Gerakan Pangan Murah Digelar di 10 Daerah di Jateng, Berikut Tempat dan Daftar Bahan Pokok yang Dijual
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Dalam upaya mengatasi tingginya angka
inflasi
di beberapa daerah, Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah
menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di 10 kabupaten/kota pekan ini.
Gubernur Jawa Tengah,
Ahmad Luthfi
, bekerja sama dengan BUMD PT Jawa Tengah Argo Berdikari (JTAB) dan Bulog untuk melaksanakan program ini.
Upaya stabilisasi harga bahan pokok dinilai penting untuk merespons inflasi yang tinggi di sejumlah wilayah.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Luthfi setelah meninjau kegiatan GPM di Karanggedong, Kabupaten Temanggung, pada Selasa (15/7/2025).
“Ini untuk mengintervensi harga bahan pokok penting. Mulai minyak goreng, beras, gula, dan lainnya, sehingga harganya terjangkau oleh masyarakat,” kata Luthfi dalam keterangan tertulis.
Direktur Utama PT JTAB, Totok Agus Siswanto, menjelaskan bahwa dalam satu pekan ini, GPM diadakan di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Daerah yang menjadi lokasi GPM antara lain Kabupaten Temanggung, Blora, Jepara, Kudus, Pekalongan, Sukoharjo, Rembang, serta Kota Pekalongan, Salatiga, dan Semarang.
“Ini sudah yang ke-5, ada sekitar 10 kabupaten/kota untuk minggu ini saja. Satu bulan ini diinstruksikan untuk operasi pasar. Dipilih kira-kira yang inflasinya paling tinggi, kami akan masuk ke sana,” ujar Totok.
Totok menambahkan bahwa komoditas bahan pokok yang dijual dalam GPM diambil dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Jawa Tengah.
Menurutnya, gerakan ini juga berfungsi untuk memutus rantai pasok atau distribusi bahan pokok dari petani ke konsumen, sehingga harga jual bahan pokok bisa lebih stabil karena tidak melewati rantai pasok yang panjang.
“Untuk gula pasir dan minyak goreng kami ambil dari PT. Memang, ada subsidi transportasi dari pemerintah, termasuk untuk beras dari Bulog,” kata Totok.
Dia merinci, bahan pokok yang dijual pada GPM di Temanggung terdiri atas 100 ton beras, 2.000 liter minyak goreng, 400 kg gula pasir, 600 kg telur, 200 kg bawang merah, 200 kg bawang putih, serta cabai dan sayuran lainnya sebanyak 50 kg.
“Perbandingan harganya gula pasir di luar sampai Rp 17.000 per kg, kita jual Rp 14.000 di sini. Beras di GPM dijual Rp 11.000 per kg, minyak goreng dijual Rp 14.000. Operasi pasar ini diharap dapat menekan harga bahan pokok di pasaran,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Temanggung
-
/data/photo/2025/07/15/68763fdfebead.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gerakan Pangan Murah Digelar di 10 Daerah di Jateng, Berikut Tempat dan Daftar Bahan Pokok yang Dijual Regional 15 Juli 2025
-

Wamensos Ungkap Kesiapan Kurikulum-Sarana Prasarana Sekolah Rakyat
Jakarta –
Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto disebut sudah siap meluncur pada bulan ini. Sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sudah nyaris selesai dikerjakan sesuai rencana.
Dalam program ‘Indonesia Bicara’ TVRI bertema ‘Sekolah Rakyat: Harapan Baru Pendidikan Merata’ pada Jumat (4/7) kemarin, Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono menjelaskan kesiapan berbagai aspek, mulai dari kurikulum, tenaga pendidik, hingga sarana dan prasarana.
“Untuk Sekolah Rakyat ini yang mempersiapkan bukan hanya Kemensos, tapi lintas kementerian. Alhamdulillah progresnya sesuai target,” ujarnya.
Dia mencontohkan, salah satu sekolah rakyat di Magelang sudah siap 98 persen.
“Gedung, guru, siswa, kepala sekolah sudah siap. Rencananya 14 Juli mulai masa orientasi sebelum launching oleh Presiden,” urainya.
Agus Jabo menjelaskan, meskipun data penduduk miskin tersebar luas di Indonesia, lokasi sekolah rintisan saat ini lebih banyak memanfaatkan gedung milik Kemensos yang memang dominan berada di Jawa dan Sumatera.
Namun ia memastikan, ke depan, sekolah permanen akan tersebar merata di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Saat ini Kemensos tengah melakukan verifikasi dan asesmen usulan lahan dari berbagai daerah sebelum diserahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk dicek kelayakannya.
“Presiden maunya ideal itu lahannya 8,2 hektare, minimal 5 hektare. Harus milik pemerintah, tidak di daerah rawan bencana, kontur tanahnya juga harus sesuai,” tambahnya.
“Pak Presiden ingin supaya dengan Sekolah Rakyat ini bisa memutus transmisi kemiskinan. Semua anak Indonesia harus sekolah, sehat, pintar. Kalau orang tuanya tukang becak, anaknya tidak harus jadi tukang becak,” katanya.
Program ini pun disambut antusias keluarga penerima manfaat. Agus Jabo berkisah banyak orangtua yang terharu dan menangis bahagia saat mendengar anaknya bisa melanjutkan pendidikan.
“Mereka rata-rata bilang sambil menangis, tidak ingin anaknya bernasib sama. Bahkan di Temanggung, saking bahagianya sampai sujud di kaki Pak Menteri,” tutur Agus Jabo.
Total anggaran yang disiapkan pemerintah untuk program ini mencapai sekitar Rp2 triliun, dengan estimasi Rp200 miliar per titik pembangunan sekolah permanen. Anggaran tersebut mencakup pembangunan gedung dan operasional pendidikan.
Untuk sekolah rintisan saat ini, Kemensos memanfaatkan gedung yang sudah ada lalu direnovasi. Kapasitasnya pun terbatas, misalnya hanya empat kelas. Nantinya siswa-siswa rintisan akan dipindahkan ke sekolah permanen yang dibangun lebih besar.
“Kalau lahan itu milik Kemensos, nanti bisa dilanjutkan sebagai sentra layanan sosial. Kalau milik Pemkab/Pemkot bisa difungsikan untuk layanan sosial daerah,” jelasnya.
Sekolah Rakyat ke depan akan menerapkan sistem asrama (boarding school), dengan target satu sekolah memuat jenjang SD, SMP, dan SMA dalam satu kawasan. Setiap sekolah minimal bisa menampung 1.000 siswa.
“Rencananya satu rombel 25 siswa, kebutuhan gurunya sekitar 1.544 guru untuk 100 titik. Kalau SD 600, SMP 300, SMA 300, bisa 1.200 siswa dalam satu lokasi,” kata Agus Jabo.
“Bayangkan kalau nanti ada 500 sekolah dengan masing-masing 1.000 siswa, kita akan punya 500 ribu anak-anak unggulan yang berasal dari keluarga miskin,” tutupnya.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Kemenperin Respons Raksasa Rokok Setop Beli Tembakau Petani Temanggung
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian buka suara terkait langkah pabrikan rokok besar seperti Gudang Garam dan Nojorono yang menghentikan pembelian tembakau dari petani di Kabupaten Temanggung. Ternyata kebutuhan pabrik rokok besar bukan hanya mengandalkan tembakau lokal.
“Sebenarnya kalau kita liat kebutuhan tembakau kita masih belum bisa sepenuhnya dipenuhi dalam negeri, sehingga kita berkeyakinan semua tembakaunya akan diserap,” ungkap Dirjen Indistri Agro Putu Juli Ardika di kantor Kemenperin, Kamis (3/7/2025).
Pemerintah sendiri sudah memiliki sistem resi gudang (SRG) untuk tembakau yang dirancang untuk membantu petani mengelola dan menyimpan hasil panen mereka sebelum dijual, serta memberikan opsi pembiayaan dengan menjaminkan resi gudang.
“Tembakau ini punya daya simpan yang cukup panjang, makanya kita bangun dengan (Kementerian) Perdagangan Bappebti resi-resi gudang sebagian masuk kesana, sebagian kebutuhan petani bisa diuangkan, sebagian ada aturannya, kita harap ini jaminan pendapatan masih tetap jalan,” sebut Putu.
Sistem resi gudang bertujuan memberikan solusi bagi petani ketika harga jual tembakau sedang rendah. Petani dapat menyimpan tembakaunya di gudang dan mendapatkan resi gudang sebagai bukti kepemilikan, termasuk ketika pabrikan rokok tengah memiliki banyak stok tembakau.
Foto: (CNBC Indonesia/Tasya Natalia)
Seorang petani tembakau menata tembakaunya untuk disimpan di gudang penyimpanan di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (17/6/2025). (CNBC Indonesia/Tasya Natalia)“Dari laporan direktur, saya selalu monitor sekarang masih ada cadangan yang belum dipakai, oke lah dia ngga bisa (suplai) tapi kalau udah masuk resi gudang, ini bisnisnya bisa jalan, sama dengan dibeli, tapi pembelian dibiayai oleh yang kelola resi gudangnya,” kata Putu.
Ada beberapa pabrikan yang menghentikan pembelian tembakau pada petani, seperti Gudang Garam serta Nojorono yang memproduksi rokok kenamaan seperti Class Mild.
Kepala Desa Purbasari, Kabupaten Temanggung Pujiyono mengungkapkan bahwa kondisi tersebut sudah lama terjadi, yakni sejak akhir tahun lalu.
“Bahan baku di pabrik masih banyak, alasan dari beberapa pabrikan seperti itu. Tahun lalu Gudang Garam dan Nojorono sudah absen beli di Kabupaten Temanggung,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (16/6/2025).
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
-

Dinperinaker latih anak petani produksi olahan tembakau di Temanggung
ANTARA – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menggelar pelatihan pembuatan olahan tembakau bagi anak dan keluarga petani tembakau pada Selasa (1/7). Pelatihan yang didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para pekerja di sektor industri olahan tembakau. (Firman Eko Handy/Agha Yuninda Maulana/Rijalul Vikry)
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5113691/original/004255800_1738229077-1738209025747_apa-arti-malam-satu-suro.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tradisi Pemandian Kuda Lumping pada Malam 1 Suro, Ritual Penyucian di Desa Madureso Temanggung
Liputan6.com, Temanggung – Masyarakat Desa Madureso, Temanggung, Jawa Tengah, memiliki tradisi unik berupa pemandian kuda lumping pada malam 1 Suro. Ritual yang berpusat di mata air Kali Mbelik dan Kali Tengah ini merupakan bagian dari prosesi penyucian sebelum kesenian kuda lumping dipentaskan.
Mengutip dari berbagai sumber, tradisi pemandian kuda lumping di Desa Madureso dilaksanakan setiap malam 1 Suro (1 Muharam) dalam kalender Jawa. Prosesi ini dipimpin oleh sesepuh desa dan melibatkan seluruh pemain kuda lumping beserta perangkat keseniannya.
Ritual dimulai dengan pemandian kuda-kudaan anyaman bambu di mata air Kali Mbelik tepat pukul 00.00 WIB. Sementara para pemainnya dimandikan di Kali Tengah pada waktu yang sama.
Sebelum acara pemandian, masyarakat menggelar pembacaan tahlil dan doa bersama di balai desa. Kegiatan ini diikuti dengan berbagai hiburan rakyat seperti lomba-lomba tradisional yang bertujuan menyemarakkan suasana sekaligus mengumpulkan warga.
Seluruh rangkaian acara dipersiapkan secara gotong royong oleh masyarakat setempat. Proses pemandian atau disucikan dalam istilah lokal merupakan tahap inti ritual.
Kuda lumping dan para pemainnya dibasuh dengan air dari kedua mata air yang dianggap keramat. Masyarakat meyakini bahwa pemandian ini akan memberikan keselamatan dan kekuatan spiritual bagi para pemain selama pertunjukan.
Usai pemandian, dilanjutkan dengan doa bersama untuk memohon keselamatan dan kelancaran seluruh kegiatan kesenian kuda lumping sepanjang tahun. Ritual kemudian berpuncak pada ziarah ke makam Mbah Madu dan Mbah Reso.
-

Ekonomi Lesu, Pesanan Gudang Garam Menurun, Petani Tembakau di Temanggung Menjerit
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Turunnya penjualan rokok, seiring loyonya daya beli masyarakat menyebabkan efek domino. PT Gudang Garam, sebagai penyerap tembakau petani yang besar menurunkan jumlah pesanannya.
Itu berdampak ke petani. Kini, petani tembakau yang khususnya berada di Temanggung, Jawa Tengah menghadapi situasi sulit.
Bahkan, pabrikan rokok raksasa itu menghentikan pembelian tembakau langsung dari petani. Itu dikonfirmasi Kepal Desa Purwosari, Temanggung, Pujiyono.
Dikutip Dari Jawa Pos, Pujiyono mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Gudang Garam. Di situlah alasan pemberhentian penyerapan tembakau itu terkuak.
Pengakuan pabrikan ke Bupati, jadi kebutuhan tembakau khususnya di Gudang Garam dan Nojorono masih ada untuk persiapan beberapa tahun ke depan,” katanya kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (17/6/2025).
Dengan alasan melimpahnya stok, stok tembakau petani pun tengah menumpuk. Pembelian pada petani sudah berhenti sejak akhir tahun 2024 lalu.
“Biasa pembelian panen tembakau pada Agustus-September, tapi setelah itu berhenti,” sebut Pujiyono.
“Ketika pabrikan ini nggak mengambil, ini menjadi celah pabrikan-pabrikan kelas 2 dan 3, mereka mengambil celah itu, bilangnya di petani masih banyak, saya bisa beli juga ini, dengan harga yang bisa dinego,” tambah Pujiyono.
Belum lagi, pengepul kerap datang dengan menawarkan Arga yang sangat rendah. Sehingga petani enggan melepas stoknya.
Di sisi lain, laba PT Gudang Garam Tbk amblas dari sebesar Rp5,32 triliun sepanjang tahun 2023 menjadi hanya Rp980,80 miliar pada tahun 2024. Anjloknya laba sebesar 82 persen itu menyebabkan penurunan penjualan rokok.
-

Buruh Pabrik Rokok Waswas Badai PHK Massal, Ini Biang Keroknya!
Bisnis.com, JAKARTA — Pekerja di sektor industri hasil tembakau (IHT) mulai waswas dengan potensi badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal imbas makin tingginya ongkos produksi rokok. Kondisi ini disebut dapat memicu efisiensi dan penghematan produksi di pabrik.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM SPSI) Sudarto AS mengatakan awal tahun ini hampir seluruh pabrik rokok yang memproduksi Sigaret Putih Mesin (SPM) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) melakukan efisiensi.
“Tentunya ada [efisiensi] terutama di sektor SKM, SPM. Hampir semuanya khusunya yang memproduksi SKM dan SPM,” kata Sudarto kepada Bisnis, Rabu (18/6/2026).
Adapun, dua produk tersebut khususnya yang termasuk dalam rokok golongan I dengan kenaikan tarif cukai yang tinggi beberapa tahun terakhir. Rata-rata cukai yang dikenakan tahun lalu sebesar 10%.
Alhasil, produk rokok tersebut kini terlampau mahal imbas pita cukai yang meningkat dengan total 70% disumbangkan ke penerimaan negara. Dia pun mengusulkan moratorium cukai hasil tembakau (CHT) untuk tiga tahun ke depan.
“Sudah seharusnya cukai tidak naik, terlebih di kondisi saat ini dan ke depan yang sama sama seharusnya kita perlu menjaga stabilitas,” jelasnya.
Dia menerangkan, produk rokok yang kini mahal mulai tergeser dengan rokok murah yang tidak menggunakan cukai atau cukai palsu alias rokok ilegal.
“Rokok ilegal tanpa cukai dan/atau cukai palsu yang sekarang ini tumbuh subur, itu yang harusnya digusur atau dibasmi. Jangan menambah beban yang legal,” tuturnya.
Sudarto menilai kebijakan fiskal yang terlalu agresif, khususnya dalam bentuk kenaikan cukai, telah berdampak langsung pada kinerja industri padat karya dan ancaman PHK di sektor ini.
“Di situasi ekonomi yang stagnan bahkan melemah dan PHK besar-besaran, otomatis daya beli ikut stagnan, bahkan menurun, harga rokok sudah tinggi dan mahal, serta peredaran rokok ilegal meningkat,” ujarnya.
Sudarto menekankan bahwa kebijakan fiskal yang tidak tepat dapat berdampak pada IHT sebagai sektor padat karya strategis, khususnya berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja dan keberlangsungan industri domestik.
Untuk diketahui, sebelumnya kondisi pabrikan rokok di Jawa Tengah memutuskan untuk menahan produksi, salah satunya PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Bupati Temanggung Agus Setyawan mengungkap kondisi penyerapan hasil pertanian tembakau oleh pabrikan rokok golongan I mengalami penurunan.
“Penjualan rokok seluruh Indonesia ini kan turun ini, yang paling parah itu di golongan rokok golongan satu. Salah satu golongan I yang ambil bahan baku tembakau Temanggung itu Gudang Garam dan Djarum yang paling banyak,” kata Agus kepada Bisnis, Senin (16/6/2025).
Dia bercerita, sejak tahun lalu pabrik Gudang Garam mengurangi pembelian bahan baku di Temanggung. Bahkan, pada tahun ini perusahaan tersebut juga tidak dapat lagi membeli tembakau di wilayah tersebut.
“Gudang Garam posisi saat ini memang dari manajemen mengatakan posisinya secara perusahaan tidak baik-baik saja karena pasar-pasarnya kan turun drastis,” ujarnya.
Adapun, hasil panen tembakau di Temanggung berkisar 10.000-11.000 ton per tahun, sementara Gudang Garam menjadi penyerap terbesar yakni 7.000-8.000 ton.
Tak hanya Gudang Garam, produsen rokok Djarum juga disebut menurunkan pembelian hingga di kisaran 4.000 ton. Di wilayah Kudus, Nojorono juga mengalami penurunan serapan tembakau.
“Itu Temanggung, belum daerah di sekitar Temanggung ada Wonosobo, ada Kendal, ada Magelang, ada Boyolali. Itu kan juga sebetulnya kebanyakan masuk ke Temanggung, sama kondisinya,” imbuhnya.
-

Gudang Garam dkk Tak Lagi Serap Tembakau Temanggung Imbas Cukai Tinggi
Bisnis.com, JAKARTA — Bupati Temanggung Agus Setyawan mengungkap kondisi penyerapan hasil pertanian tembakau oleh pabrikan rokok golongan I mengalami penurunan. Bahkan, ada yang menghentikan pembelian bahan baku tahun ini, salah satunya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM).
Berdasarkan hasil kunjungan ke industri hasil tembakau di wilayah Temanggung, Jawa Tengah, Agus menerangkan bahwa kondisi penjualan rokok golongan I mengalami penurunan yang signifikan.
“Penjualan rokok seluruh Indonesia ini kan turun ini, yang paling parah itu di golongan rokok golongan satu. Salah satu golongan I yang ambil bahan baku tembakau Temanggung itu Gudang Garam dan Djarum yang paling banyak,” kata Agus kepada Bisnis, Senin (16/6/2025).
Menurut dia, tak hanya Temanggung yang merupakan sentra tembakau Jawa Tengah, kondisi pabrikan di wilayah Kudus, Malang, dan Kediri juga mengalami hal serupa.
Dia bercerita, sejak tahun lalu pabrik Gudang Garam mengurangi pembelian bahan baku di Temanggung. Bahkan, tahun ini perusahaan tersebut juga tidak dapat lagi membeli tembakau di wilayah tersebut.
“Gudang Garam posisi saat ini memang dari manajemen mengatakan posisinya secara perusahaan tidak baik-baik saja karena pasar-pasarnya kan turun drastis,” ujarnya.
Adapun, hasil panen tembakau di Temanggung berkisar 10.000-11.000 ton per tahun, sementara Gudang Garam menjadi penyerap terbesar yakni 7.000-8.000 ton.
Dia menerangkan, berdasarkan keterangan manajemen, bahan baku di pabrikan masih banyak, sedangkan produksi kian menurun. Kondisi ini yang menyebabkan serapan tembakau petani turun.
“Karena kebijakan info dari pabrik karena cukai yang naik dan ini sepertinya sudah diakui oleh pasar, memang karena kenaikan cukai rokok yang luar biasa khususnya di golongan satu. Tinggi sekali,” tuturnya.
Permintaan pasar yang menurun disebut lantaran harga rokok yang menjulang tinggi imbas cukai, sementara daya beli masyarakat melemah. Alhasil, konsumen beralih ke rokok yang lebih murah.
“Ditambah lagi menurut info dari banyak pabrik rokok yang menginfokan pada kita bahwa beredar rokok non-cukai yang tanpa pita cukai itu beredarnya luar biasa. Jadi sebetulnya prevalensi merokok itu tidak menurun. Cuma mereka berganti saja dari rokok pre-golongan satu yang mahal ke rokok murah dan rokok yang tanpa cukai,” terangnya.
Tak hanya Gudang Garam, produsen rokok Djarum juga disebut menurunkan pembelian hingga di kisaran 4.000 ton. Di wilayah Kudus, Nojorono juga mengalami penurunan serapan tembakau.
“Itu Temanggung, belum daerah di sekitar Temanggung ada Wonosobo, ada Kendal, ada Magelang, ada Boyolali. Itu kan juga sebetulnya kebanyakan masuk ke Temanggung, sama kondisinya,” imbuhnya.
Bisnis telah mencoba untuk menghubungi Direktur PT Gudang Garam Istata Sidharta untuk meminta konfirmasi. Namun, hingga berita ini diterbitkan belum ada respons dari pihaknya.
Sementara itu, dikutip dari laman resmi Pemprov Jawa Tengah, perwakilan manajemen dari pergudangan tembakau PT Gudang Garam Hartanto mengatakan, perusahaan saat ini mengalami penurunan omzet hingga 40%—45%.
Alhasil, pihaknya terpaksa melakukan efisiensi atau penghematan. Menurutnya, regulasi kenaikan tarif pita cukai rokok yang terus terjadi, menjadi faktor utama menurunnya omzet perusahaan.
Pasalnya, kenaikan harga rokok berdampak pada menurunnya daya beli konsumen sehingga stok bahan baku tembakau juga bertumpuk di dalam gudang penyimpanan.
Kondisi ini diperparah dengan maraknya produk ilegal yang merajalela di tengah masyarakat, lantaran harganya yang cenderung lebih terjangkau.
“Bukan kami tidak mau beli, tapi kondisinya memang sedang tidak baik-baik saja. Apalagi, karena dampak kenaikan tarif pita cukai rokok sejak tahun 2021, sangat berdampak pada menurunnya daya beli konsumen,” jelasnya.
Wakil Direktur PT Gudang Garam Maxin Arisandi mengatakan, pihaknya juga sangat ingin membantu mewujudkan kesejahteraan para petani dan masyarakat. Dia memastikan bahwa pabrik tidak tutup, melainkan dalam kondisi kurang baik.
“Kami selaku pihak swasta selalu menghitung masalah supply dan demand. Semua harus tetap berimbang. Apalagi kami juga harus mematuhi seluruh peraturan yang ada,” jelasnya.
-

Penjualan Rokok Anjlok, Gudang Garam Stop Beli Tembakau
Temanggung, Beritasatu.com – Penurunan penjualan rokok yang luar biasa di Indonesia membuat PT Gudang Garam tidak membeli bahan baku tembakau dari Temanggung, Jawa Tengah, untuk sementara.
Bupati Temanggung Agus Setyawan menyampaikan, penurunan harga saham ditengari jadi salah satu penyebab Gudang Garam menahan pembelian. Pasalnya, harga saham mereka turun dari Rp 90.000 per lembar menjadi Rp 9.600 per lembar.
“Jadi memang tidak lagi kondusif untuk membeli bahan baku khususnya dari Temanggung,” katanya di Temanggung seperti dilansir dari Antara, Minggu (15/6/2025).
Menurut dia, saat ini bahan baku tembakau di PT Gudang Garam juga mengelami kelebihan pasokan. Bahkan, jumlah produksi tembakau mencukupi sampai empat tahun ke depan. “Infonya seperti itu dari manajemen PT Gudang Garam Kediri,” katanya.
Selain itu, dia menyampaikan sudah mencoba menghubungi Bea Cukai untuk memberikan kemudahan dalam mendapatkan cukai. Hal ini dilakukan untuk membentuk kawasan industri di wilayah tersebut.
“Kita akan mencoba untuk bisa merintis itu dan kemarin dari asisten dua sudah mengajukan ke saya untuk rintisan di tahun 2026, tapi apakah nanti bisa direalisasi kita lihat nanti. Kita masih berhitung karena efisiensi dan macam-macam,” katanya.
Menurutnya, Pemkab Temanggung akan mendukung rencana tersebut untuk membesarkan UMKM bidang industri hasil tembakau khususnya rokok. Dia yakin, hal ini akan berimbas positif pada masyarakat luas khususnya pelaku pertembakauan di Kabupaten Temanggung.