kab/kota: Temanggung

  • Gubernur Jateng Ajak Pemuda Implementasikan Semangat Para Pendahulu

    Gubernur Jateng Ajak Pemuda Implementasikan Semangat Para Pendahulu

    Jakarta – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan semangat yang diwujudkan oleh para pendahulu saat berkumpul dalam Kongres Pemuda 1928 harus diimplementasikan dalam tindakan nyata. Pemuda bukanlah pelengkap sejarah, melainkan penentu sejarah.

    Karena itu ia mengajak kepada para pemuda di wilayahnya untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan daerah. Menurutnya, pemuda memiliki energi lebih dalam rangka memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara.

    “Untuk para pemuda, berikan warna kepada Provinsi Jawa Tengah. Tahun 2045 nanti kalian adalah pemimpin-pemimpin masa depan, baik di Jawa Tengah maupun Indonesia,” kata Luthfi dalam keterangan tertulis, Selasa (28/10/2025).

    Hal itu disampaikan oleh Ahmad Luthfi saat menjadi inspektur upacara peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda tingkat provinsi di gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang pada Selasa, 28 Oktober 2025.

    Adapun dalam amanat yang dibacakan oleh Ahmad Luthfi, disebutkan bahwa pemuda saat ini menghadapi tantangan zaman dan dunia yang bergerak cepat.

    Sebagai informasi, upacara peringatan Sumpah Pemuda tingkat Provinsi Jawa Tengah tersebut diikuti oleh berbagai elemen pemuda di antaranya pelajar, mahasiswa dari berbagai universitas, organisasi pemuda lintas agama, serta zilenial Jawa Tengah.

    Seorang peserta upacara, Guntur Pramudya mengatakan, bertepatan dengan momentum peringatan Sumpah Pemuda ini, diharapkan para pemuda dapat semakin cinta tanah air. Selain itu juga semakin meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya, serta selalu semangat dalam membangun negara.

    “Kita harus meningkatkan kapasitas diri agar dapat berkontribusi dalam membangun negeri,” ujar mahasiswa asal Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro tersebut.

    Adapun setelah upacara, Gubernur Ahmad Luthfi menyerahkan penghargaan kepada lima pemuda-pemudi pelopor di Jawa Tengah di antaranya juara 1 Bidang Pendidikan diberikan kepada Safira Mufida Azmi dari Kabupaten Karanganyar; Juara 1 Bidang Pangan kepada Ainun Nurusy Syahida asal Kabupaten Temanggung.

    Penghargaan juga diberikan kepada Juara 1 Bidang Inovasi dan Teknologi kepada Ahmad Fajar Ivandra dari Kabupaten Magelang; Juara 1 Bidang Seni Budaya kepada Ashallom Daniel asal Kota Salatiga; Juara 1 Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Pariwisata kepada Wulandari Lestari dari Kabupaten Pekalongan.

    Dalam peringatan Sumpah Pemuda di Jawa Tengah tahun ini, juga dimeriahkan dengan berbagai acara, di antaranya GubernurRun by Zilenial, pameran inovasi dan UMKM, serta talk show dan seminar kepemudaan. Seluruh acara tersebut digelar di Halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah dari pagi hingga malam hari.

    (anl/ega)

  • Viral Biduan Nyanyi saat Peresmian Masjid di Jateng, MUI: Ini Sudah Kelewatan!

    Viral Biduan Nyanyi saat Peresmian Masjid di Jateng, MUI: Ini Sudah Kelewatan!

    GELORA.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas penampilan seorang biduan dalam acara peresmian Masjid Darul Falah, Desa Senden Jambon, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2025).

    Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) MUI, KH Masyhuril Khamis, menilai tindakan tersebut mencederai kesucian tempat ibadah dan tidak sejalan dengan adab serta nilai-nilai sakral dalam Islam.

     “Kita sangat prihatin dan kecewa dengan kejadian ini,” kata KH Masyhuril Khamis di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

    Menurutnya, masjid memiliki kehormatan dan kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Karena itu, segala bentuk kegiatan di dalamnya harus mencerminkan akhlak, ketenangan, dan penghormatan terhadap rumah Allah.

     “Tidak ada urgensinya mendatangkan biduan dalam peresmian masjid. Ini kegiatan keagamaan yang sakral dan harus dijaga kesuciannya,” ujarnya menegaskan.

    MUI Minta Investigasi dan Pengawasan Lebih Ketat

    Kiai Masyhuril juga meminta masyarakat dan pihak penyelenggara kegiatan keagamaan agar lebih selektif dan memahami batasan antara hiburan dan ibadah.

    “Masyarakat harus kritis terhadap hal-hal yang mencampuradukkan antara yang pantas dan tidak pantas, antara hiburan dengan nilai kebenaran,” katanya.

    Ia berharap peristiwa di Temanggung itu tidak terjadi karena unsur kesengajaan. Namun jika terbukti dilakukan dengan sengaja, maka MUI menilai hal itu sebagai tindakan yang tidak menghormati nilai-nilai agama.

    “Persoalan akhlak dan adab terhadap tempat ibadah menjadi perhatian kita. Semoga bukan unsur kesengajaan, sebab bila disengaja tentu akan menambah persoalan baru,” tegasnya.

    MUI, lanjutnya, akan mempertimbangkan investigasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengungkap lebih jauh kronologi kejadian tersebut.

    “Saatnya MUI melakukan investigasi dan berkoordinasi untuk mengungkap kejadian ini,” imbuh Ketua Umum PB Al-Jam’iyatul Washliyah itu.

    MUI menegaskan bahwa masjid adalah pusat ibadah dan pembinaan umat, bukan tempat hiburan atau pertunjukan yang berpotensi mengaburkan nilai-nilai spiritual.

  • Viral Biduan Nyanyi saat Peresmian Masjid di Jateng, MUI: Ini Sudah Kelewatan!

    Viral Biduan Nyanyi saat Peresmian Masjid di Jateng, MUI: Ini Sudah Kelewatan!

    GELORA.CO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas penampilan seorang biduan dalam acara peresmian Masjid Darul Falah, Desa Senden Jambon, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (22/10/2025).

    Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) MUI, KH Masyhuril Khamis, menilai tindakan tersebut mencederai kesucian tempat ibadah dan tidak sejalan dengan adab serta nilai-nilai sakral dalam Islam.

     “Kita sangat prihatin dan kecewa dengan kejadian ini,” kata KH Masyhuril Khamis di Jakarta, Jumat (24/10/2025).

    Menurutnya, masjid memiliki kehormatan dan kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Karena itu, segala bentuk kegiatan di dalamnya harus mencerminkan akhlak, ketenangan, dan penghormatan terhadap rumah Allah.

     “Tidak ada urgensinya mendatangkan biduan dalam peresmian masjid. Ini kegiatan keagamaan yang sakral dan harus dijaga kesuciannya,” ujarnya menegaskan.

    MUI Minta Investigasi dan Pengawasan Lebih Ketat

    Kiai Masyhuril juga meminta masyarakat dan pihak penyelenggara kegiatan keagamaan agar lebih selektif dan memahami batasan antara hiburan dan ibadah.

    “Masyarakat harus kritis terhadap hal-hal yang mencampuradukkan antara yang pantas dan tidak pantas, antara hiburan dengan nilai kebenaran,” katanya.

    Ia berharap peristiwa di Temanggung itu tidak terjadi karena unsur kesengajaan. Namun jika terbukti dilakukan dengan sengaja, maka MUI menilai hal itu sebagai tindakan yang tidak menghormati nilai-nilai agama.

    “Persoalan akhlak dan adab terhadap tempat ibadah menjadi perhatian kita. Semoga bukan unsur kesengajaan, sebab bila disengaja tentu akan menambah persoalan baru,” tegasnya.

    MUI, lanjutnya, akan mempertimbangkan investigasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengungkap lebih jauh kronologi kejadian tersebut.

    “Saatnya MUI melakukan investigasi dan berkoordinasi untuk mengungkap kejadian ini,” imbuh Ketua Umum PB Al-Jam’iyatul Washliyah itu.

    MUI menegaskan bahwa masjid adalah pusat ibadah dan pembinaan umat, bukan tempat hiburan atau pertunjukan yang berpotensi mengaburkan nilai-nilai spiritual.

  • Daftar UMK Jawa Tengah 2026 Jika Naik 10,5%, Daerah Mana Tertinggi?

    Daftar UMK Jawa Tengah 2026 Jika Naik 10,5%, Daerah Mana Tertinggi?

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) dalam waktu dekat akan mengumumkan besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP) serta upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2026.

    Dalam perkembangannya, para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengusulkan persentase kenaikan upah sebesar 8,5% hingga 10,5%.

    Said Iqbal selaku Presiden KSPI & Partai Buruh menyampaikan bahwa rentang angka tersebut telah diperhitungkan kalangan buruh berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No.168/PUU-XXI/2023. Putusan tersebut mengamanatkan pertimbangan kebutuhan hidup layak (KHL) dalam penetapan upah minimum.

    Selain itu, dia menegaskan bahwa penetapan upah minimum juga harus memperhatikan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu berdasarkan ketentuan MK.

    Ketika ditanya perihal progres pembahasan kenaikan UMP 2026 antara buruh dan pemangku kepentingan terkait, dia menyampaikan bahwa Dewan Pengupahan Nasional (Depenas) baru sekali melangsungkan rapat menjelang tenggat penetapan UMP pada November.

    “Dewan pengupahan baru satu kali rapat. Hanya urun rembug tanpa keputusan,” kata Said kepada Bisnis, Selasa (21/10/2025).

    Adapun sebelumnya, auran mengenai UMP Jawa Tengah 2025 diatur dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/38 Tahun 2024 tentang Upah Minimum Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025. Sedangkan, aturan mengenai UMK tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/45 Tahun 2024 tanggal 18 Desember 2024, yang berlaku mulai 1 Januari 2025.

    Dalam beleid itu, Pemprov Jateng menetapkan kenaikan UMK sebesar 6,5% pada 2025. Di mana, UMK Kota Semarang menjadi yang terbesar mencapai Rp3.454.827 (Rp3,45 juta).

    Apabila kenaikan UMK 2026 diasumsikan pada usulan kenaikan yang disampaikan bruh sebesar 10,5% maka UMK Semarang menjadi yang paling jumbo menjadi Rp3.800.309 (Rp3,8 juta).

    Berikut daftar besaran UMK Jawa Tengah jika naik 10,5% sesuai usulan buruh:

    UMP Jateng Rp2.169.349 (2025) menjadi Rp2.397.130 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kota Semarang 2025 Rp3.454.827 menjadi Rp3.817.583 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Demak 2025 Rp2.940.716 menjadi Rp3.249.491 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Kendal 2025 Rp2.783.455 menjadi Rp3.075.717 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Semarang 2025 Rp2.750.136 menjadi Rp3.038.900 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Kudus 2025 Rp2.680.485 menjadi Rp2.961.935 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Cilacap 2025 Rp2.640.248 menjadi Rp2.917.474 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Jepara 2025 Rp2.610.224 menjadi Rp2.884.297 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kota Pekalongan 2025 Rp2.545.138 menjadi Rp2.812.377 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Batang 2025 Rp2.534.383 menjadi Rp2.800.493 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kota Salatiga 2025 Rp2.533.583 menjadi Rp2.792.008 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Pekalongan 2025 Rp2.486.653 menjadi Rp2,747,751 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Magelang 2025 Rp2.467.488 menjadi Rp2.726.574 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Karanganyar 2025 Rp2.437.110 menjadi Rp2.693.006 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kota Surakarta atau Kota Solo 2025 Rp2.416.560 menjadi Rp2.670.298 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Boyolali 2025 Rp2.396.598 menjadi Rp2.648.240 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Klaten 2025 Rp2.389.820 menjadi Rp2,640.751 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kota Tegal 2025 Rp2.376.683 menjadi Rp2.626.234 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Sukoharjo 2025 Rp2.359.488 menjadi Rp2.607.234 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Banyumas 2025 Rp2.338.410 menjadi Rp2.583.943 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Purbalingga 2025 Rp2.338.283 menjadi Rp2.583.802 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Tegal 2025 Rp2.333.586 menjadi Rp2.578.612 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Pati 2025 Rp2.332.350 menjadi Rp2.577.246 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Wonosobo 2025 Rp2.299.521 menjadi Rp2.540.970 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Pemalang 2025 Rp2.296.140 menjadi Rp2.537.234 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kota Magelang 2025 Rp2.281.230 menjadi Rp2.520.759 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Purworejo 2025 Rp2.265.937 menjadi Rp2.503.860 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Kebumen 2025 Rp2.259.873 menjadi Rp2.497.159 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Grobogan 2025 Rp2.254.090 menjadi Rp2.490.769 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Temanggung 2025 Rp2.246.850 menjadi Rp2.482.769 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Brebes Rp2.239.801 menjadi Rp2.474.980 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Blora 2025 Rp2.238.430 menjadi Rp2.473.465 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Rembang 2025 Rp2.236.168 Rp2.470.965 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Sragen 2025 Rp2.182.200 menjadi Rp2.411.331 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Wonogiri 2025 Rp2.180.587 menjadi Rp2.409.548 (simulasi naik 10,5%)
    UMK Kabupaten Banjarnegara 2025 Rp2.170.475 menjadi Rp2.398.374 (simulasi naik 10,5%)

  • Kopdes Merah Putih distribusikan gas subsidi tepat sasaran

    Kopdes Merah Putih distribusikan gas subsidi tepat sasaran

    ANTARA –

    Kehadiran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang juga turut mendistribusikan gas LPG subsidi 3 kilogram, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. KDMP di Desa Bengkal, Kecamatan Kranggan, Temanggung, Jawa Tengah menjadi subpangkalan LPG subsidi 3 kilogram sehingga dapat memperluas jangkauan distribusi lebih merata, tepat sasaran, serta menstabilkan harga di tingkat konsumen.  (Firman Eko Handy/Rayyan/Amita Putri Caesaria)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota DPR: Jaga sawah, jaga kedaulatan pangan nasional

    Anggota DPR: Jaga sawah, jaga kedaulatan pangan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi II DPR RI Azis Subekti menegaskan langkah Presiden Prabowo Subianto untuk memperketat larangan alih fungsi lahan sawah perlu mendapat dukungan penuh karena kedaulatan pangan bukan hanya slogan, melainkan fondasi ketahanan nasional

    “Saya percaya, menjaga sawah sama artinya dengan menjaga masa depan bangsa. Presiden telah memberi arah yang tegas. Tugas kami di legislatif dan pemerintah daerah adalah memastikan arah itu berjalan dengan disiplin dan konsisten. Lahan pertanian bukan sekadar bidang tanah, ia adalah sumber kehidupan, kedaulatan, dan kehormatan bangsa,” kata Azis dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Aziz berharap langkah tegas Presiden Prabowo menjadi awal bagi kebangkitan pertanian yang berkeadilan dan berkelanjutan karena sejatinya kekuatan pangan Indonesia bertumpu pada tanahnya sendiri dan tangan para petaninya.

    Ia menambahkan pernyataan Presiden Prabowo bukan sekadar seruan moral, tetapi peringatan keras terhadap realitas lapangan bahwa lahan-lahan produktif terus menyusut akibat tekanan investasi dan urbanisasi yang tidak terkendali.

    Data Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) menunjukkan Indonesia saat ini memiliki sekitar 7,38 juta hektare lahan baku sawah, namun luasnya terancam terus berkurang.

    Pemerintah menargetkan agar 87 persen dari total lahan baku tersebut dapat dikunci menjadi lahan pertanian pangan berkelanjutan, yang artinya tidak boleh dialihfungsikan untuk kepentingan apa pun selain pertanian.

    Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa celah hukum dan lemahnya pengawasan sering kali membuat kebijakan ini tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    “Saya memandang bahwa akar masalah alih fungsi sawah tidak hanya soal izin, tetapi menyangkut sinkronisasi tata ruang dan integritas kebijakan daerah,” ujarnya

    Menurutnya, masih ada daerah yang belum menyelesaikan pembaruan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang sejalan dengan peta lahan sawah dilindungi (LSD) yang ditetapkan pemerintah pusat.

    Akibatnya, terjadi tumpang tindih antara peta nasional dan rencana daerah. Di celah inilah sering muncul praktik “alih fungsi terselubung”, yaknj izin diberikan atas nama investasi strategis tanpa memperhitungkan dampak jangka panjang terhadap produksi pangan.

    Selain itu, mekanisme rekomendasi perubahan penggunaan tanah pada LSD sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 2 Tahun 2024 (Pasal 12) juga berpotensi membuka ruang penyalahgunaan.

    Instrumen hukum ini sejatinya dibuat untuk kondisi khusus, tetapi tanpa transparansi dan pengawasan publik, dapat menjadi pintu legal bagi konversi lahan yang seharusnya dilindungi.

    “Saya menilai ke depan, seluruh proses rekomendasi harus dibuka secara digital dan bisa diaudit oleh masyarakat. Keterbukaan adalah benteng utama pencegahan penyimpangan,” kata Azis.

    Semua pihak harus memahami bahwa setiap hektare sawah yang hilang bukan hanya kehilangan lahan, tetapi juga kehilangan produksi, lapangan kerja, dan stabilitas harga pangan.

    Indonesia tidak bisa bergantung pada impor beras selamanya. Jika lahan-lahan subur terus berkurang, maka krisis pangan bukan sekadar ancaman global, tetapi bisa menjadi krisis nasional yang nyata.

    Karena itu, kebijakan Presiden Prabowo merupakan langkah strategis untuk memastikan ketahanan pangan nasional berpijak di atas kedaulatan lahan sendiri.

    Dari perspektif legislasi, Komisi II DPR RI yang bermitra dengan Kementerian ATR/BPN memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa perlindungan LP2B dan LSD benar-benar terintegrasi ke dalam sistem perizinan digital, seperti OSS (Online Single Submission) dan KKPR (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang).

    Izin investasi harus tunduk pada peta ruang yang telah dilindungi secara hukum. Kami juga mendorong moratorium penerbitan izin baru di atas lahan yang masuk dalam peta LSD hingga seluruh daerah menyelesaikan sinkronisasi RTRW dan RDTR nya.

    Perlindungan lahan

    Namun, perlindungan lahan pertanian tidak cukup hanya dengan regulasi; ia harus diikuti penguatan infrastruktur pendukung pertanian.

    Di Purworejo, salah satu kunci ketahanan pangan adalah normalisasi Sungai Bogowonto yang selama ini menjadi sumber irigasi utama bagi ribuan hektare sawah.

    Pendangkalan dan kerusakan parapet di sejumlah titik membuat aliran air tak lagi optimal, bahkan mengancam banjir di musim hujan.

    Ia menilai perlu percepatan normalisasi segmen Purworejo – Bagelen – Ngombol oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu – Opak, agar irigasi dan pengendalian banjir bisa berjalan beriringan.

    Sementara itu, di Wonosobo, banyak saluran irigasi lama yang kini kering akibat sedimentasi dan keterbatasan anggaran. Tahun 2025, tidak ada alokasi DAK (Dana Alokasi Khusus) irigasi bagi Wonosobo, padahal jaringan ini vital untuk menghidupkan kembali sawah teknis di dataran tinggi.

    “Saya mendorong agar pemerintah daerah bersama BBWS menyiapkan rehabilitasi saluran lama dengan memanfaatkan Embung Dieng I dan II yang baru diserahkan pengelolaannya kepada DPUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Wonosobo pada September 2025. Embung tersebut dapat berfungsi sebagai suplesi air untuk jaringan sekunder dan tersier yang selama ini tidak lagi beroperasi,” tuturnya.

    Upaya seperti normalisasi Bogowonto dan reaktivasi irigasi lama di Wonosobo bukan hanya soal proyek fisik, melainkan bentuk nyata menjaga nadi pertanian rakyat. Ketika air kembali mengalir ke sawah, maka semangat petani pun akan hidup kembali. Inilah wujud konkret dari semangat Presiden Prabowo dalam membangun kedaulatan pangan yang berakar di desa.

    Bagi daerah-daerah pertanian seperti Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Magelang, dan Kota Magelang, wilayah yang saya wakili di DPR RI, isu ini bukan sekadar wacana nasional, tetapi menyentuh langsung kehidupan petani. Sawah di dataran tinggi dan lereng-lereng subur itu adalah benteng ekonomi rakyat.

    “Karena itu, saya akan mendorong pemerintah daerah untuk segera memetakan ulang desa-desa yang memiliki sawah beririgasi teknis, menetapkannya dalam LP2B daerah, dan mengawasi agar tidak ada revisi tata ruang yang menggerus sawah produktif,” ujar Azis.

    Namun, pengendalian saja tidak cukup. Petani yang mempertahankan sawahnya perlu diberikan insentif nyata: pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), prioritas Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian, bantuan Alat dan mesin pertanian (alsintan), serta jaminan harga gabah yang stabil.

    Tanpa dukungan ekonomi, upaya mempertahankan sawah hanya akan membebani petani kecil. Kedaulatan pangan tidak mungkin dicapai tanpa keadilan bagi petani.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lima Koperasi Merah Putih dibangun di Temanggung

    Lima Koperasi Merah Putih dibangun di Temanggung

    Dari tahapan ini bisa dibangun sesuai waktu yang telah ditentukan dan dapat dioperasionalkan secara serentak

    Temanggung (ANTARA) – Sebanyak lima buah Koperasi Desa Merah Putih dibangun di Kabupaten Temanggung, yaitu di Desa Jlegong Kecamatan Bejen, Lempuyang (Candiroto, Tanurejo (Bansari), Bengkal (Kranggan), dan Desa Pringsurat (Pringsurat).

    “Terkait percepatan pelaksanaan pembangunan koperasi tersebut dilakukan TNI, dalam hal ini Kodim 0706/ Temanggung sudah ditentukan lima titik yang dilaksanakan seleksi secara ketat,” kata Kepala Dinas Koperasi UMKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung Entargo Yutri Wardono di Temanggung, Jumat.

    Ia menuturkan, prototipe bangunan koperasi sama, ukuran 20×30 meter persegi , di sana akan dibuat gerai-gerai yang sudah ditentukan.

    Komandan Kodim 0706/Temanggung Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho menyampaikan untuk pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sudah dilakukan perjanjian kerja sama dengan TNI untuk ikut mendorong dalam percepatan pembangunan.

    “Kalau sekarang di Temanggung baru 5 titik pada tahap pertama, rencana selanjutnya akan dibangun tahap kedua, ketiga dan selanjutnya sehingga harapannya nanti di semua desa/kelurahan di Kabupaten Temanggung bisa terbangun koperasi yang seluruhnya seragam dengan luas yang sama dengan kondisi yang sama dan bisa dioperasionalkan sesuai yang diharapkan,” katanya.

    Ia menuturkan, peran TNI di sini, yaitu untuk mendorong pembangunan secara serentak sehingga dapat mempercepat proses kemudian juga dilibatkan untuk pengawasan dalam pembangunan sehingga kualitas, kemudian waktu penyelesaiannya diharapkan bisa sesuai target yang sudah ditentukan.

    “Dari tahapan ini bisa dibangun sesuai waktu yang telah ditentukan dan dapat dioperasionalkan secara serentak,” katanya.

    Bupati Temanggung Agus Setyawan menyampaikan yang jelas bantuan pelaksanaan dari TNI ini pasti akan mempercepat pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih khususnya di Kabupaten Temanggung sebanyak 289 koperasi.

    “Harapannya sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kabupaten Temanggung bisa segera terbentuk dan yang jelas ini merupakan usaha yang baik ketika TNI juga ikut terlibat dalam pembangunan awal khususnya di infrastruktur untuk mempercepat pembangunan,” katanya.

    Pewarta: Heru Suyitno
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua seksi proyek Tol Yogyakarta-Bawen ditarget rampung 2026

    Dua seksi proyek Tol Yogyakarta-Bawen ditarget rampung 2026

    Semarang (ANTARA) – PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) menargetkan pengerjaan dua seksi proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang memiliki total panjang 75,12 kilometer ditargetkan rampung pada 2026.

    Direktur Utama PT JJB AJ Dwi Winarsa di Semarang, Jumat, mengatakan pengerjaan proyek Tol Yogyakarta-Bawen terdiri atas enam seksi.

    Menurut dia, enam seksi itu mencakup Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 Borobudur-Magelang, Seksi 4 Magelang-Temanggung, Seksi 5 Temanggung-Ambarawa, dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen.

    “Dari enam seksi, Seksi 1 sudah mencapai 83 persen, sedangkan Seksi 6 telah mencapai 74 persen. Keduanya ditargetkan rampung tahun depan (2026),” katanya.

    Menurut dia, untuk Seksi 1 di daerah Yogyakarta direncanakan selesai di tahun depan, dengan target sampai akhir 2025 adalah 87 persen.

    Sedangkan untuk Seksi 6 di daerah Bawen sampai dengan Ambarawa di Jawa Tengah, target selesai juga di 2026. Sedangkan untuk tahun 2025 direncanakan progres penyelesaiannya mencapai 83 persen, sehingga kedua seksi dapat beroperasi pada tahun depan, ujar dia.

    Saat ini, katanya, pekerjaan utama di Seksi 1, meliputi timbunan sepanjang 4,4 kilometer dan pekerjaan jembatan sepanjang 4,4 kilometer di atas Saluran Mataram, Yogyakarta.

    Sedangkan di Seksi 6, pekerjaan timbunan tengah dikerjakan di simpang susun Ambarawa, termasuk konstruksi jembatan dan pile slab (sistem pondasi) sepanjang 1,8 kilometer.

    Tol yang membentang di antara dua provinsi sepanjang 8,80 kilometer di Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sepanjang 66,32 kilometer di Jawa Tengah, diharapkan menjadi jalur strategis yang memperlancar konektivitas wilayah Jogja–Solo–Semarang (Joglosemar), lanjutnya.

    “Setelah tol beroperasi penuh, waktu tempuh dari Yogyakarta ke Semarang maupun sebaliknya diperkirakan hanya sekitar satu jam. Tol ini bukan hanya mempersingkat perjalanan, tetapi juga menawarkan panorama pegunungan yang indah,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa manfaat adanya jalan tol yang menghubungkan Yogyakarta dan Bawen di Jawa Tengah itu adalah mempercepat konektivitas antarwilayah, mendorong mobilitas, mempercepat arus logistik, serta membuka peluang ekonomi baru di kawasan sekitar.

    “Dengan demikian diharapkan keberadaan jalan tol ini memberikan manfaat sebesar-besarnya buat masyarakat, dan juga tentunya buat pengembangan ekonomi wilayah di sekitar jalan tol,” katanya.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi terus menegaskan komitmennya mempercepat pembangunan infrastruktur strategis di wilayahnya

    “Harapannya manfaat proyek ini benar-benar bisa dirasakan masyarakat dan ikut memperkuat pengembangan ekonomi regional,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Gubernur Akmil: Kemajuan teknologi hendaknya dimanfaatkan positif

    Gubernur Akmil: Kemajuan teknologi hendaknya dimanfaatkan positif

    Temanggung (ANTARA) – Gubernur Akademi Militer (Akmil) Mayjen TNI Rano Tilaar mengingatkan bahwa kemajuan teknologi hendaknya dimanfaatkan secara positif untuk mendukung tugas, pendidikan, dan kehidupan keluarga.

    “Kita harus mampu menjadi pengguna teknologi yang cerdas, bukan korban dari kemudahan digital,” kata Mayjen Rano Tilaar pada Pembinaan Mental (Bintal) Terpadu bagi Organik Akmil beserta keluarga Semester II TA 2025 di Magelang.

    Ia menekankan, agar setiap anggota keluarga besar Akmil membangun komunikasi yang harmonis dan saling mengingatkan dalam menjaga moralitas, integritas, serta kehormatan prajurit.

    Ia menyampaikan, pentingnya pembinaan mental dan moral keluarga besar Akmil agar tetap tangguh menghadapi berbagai tantangan zaman, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan smartphone, maraknya judi online (judol), serta penyalahgunaan pinjaman online (pinjol)

    Menurut dia, ketiga hal tersebut dinilai dapat berdampak negatif terhadap kehidupan pribadi, keluarga, maupun kedinasan apabila tidak diantisipasi secara bijak.

    Ia menuturkan, melalui kegiatan Bintal Terpadu ini, diharapkan seluruh organik Akmil beserta keluarganya dapat memperkuat ketahanan mental dan spiritual, serta meningkatkan kesadaran terhadap ancaman gaya hidup digital yang tidak sehat.

    Pembinaan ini menjadi wujud komitmen Akademi Militer dalam membentuk pribadi prajurit dan keluarga yang berkarakter, beretika, dan berdisiplin tinggi di era modern.

    Pewarta: Heru Suyitno
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kemenkes Catat 12 Ribu Kasus Keracunan MBG di Indonesia, Terbanyak di Daerah Ini

    Kemenkes Catat 12 Ribu Kasus Keracunan MBG di Indonesia, Terbanyak di Daerah Ini

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat hampir 12 ribu kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data ini didapatkan dari pusat laporan milik Kemenkes melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon atau SKDR.

    Aplikasi SKDR digunakan untuk mendeteksi dan memantau tren penyakit menular berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) secara cepat. Sistem ini mengeluarkan peringatan, jika kasus melebihi batas ambang, sehingga petugas dapat mengambil tindakan respons dini untuk mencegah KLB.

    Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya menjelaskan total jumlah kasus tersebut didapatkan dari data yang dihimpun hingga 5 Oktober 2025 pukul 17.00 WIB.

    “Sampai sore kemarin, kita sudah memiliki kasus kejadian laporan dari SKDR sekitar 119 kejadian dengan 11.660 kasus. Cut off-nya jam kemarin pukul 17.00 WIB, yang terakhir di Karanganyar, Kuningan, Kabupaten Purworejo dan juga Temanggung,” terang Sumarjaya dalam webinar, Senin (6/10/2025).

    BACA JUGA:

    Adapun 199 kejadian luar biasa keracunan MBG dari SKDR ini didapatkan dari 25 provinsi dan 88 kabupaten/kota. Menurut Sumarjaya, tren mingguan KLB keracunan pangan MBG puncaknya terjadi di minggu ke-39.

    Dengan adanya aplikasi SKDR ini, Sumarjaya berharap bisa menjadi solusi untuk mendeteksi adanya kasus serupa di seluruh Indonesia.

    “Pada minggu 39 ya, cukup banyak sekali. Tetapi, ini kita berharap nanti dengan manfaat dari bagaimana solusi dan strategi dan upaya kita lakukan, supaya data bisa satu pintu. Sistem sudah bisa diatur dengan baik dan nanti bisa dimanfaatkan oleh semua stakeholder,” jelas Sumarjaya.

    Dari pemaparan data SKDR, Sumarjaya menunjukkan tiga provinsi tertinggi yang mengalami keracunan pangan MBG. Itu terdiri dari Jawa Barat (34 kejadian), Jawa Tengah (15 kejadian), dan DI Yogyakarta (13 kejadian).

    Sejauh ini, Sumarjaya menyebut belum ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan keracunan pangan berulang. Tetapi, terdapat kecamatan dengan kejadian keracunan pangan berulang.

    Lewat data SKDR, terungkap semua SPPG yang mengalami kejadian keracunan pangan belum memiliki SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi). Ia berharap, lewat menu baru pada aplikasi SKDR Kemenkes, data soal kasus keracunan MBG dapat diakses melalui satu pintu.

    “Sehingga nanti data itu benar-benar satu data, yang tidak berbeda-beda data. Baik itu dari daerah, kabupaten, provinsi, nasional, maupun stakeholder lainnya,” pungkas Sumarjaya

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)