kab/kota: Temanggung

  • Nelayan dan Pedagang Ikan di Batang Dukung Sudaryono di Pilgub Jateng

    Nelayan dan Pedagang Ikan di Batang Dukung Sudaryono di Pilgub Jateng

    Batang, Gatra.com – Sejumlah nelayan dan pedagang ikan di Pasar Roban Timur, Kabupaten Batang bersatu dan mendeklarasikan dukungan kepada Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, maju sebagai Calon Gubernur Jateng.

    Bukan hanya dukungan, nelayan dan para pedagang ikan juga siap memenangkan Sudaryono menjadi Gubernur Jateng pada Pilkada serentak 2024.

    “Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, kami pedagang ikan Pasar Roban Timur siap mendukung dan memenangkan Mas Dar (sapaan akrab Sudaryono) di Pilgub Jateng,” kata para pedagang Pasar Roban Timur, Batang, Rabu (3/7).

    Baca Juga: Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan

    Ketua DPC Pedagang Pejuang Indonesia Raya (Papera) Kabupaten Batang, Lutfiyati Muflichati yang hadir dalam acara deklarasi ini menyampaikan, dukungan dari pedagang di Pasar Roban Timur ini karena mereka ingin ada perubahan di Jawa Tengah.

    “Mereka melihat sosok Sudaryono mampu membawa Jateng yang maju dan mapan. Untuk itu mereka mendukung dan siap memenangkan Sudaryono di Pilgub Jateng,” katanya.

    Selain itu, mereka juga yakin bila Sudaryono menjadi gubernur maka kesejahteraan para pedagang segera terwujud. Mengingat, saat ini saja, Sudaryono dinilai para pedagang sudah sangat memedulikan nasib mereka.

    “Para pedagang menyampaikan saat ini saja meski belum jadi gubernur Bapak Sudaryono sudah sangat peduli kepada pedagang. Salah satunya melalui APPSI dan Papera,” ujarnya.

    Lutfiyati menegaskan dukungan dari para pedagang ikan ini sangat berarti bagi Sudaryono. Sebab, ini menandakan bahwa Sudaryono sudah menjadi simbol harapan baru bagi kelompok pedagang ikan dan nelayan di Kabupaten Batang.

    Baca Juga: Wonge Mas Dar: Warga Temanggung Cocok dengan Cagub Sudaryono

    “Kami akan merawat dukungan dari para pegadang dan nelayan dengan terus merangkul mereka dalam pembangunan Jateng apabila Sudaryono kelak terpilih sebagai Gubernur Jateng,” tegas Lutfiyati.

    Adapun Sudaryono merupakan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). Melalui APPSI Sudaryono memang kerap melakukan sejumlah langkah untuk perbaikan dan kesejahteraan para pedagang pasar. Sementara di Papera Sudaryono merupakan Ketua Dewan Pembina.

    Sebagai informasi, dukungan terhadap Sudaryono untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jateng diketahui terus mengalir. Bahkan, hampir semua pedagang pasar sudah memberikan dukungan kepada Sudaryono untuk maju di Pilgub Jateng.

    60

  • Kemensos salurkan bantuan Atensi bagi disabilitas dan kelompok rentan

    Kemensos salurkan bantuan Atensi bagi disabilitas dan kelompok rentan

    ANTARA – Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Sentra Terpadu Kartini Temanggung dan Dinas Sosial Temanggung, Jawa Tengah menyalurkan bantuan asistensi rehabilitasi sosial (Atensi) untuk penyandang disabilitas dan kelompok rentan, Kamis (31/10). Bantuan ini terdiri dari paket sembako, paket kewirausahaan, dan alat bantu. (Firman Eko Handy/Rizky Bagus Dhermawan/Gracia Simanjuntak)

  • Siswa SMP di Temanggung Jadi Tersangka Perundungan, Sengaja Rekam Aksi untuk Konten
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 Oktober 2024

    Siswa SMP di Temanggung Jadi Tersangka Perundungan, Sengaja Rekam Aksi untuk Konten Regional 30 Oktober 2024

    Siswa SMP di Temanggung Jadi Tersangka Perundungan, Sengaja Rekam Aksi untuk Konten
    Tim Redaksi
    TEMANGGUNG, KOMPAS.com
    – K (14), pelajar SMP di Kabupaten
    Temanggung
    , Jawa Tengah, ditetapkan sebagai tersangka kasus
    perundungan
    dan kekerasan yang videonya viral di media sosial pekan lalu.
    “Kami sudah menetapkan (K) sebagai pelaku anak hari Selasa (29/10/2024),” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Temanggung AKP Didik Tri Wibowo kepada
    Kompas.com
    melalui aplikasi perpesanan, Rabu (30/10/2024).
    Korban dari perbuatan K adalah A (14), perempuan pelajar SMP di Temanggung. Anak perempuan yang berkonflik dengan hukum ini disangkakan Pasal 76C
    jo
    Pasal 80 UU 35/2014 tentang Perlindungan Anak–sebagaimana telah diubah dari UU 23/2002–dengan ancaman hukuman maksimal 6 bulan penjara.
    “(K) tidak ditahan (karena), berdasarkan sistem peradilan pidana anak, ancaman hukuman di bawah 7 tahun,” ujar Didik.
    Perundungan
    dan kekerasan terjadi di rumah K di Kecamatan Ngadirejo pada Senin (21/10/2024) sore.
    Peristiwa bermula ketika A dibawa ke rumah K oleh temannya dengan membonceng sepeda motor. Lalu, A dan K cekcok.
    A dituding merebut pacar K dan membuat pelaku tidak terima. Pelaku menampar wajah dan menendang pinggang korban satu kali.
    Saat kejadian ada tujuh perempuan pelajar lain yang hanya melihat dan tidak melerai. Bahkan, salah satu dari rombongan pelajar merekam peristiwa sore itu dan menyebarkannya ke aplikasi perpesanan. Didik menyatakan, ketujuh pelajar berstatus saksi.

    Usut punya usut, K sebelumnya melakukan hal serupa terhadap seorang laki-laki di area persawahan di Kecamatan Candiroto, Temanggung. Videonya beredar di medsos usai kejadian yang menimpa A.
    Didik mengungkapkan, perundungan di Candiroto itu terjadi pada Sabtu (12/10/2024). Namun, korban laki-laki tidak membuat laporan ke Polres Temanggung. Hanya pihak A yang melapor ke kepolisian.
    Dia menyatakan, pelaku dan rekan-rekannya sengaja melakukan perundungan untuk dijadikan konten video.
    “Diversi rencana dilaksanakan hari Kamis besok,” pungkas dia.
    Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana.
    Pasal 6 UU 11/2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak menjelaskan,diversi bertujuan mencapai perdamaian antara korban dan anak, menyelesaikan perkara anak di luar proses peradilan, menghindarkan anak dari perampasan kemerdekaan, mendorong masyarakat berpartisipasi, serta menanamkan rasa tanggung jawab kepada anak.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratusan emak-emak Jelita Kedu kumpul di Magelang siap menangkan Luthfi-Yasin 

    Ratusan emak-emak Jelita Kedu kumpul di Magelang siap menangkan Luthfi-Yasin 

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Ratusan emak-emak Jelita Kedu kumpul di Magelang siap menangkan Luthfi-Yasin 
    Dalam Negeri   
    Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 Oktober 2024 – 18:23 WIB

    Elshinta.com – Paslon Cagub-Cawagub Jateng No. 2 Luthfi-Yasin mendapat amunisi dukungan dari kalangan ibu-ibu. 

    Kali ini dukungan datang dari komunitas wanita yang menyebut dirinya Jelita (Jaringan Perempuan Nahdliyin Pendukung Luthfi-Taj Yasin), se-Karesidenan Kedu (Magelang, Temanggung, Wonosobo, Kebumen, Purworejo). Mereka berkumpul di Hotel Trio Magelang, Sabtu pagi 26 Oktober 2024. Untuk konsolidasi dukungan paslon 2.

    Sejak Pukul 08.00 Wib, para ibu-ibu muda ini sudah berduyun-duyun ke aula hotel. Masuk ruangan tempat acara. Sedikitnya 300 wanita muda memenuhi ruangan. 

    Atatin Malihah, Ketua Umum Jelita Jawa Tengah yang hadir mengatakan, berkumpulnya emak-emak se-karesidenan Kedu untuk konsolidasi memberikan dukungan paslon 2 Luthfi-Yasin. Karena keduanya dinilai paling layak memimpin Jawa Tengah. 

    “Pak Luthfi sudah pengalaman 5 tahun jadi Kapolda di Jateng juga, Taj Yasin pernah menjadi Wakil Gubernur 2018-2023, keduanya kombinasi pemimpin nasionalis dan religius,” katanya di lokasi acara. 

    Atatin menilai, dukungan emak-emak Jelita tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab dari emak-emaklah akan melebar ke mana-mana. Mereka punya trik mencari dukungan dari Jelita ke teman sekasur, teman sedapur, dan teman sesumur. 

    “Kami intinya siap mengantarkan pak Luthfi-Yasin untuk dilantik menjadi gubernur-wakil gubernur Jawa Tengah. Kami akan kerahkan teman sekasur (suami), teman sedapur (sanak saudara, dan teman sesumur (para tengga), termasuk komunitas yang lain,” jelas Lawyer di Kota Semarang ini seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (28/10).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Sentra Terpadu Kartini Kemensos Serahkan Bantuan Atensi ke 81 Penerima Manfaat di Magetan 

    Sentra Terpadu Kartini Kemensos Serahkan Bantuan Atensi ke 81 Penerima Manfaat di Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Sentra Terpadu Kartini Kementerian Sosial di Temanggung, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan atensi pada 81 penerima manfaat (PM) di Magetan. Total nilai bantuan mencapai Rp167.697.800.

    Bantuan tersebut diserahkan pada PM di Gedung Karang Taruna Dinas Sosial, Jalan MH Haryono Kelurahan Kepolorejo Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Rabu (27/3/2024).

    Kepala Sentra Terpadu Kartini Kemensos Iyan Kusmadiana mengatakan, pihaknya memberikan bantuan atensi pada sejumlah PM di Triwulan pertama 2024. 

    Bantuan tersebut merupakan dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak. Pertama berupa sembako dan peralatan olahraga kluster anak dengan 18 PM, kemudian sembako dan nutrisi untuk kluster lansia dengan 19 PM dan kluster penyandang disabilitas yakni 16 PM. 

    Selanjutnya, ada pula bantuan pelatihan vokasional dan atau pembinaan kewirausahaan. Bantuan tersebut diserahkan pada penyandang disabilitas dan kelompok rentan. Total 13 PM.  Kemudian ada dukungan aksesibilitas berupa alat bantu bagi penyandang disabilitas sebanyak 15 PM. 

    Bantuan kewirausahaan tersebut berupa peralatan sesuai dengan pekerjaan PM. Seperti berupa gerobak dan peralatan angkringan, mesin jahit kain, mesin untuk membuat sepatu, serta peralatan gerobak sayur.

    “Kemensos melalui Sentra Terpadu Kartini di Temanggung, memberikan bantuan atensi. INi bantuan bagi lansia, disabilitas, kelompok rentan, dan anak-anak. Semua penerima sudah melalui proses asesmen yang berdasar dari DTKS. Bantuan berupa nutrisi, ada pula alat bantu berupa kursi roda,” kata Iyan. 

    “Total penerima manfaat ada 81, dengan nilai total sekitar Rp168 juta. kegiatan ini terlaksana dengan kerja sama. dengan Pemerintah Kabupaten Magetan melalui DInas Sosial,” lanjutnya. 

    Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Suwito mengatakan pihaknya meminta Dinas Sosial agar segera mempersiapkan penerimaan bantuan di triwulan mendatang. 

    “Kami berterima kasih. Dan untuk triwulan berikutnya bisa segera disiapkan, agar para penyandang disabilitas dan kelompok rentan segera bisa mendapatkan bantuan,” kata Suwito. 

    Dalam waktu dekat, warga yang masuk dalam DTKS (data terpadu kesehajteraan sosial) dan menderita katarak bakal memperoleh kesemaptan untuk menajalankan operasi secara gratis oleh Sentra Terpadu Kartini Kemensos.

    “Segera kami bantu pendataan, karena Magetan juga disebutkan sebagai salah satu wilayah dengan penderita katarak terbanyak. Karenanya, kami harap, masyarakat yang masuk DTKS bisa mendapatkan bantuan operasi katarak,” pungkasnya.  [fiq/beq]

  • Keponakan Ceritakan Keseharian Semi di Magetan 

    Keponakan Ceritakan Keseharian Semi di Magetan 

    Magetan (beritajatim.com) – Semi, nenek 90 tahun, hidup di sebuah rumah kecil di Desa Gebyog, Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan. Rumahnya sederhana, tanpa perabotan elektronik. Hanya lampu neon redup yang menerangi ruangan.

    Kamar tidurnya menyatu dengan ruang makan. Ruang tamu dipisahkan dengan lemari dan gorden. Tak ada sofa atau meja, hanya kursi plastik sederhana.

    Mbah Semi memiliki dua adik di desa yang sama, tetapi tinggal di rumah berbeda. Keponakannya, Wintarti, mengatakan Mbah Semi memilih tinggal sendiri. “Mbah Semi tidur di rumah keponakannya malam hari. Jaraknya dekat,” ujar Wintarti.

    Meskipun tinggal sendiri di rumah saat siang, Semi rajin bertetangga. Dia membantu tetangganya membuat kerupuk lempeng untuk mengisi waktu.

    Wintarti membantah bahwa Semi tidak menerima sejumlah bantuan. Wintarti memastikan dirinya sering mengambil bantuan dari pemerintah dan memberikannya kepada Semi.

    “Mbah Semi menerima Bantuan Bunda Kasih Rp 300.000. Saya tabung sebagian untuk kebutuhannya seperti pijat atau obat-obatan,” papar Wintarti.

    Semi mengaku kondisinya sehat dan bersyukur atas bantuan yang diterimanya. “Saya tinggal sendiri. Malam tidur di rumah ponakan. Saya sepuh tidak kerja, jadi cuma bersih-bersih rumah. Bersyukur dapat bantuan beras,” kata Mbah Semi.

    Sebelumnya diberitakan, Kisah Semi (90), seorang nenek warga Desa Gebyog Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan mendadak gempar. Semi dikabarkan hidup dan sebatang kara dan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.

    Narasi itu bahkan mencuat di Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI. Legislator Partai Golkar Muhammad Ali RIdha bercerita ke Menteri SOsial RI Tri Rismaharini bahwa Semi hidup sebatang kara dan tak mendapatkan bantuan. Ali menambahkan, Semi hanya makan kacang panjang dan tahu rebus saja. Tak ada beras untuk dimakan.

    Mendengar cerita Ali Ridha, Risma pun menangis di depan jajaran anggota DPR RI. Video itu pun viral di sejumlah media sosial. Namun, bagaimana faktanya di lapangan?

    Usut punya usut, Semi ternyata sudah mendapatkan berbagai macam bantuan sejak 2019 hingga saat ini. Kepala Dinas Sosial Magetan Parminto Budi Utomo mengatakan, berbagai macam bantuan sudah digelontorkan sejak 2019 lalu. Kemudian, Semi juga masih aktif sebagai penerima bantuan yang sudah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

    “Mbah Semi ini sudah masuk dalam layanan BPJS, penerima bantuan iuran. Kartunya aktif, jika ada keluhan, bisa digunakan untuk berobat secara gratis. Kemudian juga sudah masuk DTKS dan juga merupakan penerima bantuan pangan non tunai (BPNT),” terang Parminto, Kamis (21/3/2024).

    Kemudian, ada pula bantuan dari Sentra Terpadu Kartini Temanggung yang berada di bawah Kemensos. Hingga Bantuan Permakanan Kemensos dalam bentuk makan tiap hari sebanyak dua kali. Sekali makan, nilainya Rp25.000, kemudian yang memberikan makan merupakan kelompok masyarakat yang yang sudah ditunjuk. Ditambah bantuan cadangan pangan, sebulan mendapatkan bantuan beras 10 kilogram. Namun, dilewatkan kerabat karena dikhawatirkan Semi tak bisa memasak dengan mudah.

    Tak hanya itu, untuk bantuan bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Magetan, Semi mendapatkan bantuan dari program Bunda Kasih. Bantuan itu berupa permakanan. ‘’Nilainya Rp300.000 per bulan. Ini walinya yang ditunjuk untuk memasak dan menyalurkan makanan tersebut kepada Mbah Semi,’’ terang Parminto.

    Parminto menjamin, Semi tidak hidup sendirian dan kekurangan bantuan. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Magetan sudah memberikan perhatian dan memantau kondisi Semi lewat Pemdes dan kerabat.

    Sementara itu, Kades Gebyog Suyanto memastikan pihaknya selalu mengutamakan Semi sebagai penerima bantuan. Utamanya saat pembagian zakat atau bantuan dari beberapa lembaga. “Kami selalu mengupayakan agar Mbah Semi ini mendapatkan bantuan. Kalau pembagian zakat, nama Mbah Semi kami selalu utamakan,” katanya.

    Diketahui, Semi tidak tinggal sendiri di rumah. Saat siang, dia tinggal di rumahnya sendiri, namun saat malam, dia tidur di rumah keponakannya. Sehingga, Semi tak hidup sebatang kara. [fiq/suf]

  • Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Semarang (beritajatim.com) – Hujan deras disertai petir dan angin kencang sejak Rabu (13/3) mengakibatkan banjir di Kota Semarang.

    Data BPBD Kota Semarang per 15 Maret 2024 menunjukkan 169.991 warga terdampak. Banjir Kanal Timur (BKT) meluap karena tak mampu menampung debit air dari daerah Ungaran dan sekitarnya, memperparah situasi.

    Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat, mendirikan dapur umum di beberapa titik untuk menyediakan logistik. Bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kota Semarang, TNI, Polri, Relawan, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kemensos memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesehatan mereka.

    Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico didampingi Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Delmi, dan Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Iyan Kusmadiana, turun langsung meninjau kondisi banjir di beberapa wilayah, posko pengungsian, dan posko bantuan Kemensos pada Jum’at (15/3). Kelurahan Kaligawe merupakan salah satu kawasan terparah.

    “Kita membuat empat dapur umum, dan membantu beberapa dapur umum mandiri yang dibuat warga,” kata Robben Rico.

    Kemensos, melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), bersinergi dengan berbagai Sentra Terpadu mengirimkan bantuan makanan siap saji, kebutuhan wanita dan anak, kasur, selimut, dan tenda.

    Bantuan Makanan Kemensos untuk banjir di Jateng

    Banjir parah membuat beberapa masyarakat mengungsi. Robben Rico bersama tim mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat di pengungsian, salah satunya di Gedung Serbaguna Universitas Semarang.

    “Tadi sampai jam 3 pagi kita keliling di beberapa tempat, mensupply kasur dan selimut. Harapannya warga bisa beristirahat dengan baik dan nyaman di pengungsian,” ucap Robben.

    Salah satu pengungsi, Etty, mengucapkan rasa terima kasihnya. “Sebelumnya, tidur hanya dengan alas tikar, sehingga selimut dan kasur ini sangat dibutuhkan,” Ucap Etty.

    Bantuan Kemensos untuk bencana banjir di Kota Semarang total nilai sebesar Rp. 3,088 miliar. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen Kemensos untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir agar dapat melewati masa sulit ini dengan lebih baik. (ted)

  • Mentan Klaim Food Estate Gunung Mas Panen Jagung 6,5 Ton per Hektare

    Mentan Klaim Food Estate Gunung Mas Panen Jagung 6,5 Ton per Hektare

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini lumbung pangan di Desa Tewai Baru, Kalimantan Tengah atau food estate Gunung Mas mampu panen 6,5 ton jagung per hektare.

    Menurutnya, panen jagung ini membuktikan teknologi pertanian yang diterapkan telah tepat dan sesuai dengan harapan.

    “Dari awal kami sampaikan saat baru dilantik menjadi menteri kembali, bahwa kita pasti mampu menggarap lahan food estate tersebut. Kami tidak ragu karena teknologi pertanian kita sudah demikian maju. Kami harapkan segera dapat diikuti panen-panen selanjutnya,” paparnya melalui keterangan resmi, Rabu (24/1).

    Andi mengatakan lahan food estate Gunung Mas sangat potensial dan pemerintah pasti mampu melakukan upaya transformasi teknologi di lokasi itu. Berdasarkan hasil ubinan panen jagung ini juga telah mencapai hasil 6,5 ton per hektare.

    “Untuk sebuah lahan bukaan baru, lahan ini sudah mampu memberikan produksi yang baik. Kuncinya adalah penggunaan benih yang unggul, irigasi dan pemupukan yang optimal. Kita lihat hasilnya saat ini,” imbuhnya.

    Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) melakukan penanaman jagung di lokasi food estate Gunung Mas seluas 10 hektare, di samping tanaman singkong yang lebih dulu ditanam.

    Amran mengklaim hasil dari berbagai program food estate yang sedang dikerjakan di beberapa daerah juga telah berjalan baik dan sesuai target.

    Ia menambahkan bahwa food estate bukan proyek instan. Karena itu, penggarapannya butuh proses.

    “Kenyataannya kita memiliki 600 hektare lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” jelas Amran.

    Ia memaparkan saat ini food estate di Indonesia yang dikerjakan pemerintah berada di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektare. Untuk food estate Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektare telah berhasil panen komoditas hortikultura.

    Amran juga menyebut Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktivitas 5 ton per hektare.

    Begitu pula di Sumba Tengah NTT dan kabupaten Keerom Papua yang telah mampu panen raya jagung seluas 500 hektare.

    Sementara itu, Guru Besar IPB University Dwi Andreas Santosa menyatakan food estate yang dilaksanakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dieksekusi Menteri Pertahanan Prabowo gagal total.

    Menurutnya, tak ada satupun pembangunan food estate yang sudah direncanakan berhasil. Termasuk food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang diklaim Gibran Rakabuming Raka, anak Jokowi yang sekaligus calon wakil presiden pendamping Prabowo, dalam debat cawapres Minggu (21/1) lalu berhasil.

    “Iya gagal semua,” katanya dalam acara CORE Economic Outlook 2024, Selasa (23/1).

    Khusus untuk Gunung Mas katanya, kegagalan sudah terjadi dari awal saat menentukan lahan food estate. Lahan Food Estate Gunung Mas bahkan bukan lahan yang tepat untuk bercocok tanam. Pasalnya, lahan bukan tanah berpasir tapi tanah pasir atau pasir sebetulnya.

    Ia mengungkapkan jika ditemukan ada tanaman jagung tumbuh di wilayah tersebut, itu bisa terjadi karena dipaksakan. Hal ini tercermin dari temuan banyak pihak bahwa jagung di tanam di dalam polybag.

    “Tapi supaya seakan-akan berhasil ditanam jagung pake polybag, ya saya juga bisa tanam padi di jalan tol,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Andreas menjelaskan untuk menentukan program food estate berhasil atau tidak itu ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya, lahan yang dipilih harus bisa ditanam secara berkelanjutan hingga hasil panennya memberikan keuntungan bagi petani.

    “Jadi kan keberhasilan itu tidak ditentukan oleh itu (asal tanam), apakah nanti itu bisa berlanjut, apakah feasibility dari sisi ekonomi sudah feasible, kan di sana kalau kita bicara keberhasilan kan,” ungkapnya.

    Ia mengatakan syarat itu tidak ditemukan di food estate Jokowi. Pihaknya pernah melakukan pengujian di Blok A2 lahan food estate di Kalteng. Dari hasil pengujian, ia tak menampik di sana memang ada petaninya dan hasil panennya.

    Namun, hasil panennya hanya 0,8 ton per hektare dari 93 hektare. Padahal seharusnya paling sedikit mencapai 4 ton per hektare agar petani untung.

    “Ini 1 ton pun enggak sampai. Jadi itu yang terjadi. Jadi ketika berhasil atau tidak harus bicara di sana (data), bukan ini bisa menanam jagung kemudian panen, bisa ya bisa tapi kan bukan seperti itu. Kita tanpa tanah juga bisa hidroponik,” pungkasnya.

    (mrh/pta)

  • Benarkah Food Estate Jokowi-Prabowo Gagal, Apa Ukurannya?

    Benarkah Food Estate Jokowi-Prabowo Gagal, Apa Ukurannya?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Diskusi mengenai food estate kembali mengemuka belakangan ini. Hal itu terjadi setelah food estate menjadi salah satu isu yang dibahas dalam debat calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu (21/1) kemarin.

    Dalam debat tersebut, cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan cawapres nomor urut tiga Mahfud MD kompak mengatakan program food estate gagal.

    Cak Imin menilai program tersebut merugikan petani hingga memicu konflik agraria sehingga perlu dihentikan. Sementara Mahfud menyebut program food estate adalah program gagal dan merusak lingkungan yang dapat merugikan negara.

    Tak hanya itu, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Greenpeace hingga ahli pertanian juga menyebut program itu gagal. Sebab, selain merusak lingkungan juga tak memberikan keuntungan bagi petani.

    Namun, tuduhan gagal itu dibantah oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Menurutnya, food estate sedang dikerjakan di beberapa daerah dengan berjalan baik dan sesuai target, bahkan ada yang sudah panen.

    “Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektare yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (22/1)

    Amran mencontohkan food estate di Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, seluas 907 hektare yang telah panen komoditas hortikultura. Kemudian food estate di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah panen jagung seluas 500 hektare.

    Lalu benarkah tuduhan itu? 

    Segendang sepenarian dengan Cak Imin dan Mahfud, Guru Besar IPB University Dwi Andreas Santosa yang merupakan ahli pertanian menyatakan food estate memang gagal semua. Hal ini dikarenakan program tersebut dilaksanakan tidak memenuhi pilar pengembangan lahan.

    Ia menjelaskan ada empat pilar pengembangan lahan pangan yang seharusnya dipenuhi terlebih dahulu, meliputi kelayakan tanah dan agroklimat, kelayakan teknologi, kelayakan infrastruktur, juga kelayakan sosial dan ekonomi.

    “Jadi kan keberhasilan itu tidak ditentukan oleh itu (asal tanam), apakah nanti itu bisa berlanjut, apakah feasibility dari sisi ekonomi sudah feasible, kan di sana kalau kita bicara keberhasilan kan,” jelasnya.

    Ia mencontohkan, salah satunya lokasi food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang diklaim Gibran Rakabuming Raka, anak Jokowi yang sekaligus cawapres nomor urut dua berhasil adalah tidak benar.

    Menurutnya, lahan di Gunung Mas tersebut memang tidak cocok untuk menanam karena bukan tanah yang mengandung pasir melainkan pasir total. Sehingga, apapun yang ditanam pasti gagal.

    “Tapi supaya seakan-akan berhasil ditanam jagung pake polibag, ya saya juga bisa tanam padi di jalan tol,” imbuhnya.

    Andreas menjelaskan kegagalan itu tercermin dari hasil panen yang hanya 0,8 juta per hektare. Padahal seharusnya paling sedikit hasil panen mencapai 4 juta ton per hektare agar petani untung.

    Kendati, ia menekankan menghentikan program tersebut bukan solusi yang tepat. Sebab, sudah banyak lahan yang digunduli dan anggaran yang dikeluarkan selama ini.

    Karenanya, ia memiliki tiga solusi yang harus dilakukan oleh pemerintah. Hal tersebut diklaim sudah disampaikan kepada pemerintah.

    “Kalau menurut saya lebih fokus ke satu lokasi saja, karena pengalaman 25 tahun itu kan setiap ganti pemerintah ganti lahan untuk food estate. Usulan saya fokus gambut 1 juta hektare saja, karena tingkat kerusakan di sana itu sudah luar biasa,” usulnya.

    Dari 1 juta hektare lahan gambut itu, pemerintah tinggal mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memenuhi pilar pengembangan lahan. Dengan demikian, ia menilai kemungkinan besar akan berhasil.

    “Jangan sampai dilanggar empat pilar yang saya sebutkan tadi,” kata Andreas.

    INFOGRAFIS: Daftar Proyek Food Estate Jokowi yang Disebut Cak Imin-Mahfud MD Gagal (Agder Maulana/ CNNIndonesia).

    Kedua, ia mengusulkan agar pemerintah membuat payung hukum pengelolaan lahan food estate. Hal ini bertujuan agar siapapun presidennya, lokasi lahan tidak berubah seperti saat ini.

    “Difokuskan dan harus dibuat kesepakatan bersama, siapapun presidennya ya tetap di satu lahan itu saja. Tetap di gambut 1 juta hektare itu karena sudah rusak berat tadi itu,” jelasnya.

    Ketiga, menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk mengelolanya, bisa BUMN ataupun swasta. Sehingga nantinya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Pertahanan menjadi pengawas dan perusahaan yang fokus menjalankan di lapangan.

    Peneliti Center of Food, Energy, and Sustainable Development Indef Rusli Abdullah mengatakan food estate sangat penting untuk Indonesia, terutama untuk mengembangkan komoditas pangan yang selama ini masih bergantung pada impor.

    “Menurut saya Indonesia butuh food estate dan memang harus dibangun dengan perencanaan yang matang dalam artian bertahap, lokasi jelas dan bisa menjangkau seluruh pelosok negeri dan komoditasnya apa. Seharusnya yang selama ini kita impor atau di masa depan dibutuhkan jadi komoditas yang dipilih,” kata Rusli.

    Untuk keberhasilan dan tidaknya program food estate, ia menilai itu bisa dilihat dari perencanaan dan hasil yang didapatkan. Jika sesuai maka berhasil, jika tidak artinya gagal.

    Selain itu, bisa dilihat dari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    “Gagal dan tidaknya ada BPK dan BPKP nanti yang akan mengeluarkan laporan. Kalau gagal sudah pasti menjadi catatan karena ada pemborosan anggaran di sana. Nanti tinggal di cek apakah gagal karena sengaja, force majeure, apa karena ada kesalahan perencanaan, BPK dan BPKP yang akan menilai,” pungkasnya.

    (agt/agt)

  • Daftar Food Estate Jokowi yang Disebut Gagal Cak Imin dan Mahfud MD

    Daftar Food Estate Jokowi yang Disebut Gagal Cak Imin dan Mahfud MD

    Jakarta, CNN Indonesia

    Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan cawapres nomor urut tiga Mahfud MD kompak mengkritik program food estate atau lumbung pangan yang dijalankan Jokowi.

    Cak Imin menilai program tersebut merugikan petani hingga memicu konflik agraria. Sementara Mahfud menyebut program food estate adalah program gagal dan merusak lingkungan yang dapat merugikan negara.

    Menanggapi kritikan dari keduanya, cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka mengakui bahwa program food estate memang ada yang gagal. Akan tetapi, ia menyebut ada juga yang berhasil dan sudah sukses panen.

    Senada dengan Gibran, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pun kemudian membantah kritikan tersebut. Menurut Amran, food estate sedang dikerjakan di beberapa dengan baik dan sesuai target, bahkan ada yang sudah panen.

    “Food estate ini bukan proyek instan, butuh proses. Kenyataannya kita memiliki 10 juta hektare yang sebelumnya tidak dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Kami sekarang menggarap itu, butuh proses, butuh teknologi agar menjadi lahan produktif,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (22/1).

    Amran mencontohkan food estate di Temanggung dan Wonosobo, Jawa Tengah, seluas 907 hektare (ha) yang telah panen komoditas hortikultura. Lalu food estate Kalimantan Tengah disebut berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktivitas 5 ton per hektare.

    Kemudian food estate di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah panen jagung seluas 500 ha.

    “Food estate tersebut sudah berhasil panen. Food estate Gunung Mas juga sudah panen jagung seluas 10 hektare dan singkong seluas 3 hektare. Kita pantau terus lahan tersebut,” katanya.

    Presiden Jokowi menggagas food estate sejak awal periode kedua kekuasaannya. Proyek ini di bawah kendali eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Namun, dalam praktiknya banyak petinggi kementerian terlibat, termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

    Jika mengacu Perpres Nomor 108 Tahun 2022, food estate masuk proyek prioritas strategis. Bahkan, food estate masuk dalam golongan proyek strategis nasional (PSN) dalam Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022.

    “Daftar proyek diatur dalam peraturan presiden tentang program peningkatan penyediaan pangan nasional melalui pengembangan kawasan food estate,” tulis beleid tersebut, dikutip Rabu (16/8).

    Namun, hingga kini Jokowi belum menerbitkan perpres yang merinci daftar food estate di seluruh Indonesia. Terlebih, pembangunan food estate dilakukan oleh berbagai kementerian/lembaga (K/L).

    CNNIndonesia.com mencoba merangkum sederet food estate Jokowi yang tersebar di seluruh Indonesia, berikut daftarnya:

    1. Sumatra Utara

    Rencana proyek food estate di Sumatra Utara termaktub dalam Kepmen Menteri PPN/Bappenas Nomor Kep.19/M.PPN/HK/03/2023. Disebutkan pelaksanaan food estate ini bakal dibangun dalam dua tahap pelaksanaan.

    Tahap pertama, dilaksanakan pada 2020-2024 di atas tanah seluas kurang lebih 3.964 hektare. Sedangkan tahap kedua bakal dilakukan pada 2024-2029 dengan sisa tanah seluas 7.623 hektare.

    Beberapa kawasan food estate di Sumatra utara, yakni lumbung pangan di Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara.

    2. Kalimantan Tengah

    Untuk proyek food estate di Kalimantan Tengah tercantum dalam Perpres Nomor 108 Tahun 2022. Bahkan, ekonomi wilayah Kalimantan secara keseluruhan diramal akan tumbuh 5,5 persen sampai 6 persen jika food estate ini rampung.

    Kala itu, Jokowi menjelaskan area pembangunan food estate di Kalimantan Tengah cukup luas, yakni 148 ribu hektare. Area itu termasuk wilayah irigasi dan akan digunakan untuk menanam padi.

    “Kemudian area nonirigasi seluas 622 ribu hektare, yang ini akan dikembangkan untuk menanam singkong, jagung, dan lain-lain, serta peternakan,” terang Jokowi saat itu.

    Sayangnya, pada akhirnya proyek tersebut malah mangkrak dan terbengkalai. Bahkan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai food estate di Kalimantan Tengah yang terbengkalai menambah daftar panjang cerita kegagalan proyek lumbung pangan pemerintah Jokowi.

    Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut food estate di Kalimantan Tengah sudah bisa ditanami.

    “Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo) membuktikan lahannya sudah bisa ditanami, hanya karena memang mungkin orangnya enggak ada, jadi agak lambat. Jadi kita setop di 43.500 hektare,” jelasnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Senin (28/11).

    3. Sumatera Selatan

    Pada 2021 lalu, mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo meresmikan program food estate di Sumatera Selatan (Sumsel).

    Terdapat lima kabupaten yang menjadi kawasan food estate yakni Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, OKU Selatan dan OKU Timur. Komoditas utamanya adalah padi dan jagung.

    4. Nusa Tenggara Timur (NTT)

    Kemudian ada juga food estate di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut food estate ini berfokus pada komoditas sorgum, seperti jagung, tomat, kacang hijau.

    Pada 2022 silam, ia melaporkan ke DPR bahwa sedang ada pengembangan jaringan irigasi air tanah (JIAT) dari Bendungan Haekrit.

    Selain itu, Basuki menyebut ada proyek pembangunan jaringan irigasi dan pipa transmisi di kawasan food estate NTT lain, seperti Sumba Tengah hingga Sumba Timur.

    Di Kabupaten Sumba Tengah, pengembangan food estate difokuskan pada pengembangan komoditas padi dan jagung. Sasaran luas areal pengembangan pada 2022-2024 ditetapkan bertahap.

    Pada 2022, direncanakan seluas 4.709 ha, 2023 menjadi 6.350 ha, dan pada 2024 menjadi 10 ribu ha. Jumlah itu terdiri dari luas padi 6.000 ha dan jagung 4.000 ha.

    Kegiatan utama yang dilakukan adalah pengembangan mandiri benih, diikuti pembuatan pupuk organik, fasilitasi teknologi dan infrastruktur pendukung, alsintan, peningkatan IP, penerapan GAP, dan pengembangan korporasi petani.

    5. Papua

    Masih berdasarkan keterangan Menteri PUPR Basuki, food estate lainnya berada di Kirom, Papua yang terbagi dalam 11 zona.

    Ia merinci luas potensial lumbung pangan ini bisa mencapai 10 ribu hektare, dengan 7.000 hektare merupakan area penggunaan lain (APL) berupa hutan. Sedangkan sisanya adalah area eks plasma sawit di 7 kampung yang akan ditangani proses irigasinya.

    Pada 2022 lalu, Basuki mengatakan pihaknya sedang melakukan land clearing di lahan seluas 496 hektare, di mana progresnya mencapai 67,2 persen. Nantinya, food estate ini bakal berfokus pada komoditas jagung.

    “Pembangunan jaringan saluran drainase untuk 2022-2023 seluas 3.000 hektare, ini yang kami utamakan. Selain melakukan land clearing, sudah langsung diolah tanah dan disiapkan bibitnya untuk kita mulai tanam,” jelas Basuki kala itu.

    6. Kabupaten Wonosobo

    Di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pengembangan food estate difokuskan pada pengembangan komoditas cabai, bawang putih, bawang merah, dan kentang.

    Sasaran luas food estate 2022 ditetapkan sekitar 340 ha, 2020 dikembangkan 322 ha, sehingga menjadi 662 hektar. Lalu, pada 2024 dikembangkan lagi seluas 338 ha, sehingga secara keseluruhan mencapai 1.000 ha.

    Kegiatan utama yang diintroduksi adalah pengembangan prasarana tata air, peningkatan prasarana transportasi, pengembangan alsintan, perakitas paket teknologi, fasilitasi penyediaan sarana produksi, mengembangkan diversifikasi produk, pengembangan kapasitas dan kompetensi SDM, serta pengembangan korporasi petani.

    7. Kabupaten Temanggung

    Di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pengembangan food estate diarahkan pada pengembangan komoditas bawang merah, bawang putih dan cabai. Sasaran pengembangan food estate pada 2022 dan 2023 yaitu masing-masing seluas 400 ha.

    Sementara, pada 2024 dikembangkan 200 ha, sehingga total menjadi 1.000 ha.

    [Gambas:Photo CNN]

    8. Kabupaten Bantul

    Di Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, pengembangan food estate difokuskan pada pengembangan komoditas bawang merah, padi, dan cabai. Sasaran pengembangan food estate dengan target luas lahan pada 2022 seluas 300 ha.

    Kemudian, dikembangkan menjadi 600 ha pada 2023 dan 1.000 ha pada 2024.

    9. Kabupaten Garut

    Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pengembangan food estate diarahkan pada pengembangan komoditas cabai, bawang merah, dan kentang. Target luas areal intensifikasi dimulai dari 230 ha pada 2022. Lalu, meningkat menjadi 590 ha di 2023 dan akhirnya menjadi 1.000 ha di 2024.

    10. Kabupaten Gresik

    Di Kabupaten Gresik, pengembangan food estate difokuskan pada pengembangan komoditas mangga yang dikombinasikan dengan intercropping jagung, kacang tanah, kacang hijau dan jeruk nipis, serta integrated farming jagung dengan sapi dan domba. Bentuk kegiatan berupa intensifikasi untuk tanaman/ternak yang sudah eksis serta ekstensifikasi.

    Sasaran pengembangan komoditas mangga sebagai tanaman utama seluas 100 ha pada 2022. Lalu dilanjutkan menjadi 700 ha pada 2023 dan menjadi 1.175 ha pada 2024.

    Kegiatan utama yang dilakukan adalah pengembangan prasarana tata air, peningkatan prasarana transportasi, pengembangan alsintan, penyediaan sarana produksi, pengembangan diversifikasi produk, penguatan kapasitas SDM dan pengembangan korporasi petani.