kab/kota: Tiongkok

  • Habiskan Belasan Triliun dalam 3 Minggu, AS Masih Tak Becus Lemahkan Houthi – Halaman all

    Habiskan Belasan Triliun dalam 3 Minggu, AS Masih Tak Becus Lemahkan Houthi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Amerika Serikat (AS) dilaporkan masih gagal melemahkan kelompok Houthi di Yaman meski sudah menggelontorkan dana hampir $1 miliar atau Rp16,7 triliun dalam tiga minggu.

    Serangan-serangan AS hanya berdampak kecil terhadap kemampuan kelompok yang dibekingi oleh Iran itu.

    Dalam serangan tanggal 15 Maret lalu, AS sudah menggunakan rudal jarak jauh JASSM, JSOW, dan rudal Tomahawk.

    Di samping itu, AS mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 dan satuan tempur kapal induk lainnya untuk memerangi Houthi.

    Namun, tiga narasumber yang didapatkan CNN menyebut serangan-serangan AS masih berdampak kecil terhadap Houthi.

    Salah satu narasumber berujar, Kementerian Pertahanan (Kemenhan AS) barangkali akan meminta tambahan pendanaan dari Kongres AS untuk meneruskan operasi militer melawan Houthi. Namun, diperkirakan tambahan itu tidak akan diberikan.

    RUDAL BALISTIK – Tangkap layar Khaerni, Selasa (25/3/2025) menunjukkan peluncurkan rudal balistik kelompok Houthi dari Yaman yang menargetkan Tel Aviv, Israel. Houthi menegaskan, entitas Israel dan Israel menjadi sasaran serangan yang sah seiring dilakukannya lagi agresi militer Israel di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Wakil Presiden AS J.D. Vance minggu lalu juga menyebut operasi militer itu sebagai suatu “kesalahan”.

    Para pejabat Staf Gabungan, Komando Pusat, Komando Indo Pasifi, dan Kementerian Luar Negeri tempo hari mengklaim serangan AS telah menewaskan beberapa pemimpin Houthi dan sejumlah fasilitas militernya.

    Akan tetapi, mereka mengakui, Houthi masih bisa memperkuat bunker pertahanannya dan menjaga gudang senjata di bawah tanah.

    Seorang pejabat keamanan mengatakan susah untuk mengetahui dengan pasti berapa senjata yang masih dimiliki Houthi.

    “Mereka sudah menghancurkan sejumlah fasilitas, tetapi belum berdampak pada kemampuan Houthi untuk terus menyerang kapal di Laut Merah atau menembak jatuh drone AS,” kata salah satu narasumber yang mengetahui operasi itu.

    Belum diketahui sampai kapan AS melanjutkan serangannya. Namun, Presiden AS Donald Trump mengatakan serangan itu bakal terus dilakukan hingga Houthi berhenti menyerang kapal.

    Meski AS sudah berminggu-minggu melancarkan serangan, Houthi tetap meluncurkan rudal dan drone di Laut Merah. Awal pekan kemarin Houthi juga kembali menjatuhkan drone mahal MQ-9 Reaper milik AS.

    Namun, seorang pejabat pertahanan AS lainnya mengatakan serangan rudal balistik Houthi ke Israel sudah berkurang setelah AS melancarkan operasi militer yang menargetkan Houthi. Dia mengatakan serangan AS membuat Houthi kesusahan berkomunikasi dan melakukan serangan akurat.

    Operasi militer besar AS terhadap Houthi turut membuat beberapa pejabat AS di Komando Indo Pasifik kecewa.

    Mereka mengeluh karena senjata jarak jauh dihabiskan oleh CENTCOM untuk menyerang Houthi. Padahal, senjata itu akan sangat penting jika perang melawan Tiongkok meletus.

    Seorang pejabat pertahanan lainnya merasa kekhawatiran itu dibesar-besarkan.

    “Kami mengerahkan amunisi presisi dalam setiap serangan. Kami punya wewenang untuk menggunakan kemampuan penuh pasukan kami di Timur Tengah untuk melawan Houthi,” kata dia.

    Adapun Houthi mulai menyerang kapal-kapal terafiliasi Israel di Laut Merah sebulan setelah perang di Jalur Gaza meletus. Houthi menyebutnya sebagai bentuk dukungan kepada rakyat Palestina.

    Lalu, AS dan Inggris melancarkan serangan militer ke Yaman untuk membantu Israel.

    Jumat lalu juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan pihaknya menargetkan kapal induk AS Harry S. Truman dan kapal perang yang mendampinginya.

    Saree menyebut Houthi akan terus memikul kewajibannya terhadap rakyat Palestina terlepas dari apa pun yang terjadi.

    Dikutip dari The Cradle, Kementerian Kesehatan Yaman mengatakan setidaknya ada 61 warga sipil yang tewas dan 139 lainnya terluka akibat serangan udara AS di Yaman sejak tanggal 15 Maret.

  • Respons Tarif Impor Trump, Airlangga: Indonesia Pilih Diplomasi

    Respons Tarif Impor Trump, Airlangga: Indonesia Pilih Diplomasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia memastikan tidak akan membalas kebijakan tarif impor resiprokal yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Berbeda dengan langkah Pemerintah Tiongkok yang langsung menerapkan tarif 34 persen untuk seluruh produk asal AS, Indonesia memilih jalur diplomasi.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan saat ini pemerintah tengah memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga, serta menjalin komunikasi intensif dengan United States Trade Representative (USTR), US Chamber of Commerce, dan negara mitra strategis lainnya.

    “Koordinasi ini bertujuan memastikan setiap kebijakan mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif dan tetap selaras dengan kepentingan nasional,” ujar Airlangga dalam pernyataan resminya melalui akun media sosial pada Senin (7/4/2025).

    Menurutnya, Indonesia memilih untuk tidak mengambil langkah retaliasi terhadap kebijakan tarif tersebut. Sebaliknya, Pemerintah akan mengedepankan pendekatan diplomatik dan negosiasi demi mencari solusi yang saling menguntungkan.

    Airlangga menegaskan, pendekatan ini dipilih dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang hubungan perdagangan bilateral, sekaligus menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional.

    Pemerintah juga mencermati potensi dampak kebijakan tarif impor Trump terhadap sejumlah sektor industri padat karya berorientasi ekspor, seperti industri pakaian jadi (apparel) dan alas kaki. Kedua sektor ini dinilai rentan terhadap fluktuasi pasar global.

    “Dalam rangka menjaga daya saing dan keberlangsungan usaha, Pemerintah akan menyiapkan insentif yang tepat sasaran,” tambahnya.

    Airlangga menekankan pentingnya koordinasi dengan pemangku kepentingan, termasuk asosiasi pelaku usaha, untuk memastikan aspirasi industri dalam negeri turut menjadi bagian dari perumusan kebijakan.

    Selain itu, evaluasi fiskal dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan kebijakan tetap sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan menjaga stabilitas anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dalam jangka menengah dan panjang.

    Sebagai langkah strategis, Pemerintah juga akan memaksimalkan potensi pasar Uni Eropa sebagai alternatif ekspor setelah Amerika Serikat dan Tiongkok.

    “Eropa adalah pasar terbesar kedua setelah AS dan China. Pemerintah akan menyiapkan langkah-langkah untuk menyambut pembukaan pasar ini secara optimal,” tutup Airlangga terkait tarif impor Trump.

  • Update Daftar Harga Xiaomi April 2025, Xiaomi 15 Dijual Segini

    Update Daftar Harga Xiaomi April 2025, Xiaomi 15 Dijual Segini

    Bisnis.com, JAKARTA – Cek di bawah ini untuk mengetahui update harga Xaomi per bulan April 2025.

    Xiaomi masih menjadi banyak pilihan pengguna HP pintar tanah air. Hal tersebut lantaran ponsel buatan Tiongkok ini memiliki berbagai pilihan yang bisa disesuaikan dengan budget.

    Anda bisa membeli HP Xiaomi mulai Rp1 jutaan hingga belasan juta rupiah.

    Salah satu ponsel Xiaomi yang sedang banyak dicari adalah Xiaomi 15 yang dirilis pada bulan Maret 2025 lalu.

    Hadir dengan lensa Leica Summilux, Xiaomi 15 memiliki kamera utama dengan resolusi 50 MP (f/1.62) dengan sensor Light Fusion 900 yang menghadirkan pengalaman fotografi profesional dengan tiga panjang fokus utama (23mm, 28mm, dan 35mm).

    Selain itu, ada juga kamera telephoto mengambang 60mm beresolusi 50MP dan kamera ultra-wide Leica 14mm resolusi 50MP, dengan peningkatan fastshot, memungkinkan pengambilan gambar hanya dalam 0.6 detik dari mode standby.

    Xiaomi 15 dibanderol dengan harga Rp11.999.000 untuk varian 12/256GB dan Rp12.999.000 untuk varian 12/512GB. Sedangkan Xiaomi 15 Ultra dijual seharga Rp16.999.000 untuk varian 16/512GB dan Rp19.999.000 untuk varian 16GB/1TB.

    Selain Xiaomi 15, berikut adalah update harga HP Xiaomi per bulan April 2025:

    1. Xiaomi Redmi A3 (4GB/128GB): Rp 1.099.000

    2. POCO C75 (6GB/128GB): Rp 1.299.000

    3. POCO C75 (8GB/256GB): Rp 1.449.000

    4. Xiaomi Redmi 14C (6GB/128GB): Rp 1.399.000

    5. Xiaomi Redmi 14C (8GB/256GB): Rp 1.599.000

    6. Xiaomi Redmi 13 (8GB/128GB): Rp 1.699.000

    7. Xiaomi Redmi 13 (8GB/256GB): Rp 1.799.000

    8. POCO M6 (8GB/256GB): Rp 1.799.000

    9. POCO M6 Pro (8GB/256GB): Rp 2.499.000

    10. Xiaomi Redmi Note 14 (8GB/128GB): Rp 2.399.000

    11. Xiaomi Redmi Note 14 (8GB/256GB): Rp 2.599.000

    12. Xiaomi Redmi Note 13 5G (8GB/256GB): Rp 2.799.000

    13. Xiaomi Redmi Note 14 5G (8GB/256GB): Rp 3.199.000

    14. Xiaomi Redmi Note 14 5G (12GB/512GB): Rp 3.999.000

    15. Xiaomi Redmi Note 13 Pro (8GB/256GB): Rp 3.299.000

    16. Xiaomi Redmi Note 13 Pro 5G (8GB/256GB): Rp 4.399.000

    17. Xiaomi Redmi Note 13 Pro 5G (12GB/512GB): Rp 4.749.000

    18. Xiaomi Redmi Note 14 Pro 5G (8GB/256GB): Rp 4.399.000

    19. Xiaomi Redmi Note 14 Pro 5G (12GB/512GB): Rp 4.999.000

    20. POCO X6 5G (12GB/256GB): Rp 3.449.000

    21. POCO X6 Pro 5G (12GB/512GB): Rp 4.349.000

    22. POCO X7 5G (8GB/256GB): Rp 3.499.000

    23. POCO X7 5G (12GB/512GB): Rp 4.099.000

    24. POCO X7 Pro 5G (12GB/512GB): Rp 4.799.000

    25. POCO F6 (8GB/256GB): Rp 4.999.000

    26. POCO F6 (12GB/512GB): Rp 5.699.000

    27. Xiaomi Redmi Note 14 Pro+ 5G (8GB/256GB): Rp 5.499.000

    28. Xiaomi Redmi Note 14 Pro+ 5G (12GB/512GB): Rp 5.999.000

    29. Xiaomi 14T (12GB/256GB): Rp 6.499.000

    30. Xiaomi 14T (12GB/512GB): Rp 6.999.000

    31. Xiaomi 14T Pro (12GB/256GB): Rp 8.499.000

    32. Xiaomi 14T Pro (12GB/512GB): Rp 8.999.000

    33. Xiaomi 14 (12GB/256GB): Rp 11.999.000

    34. Xiaomi 15 (12/256GB ): Rp11.999.000 

    35. Xiaomi 15 12/512GB: Rp12.999.000 untuk varian.

    36. Xiaomi 15 Ultra (16/512GB): Rp16.999.000

    37. Xiaomi 15 Ultra (16GB/1TB.) Rp19.999.000

    Itulah daftar harga HP Xiaomi per bulan April 2025.

  • IKN Dikunjungi 64 Ribu Orang Selama Lebaran 2025

    IKN Dikunjungi 64 Ribu Orang Selama Lebaran 2025

    JAKARTA – Selama libur Lebaran, masyarakat yang berkunjung ke Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai 64.000 orang. Deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN, Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi mengatakan, kunjungan terus meningkat selepas pelaksanaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

    “Secara statistik bahwa tanggal 1 April pengunjung 8.219, bahkan 2 April 12.958, puncak kemarin tanggal 3 April itu 14.105 dan kemarin (4 April 2025) 10.215 orang. Hari ini (5 April 2025) sudah 12.307 pengunjung,” paparnya dalam keterangan yang dikutip VOI, Minggu, 6 April.

    Para pengunjung ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia serta dari mancanegara seperti Brunai, Malaysia, Tiongkok, Eropa, dan Korea Selatan. Mereka datang untuk melihat langsung proses pembangunan IKN yang tengah berjalan sebagai bagian dari transformasi Indonesia menuju ibu kota politik.

    Kata Thomas, tingginya animo masyarakat untuk mengunjungi IKN menjadi pertanda positif sekaligus menunjukkan bahwa pembangunan ibu kota baru Indonesia ini mendapatkan perhatian dan dukungan yang besar dari masyarakat Indonesia, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

    Sementara itu, Staf Khusus Kepala Otorita IKN, Troy Pantouw menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada pengunjung.

    “Terima kasih kepada petugas dari Otorita IKN, relawan, aparat TNI dan Kepolisian, serta semua pihak yang telah mendedikasikan waktu dan tenaga mereka di hari libur Lebaran untuk melayani masyarakat yang sangat antusias berkunjung ke IKN,” ujar Troy.

    Troy bilang, akses menuju IKN telah dipermudah dengan adanya Jembatan Pulau Balang yang berfungsi sebagai jalur fungsional ekosistem, dan Jalan Tol IKN Seksi 3A, 3B, 5A dibuka satu arah khusus untuk kendaraan Golongan I (sedan, jip, dan minibus) sebagai jalur alternatif mudik Idulfitri.

    Di IKN, juga disediakan fasilitas kesehatan dengan adanya Rumah Sakit Hermina dan Mayapada Hospital Nusantara. Selain itu, pilihan penginapan seperti Swisshotel Nusantara dan Hotel Qubika juga telah berfungsi dan dapat menjadi opsi bagi masyarakat yang datang dari kota kota jauh untuk menginap.

    Kemudian, bus listrik disediakan untuk mengangkut serta membawa pengunjung berkeliling di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Di sana pula, masyarakat dapat menikmati ruang terbuka bersama di IKN mulai dari Plaza Ceremony, Amphitheater, Bukit Bendera, dan Taman Kusuma Bangsa.

    “(Berkunjung ke IKN) memenuhi rasa penasaran dengan pembangunan yang ada di IKN, menikmati pohon pohon rindang, meskipun banyak yang masih dibangun, semoga lima tahun mendatang sudah jadi sepenuhnya. Semoga IKN bisa berkembang jadi ibu kota negara yang diharapkan, jauh lebih maju lagi dan berdampak positif untuk seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Troy.

  • Pilih Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump, Ini Strategi Indonesia

    Pilih Negosiasi Hadapi Tarif Impor Trump, Ini Strategi Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia memilih jalur negosiasi diplomatik dalam merespons kebijakan tarif impor Donald Trump yang mulai Belaku Rabu (9/4/2025).

    Alih-alih membalas dengan tarif serupa, Indonesia menyiapkan strategi diplomasi ekonomi demi menjaga stabilitas dan kepentingan jangka panjang.

    Strategi Responsif dan Diplomatis

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pendekatan ini dilakukan demi merumuskan solusi win-win bagi kedua negara.

    “Indonesia menyiapkan rencana aksi dengan memperhatikan impor dan investasi dari AS,” ujar Airlangga dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) secara virtual, Minggu (6/4/2025).

    Pemerintah menilai pentingnya menjaga iklim investasi dan stabilitas ekonomi nasional, terlebih menghadapi tekanan terhadap sektor padat karya berorientasi ekspor, seperti apparel dan alas kaki.

    Produk Dikecualikan dari Tarif

    Meski tarif impor Trump mulai diberlakukan, terdapat sejumlah pengecualian atas produk yang dinilai strategis, antara lain:
    1. Produk medis dan kemanusiaan (50 USC 1702 (b)).
    2. Produk baja, aluminium, dan otomotif (Section 232).
    3. Tembaga, semikonduktor, farmasi, produk kayu, bullion, energi dan mineral langka.

    Pemerintah akan terus berkoordinasi dengan asosiasi industri dan pemangku kepentingan lainnya. Forum konsultasi dengan pelaku industri dijadwalkan pada Senin (7/4/2025) untuk menghimpun masukan dari sektor ekspor.

    “Besok seluruh industrinya akan diundang, terutama sektor padat karya,” tegas Airlangga.

    Alternatif Pasar Baru: Eropa

    Tidak hanya fokus pada AS, Pemerintah juga melihat peluang dari pembukaan pasar Eropa. Menurut Airlangga, Eropa adalah pasar ekspor terbesar kedua bagi Indonesia setelah Tiongkok dan AS.

    “Kita dorong alternatif market yang lebih besar,” imbuhnya.

    Rakortas ini juga dihadiri oleh sejumlah menteri dan kepala lebaga terkait, seperti:
    1. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
    2. Menteri Keuangan Sri Mulyani
    3. Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani
    4. Menteri Perdagangan Budi Santoso
    5. Ketua OJK Mahendra Siregar

    Pemerintah menegaskan pentingnya pendekatan yang responsif, inklusif, dan berbasis kajian fiskal mendalam terkait tarif impor Trump. Hal itu bertujuan agar setiap kebijakan tetap sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan daya tahan APBN.

  • AS Gagal Lemahkan Houthi Yaman Meski Habiskan Hampir Rp 16,5 Triliun dalam 3 Pekan Serangan – Halaman all

    AS Gagal Lemahkan Houthi Yaman Meski Habiskan Hampir Rp 16,5 Triliun dalam 3 Pekan Serangan – Halaman all

    AS Gagal Lemahkan Houthi Yaman Meski Habiskan Hampir Rp 16,5 Triliun dalam 3 Pekan

    TRIBUNNEWS.COM – Operasi pengeboman militer Amerika Serikat (AS) di Yaman telah menghabiskan biaya hampir 1 miliar dolar AS atau setara Rp 16,5 triliun dalam waktu kurang dari tiga minggu, menurut narasumber yang diwawancarai CNN. 

    Narasumber itu mengatakan, bombardemen AS ke Yaman tersebut hanya menyebabkan ‘dampak terbatas’ pada kemampuan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang dipimpin kelompok Ansarallah (Houthi).

    Diluncurkan pada 15 Maret, serangan-serangan AS ke Yaman tersebut mengandalkan amunisi presisi mahal seperti rudal Tomahawk, JASSM, JSOW, pesawat pengebom B-2 dari Diego Garcia, dan sejumlah kapal induk serta jet tempur tambahan. 

    Meski demikian, YAF terus mampu meluncurkan rudal balistik dan jelajah serta pesawat nirawak, termasuk menjatuhkan sedikitnya 17 pesawat nirawak canggih MQ-9 AS – yang masing-masing seharga 30 juta dolar AS.

    Pejabat Pentagon mengakui, meskipun beberapa lokasi militer dan kepemimpinan Yaman menjadi sasaran pengeboman, negara tersebut masih memiliki persediaan senjata yang signifikan dan bunker yang dibentengi. 

    Satu sumber mencatat kemampuan Yaman yang berkelanjutan untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah dan menghindari kerusakan.

    “Mereka (militer AS0 telah merebut beberapa lokasi, tetapi itu tidak memengaruhi kemampuan Houthi untuk terus menembaki kapal-kapal di Laut Merah atau menembak jatuh pesawat nirawak AS,” kata salah satu sumber yang diberi pengarahan tentang operasi tersebut. 

    “Sementara itu, kami sedang mempersiapkan diri—amunisi, bahan bakar, dan waktu pengerahan.”

    Angkatan bersenjata Yaman mulai menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah pada November 2023 sebagai respons atas genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

    AS dan Inggris kemudian melancarkan operasi militer terhadap Yaman atas nama Israel.

    Biaya Operasi Militer Membengkak, Amunisi Menipis

    Biaya operasi yang tinggi telah menimbulkan kekhawatiran di Kongres AS. 

    Pentagon mungkin akan segera meminta dana tambahan untuk melanjutkan operasi tersebut.

    Perubahan dalam otorisasi serangan—beralih dari model era Biden yang mengharuskan persetujuan Gedung Putih—telah memberi para komandan lebih banyak fleksibilitas, yang menggemakan kebijakan dari masa jabatan pertama Donald Trump. 

    Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz merujuk pada pembunuhan seorang operator pesawat nirawak senior Yaman, yang menunjukkan pendekatan serangan yang lebih luas.

    Sementara itu, para pejabat di Komando Indo-Pasifik AS telah menyatakan kekhawatirannya atas menipisnya amunisi jarak jauh seperti JASSM, yang mereka anggap penting untuk potensi konflik di Pasifik, termasuk melawan Tiongkok.

    Seorang pejabat pertahanan menepis kekhawatiran ini, dan menekankan kesiapan dan ketepatan sasaran yang berkelanjutan.

    Operasi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga serangan Yaman terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah berhenti.

    LEPAS LANDAS – Tangkap Layar Khaberni, Minggu (23/3/2025) yang menunjukkan jet tempur Amerika Serikat (AS) lepas landas dari Kapal Induk USS Harry S Truman yang berada di Laut Merah. AS dibantu Inggris, melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan dalih menghancurkan infrastruktur Houthi yang memblokade Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina atas agresi Israel. (khaberni/tangkap layar)

    Houthi Masih Bisa Serang Kapal Induk AS

    Pada hari Jumat, juru bicara YAF, Yahya Saree mengatakan Sanaa “menargetkan kapal induk AS, USS Harry S. Truman, dan kapal perang afiliasinya di Laut Merah, menggunakan beberapa rudal jelajah dan pesawat tak berawak.”

    Ia menekankan bahwa kelompoknya “tidak akan mengabaikan tugas moral, agama, dan kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina yang tertindas, apa pun konsekuensinya.”.

    Menurut Kementerian Kesehatan Yaman, sedikitnya 61 warga sipil tewas dan 139 lainnya terluka dalam serangan udara AS di Yaman sejak 15 Maret.

    Sumber yang berbicara dengan CNN menyuarakan klaim serupa tentang biaya operasi dan efektivitas terbatas yang dilaporkan di New York Times (NYT) kemarin.

    “Dalam pengarahan tertutup beberapa hari terakhir, pejabat Pentagon mengakui bahwa hanya ada sedikit keberhasilan dalam menghancurkan persenjataan besar rudal, pesawat tak berawak, dan peluncur milik Houthi yang sebagian besar berada di bawah tanah,” kata para ajudan dan pejabat kongres yang tidak disebutkan namanya kepada NYT. 

    Sumber tersebut mengatakan YAF telah memperkuat banyak situs militernya. 

    “Hanya dalam waktu tiga minggu, Pentagon telah menggunakan amunisi senilai $200 juta, selain biaya operasional dan personel yang sangat besar untuk mengerahkan dua kapal induk, pesawat pengebom B-2 tambahan, dan jet tempur, serta pertahanan udara Patriot dan THAAD ke Timur Tengah,” menurut para pejabat. 

    Laporan itu muncul saat Presiden AS Donald Trump membanggakan keberhasilan kampanye Washington melawan gerakan perlawanan Ansarallah, yang menurutnya telah “dihancurkan.” 

     

  • Adies Kadir Dukung Upaya Mitigasi Pemerintah Hadapi Kebijakan Tarif Trump

    Adies Kadir Dukung Upaya Mitigasi Pemerintah Hadapi Kebijakan Tarif Trump

    Jakarta

    Setelah Donald Trump mengumumkan Kebijakan Tarif Resiprokal pada tanggal 2 April di acara Liberation Day AS, babak baru perang dagang dunia versi 2.0 dimulai kembali. Kebijakan tarif resiprokal dinilai mengejutkan dunia, karena setidaknya ada 180 negara terdampak kebijakan Tarif Resiprokal, dengan menggunakan tarif dasar 10% dan termasuk Indonesia dikenakan sebesar 32%.

    Adapun pengenaan tarif resiprokal AS memiliki dampak signifikan terhadap penurunan daya saing produk negara eksportir ke AS, tidak terkecuali Indonesia. Beberapa hal yang terus perlu dicermati adalah respon dan implikasi kebijakan tarif terhadap stabilitas ekonomi keuangan global maupun nasional.

    Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengatakan DPR RI concern dan mendukung adanya langkah-langkah dan upaya-upaya koordinatif mitigasi risiko instabilitas keuangan yang mungkin dapat saja terjadi dalam jangka pendek ini.

    “Misalnya perlunya narasi dan komunikasi atas kebijakan yang sedang ditempuh pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan, untuk memitigasi dan mengurangi reaksi ataupun sentiment negatif yang dapat menekan pelemahan pasar modal (pelemahan harga saham), pasar uang (kekeringan likuiditas dan suku bunga pasar uang antar bank), pasar valuta asing (pelemahan nilai tukar rupiah) dan pasar hutang (kenaikan Yield/Imbal hasil SBN)”, ujar Adies dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).

    Selain itu, situasi perang dagang yang semakin memanas ditandai dengan balasan balik atau retaliasi oleh para mitra dagang AS seperti Tiongkok, Kanada, Meksiko, negara-negara Uni Eropa dan diikuti beberapa negara lainnya melalui kenaikan bea masuk yang lebih tinggi atas barang-barang impor yang berasal dari AS. Sedangkan Presiden Prancis Macron menghimbau para pengusaha negara Uni Eropa menunda rencana investasi langsung ke AS.

    Adies menjelaskan pihaknya menyaksikan, mengapresiasi dan mendukung respon cepat dan langkah-langkah strategis pemerintah dalam merespon kebijakan tarif resiprokal AS, meningkatkan daya saing, menjaga kepercayaan pelaku pasar dan meningkatkan kualitas iklim investasi untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

    “Disamping itu, semangat dan upaya tetap menjaga dan memelihara hubungan baik dengan negara mitra dagang, termasuk AS, diperlukan diplomasi dan negosiasi dengan Pemerintah AS terkait dengan kebijakan tarif resiprokal, patut didukung,” imbuhnya.

    Sebagaimana diketahui, situasi dan kondisi perekonomian dan keuangan AS akan memiliki implikasi secara global, tidak terkecuali terhadap stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional. Kebijakan tarif, secara langsung akan menjadi pengurang daya saing produk ekspor Indonesia di pasar AS, yang memiliki potensi menurunkan nilai ekspor Indonesia ke AS.

    “Kiranya perlu langkah-langkah segera menemukan pemecahan masalah apakah itu kesegeraan negosiasi dengan mitra dagang AS ataukah dukungan fasilitasi menemukan pasar pengganti AS,” ungkap Adies.

    Selanjutnya, kebijakan tarif AS diperkirakan akan meningkatkan risiko ketidakpastian keuangan global. Hal ini ditandai, menjelang ataupun setelah diumumkannya kebijakan tarif resiprokal ini, hampir seluruh indeks bursa saham di berbagai negara merosot jatuh.

    “Dalam meningkatkan peningkatan transaksi dagang dan iklim investasi yang lebih berkualitas, kami mendukung penuh instruksi Presiden Prabowo kepada Kabinet Merah Putih untuk menempuh langkah strategis dan perbaikan struktural serta kebijakan Deregulasi yaitu penyederhanaan regulasi dan penghapusan regulasi yang menghambat, khususnya terkait dengan Non-Tariff Barrier,” kata Adies.

    Lebih lanjut, Adies menambahkan kita perlu terus memantau dinamika global yang sedang berlangsung.

    “Kami juga memandang perlu penyampaian narasi dan komunikasi yang terpadu, konsisten dan berkelanjutan untuk memitigasi, mengurangi ketidakpastian, meredam sentiment negatif dan menepis keraguan baik investor ataupun pelaku pasar,” pungkas Adies.

    (akn/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siapa Pemilik PT Yihong Novatex? Ini Profil Perusahaan Asal China yang Tutup di Cirebon Usai PHK Massal

    Siapa Pemilik PT Yihong Novatex? Ini Profil Perusahaan Asal China yang Tutup di Cirebon Usai PHK Massal

    PIKIRAN RAKYAT – PT Yihong Novatex Indonesia mendadak jadi sorotan publik setelah menyatakan secara resmi penutupan operasionalnya usai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap ribuan karyawan. Perusahaan manufaktur yang bergerak di sektor produksi alas kaki ini diketahui berlokasi di Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

    Berdiri belum genap dua tahun, PT Yihong Novatex merupakan anak usaha dari perusahaan asal Tiongkok. Namun hingga kini, identitas pemilik utama perusahaan tersebut belum sepenuhnya terungkap ke publik secara resmi. Meski begitu, perusahaan ini diketahui memiliki koneksi erat dengan investor dan pengusaha dari Tiongkok yang menanamkan modal di sektor industri manufaktur Indonesia, khususnya produk ekspor alas kaki.

    PHK Massal dan Penutupan Operasional

    Kabar penutupan PT Yihong Novatex mencuat setelah pihak manajemen mengumumkan PHK terhadap seluruh karyawan yang berjumlah 1.126 orang. Keputusan ini diambil menyusul kerugian besar yang diklaim perusahaan akibat mogok kerja yang terjadi pada awal Maret 2025.

    Kisruh bermula saat tiga karyawan terkena PHK mendadak. Merasa tidak diperlakukan adil, ratusan rekan kerja mereka melakukan aksi solidaritas dengan mogok kerja selama empat hari. Akibatnya, operasional pabrik terhenti total dan pesanan dari buyer batal karena keterlambatan pengiriman.

    “PT Yihong Novatex Indonesia hendak memberitahukan maksud pemutusan hubungan kerja terhitung sejak tanggal 10 Maret 2025 dengan alasan karena pihak pemberi pekerjaan menarik dan menghentikan pesanan akibat keterlambatan pengiriman sebagai dampak dari mogok kerja tidak sah yang dilakukan pekerja,” demikian kutipan surat resmi dari perusahaan.

    Tawaran Pesangon dan Persoalan Hukum

    Dalam surat tersebut, perusahaan menjanjikan pembayaran kompensasi berupa pesangon, upah, dan Tunjangan Hari Raya (THR) pada 17 Maret 2025 bagi pekerja yang menerima PHK. Namun bagi mereka yang menolak, perusahaan menyerahkan keputusan akhir kepada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

    Keputusan ini memicu gelombang protes. Para pekerja menilai PHK dilakukan secara sepihak dan menyebut perusahaan menghindari tanggung jawab hukum. Mereka menuntut agar bisa kembali bekerja dan mendesak pemerintah daerah turun tangan.

    Aksi Demonstrasi dan Tuntutan Pekerja

    Pada 11 Maret 2025, ratusan pekerja PT Yihong Novatex Indonesia dan PT Long Rich Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Cirebon. Mereka mengenakan pakaian serba merah sambil membawa spanduk bertuliskan tuntutan pengembalian hak dan pembatalan PHK.

    Salah satu perwakilan pekerja, Suryana, menyoroti keputusan aneh dari manajemen yang turut memecat divisi Human Resource Development (HRD). “Kalau HRD-nya saja di-PHK, siapa yang akan menghitung gaji kami yang seharusnya dibayarkan tanggal 14?” ujarnya.

    Suryana juga menuding perusahaan berdalih pailit tanpa bukti nyata. Ia menyebut ada 617 pekerja yang seharusnya sudah diangkat menjadi karyawan tetap, namun tidak kunjung direalisasikan.

    Dengan polemik yang terus berlanjut, publik kini mempertanyakan siapa sosok di balik kepemilikan PT Yihong Novatex. Di tengah ketidakpastian nasib para pekerja, desakan terhadap transparansi manajemen dan perlindungan hukum terhadap buruh pun semakin menguat.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    Latihan Militer 800.000 Tentara Digelar di Jerman, Eropa Hadapi Kemungkinan Perang dengan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Eropa kini bersiap menghadapi kemungkinan perang besar melawan Rusia.

    Beberapa negara Eropa, termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman, meningkatkan langkah-langkah militer mereka untuk menghadapi ancaman yang semakin mendesak.

    Negara-negara Eropa yang aktif dalam persiapan ini termasuk Polandia, Norwegia, dan Jerman.

    Intelijen dari Denmark dan Jerman memperingatkan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) harus bersiap menghadapi potensi serangan Rusia dalam lima tahun ke depan.

    ABC News melaporkan banyak negara Eropa meminta warganya untuk menyiapkan perlengkapan bertahan hidup untuk menghadapi krisis besar.

    Muncul ketakutan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak akan bisa diandalkan sebagai sekutu jika perang Eropa melawan Rusia meletus.

    AS sebagai anggota NATO akan ikut campur membantu negara NATO yang diserang. Namun, setelah kembali menjabat, Presiden AS Donald Trump malah terlihat bersimpati kepada Rusia.

    Trump juga meminta Eropa untuk menjaga keamanannya sendiri pada masa mendatang. Oleh karena itu, Eropa kini harus mulai meninggalkan ketergantungannya pada AS.

    Luigi Scazzieri, Asisten Direktur Pusat Reformasi Eropa, menyatakan bahwa Uni Eropa telah mengabaikan persiapan untuk menghadapi konflik besar dan harus menguatkan pertahanannya.

    “Bergantung pada AS terbukti lebih nyaman,” kata Scazzieri. Dia menyebut Eropa kini harus menguatkan pertahanannya.

    Langkah-Langkah Keamanan yang Diambil

    Norwegia telah memberlakukan persyaratan tempat perlindungan dari bom pada bangunan baru dan memperbaiki bunker era Perang Dingin.

    Sementara itu, Polandia, Lithuania, Latvia, dan Estonia telah menarik diri dari Konvensi Ottawa, yang melarang ranjau darat antipersonel, untuk meningkatkan pertahanan di sayap timur NATO.

    Polandia juga sedang mempersiapkan warganya untuk latihan militer, dengan target peningkatan jumlah pasukan hingga 500.000 personel.

    Adapun Jerman akan menggelar latihan militer besar-besaran pada bulan September dengan melibatkan sekitar 800.000 tentara, termasuk pasukan NATO.

    Bild melaporkan latihan ini, yang diberi nama Red Storm Bravo, akan berlangsung di Hamburg selama tiga hari dan akan mencakup praktik pemindahan tentara NATO ke negara-negara Baltik dan Polandia.

    Mengapa Eropa Harus Bersiap?

    Kekhawatiran utama bagi negara-negara Eropa adalah potensi serangan Rusia, yang saat ini memiliki lebih dari satu juta personel militer.

    Stephan Fruehling, pakar di Pusat Kajian Strategis dan Pertahanan Universitas Nasional Australia, menekankan bahwa Eropa belum memiliki pasukan yang cukup untuk mempertahankan garis depan.

    Sementara itu, Jakub Janda, pakar keamanan di Pusat Kebijakan Keamanan Praha, menambahkan bahwa negara-negara Uni Eropa merasa terancam oleh persiapan militer Rusia yang semakin besar, termasuk dukungan dari negara-negara seperti Tiongkok.

    Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa Rusia tidak akan menyerang negara-negara NATO, dan menganggap serangan semacam itu tidak ada gunanya.

    Dalam wawancara, Putin menyebut bahwa politikus Barat sering menggunakan ancaman Rusia untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik mereka.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Saran Ekonom soal Arah Sikap RI Terhadap Kebijakan Tarif Trump

    Saran Ekonom soal Arah Sikap RI Terhadap Kebijakan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah disarankan untuk mengesampingkan opsi retaliasi atau pembalasan terhadap kebijakan tarif timbal balik (reciprocal tariff) Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. 

    Opsi retaliasi dinilai kurang strategis dan justru dapat memicu eskalasi perang dagang yang merugikan Indonesia dalam jangka panjang.

    Guru Besar FEB UI Telisa Aulia Falianty, menilai keputusan pemerintah AS memberlakukan tarif impor sebesar 32% terhadap produk Indonesia dipicu oleh dua hal utama: tuduhan manipulasi kurs (currency manipulation) serta penerapan hambatan non-tarif (non-tariff barriers) oleh pemerintah Indonesia.

    “Jika ingin menurunkan tarif masuk ke AS, maka kita harus menunjukkan upaya untuk menyederhanakan hambatan non-tarif dan membuktikan tidak ada manipulasi kurs,” ujarnya kepada wartawan melalui pesan teks, Minggu (6/4/2025).

    Menurutnya, upaya retaliasi seperti menaikkan tarif balasan justru kontraproduktif dan akan memicu efek domino yang memperburuk hubungan dagang bilateral.

    Alih-alih retaliasi, dia menyarankan pendekatan negosiasi yang dilengkapi dengan reformasi regulasi dalam negeri dan penguatan daya saing produk ekspor.

    Lebih lanjut, Telisa menyoroti potensi terjadinya trade diversion dari negara-negara seperti Tiongkok, yang kini menghadapi hambatan ekspor ke AS. Kendati demikian, Indonesia belum tentu menjadi tujuan utama peralihan ekspor tersebut.

    “Substitusi pasar ekspor dari AS biasanya diarahkan ke negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, atau Uni Eropa. Indonesia mungkin menjadi pilihan, tetapi bukan yang utama,” jelasnya.

    Dalam konteks ini, pemerintah diminta mengantisipasi kemungkinan masuknya barang impor dalam jumlah besar, sekaligus memperkuat instrumen pengamanan pasar domestik tanpa menciptakan hambatan yang bisa dianggap diskriminatif secara internasional.

    Menurutnya, sebagai anggota Asean, BRICS, dan G20, Indonesia disebut perlu memaksimalkan jalur diplomasi multilateral untuk merespons dinamika global.

    Meskipun Presiden Trump cenderung mendorong kesepakatan bilateral, langkah kolektif di tingkat kawasan tetap penting untuk menciptakan posisi tawar yang lebih kuat.

    “Multilateral diplomacy harus tetap berjalan. Tapi di saat yang sama, pemerintah perlu menyiapkan kebijakan sektoral untuk meningkatkan daya saing industri nasional,” ujar Telisa.