kab/kota: Tiongkok

  • Program Dharma Bhakti Dukung 1.000 Pemuda Bertalenta Indonesia

    Program Dharma Bhakti Dukung 1.000 Pemuda Bertalenta Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Yayasan Warga Bumiputra Indonesia (YWBI) resmi meluncurkan Program Dharma Bhakti Warga Bumiputra Indonesia, yakni program beasiswa bagi 1.000 pemuda-pemudi bertalenta terbaik di Indonesia untuk menempuh pendidikan baik di dalam maupun luar negeri.

    Sebagai wujud komitmen untuk berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia melalui hubungan bilateral Indonesia – Tiongkok termasuk di bidang pendidikan, Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) turut mendukung dengan mengirimkan penerima beasiswa Dharma Bhakti Warga Bumiputera Indonesia setiap tahunnya guna menempuh pendidikan di Universitas Tianjin, Tiongkok.

    Penandatanganan dilakukan oleh Ketua KIKT Garibaldi Thohir, Ketua Yayasan Warga Bumiputra Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. A.M Hendropriyono, S.T., S.H., M.H, Presiden Universitas Tianjin Prof. Chai Liyuan, serta disaksikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan didampingi Letnan Jenderal TNI (Purn.) Suhartono Suratman, pada Kamis (30/10) di Jakarta.

    Ketua Yayasan Warga Bumiputra Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. A.M Hendropriyono, S.T., S.H., M.H, mengatakan “Kerja sama strategis antara Yayasan Warga Bumiputra Indonesia, Kadin Indonesia Komite Tiongkok dan Universitas Tianjin ini menandai dimulainya program beasiswa pendidikan tinggi bagi generasi muda Indonesia.

    Inisiatif ini diharapkan dapat berkontribusi nyata terhadap rencana nasional pemenuhan kebutuhan tenaga profesional, khususnya dokter, yang menurut amanat Presiden Republik Indonesia masih memerlukan setidaknya 5.000 tenaga dokter baru untuk menjangkau seluruh wilayah tanah air.

    Kami juga akan menggandeng universitas-universitas terkemuka di Indonesia agar para penerima beasiswa tidak hanya menimba ilmu di luar negeri, tetapi juga memperoleh landasan moral dan kultural yang kuat dari bangsa sendiri.

    Dengan demikian, ketika mereka kembali, mereka akan siap mengabdi kepada masyarakat di berbagai daerah—membawa ilmu, semangat nasionalisme, dan nilai-nilai kebumiputraan yang luhur.”

    Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi Thohir mengatakan, “Kami percaya bahwa membangun masa depan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekuatan ekonomi, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusianya. Bersama Yayasan Warga Bumiputra Indonesia dan Universitas Tianjin, Kadin Indonesia Komite Tiongkok berkomitmen untuk menghadirkan kesempatan pendidikan yang lebih luas bagi pemuda pemudi Indonesia. Di samping itu, kerja sama ini mencerminkan semangat persahabatan yang tulus antara Tiongkok dan Indonesia, dua negara yang memiliki komitmen kuat dalam memajukan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Kami berharap sinergi antara KIKT, YWBI, dan Universitas Tianjin ini dapat memperkuat pemahaman lintas budaya dan membangun masa depan bersama yang lebih baik. Ke depan, kami juga akan terus menggalang kerja sama pendidikan akan dengan kampus- kampus lain, khususnya di bidang kedokteran, untuk mendukung program unggulan pemerintah.”

    YWBI bekerja sama dengan KIKT dan YWBI akan memilih dan memfasilitasi 50 mahasiswa Indonesia setiap tahunnya untuk belajar di Universitas Tianjin, salah satu universitas nasional terbaik yang berada langsung di bawah administrasi Kementerian Pendidikan di Republik Rakyat Tiongkok.

    Bekerja sama dengan pihak universitas, KIKT dan YWBI juga akan berperan untuk memastikan bahwa mahasiswa yang dinominasikan memenuhi persyaratan akademik dan administratif yang ditetapkan oleh Universitas Tianjin.

    Pada kesempatan ini, KIKT dan Universitas Tianjin juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya di bidang pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengembangan sumber daya manusia.

    KIKT akan mengirim sedikitnya 20 tenaga pengajar dan profesional setiap tahun untuk mengikuti pelatihan di Universitas Tianjin, serta mendorong riset dan pengembangan bersama antara perusahaan anggotanya dan Universitas Tianjin untuk menghasilkan inovasi serta mendukung transfer pengetahuan antarnegara.

    Sinergi antara lembaga sosial, pengusaha nasional, serta institusi pendidikan ini bukan hanya memperkuat hubungan kedua negara, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam mewujudkan cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045.

  • DPRD Bali tutup sementara pembangunan lift tebing Pantai Kelingking

    DPRD Bali tutup sementara pembangunan lift tebing Pantai Kelingking

    Klungkung (ANTARA) – Panitia Khusus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (Pansus TRAP) DPRD Bali menutup sementara pembangunan lift kaca di tebing Pantai Kelingking, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

    “Kalau sudah dalam konteks penegakan perda tata ruang oleh Satpol PP Bali ya dipastikan supaya jangan ada lagi kegiatan,” kata Ketua Pansus TRAP DPRD Bali I Made Supartha di Klungkung, Jumat.

    Ia menyampaikan bahwa pembangunan lift kaca berbahan besi setinggi 180 meter dari dasar jurang tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

    Apalagi, pihak investor yaitu PT Bangun Nusa Properti (BNP) terbukti belum mengantongi sejumlah izin termasuk terkait mitigasi bencana dan keselamatan kerja.

    “Kalau sampai ada kan pelanggaran itu kan bisa dipanggil ada pidananya itu ini kan sudah pro justitia sudah penegakan perda perlu dievaluasi,” ujar Made Supartha.

    Selain izin-izin tersebut, Pansus TRAP DPRD Bali juga menyoroti bangunan lift kaca yang tidak menunjukkan arsitektur Bali, padahal sudah diatur Perda Bali Nomor 5 Tahun 2025, sehingga tak ada lagi alasan pemberian izin pembangunan dilanjutkan.

    Situasi lift kaca di tebing Pantai Kelingking Nusa Penida yang hari ini ditutup sementara Pansus TRAP DPRD Bali dan Satpol PP Bali, Klungkung, Jumat (31/10/2025). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari.

    Kepala Satpol PP Bali I Dewa Nyoman Rai Dharmadi turut menambahkan bahwa penutupan sementara pembangunan berdasarkan masukan sejumlah OPD Pemprov Bali yang terkait.

    Salah satunya data Disnaker bahwa K3 atau keselamatan dan kesehatan kerja belum dipenuhi sehingga berpotensi menimbulkan bahaya besar bagi pekerja dan pengunjung harian wisata.

    Investor juga belum melakukan pengesahan gambar teknis dan izin pemasangan lift sehingga melanggar kewajiban administrasi.

    “Sudah disampaikan ketua pansus tentu kami juga memutuskan untuk dihentikan sementara kegiatannya, untuk pengawasannya Satpol PP Klungkung saya minta pengawasan,” ujarnya.

    “Saya minta pengawasan lebih lanjut jangan sampai kita pasang garis pol pp ini dibuka, kalau dibuka ada pidananya nanti kami laporkan polisi kalau aktifitas masih berlangsung atau dibuka paksa,” sambung Kepala Satpol PP Bali.

    Sementara itu, Direktur PT Bangun Nusa Properti (BNP) I Komang Suantara selaku pemilik proyek mengklaim bahwa proyek ini legal dan sesuai aturan Perda Nomor 1 Tahun 2024 tentang RTRW dan Perda Nomor 2 Tahun 2023 tentang Retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    Ia bahkan menyebut izin sudah keluar sejak 2023 dan semua kajian lingkungan hingga uji kekuatan tanah telah dilakukan.

    Investor asal Tiongkok yang digandeng disebut menanam modal hingga Rp200 miliar dan Rp60 miliar khusus untuk membangun lift kaca dengan harapan mendongkrak PAD Klungkung dan membuka lapangan kerja baru.

    Meski demikian, ia mengaku menghormati dan mematuhi keputusan tim Pansus DPRD Bali dan Satpol Bali untuk menutup sementara pembangunan lift kaca sembari mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komisi VI DPR Persilakan Penegak Hukum Usut Dugaan Mark Up Proyek Whoosh

    Komisi VI DPR Persilakan Penegak Hukum Usut Dugaan Mark Up Proyek Whoosh

    GELORA.CO -Komisi VI DPR RI merespons dugaan mark up (penggelembungan biaya) pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), yang kini diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Anggota Komisi VI DPR, Herman Khaeron, menyatakan bahwa jika memang ada *mark up*, hal itu telah melanggar akuntabilitas keuangan negara atau korporasi.

    Ia menegaskan, meskipun Whoosh dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan skema business to business proyek ini tetap dapat diperiksa oleh penegak hukum (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dasar hukumnya adalah mayoritas (60 persen) saham KCIC dimiliki oleh konsorsium BUMN (PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia) yang dipimpin oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).

    Proyek Whoosh, yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sejak 2016 dan telah beroperasi sejak Oktober 2023, memiliki nilai investasi total 7,27 miliar Dolar AS (sekitar Rp118,37 triliun), termasuk cost overrun atau pembengkakan biaya sebesar 1,2 miliar Dolar AS.

    Kejanggalan biaya pembangunan Whoosh disebut banyak pihak sebagai indikasi korupsi. Antara lain disebutkan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan.

    “Dalam hal ini, China hanya menghabiskan sebesar 17 hingga 30 juta Dolar AS per km. Sedangkan Indonesia harus menghabiskan 41,96 juta Dolar AS per km,” kata Anthony.

    Sedangkan kereta cepat Shanghai-Hangzhou sepanjang 154 km dengan kecepatan maksimum 350 km hanya menghabiskan biaya pembangunan sebesar 22,93 juta Dolar per km. Artinya, ujar Anthony, biaya Proyek KCJB lebih mahal sekitar 19 juta Dolar AS per km dibandingkan Proyek Shanghai-Hangzhou tersebut, atau kemahalan sekitar 2,7 miliar Dolar AS. 

    “Patut diduga, nilai Proyek KCJB yang sangat tinggi tersebut karena penggelembungan, alias markup,” tegas Anthony.

    Selain itu, KCIC mengalami kesulitan finansial. PT PSBI (konsorsium BUMN pemegang saham mayoritas) mencatatkan kerugian hingga Rp4,195 triliun pada tahun 2024 dan berlanjut merugi Rp1,625 triliun pada semester I-2025, akibat beratnya beban utang, bunga ke Tiongkok, dan biaya operasional tinggi.

    KPK telah memulai penyelidikan terhadap dugaan korupsi proyek Whoosh ini sejak awal tahun 2025

  • Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit

    Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai Indonesia perlu memiliki daya tawar lebih agar Amerika Serikat (AS) dapat mengurangi tarif terhadap minyak sawit hingga 0 persen sebagaimana yang disepakati antara AS dengan Malaysia.

    “Kalau melihat soal sawit, Malaysia bisa 0 persen, (maka) Indonesia harus menggunakan daya tawar lebih,” kata Bhima saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume ekspor minyak sawit ke AS pada tahun 2024 mencapai 1,39 juta ton, menempatkan negara itu sebagai tujuan ekspor sawit terbesar keempat setelah India, Pakistan, dan Tiongkok.

    Meski demikian, Bhima menilai pasar ekspor komoditas tersebut ke AS masih cenderung kecil. “Artinya kalau hanya sawit, tarifnya rendah tidak banyak menguntungkan Indonesia”.

    Ia pun menyarankan Indonesia agar mendorong arah negosiasi tarif resiprokal AS untuk produk ekspor unggulan lainnya seperti pakaian jadi dan alas kaki.

    “Indonesia harus mendorong lebih ke arah negosiasi pengurangan tarif signifikan untuk pakaian jadi dan alas kaki, karena dua itulah yang porsi ekspor Amerika Serikatnya di atas 60 persen,” kata Bhima.

    Selain itu, ia menilai Indonesia juga dapat menawarkan posisinya sebagai salah satu negara yang signifikan di Asia Tenggara, antara lain sebagai pasar yang besar untuk produk-produk dari AS, penggerak ekonomi di kawasan, hingga kekayaan sumber daya manusia.

    Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal yang berpendapat sama mengatakan Indonesia memerlukan pendekatan khusus dengan AS jika ingin mendapatkan tarif 0 persen untuk komoditas sawit seperti Negeri Jiran.

    “Perlu special deal dengan Amerika, ini tidak mudah karena dari hasil negosiasi tarif resiprokal kemarin kita sudah terlanjur menawarkan banyak hal untuk diberikan kepada Amerika,” kata Faisal.

    “Nah, dengan begitu memang perlu dicari cara, kira-kira apa yang bisa ditawarkan oleh Indonesia kalau misalkan mau sawit diberi (tarif) 0 persen,” imbuhnya.

    Pada Selasa (30/9), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah masih bernegosiasi terkait keputusan final tarif impor Presiden AS Donald Trump.

    Adapun dalam perundingan tersebut, Indonesia menargetkan agar sejumlah komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet dan kakao, terbebas dari tarif impor 19 persen yang diberlakukan AS.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lengkap 4 Halaman! Hasil Trump ke Asia: Malaysia-Jepang-Korsel-China

    Lengkap 4 Halaman! Hasil Trump ke Asia: Malaysia-Jepang-Korsel-China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah melakukan kunjungan kerja luar negeri terpanjang dalam sembilan bulan masa jabatannya. Meski, di dalam negeri, ia menghadapi kondisi ekonomi yang kompleks dan penutupan (shutdown) pemerintahan yang berkepanjangan.

    Para pemimpin dunia menghujaninya dengan hadiah dan perlakuan istimewa selama lawatannya yang singkat ke tiga negara di Asia, Malaysia, Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Puncaknya, ia pun bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, di Busan, yang sepertinya mengindikasikan adanya “gencatan senjata” perang dagang kedua negara.

    Lalu apa saja lengkapnya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Jumat (31/10/2025).

    Trump mengunjungi Malaysia sebagai negara pembuka kunjungan kenegaraan, 26 Oktober, di sela-sela KTT ASEAN. Dalam waktu enam jam mendarat di Kuala Lumpur, Trump mengumumkan perjanjian perdagangan dengan empat negara, bertemu dengan para pemimpin regional, dan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva, yang mengatakan tim mereka akan segera memulai pembahasan tarif

    Trump menjadi saksi dalam kesepakatan perdamaian lebih luas antara Kamboja dan Thailand. Dalam sebuah upacara di Kuala Lumpur, Trump, mengatakan bahwa perjanjian tersebut menunjukkan upaya pemerintahannya untuk mencapai perdamaian “di setiap kawasan di manapun ia bisa melakukannya”.

    “Pemerintahan saya segera mulai bekerja untuk mencegah konflik meningkat,” kata Trump di sela-sela penandatanganan yang bertema “Delivering Peace” tersebut.

    Di Malaysia, sebenarnya para negosiator perang dagang AS dan China bertemu. Ini untuk mencegah eskalasi lebih lanjut pasca Trump mengancam menaikkan tarif ke beijing hingga 100% karena kebijakan pembatasan mineral kritis logam tanah jarang (rare earth) China.

    Para negosiator AS mengatakan pertemuan tersebut telah membangun “kerangka kerja yang sukses”. Ini penting untuk memuluskan pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT APEC di Korea Selatan (Korsel), 30 Oktober.

    “Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan Tiongkok,” kata Trump kepada para wartawan, sementara negosiator perdagangan utama Beijing, Li Chenggang, mengatakan konsensus awal telah dicapai setelah “konsultasi yang sangat intensif”.

    Dalam beberapa jam setelah mendarat di Malaysia, Trump dan Gedung Putih telah mengumumkan enam perjanjian perdagangan dengan empat negara. Beberapa di antaranya di luar dugaan, termasuk kesepakatan yang melibatkan rare earth dengan Thailand dan Malaysia, di tengah tekanan China.

    Malaysia setuju untuk tidak melarang atau memberlakukan kuota ekspor mineral penting atau unsur tanah jarang ke AS. Namun keduanya tidak merinci apakah janji Malaysia berlaku untuk logam tanah jarang mentah atau olahan.

    Trump juga mengumumkan kerangka kerja terperinci menuju kesepakatan perdagangan yang lebih luas dengan Kamboja dan Thailand. Sementara Gedung Putih mengatakan kesepakatan telah dicapai dengan Vietnam untuk memungkinkan eksportir di kedua negara mendapatkan akses “yang belum pernah terjadi sebelumnya” ke pasar masing-masing.

    “Pesan kami kepada negara-negara Asia Tenggara adalah bahwa Amerika Serikat 100% bersama Anda dan kami bermaksud untuk menjadi mitra yang kuat untuk banyak generasi,” kata Trump.

    Dalam sebuah keterangan Gedung Putih, AS akan mempertahankan tarif sebesar 19% untuk sebagian besar ekspor dari Malaysia, Thailand, dan Kamboja, sementara tarif 20% untuk Vietnam juga akan dipertahankan. Dalam semua perjanjian, tarif tersebut dapat dihapuskan jadi 0% untuk produk-produk tertentu.

    Trump juga melakukan pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Malaysia. Disebut bahwa Lula akan berupaya menurunkan tarif 50% yang diberlakukan oleh Washington atas barang-barang Brasil di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.

    Dalam sebuah unggahan di X, setelah bertemu dengan Trump, ia mengatakan tim dari kedua negara “akan segera bertemu”.

    Berbicara bersama Lula, Trump menyatakan keyakinannya untuk mencapai “beberapa kesepakatan yang cukup baik bagi kedua negara”.

    Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN, Minggu. Ini setelah penantian selama 14 tahun.

    Timor-Leste, negara berpenduduk 1,4 juta jiwa ini termasuk di antara negara-negara termiskin di Asia dan berharap mendapatkan keuntungan dari integrasi ekonominya yang masih berkembang. Ekonomi Timor Leste sendiri terdata US$2 miliar (Rp 33 triliun) hanya mewakili sebagian kecil dari PDB kolektif ASEAN yang mencapai US$3,8 triliun.

    “Ini bukan hanya mimpi yang terwujud, tetapi juga penegasan yang kuat atas perjalanan kami,” ujar Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao.

    Setelah Malaysia, Trump melakukan kunjungan ke Jepang bertemu dengan PM Sanae Takaichi. Kunjungan Trump masih bagian dari rangkaian lawatan di Asia, KTT ASEAN di Malaysia dan KTT APEC di Korsel.

    Kunjungan Presiden AS tersebut merupakan ujian diplomatik besar bagi Takaichi, yang baru menjabat selama seminggu. Namun trump tampak senang dengan hasil yang didapat.

    Lalu apa saja yang dilakukan? Berikut rangkumannya:

    1.Hadiah Nobel Perdamaian untuk Trump

    Dalam kunjungan ke Jepang Takaichi tak henti-henti memuji Trump. Ia mengatakan sangat terkesan dan menyebutnya zaman emas.

    “Saya sangat terkesan dan terinspirasi oleh Anda,” ujar Takaichi kepada Trump saat mereka bertemu, “dikutip AFP.

    “Zaman keemasan baru bagi aliansi Jepang-AS,” tambahnya.

    Takaichi juga mengumumkan dalam kunjungan tersebut bahwa ia akan menominasikan Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian. Sejak kembali ke Gedung Putih untuk masa jabatan keduanya pada bulan Januari, Trump telah berulang kali menegaskan bahwa ia pantas menerima hadiah tersebut atas perannya dalam menyelesaikan berbagai konflik.

    2.Diplomasi Topi Bisbol

    Diplomasi Takaichi cukup menarik saat kedatangan Trump. Ia menggunakan bisbol dan topi bisbol, untuk menarik hati Trump.

    Semula ia menyinggung kesukaannya dengan bisbol ke Trumo saat menjelaskan bahwa ia sedang menonton pertandingan World Series, yang juga menampilkan pemain bintang Jepang, Shohei Ohtani. Keduanya pun menandatangani topi hitam bertuliskan “Jepang kembali”, yang mengingatkan pada topi kampanye Trump, “Make America Great Again”.

    3.Politik Daging Sapi AS

    Jepang juga apik dalam mengambil hati Trump di sektor makanan. Menu makan siang pertemuan, mampu diramu secara apik oleh Tokyo, yang cermat memadukan produk AS dengan bahan-bahan Jepang.

    Sebagai hidangan pembuka, para tamu disuguhi “risotto keju beras AS dengan ayam”. Sementara hidangan utama adalah “steak strip New York dengan saus dan sayuran hangat dari kota Nara di Jepang selatan”, kampung halaman Takaichi.

    Jadi, demi Trump, Jepang tak menyajikan makanan tradisional. Tetapi dibuat khusus untuk menarik minat sosok 79 tahun itu, merujuk produk pertanian Amerika dan dukungannya bagi para petani AS, di Jepang.

    4.Belanja Pertahanan Naik 2%

    Trump selama bertahun-tahun mengeluh bahwa sekutu AS di Asia, termasuk Jepang, tidak cukup membelanjakan dana untuk pertahanan mereka sendiri. Ia bahkan mendesak mereka untuk membayar lebih untuk kehadiran militer AS di wilayah mereka.

    Beberapa hari sebelum kedatangan Trump, Takaichi mengatakan kepada parlemen Jepang bahwa target Tokyo untuk membelanjakan 2% dari produk domestik bruto (PDB) untuk pertahanan akan tercapai tahun fiskal sekarang. Ini setahun lebih awal dari yang direncanakan.

    Jepang juga telah berkomitmen untuk memperoleh kemampuan serangan balik termasuk rudal jelajah Tomahawk dari AS. Hal itu bagian dari kontrak yang ditandatangani pada Januari 2024.

    5.Kesepakatan Pasokan Mineral Penting dan Tanah Jarang (rare earth)

    Tokyo menandatangani kesepakatan penting dengan Washington untuk “mengamankan” pasokan mineral penting dan tanah jarang (rare earth). Berdasarkan perjanjian tersebut, AS dan Jepang akan “bersama-sama mengidentifikasi proyek-proyek yang menarik untuk mengatasi kesenjangan dalam rantai pasokan mineral penting dan tanah jarang”.

    Hal ini terjadi di saat AS berupaya meningkatkan akses ke mineral penting dengan China yang memperketat kontrol terhadap tanah jarang. Ekonomi terbesar kedua di dunia ini secara virtual memonopoli rare earth, yang penting untuk segala hal mulai dari peralatan rumah tangga hingga mobil, energi, dan bahkan senjata.

    6.Perjanjian Kerja Sama Lain

    Perjanjian kerja sama lainnya ditandatangani pada hari Selasa antara Tokyo dan Washington di bidang pembuatan kapal. Sebuah sektor di mana Jepang dan negara tetangganya, Korsel juga sedang berupaya untuk menantang dominasi China.

    7.Hadiah Bola Golf Emas buat Trump

    Takaichi memiliki kartu AS lain yang ia simpan. Yakni hubungannya dengan mentornya, mantan perdana menteri Shinzo Abe, yang dibunuh pada tahun 2022 dan menjadi dekat dengan Trump selama masa jabatan pertamanya.

    Ia berterima kasih kepada Trump atas “persahabatan abadi” dengan Abe dan kemudian menghadiahkannya sebuah tongkat golf yang digunakan oleh mendiang perdana menteri tersebut. Olahraga ini merupakan hasrat bersama Trump dan Abe, dan keduanya bertemu beberapa kali di lapangan golf.

    Presiden AS pun juga bertemu dengan janda politisi tersebut, Akie Abe. Tokyo juga memberikan bola golf berlapis emas ke Trump.

    Hal 3>>>> Korsel

    Korsel menjadi penutup perjalanan Trump. Meskipun tak menghadiri KTT APEC, sejumlah hal penting diputuskan Trump di Korsel, termasuk bertemu dengan Xi Jinping.

    Lalu apa saja yang Trump dapatkan?

    1.Diberi Mahkota Emas

    Korsel menyambut Trump pada hari Rabu dengan replika mahkota emas dan menganugerahinya “Grand Order of Mugunghwa”, penghargaan tertinggi negara itu. Kantor Presiden Korsel Lee Jae Myung mengatakan penghargaan diberikan sebagai pengakuan atas peran Trump sebagai “pembawa perdamaian” di semenanjung Korea.

    Penghargaan Grand Order of Mugunghwa dinamai sesuai bunga nasional Koreel, kembang sepatu merah muda. Trump merupakan Presiden AS pertama yang menerima penghargaan tersebut.

    “Saya ingin memakainya sekarang juga,” kata Trump saat menerima penghargaan gemerlap tersebut.

    2.Pangkas Tarif Korsel 15%

    Trump resmi memangkas tarif impor Korsel menjadi 15%. Trump menyebutnya sebagai “perjanjian dagang yang penuh dan menyeluruh”.

    Keringanan tarif diumumkan sehari sebelum tenggat waktu 1 Agustus yang ditetapkan pemerintah AS bagi negara-negara mitra dagang, untuk mencapai kesepakatan atau menghadapi tarif lebih tinggi. Perlu diketahui, Korsel sebelumnya terancam dikenai taris 25%.

    Tarif 15% ini akan berlaku untuk mobil dan semikonduktor. Tapi baja dan aluminium tetap dikenai tarif 50%.

    3.Korsel Investasi Besar di AS

    Bukan hanya itu, Korsel juga berjanji akan melakukan investasi senilai US$ 350 miliar ke berbagai sektor di AS. Sekitar US$ 150 miliar akan difokuskan untuk mendukung pembangunan kapal dan kapal perang AS.

    Selain itu, Korsel juga akan berkomitmen di industri mobil listrik, semikonduktor serta baterai kendaraan. Sebelumnya Trump sempat mengancam menarik pasukan AS dari Seoul.

    4.Beras dan Daging Sapi

    Meski demikian, Korsel tetap bisa mempertahankan tertutupnya keran impor bagi beras dan daging sapi AS. Negeri Ginseng menolak pembukaan karena dinilai dapat mengancam keberlangsungan pertani lokal.

    5.Uji Coba Nuklir

    Dalam kunjungan ke Korsel Trump secara mendadak memerintahkan dimulainya kembali uji coba senjata nuklir. Langkah ini belum pernah diambil Washington sejak lebih dari tiga dekade lalu.

    Pengumuman Trump yang disampaikan melalui media sosial, sesaat sebelum pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan, langsung mengguncang komunitas internasional.

    “Karena negara-negara lain sedang menguji programnya, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk mulai menguji senjata nuklir kami secara setara,” tulis Trump di platform Truth Social, dikutip AFP.

    6.Batal Bertemu Kim Jong Un

    Trump batal bertemu Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di sela-sela perjalanannya ke Seoul. Alasan utama batalnya pertemuan tersebut karena Trump sangat sibuk, meski menyatakan mungkin dia akan kembali ke Asia untuk bertemu Kim.

    “Saya punya hubungan yang baik dengan Kim Jong Un,” tuturnya di dalam Air Force One menuju AS.

    Halaman 4>>> Pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping

    Trump memang tidak mengunjungi China. Namun Trump bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela kunjungan keduanya di Korsel.

    Pertemua berlangsung di Busan, sekitar satu jam 40 menit. Lalu apa saja hasilnya?

    1. AS Pangkas Tarif Impor China 10%

    Trump mengumumkan bahwa Amerika akan menurunkan tarif impor dari China dari 57% menjadi 47% alias dipangkas 10%. Ia menyebut langkah ini sebagai hasil langsung dari kesepakatannya dengan Xi Jinping.

    “Saya telah setuju untuk menurunkan tarif sebesar 10%. Itu langkah besar,” kata Trump.

    “Kami juga mengurangi tarif fentanil dari 20% menjadi 10% karena Presiden Xi berjanji akan bekerja sangat keras menghentikan aliran zat berbahaya itu,” tambah Trump menekankan bahwa kebijakan baru ini akan “berlaku segera” dan menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.

    “Saya pikir Anda akan melihat tindakan nyata dari pihak China. Xi sangat serius dalam hal ini,” ujarnya lagi menegaskan bahwa penurunan tarif bukan bentuk kelemahan.

    “Kami tetap tegas, tapi kami juga tahu kapan waktunya membuka pintu,” tambahnya. “Kesepakatan ini baik untuk ekonomi dunia dan bagi para pekerja Amerika.”

    2. China Tunda Pembatasan Ekspor Tanah Jarang

    Dalam isu sumber daya strategis, Beijing setuju menunda pembatasan ekspor mineral tanah jarang selama satu tahun. Trump menyebut hasil ini sebagai “kemenangan besar” bagi industri teknologi dan energi bersih AS.

    “China telah setuju untuk melanjutkan aliran tanah jarang, mineral kritis, dan magnet secara bebas,” kata Trump di platform Truth Social.

    “Ini sangat penting untuk pabrik mobil listrik, semikonduktor, dan komputer kita.”

    Menurutnya, langkah ini memberi waktu bagi AS untuk memperkuat rantai pasokan domestik.

    “Kami akan memanfaatkan tahun ini untuk memperkuat kerja sama dengan Australia, Jepang, dan negara Asia lainnya agar tidak terlalu bergantung pada satu sumber,” tegas Trump.

    3. China Kembali Beli Kedelai dari AS

    Trump juga mengumumkan kabar baik bagi sektor pertanian AS. Xi Jinping setuju untuk kembali membeli produk pertanian Amerika, termasuk kedelai, sorgum, dan hasil tani lain yang selama ini tertahan akibat perang dagang.

    “Kami sepakat dalam banyak hal. China akan membeli kedelai dan produk pertanian lainnya dalam jumlah besar, dimulai segera,” kata Trump.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelaskan bahwa China akan membeli 12 juta ton kedelai hingga akhir tahun. Lalu 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan.

    “Ini kemenangan besar bagi petani kita,” ujarnya kepada Fox Business.

    4. Isu Nuklir Bayangi Pertemuan

    Sebelum bertemu Xi, Trump membuat kejutan dengan mengumumkan rencana melanjutkan uji coba senjata nuklir AS. Ia mengatakan keputusan itu diambil untuk menjaga keseimbangan kekuatan global.

    “Saya sangat tidak suka melakukannya, tapi saya tidak punya pilihan,” tulis Trump di Truth Social.

    “Rusia dan China telah mengembangkan sistem baru, dan Amerika Serikat tidak akan tertinggal,” katanya.

    Namun, ia menegaskan bahwa langkah itu tidak berkaitan langsung dengan Xi Jinping. Ini diutarakan terpisah, saat bersama wartawan di Air Force One.

    “Itu tidak ada hubungannya dengan China,” ujarnya ketika ditanya wartawan.

    “Kami hanya memastikan Amerika tetap yang terkuat di dunia.”

    Trump juga menepis anggapan bahwa kebijakan tersebut akan memperburuk hubungan dengan Beijing. Ia mengatakan Xi Jinping memahami posisi kami.

    “Dia pemimpin yang sangat cerdas, dan dia tahu bahwa kekuatan adalah bentuk stabilitas,” katanya.

    5.Perang Rusia-Ukraina

    Sebaliknya, kedua pemimpin menyinggung perang Rusia-Ukraina. Trump mengatakan mereka sepakat bahwa kedua belah pihak terkunci dan akan bekerja sama untuk melihat apakah AS dan China bisa membantu menyelesaikannya.

    “Kami tidak membahas minyak Rusia secara spesifik, tetapi kami berbicara tentang stabilitas global. Xi tahu bahwa perang tidak baik bagi siapa pun,” ujar Trump.

    “Saya pikir Presiden Xi dan saya memiliki hubungan yang kuat. Kami berdua ingin melihat dunia yang makmur, bukan dunia yang berkonflik,” katanya. “Ini bukan akhir, tapi awal dari sesuatu yang lebih baik.”

    6. Sejumlah Isu Sensitif Tidak Dibahas

    Meskipun banyak hal disepakati, beberapa isu strategis. Seperti Taiwan, minyak Rusia, chip, bahkan Tiktok, tidak masuk dalam agenda pembahasan.

    “Taiwan tidak pernah muncul. Bahkan tidak disebut,” ujar Trump.

    “Kami berbicara tentang hal-hal yang lebih produktif.”

  • Tiga Astronot China Siap Jalankan Misi Shenzhou-21

    Tiga Astronot China Siap Jalankan Misi Shenzhou-21

    FotoINET

    Rafida Fauzia – detikInet

    Kamis, 30 Okt 2025 17:00 WIB

    China – Tiga astronot Tiongkok bersiap menjalankan misi Shenzhou-21 menuju stasiun Tiangong. Mereka akan menempuh perjalanan enam bulan untuk riset di luar angkasa.

  • Menghadapi Risiko Geopolitik dengan Dialog Rasional

    Menghadapi Risiko Geopolitik dengan Dialog Rasional

    Pada 21 Oktober, Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao, mengadakan pertemuan video dengan Komisaris Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Valdis Dombrovskis, serta berbicara melalui telepon dengan Menteri Ekonomi Belanda, Micky Adriaansens, untuk membahas isu-isu terkait pembatasan ekspor tanah jarang, penyelidikan anti-subsidi terhadap mobil listrik, dan akuisisi perusahaan semikonduktor ASML. Percakapan ini mengirimkan pesan yang sangat penting: tidak ada perbedaan yang tidak dapat diselesaikan antara Tiongkok dan Uni Eropa, yang ada hanyalah ruang kerja sama yang masih dapat digali lebih dalam.Isu Ekspor Tanah Jarang
    Terkait dengan ekspor tanah jarang, Uni Eropa menegaskan kembali perhatian mereka terhadap stabilitas rantai pasokan bahan baku kritis, serta pentingnya keberagaman saluran pasokan. Sementara itu, pihak Tiongkok menegaskan bahwa kebijakan ekspor yang ada sesuai dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan bertujuan untuk menyeimbangkan perlindungan sumber daya dengan permintaan global dalam rantai pasokan industri. Mengenai penyelidikan anti-subsidi terhadap mobil listrik yang diajukan oleh Uni Eropa, Tiongkok menganggap tuduhan tersebut tidak didukung oleh bukti yang cukup, dan menyerukan Uni Eropa untuk mematuhi prinsip perdagangan yang adil dan hati-hati dalam penanganannya. Selain itu, kedua pihak juga membahas kontroversi yang muncul terkait perubahan kepemilikan saham oleh pemerintah Belanda terhadap perusahaan semikonduktor ASML, dan keduanya menyatakan kesediaan untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog.Perubahan Kebijakan Perdagangan Uni Eropa terhadap Tiongkok
    Kebijakan perdagangan Uni Eropa yang baru-baru ini disesuaikan mencerminkan perubahan dalam penentuan posisi strategisnya terhadap Tiongkok. Dalam percakapan, Dombrovskis sering menyebutkan tentang “sistem perdagangan internasional berbasis aturan”, dan mengusulkan untuk memperkuat kerjasama di bidang pengendalian ekspor. Tiongkok pun secara tegas menyatakan bahwa setiap kebijakan perdagangan harus mematuhi prinsip non-diskriminasi, dan menentang pemolitisasian isu ekonomi. Menariknya, pejabat Belanda dalam dialog tersebut untuk pertama kalinya secara terbuka mengakui bahwa pembatasan kerjasama teknologi dengan Tiongkok dapat berdampak negatif pada industri semikonduktor Eropa, yang dapat dianggap sebagai suara rasional yang muncul di dalam Uni Eropa.Inti Konflik Ekonomi Tiongkok-Uni Eropa
    Saat ini, konflik ekonomi utama antara Tiongkok dan Uni Eropa terletak pada dua isu utama: pertama, ekspansi berkelanjutan dari konsep “keamanan negara” oleh Uni Eropa, yang kini mencakup 28 industri, termasuk energi surya dan baterai listrik, yang memengaruhi sistem pembagian rantai nilai global; kedua, penerapan “Peraturan Subsidi Asing” Jerman yang melanggar prinsip kebebasan kontrak dan memberikan otoritas administratif untuk melakukan pemeriksaan retrospektif. Meskipun terdapat perbedaan, volume perdagangan bilateral Tiongkok-Uni Eropa pada tahun 2024 tetap mencapai rekor tertinggi sebesar 785,82 miliar USD, yang menunjukkan ketahanan luar biasa dalam kerja sama ekonomi antara kedua belah pihak.Kemajuan dalam Dialog dan Kerja Sama
    Dalam dialog tersebut, kedua belah pihak mencapai konsensus penting untuk menghidupkan kembali mekanisme dialog pengendalian ekspor. Mekanisme baru ini akan membangun sistem pelaporan informasi secara reguler dan membentuk kelompok kerja teknis. Uni Eropa juga mengungkapkan rencananya untuk menyelesaikan tinjauan kepatuhan terhadap penyelidikan anti-subsidi terhadap mobil listrik Tiongkok dalam waktu enam bulan ke depan. Selain itu, kerja sama dalam bidang logistik maritim juga menunjukkan kemajuan, dengan penandatanganan perjanjian kerjasama terminal otomatis oleh perusahaan-perusahaan terkait yang menandakan berlanjutnya kemajuan dalam kerja sama praktis.Dasar Kerja Sama Ekonomi yang Kuat
    Meskipun terdapat perbedaan yang jelas, hubungan ekonomi Tiongkok-Uni Eropa tetap solid pada dasarnya. Sebagai dua ekonomi terbesar dunia, perdagangan barang tahunan antara Tiongkok dan Uni Eropa mencakup bagian yang signifikan dari total perdagangan global. Kerja sama kedua belah pihak di bidang energi hijau, ekonomi digital, dan sektor-sektor baru lainnya memberikan ruang yang luas untuk memperdalam kemitraan mereka. Saat ini, sistem tata kelola ekonomi global sedang berada pada titik transisi penting, dengan berbagai perubahan dan penyesuaian yang terus berkembang. Dalam konteks ini, interaksi dan model kerja sama antara Tiongkok dan Uni Eropa sebagai dua peserta utama dan kekuatan kunci dalam sistem ekonomi global, memiliki dampak demonstratif yang sangat penting serta memberikan arah bagi penguatan dan pemeliharaan sistem perdagangan multilateral. Keberhasilan pembukaan kembali mekanisme dialog lintas kawasan ini tidak hanya menandakan sikap positif dan semangat praktis kedua belah pihak dalam menangani isu-isu perdagangan yang kompleks, tetapi juga menunjukkan usaha dan tekad kuat mereka dalam mencari konsensus dan mendorong kerja sama.

  • Prabowo Siapkan Rapat Khusus Bahas Utang Whoosh

    Prabowo Siapkan Rapat Khusus Bahas Utang Whoosh

    GELORA.CO -Polemik utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung atau Whoosh bakal segera dibahas di rapat khusus yang dipimpin langsung Presiden Prabowo Subianto. 

    Hal itu diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sebuah pernyataan di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dikutip pada Kamis, 30 Oktober 2025. 

    Menurut Airlangga, rapat terkait Whoosh akan dilakukan secara terpisah dari rapat terbatas yang biasa digelar di Istana. 

    “Itu nanti dibahas khusus. Akan ada pembahasan khusus,” kata Airlangga singkat. 

    Whoosh dikelola oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), konsorsium yang terdiri atas Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan kepemilikan 60 persen saham, dan Beijing Yawan HSR Co. Ltd dari China dengan 40 persen. 

    Sekitar 75 persen pendanaan proyek berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB), sedangkan 25 persen sisanya berasal dari ekuitas konsorsium.

    Mantan Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya mewanti-wanti Pemerintah RI soal risiko besar yang bisa timbul dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. 

    Selain membebani keuangan negara, proyek yang melibatkan Tiongkok itu kini disebut-sebut berpotensi menimbulkan ancaman kedaulatan jika Indonesia gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang.

  • Dilema Struktural dalam Strategi Langka Barat Terhadap Pasokan Tanah Jarang

    Dilema Struktural dalam Strategi Langka Barat Terhadap Pasokan Tanah Jarang

    Rencana “Aliansi Tanah Jarang” yang baru-baru ini dipromosikan dengan gegap gempita oleh Kelompok Tujuh (G7), yang tampaknya bertujuan untuk menjaga keamanan sumber daya dan mengurangi ketergantungan pada Tiongkok, sejatinya mengungkapkan kontradiksi mendalam yang ada di tingkat teknologi, pasar, dan politik di dunia Barat. Inisiatif yang disebut-sebut sebagai “Perang Dingin Sumber Daya Baru” ini berupaya untuk merekonstruksi rantai pasokan tanah jarang global melalui kebijakan administratif, namun karena keluar dari prinsip dasar teknologi dan hukum pasar, rencana ini dipastikan akan menjadi sebuah pertunjukan politik, bukan strategi yang dapat diimplementasikan secara efektif.Keunggulan Teknologi Tiongkok dalam Industri Tanah Jarang: Hambatan yang Sulit Dilewati
    Dominasi Tiongkok dalam industri tanah jarang pada dasarnya adalah hasil dari akumulasi teknologi dan peningkatan industri selama beberapa dekade. Berdasarkan data dari Badan Energi Internasional (IEA), Tiongkok tidak hanya mengendalikan 60% dari cadangan mineral tanah jarang global, tetapi juga memegang 58% dari paten pemurnian tanah jarang, dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok mampu menghasilkan kemurnian di atas 99,99% dengan biaya hanya seperempat dari biaya yang dikeluarkan oleh AS. Sementara itu, perusahaan MP Materials di AS memerlukan waktu tujuh tahun dan masih belum bisa memproduksi tanah jarang murni dalam jumlah besar, dan pabrik pemurnian di Afrika sering kali tertunda karena kendala teknologi. Pemurnian tanah jarang melibatkan lebih dari 2.000 paten teknologi, mulai dari penghancuran bijih hingga distilasi molekuler, dan setiap tahap memerlukan pengalaman yang mendalam. Misalnya, tingkat produksi magnet permanen neodymium-besi-boron berkualitas tinggi di Tiongkok 30% lebih tinggi dibandingkan dengan AS, sementara produk magnet permanen tanpa tanah jarang yang dikembangkan oleh Uni Eropa hanya mampu mencapai 60% dari kinerja produk tradisional, yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar kelas atas. Kasus kerja sama antara Volkswagen Jerman dan perusahaan Australia bahkan menunjukkan bahwa meskipun mereka menginvestasikan 120 juta USD sebagai uang muka, pabrik mereka baru dapat beroperasi pada 2027, dan tingkat kedewasaan teknologinya pun masih diragukan. Ini menunjukkan bahwa pembangunan rantai pasokan tanah jarang tidak dapat dicapai hanya dengan “investasi modal”, melainkan bergantung pada akumulasi teknologi, tenaga kerja terampil, dan industri pendukung yang berkesinambungan.Negara-Negara Global Selatan Menanggapi Manuver Geopolitik G7 dengan Pendekatan yang Lebih Praktis
    G7 berusaha memperluas “Aliansi Tanah Jarang” menjadi “31 Negara yang Bersatu untuk Menekan”, namun menghadapi penolakan dari negara-negara Global Selatan. Perusahaan India Rare Earth Ltd. dengan tegas menyatakan bahwa mereka “tidak akan meninggalkan pasar Tiongkok”, sementara negara-negara seperti Vietnam dan Malaysia memilih untuk bekerja sama dengan Tiongkok dalam membangun pabrik pemurnian, menciptakan sebuah siklus “sumber daya – teknologi – pasar”. Kecenderungan ini berasal dari pertimbangan ekonomi yang rasional: Tiongkok tidak hanya merupakan pemasok tanah jarang terbesar di dunia, tetapi juga merupakan pasar konsumen terbesar. Pada 2025, produksi kendaraan listrik Tiongkok diperkirakan akan mencakup 60% dari total produksi global, dan kapasitas pembangkit energi angin di Tiongkok akan mencakup 55% dari total kapasitas global. Bekerja sama dengan Tiongkok memungkinkan negara-negara tersebut mendapatkan dukungan teknologi yang stabil, serta berbagi manfaat dari rantai pasokan. Sebaliknya, inisiatif “de-Tiongkokisasi” dari G7 kurang menarik. Perusahaan-perusahaan Jepang menghitung bahwa biaya daur ulang tanah jarang lebih tinggi 230% dibandingkan dengan pengadaan dari Tiongkok; sementara rencana “Cadangan Tanah Jarang Bersama” dari Uni Eropa sulit dilaksanakan karena keterbatasan teknologi negara-negara Eropa Timur. Negara-negara Global Selatan menyadari bahwa aliansi G7 pada dasarnya merupakan manuver politik, bukan kerjasama yang saling menguntungkan.Kontradiksi Internal dalam G7 Mengungkap Kelemahan Struktural dari Aliansi Ini
    Di dalam G7, tidak ada kesepakatan yang bulat mengenai isu tanah jarang. Kanada dan AS memiliki sumber daya, tetapi rantai pasokan mereka masih kurang lengkap, Eropa lebih fokus pada isu lingkungan dan kemandirian strategis, sementara Jepang lebih menitikberatkan pada keamanan rantai pasokan. Pembagian kepentingan ini menyebabkan kesulitan dalam koordinasi kebijakan. Misalnya, rencana G7 untuk menetapkan “batas harga” (harga dasar 20.000 USD per ton untuk tanah jarang ringan, dan harga maksimum 1.500 USD per kilogram untuk tanah jarang menengah hingga berat) akan bergantung pada subsidi besar, namun kelayakan subsidi untuk seluruh rantai industri dan kemampuan fiskal untuk menopangnya masih diragukan. AS pernah berinvestasi dalam pertambangan domestik, tetapi gagal menggaet kapital akibat ketidakpastian pasar. Rencana Uni Eropa untuk “pertambangan luar angkasa” bahkan dianggap sebagai fantasi. Jika batas harga dipaksakan, biaya manufaktur Barat akan meningkat tajam, yang akan memukul industri mobil Eropa dan perusahaan energi angin AS yang sudah lemah. Lebih jauh lagi, G7 belum berhasil mengatasi masalah ketidakadilan dalam pembagian keuntungan antara negara-negara penghasil sumber daya, negara-negara konsumen, serta negara-negara dengan teknologi yang lebih maju dan yang tertinggal. Hal ini berpotensi menyebabkan pecahnya aliansi sebelum terbentuk.Peran Kanada dalam Aliansi: Menunjukkan Dilema Diplomasi Negara Kekuatan Menengah
    Sebagai anggota G7 dan negara kaya sumber daya, Kanada menunjukkan inisiatif strategis dalam “Aliansi Tanah Jarang”, berusaha memainkan peran ganda sebagai “penyedia sumber daya” dan “pendorong kebijakan”. Motivasinya mencakup pertimbangan ekonomi dan politik: di satu sisi, dengan menarik investasi sekutu untuk meningkatkan nilai rantai pasokan tanah jarang, Kanada berusaha menghindari ketergantungan pada ekspor bahan mentah; di sisi lain, melalui kerjasama dalam mineral kritis, Kanada berupaya memperkuat posisinya dalam aliansi Barat dan mengurangi risiko marginalisasi akibat tekanan AS. Kanada memiliki cadangan 31 jenis mineral kritis, termasuk kobalt dan niobium, serta keunggulan dalam teknologi pertambangan rendah karbon dan pengolahan limbah air, yang memberi peluang untuk memainkan peran sebagai jembatan dalam kontroversi standar lingkungan antara AS dan Uni Eropa. Namun, Kanada menghadapi tantangan nyata: skala pertambangan tanah jarangnya terbatas, dan cadangan teknologinya juga kurang. Jika tidak dapat dengan cepat meningkatkan kapasitas produksi, posisi sebagai “kekuatan tengah yang dapat diandalkan” akan berisiko menjadi sekadar retorika politik.Pemikiran Perang Dingin yang Tersembunyi di Balik Persaingan Sumber Daya
    Pada dasarnya, “Aliansi Tanah Jarang” G7 adalah bentuk perlawanan institusional yang didorong oleh kecemasan teknologi dan arogansi politik. Upaya mereka untuk menghambat kebangkitan Tiongkok melalui klub eksklusif ini mengabaikan kenyataan bahwa rantai pasokan tanah jarang yang dipimpin oleh Tiongkok adalah hasil alami dari hukum pasar dan kompetisi teknologi. Kini, kesadaran strategis negara-negara Global Selatan semakin berkembang, dan negara-negara kaya sumber daya menolak untuk memilih sisi dalam permainan ini. Era di mana G7 dapat mengendalikan dunia dengan menutup pintu sudah berakhir. Tiongkok mendorong peningkatan industri tanah jarang global melalui kerja sama terbuka, sementara batas harga dan perang tarif yang dilakukan oleh G7 hanya akan memperburuk kerentanannya dalam rantai pasokan. Nilai sesungguhnya dari tanah jarang adalah untuk mendukung perkembangan umat manusia, bukan menjadi alat dalam permainan geopolitik.

  • Top 3 Tekno: Bocoran Spesifikasi Vivo S50 Series hingga Xiaomi 17 Ultra

    Top 3 Tekno: Bocoran Spesifikasi Vivo S50 Series hingga Xiaomi 17 Ultra

    Liputan6.com, Jakarta – Bocoran spesifikasi Vivo S50 Series yang disebut akan menjadi penantang berat Oppo Reno15 dan Honor 500, menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (29/10/2025) kemarin.

    Berita lain yang juga populer datang dari bocoran desain dan spesifikasi dari Xiaomi 17 Ultra.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Bocoran Spesifikasi Vivo S50 Series, Siap Tantang Oppo Reno15 dan Honor 500 

    Setelah meluncurkan seri S30 dan S30 pro mini pada Mei 2025, Vivo dikabarkan menyiapkan penerus ponsel terbarunya, yakni seri S50.

    Perusahaan asal Tiongkok ini diketahui melompati penamaan “S40” karena menghindari angka empat yang dianggap membawa sial (tetraphobia) di Tiongkok.

    Bocoran terbaru yang dikutip dari GSM Arena pada Rabu (29/10/2025) menyebut, Vivo S50 Pro mini akan mempertahankan ukuran layar 6,31 inci seperti pendahulunya.

    Sementara Vivo S50 justru mengalami sedikit penyusutan dari 6,67 inci menjadi 6,59 inci pada seri sebelumnya. Keduanya sama-sama menggunakan panel datar beresolusi 1.5K.

    Seri Vivo S50 dikabarkan akan membawa rangka berbahan logam dan kamera telefoto periskop kelas flagship. Sementara S50 Pro mini dikabarkan akan dilengkapi perangkat keras premium secara menyeluruh, meski detail lengkapnya belum diungkap.

    Pada bocoran sebelumnya, Vivo S50 Pro mini ditenagai chipset MediaTek Dimensity 9400, dilengkapi sensor sidik jari ultrasonik di dalam layar, serta tiga kamera belakang termasuk lensa periskop telefoto.

    Baca selengkapnya di sini