kab/kota: Temanggung

  • Sensasi Menikmati Keindahan Alam Kebun Teh di Wonosobo pada Libur Nataru

    Sensasi Menikmati Keindahan Alam Kebun Teh di Wonosobo pada Libur Nataru

    Wonosobo, Beritasatu.com – Berlibur ke Wonosobo, tak hanya ke Dieng saja. Anda bisa menyambangi destinasi wisata alam dengan hamparan kebun teh di Wonosobo, Jawa Tengah, yang bisa membuat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyenangkan.

    Berada di Kecamatan Kejajar, Wonosobo, De’Sikatok menjadi salah satu destinasi favorit pengunjung. Di sini, wisatawan dapat menikmati pemandangan kebun teh yang luas, serta merasakan kesejukan udara pegunungan yang segar. Tidak hanya itu, latar belakang gunung Sindoro yang ikonik menambah pesona tempat ini.

    Pengelola wisata De’Sikatok, Sutrisno, mengungkapkan, lonjakan pengunjung sudah terasa sejak libur Nataru.

    “Hari biasa, kami hanya menerima 100 hingga 150 wisatawan. Namun, saat ini jumlahnya bisa mencapai 300 hingga 400 orang setiap harinya,” ujar Sutrisno kepada awak media, Jumat (3/1/2025).

    Pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari Jawa Tengah, tetapi dari berbagai daerah dan kota besar di Indonesia, seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.

    Selain menikmati kebun teh, wisatawan dapat bersantai dengan keluarga atau teman di tengah kesejukan udara pegunungan. Mereka dapat berjalan-jalan di jembatan bambu yang membentang sepanjang hamparan kebun teh.

    “Kebun teh di sini memiliki keunikan tersendiri karena ada tanaman teh pucuk merah yang menarik banyak wisatawan. Selain itu, pemandangan sekitar yang dikelilingi tiga gunung: Sindoro, Sibotak, dan Sikendil, menambah daya tariknya,” tambahnya lagi.

    Wisatawan yang ingin mengabadikan momen liburan bisa berfoto di berbagai spot dengan latar belakang bentang alam kebun teh dan Gunung Sindoro yang menakjubkan.

    Untuk pengalaman lebih seru, mereka dapat menyewa “keranjang sultan” (gondola) dengan harga Rp 25.000 untuk menikmati sensasi terbang di atas kebun teh. Gondola ini memiliki panjang jalur pulang pergi 340 meter, menawarkan pemandangan luar biasa.

    Selain gondola, pengunjung juga dapat menyewa mobil Jeep untuk berkeliling kebun teh dengan harga Rp 250.000. Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Ahmad, mengungkapkan kesan positifnya terhadap wisata ini. 

    “Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Suasananya bagus, dengan view yang indah, kebun teh yang luas, dan Gunung Sindoro yang sangat dekat, membuat tempat ini sempurna untuk berfoto,” ujarnya lagi.

    Tempat wisata yang terletak dekat dengan Kabupaten Temanggung ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB, termasuk saat libur Nataru. Untuk memasuki kawasan wisata, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000.

  • Di Temanggung, harga cabai tembus Rp50.000 per kilogram

    Di Temanggung, harga cabai tembus Rp50.000 per kilogram

    ANTARA – Harga cabai jenis sret atau rawit di tingkat petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai merangkak naik dari harga Rp12.000 per kilogram menjadi Rp50.000 per kilogram, Selasa (31/12). Kenaikan harga diakibatkan pengaruh cuaca yang membuat hasil panen menurun. (Firman Eko Handy/Andi Bagasela/Nanien Yuniar)

  • Mutasi Besar Polri, Polwan Peraih Adhi Makayasa Jadi Kapolres Semarang

    Mutasi Besar Polri, Polwan Peraih Adhi Makayasa Jadi Kapolres Semarang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi besar-besaran terhadap 734 Perwira Tinggi (Pati) hingga Perwira Menengah (Pamen) Polri jelang akhir tahun 2024 ini.

    Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2775/XII/KEP./2024 hingga ST/2778/XII/KEP./2024 tertanggal 29 Desember 2024.

    Salah satu yang dimutasi adalah Polwan peraih Adhi Makayasa tahun 2006, AKBP Ratna Quratul Ainy. Polwan itu dimutasi untuk memegang jabatan baru sebagai Kapolres Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

    Ratna diketahui merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 2006. Pada tahun itu, dia mendapat penghargaan Adhi Makayasa yang berpengalaman dalam bidang reserse.

    Ia memulai kariernya di kepolisian pada tahun 2007 sebagai Pama Ops Bagops Polrestro Jakbar Polda Metro Jaya. Setelah itu, ia sempat menjabat sebagai Panit Idik Unit VI/PPA Satreskrim Polrestro Jakbar Polda Metro Jaya.

    Pada tahun 2009, ia dipercaya menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Cengkareng. Pada tahun yang sama, ia juga diangkat sebagai Kasubnit III Satresnarkoba Polrestro Jakbar.

    Kariernya terus berkembang dengan menjabat sebagai Sespri Gubernur PTIK pada 2013, hingga menjadi Sespri Gubernur PTIK pada 2013.

    Setelahnya Kompol Ratna dipercaya sebagai ajudan istri Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Mufidah, dari 2014 hingga 2019.

    Mutasi 18 Kapolres se-Jateng

    Secara keseluruhan di wilayah Jawa Tengah ada 18 polres yang berganti pimpinan dalam mutasi besar-besaran Polri jelang akhir 2024 ini.

    Selain Polres Semarang, Polrestabes Semarang yang semula dipimpin Kapolrestabes Kombes Pol Irwan Anwar pun berganti pimpinan.

    Kemudian polres lain yang berganti kepemimpinan di antaranya adalah Polresta Surakarta, Polresta Magelang, Polres Rembang, Polres Magelang Kota, dan Polres Sukoharjo.

    Kemudian Polres Kebumen, Polres Jepara, Polres Banjarnegara, Polres Karanganyar, Polres Grobogan, Polres Semarang, Polres Klaten, Polres Batang, Polres Purbalingga, Polres Boyolali, Polres Temanggung, dan Polres Tegal Kota.

    (tfq/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Dimutasi, Imbas Kasus Gamma?

    Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Dimutasi, Imbas Kasus Gamma?

    Semarang, Beritasatu.com – Polri merotasi sejumlah perwira menengah (pamen). Salah satu yang dimutasi ialah Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

    Mutasi Polri itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST 2776/XII/Kep.2024. Di surat itu, disebutkan Kombes Irwan Anwar dimutasi ke STIK Lemdiklat Polri.

    “Kombes Irwan Anwar diangkat dalam jabatan baru sebagai kalemkonprofpol waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri,” demikian dikutip surat telegram yang diterima, Senin (30/12/2024).

    Adapun pengganti Kombes Irwan Anwar adalah Kombes M Syahduddi yang sebelumnya menjabat kapolres Metro Jakarta Barat.

    Seperti diketahui, Kombes Irwan merupakan abiturien Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang 1994. Dia 5 tahun menjabat sebagai kapolrestabes Semarang setelah menggantikan Kombes Pol Auliansyah Lubis. 

    Mutasi itu dilakukan diduga buntut kasus penembakan yang dilakukan oleh anggota Satuan Reserse Narkoba atau Satresnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (17), siswa SMKN 4 Semarang hingga meningal dunia.

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sebanyak 18 polres, polresta, polrestabes di jajaran Polda Jateng mengalami pergantian pucuk kepemimpinan (mutasi). Polda Jateng menyebut mutasi ini sebagai bentuk komitmen Polri dalam menghadirkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus upaya membangun organisasi yang adaptif terhadap tantangan di masa depan. 

    “Mutasi jabatan dalam lingkungan Polri adalah suatu hal yang lumrah,” ujarnya, Senin (30/12/2024).

    Adapun 18 polres tersebut adalah Polrestabes Semarang, Polresta Surakarta, Polresta Magelang, Polres Rembang, Polres Magelang Kota, Polres Sukoharjo, Polres Kebumen, Polres Jepara, Polres Banjarnegara, Polres Karanganyar, Polres Grobogan, Polres Semarang, Polres Klaten, Polres Batang, Polres Purbalingga, Polres Boyolali, Polres Temanggung, dan Polres Tegal Kota. 

    Selain itu, dua posisi pejabat utama (PJU) Polda Jateng, yakni Kepala Biro Logistik (Karo Log) dan Kepala Sekolah Polisi Negara (Ka SPN) juga mengalami pergantian kepemimpinan.

    “Dengan mutasi ini, diharapkan stabilitas keamanan di wilayah Jawa Tengah dapat tetap terjaga, terutama dalam rangka mendukung Program Pemerintah serta mengamankan berbagai agenda strategis nasional yang akan berlangsung di 2025,” tandasnya.

  • Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Gunung Sumbing Terjebak di Jalur Pertanian Dekat Kuburan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Desember 2024

    Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Gunung Sumbing Terjebak di Jalur Pertanian Dekat Kuburan Regional 28 Desember 2024

    Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Gunung Sumbing Terjebak di Jalur Pertanian Dekat Kuburan
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com
    – Sebuah bus yang membawa rombongan calon pendaki Gunung Sumbing dari Brebes terjebak di jalur pertanian di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten
    Wonosobo
    .
    Kapolsek Kalikajar, AKP Aris Kristiyanto, mengatakan, kejadian ini terjadi pada Sabtu, (28/12/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
    Polisi mendapatkan laporan dari warga setempat. 
    Bus berukuran 3/4 dengan nomor registrasi AA 7102 QE ini dikemudikan oleh Mahes Mahardika (29), warga Tegal, Jawa Tengah.
    Bus tersebut berangkat menuju basecamp pendakian Sumbing melalui Nepal Van Java, Magelang, dengan mengikuti petunjuk
    Google Maps
    .
    “Namun, jalur yang dilewati ternyata mengarah ke jalan pertanian di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, sehingga bus tersebut terjebak dan tidak bisa berputar balik,” kata Aris dalam keterangan resminya yang diterima
    Kompas.com
    , Sabtu.
    Video kejadian ini pun viral lantaran lokasi berhentinya bus di jalur persawahan warga dan dekat dengan kuburan.
    Aris menjelaskan, sebanyak 30 orang rombongan pendaki kemudian dialihkan menggunakan kendaraan warga Dusun Klowoh menuju basecamp Nepal Kaliangkrik, Magelang.

    Proses evakuasi bus berlangsung lancar dengan bantuan derek, dan pada pukul 11.30 WIB bus berhasil diputar balik arah.
    Selanjutnya, bus melanjutkan perjalanan menuju basecamp melalui jalur jalan raya utama via Kertek, Temanggung, dan Magelang.
    Aris mengapresiasi kerja sama antara personel Polsek Kalikajar, anggota Koramil Kalikajar, dan warga setempat dalam menangani kejadian ini.
    “Proses evakuasi berjalan lancar tanpa adanya kerugian jiwa. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” ujar AKP Aris Kristiyanto.
    Patroli dan pengecekan informasi dari warga ini dilakukan oleh dua personil piket Polsek Kalikajar bersama satu anggota Koramil Kalikajar.
    Mereka memastikan situasi berjalan aman, lancar, tertib, dan terkendali selama kegiatan berlangsung.
    Kepada masyarakat, Aris mengimbau untuk selalu berhati-hati dan mengikuti jalur yang sudah ditentukan serta memastikan informasi rute perjalanan agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.
    “Kami mengimbau warga agar berhati-hati dan memastikan betul jalur yang akan di lewati agar kejadian seperti ini tidak terulang,” kata Aris. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta Bus Rombongan Pendaki Tersesat Ke Jalur Kecil Dekat Kuburan Wonosobo, Polisi Ungkap Kronologis – Halaman all

    Fakta Bus Rombongan Pendaki Tersesat Ke Jalur Kecil Dekat Kuburan Wonosobo, Polisi Ungkap Kronologis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO – Terungkap asal-usul bus yang mengangkut rombongan pendaki tersesat di jalur sempit dekat kuburan Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (28/12/2024).

    Tersesatnya bus yang mengangkut 30 penumpang dari Brebes Jawa Tengath tersebut tak ada hubungannya dengan mistis.

    Bus tersebut tersesat akibat mengikuti Google Maps.

    Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo Aipda Nanang DP Wibowo, saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (28/12/2024) sekira pukul 04.00 WIB.

    Bus yang ditumpangi rombongan pendaki asal Brebes tersebut terjebak di jalur pertanian warga tepatnya di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo.

    “Bus membawa rombongan calon pendaki Gunung Sumbing dari Brebes, terjebak di jalan menuju persawahan dekat kuburan Dusun Klowoh, Desa Kwadungan,” ungkapnya.

    Kronologi kejadian bermula saat bus ukuran tiga per empat dengan nomor polisi AA 7102 QE dikemudikan Mahes Mahardika (29) akan mengantarkan rombongan pendaki.

    Bus mengikuti petunjuk Google Maps hendak berangkat menuju Basecamp pendakian Sumbing via Nepal Van Java, Magelang.

    Namun ternyata jalur yang diarahkan Google Maps melewati jalan pertanian Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar yang memiliki jalur yang sempit.

    “Akibatnya bus terjebak dan tidak bisa putar balik,” ucap Nanang.

    Penumpang bus tersebut akhirnya dialihkan naik menggunakan mobil warga setempat menuju basecamp Nepal Van Java Kaliangkrik, Magelang.

    Evakuasi bus dilakukan dengan menggunakan mobil derek siang tadi untuk bisa putar balik arah.

    “Proses evakuasi berjalan lancar, tidak ada kerugian jiwa, selanjutnya bus menuju arah basecamp melalui jalur jalan raya utama via Kertek-Temanggung-Magelang,” ujarnya.

    Peristiwa tersesatnya bus pariwisata tersebut sempat viral di media sosial.

    Dalam sebuah unggahan video pendek di Instagram, bus tersebut disesatkan rutenya saat menggunakan peta (map) di smartphone. 

    Tahu-tahu, bus sudah melintang terparkir di tengah kuburan warga tanpa bisa bergerak.

    Bus berwarna kuning itu kemudian jadi tontonan warga Desa Kwadungan.

    Tidak ada jejak jalan tanah yang rusak atau tergerus oleh roda bus. Begitu juga rerumputan di sekitarnya. 

    Berikut narasi di postingan akun @kejadiantemanggung di Instagram hari ini:  

    Ijin lapor min

    Ini ada kejadian supir bis membawa rombongan pendaki mau naik ke sumbing disasarkan sama map terus sadar-sadar dah di tengah kuburan. Kondisi bis dan rombongan aman.

    Lokasi di pencar atas, kwandungan, Kalikajar, Wonosobo (28/12/2024).

    (tribunmuria.com/ Imah Masitoh/ tribunnews.com/ arifin)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com dengan judul Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Terjebak di Jalur Sempit Dekat Kuburan di Wonosobo

  • BRI SuksesTransformasi Desa Bansari Jadi Sentra Melon Premium

    BRI SuksesTransformasi Desa Bansari Jadi Sentra Melon Premium

    Jakarta, CNN Indonesia

    Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi salah satu desa yang sukses berkat dukungan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI yang berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

    Berkat dukungan BRI pula, desa di lereng Gunung Sindoro pada ketinggian 1.000-1.500 mdpl ini keluar sebagai Juara Desa BRILiaN 2023, sebuah program unggulan BRI yang mendorong pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dukungan BRI ini berhasil meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Bansari yang kini menjadi salah satu pusat produksi melon premium. Melon yang diproduksi Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) setempat ini memiliki keunggulan dibandingkan melon konvensional, baik dari segi rasa, tekstur, maupun aroma.

    Direktur BUMDesa Tirta Sembada Hendi Nurseto menjelaskan terdapat perbedaan antara melon premium yang diproduksinya dengan melon konvensional. Melon premium ditanam di dalam greenhouse dengan sistem hidroponik.

    “Berbeda dengan melon biasa, melon premium memilikirasa yang lebih manis dan aroma yang lebih wangi. Kualitas ini membuat produk kami memiliki nilai jual lebih tinggi dan menjadi alternatif dari melon impor,” ujarnya.

    Melalui dukungan pemberdayaan ekosistem bisnis dari BRI, 24 greenhouse BUMDesa berhasil memproduksi melon premium dengan kualitas unggul. Dalam setiap periode panen yang berlangsung tiga bulan sekali, petani mampu meraih omzet bersih hingga Rp20 juta per greenhouse.

    Produk melon premium dari Desa Bansari ini telah dipasarkan langsung keritel moderndi kota-kota besar sepertiJakarta, Bandung, danSemarang. Distribusi ini difasilitasi oleh BRI melalui konektivitas dengan perusahaan dan jaringan pasar yang lebih luas, memotong rantai distribusi agar produk lebih efisien dan bernilai jual tinggi.

    Selain itu, pemasaran secara digital melaluie-commerce turut memperluas jangkauan pemasaran. Melon premium ini juga tersedia untuk dibeli langsung dipacking houseyang berlokasi di Desa Bansari.

    Transformasi pertanian di Desa Bansari tidak terlepas dari dukungan BRI melalui permodalan yang memungkinkan petani membangun infrastruktur greenhouse dan beralih ke teknologi pertanian modern. Menjadi bukti nyata bahwa penerapan teknologi dalam pertanian modern dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pelaku usaha tani.

    Untuk mendukung pengelolaan transaksi usaha yang lebih efisien, petani memanfaatkanBRImodanQRIS BRIuntuk mendukung efisiensi pembayaran, baik untuk penjualan langsung maupun kanal digital.

    Selain memberikan akses pembiayaan, BRI juga memberikan bantuan CSR untuk pengembangan agrowisata di Desa Bansari. CSR tersebut digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti area pusat UMKM dan infrastruktur penunjang lainnya.

    Upaya ini diharapkan dapat menarik wisatawan, membuka peluang pasar yang lebih luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRISupari meyakini Desa Bansari menjadi contoh nyata transformasi ekonomi pedesaan melalui inovasi dan kolaborasi. Menurutnya, keberhasilan Desa Bansari menjadi bukti bahwa potensi lokal dapat dikembangkan secara optimal dengan dukungan permodalan, teknologi, dan pendampingan usaha.

    “Dengan memanfaatkan teknologi seperti BRImo, QRIS, serta fokus pada peningkatan kualitas produk, desa-desa di Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang modern dan berdaya saing,” ujarnya.

    Keberhasilan ini membuat Desa Bansarimenjadi contoh nyata pemanfaatan teknologi, inovasi pertanian, dan dukungan permodalan dapat mengubah potensi desa menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.

    Dengan dukungan ekosistem bisnis yang lebih modern dan kolaborasi bersama BRI, petani di Desa Bansari tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Ke depan, BRI akan terus mendorong inovasi dan pemberdayaan ekonomi desa untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

    (ory/ory)

  • Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Pedesaan, BRI Dukung Transformasi Pertanian Modern di Desa Bansari – Page 3

    Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Pedesaan, BRI Dukung Transformasi Pertanian Modern di Desa Bansari – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta BRI kembali membuktikan komitmennya terhadap pertumbuhan ekonomi rakyat dengan mendorong Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menjadi pelopor pengembangan Melon Premium berbasis hidroponik.

    Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga membawa Desa Bansari menjadi Juara Desa BRILiaN 2023, sebuah program unggulan BRI yang mendorong pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

    Berada di lereng Gunung Sindoro pada ketinggian 1.000–1.500 meter di atas permukaan laut, Desa Bansari kini dikenal sebagai sentra produksi Melon Premium berkualitas tinggi. Melon Premium ini memiliki keunggulan dibandingkan Melon Konvensional, baik dari segi rasa, tekstur, maupun aroma. 

    Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sembada Hendi Nurseto menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara Melon Premium yang diproduksinya dengan melon konvensional. “Melon Premium ditanam di dalam greenhouse dengan sistem hidroponik. Berbeda dengan melon biasa, Melon Premium memiliki rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih wangi. Kualitas ini membuat produk kami memiliki nilai jual lebih tinggi dan menjadi alternatif dari melon impor”, ujarnya.

    Melalui dukungan pemberdayaan ekosistem bisnis dari BRI, 24 greenhouse berhasil memproduksi Melon Premium dengan kualitas unggul. Dalam setiap periode panen yang berlangsung tiga bulan sekali, petani mampu meraih omzet bersih hingga 20 juta rupiah per greenhouse. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa penerapan teknologi dalam pertanian modern dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pelaku usaha tani.

    Produk Melon Premium dari Desa Bansari telah berhasil dipasarkan langsung ke ritel modern di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang. Distribusi ini difasilitasi oleh BRI melalui konektivitas dengan perusahaan dan jaringan pasar yang lebih luas, memotong rantai distribusi agar produk lebih efisien dan bernilai jual tinggi. Selain itu, pemasaran secara digital melalui e-commerce turut memperluas jangkauan pemasaran. Melon Premium ini juga tersedia untuk dibeli langsung di packing house yang berlokasi di Desa Bansari.

    Transformasi pertanian di Desa Bansari tidak terlepas dari dukungan BRI melalui permodalan yang memungkinkan petani membangun infrastruktur greenhouse dan beralih ke teknologi pertanian modern. Untuk mendukung pengelolaan transaksi usaha yang lebih efisien, petani memanfaatkan BRImo dan QRIS BRI untuk mendukung efisiensi pembayaran, baik untuk penjualan langsung maupun kanal digital.

    Selain memberikan akses pembiayaan, BRI juga memberikan bantuan CSR sebesar untuk pengembangan agrowisata di Desa Bansari. CSR tersebut digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti area pusat UMKM dan infrastruktur penunjang lainnya. Upaya ini diharapkan dapat menarik wisatawan, membuka peluang pasar yang lebih luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari meyakini bahwa Desa Bansari menjadi contoh nyata transformasi ekonomi pedesaan melalui inovasi dan kolaborasi. “Keberhasilan Desa Bansari membuktikan bahwa potensi lokal dapat dikembangkan secara optimal dengan dukungan permodalan, teknologi, dan pendampingan usaha. Dengan memanfaatkan teknologi seperti BRImo, QRIS, serta fokus pada peningkatan kualitas produk, desa-desa di Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang modern dan berdaya saing,” ujarnya.

    Dengan keberhasilan ini, Desa Bansari menjadi contoh nyata bagaimana pemanfaatan teknologi, inovasi pertanian, dan dukungan permodalan dapat mengubah potensi desa menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan. Didukung oleh ekosistem bisnis yang lebih modern dan kolaborasi bersama BRI, petani di desa ini tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Ke depan, BRI akan terus mendorong inovasi dan pemberdayaan ekonomi desa untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

  • BRI Dukung Transformasi Pertanian Modern di Desa Bansari, Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Pedesaan

    BRI Dukung Transformasi Pertanian Modern di Desa Bansari, Tingkatkan Produktivitas dan Kesejahteraan Pedesaan

    Jakarta: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan ekosistem desa. Salah satu kisah sukses datang dari Desa Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang berhasil mengembangkan Melon Premium berbasis teknologi hidroponik.
     
    Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga membawa Desa Bansari menjadi Juara Desa BRILiaN 2023, sebuah program unggulan BRI yang mendorong pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.
     
    Berada di lereng Gunung Sindoro pada ketinggian 1.000–1.500 meter di atas permukaan laut, Desa Bansari kini dikenal sebagai sentra produksi Melon Premium berkualitas tinggi. Melon Premium ini memiliki keunggulan dibandingkan Melon Konvensional, baik dari segi rasa, tekstur, maupun aroma. 
     

    Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sembada Hendi Nurseto menjelaskan terdapat perbedaan antara Melon Premium yang diproduksinya dengan melon konvensional.
    “Melon Premium ditanam di dalam greenhouse dengan sistem hidroponik. Berbeda dengan melon biasa, Melon Premium memiliki rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih wangi. Kualitas ini membuat produk kami memiliki nilai jual lebih tinggi dan menjadi alternatif dari melon impor,” ujarnya.
     
    Melalui dukungan pemberdayaan ekosistem bisnis dari BRI, 24 greenhouse berhasil memproduksi Melon Premium dengan kualitas unggul. Dalam setiap periode panen yang berlangsung tiga bulan sekali, petani mampu meraih omzet bersih hingga 20 juta rupiah per greenhouse. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa penerapan teknologi dalam pertanian modern dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pelaku usaha tani.
     
    Produk Melon Premium dari Desa Bansari telah berhasil dipasarkan langsung ke ritel modern di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang. Distribusi ini difasilitasi oleh BRI melalui konektivitas dengan perusahaan dan jaringan pasar yang lebih luas, memotong rantai distribusi agar produk lebih efisien dan bernilai jual tinggi. Selain itu, pemasaran secara digital melalui e-commerce turut memperluas jangkauan pemasaran. Melon Premium ini juga tersedia untuk dibeli langsung di packing house yang berlokasi di Desa Bansari.
     
    Transformasi pertanian di Desa Bansari tidak terlepas dari dukungan BRI melalui permodalan yang memungkinkan petani membangun infrastruktur greenhouse dan beralih ke teknologi pertanian modern. Untuk mendukung pengelolaan transaksi usaha yang lebih efisien, petani memanfaatkan BRImo dan QRIS BRI untuk mendukung efisiensi pembayaran, baik untuk penjualan langsung maupun kanal digital.
     

    Selain memberikan akses pembiayaan, BRI juga memberikan bantuan CSR sebesar untuk pengembangan agrowisata di Desa Bansari. CSR tersebut digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti area pusat UMKM dan infrastruktur penunjang lainnya. Upaya ini diharapkan dapat menarik wisatawan, membuka peluang pasar yang lebih luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
     
    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari meyakini bahwa Desa Bansari menjadi contoh nyata transformasi ekonomi pedesaan melalui inovasi dan kolaborasi.
     
    “Keberhasilan Desa Bansari membuktikan bahwa potensi lokal dapat dikembangkan secara optimal dengan dukungan permodalan, teknologi, dan pendampingan usaha. Dengan memanfaatkan teknologi seperti BRImo, QRIS, serta fokus pada peningkatan kualitas produk, desa-desa di Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang modern dan berdaya saing,” ujarnya.
     
    Dengan keberhasilan ini, Desa Bansari menjadi contoh nyata bagaimana pemanfaatan teknologi, inovasi pertanian, dan dukungan permodalan dapat mengubah potensi desa menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan. Didukung oleh ekosistem bisnis yang lebih modern dan kolaborasi bersama BRI, petani di desa ini tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
     
    Ke depan, BRI akan terus mendorong inovasi dan pemberdayaan ekonomi desa untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • BRI Wujudkan Pertanian Modern di Desa Bansari, Inovasi untuk Dukung Kesejahteraan Masyarakat – Page 3

    BRI Wujudkan Pertanian Modern di Desa Bansari, Inovasi untuk Dukung Kesejahteraan Masyarakat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali menegaskan komitmennya terhadap ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan ekosistem desa. Salah satu contoh keberhasilannya adalah Desa Bansari di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang sukses mengembangkan Melon Premium menggunakan teknologi hidroponik.

    Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga membawa Desa Bansari menjadi Juara Desa BRILiaN 2023, sebuah program unggulan BRI yang mendorong pembangunan ekonomi desa yang inklusif dan berkelanjutan.

    Berada di lereng Gunung Sindoro pada ketinggian 1.000–1.500 meter di atas permukaan laut, Desa Bansari kini dikenal sebagai sentra produksi Melon Premium berkualitas tinggi. Melon Premium ini memiliki keunggulan dibandingkan Melon Konvensional, baik dari segi rasa, tekstur, maupun aroma. 

    Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sembada Hendi Nurseto menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara Melon Premium yang diproduksinya dengan melon konvensional. “Melon Premium ditanam di dalam greenhouse dengan sistem hidroponik. Berbeda dengan melon biasa, Melon Premium memiliki rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih wangi. Kualitas ini membuat produk kami memiliki nilai jual lebih tinggi dan menjadi alternatif dari melon impor”, ujarnya.

    Melalui dukungan pemberdayaan ekosistem bisnis dari BRI, 24 greenhouse berhasil memproduksi Melon Premium dengan kualitas unggul. Dalam setiap periode panen yang berlangsung tiga bulan sekali, petani mampu meraih omzet bersih hingga 20 juta rupiah per greenhouse. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa penerapan teknologi dalam pertanian modern dapat menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pelaku usaha tani.

    Produk Melon Premium dari Desa Bansari telah berhasil dipasarkan langsung ke ritel modern di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Semarang. Distribusi ini difasilitasi oleh BRI melalui konektivitas dengan perusahaan dan jaringan pasar yang lebih luas, memotong rantai distribusi agar produk lebih efisien dan bernilai jual tinggi. Selain itu, pemasaran secara digital melalui e-commerce turut memperluas jangkauan pemasaran. Melon Premium ini juga tersedia untuk dibeli langsung di packing house yang berlokasi di Desa Bansari.

    Transformasi pertanian di Desa Bansari tidak terlepas dari dukungan BRI melalui permodalan yang memungkinkan petani membangun infrastruktur greenhouse dan beralih ke teknologi pertanian modern. Untuk mendukung pengelolaan transaksi usaha yang lebih efisien, petani memanfaatkan BRImo dan QRIS BRI untuk mendukung efisiensi pembayaran, baik untuk penjualan langsung maupun kanal digital.

    Selain memberikan akses pembiayaan, BRI juga memberikan bantuan CSR sebesar untuk pengembangan agrowisata di Desa Bansari. CSR tersebut digunakan untuk membangun fasilitas pendukung seperti area pusat UMKM dan infrastruktur penunjang lainnya. Upaya ini diharapkan dapat menarik wisatawan, membuka peluang pasar yang lebih luas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.