kab/kota: Timika

  • Tragedi Longsor Freeport, Satu Korban Bakal Dimakamkan di Ponorogo

    Tragedi Longsor Freeport, Satu Korban Bakal Dimakamkan di Ponorogo

    Ponorogo (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah dua pekerja meninggal dunia akibat terjebak luncuran material basah di area Grasberg Block Cave, Mimika, Papua Tengah. PTFI dalam keterangan resminya menyebut kedua korban adalah Wigih Hartono dan Irawan.

    Salah satu korban, Wigih Hartono, rencananya akan dimakamkan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Meski pria berusia 37 tahun itu berasal dari Tulungagung, keluarga kecilnya kini tinggal di Bumi Reog.

    Rohmat, kakak ipar korban, mengungkap Wigih sudah bekerja di Freeport selama tujuh tahun terakhir sebagai teknisi listrik. Dalam kesehariannya, almarhum pulang ke Ponorogo setiap enam bulan sekali untuk melepas rindu dengan istri dan dua anaknya.

    “Pulangnya bisanya 2 bulan sekali dan cutinya biasanya dua minggu,” tutur Rohmat, Sabtu (20/9/2025).

    Terkait insiden longsor di Freeport, Rohmat mengaku keluarga tidak mengetahui detail kejadiannya. “Kalau kejadiannya seperti apa kami kurang tahu. Tahunya terjebak longsor. Baru tadi pagi keluarga mendapat kabar kalau Hartono meninggal dunia,” jelasnya.

    Di Ponorogo, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Jarmini serta dua anak. Anak sulungnya kini duduk di bangku kelas 1 SMP, sementara anak keduanya baru berusia 3,5 tahun. Jenazah Wigih Hartono akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Nambak, Kecamatan Bungkal, Ponorogo. Diperkirakan jenazah tiba di rumah duka tengah malam nanti atau jelang pagi.

    “Istri dan dua kakak korban sudah berangkat ke Timika. Tapi nanti jenazah tetap akan dimakamkan di Ponorogo, di kampung asal istrinya,” pungkas Rohmat. [end/beq]

  • Telkom Pulihkan Jaringan Internet di Nabire Usai Gempa Magnitudo 6,6

    Telkom Pulihkan Jaringan Internet di Nabire Usai Gempa Magnitudo 6,6

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Telkom Indonesia berupaya melakukan pemulihan jaringan telekomunikasi di Nabire, Papua Tengah yang mengalami gangguan total akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,6 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (19/9) dini hari.

    Kepala Telkom Nabire Suhendar mengatakan jaringan komunikasi terputus diduga karena kerusakan jalur kabel di beberapa titik, yakni Nabire–Rasiei, Serui–Botawa, serta jalur darat Timika–Tigi yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Mimika.

    “Seluruh layanan internet Telkomsel, IndiHome, voice, dan SMS terputus. Saat ini warga hanya bisa menggunakan layanan berbasis satelit untuk tetap terhubung,” ujar Suhendar dilansir dari Antara, Jumat (19/9/2025). 

    Atas terputusnya jaringan yang diduga terjadi sejak pukul 05.00 WIT tersebut, Suhendar mengatakan, pihak Telkom saat ini tengah melakukan upaya pemulihan dengan memprioritaskan jalur Timika–Tigi untuk mempercepat normalisasi layanan di Nabire.

    “Perbaikan fokus di jalur darat Timika-Tigi. Untuk estimasi saya masih belum dapat durasi pastinya karena masuk dalam redzone (zona merah-red),” katanya.

    General Manager (GM) Telkom Witel Papua Barat, Eric M. Tobing menyatakan, gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.

    Untuk perbaikan jaringan, Telkom bersama tim teknis Palapa Timur Telematika (PTT) sedang dalam proses percepatan penyambungan jalur Kigamani-Timika.

    Tantangan pemilihan jaringan adalah kondisi alam yang cukup sulit akibat longsor pada jalur kabel fiber optik (FO) darat.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan kami, mohon doa dan dukungan untuk kelancaran proses pemulihannya,” demikian holding statement yang dikeluarkan TelkomGroup, Jumat pagi.

    Sementara itu, General Manager Witel Papua Barat Eric M. Tobing menyatakan jaringan internet di area Nabire mengalami gangguan usai gempa bumi di kedalaman 24 kilometer barat laut Nabire.

    “Gempa bumi di kedalaman 24 kilometer barat laut Nabire pada Jumat menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Jumat.

    Menurut Eric, saat ini Telkom bersama tim teknis Palapa Timur Telematika (PTT) sedang melakukan proses percepatan penyambungan jalur Kigamani-Timika agar layanan dapat pulih seperti semula di tengah kondisi alam yang cukup sulit, yang diakibatkan longsor pada jalur kabel FO darat.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan kami, mohon doa dan dukungan untuk kelancaran proses pemulihannya,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, gempa magnitudo 6,6 mengguncang Nabire pada Jumat sekitar pukul 1.19 WIB atau jam 3.19 WIB WIT dengan pusat gempa 29 kilometer barat laut Nabire pada kedalaman 24 kilometer.

    BMKG mencatat setidaknya 17 gempa susulan (aftershock) pascagempa utama, dengan magnitudo antara magnitudo 2,1 hingga sekitar magnitudo 4,0. Gempa susulan terakhir tercatat pada 04.05 WIT.

    Akibat gempa tersebut, selain putusnya jaringan, dilaporkan beberapa fasilitas publik mengalami kerusakan ringan hingga sedang seperti di Bandara Douw Aturure, Kantor Bupati Nabire, RSUD Nabire, hingga Jembatan Siriwini yang putus.

    BMKG dan Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk memeriksa bangunan mereka, terutama jika terdapat retakan, serta menghindari daerah tebing atau lereng curam selama curah hujan tinggi.

  • Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire Papua Tengah, Ini Penyebabnya

    Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire Papua Tengah, Ini Penyebabnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Jumat 19 September 2025 pukul 01.19.50 WIB wilayah Nabire, Papua Tengah diguncang gempa tektonik.

    Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5.

    Episenter terletak pada koordinat 3,47° LS ; 135,49° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Nabire, Papua Tengah pada kedalaman 24 km.

    Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar anjak Weyland.

    Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    Gempa ini dirasakan di Nabire sangat kuat dalam skala intensitas V-VI MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, menimbulkan kerusakan ringan). Di Wasior dalm skala intensitas IV-V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk). Di Enarotali dalam skala intensitas III-IV (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Di Timika dlm skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Di Biak dan Supiori dengan skala intensitas II-III (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

    Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.

    Hingga pukul 01.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 (empat) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan maghnitudo terbesar M4,2.***

  • Gempa Dangkal M 6,6 Guncang Nabire Papua Tengah, BMKG Ungkap Pemicunya

    Gempa Dangkal M 6,6 Guncang Nabire Papua Tengah, BMKG Ungkap Pemicunya

    Liputan6.com, Jakarta – Gempa Magnitudo 6,6 mengguncang Nabire Papua Tengah, Jumat (19/9/2025), pukul 01.19.50 WIB. Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar anjak Weyland.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” katanya.

    Daryono juga mengatakan, gempa Nabire berdampak dan dirasakan di daerah Nabire dengan skala intensitas V MMI, daerah Wasior dengan skala intensitas IV-V MMI, daerah Enarotali dengan skala intensitas III-IV, daerah Timika dengan skala intensitas III MMI, daerah Biak dan Supiori dengan skala intensitas II-III.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami,” katanya.

    Hingga pukul 01.47 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan maghnitudo terbesar M4,2.

    Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

    “Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbau Daryono.

    Sebelumnya Gempa Magnitudo 6,6 mengguncang Nabire Papua Tengah, Jumat (19/9/2025), pukul 01.19.50 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa Nabire ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,5.

    Lokasi gempa Nabire ini berada pada koordinat 3,47° LS ; 135,49° BT, dengan episenter gempa berada di darat wilayah Nabire, dengan kedalaman 24 km.

  • Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Terasa hingga Timika
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 September 2025

    Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Terasa hingga Timika Regional 19 September 2025

    Gempa Magnitudo 6,6 Guncang Nabire, Terasa hingga Timika
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Nabire, Papua Tengah, pada Jumat (19/9/2025) pukul 01:19:50 WIB.
    Berdasarkan informasi dari laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa berlokasi di 3.47 derajat Lintang Selatan – 135.49 derajat Bujur Timur pada kedalaman 24 kilometer.
    Adapun pusat gempa berada di darat 12 kilometer barat daya Nabire.
    “Tidak berpotensi tsunami” kata BMKG dalam keterangannya.
    Berikut daerah yang merasakan gempa:
    III MMI (dirasakan banyak orang):
    Timika
    IV-V MMI (dirasakan banyak orang):
    Wasior
    V MMI (dirasakan banyak orang):
    Nabire
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Potret Keseruan Kompetisi Menembak, Jadi Simbol Persatuan

    Potret Keseruan Kompetisi Menembak, Jadi Simbol Persatuan

    Foto

    Dok. Kogabwilhan III – detikNews

    Senin, 15 Sep 2025 20:30 WIB

    Timika – Trisula Open Championship 2025 di Timika jadi ajang kebersamaan TNI, Polri, dan masyarakat Papua. Kompetisi menembak ini perkuat persatuan dan jiwa sportivitas.

  • Identitas Empat Korban Meninggal Dalam Kecelakaan Helikopter di Pegunungan Jila Mimika

    Identitas Empat Korban Meninggal Dalam Kecelakaan Helikopter di Pegunungan Jila Mimika

    Liputan6.com, Jakarta Empat penumpang helikopter milik PT Intan Angkasa PK IWS yang jatuh di Pegunungan Jila, Kabupaten Mimika ditemukan meninggal dunia.

    Keempat orang tersebut adalah Eko Puja sebagai Pilot in Command, Sudiarman sebagai Helikopter Landing Officer. Lalu kedua penumpang, atas nama Anto dan Zulkifli.

    “Seluruh penumpang dalam keadaan meninggal. Saat ini, keempat jenazah sudah berada di Jila dan akan dievakuasi lanjutan ke Timika,” kata Kepala Kasubsie Operasi SAR Timika, Charles Y. Batlajery, Kamis (11/09/2025).

    Helikopter PK IWS Rabu siang dikabarkan hilang kontak dalam perjalanan Ilaga-Timika. Helikopter terbang dari Ilaga pukul 10.30 WIT.

    Rabu sore, Helikopter PK IWD yang melakukan pencarian menemukan helikopter di sekitar pegunungan Jila dengan kondisi kontur kemiringan yang curam.

  • Helikopter Jatuh Ditemukan di Tebing Curam Pegunungan Jila Papua, Evakuasi Terkendala Cuaca Buruk

    Helikopter Jatuh Ditemukan di Tebing Curam Pegunungan Jila Papua, Evakuasi Terkendala Cuaca Buruk

    Sehari sebelumnya, helikopter Type AS50 PK-IWS hilang kontak dalam perjalanan dari Ilaga, Kabupaten Puncak, ke Timika pada Rabu (10/9/2025).

    Helikopter berpenumpang 4 orang terbang dari Ilaga pukul 10.30 WIT.

    Koordinasi Tim SAR Timika dengan PT Intan Angkasa menyebutkan radar tracking mati dan memutuhkan pertolongan darurat dari Tim SAR.

  • Freeport fokus evakuasi 7 pekerja yang terjebak longsor tambang

    Freeport fokus evakuasi 7 pekerja yang terjebak longsor tambang

    Kami menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah dan terus memusatkan semua sumber daya untuk mengevakuasi tujuh pekerja kontraktor.

    Jakarta (ANTARA) – PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan operasional untuk fokus mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor tambang bawah tanah di Grasberg Block Cave, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

    “Kami menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah dan terus memusatkan semua sumber daya untuk mengevakuasi tujuh pekerja kontraktor,” ujar VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati ketika dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

    Katri mengungkapkan bahwasanya tujuh pekerja yang terjebak di tambang bawah tanah tersebut belum bisa dihubungi hingga saat ini.

    Oleh karena itu, Tim Tanggap Darurat PT Freeport Indonesia berupaya untuk membuka akses di area yang terdampak walaupun terkendala pergerakan material.

    “Hingga kini belum dapat dihubungi akibat insiden aliran material basah di Tambang Bawah Tanah Grasberg Block Cave pada 8 September 2025,” ujar Katri pula.

    Berdasarkan berita sebelumnya, Kapolsek Tembagapura Iptu Firman yang dihubungi ANTARA dari Timika, Rabu, mengatakan hingga Selasa (9/9) malam tujuh pekerja perusahaan kontraktor itu belum bisa dievakuasi.

    Di dalam area tambang bawah tanah PTFI di kawasan Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, selalu terdapat fasilitas tempat berlindung (chamber) bagi para pekerja jika terjadi situasi yang membahayakan.

    Chamber merupakan fasilitas darurat di tambang bawah tanah yang dilengkapi suplai udara bersih, logistik, dan sarana komunikasi untuk menjamin keselamatan pekerja saat terjadi situasi darurat, seperti kebakaran, runtuhan, atau paparan gas beracun.

    “Dari laporan yang kami terima, kondisi pekerja yang terjebak masih aman. Yang dikhawatirkan yaitu persediaan oksigen di dalam, semoga ada cadangannya,” kata Firman.

    Berdasarkan informasi tangkapan layar yang beredar di media sosial, kata Firman, material basah yang masuk ke dalam terowongan tambang bawah tanah Freeport dalam jumlah sangat besar.

    Hal itu membuat proses mengeluarkan material tersebut membutuhkan waktu cukup lama.

    “Materialnya banyak sekali, kalau lihat di TikTok yang beredar itu, lumpur itu seperti banjir bandang,” ujarnya lagi.

    Pewarta: Putu Indah Savitri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Helikopter Milik PT Intan Angkasa Hilang Kontak dalam Perjalanan Ilaga-Timika

    Helikopter Milik PT Intan Angkasa Hilang Kontak dalam Perjalanan Ilaga-Timika

    Liputan6.com, Papua – Helikopter Type AS50 PK-IWS milik PT Intan Angkasa hilang kontak dalam perjalanan dari Ilaga, Kabupaten Puncak, ke Timika, pada Rabu (10/9/2025).

    Kasubsie Operasi dan Siaga SAR Timika, Charles Y Batlajery menyampaikan helikopter terbang dari Ilaga pukul 10.30 WIT.

    “Koordinasi yang kami terima dari PT Intan Angkasa, dalam radar tracking mati. Artinya, helikopter dalam keadaan emergency,” kata Charles.

    SAR Timika juga telah berkoordinasi dengan ATC Timika dan ARC Sentani di Jayapura.

    “ATC Sentani mengeluarkan status perintah keadaan membutuhkan operasi SAR,” ujarnya.

    Charles bilang, saat ini pihaknya sedang menyiapkan sejumlah perlengkapan dan terus berkoordinasi dengan Bandara Ilaga untuk menginformasikan keadaan helikopter hilang kontak tersebut.