kab/kota: Tiongkok

  • Pakar: Relaksasi TKDN jadikan RI pemain utama di rantai pasok global

    Pakar: Relaksasi TKDN jadikan RI pemain utama di rantai pasok global

    Jakarta (ANTARA) – Pakar Investasi Harryadin Mahardika menilai Relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) akan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global melalui kebijakan yang pro-investasi tetapi tetap menjaga kepentingan nasional.

    “Relaksasi TKDN bukan pelemahan komitmen terhadap industri dalam negeri, tetapi langkah korektif untuk memastikan tujuan besarnya tercapai menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global melalui kebijakan yang pro-investasi tetapi tetap menjaga kepentingan nasional,” ujar Harryadin di Jakarta, Jumat.

    Dia mengungkapkan bahwa keputusan Presiden RI Prabowo Subianto untuk menggodok kembali regulasi mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sudah tepat.

    “Perubahan TKDN menjadi hal penting untuk dilakukan secepatnya, karena banyak perusahaan asing yang ingin berinvestasi di Indonesia,” katanya.

    Menurut dia, kewajiban TKDN dalam praktiknya sering disalahgunakan. Beberapa produk luar negeri hanya dirakit secara sederhana di dalam negeri untuk memenuhi ambang batas komponen lokal, tanpa menciptakan nilai tambah nyata malah konsekuensinya konsumen Indonesia harus membayar dengan harga lebih tinggi.

    “Stigma ini yang tampaknya ingin diberantas pemerintah dengan menyederhanakan birokrasi dan menciptakan iklim investasi yang lebih sehat, efisien, dan kompetitif guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai kepala pemerintahan, memang perlu segera menghapus hambatan-hambatan birokratis yang bahkan berpotensi membuka ruang praktik rente,” kata Harryadin.

    Tidak heran, lanjutnya, Presiden RI Prabowo Subianto yang memiliki pengalaman panjang sebagai pengusaha, memahami berbagai tantangan regulasi yang dihadapi dunia usaha.

    Sebenarnya sejumlah negara berhasil mendorong investasi dan pertumbuhan industri tanpa aturan TKDN, tetapi lebih mendorong pendekatan baru berupa insentif langsung bagi produksi di dalam negeri. Negara seperti Vietnam dan Tiongkok telah membuktikan keberhasilan model ini, dengan menjadi pusat manufaktur global tanpa kebijakan TKDN.

    Sebagai informasi, dalam forum Sarasehan Ekonomi yang Presiden RI Prabowo meminta agar TKDN dibuat dengan fleksibel dan realistis.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Rupiah menguat seiring redanya ekspektasi resesi AS

    Rupiah menguat seiring redanya ekspektasi resesi AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring redanya ekspektasi resesi AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 10 April 2025 – 17:48 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi ekspektasi resesi Amerika Serikat (AS) mereda.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Kamis ini di Jakarta, menguat sebesar 50 poin atau 0,29 persen menjadi Rp16.823 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.873 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.779 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.943 per dolar AS.

    “Pasar mengurangi beberapa ekspektasi untuk resesi AS. Namun, prospek ekonomi jangka pendek tetap tidak pasti, dengan risalah rapat Federal Reserve bulan Maret menunjukkan para pembuat kebijakan gelisah atas inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

    Kekhawatiran terhadap resesi AS yang mereda dipengaruhi pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait 75 negara lain akan diberikan penangguhan pemberlakuan kebijakan tarif selama 90 hari dari tenggat waktu Rabu (9/4). Sebelumnya, mereka dijadwalkan akan dikenakan tarif lebih tinggi dari batas dasar 10 persen–bahkan dalam beberapa kasus, tarifnya bisa jauh lebih tinggi.

    Trump mengatakan penangguhan itu diberikan, karena negara-negara tersebut telah menghubungi mitra mereka di AS untuk mencari solusi terkait isu-isu perdagangan, hambatan dagang, tarif, manipulasi mata uang, dan tarif non-moneter.

    Presiden AS juga menambahkan bahwa negara-negara tersebut tidak melakukan tindakan balasan terhadap AS “dalam bentuk apa pun.”

    “Sementara kekhawatiran akan resesi mereda setelah Trump mengumumkan perpanjangan 90 hari untuk memberlakukan putaran tarif timbal balik terbarunya, pasar masih tetap waspada terhadap agenda kebijakannya, terutama mengingat perubahan sikapnya baru-baru ini terkait tarif. Perang dagang yang meningkat dengan Tiongkok, juga menghadirkan hambatan ekonomi yang berkelanjutan bagi AS, mengingat negara tersebut masih menjadi mitra dagang utama,” ujar Ibrahim.

    Perang dagang memanas pasca Trump menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal Negeri Tirai Bambu menjadi 125 persen, seiring China mengenakan tarif sebesar 84 persen terhadap barang-barang dari AS.

    “Baik Washington maupun Beijing tidak menunjukkan niat untuk meredakan ketegangan, dengan pejabat Tiongkok bersumpah untuk berjuang sampai akhir,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Mark Zuckerberg Ternyata Bocorkan Rahasia AS ke China, Ini Buktinya

    Mark Zuckerberg Ternyata Bocorkan Rahasia AS ke China, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan eksekutif Facebook, Sarah Wynn-Williams, memberikan kesaksian di hadapan Komite Kehakiman Senat AS, Rabu (10/4/2025) waktu setempat.

    Ia menuding perusahaan yang sekarang bernama Meta itu telah membocorkan rahasia keamanan nasional Amerika Serikat (AS) demi memperluas bisnisnya di China.

    Rahasia yang dibocorkan Meta ke China adalah tentang upaya kecerdasan buatan AS untuk mengembangkan bisnisnya di sana.

    Dalam kesaksiannya, Wynn-Williams mengatakan bahwa selama bekerja di Meta dari 2011 hingga 2017 sebagai Direktur Kebijakan Publik Global, ia menyaksikan langsung bagaimana eksekutif perusahaan, termasuk CEO Mark Zuckerberg, secara diam-diam menjalin kerja sama dengan Partai Komunis China.

    “Kami terlibat dalam perlombaan senjata AI berisiko tinggi melawa China. Dan selama saya bekerja di Meta, para eksekutif perusahaan berbohong kepada karyawan, pemegang saham, Kongres, dan publik Amerika tentang apa yang mereka lakukan dengan Partai Komunis Tiongkok,” ujar Wynn-Williams dikutip dari APNews, Jumat (11/4/2025).

    Ia bahkan menuding Meta telah memberikan pengarahan kepada pihak China mengenai perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di AS, demi mengamankan potensi bisnis senilai US$18 miliar di negeri tirai bambu tersebut.

    Tak hanya itu, Wynn-Williams mengklaim bahwa Meta dengan sengaja menghapus akun Facebook milik sosok kontroversial China ternama yang tinggal di AS, Guo Wengui, atas tekanan pemerintah China. Meta berdalih bahwa akun tersebut melanggar kebijakan privasi karena membagikan informasi pribadi.

    Meta menggunakan ancaman dan intimidasi untuk membungkam mantan eksekutif tersebut, kata Senator Richard Blumenthal, anggota Partai Demokrat dari Connecticut, dalam sidang dengar pendapat tersebut.

    Lebih lanjut, ia menyebut Meta juga sempat mengabaikan peringatan soal pembangunan kabel data bawah laut (Pacific Light Cable Network) yang bisa menjadi pintu belakang (backdoor) bagi pemerintah China mengakses data pengguna AS. Rencana tersebut akhirnya batal, bukan karena kesadaran internal tapi karena ada intervensi dari legislator AS.

    Sementara itu, pihak Meta menanggapi kesaksian Wynn-Williams sebagai sesuatu yang tidak sesuai realitas dan dipenuhi klaim palsu. Perusahaan menegaskan bahwa mereka tidak beroperasi di China hingga hari ini.

    Namun, sorotan terhadap Zuckerberg kian tajam. Wynn-Williams menggambarkan bos Meta itu sebagai sosok yang “selalu memakai kostum berbeda demi kekuasaan”.

    “Saat saya masih di sana, dia ingin Presiden China memberi nama anak pertamanya. Dia belajar bahasa Mandarin, melakukan sensor konten sesuai keinginan China. Sekarang dia tampil sebagai petarung MMA dan juru bicara kebebasan berpendapat. Apa lagi nanti?” kata dia.

    Kesaksian ini muncul hanya beberapa hari jelang persidangan antitrust besar-besaran yang dihadapi Meta. Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) menuntut agar Meta melepaskan kepemilikannya atas Instagram dan WhatsApp.

    (fab/fab)

  • Rupiah menguat dipengaruhi inflasi AS yang melemah

    Rupiah menguat dipengaruhi inflasi AS yang melemah

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi bulanan Amerika Serikat (AS) yang menurun.

    Tercatat, inflasi bulanan AS melemah dari sebelumnya 0,2 persen month to month (mtm) menjadi minus 0,1 persen (mtm). Begitu pula dengan inflasi tahunan yang turun dari sebelumnya 2,8 persen year on year (yoy) menjadi 2.4 persen (yoy).

    “(Ini) mendorong (ekspektasi) Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih cepat, terutama di tengah meningkatnya tekanan ekonomi dari perang dagang,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Berdasarkan polling CME FedWatch, lebih dari 50 persen menduga The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga sebesar 75-100 basis points (bps).

    Di samping itu, dolar AS terpukul sentimen kekhawatiran atas resesi AS karena AS dan China saling memberlakukan tarif sangat besar.

    Presiden AS Donald Trump telah menegaskan tarif impor AS terhadap China menjadi 145 persen dari sebelumnya 125 persen.

    Pada awalnya, Trump menaikkan tarif impor ke China menjadi sebesar 104 persen, yang dibalas oleh Presiden China Xi Jinping dengan total penetapan tarif impor sebesar 84 persen terhadap produk AS.

    Kemudian, pada Rabu (10/4/2025), AS kembali menaikkan tarif impor dari China menjadi sebesar 125 persen di tengah penundaan tarif resiprokal terhadap berbagai negara.

    Memasuki Kamis (11/4/2025), Trump merevisi tarif impor ke China menjadi 145 persen, yang merupakan batas bawah atau masih berpotensi meningkat ke depan.

    Adanya perang tarif meningkatkan kekhawatiran resesi di AS dengan perkiraan 65 persen dari Goldman Sachs dan JP Morgan 60 persen.

    Menurut Ibrahim, para investor khawatir atas dampak dari perang tarif mengingat Negeri Paman Sam masih mengimpor beberapa bahan yang sulit digantikan dari China.

    “Meskipun Trump menunda rencana tarif perdagangan timbal balik terhadap negara lain selama 90 hari, perang dagang dengan Tiongkok masih berpotensi menimbulkan implikasi yang mengerikan bagi importir dan eksportir Amerika,” ungkap dia.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 28 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.796 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.823 per dolar AS.

    Adapun kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru melemah ke level Rp16.805 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.779 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Trump Kenakan Tarif Impor 32%, Ini Kuncian Negosiasi RI

    Trump Kenakan Tarif Impor 32%, Ini Kuncian Negosiasi RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan sejumlah upaya negosiasi guna menghadapi kebijakan tarif impor resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Adapun salah satu bahan untuk negosiasi dengan Pemerintah AS yaitu dengan menaikkan pembelian Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan minyak mentah dari Amerika Serikat.

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa pertimbangan untuk menaikkan impor LPG dan minyak dari AS ini sebagai upaya membuat neraca perdagangan RI dan AS berimbang.

    Dengan demikian, penerapan tarif bea masuk hingga 32% terhadap produk Indonesia ke AS diharapkan dapat dihindari.

    “Kita tahu bahwa data BPS, neraca perdagangan kita kan surplus 14,6 miliar dolar. Nah kemudian, keinginan dari pemerintah Amerika itu kan, pertama adalah bagaimana membuat balance sebenarnya,” ungkap Bahlil ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

    Bahlil mengatakan, pihaknya saat ini masih mengkaji rencana pembelian komoditas energi berupa LPG dan minyak mentah dari Amerika dengan skala yang cukup besar. Namun, ia belum dapat membeberkan secara rinci dari sisi volumenya.

    “Saya lagi meng-exercise dengan tim saya, agar kita bisa melakukan pembelian di sana, supaya bisa membuat neraca perdagangan kita balance,” ujarnya.

    Sebelumnya, Bahlil membeberkan porsi impor minyak mentah RI dari Amerika Serikat selama ini hanya sekitar 4 persen dari keseluruhan impor, sementara untuk LPG, saat ini berkisar 54%. Adapun, impor migas untuk konsumsi dalam negeri selama ini berasal dari Singapura, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin.

    Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto percaya diri bisa menghadapi tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bahkan, Prabowo menyebut Indonesia bisa mengatasi surplus dagang dengan AS yang diklaim mencapai US$ 17 miliar.

    Prabowo mengatakan, Pemerintah Indonesia akan menawarkan beberapa hal kepada Pemerintah AS untuk mengatasi surplus dagang RI tersebut, antara lain melalui penambahan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG), minyak, Bahan Bakar Minyak (BBM), hingga alat pengeboran minyak dan gas bumi (migas).

    “Surplus kita US$ 17 miliar dari AS, kita bukan negara miskin, apa yang kita butuh dari Amerika? kita butuh LPG, LPG US$ 9 miliar, kita butuh minyak, BBM impor lagi, kita butuh alat-alat teknologi drilling dari mereka, kita akan membuka 10 ribu sumur lama dengan teknologi baru, gandum apalagi kapas, pesawat terbang tapi sekarang pesawat terbang dari Tiongkok murah-murah, we have.. yang penting kita confidence,” tutur Prabowo saat menanggapi respons dari ekonom dan pelaku usaha dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    (wia)

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.143: AS dan Rusia Pertukaran Tahanan Dibantu Arab – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.143: AS dan Rusia Pertukaran Tahanan Dibantu Arab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.143 pada Jumat (11/4/2025).

    Amerika Serikat (AS) dan Rusia telah melakukan pertukaran tahanan yang difasilitasi di Arab Saudi.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pemerintah Tiongkok menutup mata terhadap keterlibatan warganya dalam perang Ukraina.

    Belum lama ini disebut lebih dari 150 orang warga Tiongkok ikut berperang di pihak Rusia.

    Zelensky Tuduh Warga Tiongkok Direkrut untuk Berperang bagi Rusia di Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pemerintah Tiongkok menutup mata terhadap keterlibatan warganya dalam perang Ukraina, setelah diketahui lebih dari 150 orang warga Tiongkok ikut berperang di pihak Rusia.

    Dalam wawancara yang dilansir oleh NBC News, Zelensky menyebut pihaknya telah memperoleh data paspor dari setidaknya 155 warga negara Tiongkok yang diduga ikut terlibat dalam konflik bersenjata di Ukraina.

    Meski ia tidak yakin pemerintah Tiongkok secara langsung memberi perintah kepada warganya untuk bergabung, Zelensky menegaskan bahwa Beijing mengetahui keberadaan mereka di medan perang.

    Zelensky juga menyebut bahwa Rusia memanfaatkan media sosial, termasuk TikTok, sebagai alat untuk merekrut pejuang asing.

    Menurutnya, banyak perekrutan dilakukan secara digital, yang memungkinkan penyebaran

    China Bantah Tuduhan Zelensky soal Warganya Direkrut Rusia untuk Berperang di Ukraina

    Pemerintah Tiongkok membantah keras tuduhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menyebut warganya direkrut untuk bertempur di pihak Rusia dalam perang Ukraina.

    Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri China menyebut klaim tersebut “tidak berdasar” dan bertentangan dengan upaya Beijing untuk mendorong solusi damai atas konflik yang sedang berlangsung.

    “Pemerintah China selalu meminta warganya untuk menjauh dari zona konflik,” ujar juru bicara kementerian, dikutip dari NBC News, Jumat (11/4/2025).

    Hingga saat ini, pihak Rusia belum memberikan komentar terkait tuduhan bahwa mereka melibatkan warga negara Tiongkok sebagai pejuang dalam perang melawan Ukraina.

    Sebelumnya, Zelensky mengklaim bahwa pihaknya telah mengidentifikasi setidaknya 155 warga China yang ikut bertempur di pihak Rusia

    Ia menyebut Beijing mengetahui keberadaan mereka, meskipun tidak secara langsung memerintahkan.

    Zelensky juga menyoroti penggunaan media sosial, termasuk TikTok, yang diduga dimanfaatkan Rusia untuk merekrut pejuang asing.

    Presiden Ukraina itu bahkan menyatakan kesiapannya untuk menukar tentara Tiongkok yang tertangkap dengan tentara Ukraina yang ditahan oleh Rusia.

    Pernyataan ini memicu ketegangan baru antara Kyiv dan Beijing di tengah upaya internasional mencari jalan keluar damai dari konflik yang telah berlangsung sejak 2022.

    Zelensky Desak Barat Kirim 10 Sistem Rudal Patriot untuk Ukraina

    Zelensky kembali mendesak negara-negara Barat untuk segera mengirimkan sistem pertahanan udara, khususnya 10 unit sistem rudal Patriot, guna menangkal serangan rudal balistik Rusia yang semakin intensif.

    Permintaan itu disampaikan hanya beberapa hari menjelang KTT pertahanan internasional di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman, yang dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini.

    “Kami telah berulang kali mengangkat isu ini dengan pihak Amerika dan dengan semua orang di Eropa yang berada dalam posisi untuk membantu,” tulis Zelensky dalam pernyataan di platform media sosial X, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/4/2025).

    Zelensky menyebut kebutuhan mendesak terhadap sistem rudal Patriot menjadi sangat krusial, mengingat meningkatnya ancaman serangan udara dari Rusia di berbagai wilayah Ukraina.

    Ia juga menambahkan bahwa Ukraina kini sangat bergantung pada keputusan strategis dari para mitra internasional dalam pertemuan di Ramstein.

    Pertemuan puncak ini diharapkan dapat menghasilkan komitmen baru dalam pengiriman bantuan militer, termasuk sistem pertahanan udara yang mampu melindungi infrastruktur penting dan warga sipil Ukraina dari serangan Rusia.

    AS-Rusia Tukar Tahanan di Arab Saudi: Siapa Ksenia Karelin dan Artur Petrov?

    Amerika Serikat dan Rusia telah melakukan pertukaran tahanan yang difasilitasi di Arab Saudi.

    Pertukaran ini dikonfirmasi oleh Direktur CIA John Ratcliffe, sebagaimana dilaporkan The Wall Street Journal.

    Amerika Serikat memulangkan Ksenia Karelin, seorang warga negara dengan kewarganegaraan ganda AS-Rusia, yang sebelumnya dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh Rusia.

    Karelin ditangkap pada Januari 2024 saat mengunjungi keluarganya di Rusia.

    Ia ditahan di bandara setelah aparat keamanan Rusia memeriksa telepon genggamnya.

    Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menuduh Karelin melakukan pengkhianatan tingkat tinggi karena menyumbangkan dana kepada organisasi amal asal Amerika, Razom for Ukraine, yang dinilai mendukung kepentingan Ukraina.

    Departemen Luar Negeri AS menyebut penahanan Karelin sebagai tindakan “melanggar hukum”.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa Presiden Donald Trump menjamin pembebasan Karelin.

    “Warga negara Amerika Ksenia Karelin akan kembali ke Amerika Serikat dengan pesawat. Rusia menahannya secara keliru selama lebih dari setahun, dan Presiden Trump telah menjamin pembebasannya. Presiden akan terus berupaya membebaskan SEMUA warga Amerika,” kata Rubio.

    Sebagai gantinya, Rusia menerima Artur Petrov, seorang warga negara Jerman-Rusia yang ditangkap di Siprus pada 2023 atas permintaan Amerika Serikat.

    Petrov dituduh menyelundupkan mikroelektronika buatan AS ke Rusia.

    Menurut dokumen pengadilan AS, Petrov berhasil mengirimkan komponen senjata senilai sekitar 225.000 dolar AS.

    Ia menghadapi 11 dakwaan pidana, termasuk pelanggaran undang-undang pengendalian ekspor AS, penyelundupan, pencucian uang, penipuan, dan konspirasi.

    Jika terbukti bersalah, Petrov bisa dijatuhi hukuman hingga 20 tahun penjara.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Pasar Sempat Bergejolak! Begini Langkah Cerdas yang Bisa Investor Lakukan

    Pasar Sempat Bergejolak! Begini Langkah Cerdas yang Bisa Investor Lakukan

    Jakarta: Pekan kedua April 2025 jadi masa yang menegangkan bagi investor. Bukan cuma di Indonesia, pasar global juga ikut tertekan. 
     
    Pemicunya? Pengumuman tarif impor dari Presiden AS, Donald Trump, yang menjuluki kebijakan ini sebagai Liberation Day.
     
    Merangkum Bibit, Trump menetapkan tarif dasar 10 persen untuk semua barang impor ke AS. Bahkan, beberapa negara mitra dagang dikenakan tarif lebih tinggi seperti untuk Tiongkok, Vietnam, dan Indonesia. 

    Dampaknya langsung terasa Wall Street sempat anjlok dan IHSG tiarap di perdagangan hari pertama setelah libur panjang Idulfitri. BEI bahkan sempat menghentikan sementara perdagangan (trading halt) demi menjaga kestabilan pasar.
     

    Jangan panik! ini alasan kamu perlu tetap tenang
    Lihat pasar merah semua? Tenang, kamu nggak sendirian. Tapi, panik bukanlah solusi.
     
    Sejarah sudah membuktikan bahwa gejolak pasar sifatnya sementara. Misalnya, pada 2008 IHSG sempat turun -62 persen dan di 2020 anjlok -38 persen. Tapi dalam beberapa tahun setelahnya, indeks bisa rebound +173 persen dan +66 persen.
     
    Jadi, kalau tujuan investasimu masih jangka panjang, jangan buru-buru jual aset hanya karena pasar turun. Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint.
     

    5 langkah strategis untuk hadapi pasar yang lagi turun
    Kalau kamu bingung harus ngapain, ini langkah-langkah yang bisa kamu ambil:

    Ingat tujuan investasimu
    Kalau tujuan keuanganmu masih jauh, seperti dana pensiun atau beli rumah 10 tahun lagi, koreksi pasar sekarang cuma bagian kecil dari perjalanan panjang.
    Review portofolio kamu
    Cek lagi komposisi investasimu. Kalau kamu terlalu terganggu dengan volatilitas, bisa alihkan sebagian ke aset yang lebih stabil seperti Reksa Dana Pasar Uang atau obligasi pemerintah jangka pendek.
    Jangan emosional
    Hindari keputusan yang didasari kepanikan. Panic selling justru bisa bikin kamu kehilangan momentum saat pasar pulih.
    Cari peluang saat market turun
    Punya dana menganggur? Ini bisa jadi momen beli saham atau reksa dana yang harganya sedang diskon. Tapi tetap pilih aset berkualitas, ya!
    Gunakan strategi investasi berkala
    Biar nggak terpengaruh emosi dan market timing, kamu bisa mulai Systematic Investment Plan atau investasi rutin tiap bulan. Konsisten lebih penting daripada timing yang sempurna.

    Meski pasar sedang babak belur, salah satu hikmah yang bisa kamu lakukan adalah memperbanyak aset bagus jadi lebih murah. Selama kamu sudah riset dan tahu tujuan investasimu, ini saat yang tepat buat beli saat orang lain takut. 
     
    Tapi pastikan kamu tetap pegang prinsip diversifikasi dan pilih instrumen sesuai profil risiko ya!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 5 Negara Tempat Apple Produksi iPhone yang bakal Terdampak Kebijakan Tarif Trump – Page 3

    5 Negara Tempat Apple Produksi iPhone yang bakal Terdampak Kebijakan Tarif Trump – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden AS Donald Trump belum lama ini mengungkapkan akan menaikkan tarif Trump untuk barang-barang yang diimpor dari negara lain.

    Hal ini otomatis juga akan meningkatkan harga barang-barang tersebut di Amerika Serikat, iPhone adalah salah satunya.

    Pasalnya, selama ini Apple memproduksi iPhone dan perangkat-perangkat lain mereka di luar Amerika Serikat.

    Untuk membuat manufaktur iPhone mereka tak bergantung hanya pada satu negara, sejak beberapa tahun terakhir Apple juga mengoperasikan pabrik di India dan Vietnam.

    Sayangnya, tarif yang diberlakukan oleh Gedung Putih selain berdampak pada barang-barang yang masuk dari Tiongkok, juga berpengaruh ke negara-negara lainnya. Ada 180 negara yang dikenai kenaikan tarif Trump oleh Presiden ke-47 AS ini.

    Sebenarnya, di mana saja Apple mengoperasikan pabrik iPhone dan produk-produk lainnya dan berapa besar tarif Trump yang kemungkinan akan berlaku?

    1. Tiongkok

    Mayoritas produk iPhone milik Apple diproduksi di Tiongkok melalui mitra manufaktur Foxconn.

    Berdasarkan laporan Everscore ISI, kapasitas produksi iPhone dan produk Apple lain di pabrik-pabrik Tiongkok diperkirakan mencapai 80 persen dari seluruh kapasitas global.

    Bahkan khusus iPhone, kapasitasnya produksinya mencapai 90 persen dari perangkat yang beredar di seluruh dunia.

    Meski begitu, lokasi manufaktur di Tiongkok terus menurun antara 2017 hingga 2020, jumlah produksi iPhone dan produk Apple lain justru meningkat.

    Pemasok Tiongkok menyumbang sekitar 40 persen dari total produk Apple. Everscore ISI memperkirakan, 55 persen produk Mac dan 80 persen iPad dirakit di Tiongkok.

    Adapun Tiongkok bakal dikenai kenaikan tarif Trump sebesar 125 persen.

  • 5 Negara Tempat Apple Produksi iPhone yang bakal Terdampak Kebijakan Tarif Trump – Page 3

    Top 3 Tekno: Harga iPhone Bisa Tembus Rp 58 Juta Jadi Sorotan – Page 3

    Artificial intelligence (AI) kini jadi trend di dunia teknologi. Sejak kemunculan ChatGPT, mulai banyak perusahaan teknologi yang menciptakan AI mereka masing-masing dengan klaim bisa membantu memudahkan pekerjaan manusia.

    Sebut saja nama Gemini milik Google, DeepSeek besutan startup Tiongkok, Microsoft dengan Bing, dan lain-lain. Kini, ada pula yang menarik perhatian yakni Blackbox AI.

    Apa itu Blackbox AI? Mengutip laman Blackbox AI, Kamis (10/4/2025), kecerdasan buatan ini merupakan platform AI canggih yang dirancang secara spesifik untuk pengembangan software.

    Tidak seperti model AI yang memiliki tujuan umum, Blackbox AI dioptimisasi untuk mengerjakan tugas-tugas terkait coding sehingga menyediakan para programer atau pengembang dengan tool bantuan untuk membuat pekerjaan lebih cepat.

    Blackbox AI juga disebut mampu menyelesaikan tantangan pemrograman yang kompleks.

    “Kami merancang Blackbox agar sesuai dengan alur kerja pengguna dengan mudah, baik sebagai ekstensi IDE atau langsung dari peramban web, sehingga menyediakan bantuan pengkodean real-time, otomatisasi, dan lingkungan pengembangan berbasis cloud,” kata Blackbox dalam lamannya.

    Blackbox AI diklaim bisa mengubah cara pengembang menulis, men-debug, dan mengoptimalkan kode.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Saham Amerika Serikat dan Dolar Anjlok, Perang Dagang Donald Trump Mengguncang Wall Street – Halaman all

    Saham Amerika Serikat dan Dolar Anjlok, Perang Dagang Donald Trump Mengguncang Wall Street – Halaman all

    Saham Amerika Serikat dan Dolar Anjlok, Perang Dagang Donald Trump Mengguncang Wall Street

    TRIBUNNEWS.COM- Saham Amerika Serikat anjlok tajam pada 11 April setelah Gedung Putih mengumumkan kenaikan tarif impor China menjadi 145 persen, naik dari yang dinyatakan sebelumnya sebesar 125%.

    Tarif yang direvisi ini mencakup tarif sebesar 20% yang diberlakukan awal tahun ini sebagai respons terhadap perdagangan gelap fentanil, sebagai tambahan terhadap bea “timbal balik” sebelumnya.

    Dow turun hampir 1.700 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq kehilangan 5?n hampir 6%.

    China memperingatkan akan terjadinya perang dagang jika pembicaraan tidak didasarkan pada rasa saling menghormati dan kesetaraan.

    Trump sebelumnya memutuskan untuk tidak melampaui 125% tetapi sekarang mengisyaratkan keterbukaan untuk bertemu Xi.

     

    Jatuh Sangat Dalam ke Zona Merah

    Pasar saham AS jatuh sangat dalam ke zona merah pada hari Kamis karena Gedung Putih mengklarifikasi rencananya untuk mengenakan tarif besar sebesar 145% terhadap China, yang meningkatkan perang dagang.

    Dow, setelah naik hampir 3.000 poin pada hari Rabu, mengalami hari yang tidak menentu di zona merah pada hari Kamis. Indeks saham unggulan turun 1.015 poin, atau 2,5%, setelah turun sebanyak 2.100 poin pada tengah hari.

    S&P 500 turun 3,46?n Nasdaq Composite turun 4,31%. S&P 500 baru saja melewati hari terbaiknya sejak 2008, dan Nasdaq pada hari Rabu mencatat kenaikan harian terbaik kedua dalam sejarah.

    Pasar saham, yang baru saja mengalami hari terbaik ketiga dalam sejarah modern , mulai tenggelam kembali ke realitas: Meskipun Presiden Donald Trump menghentikan sebagian besar tarif “timbal balik”-nya, pajak impor besar lainnya telah menimbulkan kerusakan signifikan, dan perekonomian tidak akan mudah pulih dari dampaknya.

    Setelah merayakan kemenangan pada hari Rabu, presiden pada hari Kamis mengakui beberapa “masalah transisi” mungkin akan terjadi.

    “Kemarin adalah hari yang besar. Akan selalu ada kesulitan transisi — tetapi dalam sejarah, ini adalah hari terbesar dalam sejarah, pasar. Jadi kami sangat, sangat senang dengan cara negara ini berjalan. Kami berusaha agar dunia memperlakukan kami dengan adil,” kata Trump di Ruang Kabinet.

    Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang asing, anjlok 1,7% pada hari Kamis, mencapai level terendah sejak awal Oktober. Dolar telah melemah secara luas tahun ini, sebuah tanda kekhawatiran investor tentang kesehatan dan stabilitas ekonomi AS.

    Harga emas mencapai rekor tertinggi baru di atas $3.170 per troy ons pada hari Kamis. Logam kuning tersebut dianggap sebagai tempat berlindung yang aman di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik dan baru saja mencatat kuartal terbaiknya sejak 1986.

    Saham bergejolak setelah reli singkat

    Para pedagang gembira karena Trump mencabut sementara apa yang disebut tarif timbal baliknya, yang sebenarnya tidak saling timbal balik, selama 90 hari. Tarif tersebut mengenakan pungutan besar antara 11?n 50% pada puluhan negara.

    Kontrak berjangka saham pada hari Kamis juga merespons secara positif pengumuman Uni Eropa bahwa mereka akan menghentikan sementara tarif balasan terhadap Amerika Serikat dengan harapan tercapainya kesepakatan perdagangan setelah Trump mengubah sikapnya. Trump dan Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan lebih dari 70 negara sedang mengantre untuk merundingkan kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat agar terbebas dari tarif, dan pemerintahan Trump ingin menyediakan waktu untuk mencapai kesepakatan.

    Namun, bahkan setelah Trump berubah pikiran, kenyataan tetap pahit: Para ekonom mengatakan kerusakan ekonomi telah terjadi, dan banyak yang mengatakan masih ada risiko tinggi resesi AS dan global. Saham masih jauh di bawah sebelum Trump mengumumkan tarif “Hari Pembebasan” minggu lalu, dan kerugian pasar saham yang besar, tarif yang berlaku, dan ketidakpastian yang tinggi tentang kebijakan perdagangan Amerika sudah cukup untuk menenggelamkan ekonomi, kata mereka.

    Tarif universal 10% Trump yang mulai berlaku Sabtu masih berlaku, begitu pula tarif 25% untuk impor otomotif, tarif 25% untuk baja dan aluminium, dan tarif 25% untuk beberapa barang dari Kanada dan Meksiko. Trump juga berjanji untuk melanjutkan tarif tambahan untuk farmasi, kayu, semikonduktor, dan tembaga.

    Goldman Sachs mengatakan pada hari Rabu setelah Trump melakukan detente parsial bahwa peluang resesi di Amerika Serikat masih seperti lemparan koin. JPMorgan pada hari Rabu malam mengatakan bank tersebut tidak akan mengubah perkiraan resesinya, masih melihat peluang 60% terjadinya resesi di AS dan global bahkan setelah keputusan “positif” Trump untuk mencabut tarif khusus negara yang “kejam”.

    “Menurut saya, ekonomi (AS) kemungkinan besar akan mengalami resesi, mengingat besarnya guncangan yang terjadi secara bersamaan,” kata Joe Brusuelas, kepala ekonom firma konsultan RSM, kepada CNN . “Semua ini hanya menunda sementara serangkaian pajak impor yang mungkin akan memberatkan sekutu dagang AS.”

    Indeks Volatilitas CBOE, atau pengukur ketakutan Wall Street, melonjak 40% pada hari Kamis. VIX sempat diperdagangkan di atas 50 poin pada tengah hari — level yang jarang terjadi terkait dengan volatilitas ekstrem.

    Data baru pada hari Kamis menunjukkan bahwa inflasi di AS melambat tajam pada bulan Maret. Meskipun biasanya hal itu merupakan berita baik bagi para investor, fokus di Wall Street tertuju pada tarif dan prospek ekonomi ke depannya.

    “[Data] hari Kamis adalah untuk bulan Maret, yang merupakan tinjauan mundur dan tidak memberi tahu pasar banyak tentang bagaimana tarif terkini, meskipun banyak di antaranya yang ditunda, memengaruhi harga konsumen,” kata Skyler Weinand, kepala investasi di Regan Capital.

     

    Tiongkok tidak akan mundur

    Sementara itu, Trump tidak menghentikan perang dagangnya yang mengkhawatirkan dengan China — malah, keadaannya semakin memburuk. Barang-barang yang datang dari China ke Amerika Serikat kini dikenakan tarif setidaknya 145%, Gedung Putih mengklarifikasi pada hari Kamis. Tarif “timbal balik” 125% yang diumumkan Trump terhadap China pada hari Rabu merupakan tambahan dari tarif 20% yang telah berlaku. Tidak jelas apakah tarif tersebut bersifat aditif.

    Saham langsung merosot lebih rendah setelah outlet berita mulai melaporkan klarifikasi sekitar pukul 11 ​​pagi ET.

    Pada hari Kamis juga, tarif balasan Beijing sebesar 84% terhadap impor AS ke China mulai berlaku.

    Tiongkok mengatakan pihaknya tetap bersedia berunding dengan Amerika Serikat, tetapi juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok juga menegaskan pada hari Kamis bahwa Tiongkok tidak akan mundur jika Trump memilih untuk meningkatkan perang dagang lebih lanjut.

    “Pintu perundingan terbuka, tetapi dialog harus dilakukan atas dasar saling menghormati dan kesetaraan,” kata juru bicara tersebut. “Kami berharap AS akan menemui Tiongkok di tengah jalan, dan berupaya menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi.”

    “Jika AS memilih konfrontasi, Tiongkok akan membalasnya dengan cara yang sama. Tekanan, ancaman, dan pemerasan bukanlah cara yang tepat untuk menghadapi Tiongkok,” kata juru bicara tersebut.

    Tanda-tanda stres

    Beberapa investor miliarder, yang telah menekan Trump agar mencabut tarif yang dikenakannya, sangat gembira karena presiden berhenti sejenak.

    “Ada cara yang lebih baik dan lebih buruk untuk menangani masalah kita dengan utang dan ketidakseimbangan yang tidak berkelanjutan, dan keputusan Presiden Trump untuk mundur dari cara yang lebih buruk dan bernegosiasi tentang cara menangani ketidakseimbangan ini adalah cara yang jauh lebih baik,” kata investor miliarder Ray Dalio dalam sebuah posting di X pada Rabu malam, seraya menambahkan: “Saya berharap… ia akan melakukan hal yang sama terhadap orang Tiongkok.”

    Namun, tanda-tanda stres masih ada di pasar, tidak hanya di pasar saham. Pasar obligasi, yang telah mengalami penjualan yang sangat cepat — imbal hasil Treasury 10 tahun melonjak melewati 4,5% pada hari Rabu dari di bawah 4% pada awal minggu — telah sedikit mereda. Imbal hasil meningkat ketika harga obligasi turun.

    Namun, imbal hasil obligasi 10 tahun berada di atas 4,3% pada hari Kamis. Itu bukan tanda kepercayaan.

    “Obligasi memberi sinyal bahwa jeda ini signifikan, namun belum banyak yang berubah secara fundamental,” kata analis ING dalam catatan kepada investor pada hari Kamis. “Pasar tidak akan mudah melupakan episode ini dengan fluktuasi pasar yang besar.”

    Harga minyak juga masih tertekan. Minyak AS turun lagi pada hari Kamis hingga di bawah $60 per barel, mendekati harga minyak pada bulan April 2021. Harga sempat turun drastis di bawah $57 per barel pada hari Rabu sebelum pulih kembali. Minyak mentah Brent, patokan global, juga turun 4% menjadi sekitar $63 per barel.

    Meski demikian, pasar global pulih tajam pada hari Kamis.

    Indeks acuan Nikkei 225 Jepang ditutup naik lebih dari 9%, sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 6,6%. Indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,1%. Taiex Taiwan naik 9,3%. Di Australia, ASX 200 ditutup naik 4,5%.

    Saham Eropa melonjak setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menghentikan tarif pembalasan dan mengatakan dia menyambut baik langkah Trump untuk menghentikan tarif “timbal baliknya”.

    “Ini merupakan langkah penting menuju stabilisasi ekonomi global,” katanya dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis . “Kondisi yang jelas dan dapat diprediksi sangat penting agar perdagangan dan rantai pasokan dapat berfungsi.”

    Indeks acuan Eropa STOXX 600 naik 3,7% pada hari Kamis. Indeks CAC Prancis naik 3,8?n DAX Jerman melonjak 4,5%, sementara indeks FTSE 100 London naik 3%.

     

    SUMBER: TECHINASIA, CNN