kab/kota: Tiongkok

  • Tetangga RI Gandeng China Garap Kereta Cepat Lintas Negara Rp 204 T

    Tetangga RI Gandeng China Garap Kereta Cepat Lintas Negara Rp 204 T

    Jakarta

    Thailand bersama China menggarap proyek kereta cepat. Proyek kereta cepat ini merupakan kerja sama bilateral unggulan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusung Presiden China Xi Jinping dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2030.

    Juru Bicara Pemerintah Thailand Jirayu Houngsub mengatakan saat ini lebih dari sepertiga konstruksi telah selesai di ruas yang menghubungkan kota Bangkok dengan Nakhon Ratchasima, Thailand. Ruas yang menghubungkan Nong Khai dengan perbatasan Laos siap beroperasi pada 2030.

    Sementara saat ini jalur kereta cepat yang menghubungkan dari Ibu Kota Laos Vientiane ke kota Kunming China sudah mulai beroperasi. Biaya membangun jalur itu senilai US$ 6 miliar.

    Sebagai informasi, pembangunan jalur kereta cepat tersebut menghubungkan Nong Khai di Thailand dengan China, melalui Vientiane. Adapun total biaya yang dibutuhkan Thailand untuk membangun jalur tersebut sebesar 434 miliar baht atau setara US$ 12,6 miliar atau sekitar Rp 204,1 triliun (kurs Rp 16.200).

    “Ini adalah kesempatan bagi Thailand untuk terhubung dengan ekonomi global,” kata Jirayu, dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (29/1/2025).

    Jirayu menjelaskan proyek tersebut menguntungkan bagi Thailand lantaran dapat menjadikan Negeri Gajah Putih itu sebagai pusat logistik.

    Pengumuman pembangunan jalur kereta cepat ini muncul setelah China mendesak Thailand untuk mempercepat pembangunan jalur kereta. Pembahasan mengenai jalur kereta cepat ini diawali kesepakatan Thailand serta China menandatangani perjanjian pembangunannya pada tahun 2017.

    Kedua negara awalnya sepakat untuk target operasional proyek tersebut pada 2021, namun pembangunan tertunda karena tidak ada kata sepakat soal pembiayaan dan desain, serta pandemi COVID-19.

    Melansir dari situs resmi Pemerintah Thailand, rute kereta cepat Thailand-Tiongkok, Seksi 1, Bangkok-Nakhon Ratchasima memiliki jarak total 250,77 kilometer. Rute tersebut dibagi menjadi beberapa jenis rute, seperti rute layang sepanjang 188,68 kilometer, rute sebidang sepanjang 54,09 kilometer, terowongan sepanjang 8 kilometer dengan dua terowongan, yakni di Distrik Muak Lek dan di Waduk Lam Takong.

    Rencananya, proyek ini terdiri dari enam stasiun, yakni Terminal Pusat Krung Thep Aphiwat, Stasiun Don Mueang, Stasiun Ayutthaya, Stasiun Saraburi,Stasiun Pak Chong, dan Stasiun Nakhon Ratchasima. Per 25 Desember 2024, progres pengembangan di jalur tersebut mencapai 39.48%.

    Tonton juga Video: Kereta Cepat Hubungkan Berlin-Paris dalam 8 Jam

    (hns/hns)

  • Italia dan Irlandia Ambil Langkah Tegas, DeepSeek Diduga Bawa Data Pengguna ke China

    Italia dan Irlandia Ambil Langkah Tegas, DeepSeek Diduga Bawa Data Pengguna ke China

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Italia dan Irlandia mengirim surat kepada Deepseek meminta pertanggungjawaban atas pengelolaan data pengguna yang dilakukan platform kecerdasan buatan (AI) asal China tersebut.

    Deepseek memiliki waktu 20 hari untuk memberi tanggapan. Pada saat bersamaan aplikasi tersebut hilang dari play store di kedua negara. 

    Komisi Perlindungan Data Irlandia mengirim catatan kepada DeepSeek untuk meminta perincian mengenai bagaimana data warga negara di Irlandia diproses oleh perusahaan tersebut. 

    “Komisi Perlindungan Data (DPC) telah menulis surat kepada DeepSeek untuk meminta informasi mengenai pemrosesan data yang dilakukan terkait dengan subjek data di Irlandia,” kata seorang juru bicara, dilansir dari Techcrunch, Kamis (30/1/2025). 

    Surat dari DPA Irlandia dikirim kurang dari 24 jam setelah pengawas perlindungan data di Italia mengirim catatan serupa kepada perusahaan tersebut. DeepSeek belum menanggapi kedua permintaan tersebut secara publik. Namun, aplikasi selulernya tidak lagi muncul di toko aplikasi Google dan Apple di Italia.

    Langkah Italia tersebut tampaknya merupakan langkah besar pertama dari salah satu lembaga pengawas tersebut sejak DeepSeek menjadi sangat viral dalam beberapa hari terakhir.

    Euroconsumers, sebuah koalisi kelompok konsumen di Eropa, telah mengajukan keluhan kepada Otoritas Perlindungan Data Italia terkait dengan cara DeepSeek menangani data pribadi terkait dengan GDPR , kerangka kerja regulasi perlindungan data di Eropa. 

    Kebijakan Deepseek yang dicurigai membawa data pengguna ke ChinaPerbesar

    DPA Italia mengonfirmasi hari ini bahwa mereka kemudian menulis surat kepada DeepSeek dengan permintaan informasi. “Data jutaan orang Italia terancam.” DeepSeek memiliki waktu 20 hari untuk menanggapi.

    Dua detail utama tentang DeepSeek yang banyak diperhatikan adalah bahwa layanan ini dibuat dan beroperasi di China. Berdasarkan kebijakan privasinya , ini mencakup informasi dan data yang dikumpulkan dan disimpan DeepSeek, yang juga disimpan di negara asalnya.

    DeepSeek juga secara singkat mencatat dalam kebijakannya bahwa ketika mentransfer data ke Tiongkok dari negara tempat DeepSeek digunakan, hal itu dilakukan “sesuai dengan persyaratan hukum perlindungan data yang berlaku.”

    Dampak

    Sebelumnya, Founder dan CEO Momentum Work Jianggan Li mengatakan pada Senin (27/1/2025) indeks Nasdaq anjlok lebih dari 3%, dengan salah satu penyebab diduga karena investor khawatir bahwa DeepSeek mampu mengalahkan dominasi Nvidia.

    Momentum Work pun mengungkapkan sejumlah data berdasarkan wawancara singkat dengan beberapa peneliti dan CTO perusahaan AI di China guna mencari tahu perihal DeepSeek.
    Jianggan mengatakan DeepSeek adalah chatbot LLM pertama yang dapat digunakan dengan cepat, dan menunjukkan proses penalaran yang lengkap. 

    Sebagai perbandingan, ChatGPT lambat, berhalusinasi, buruk dalam pencarian daring realtime, dan sering kali terlalu konservatif dalam memberi respons. Pengguna China juga kesulitan mengakses ChatGPT dan banyak bergantung pada stabilitas VPN. 

    “Meski demikian, pengalaman menunjukkan bahwa GPT o1 secara keseluruhan masih memiliki logika yang lebih baik. Untuk penggunaan bisnis, ChatGPT API masih yang terbaik di pasaran lebih stabil, meskipun sangat mahal dibandingkan dengan Deepsek,” kata Jianggan dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025),

    Jianggan mengatakan bahwa kehadiran Deepseek sudah diprediksi sejak tahun lalu. Kegigihan China melatih model AI berbiaya murah dan upaya kompetitif mereka untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan AI di global mendorong China meramu teknologi AI pesaing ChatGPT. 

  • Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19    
        Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19

    Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19 Fakta-fakta CIA Bersikeras Tuduh Lab Wuhan Jadi Sumber Pandemi COVID-19

    Jakarta

    Sejak awal COVID-19 merebak, para pimpinan politik, spesialis penyakit menular, hingga masyarakat awam ramai-ramai memperdebatkan asal muasal virus SARS-CoV-2 tersebut.

    Walhasil, hingga kini muncul dua hipotesis atau dugaan sumber COVID-19. Pertama, virus berpindah dari hewan ke manusia di pasar basah Wuhan, tempat virus pertama kali teridentifikasi. Kemungkinan kedua, bocor dari laboratorium Wuhan, yakni Institut Virologi Wuhan.

    Meski begitu, hingga kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berulang kali memastikan asal muasal COVID-19 lebih mungkin terjadi secara ilmiah, yakni loncatnya virus yang bermula dari kelelawar ke hewan lain, hingga akhirnya menular ke manusia.

    Pernyataan WHO tersebut juga masih diperdebatkan, terutama dari pihak Amerika Serikat. Salah satunya dari Badan Intelijen AS (CIA). Pada 25 Januari 2025, CIA mengungkap COVID-19 lebih mungkin berasal dari kebocoran laboratorium, ketimbang terjadi penularan secara alami, seperti dari kelelawar atau hewan lain, di pasar basah Wuhan.

    Dikutip dari TIME, kesimpulan tersebut sebenarnya tidak berasal dari bukti baru. Hanya didapatkan dari tinjauan ulang terhadap data yang ada. Hal ini menandakan analisis CIA didasarkan pada data yang tidak lengkap.

    Oleh karena itu, CIA mengatakan akan terus mengevaluasi setiap laporan intelijen baru yang kredibel atau informasi sumber terbuka yang dapat mengubah penilaian CIA. Pengumuman CIA merupakan pukulan keras bagi China, yang telah lama bersikeras menekankan laboratorium Wuhan bukan sumber COVID-19.

    Menanggapi pengumuman CIA, pemerintah China buka suara.

    “Penelusuran asal-usul adalah masalah sains dan penilaian apa pun tentangnya harus dibuat dalam semangat berbasis sains dan oleh para ilmuwan. Sangat tidak mungkin pandemi itu disebabkan oleh kebocoran laboratorium,” kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning pada konferensi pers.

    “AS perlu segera berhenti mempolitisasi dan menjadikan penelusuran asal-usul sebagai senjata, dan berhenti menjadikan orang lain kambing hitam.”

    Latar belakang politik

    Hanya satu hari sebelum pernyataan CIA, direktur lembaga yang baru saja dilantik, John Ratcliffe, mengisyaratkan posisi baru tentang asal-usul COVID-19 akan segera diambil.

    “Salah satu hal yang sering saya bicarakan adalah mengatasi ancaman dari China di sejumlah bidang, dan itu kembali ke mengapa satu juta orang Amerika meninggal dan mengapa Badan Intelijen Pusat telah duduk di pinggir lapangan selama lima tahun dengan tidak membuat penilaian tentang asal-usul COVID,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Breitbart News.

    “Itu hal yang baru bagi saya.”

    Pendekatan konfrontatif terhadap Beijing itu konsisten bagi Ratcliffe, yang menjabat sebagai Direktur Intelijen Nasional selama masa jabatan pertama Presiden Donald Trump. “Kebocoran laboratorium adalah satu-satunya teori yang didukung oleh sains, intelijen, dan akal sehat,” katanya pada, 2023.

    Posisi yang baru diumumkan itu melampaui batas politik. Temuan itu dicapai selama hari-hari terakhir pemerintahan Biden, di bawah kepala CIA saat itu William Burns, menurut laporan oleh New York Times, dan Ratcliffe memerintahkan agar temuan itu dideklasifikasi dan dirilis.

    Perdebatan sengit

    Pada awal pandemi 2021, Organisasi Kesehatan Dunia mencapai kesimpulan berbeda. Melalui kerja sama dengan ahli epidemiologi China, mereka melakukan kajian mendalam tentang kemungkinan asal-usul virus COVID-19 dan melihat penularan alami dari hewan inang ke manusia sebagai rute penularan yang paling mungkin terjadi.

    Kontaminasi rantai dingin pasokan makanan, dengan virus yang mungkin bertahan di makanan dingin pada suatu tempat dalam jalur produksi serta pengiriman, juga dipertimbangkan. Teori laboratorium tidak banyak mendapat perhatian.

    “Penularan melalui insiden laboratorium dianggap sebagai jalur yang sangat tidak mungkin,” demikian simpulan laporan tersebut.

    Mao Ning, juru bicara kementerian luar negeri, mengutip temuan itu dalam konferensi persnya pada 27 Januari, yang menggambarkannya sebagai kesimpulan resmi yang dicapai oleh para ahli misi gabungan WHO-China berdasarkan sains setelah kunjungan lapangan mereka ke laboratorium di Wuhan dan komunikasi mendalam dengan para peneliti.

    Namun, ini bukanlah kesimpulan akhir. Para ilmuwan dari AS dan tempat lain tidak memiliki peran dalam penelitian itu, dan penelitian itu dilakukan saat pandemi masih memanas, dengan banyak hal tentang virus itu yang masih belum diketahui. Pada 2023, Departemen Energi AS (DOE) mencapai kesimpulan yang mirip dengan kesimpulan CIA yang baru, bahwa kebocoran laboratorium menjadi penyebab pandemi, meskipun mereka juga dapat mengatakannya dengan keyakinan yang rendah.

    Pada tahun yang sama, mantan Direktur FBI Christopher Wray menyuarakan kesimpulan DOE, meskipun dengan sedikit lebih percaya diri, mengatakan kepada Fox News, “FBI telah lama menilai bahwa asal mula pandemi kemungkinan besar adalah potensi insiden laboratorium di Wuhan.”

    Kementerian luar negeri China juga menyerang balik saat itu. “Dengan mengulang teori kebocoran laboratorium,” kata Mao Ning, “AS tidak akan berhasil mendiskreditkan Tiongkok, dan sebaliknya, hal itu hanya akan merusak kredibilitasnya sendiri.”

    NEXT: Mengapa AS ‘Bersikeras’ Tuduh Lab Wuhan?

    Masalah dengan posisi kebocoran laboratorium adalah bahwa AS tidak pernah memiliki akses ke laboratorium Wuhan dan dengan demikian tidak dapat mencapai jawaban yang pasti selama lebih dari lima tahun. Sekarang setelah CIA akhirnya sampai pada kesimpulan, tidak semua ilmuwan yakin dengan apa yang telah dilaporkan, melihat hasilnya sebagai sumber ilmiah yang tipis.

    “Kami memiliki setidaknya setengah lusin makalah ilmiah di jurnal ilmiah terbaik, termasuk Cell dan Science, yang secara meyakinkan menunjukkan bagaimana virus SARS-2 muncul melalui penularan zoonosis,” kata Dr. Peter Hotez, dekan Sekolah Kedokteran Tropis Nasional di Baylor College of Medicine, dalam email kepada TIME. “

    “Sebaliknya, saya belum melihat satu pun makalah ilmiah yang diterbitkan tentang kebocoran laboratorium, bahkan tidak ada penjelasan ilmiah yang serius [tentang] bagaimana hal itu bisa terjadi mengingat bukti ilmiah yang ada hingga saat ini. Jadi saya tidak mengerti bagaimana CIA sampai pada kesimpulannya.”

    Perdebatan ini lebih dari sekadar perdebatan akademis. Jika virus memang menyebar di pasar basah Wuhan, tujuh juta kematian di seluruh dunia yang diakibatkannya menjadi alasan kuat untuk mengatur interaksi kita dengan ekosistem dengan lebih baik, seperti di pasar makanan luar ruangan. Sebaliknya, jika pandemi adalah hasil dari apa yang terjadi di laboratorium, maka China, AS, dan negara lain yang melakukan rekayasa biologis seperti itu sangat membutuhkan pengawasan lebih untuk membuat laboratorium ini lebih aman.

    Seperti yang telah diperdebatkan para ilmuwan selama bertahun-tahun, yang terpenting adalah mencegah dua kemungkinan tersebut terjadi di masa depan, terlepas dari bagaimana COVID-19 berasal.

    Simak Video “Video: Respons China ke WHO soal Tudingan Tutupi Data Asal-usul COVID-19”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Kisah Ko Ayu dan Barongsai, Sempat Dilarang di Era Soeharto Hingga Kembali Banjir Rezeki Saat Imlek – Halaman all

    Kisah Ko Ayu dan Barongsai, Sempat Dilarang di Era Soeharto Hingga Kembali Banjir Rezeki Saat Imlek – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Yunardi, seorang pelatih barongsai, kebanjiran rezeki setiap perayaan Tahun Baru Cina atau Imlek. 

    Warga Glodok, Tamansari, Jakarta Barat biasa disapa Ko atau Koko Ayu.

    Tidak sulit mencari lokasi rumah pria berusia 75 tahun ini.

    Cukup menyebut nama Ko Ayu, warga sekitar langsung tahu.

    Ko Ayu diketahui selain berprofesi sebagai pelatih barongsai, ia juga merupakan mantan Ketua RT 002/003 di kawasan tempat tinggalnya. 

    Warga setempat bakal langsung memberikan petunjuk arah menuju sebuah rumah yang berada di pinggir aliran Kali Krukut bila menanyakannya.

    Rumahnya tampak sederhana. Didominasi cat berwarna biru.

    Di sebelah pintu masuknya tampak seng dan beberapa barang rongsok menumpuk.

    Jika sedikit mengintip ke dalam melalui pintu masuk, rumah Ko Ayu penuh dengan ragam perabotan yang meski terlihat berantakan tapi semuanya seperti tertata sesuai tempatnya.

    Saat ditemui Tribunnews.com, Rabu (29/1/2025), ia baru saja menyelesaikan tugasnya menjadi penampil pertunjukkan barongsai. 

    Ada empat acara yang harus Ko Ayu dan timnya hadiri hari ini.

    Satu kali pertunjukkan, mereka disewa dengan harga Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta. 

    Menurutnya, nomial itu masih masuk dalam standar harga yang murah mengingat tim Ko Ayu terdiri dari 12 hingga 14 orang. 

    “Murah lah, Rp 3,5 sampai 4 juta. Satu tim, kurang lebih (anggota) 12 sampai 14 lah,” ujarnya. 

    Selain menjadi penampil tarian tradisional Tiongkok, sehari-harinya anggota tim Ko Ayu merupakan pekerja kantoran dan ada juga yang berkerja sebagai driver ojek daring.

    Dalam perayaan Imlek 2025 ini, Ko Ayu dan timnya bakal kecipratan rezeki untuk beberapa hari ke depan. 

    Pasalnya, panggilan demi panggilan untuk Ko Ayu menampilkan aksi barongsai masih terus berlanjut hingga perayaan hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek atau Cap Go Meh. 

    Latihan di Vihara dan Sekolah 

    Sehari-hari Ko Ayu melatih timnya di beberapa kawasan vihara.

    Ia sudah bergelut dengan dunia barongsai sejak tahun 70-an. 

    Selain itu, seminggu sekali, ia disewa pihak sekolah untuk mengajar hal serupa kepada para siswa.

    Ia dibayar Rp 150 ribu per satu kali latihan. 

    Anggota timnya sudah beregenerasi.

    Namun, Ko Ayu masih tampak bugar untuk orang tua seusianya. 

    “Yang udah ngikut lama, yang udah pada berkeluarga, keluar. Jadi masuk generasi baru lagi. Terus aja. Paling dia kuat, bisa ngikut ke saya, 5-6 tahun, kemudian enggak sampai puluhan tahun. Udah berkeluarga, dia setop,” jelas Ko Ayu. 

    Kini timnya tidak hanya mereka yang beretnis Tionghoa saja.

    Ko Ayu membuka pintu selebar-lebarnya bagi siapa saja yang hendak belajar seni yang sudah mulai populer sejak 420-589 Masehi. 

    “Sekarang udah campur. Udah pribumi, udah boleh ikut juga. Anak buah saya saja, pribumnya separuh-separuh, 40-an, 20 pribumi, 20 non-pribumi, campur gitu. Udah milik seluruh bangsa, enggak milik satu etnis,” katanya.

    Sempat Kesal Pertunjukan Barongsai Dilarang di Era Soeharto

    Pertunjukan barongsai sempat dilarang di era Presiden Soehato.

    Pada tahun 1967, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi aktivitas budaya Tionghoa di ruang publik, termasuk perayaan Imlek dan pertunjukan barongsai.

    Larangan itu baru dicabut setelah reformasi, tepatnya tahun 2000 saat Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menghapus Inpres tersebut.

    Sejak itu, barongsai kembali tampil bebas di acara-acara Imlek dan budaya lainnya di Indonesia.

    Ko Ayu sudah akrab dengan dunia barongsai sejak ia menginjak usia 17 tahun.

    Adanya larangan pemerintah kala itu membuatnya kecewa.

    “Dilarang sama Soeharto, dianggap politik. Saya tuh udah jadi pemain, udah umur 17 pada waktu itu. Jadi perkumpulan saya ditutup. Ditutup sampai 30 tahun, 32 tahun. Baru dibuka sama Pak Gus Dur tahun 2002,” kenang Ko Ayu. 

    Padahal menurutnya barongsai murni merupakan sebuah kesenian.

    Ko Ayu menyayangkan langkah Soeharto kala itu, sebab mengafiliasi budaya dengan spektrum politik. 

    “Aduh Soeharto, betul-betul. Padahal barongsai itu cuma kesenian. Enggak ada urusan sama politik, dianggap ada PKC di situ, Partai Komunis Cina. Dianggap perkumpulan itu, jadi ngumpul-ngumpulin orang komunis. Padahal, kita kan bukan Komunis,” tuturnya. 

    Sekarang, Ko Ayu sangat bersyukur atas kebijakan Gus Dur.

    Ko Ayu dapat tumbuh dalam komunitasnya. 

    Bersama-sama kini mereka mempertahankan kebudayaan serta saling membuka pintu rezeki bagi satu sama lain.

  • Warga Bandung Semringah Kunjung TSI Bogor, Liat Perayaan Imlek hingga Panda Raksasa

    Warga Bandung Semringah Kunjung TSI Bogor, Liat Perayaan Imlek hingga Panda Raksasa

    JABAR EKSPRES – Opar (42) pria asal Bandung, mengunjungi Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor bersama keluarga untuk menikmati libur long weekend dan perayaan Imlek.

    Selain sekadar berlibur, ia juga ingin mewujudkan impian kedua anak kembarnya yang ingin melihat Panda secara langsung.

    Di Istana Panda TSI Bogor mereka berkesempatan melihat dua panda, Cai Tao dan Hu Chun.

    Keluarga ini kompak mengenakan pakaian hitam yang serasi, khususnya untuk anak-anak mereka.

    Opar mengatakan, bahwa ini adalah pengalaman pertama mereka mengunjungi TSI Bogor.

    BACA JUGA: Atraksi Barong, Liong, Noodle Festival di Istana Panda dan Staycation Meriahkan Imlek di Taman Safari Bogor

    Kata dia, melihat ekspresi bahagia anak-anaknya yang senang bisa melihat panda membuatnya merasa sangat puas.

    “Senang sekali karena mereka sudah ingin melihat panda sejak di rumah. Makanya, saya bawa mereka ke sini. Ini juga pertama kalinya saya berwisata ke TSI,” ujar Opar saat ditemui di Istana Panda pada Rabu (29/1).

    Sementara itu, Manajer Marcom TSI, Danang Wibowo, menyampaikan bahwa bukan hanya Opar dan keluarganya yang memanfaatkan libur panjang ini.

    Sejak Sabtu (25/1) hingga Rabu (29/1), TSI mencatatkan rata-rata 6.000 hingga 9.000 pengunjung per hari. Angka ini meningkat sekitar 50% dibandingkan hari biasa.

    “Pada hari Senin dan Selasa kemarin, pengunjung bisa mencapai lebih dari 8.000 orang,” ujarnya.

    BACA JUGA: Promo Tiket Harbolnas Taman Safari Bogor, Buy 4 Get 1 Free Hanya Rp1 Jutaan!

    Dalam rangka merayakan Hari Raya Imlek, TSI juga menawarkan promo safari malam dengan harga Rp 810.000 untuk 6 orang.

    Pengunjung yang mengikuti safari malam dapat menikmati pertunjukan spesial yang tidak ada di safari siang, termasuk atraksi akrobatik dan tarian api.

    TSI juga memperpanjang jam operasional hingga pukul 23.00 WIB selama libur Imlek, yang dimulai pada Sabtu, 25 Januari.

    “Atraksi akrobatik Imlek hanya bisa disaksikan di safari malam, termasuk tarian api,” jelasnya.

    Selain safari malam, TSI juga menghadirkan berbagai atraksi, seperti parade Imlek, tarian rakyat Tiongkok, barongsai, dan liong.

    BACA JUGA: Safari Malam di Taman Safari Bogor Edisi Spesial Penutupan Halloween 2024, Catat Harga Tiket Masuknya!

  • Deepseek Bawa Malapetaka, 500 Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Hartanya Imbas AI Murah China – Halaman all

    Deepseek Bawa Malapetaka, 500 Orang Terkaya di Dunia Kehilangan Hartanya Imbas AI Murah China – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harta orang terkaya di dunia, yaitu pendiri Nvidia Corp Jensen Huang dilaporkan anjlok, menguap 108 miliar dolar AS imbas Chatbot DeepSeek.

    Jensen Huang kehilangan kekayaan sebesar 20 persen kekayaannya dalam kurun waktu 24 jam dipicu oleh kehadiran pengembang AI asal China, DeepSeek, yang mengguncang pasar saham global.

    Tak hanya bos Nvidia yang mengalami penyusutan kekayaan, mengutip laporan Bloomberg harta  miliarder lainnya juga ikut amblas gegara DeepSeek diantaranya harta  pendiri Oracle Corp, Larry Ellison yang menyusut 12 persen atau sekitar 22,6 miliar dolar AS.

    Hal serupa juga dialami pendiri Dell Inc, Michael Dell yang turut kehilangan hartanya sebanyak 13 miliar dolar AS, sementara salah satu pendiri Binance Holdings Ltd., Changpeng “CZ” Zhao, merugi 12,1 miliar dolar AS.

    Harta para miliarder dunia ini menguap miliaran dolar usai saham di sektor teknologi mengalami guncangan pasca investor pun ramai-ramai melepas saham teknologi buntut kemunculan DeepSeek.

    DeepSeek yang berkantor pusat di Hangzhou telah mengembangkan model AI sejak 2023, tetapi perusahaan tersebut pertama kali menarik perhatian banyak investor Barat akhir pekan ini karena aplikasi chatbot gratis DeepSeek R1 menduduki puncak tangga unduhan di seluruh dunia.

    DeepSeek kabarnya hanya menghabiskan biaya 5,6 juta dolar AS untuk pengembangannya, menantang narasi banyak perusahaan berbasis di Silicon Valley yang membutuhkan modal besaran untuk mengembangkan model AI canggih.

    Hal ini yang kemudian memicu khawatirkan para pengembang AI hingga para investor pun ramai-ramai melepas saham teknologi, karena mereka beranggapan kehadiran DeepSeek dapat memicu perlombaan teknologi baru antara Amerika Serikat dan Tiongkok, di mana para pemain harus lebih cerdas dan lebih efisien dalam pengembangan AI.

    Keunggulan DeepSeek

    Meski dibuat dari AI murah, namun DeepSeek mampu mengembangkan teknologi AI canggih gratis, menyaingi atau mengungguli pesaing seperti ChatGPT dan Claude dari Anthropic.

    Bahkan beberapa ahli memberikan pujian terhadap performa DeepSeek, dengan investor teknologi terkenal Marc Andreessen menyebutnya sebagai salah satu terobosan paling menakjubkan yang pernah ia lihat. Keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa inovasi AI tidak selalu membutuhkan modal limpahan.

    Salah satu kelebihan DeepSeek adalah mampu melakukan kemampuan analisa data, pemrograman, dan pemecahan logika yang mumpuni. DeepSeek juga dirancang dapat menyelesaikan tugas-tugas kompleks, seperti matematika, pengkodean, dan bahkan dalam uji kompetensi seperti Codeforce, DeepSeek mengungguli ChatGPT-4 dan Llama 3.1.

    Tak hanya itu, DeepSeek juga dirancang dengan arsitektur Mixture-of-Experts (MoE) yang memungkinkan pengguna mendapat kemudahan dalam mengakses tugas tertentu.  Dengan model ini, pengguna akan mendapatkan informasi serta data yang lebih relevan dengan topik yang dicari.

    Berbeda layanan AI lainnya, DeepSeek lebih mengedepankan konsep open-source sehingga pengguna dari seluruh dunia dapat berkontribusi dalam mengakses hingga memodifikasi teknologi ini.

    Kemampuan tersebut menjadikan DeepSeek sebagai salah satu chatbox terobosan terbaru yang akan membantu manusia dalam berbagai hal berkaitan dengan pekerjaan sehari-hari.

    Kendati menghadirkan teknologi canggih namun DeepSeek menawarkan harga yang bisa dibilang cukup terjangkau bagi pengguna. Untuk berlangganan DeepSeek dan mengakses semua fitur yang tersedia, pengguna cukup merogoh kocek mulai dari 0,50 dolar AS per bulan.

    Lebih murah ketimbang biaya langganan aplikasi AI seperti, ChatGPT Pro yang mematok harga sebesar 20 dolar AS per bulan sementara layanan Plus dibanderol 200 dolar AS per tahun untuk Pro.

  • Barongsai Hibur Warga Banda Aceh Saat Imlek

    Barongsai Hibur Warga Banda Aceh Saat Imlek

    Aceh, Beritasatu.com – Penampilan barongsai menjadi hal paling ditunggu saat perayaan Imlek di Banda Aceh. Masyarakat berkumpul di halaman kantor Yayasan Hakka Aceh, Rabu (29/1/2025) menyaksikan atraksi tersebut.

    Selain etnis Tionghoa, masyarakat muslim juga datang beramai-ramai untuk melihat dan menikmati penampilan empat barongsai berkostum singa dari Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Aceh. Puluhan remaja, orang tua dan anak-anak kecil juga antusias menyaksikan tarian tradisional Tiongkok ini. Tak inngin terlewat, mereka ikut mengabadikan momen ini.

    Meski dikenal sebagai Serambi Makkah, di sini barongsai menjadi simbol keberagaman serta toleransi antarumat beragama. Hal itu dibuktikan oleh warga setempat Kezia Azilla. Meski berhijab, dia menjadi bagian dari tim barongsai Aceh.

    “Tentu hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri,” ungkap Kezia.

    Dia pun tidak merasa terdiskriminasi meski tampil mengenakan hijab.

    Atraksi barongsai di Banda Aceh kali ini dijadwalkan dari pagi hingga sore hari. Tentu ini membuat masyarakat memadati lokasi-lokasi yang sudah ditentukan, agar bisa menikmati tarian barongsai lebih lama.

    Bagi mereka, menyaksikan liukan empat kostum singa ini menjadi hiburan tersendiri. Tak hanya menikmati, mereka juga ikut mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphone.

    Ferdi, warga Aceh memboyong keluarganya untuk melihat atraksi ini. Momen ini terbilang langka baginya. Pasalnya jika bukan saat Imlek, maka pentas barongsai di Aceh jangan dimainkan.

  • Apa Perbedaan Imlek dan Cap Go Meh?

    Apa Perbedaan Imlek dan Cap Go Meh?

    Jakarta, Beritasatu.com – Tradisi Tionghoa kaya akan makna dan simbolisme, terutama saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Meskipun keduanya merupakan bagian penting dari budaya Tionghoa, Imlek dan Cap Go Meh memiliki fungsi serta makna yang berbeda.

    Namun, banyak orang belum memahami dengan jelas apa perbedaan antara kedua tradisi ini. Berikut ini penjelasannya yang dikutip dari berbagai sumber, Rabu (29/1/2025).

    Imlek: Awal yang Baru dan Simbol Keharmonisan Keluarga
    Imlek atau Tahun Baru China bukan hanya perayaan sehari saja. Sebaliknya, Imlek merupakan rangkaian perayaan panjang yang memiliki makna mendalam bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Perayaan ini menjadi simbol awal tahun baru dalam kalender lunisolar, yaitu sistem penanggalan yang mengikuti pergerakan bulan dan matahari. Kalender ini digunakan oleh berbagai negara Asia Timur, termasuk Tiongkok, sebagai pedoman untuk menentukan tanggal-tanggal penting, termasuk Imlek.

    Puncak perayaan Imlek terjadi pada hari pertama tahun baru, ketika keluarga besar berkumpul untuk mengadakan makan malam bersama. Tradisi ini tidak hanya menjadi momen untuk mempererat hubungan keluarga, tetapi juga untuk memanjatkan doa kepada para dewa, dewi, dan leluhur. Selain itu, rumah-rumah dihias dengan ornamen khas seperti lampion merah, kertas berisi tulisan doa keberuntungan, dan bunga-bunga yang melambangkan harapan akan tahun yang lebih baik.

    Imlek juga ditandai dengan berbagai kegiatan, seperti memberikan amplop merah (angpau) kepada anak-anak dan orang yang belum menikah sebagai simbol keberuntungan. Suasana penuh kebahagiaan ini berlangsung selama beberapa hari hingga mencapai hari ke-15, yang dikenal sebagai Cap Go Meh.

    Cap Go Meh: Penutup Perayaan dengan Pesona Ritual dan Festival
    Cap Go Meh, yang secara harfiah berarti “malam ke-15” adalah puncak sekaligus penutup dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh memiliki makna khusus sebagai momen penghormatan kepada leluhur dan para arwah. Perayaan ini juga menjadi kesempatan untuk mengucapkan terima kasih atas berkah yang telah diterima dan berharap keberuntungan terus menyertai di masa depan.

    Pada malam Cap Go Meh, berbagai festival besar digelar, terutama di komunitas Tionghoa. Salah satu atraksi yang paling menarik perhatian adalah pertunjukan barongsai dan tarian naga, yang dilakukan dengan penuh semangat untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.

    Selain itu, lampion warna-warni dipasang di berbagai tempat, menciptakan pemandangan indah dan penuh makna simbolis. Lampion-lampion ini melambangkan cahaya yang menerangi jalan menuju masa depan yang cerah.

    Cap Go Meh juga memiliki dimensi sosial dan budaya yang kuat. Di beberapa daerah, perayaan ini menjadi ajang untuk berkumpulnya masyarakat, menikmati makanan khas Tionghoa, dan berbagi cerita. Salah satu makanan khas yang sering ditemui adalah ronde atau tangyuan, bola-bola tepung beras yang melambangkan kebersamaan dan persatuan.

    Makna Historis di Balik Imlek dan Cap Go Meh
    Secara historis, Imlek dipandang sebagai awal tahun baru dalam budaya agraris masyarakat Tionghoa. Perayaan ini menjadi simbol harapan akan panen yang melimpah dan keberuntungan di tahun mendatang.

    Sementara itu, Cap Go Meh memiliki akar ritual yang lebih mendalam, di mana leluhur dan arwah-arwah dihormati melalui berbagai doa dan persembahan. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai dasar dalam budaya Tionghoa, yaitu rasa hormat kepada keluarga dan keseimbangan antara dunia manusia dan spiritual.

    Imlek dan Cap Go Meh merupakan dua tradisi yang saling melengkapi dalam budaya Tionghoa. Imlek menjadi awal dari perayaan yang penuh harapan dan kebahagiaan, sementara Cap Go Meh menjadi penutup yang penuh dengan makna spiritual dan sosial. Keduanya mencerminkan nilai-nilai penting dalam kehidupan masyarakat Tionghoa, seperti kebersamaan, penghormatan kepada leluhur, dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

    Dengan memahami perbedaan dan makna di balik kedua tradisi Imlek dan Cap Go Meh, kita dapat lebih menghargai kekayaan budaya yang diwariskan oleh masyarakat Tionghoa selama ribuan tahun.

  • Polres Mojokerto Kota Perketat Pengamanan di Klenteng Hok Sian Kiong

    Polres Mojokerto Kota Perketat Pengamanan di Klenteng Hok Sian Kiong

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota memperketat pengamanan tempat ibadah Tri Dharma Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto pada Selasa (28/1/2025). Langkah ini diambil guna memastikan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili (2025 Masehi) berjalan aman dan lancar.

    Polres Mojokerto Kota bersama TNI, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, dan elemen masyarakat bersinergi untuk menjamin keamanan selama rangkaian perayaan Imlek. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri secara langsung mendatangi klenteng yang terletak di Jalan PB Sudirman tersebut.

    “Malam ini (Selasa, 28/1/2025), kami bersama Pj Wali Kota Mojokerto dan Sekdakot Mojokerto mengecek langsung kesiapan pengamanan. TNI dan Polri bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga ketertiban selama perayaan Imlek,” ungkap AKBP Daniel S. Marunduri.

    Dalam pengamanan ini, Polres Mojokerto Kota menugaskan 20 personel khusus untuk menjaga Klenteng Hok Sian Kiong pada malam perayaan Imlek. Selain menjaga ketertiban dan keamanan di tempat ibadah, Polres Mojokerto Kota juga mengambil langkah antisipasi terkait arus lalu lintas.

    Untuk menghindari kemungkinan kemacetan di sekitar area klenteng, personel Polres Mojokerto Kota turut ditempatkan di titik-titik strategis sekitar Klenteng Hok Sian Kiong. Selain itu, sterilisasi lokasi sebelum dimulainya perayaan juga dilakukan guna memastikan situasi tetap aman bagi seluruh pihak.

    “Kami menghimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama rangkaian acara berlangsung. Kami, TNI/Polri bersama pemerintah daerah memastikan perayaan Imlek tahun ini berjalan lancar, aman, dan menjadi momentum kebersamaan yang penuh suka cita,” kata AKBP Daniel S. Marunduri.

    Sementara itu, salah satu pengurus Klenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto, Hengky, mengapresiasi upaya pengamanan yang dilakukan oleh TNI/Polri dan Pemerintah Daerah.

    “Imlek tahun ini terasa lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Kami berharap masyarakat dapat menikmati rangkaian acara dengan penuh toleransi dan menjaga keamanan bersama,” ujarnya.

    Klenteng Hok Sian Kiong merupakan salah satu klenteng tertua di Kota Mojokerto. Berdiri sejak abad ke-19, klenteng ini menjadi pusat ibadah bagi umat Tri Dharma yang terdiri dari Konghucu, Taoisme, dan Buddhisme. Nama Hok Sian Kiong sendiri berarti “Istana Dewa Pembawa Berkah”. Bangunan ini memiliki arsitektur khas Tiongkok dengan dominasi warna merah dan ornamen naga yang menghiasi bagian atapnya.

    Sebagai salah satu tempat ibadah bersejarah, Klenteng Hok Sian Kiong tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga pusat budaya dan sejarah bagi masyarakat Tionghoa di Mojokerto. Setiap tahun, perayaan Imlek di klenteng ini selalu berlangsung meriah dengan berbagai ritual keagamaan dan atraksi budaya. [tin/beq]

  • Sejarah Barongsai dari Legenda Monster Nian pada Perayaan Imlek

    Sejarah Barongsai dari Legenda Monster Nian pada Perayaan Imlek

    Jakarta, Beritasatu.com – Tahun Baru Imlek identik dengan warna merah, petasan, dan barongsai. Lalu, bagaimana sejarah barongsai?

    Barongsai, yang dikenal sebagai tarian pengusir roh jahat, sebenarnya memiliki hubungan erat dengan legenda monster Nian.

    Dilansir dari China Highlights, menurut mitos Tiongkok kuno, Nian (年 atau Nianshou 年兽) adalah monster mengerikan yang hidup di dasar laut atau hutan pegunungan. Tubuhnya sebesar gajah, dengan kepala menyerupai singa, tanduk besar, serta deretan gigi tajam yang mencuat.

    Setiap awal musim semi, ketika persediaan makanan habis, Nian muncul di desa-desa untuk memangsa ternak, tanaman, hingga penduduk, terutama anak-anak.  

    Para penduduk hidup dalam ketakutan dan hanya mampu menaruh makanan di depan pintu untuk mengalihkan perhatian Nian dan berusaha memuaskannya. Namun, suatu hari seorang lelaki tua misterius muncul dan menawarkan bantuan.

    Lelaki tersebut menghiasi rumah penduduk dengan kertas merah, menyalakan lilin, mengenakan pakaian serba merah, dan membuat suara ledakan dari bambu yang dibakar.

    Hiasan merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan panjang umur, sementara petasan menjadi simbol perlindungan dari roh jahat.

    Kostum barongsai yang menyerupai singa atau naga diyakini terinspirasi dari penampilan monster Nian. Kostum barongsai biasanya memiliki warna-warna cerah yang dihiasi bulu lembut serta kain berwarna perak atau emas mengilap.

    Dalam penggunaannya, satu kostum barongsai umumnya dimainkan oleh dua orang. Barongsai atau (舞狮 wǔshī) merupakan pertunjukan dengan pakaian atau topeng singa yang berasal dari Tiongkok.

    Pertunjukan barongsai dilakukan untuk mengusir Nian agar tidak mengganggu masyarakat Tionghoa pada tahun baru.
    Namun, legenda lain mengatakan barongsai berasal dari masa dinasti Tang (618-906 M) ketika seorang kaisar bermimpi melihat makhluk berwarna-warni menyerupai singa.

    Setelah terbangun, dia memerintahkan menterinya untuk membuat tiruan dari makhluk yang dianggap akan mendatangkan keberuntungan tersebut. Dari sinilah asal mula singa keberuntungan yang kemudian dikenal sebagai barongsai.

    Dengan demikian, sejarah barongsai lebih dari sekadar hiburan, melainkan menjadi warisan budaya yang terus hidup.