh ke Depan di bawah pemimpin Komunis China Mao Zedong, yang kebijakannya menyebabkan kelaparan yang menewaskan puluhan juta orang.
Negara tersebut mencapai target PDB sekitar 5 persen tahun lalu, dengan ekspansi 5,4 persen yang lebih baik dari yang diharapkan pada kuartal keempat.
Namun, banyak ekonom—termasuk mantan pejabat nomor 2 Tiongkok Li Keqiang—telah meragukan angka pertumbuhan resmi Tiongkok.
Topik yang sensitif bagi Presiden Xi Jinping dan telah membuat beberapa ekonom papan atas dalam masalah.
Frederic Neumann, kepala ekonom Asia di HSBC Holdings Plc di Hong Kong, mengatakan kepada Bloomberg.
“Stimulus, stimulus, stimulus, khususnya di sisi fiskal, sangat dibutuhkan di Tiongkok. Kami telah melihat di negara-negara lain diperlukan dorongan kebijakan yang besar untuk keluar dari disinflasi secara permanen. Dan itu adalah sesuatu yang kami pikir akan terjadi secara bertahap di Tiongkok, tetapi memang sangat bertahap.”
Disinflasi adalah penurunan laju inflasi.
Kang Yi, direktur Biro Statistik Nasional Tiongkok, mengatakan “Ada perubahan positif dalam situasi harga. Permintaan pasar meningkat, yang menyebabkan harga kembali naik. Dari perspektif harga konsumen, CPI (indeks harga konsumen) naik pada kuartal keempat, terutama karena dampak penurunan harga pangan, yang lebih mencerminkan hubungan antara penawaran dan permintaan, CPI inti naik selama tiga bulan berturut-turut.”
Apa yang terjadi selanjutnya
Langkah ini dilakukan menjelang Tahun Baru Imlek, saat banyak konsumen Tiongkok menghabiskan uang untuk membeli hadiah bagi anggota keluarga, serta bepergian mengunjungi kampung halaman atau ke tempat-tempat liburan di seluruh Tiongkok dan sekitarnya.
Para pemimpin Tiongkok berharap paket stimulus senilai $1,4 triliun yang diumumkan pada bulan September akan membantu mengembalikan perekonomian ke posisi yang lebih kuat tahun ini.
Dan Presiden Xi Jinping telah menyerukan tindakan proaktif tambahan untuk ke depannya.
-
TikTok Diberi Waktu untuk Jual Sahamnya Jelang Pelarangan di AS
Bisnis.com, JAKARTA – Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat memutuskan memberikan waktu hingga Minggu bagi TikTok untuk dijual kepada perusahaan Amerika atau akan dilarang beroperasi.
Melansir dari Reuters, keputusan ini datang setelah Kongres AS mengesahkan hukum tersebut dengan dukungan bipartisan pada tahun lalu dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.
Para hakim memutuskan bahwa putusan ini tidak melanggar Amandemen Pertama Konstitusi AS yang melindungi kebebasan berbicara.
Putusan ini menjadi pukulan bagi TikTok serta bagi mantan Presiden Donald Trump, yang telah berupaya mempertahankan aplikasi tersebut selama masa jabatannya.
Trump, yang baru saja menjabat kembali pada hari Senin, sempat meluncurkan upaya pertama untuk melarang TikTok, meski gagal. Dia kini berusaha menemukan solusi yang memungkinkan aplikasi tersebut bertahan di AS.
Dengan batas waktu yang semakin dekat, pertanyaan utama yang muncul adalah apakah Presiden Biden atau Pemerintahan Trump yang akan datang akan memberikan perpanjangan waktu bagi TikTok untuk menemukan pembeli potensial.
Namun beberapa anggota parlemen, seperti Senator Chuck Schumer, menyerukan agar upaya ini terus dilanjutkan, demi memastikan aplikasi tersebut dapat dijual kepada pihak Amerika dan terhindar dari pengaruh China.
“Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan TikTok tetap berjalan, agar jutaan kreator dapat terus berkarya,” kata Schumer.
Sementara itu, Perwakilan Republik John Moolenaar menyatakan bahwa ByteDance harus segera datang ke meja perundingan untuk menyelamatkan aplikasi tersebut dan menghindari masalah lebih lanjut terkait pengaruh dari pemerintah China
Di sisi lain, para anggota parlemen dari kedua kubu memberikan apresiasi terhadap putusan ini.
Perwakilan Demokrat Frank Pallone menyatakan bahwa keputusan ini mengirimkan pesan tegas mengenai perlindungan terhadap warga Amerika dari potensi ancaman yang ditimbulkan oleh aplikasi yang dikendalikan oleh pihak asing.
“Keputusan bulat Mahkamah Agung mengirimkan pesan yang jelas. Melindungi Warga Amerika dari Undang-Undang Aplikasi yang Dikendalikan Musuh Asing adalah hukum negara ini,” ucapnya.
Lebih lanjut, Senator Republik Tom Cotton menekankan bahwa keputusan ini merupakan langkah penting untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok.
-

Menikmati Kedamaian dengan Seruput Teh di Song Cha Xie, Nan Lian Garden Hong Kong
Hong Kong, Beritasatu.com – Di tengah gemuruh kehidupan perkotaan Hong Kong, Nan Lian Garden menawarkan kedamaian untuk menenangkan jiwa. Terletak di Diamond Hill, Kowloon, kedua tempat ini menjadi destinasi untuk melarikan diri sejenak dari hiruk-pikuk kota.
Beritasatu.com mendapatkan kesempatan dari Hong Kong Tourism Board (HKTB) untuk mengunjungi Nan Lian Garden pada Rabu (15/1/2025). Dengan luas 3,5 hektare, Nan Lian Garden adalah taman bergaya tradisional Dinasti Tang yang dibangun dengan teliti.
Setiap elemen, mulai dari struktur kayu khas, batuan unik, hingga pohon-pohon tua yang menghiasi taman, membawa kedamaian dalam hati. Taman ini memadukan keindahan alam dengan filosofi Tiongkok yang mendalam.
Pavilion of Absolute Perfection, Nan Lian Garden, Hong Kong. – (Beritasatu.com/Thomas Rizal)
Dihiasi dengan jalur-jalur melewati pohon pinus, cemara, dan tanaman berbunga, keberadaan pagoda emas yang disebut Pavilion of Absolute Perfection di tengah kolam teratai terlihat sangat mempesona.
Song Cha Xie, Nan Lian Garden, Hong Kong. – (Beritasatu.com/Thomas Rizal)
Daya tarik utama dari tempat ini ialah Song Cha Xie, rumah teh yang menawarkan pengalaman menikmati teh China di tengah kolam dan taman yang sejuk. Pengunjung juga dapat mempelajari seni dan budaya minum teh yang sudah mengakar dan menjadi salah satu simbol harmonisasi adat Tiongkok.
Di samping Nan Lian Garden, tedapat Chi Lin Nunnery yang menjadi kompleks kuil Buddha. Melalui Mountain Gate, pengunjung akan disambut oleh suasana tenang yang dikelilingi oleh kolam teratai dan bonsai.
Setiap sudut di nunnery ini dirancang dengan harmonis, menciptakan rasa damai yang begitu mendalam. Dengan akses mudah dari Stasiun MTR Diamond Hill, Nan Lian Garden menawarkan suasana yang sangat tenang, jauh dari kebisingan kota.
-
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Tewas
Qatar, salah satu mediator utama gencatan senjata, mengumumkan Israel dan Hamas telah menyetujui perjanjian gencatan senjata. Hal ini terjadi seusai lebih dari 460 hari perang yang menghancurkan Gaza, dikutip Al Jazeera, Jumat (17/1).
Mulai berlaku Minggu, 19 Januari 2025
Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani mengatakan pada Rabu (15/1) bahwa perjanjian gencatan senjata akan mulai berlaku pada Minggu, (19/1). Namun, dia menambahkan, upaya untuk menerapkan langkah-langkah genjatan senjatan tersebut antara Israel dan Hamas terus berlanjut.
Menurut pernyataan dari kantor PM Israel, jika disetujui oleh pemerintah dan kabinet Israel, kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas dapat dilanjutkan sesuai jadwal yang direncanakan. Selain itu, para tawanan bakal dibebaskan paling cepat pada Minggu (19/1) mendatang.
Hamas: Rakyat Palestina tak akan lupa
Sebelumnya, di sisi lain, Anggota biro politik Hamas Khalil Al Hayya mengatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan melupakan siapa pun yang mengambil bagian dalam perang genosida.
“Apa yang dilakukan Israel dan para pendukungnya—mulai dari perang genosida brutal hingga kejahatan mirip Nazi—akan tetap terpatri dalam ingatan rakyat kami dan dunia sebagai genosida paling keji di era modern,” tutur dia dalam konferensi pers, Rabu (15/1), menukil Anadolu, Jumat (17/1).
Dia juga menyebut adanya sikap terhormat dari semua negara yang mendukung mereka di berbagai bidang, terutama Turki, Afrika Selatan, Aljazair, Rusia, Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia.
“Masyarakat kami berdiri teguh di tanah mereka, tidak melarikan diri atau bermigrasi, dan bertindak sebagai perisai pelindung bagi perlawanan mereka,” pungkas Khalil Al Hayya.
-

Percakapan Trump dan Xi Jinping Jelang Pelantikan Presiden AS: Apa yang Dibahas? – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Pada 17 Januari 2025, Presiden Terpilih AS, Donald Trump, melakukan percakapan penting dengan Presiden China, Xi Jinping.
Percakapan ini menjadi sorotan mengingat isu-isu global yang dihadapi kedua negara, termasuk pelarangan TikTok dan masalah Taiwan.
Salah satu topik yang menjadi fokus dalam pembicaraan adalah pelarangan penggunaan TikTok di Amerika Serikat.
Mahkamah Agung AS baru saja memutuskan untuk mempertahankan undang-undang yang mengharuskan pemilik TikTok, ByteDance, untuk melepaskan aset mereka di AS.
Jika tidak, TikTok dapat diblokir karena alasan keamanan nasional.
Dalam hal ini, Trump menyampaikan harapannya untuk menyelesaikan masalah ini.
Apa Saja Isu Lain yang Dibahas?
Selain TikTok, Trump juga membahas beberapa isu lain yang berkaitan dengan hubungan bilateral, termasuk menyeimbangkan perdagangan dan masalah fentanyl.
Dia menekankan pentingnya kerja sama dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan aman, yang disetujui oleh Xi Jinping.
Xi juga menegaskan bahwa hubungan antara kedua negara harus dimulai dengan positif.
Lembaga siar Tiongkok, CCTV, melaporkan bahwa Xi menyebut masalah Taiwan sebagai prioritas dalam pembicaraan mereka.
Mengapa Taiwan Menjadi Sorotan?
Taiwan merupakan topik sensitif bagi Tiongkok, yang menganggap pulau tersebut sebagai bagian dari wilayahnya.
Dalam percakapan tersebut, Xi mengungkapkan kekhawatirannya dan berharap bahwa Amerika Serikat akan menangani isu Taiwan dengan hati-hati.
Baik Trump maupun Xi menyiratkan bahwa meskipun terdapat perbedaan, hubungan perdagangan antara kedua negara seharusnya saling menguntungkan tanpa adanya konfrontasi atau konflik.
Ini merupakan percakapan telepon pertama antara keduanya sejak pemilihan Trump pada bulan November.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
-

Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi Negara Berkembang Melambat Tahun Ini – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank Dunia meminta negara-negara berkembang agar bersiap menghadapi tahun-tahun yang lebih sulit di masa datang.
Bank Dunia menyatakan, pertumbuhan ekonomi negara berkembang menunjukkan tanda-tanda perlambatan dan hanya sedikit negara yang akan naik dari status berpenghasilan rendah ke status berpenghasilan maju dalam 25 tahun ke depan.
Itu berarti ratusan juta orang diperkirakan akan tetap menderita kemiskinan ekstrem, kelaparan dan kekurangan gizi.
“Negara-negara berkembang, yang memulai abad ini dengan lintasan untuk menutup kesenjangan pendapatan dengan negara-negara terkaya, semakin tertinggal,” ujar Indermit Gill, kepala ekonom Bank Dunia dilansir Business Time,
Bank tersebut mencatat dalam laporan tersebut bahwa ekonomi pasar berkembang dan negara berkembang – yang meliputi Tiongkok, India, dan Brasil berkontribusi sekitar 60 persen dari pertumbuhan global sejak tahun 2000, dua kali lipat dari pangsa mereka pada tahun 1990.
Namun, mereka kini menghadapi ancaman eksternal dari langkah-langkah proteksionis dan fragmentasi geopolitik, serta hambatan dalam menerapkan reformasi struktural.
Laju negara-negara berpendapatan rendah dan negara dengan pendapatan nasional bruto per kapita sekitar 3 dolar AS per hari mengalami stagnasi.
Menurut Bank Dunia, perekonomian dunia diperkirakan melandai, tumbuh 2,7 persen pada tahun ini dan tahun depan, tidak berubah dari proyeksi sebelumnya pada bulan Juni.
Angka tersebut bahkan berada di bawah rata-rata 3,1 persen sebelum pandemi Covid-19, terlalu lemah untuk membantu negara-negara miskin mengejar ketertinggalan dari negara-negara kaya.
Perlambatan ekonomi ini terjadi usai terjadinya gangguan pada komoditas dan rantai pasokan imbas ketegangan geopolitik pasca perang Rusia di Ukraina sejak 2022, lalu perang Israel melawan Hamas dan Hizbullah sejak tahun lalu.
Masalah ini semakin diperparah dengan adanya perubahan kebijakan perdagangan yang diterapkan Presiden terpilih AS Donald Trump, meningkatnya persaingan antara AS dan Tiongkok hingga menciptakan tekanan dalam perdagangan global.
Serangkaian masalah ini yang membuat tekanan pada pertumbuhan ekonomi dunia khususnya negara-negara berkembang.
Bahkan sejak tahun 2000, masih ada 26 negara yang mengalami stagnasi akibat pertumbuhan yang lemah.
“Negara-negara berkembang tidak seharusnya berilusi tentang perjuangan yang akan datang: 25 tahun ke depan akan menjadi pekerjaan rumah yang lebih berat dari 25 tahun terakhir,” tulis Gill.