Deretan Perwira Bintang 4 yang Potensial Jadi Wakil Panglima TNI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Panglima TNI Jenderal
Agus Subiyanto
menyatakan bahwa posisi
Wakil Panglima TNI
yang selama ini kosong akan segera diisi.
Agus mengungkapkan bahwa ia mengantongi sejumlah nama calon yang dinilai layak menduduki jabatan strategis tersebut.
“Ada beberapa kandidat (Wakil Panglima). Saya kan sudah
eligible
, banyak yang
eligible
. Nanti kita akan pilih siapa yang terbaik,” kata Agus usai rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Agus juga menekankan bahwa secara teknis, jabatan wakil panglima hanya bisa diisi oleh perwira tinggi bintang empat.
“Bintang empat, wakil panglima itu bintang empat,” kata dia.
Jabatan Wakil Panglima TNI diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Berdasarkan perpres ini, jabatan
wakil panglima TNI
ditujukan untuk perwira tinggi dengan pangkat bintang empat.
Wakil panglima merupakan koordinator pembinaan kekuatan TNI guna mewujudkan interoperabilitas/Tri Matra Terpadu, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada panglima TNI.
Saat ini, selain Agus, ada tiga perwira bintang empat yang aktif di TNI dan berpotensi menjadi wakil panglima TNI, siapa saja mereka?
Maruli lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Februari 1970 dan kini menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 29 November 2023.
Alumnus Akademi Militer (Akmil) 1992ini punya pengalaman panjang di Infanteri Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra.
Sebelum menjabat sebagai KSAD, ada sejumlah jabatan strategis yang pernah diemban Marli.
Pada awal 2022, Maruli ditunjuk untuk mengisi jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Sebelum menjabat sebagai Pangkostrad, hingga 23 November 2020, Maruli tercatat menduduki jabatan Pangdam IX/Udayana.
Menantu Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan ini juga menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada 2018 hingga 2020.
Tak hanya prestasi sebagai prajurit TNI, Maruli pun menuai sejumlah penghargaan dalam bidang olahraga.
Dia pernah meraih medali emas, perak, serta perunggu dalam Judo Panglima Angkatan Bersenjata Cup 1996, Kings Cup 1997 di Thailand, dan Judo ASEAN Military 1997 yang berlangsung di Jakarta.
Ali merupakan perwira bintang empat yang lahir pada 9 April 1967 dan kini menjabat menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang karier militernya dibesarkan di kesatuan kapal selam.
Karier militer lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1989 ini banyak dihabiskan di kesatuan-kesatuan kapal selam.
Ali memulai kariernya menjadi Perwira Departemen Operasi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Sigalu-857 pada 1990.
Dua tahun berikutnya, atau tepatnya pada 1992, Ali berpindah dari kapal patroli cepat kelas attack ke kapal selam KRI Nanggala-402 sebagai Asisten Perwira Divisi Ekasen.
Pada 1993, Ali berpindah dari kapal selam KRI Nanggala ke kapal selam KRI Pasopati-410 dengan jabatan sebagai Perwira Torpedo.
Ali menduduki posisi tersebut selama dua tahun sebelum akhirnya kembali lagi ke kapal selam KRI Nanggala-402 sebagai Perwira Divisi Komunikasi (Padivkom) pada 1995 dan Kepala Departemen Leksen KRI Nanggala-402 pada 1996.
Ketika berpangkat Mayor pada 1996, Ali menjabat sebagai Kasi Taktik Sops Komando Armada Timur dan Kadalsen Divlat Dep Sewaco Puslattlekdalsen Kodikal pada 2000 hingga 2003.
Usai betugas di luar kapal perang lebih kurang selama tujuh tahun, Ali pun kembali lagi ke kapal selam. Ia menjabat sebagai Komandan KRI Nanggala-402 pada 2004-2005.
Sebelum dilantik sebagai KSAL pada Desember 2022, Ali menjabat sejumlah posisi strategis, antara lain Staf Khusus KSAL pada 2015, Gubernur Akademi Angkatan Laut pada 2018-2019, dan Panglima Komando Armada I pada 2019-2020.
Jabatan terakhirnya sebelum menjadi KSAL adalah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I pada 2021-2022.
Tonny yang kini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) adalah perwira bintang empat kelahiran 4 Oktober 1971 dan merupakan abiturien Akademi Angkatan Udara (AAU) 1993.
Tonny terbilang mempunyai pengalaman yang komplet karena pernah mengawaki sejumlah pesawat tempur seperti Hawk MK-53, F-16 Fighting Falcon, Sukhoi Su-27, dan Sukhoi Su-30.
Tonny pun sempat mengikuti sejumlah kegiatan pendidikan penerbang dan konversi pesawat tempur sejak lulus dari AAU.
Tak heran, ia mengoleksi sejumlah brevet bergengsi, yaitu Brevet Wira Waskita Pomau, Air Force Pilot Sniper dari USSR Air Force, Flight Surgeon dari USAAF Air Force, Brevet Mobil Udara TNI Angkatan Udara, dan Brevet Hirbak TNI Angkatan Udara.
Sebelum menjabat sebagai KSAU, ada sejumlah jabatan strategis yang disandang oleh Tonny, baik di lingkungan TNI Angkatan Udara maupun di luar organisasi matra udara.
Di internal TNI Angkatan Udara, jabatan strategis yang pernah diembannya yakni Komandan Skadud 11 Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin pada 2009-2012.
Kemudian, Komandan Lanud Timika pada 2012-2013, Komandan Wing 6 Lanud Sultan Hasanuddin pada 2013-2014, dan Komandan Lanud Halim Perdanakusuma pada 2018-2020.
Selanjutnya, Staf Khusus KSAU pada 2020, Komandan Kodiklatau pada 2022, Panglima Koopsudnas pada 2022-2023, Panglima Kogabwilhan II pada 2023, dan kini sebagai KSAU.
Di luar organisasi TNI Angkatan Udara, Tonny menjadi ajudan Jokowi pada 2014-2016 dan Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada 2022.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Timika
-

Belajar berwirausaha dari perempuan tangguh Paniai Papua
Mama Paskalina Kudiai dan putrinya Agustina Magai. ANTARA/Evarianus Supar
Belajar berwirausaha dari perempuan tangguh Paniai Papua
Dalam Negeri
Editor: Calista Aziza
Rabu, 30 April 2025 – 11:13 WIBElshinta.com – Keberadaan Mama Paskalina Kudiai yang berjualan menempati lapak di kawasan depan kompleks Pasar Sentral Timika, Papua Tengah, cukup menyita perhatian.
Perempuan paruh baya berusia 54 tahun asal Paniai itu merupakan satu-satunya pedagang asli Papua di lokasi itu. Ia tidak pernah merasa minder bersaing dengan puluhan pedagang sayur, bumbu dapur dan bahan kebutuhan pokok lainnya yang merupakan warga non-Papua.
Mama Paskalina sudah hampir 20 tahun berjualan di lokasi itu.
“Saya berjualan di sini sejak pasar ini dibuka (sekitar tahun 2008). Dulu saya berjualan di pasar lama (eks Pasar Swadaya Timika),” tutur Mama Paskalina saat ditemui ANTARA di Pasar Sentral, Jalan Hasanuddin Timika baru-baru ini.
Karena tekadnya yang kuat untuk bisa berjualan demi menghidupi keluarga, sejak awal Pasar Sentral Timika dibuka, Mama Paskalina mendaftar ke Disperindag Mimika untuk mendapatkan los atau lapak jualan.
Ia menempati dua lapak jualan berukuran sekitar 4 meter x 3 meter.
Aneka sayur-mayur, rempah-rempah atau bumbu dapur, aneka barang kios dan rambut palsu dijajakan setiap hari di tempat itu kepada para pelanggan atau konsumen setianya.
Setiap hari ia harus bangun pagi. Pukul 05.00 WIT ia sudah bergegas menuju ke pasar dan baru pulang ke rumahnya di kawasan Jalan Busiri Ujung Timika sekitar pukul 20.00 WIT.
Selama seharian penuh ia rela berdiri menjaga jualannya sekaligus melayani para pembeli.
“Harus begitu to, kalau mau cari uang,” tuturnya dengan dialek kental Papua.
Dulu, los yang disediakan oleh Disperindag Mimika yang kini ditempati berjualan oleh Mama Paskalina, diprioritaskan untuk para pedagang asli Papua.
Namun sebagian besar dari mereka sudah menjual losnya kepada pedagang lain (pedagang non-Papua).
Beberapa tahun lalu, Pemkab Mimika membangun sebuah pasar khusus ‘Mama-Mama Papua’ yang berjualan sayur-mayur, sagu dan aneka hasil alam lainnya di bagian tengah Pasar Sentral Timika.
Namun, Mama Paskalina tidak tertarik berpindah jualan di pasar khusus ‘Mama-Mama Papua’.
“Saya lebih senang berjualan di sini, pembelinya lebih banyak. Langganan saya juga sudah tahu tempat ini. Di sini kami semua bersaing,” tutur isteri dari David Magai, yang berprofesi sebagai peternak ayam.
Modal sendiri
Sejak awal merintis usahanya, ibu dari empat orang anak ini mengaku tidak pernah menyandarkan bantuan modal dari orang lain. Ia mengandalkan modalnya sendiri untuk membeli berbagai barang jualan, lalu dijual kembali dengan mendapatkan sedikit keuntungan bersih.
“Tidak pernah terima bantuan dari mana-mana,” tuturnya.
Meski hanya bermodal pas-pasan, Mama Paskalina terus bertekun dengan usahanya.
Keuntungan dari hasil jualan dikelola kembali untuk menambah barang jualannya.
“Kalau kita belanja dengan modal sekitar Rp3 juta, keuntungan bersih bisa dapat sampai Rp500 ribu. Itu yang kita putar terus untuk belanja barang lagi,” ujar Mama Paskalina yang mengaku tidak pernah bersekolah saat mengisahkan kiat-kiatnya menekuni bisnis jualan sayur-mayur.
Adapun aneka sayur-mayur dibeli dari petani langganannya. Para petani langganannya langsung mengantarkan sayur ke pasar.
Sementara bumbu dapur dan rempah-rempah dibeli dari para pedagang besar (distributor).Hasil dagangannya cukup laris, terutama pada hari Sabtu dan Minggu serta hari-hari raya besar keagamaan, semisal Natal-Tahun Baru, Idul Fitri dan lainnya.
Sehari-hari, Mama Paskalina dibantu oleh empat putrinya untuk melayani para pembeli. Dari keempat putrinya, putri sulungnya, Ance Magai dan yang selalu setia mendampingi Sang Mama berjualan.
Kerja keras Mama Paskalina berpeluh keringat menahan terik matahari dan terkadang basah kuyup diterpa hujan kini tidak sia-sia.
Dari usaha yang dirintisnya itu, Mama Paskalina berhasil menyekolahkan tiga putrinya hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Anak keduanya yaitu Agustina Magai beberapa tahun lalu menyelesaikan pendidikan D-III Keperawatan Poltekes Timika. Kini Agiustina tercatat sebagai PNS bekerja di Puskesmas Pasar Sentral Timika.
Anak ketiganya yaitu Yolanda Magai menyelesaikan pendidikan guru pada Kolose Pendidikan Guru (KPG) Timika dan kini sudah mengajar sebuah SD. Sedangkan si bungsu, Yuli Magai kini tengah menyelesaikan perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jambatan Bulan Timika.
Tidak itu saja, sebagian uang hasil dari usahanya digunakan untuk membangun rumah permanen, membiayai kebutuhan hidup sehari-hari serta membantu keluarganya di kampung di daerah Paniai, Papua Tengah.
Bagi Mama Paskalina, sekolah merupakan jaminan untuk masa depan putri-putrinya.
“Mama tidak sekolah, tidak tahu membaca, menulis dan menghitung. Tapi anak-anak harus sekolah, biar mereka bisa hidup mandiri,” kata Mama Paskalina yang kini dikaruniai 9 orang cucu.
Meski sudah memasuki usia paruh baya, Mama Paskalina belum mau berhenti berjualan.
“Nanti kita lihat, kalau masih sehat tetap berjualan,” tuturnya.
Berharap ada perhatian
Mama Paskalina berharap ada pihak-pihak yang tergerak hati untuk membantu permodalan agar usahanya bisa lebih besar. Bahkan ia memimpikan memiliki sebuah rumah toko (ruko) sendiri untuk berjualan.
Putrinya, Agustina Magai mengatakan ibundanya tidak bisa terus berbisnis dengan pola tradisional seperti sekarang.
“Mama tidak bisa berdiri terus setiap hari di pasar untuk menjaga jualan dan melayani pembeli. Kita punya harapan pemerintah atau siapa saja bisa bantu modal usaha, bisa bantu kami buat ruko atau tempat jualan yang layak. Kita juga ingin maju, kenapa orang lain bisa, lalu kita tidak bisa,” tutur Agustina.
Agustina merasakan betul perjuangan ibundanya mencari uang untuk menghidupi keluarga, membesarkan ia dengan kakak dan adik-adiknya, serta membiayai sekolah hingga berhasil.
“Mama saya luar biasa hebat. Mama saya berjuang sendiri, tanpa kenal lelah, tanpa malu, tidak ingat makan untuk cari uang buat hidupi dan sekolahkan kami anak-anaknya,” tutur Agustina sembari mengusap air matanya.
Agustina bersuamikan seorang prajurit TNI yang kini bertugas di Brigade Infanteri XX Ima Jaya Keramo (IJK) Timika.
Sebagai bukti kasih sayangnya terhadap Mama Paskalina, Agustina menyerahkan semua gajinya sebagai perawat di Puskesmas Pasar Sentral Timika untuk membantu modal usaha.
“Saya punya harapan mama saya bisa punya ruko sendiri. Kerena mama sudah dikenal banyak orang dan langganannya juga banyak,” ujar Agustina berharap.
Dukungan YPMAK
Ketua Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) Leonardus Tumuka sangat mengapresiasi perjuangan Mama Paskalina.
Bagi Leonardus, Mama Paskalina Kudiai merupakan contoh atau suri tauladan bagi ‘Mama-mama Papua’ dan generasi muda Papua lainnya soal bagaimana bisa berwirausaha dan bersaing dengan orang lain tanpa merasa takut dan minder.
“Luar biasa Mama Paskalina itu. Saya benar-benar salut. Beliau menjadi contoh dan panutan yang baik bagi orang Papua bagaimana membangun usaha mulai dari nol, ditekuni terus-menerus, akhirnya bisa menjadi besar,” kata Leonardus.
YPMAK sebagai pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia untuk masyarakat Suku Amungme dan Kamoro serta lima kekerabatan suku Papua yaitu Moni, Mee/Ekagi, Damal, Dani dan Nduga juga memiliki komitmen yang besar untuk melahirkan para wirausahawan lokal melalui program pemberdayaan di bidang ekonomi.
Program pemberdayaan di bidang ekonomi YPMAK direalisasikan melalui bantuan permodalan untuk kelompok kerja (pokja) kampung (desa), pelatihan-pelatihan dan pendampingan pengelolaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bekerja sama dengan pihak perbankan seperti Bank Tabungan Negara (BTN) dan berbagai program riil lainnya.
“Kami tidak menjanjikan sesuatu, tapi yang pasti kami akan perhatian Mama Paskalina. Orang-orang seperti ini yang memang pantas untuk diberikan dukungan sehingga usaha mereka bisa lebih berkembang dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat Papua lainnya,” tutur Leonardus, Doktor Pertama Suku Kamoro yang menyelesaikan studi strata tiga (S3) pada pada University of the Philipines Los Banos, Filipina, tahun 2015.
Mulai tahun ini, YPMAK sendiri menargetkan bisa melatih dan mencetak 20 orang pelaku wirausaha dari Suku Amungme dan Kamoro.
Guna merealisasikan program itu, YPMAK menggandeng BTN untuk melakukan pelatihan dan pendampingan bagi para wirausahawan baru.
Diharapkan melalui program itu, pada lima tahun ke depan, YPMAK bisa melahirkan sedikitnya 100 orang wirausahawan baru di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Leonardus menyebut bumi Mimika tidak hanya kaya dengan sumber daya mineralnya, tapi juga kaya akan hasil alam lainnya seperti di bidang perikanan, pertanian, perkebunan, dan lainnya.
Berbagai hasil kekayaan alam itu bisa memberikan keuntungan ekonomi bagi warga asli Papua di Mimika jika pandai mengelolanya, serta tidak takut bersaing dengan orang lain dari beragam suku bangsa.
“Persaingan itu sebuah keniscayaan dalam era modern saat ini. Kalau mau maju dan berhasil, kita harus bisa bersaing dengan orang lain secara sehat. Niscaya pasti kita akan berhasil,” tutur Leonardus.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/03/24/67e0ab4cc5eb4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Uskup Terpilih Timika: Paus Fransiskus Martir bagi Orang-orang Miskin Regional 21 April 2025
Uskup Terpilih Timika: Paus Fransiskus Martir bagi Orang-orang Miskin
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Uskup Terpilih
Keuskupan Timika
, Mgr Bernadus Baru, OSA ikut menyampaikan rasa duka atas meninggalnya
Paus Fransiskus
pada Senin (21/4/2025).
Mgr Bernard menyampaikan, baginya, Paus Fransiskus adalah pemimpin gereja Katolik yang selama ini berpihak kepada orang-orang kecil.
“Paus Fransiskus adalah martir bagi orang-orang miskin,” ungkapnya dalam keterangan kepada
Kompas.com
, Senin malam.
Menurut Mgr Bernard, Paus Fransiskus selama hidupnya telah membela orang yang tertindas dan membela hak-hak masyarakat kecil.
“Paus Fransiskus adalah murid Kristus yang sejati, karena mengambil kebijakan-kebijakan baru yang membongkar sistem gereja Katolik yang bermental klerikal atau bermental kekuasaan,” ujar dia.
Ketua STFT Fajar Timur ini menyampaikan, Paus Fransiskus adalah seorang yang hidupnya berdoa serta bersahabat dengan orang kecil dan anak-anak.
Diberitakan sebelumnya,
Paus Fransiskus meninggal dunia
pada Senin (21/4/2025) sekitar pukul 07.35 waktu Roma.
Selama hidupnya, Paus Fransiskus telah mendedikasikan hidupnya untuk melayani Tuhan dan Gerejanya.
Paus Fransiskus wafat
di usia 88 tahun, setelah sempat menjalani operasi dan dirawat beberapa bulan, lantaran penyakit yang dideritanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mantan Kapolsek Mulia yang Tewas Ditembak KKB Dimakamkan di Timika
Jayapura, Beritasatu.com – Jenazah Iptu (purn) Djamal Renhoat, mantan kapolsek Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah yang ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada Senin (7/4/2025), hari ini diterbangkan dan dimakamkan di Timika.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengaku jenazah Iptu Jamal telah dievakuasi dari Distrik Mulia menuju Timika menggunakan pesawat jenis Cessna 208B/PK-SNA milik Smart Cakrawala Aviation.
“Tadi pagi sudah dievakuasi dari Mulia menuju Timika sekitar pukul 08.56 WIT dan rencananya jenazah almarhum Iptu (purn) Djamal Renhoat akan dimakamkan di Timika setelah disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka di kawasan Kebun Sirih,” ungkap Kombes Benny, Selasa (8/04/2025), terkait pemakaman mantan kapolsek yang ditembak KKB ini.
Sebelumnya diberitakan Iptu (purn) Djamal Renhoat ditembak KKB di kios miliknya yang berada di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Senin (7/4/2025) sekitar pukul 18.45 WIT.
“Korban merupakan mantan kapolsek Mulia dan meninggal dunia akibat luka tembak di bagian pipi kanan yang menembus hingga ke leher bagian belakang sebelah kiri,” jelas Benny.
Kombes Benny mengaku, hingga saat ini pihaknya masih memeriksa beberapa saksi dan melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga berjumlah dua orang dan menggunakan sepeda motor.
” Informasi yang kami terima pelakunya dua orang, berboncengan dengan sepeda motor. Setelah melakukan aksinya, kedua pelaku ini langsung melarikan diri,” ungkap Kombes Benny.
Polisi sendiri hingga saat ini dibantu TNI sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga kuat adalah bagian dari KKB yang kerap menebar teror di Kabupaten Puncak Jaya.
“Tim gabungan sedang melakukan penyekatan dan pengejaran terhadap pelaku. Kami mohon doanya agar tim dapat segera menemukan pelaku agar dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kami juga mohon bantuan dari masyarakat apabila mengetahui informasi terkait kejadian ini agar segera melapor ke pihak aparat keamanan,” beber Kombes Benny terkait kasus mantan kapolsek yang ditembak KKB ini.
-

Kapolres: Jenazah mantan Kapolsek Mulia dievakuasi ke Timika
“Jenazah telah dievakuasi ke Timika pada pukul 10.52 dan kini sudah berada di rumah duka di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru untuk disemayamkan,”
Timika (ANTARA) – Kapolres Mimika, Papua Tengah AKBP Bilyandha Hildario Budiman mengatakan jenazah mantan Kapolsek Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Iptu (Purn) Djamal Renhoat (62) telah dievakuasi ke Timika, Selasa.
“Jenazah telah dievakuasi ke Timika pada pukul 10.52 dan kini sudah berada di rumah duka di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru untuk disemayamkan,” katanya kepada Antara di Timika, Selasa.
Jenazah mantan kapolsek dievakuasi menggunakan pesawat jenis Cessna 208B/PK-SNA milik Smart Cakrawala Aviation.
Mantan Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Djamal Renhoat meninggal dunia setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Senin malam di rumahnya.
Dia menjelaskan saat ini aparat keamanan sementara melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengidentifikasi dan menangkap pelaku penembakan.
Sebelumnya, Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan hingga kini aparat keamanan masih menyelidiki anggota KKB dari kelompok mana yang melakukan penembakan hingga menewaskan korban.
Dia menambahkan saat ini situasi keamanan di wilayahnya relatif aman namun anggota masih bersiaga mengingat pertikaian antar dua kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati terkait sengketa pilkada.
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025 -

DPRK minta PT HAL pulangkan 65 karyawan dari Jakarta ke Mimika
Pemerintah daerah dan DPRK setempat juga tidak diberi informasi terkait dengan proyek pengelolaan tailing.
Timika (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, Papua Tengah, meminta PT Honay Ajkwa Lorenz (PT HAL) segera memulangkan 65 karyawan asli Papua yang direkrut dan telah mengikuti pelatihan soft skill oleh Pusat Bantuan Mediasi Gereja Kristen Injili (PBM GKI) di Surabaya, Jawa Timur.
“Saat ini 65 karyawan tersebut masih berada di Jakarta dan Surabaya. Kami belum mengetahui kapan mereka pulang dan hak-hak mereka dari perusahaan juga tidak jelas,” kata anggota DPRK Mimika Anton Niwilingame di Timika, Kamis.
Menurut Anton, sebelumnya PT HAL telah meluncurkan proyek pengelolaan tailing (limbah tambang) menjadi semen, paving block, dan keramik.
“Perusahaan ini telah merekrut sebanyak 6.000 karyawan dan kebanyakan karyawan mendapatkan rekomendasi dari gereja. Namun, perekrutan ini tidak transparan,” ujarnya.
Anton menjelaskan bahwa PT Freeport Indonesia sebagai pemilik tailing tidak mengetahui perekrutan karyawan. Begitu pula dengan lembaga adat seperti Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) dan Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) tidak dilibatkan.
“Selain itu, pemerintah daerah dan DPRK setempat juga tidak diberi informasi terkait dengan proyek pengelolaan tailing,” katanya lagi.
Wakil rakyat ini menambahkan bahwa pihaknya akan memanggil manajemen PT HAL untuk segera meluangkan 65 karyawan dan pengawasan proyek pengelolaan tailing dengan ketat karena lokasi pabrik dari perusahaan tersebut beras di antara permukiman warga.
“Ini berbahaya terhadap lingkungan sehingga harus dikaji kembali karena bahan kimia tailing bisa mencemari ribuan hektare tanah ulayat. Jadi, kami minta proyek ini dihentikan sementara hingga ada kajian yang jelas,” ujarnya.
Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025 -

Prada Fuad Siregar Personel Satgas Rajawali Tewas dalam Baku Tembak di Intan Jaya Papua – Halaman all
Prada Fuad Siregar Personel Satgas Rajawali Tewas dalam Baku Tembak di Intan Jaya Papua
TRIBUNNEWS.COM, INTAN JAYA – Prada Fuad Siregar Personel Satgas Rajawali Tewas dalam Baku Tembak di Intan Jaya.
Insiden baku tembak terjadi antara aparat keamanan dari Tim Gerak Satgas Rajawali I dengan KKB di Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat (28/3/2025) pokul 15.10 WIT.
Lokasi baku tembak itu terjadi di Kampung Zanamba, Distrik Hitadipa.
Prada Fuad Siregar menjadi korban.
Prada Fuad Siregar ditembak di bagian dada kiri atas.
Pasca ditembak, Prada Fuad Siregar mengalami pendarahan.
Pada Sabtu ini, jasad Prada Fuad Siregar dibawa ke Timika menggunakan helikopter dari Bandara Mozes Kilangin Timika.
Untuk sementara, jasad masih berada di Rumkit Tk. IV Timika Kesdam XVII/Cenderawasih, Mile 32.
Untuk diketahui, Satgas Rajawali adalah satuan tugas TNI yang juga dikenal sebagai Kompi Pemburu. Satgas ini memiliki kemampuan khusus dalam mengesan jejak dan bertahan banting.
Kemampuan Satgas Rajawali Bergerak secara senyap dalam tim-tim kecil, Memiliki kemampuan sebagai pasukan yang tahan banting, Mampu mengesan jejak.
Satgas Rajawali atau juga dikenal dengan nama Kompi Pemburu ini memiliki kemampuan sebagai pasukan yang tahan banting, termasuk memiliki kemampuan dalam mengesan jejak.
Kompi pemburu saat itu bergerak dalam tim tim kecil, terdiri dari 12 Prajurit dalam 1 tim, bergerak secara senyap.
/data/photo/2025/03/13/67d28a503bfb3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

