kab/kota: Tidore

  • 4
                    
                        Jasad Diduga Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan di Pesisir Tanjung Neraka
                        Regional

    4 Jasad Diduga Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan di Pesisir Tanjung Neraka Regional

    Jasad Diduga Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan di Pesisir Tanjung Neraka
    Tim Redaksi
    HALMAHERA SELATAN, KOMPAS.com
    – Tim SAR mengevakuasi sesosok jasad laki-laki dari perairan Desa Sabatang, Kabupaten Halmahera Selatan, ada Sabtu (8/2/2025) pagi.
    “Diduga kuat (jasad) jurnalis
    Metro TV
    , Sahril Helmi,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan, Iwan Ramdani.
    Penemuan jasad yang diduga Helmi ini berawal dari pencarian oleh tim SAR gabungan yang dimulai sekitar pukul 10.25 WIT.
    Saat sedang melakukan penyisiran, sekitar pukul 10.50 WIT, tim melihat jasad laki-laki di pesisir Pantai Tanjung Neraka, tepatnya pada koordinat 0°27’21.92″S / 127°41’31.34″E jarak 50 Nm Radian 173° dari LKP.
    Tim kemudian bergerak menuju lokasi didampingi anggota Polairud menggunakan Searider.
    Jasad kemudian dievakuasi ke dalam speed boat penumpang dan dibawa ke Pelabuhan Babang Bacan.
    “Tim kemudian melakukan pengawalan speed boat tersebut ke pelabuhan Babang dan tiba pukul 12.05 WIT,” ujar Iwan.
    “Pukul 12.15 WIT, tiba di RSUD Labuha Kabupaten Halsel untuk identifikasi lebih lanjut dan menunggu pihak keluarga serta orangtua korban yang sedang menuju ke Labuha menggunakan KRI Mata Bongsang,” lanjut dia.
    Tim sempat melakukan panggilan video dengan pihak keluarga. Berdasarkan visual sementara, pihak keluarga yakin bahwa jasad itu adalah jasad Helmi.
    Diberitakan sebelumnya, Sahril Helmi hilang saat kapal
    rigid inflatable boat
    (RIB) 04 milik Basarnas Ternate meledak, Minggu (2/2/2025).
    Insiden itu terjadi saat kapal bersama para awaknya hendak menyelamatkan nelayan yang hilang di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.
    Kasubsie Operasi dan Siaga Basarnas Ternate, M Syahran Laturua, yang merupakan salah satu korban selamat memberikan kesaksian, setelah terjadi ledakan, semua penumpang RIB yang berjumlah 11 orang terpental dan jatuh ke laut.
    Sahril Helmi diketahui duduk di barisan paling belakang, deretan kanan. Ia mengenakan kaus hitam dan rompi berwarna krem, di bagian belakang bertuliskan “Media SAR”.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jenazah Diduga Wartawan Metro TV yang Sempat Hilang Akibat Ledakan Kapal Ditemukan – Page 3

    Jenazah Diduga Wartawan Metro TV yang Sempat Hilang Akibat Ledakan Kapal Ditemukan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wartawan Metro TV, Sahril, yang sempat hilang akibat ledakan Kapal RIB 04 di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore berhasil ditemukan. Korban ditemukan di pesisir Pantai Tanjun Neraka pada Sabtu (8/2/2025).

    Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menerangkan, jenazah yang diduga Sahril ditemukan oleh masyarakat Desa pada pukul 10:25 WIT.

    “Telah ditemukan jenazah berjenis kelamin laki-laki di pesisir pantai Tanjung Neraka. Diduga adalah Sahril,” kata Iwan saat dihubungi, Sabtu (8/2/2025).

    Terkait temuan itu, Iwan mengatakan, Kantor perwakilan Basarnas Ternate di Unit Siaga SAR Bacan bergerak menuju lokasi. Bersama-sama dengan anggota Polair dengan menggunakan sea rider milik Polair. Disisi lain, KRI Mata Bongsang 873 juga langsung bergerak menuju ke lokasi penemuan.

    “Nah di sini pada dasarnya kami tim SAR gabungan terdiri dari ada media, polair, koramil setempat, melakukan evakuasi dan pada pukul 12:05 WIT,” ujar dia.

     

  • Sosok Bharaka Anumerta Mardi Hadji Gugur dalam Ledakan Speedboat, Istri Ungkap Pesan Terakhir – Halaman all

    Sosok Bharaka Anumerta Mardi Hadji Gugur dalam Ledakan Speedboat, Istri Ungkap Pesan Terakhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Ternate – Pada hari Minggu, 5 Februari 2023, sebuah speedboat milik Basarnas Ternate meledak di perairan Gita, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.

    Insiden tragis ini mengakibatkan Bharaka Anumerta Mardi Hadji, anggota Ditpolarud Polda Maluku Utara, gugur dalam tugas.

    Keluarga korban merasakan duka mendalam akibat kejadian ini.

    Istri Bharaka, Fitri, saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Moya, Ternate Tengah, menceritakan momen terakhir bersama suaminya.

    Sebelum berangkat tugas, Bharaka sempat mengirimkan pesan singkat melalui WhatsApp yang berbunyi,

    “Sayang, Mahdi minta maaf. Fit, harus terus sayang kepada Mahdi,” ucap Fitri membacakan pesan terakhir sang suami.

    Fitri menambahkan bahwa suaminya terlihat sedih, namun tidak menjelaskan penyebabnya.

    “Dia adalah sosok suami yang penyayang,” ungkap Fitri dengan mata berkaca-kaca.

    Pada hari insiden, Bharaka dihubungi oleh kantornya untuk melaksanakan tugas evakuasi terhadap dua nelayan yang mengalami masalah mesin di perairan Kayoa, Halmahera Selatan.

    Meskipun Fitri merasa khawatir dan memiliki firasat kurang baik, Bharaka tetap ingin menjalankan tugasnya.

    “Ini adalah tugas negara,” ujarnya saat berangkat.

    Fitri mengaku bahwa suaminya biasanya diantar ke pelabuhan, namun malam itu Bharaka meminta untuk tidak diantar.

    Kabar Duka

    Sekitar pukul 11.00 WIT, Fitri menerima informasi dari grup ibu Bhayangkari bahwa speedboat yang berangkat untuk evakuasi mengalami ledakan.

    “Saya panik dan langsung mencoba menghubunginya, tetapi telepon dan chat WhatsApp tidak dibalas,” tuturnya.

    Beberapa menit kemudian, Fitri membaca kabar bahwa suaminya telah dinyatakan meninggal dunia.

    “Saya langsung memberitahukan ibu saya dan memutuskan untuk pergi ke pelabuhan sembari berdoa agar informasi itu tidak benar,” tambah Fitri.

    Kejadian ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan rekan kerja Bharaka Anumerta Mardi Hadji, yang dikenal sebagai sosok yang berdedikasi dalam menjalankan tugasnya.

    (TribunTernate.com/M Julfikram Suhadi)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • KRI Tahitu Akan Dikerahkan Dalam Pencarian Jurnalis yang Hilang Saat Ledakan RIB
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Februari 2025

    KRI Tahitu Akan Dikerahkan Dalam Pencarian Jurnalis yang Hilang Saat Ledakan RIB Regional 4 Februari 2025

    KRI Tatihu Akan Dikerahkan Dalam Pencarian Jurnalis yang Hilang Saat Ledakan RIB
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com
    – Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) XIV Sorong akan mengerahkan KRI Tatihu untuk membantu pencarian satu
    korban hilang
    akibat ledakan rigid inflatable boat (RIB) milik
    Basarnas
    Ternate.
    Pencarian yang memasuki hari keempat ini akan dilakukan di perairan Desa Gita, Oba, Kota Tidore Kepulauan pada Rabu (5/2/2025) pagi.
    “Saya ketambahan dari teman-teman potensi SAR TNI Angkatan Laut mengeluarkan KRI Tatihu dari Sorong, yang rencana akan tiba besok subuh,” ujar Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani.
    Dengan kehadiran KRI Tatihu, pencarian akan dibagi menjadi empat sektor.
    Iwan juga menambahkan bahwa Basarnas akan menentukan luas area pencarian berdasarkan SAR Map.
    “Sebarannya akan diperluas, namun baru akan ditentukan pada Rabu pagi,” ujarnya.
    Selain dukungan dari KRI Tatihu, pencarian pada hari keempat juga akan melibatkan perahu-perahu longboat milik masyarakat setempat.
    Hingga hari ketiga pencarian, upaya menemukan Sahril Helmi, jurnalis MetroTV yang menjadi korban
    ledakan RIB
    Basarnas, belum membuahkan hasil.
    Pencarian akan dilanjutkan pada Rabu (5/2/2025) pukul 07.00 WIT.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim SAR Lanjutkan Pencarian Jurnalis Metro TV Korban Ledakan Speedboat Basarnas Ternate

    Tim SAR Lanjutkan Pencarian Jurnalis Metro TV Korban Ledakan Speedboat Basarnas Ternate

    Ternate, Beritasatu.com – Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap Sahril Helmi, jurnalis Metro TV yang hilang dalam insiden ledakan speedboat milik Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Ternate pada Minggu (2/2/2025). Hingga hari kedua pencarian, korban belum ditemukan.

    Basarnas Ternate telah mengerahkan KN SAR 237 Pandudewanata untuk menyisir lokasi kecelakaan di perairan Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Pencarian diperluas hingga perairan pulau-pulau kecil di Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan.

    Menurut Sujono, nahkoda kapal KN SAR Pandudewanata, pencarian dilakukan dengan memperluas area dari titik kejadian.

    “Pencarian dengan area sejauh 22 notikal mail di area sekitarnya barat Pulau Gita dan sampai di sebelah timur Pulau Kayoa, dan di sebelah barat laut Pulau Makian,” kata Sujono, Selasa (4/2/2025).

    Pencarian juga melibatkan masyarakat dan nelayan setempat. Hingga saat ini, tanda-tanda keberadaan korban belum ditemukan.

    Sujono menambahkan, kondisi cuaca pada hari kedua pencarian lebih baik dibandingkan hari sebelumnya, sehingga pencarian dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

    “Cuaca membaik, sehingga pencarian diperluas mengikuti arah arus hingga barat Pulau Kayoa. Namun, sejauh ini korban belum ditemukan,” jelasnya.

    Sahril Helmi ikut dalam misi pencarian dua nelayan yang hilang di perairan Tidore Kepulauan pada Minggu (2/2/2025). Namun, speedboat yang ditumpangi tim SAR dan seorang jurnalis tersebut mengalami ledakan.

    Akibat insiden ini, tercatat tiga orang meninggal dunia, tujuh orang selamat dengan luka-luka, dan satu orang masih dalam pencarian.

    Data Korban Insiden Ledakan Speedboat

    Korban Selamat:
    1. M. Syahran Laturua, S.E. (Kasubsie OPS dan Siaga)
    2. Hamja Djirun (Rescuer)
    3. Ryan Azur Sakti Ali (Rescuer)
    4. Maretang (Rescuer)
    5. Darmanto Rauf (Rescuer)
    6. Irwan Idris (Polairud)
    7. Putra Nusantara Rustam (Polairud)

    Data Korban MD
    1. Fadli M. Malagapi (Rescuer)
    2. M. Riski Esa (PPPK Rescuer)
    3. Mardi Hadji (Polairud)

    Data Korban dalam pencarian
    – Syahril Helmi (jurnalis Metro TV)

  • 7 Fakta Meledaknya Kapal Basarnas Ternate, Apa yang Terjadi?
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 Februari 2025

    7 Fakta Meledaknya Kapal Basarnas Ternate, Apa yang Terjadi? Regional 4 Februari 2025

    7 Fakta Meledaknya Kapal Basarnas Ternate, Apa yang Terjadi?
    Tim Redaksi
    TERNATE, KOMPAS.com
    – Kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate meledak saat hendak melakukan
    operasi penyelamatan
    nelayan yang mesin kapalnya mati di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan pada Minggu (2/2/2025).
    Berikut sejumlah fakta terkait meledaknya RIB yang ditumpangi tim SAR gabungan:
    1.
    Tim SAR Gabungan Sebanyak 11 Orang
    Kepala
    Basarnas Ternate
    , Iwan Ramdani, mengatakan, awalnya RIB 04 diberangkatkan dari Ternate pada Minggu (2/2/2025) pukul 20.31 WIT, setelah mendapatkan laporan adanya dua nelayan yang mesin
    longboat
    -nya mati di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan.
    Operasi penyelamatan
    nelayan ini dipimpin oleh Kasi Ops Basarnas Ternate, Syahran Laturua, dengan tim SAR gabungan yang diberangkatkan berjumlah 11 orang.
    “Terdiri dari tujuh orang tim dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, tiga orang dari Polairud Polda Maluku Utara, dan satu orang rekan media televisi nasional,” katanya.
    2.
     10 Menit dari Nelayan
    Iwan, yang baru menjabat sebagai Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate selama lima hari, ini juga mengatakan telah meminta keterangan dari salah satu korban.
    Saat
    kapal RIB
    menuju lokasi nelayan yang akan diselamatkan, berjarak kurang lebih 10 menit dari lokasi nelayan tersebut, tiba-tiba terjadi ledakan.
    “Saya tadi sempat bertanya bahwa ketika berjalan dari awal sampai diperkirakan, ketika melihat peta, diperkirakan 10 menit lagi (mendekati lokasi nelayan), ledakan (terjadi) mereka tidak ada yang sadar lagi,” ujarnya.
    3.
    Tidak Ada Api Saat Ledakan Terjadi
    Semua korban sudah tidak sadar dan terhempas di air. Sementara itu, kondisi RIB dalam posisi tidak terbakar.
    “Kasi Ops kami yang kembali sadar, naik ke RIB tersebut. Posisi RIB tidak terbakar. Kita belum tahu (penyebabnya), masih dalam pendalaman,” katanya.
    4.
    3 Orang Meninggal, 7 Luka dan 1 Hilang
    Dari 11 korban ini, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, tiga orang luka berat, tiga orang mengalami luka ringan, dan satu orang yang merupakan jurnalis MetroTV masih dalam pencarian.
    “Tujuh orang korban selamat. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia, dua personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, satu orang personel Polairud Polda Maluku Utara, dan satu orang jurnalis salah satu televisi swasta masih dalam pencarian,” ucap Iwan, Senin (3/2/2025).
    Untuk empat orang korban luka berat, mereka dirawat di rumah sakit karena mengalami patah tulang.
    “Yang lain sudah bisa pulang, namun demikian masih mengalami trauma. Sementara yang meninggal sudah dimakamkan,” katanya.
    5.
    Kapal RIB yang Digunakan Laik Laut
    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, memastikan kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) yang meledak, laik laut sebelum melakukan operasi.
    Iwan menyebut, RIB yang digunakan rutin dilakukan perawatan dan pemeliharaan setiap hari.
    Selain itu, kapal ini memiliki daya tahan dan kemampuan untuk bertahan dalam aktivitas tertentu dengan waktu yang cukup lama, hingga persentase 80 persen.
    “Sebelum melakukan operasi pertolongan, RIB tersebut dalam kondisi serviceable dan endurance 80 persen. Bahwa RIB dinyatakan baik untuk digunakan dalam misi pencarian dan pertolongan,” kata dia, Senin (3/2/2025).
    6.
    Jurnalis MetroTV Belum Ditemukan
    Upaya pencarian jurnalis MetroTV yang menjadi salah satu korban meledaknya kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Ternate, belum membuahkan hasil.
    Kepala Seksi Sumber Daya Basarnas Ternate, Bram Madya Temara, mengatakan, unsur SAR telah dikerahkan untuk mencari Sahril Helmi.
    “Pada unsur yang di lokasi, mereka melakukan pencarian sesuai dengan pergerakan arus ke arah Selatan. Informasi yang kami dapat kurang lebih lima hingga tujuh nautical mile laut,” kata Bram, Senin (3/2/2025) malam.
    Data Basarnas menunjukkan, korban meninggal sebanyak tiga orang, luka berat empat orang, luka ringan sebanyak tiga orang, dan satu masih hilang.
    “Untuk pencarian hari kedua, korban meninggal tiga orang, terdiri dari dua orang anggota Basarnas dan satu orang anggota Polairud Polda Maluku Utara. Sedangkan korban selamat tujuh orang, dan yang masih dirawat hingga saat ini empat orang, dua dari Basarnas dan dua lagi dari Polairud. Sementara Sahril Helmi, salah satu wartawan televisi nasional, kontributor,” jelasnya.
    7.
    Kenaikan Pangkat Anumerta
    Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) Anumerta kepada Bharatu Mardi Hadji.
    Kenaikan pangkat ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Kapolri Nomor: Kep/208/II/2025, yang berlaku mulai 3 Februari 2025.
    “Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta bagi personel Polri yang namanya tercantum dalam daftar lampiran keputusan ini, terhitung mulai tanggal 3 Februari 2025,” demikian bunyi petikan keputusan kenaikan pangkat yang dirilis oleh Bidang Humas Polda Maluku Utara pada Senin (3/2/2025).
    Mardi Hadji merupakan anggota Dit Polairud Polda Malut yang menjadi salah satu korban dalam insiden meledaknya kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas Ternate.
    Insiden tersebut terjadi saat Mardi menjalankan misi kemanusiaan untuk menyelamatkan dua nelayan yang mengalami kerusakan mesin di perairan Desa Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Minggu (2/2/2025).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Meledaknya Speedboat Basarnas yang Tewaskan 3 Orang di Perairan Tidore

    Kronologi Meledaknya Speedboat Basarnas yang Tewaskan 3 Orang di Perairan Tidore

    Ternate, Beritasatu.com – Speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate mengalami ledakan di perairan Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Minggu (2/2/2025) sekitar pukul 23.00 WIT. Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani mengungkapkan kronologi insiden yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia, sedangkan satu jurnalis masih hilang.

    Menurut Iwan, speedboat tersebut membawa 11 orang, terdiri dari tujuh anggota Basarnas, tiga personel Polairud, dan satu wartawan.

    “Dalam perjalanan, speedboat mengalami mati mesin sebelum akhirnya meledak. Kami menerima laporan pada pukul 22.45 WIT bahwa RIB 04 mengalami ledakan saat menjalankan misi pencarian dan pertolongan,” ujarnya, Senin (3/2/2025).

    Setelah menerima laporan, kata Iwan, Basarnas Ternate langsung mengerahkan KM Pandu Dewanata bekerja sama dengan Polairud, KUPP, dan kapal Cantika untuk mengevakuasi korban speedboat Basarnas meledak di Tidore ke Ternate.

    Dari 11 orang di atas speedboat, sebanyak tujuh orang selamat, tiga meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian.

    “Speedboat yang digunakan dalam kondisi baik dan layak untuk misi pencarian dan pertolongan. Namun, penyebab ledakan masih belum diketahui karena korban yang selamat masih dalam kondisi trauma,” tambah Iwan.

    Korban speedboat Basarnas meledak di Tidore, yang meninggal dunia, yaitu Bharatu Mardi Hadji (Personel Dit Polairud Polda Malut), Fadli M Malagapi (Rescuer), dan M Rizki Esa (Rescuer).

    Sementara itu, korban speedboat Basarnas meledak di Tidore, yang selamat, yaitu M Syahran Laturua (Rescuer), Bripka Irwan Idris (Dit Polairud Polda Malut), Bripda Putra Nusantara Rustam (Dit Polairud Polda Malut), Hamja Djirun (Rescuer), Darmanto Rauf (Rescuer), Ryan Azur Sakti Ali (Rescuer), Maretang (Rescuer). Korban hilang atas nama Sahril Helmi merupakan wartawan Metro TV.

  • Basarnas Pastikan Cari Jurnalis Metro TV yang Hilang dalam Insiden Ledakan Speedboat

    Basarnas Pastikan Cari Jurnalis Metro TV yang Hilang dalam Insiden Ledakan Speedboat

    Ternate, Beritasatu.com – Kontributor Metro TV Maluku Utara, Sahril Helmi, masih dinyatakan hilang setelah insiden ledakan speedboat RIB 04 milik Kantor SAR Ternate, Provinsi Maluku Utara, pada Senin (3/2/2025).

    Sahril ikut dalam rombongan tim SAR yang menggunakan speedboat RIB 04 milik Basarnas dalam misi pencarian dua nelayan hilang di perairan Kota Tidore Kepulauan pada Minggu (2/2/2025).

    Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, menjelaskan pencarian terhadap korban hilang akibat insiden ini akan dilakukan selama tujuh hari ke depan.

    “Pencarian akan dilakukan secara maksimal dengan koordinasi bersama KSOP, KUPP, Polairud, serta memantau kapal-kapal yang melintas di perairan Gita,” ujar Iwan.

    Iwan menegaskan seluruh tim SAR, termasuk Sahril Helmi, telah mengikuti standar operasional prosedur (SOP) dengan menggunakan jaket pelampung sebelum naik ke speedboat.

    “Berdasarkan keterangan saksi, seluruh tim dipastikan mengenakan jaket pelampung sebelum memasuki speedboat,” tambahnya.

    Kepala Kantor SAR Ternate menyatakan sebelum insiden terjadi, tidak ada firasat atau tanda-tanda kerusakan pada speedboat. Namun, sekitar 10 menit sebelum mencapai lokasi pencarian, tiba-tiba terjadi ledakan yang menyebabkan speedboat kehilangan kendali.

    Hingga saat ini, penyebab ledakan masih belum dapat dipastikan. Namun, tim investigasi akan diturunkan untuk mengungkap penyebab insiden nahas tersebut.

    “Kami tidak bisa berspekulasi. Diperlukan analisis yang tepat untuk mengetahui penyebab kejadian ini. Tim investigasi akan segera bekerja,” jelas Iwan.

    Dalam insiden ini, tercatat tiga orang meninggal dunia, tujuh orang selamat, dan satu orang—Sahril Helmi—masih dalam pencarian.

  • Kapal Basarnas Meledak, Pencarian Sahril Wartawan Metro TV Berlanjut – Page 3

    Kapal Basarnas Meledak, Pencarian Sahril Wartawan Metro TV Berlanjut – Page 3

    Kapal RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate dilaporkan meledak saat melakukan misi penyelamatan di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara pada Minggu malam 2 Februari 2025.

    Tiga orang anggota tim penyelamat dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara seorang wartawan yang ikut dalam rombongan tim penyelamat ini dilaporkan hilang.

     Insiden kecelakaan laut ini dibenarkan oleh Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Maluku Utara Kombes Pol Azhari Juanda.

    “Benar, laka laut dalam rangka operasi SAR terhadap kapal ikan yang mengalami mati mesin yang dilaksanakan oleh Kantor SAR Ternate,” kata dia saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

    Terpisah, Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut, berawal saat Kantor SAR Ternate menerima laporan dari masyarakat perihal dua orang nelayan yang mengalami insiden mati mesin di Perairan Desa Gita, Kecematan Oba, Kota Tikep.

    Saat itu, Kantor SAR Ternate melakukan Koordinasi dengan Tim SAR Dit Polairud Polda Malut untuk melakukan pencarian menggunakan Kapal RIB 04 milik Basarnas Ternate. Mereka bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.

    “Terus kami memberangkatkan tim sejumlah 11 orang dengan menggunakan RIB 04 atau Rigid Inflatable Boat kami Itu terdiri dari 7 orang dari Basarnas, 3 orang dari Polair dan 1 orang dari media,” kata dia saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

    Iwan menyebut, mereka yang ikut dalam operasi ini antara lain adalah Kasiops Basarnas Ternate M Syahran Laturua yang berperan sebagai Kepala Tim Pencarian.

    Kemudian, Fadli M Malagapi, Hamja Djirun, Darmanto Rauf, Ryan Azur Sakti Ali, Maretang, M Riski Esa yang tergabung dalam anggota rescue. Kemudian, Bripka Irwan Idris, Bripda Putra Nusantara Rustam, dan Bharatu Mardi Hadji dari Sar Polair Polda Maluku Utara serta wartawan Metro TV atas nama Sahril.

  • Kronologi Kapal Basarnas Meledak di Ternate, 3 Tewas dan 1 Wartawan Hilang – Page 3

    Kronologi Kapal Basarnas Meledak di Ternate, 3 Tewas dan 1 Wartawan Hilang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kapal RIB 04 milik Basarnas Kota Ternate dilaporkan meledak saat melakukan misi penyelamatan di Perairan Gita, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Provinsi Maluku Utara pada Minggu, 2 Februari 2025 malam.

    Tiga orang anggota tim penyelamat dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut. Sementara seorang wartawan yang ikut dalam rombongan tim penyelamat ini dilaporkan hilang.

    Insiden kecelakaan laut ini dibenarkan oleh Direktur Kepolisian Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Maluku Utara Kombes Pol Azhari Juanda.

    “Benar, laka laut dalam rangka operasi SAR terhadap kapal ikan yang mengalami mati mesin yang dilaksanakan oleh Kantor SAR Ternate,” kata dia saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

    Terpisah, Kepala Basarnas Ternate Iwan Ramdani menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut, berawal saat Kantor SAR Ternate menerima laporan dari masyarakat perihal dua orang nelayan yang mengalami insiden mati mesin di Perairan Desa Gita, Kecematan Oba, Kota Tikep.

    Saat itu, Kantor SAR Ternate melakukan Koordinasi dengan Tim SAR Dit Polairud Polda Malut untuk melakukan pencarian menggunakan Kapal RIB 04 milik Basarnas Ternate. Mereka bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate.

    “Terus kami memberangkatkan tim sejumlah 11 orang dengan menggunakan RIB 04 atau Rigid Inflatable Boat kami Itu terdiri dari 7 orang dari Basarnas, 3 orang dari Polair dan 1 orang dari media,” kata dia saat dihubungi, Senin (3/2/2025).

    Iwan menyebut, mereka yang ikut dalam operasi ini antara lain adalah Kasiops Basarnas Ternate M Syahran Laturua yang berperan sebagai Kepala Tim Pencarian.

    Kemudian, Fadli M Malagapi, Hamja Djirun, Darmanto Rauf, Ryan Azur Sakti Ali, Maretang, M Riski Esa yang tergabung dalam anggota rescue. Kemudian, Bripka Irwan Idris, Bripda Putra Nusantara Rustam, dan Bharatu Mardi Hadji dari Sar Polair Polda Maluku Utara serta wartawan Metro TV atas nama Sahril.