kab/kota: Tel Aviv

  • 7 Sandera Tewas Akibat Gempuran Israel ke Kamp Pengungsi Gaza

    7 Sandera Tewas Akibat Gempuran Israel ke Kamp Pengungsi Gaza

    Gaza City

    Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyebut ada tujuh sandera tewas dalam serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia pekan ini. Tiga sandera di antaranya disebut sebagai pemegang paspor asing.

    Seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Kamis (2/11/2023), kamp pengungsi Jabalia dihantam serangan udara Israel pada Selasa (31/10) dan Rabu (1/11) waktu setempat. Otoritas Gaza menyebut sedikitnya 195 orang dikonfirmasi tewas, 120 orang lainnya masih hilang dan sebanyak 777 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, dalam pernyataannya menyebut korban tewas termasuk beberapa sandera yang dibawa ke Jalur Gaza.

    “Tujuh tahanan tewas dalam pembantaian Jabalia kemarin, termasuk tiga pemegang paspor asing,” sebut Brigade Ezzedine al-Qassam, merujuk pada serangan pertama Israel terhadap kamp pengungsi terbesar di Jalur Gaza tersebut.

    Tidak ada informasi detail soal sandera-sandera itu yang diberikan Hamas, termasuk soal asal kewarganegaraan tiga sandera pemegang paspor asing itu.

    Klaim Hamas itu juga tidak bisa diverifikasi secara independen. Brigade Ezzedine al-Qassam sebelumnya mengklaim ‘nyaris 50’ sandera tewas dalam rentetan serangan Israel lainnya.

    Belum ada tanggapan dari Israel atas klaim terbaru Hamas tersebut. Otoritas Tel Aviv juga belum mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam serangannya ke kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sejarah dan Arti Semangka Simbol Dukungan untuk Palestina

    Sejarah dan Arti Semangka Simbol Dukungan untuk Palestina

    Jakarta

    Ramai soal buah semangka yang dijadikan sebagai simbol dukungan untuk Palestina, di tengah perang melawan Israel. Ternyata di balik buah semangka yang disebut sebagai simbol ‘the fruit of Palestine’ ini ada sejarah dan maknanya.

    Seperti akhir-akhir ini, ramai di media sosial berbagai bentuk ilustrasi buah semangka yang digunakan masyarakat sebagai ekspresi untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Baik digambarkan dalam karya seni hingga unggahan emoji.

    Lantas apa makna semangka Palestina yang menjadi simbol solidaritas atau dukungan terhadap Palestina itu? Kenapa semangka jadi simbol Palestina, dan bagaimana sejarahnya? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak uraiannya berikut ini:

    Arti Semangka Simbol Palestina

    Dilansir Al Jazeera, sejatinya tidak hanya semangka, ada pula buah-buahan lain seperti jeruk, zaitun, dan terong yang juga dianggap sebagai buah-buahan yang mewakili identitas Palestina, namun semangka mungkin adalah yang paling ikonik.

    Melambangkan Budaya dan Identitas Palestina

    Bagi masyarakat Palestina, simbol semangka melambangkan budaya dan identitas Palestina. Sebagai bentuk protes, pertanian, kuliner dan sastra, masyarakat Palestina menggunakan semangka untuk merepresentasikan identitas nasional, yang berhubungan dengan tanah dan perlawanan mereka.

    Warna yang Sama dengan Bendera Palestina

    Selain itu, buah Semangka tumbuh di seluruh Palestina, dari Jenin hingga Gaza. Semangka juga memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, yang terdiri dari warna merah, hijau, putih, dan hitam. Sehingga digunakan untuk memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.

    Bendera Palestina. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Joel Carillet)

    Dilansir media Time, penggunaan semangka sebagai simbol Palestina bukanlah hal yang baru. Pertama kali muncul setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan mencaplok Yerusalem Timur.

    Dari Larangan Pengibaran Bendera Palestina

    Untuk menghindari larangan penggunaan bendera tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka karena ketika dibelah, buah ini memiliki warna-warna yang mewakili warna bendera nasional Palestina, yakni merah, hitam, putih, dan hijau.

    Pemerintah Israel tidak hanya menindak bendera tersebut. Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada tahun 2021 bahwa pada tahun 1980, para pejabat Israel menutup sebuah pameran di Galeri 79 di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya-karyanya yang lain, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl.

    Kemudian pada tahun 1993, Israel mencabut larangan terhadap bendera Palestina, sebagai bagian dari Perjanjian Oslo (Oslo Accords), yang mensyaratkan pengakuan timbal balik antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (Palestinian Liberation Organization/PLA).

    Perjanjian itu merupakan perjanjian formal pertama yang mencoba menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Bendera tersebut pun diterima sebagai simbol Otoritas Palestina, yang akan mengelola Gaza dan Tepi Barat.

    Setelah perjanjian tersebut, New York Times mengisyaratkan pada peran semangka sebagai simbol pengganti selama pelarangan bendera. “Di Jalur Gaza, di mana para pemuda pernah ditangkap karena membawa irisan semangka-yang menunjukkan warna merah, hitam, dan hijau khas Palestina-tentara berdiri dengan tenang saat pawai mengibarkan bendera yang pernah dilarang,” tulis jurnalis Times, John Kifner.

    Pada tahun 2007, tepat setelah Intifada Kedua, seniman Khaled Hourani menciptakan The Story of the Watermelon untuk sebuah buku berjudul Subjective Atlas of Palestine. Pada tahun 2013, dia mengisolasi satu cetakan dan menamainya The Colours of the Palestinian Flag, yang sejak saat itu telah dilihat oleh banyak orang di seluruh dunia.

    Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina juga muncul kembali pada tahun 2021. Setelah pengadilan Israel memutuskan bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan digusur dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi para pemukim.

    Penggunaan Simbol Semangka Palestina Hari Ini

    Pada bulan Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, memberikan wewenang kepada polisi untuk menyita bendera Palestina. Hal ini lantas diikuti dengan pemungutan suara pada bulan Juni atas rancangan undang-undang (RUU) tentang larangan mengibarkan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas.

    Kemudian pada bulan Juni, Zazim, sebuah organisasi masyarakat Arab-Israel, meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera Palestina. Gambar semangka ditempelkan di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan tulisan yang berbunyi, “Ini bukan bendera Palestina.”

    “Pesan kami kepada pemerintah sudah jelas: kami akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan kami tidak akan berhenti memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi,” ujar direktur Zazim, Raluca Ganea.

    Amal Saad, seorang warga Palestina dari Haifa yang bekerja dalam kampanye Zazim, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka memiliki pesan yang jelas: “Jika Anda ingin menghentikan kami, kami akan menemukan cara lain untuk mengekspresikan diri kami.”

    Saad juga mengatakan bahwa dukungan yang dia terima sangat besar, dengan lebih dari 1.300 aktivis menyumbangkan dana untuk memperjuangkan kampanye Zazim. Donasi tersebut memungkinkan Zazim untuk menyimpan semangka lebih lama dari yang direncanakan, dan kampanye ini sekarang bergeser ke pembagian kaos simbol semangka.

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Amarah Pendemo Rusia hingga ‘Berburu’ Warga Israel di Bandara

    Amarah Pendemo Rusia hingga ‘Berburu’ Warga Israel di Bandara

    Jakarta

    Massa demo menyerbu bandara di Dagestan, Republik Kaukasus Rusia. Mereka marah terkait situadi di Gaza dan mencari warga Israel dan orang Yahudi yang akan mendarat di bandara tersebut.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (30/10/2023), penggerudukan bandara itu terjadi pada Minggu (29/10) waktu setempat. Hal itu mendorong Israel menyerukan kepada otoritas Rusia untuk melindungi warga negaranya yang ada di negara tersebut.

    Menurut beberapa video yang diposting ke media sosial dan dilaporkan media lokal seperti RT dan Izvestia, puluhan demonstran menerobos gerbang dan pembatas bandara, dengan beberapa berlari hingga ke area landasan pacu. AFP tidak bisa memverifikasi video-video tersebut.

    Bandara Ditutup

    Tak lama setelah video-video itu muncul, otoritas penerbangan Rusia, Rossavitsia, mengumumkan penutupan bandara di Dagestan untuk penerbangan kedatangan dan keberangkatan. Disebutkan juga bahwa pasukan keamanan Rusia telah dikerahkan untuk menjaga area bandara tersebut.

    “Situasinya terkendali, para personel penegak hukum bekerja di lokasi kejadian,” demikian pernyataan pemerintah Republik Dagestan Rusia via Telegram.

    Rossavitsia mengumumkan kembali pada Minggu (29/10) malam bahwa bandara di Dagestan itu telah ‘dibebaskan’ dari massa dan akan tetap ditutup hingga 6 November mendatang.

    Sebelumnya, beberapa saluran Telegram lokal memperlihatkan foto-foto dan video yang menunjukkan puluhan pria sedang menunggu di luar bandara untuk mencegat mobil-mobil dan beberapa orang di antaranya terlihat berupaya mendobrak pembatas keamanan.

    ‘Pembunuh Anak Tak Ada tempat di Dagestan’

    Menyikapi situasi di Dagestan, kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menyerukan otoritas Rusia untuk melindungi warga negara Israel yang ada di wilayahnya.

    “Israel mengharapkan otoritas Rusia untuk melindungi semua warga negara Israel dan semua orang Yahudi, dan bertindak tegas terhadap para perusuh dan terhadap hasutan kekerasan terhadap orang-orang Yahudi dan Israel,” demikian pernyataan kantor Netanyahu pada Minggu (29/10) malam.

    Laporan situs pelacak penerbangan Flightradar mengindikasikan penerbangan maskapai Red Wings dari Tel Aviv telah mendarat di Makhachkala, ibu kota Dagestan, pada pukul 19.00 waktu setempat. Namun menurut media independen Sota, penerbangan itu merupakan penerbangan transit yang dijadwalkan lepas landas ke Moskow sekitar dua jam kemudian.

    Lihat Video ‘Warga Kampung Halaman Khabib Nurmagomedov Sweeping Pesawat dari Israel’:

    Selengkapnya pada halaman berikut.

  • Tank Israel Masuki Gaza, Warga Palestina Diminta Mengungsi

    Tank Israel Masuki Gaza, Warga Palestina Diminta Mengungsi

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Senin 30 Oktober 2023.

    Perkembangan perang Israel dan Palestina menjadi fokus utama kita hari ini.

    Militer Israel minta warga Palestina mengungsi

    Militer Israel “mendesak” warga Palestina di Gaza untuk mengungsi ke arah selatan,menjauh dari kawasan utara Gaza, yang menjadi fokus utama perang melawan Hamas.

    “Selama dua pekan terakhir, kami sudah menyerukan kepada penduduk di utara dan pusat kota Gaza utara untuk sementara waktu pindah ke selatan. Relokasi ke selatan demi keselamatan pribadi mereka,” kata kepala juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari.

    “Hari ini kami menekankan jika ini adalah keputusan yang mendesak,” katanya dalam jumpa pers yang disiarkan televisi.

    Israel Defense Forces juga sudah merilis foto dan video yang menunjukkan ‘ground operations’ di Gaza untuk menargetkan kelompok Hamas.

    Protes kedatangan pesawat dari Rusia

    Ratusan orang dilaporkan mendatangi bandara di wilayah Dagestan Rusia, bahkan sebagian mengerumuni jalur landasan untuk memprotes kedatangan sebuah pesawat dari Tel Aviv, Israel.

    Pihak berwenang menutup bandara di Makhachkala, sementara polisi berkumpul bandara.

    Belum ada laporan mengenai penangkapan, namun warga yang terluka disebutkan mencapai 20 orang.

    Laporan berita di media-media Rusia mengatakan orang-orang di antara kerumunan itu meneriakkan slogan-slogan anti-Semit dan mencoba menyerbu pesawat milik maskapai Rusia Red Wings.

    Konvoi bantuan terbesar memasuki Gaza

    Hampir tiga lusin truk memasuki Gaza, menjadi konvoi bantuan terbesar, karena Israel hanya mengizinkan sedikit bantuan yang masuk ke Gaza.

    Namun para pekerja kemanusiaan mengatakan bantuan tersebut masih sangat kurang dari kebutuhan, yang menyebabkan ribuan orang masuk ke gudang untuk mengambil tepung dan kebutuhan dasar lainnya.

    Kemarin, konvoi truk bantuan dari International Committee of the Red Cross tiba di rumah sakit Nasser yang penuh sesak di Khan Younis membawa pasokan medis penting untuk unit gawat darurat dan ruang operasi.

    “Ini adalah konvoi pertolongan pertama yang mencapai kompleks medis Nasser melalui asosiasi Palang Merah,” kata Dr Nahed Abu Taemma, direktur rumah sakit tersebut.

    “Yang paling penting dan kurang saa tini adalah kebutuhan anestesi, alat untuk memperbaiki tulang, alat ICU,” semuanya kekurangan pasokan, katanya.

    Drone Israel jatuh di Lebanon selatan

    Kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan pihaknya menembakkan rudal ke sebuah drone Israel di kawasan Khiam, lima kilometer dari perbatasan negaranya dengan Israel dan menjatuhkannya di wilayah Israel.

    Dua sumber militer di Lebanon mengatakan ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengumumkan jatuhnya pesawat tak berawak milik Israel.

    “Mereka menyindir kalau mereka memiliki kemampuan ini, namun ini adalah pertama kalinya mereka menyatakan memiliki kemampuan semacam ini untuk menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak,” kata Mohanad Hage Ali dari Carnegie Middle East Center.

    Jurnalis tewas akibat serangan Israel

    Organisasi Reporters Without Borders (RSF) mengatakan kematian jurnalis visual dari kantor berita Reuters bernama Issam Abdallah di Lebanon,13 Oktober lalu, adalah akibat serangan yang ditargetkan dari arah perbatasan Israel.

    “Menurut analisis balistik yang dilakukan RSF, tembakan datang dari arah timur tempat para jurnalis berdiri; dari arah perbatasan Israel,” jelas RSF.

    Militer Israel mengatakan pihaknya tidak dengan sengaja menargetkan jurnalis dan sedang menyelidiki insiden 13 Oktober tersebut.

    Reuters sudah meminta Angkatan Pertahanan Israel untuk mengomentari laporan RSF.

  • Pernyataan Sekjen PBB soal Gaza Bikin Israel Berang

    Pernyataan Sekjen PBB soal Gaza Bikin Israel Berang

    Tel Aviv

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres melontarkan pernyataan soal pelanggaran hukum internasional di Gaza. Israel pun marah gara-gara pernyataan Guterres itu.

    Guterres menyebut ada pelanggaran hukum internasional di Gaza dan mendesak gencatan senjata segera. Hal itu disampaikan Guterres saat membuka sidang tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB pada Selasa (24/10/2023) waktu setempat.

    Guterres mengatakan tidak ada alasan untuk kekerasan ‘mengerikan’ yang dilakukan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Namun, dia juga mengingatkan tidak boleh ada ‘hukuman kolektif’ terhadap warga Palestina.

    “Saya sangat prihatin dengan pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional yang kita saksikan di Gaza. Biar saya perjelas: Tidak ada pihak dalam konflik bersenjata yang berada di atas hukum kemanusiaan internasional,” kata Guterres, tanpa menyebut nama Israel secara eksplisit sebagaimana dilansir AFP, Rabu (25/10/2023).

    Guterres juga mengatakan serangan Hamas ‘tidak terjadi dalam ruang hampa’ karena Palestina telah ‘mengalami 56 tahun pendudukan yang menyesakkan’. Ucapannya itu kemudian membuat marah Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen.

    Sembari menunjuk ke arah Guterres, Cohen menceritakan kisah-kisah tentang warga sipil Israel, termasuk anak-anak yang tewas dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu.

    “Mr Sekretaris Jenderal, Anda tinggal di dunia apa?” cetus Cohen sambil meninggikan suaranya.

    Israel sendiri memberlakukan blokade terhadap wilayah tersebut yang berlaku sejak Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza. Israel juga masih menduduki Tepi Barat.

    Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan meminta Guterres untuk mengundurkan diri. Hal itu ditulisnya dalam postingan di X seraya mengatakan bahwa Guterres telah ‘menyatakan pemahamannya terhadap terorisme dan pembunuhan’.

    Guterres telah berulang kali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan. Dia mengatakan hal itu perlu untuk mengirim bantuan bagi warga sipil.

    “Untuk meringankan penderitaan yang luar biasa, membuat pengiriman bantuan lebih mudah dan aman, dan memfasilitasi pembebasan sandera, saya mengulangi seruan saya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan,” ucap Guterres.

    Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah menolak seruan untuk menghentikan serangan tersebut. Israel mengatakan gencatan senjata hanya akan memungkinkan Hamas untuk bersatu kembali.

    PBB Keluhkan soal BBM

    PBB juga mengeluhkan pengiriman bantuan untuk warga sipil Palestina di Jalur Gaza bisa terhenti jika tidak ada bahan bakar (BBM) yang dipasok ke wilayah itu. Militer Israel kemudian menyarankan agar PBB meminta pasokan bahan bakar kepada Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

    Tel Aviv mengatakan Hamas memiliki banyak pasokan bahan bakar di dalam wilayah Jalur Gaza. Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (25/10/2023), Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA memposting peringatannya via media sosial X.

    Peringatan itu menyatakan UNRWA terpaksa menghentikan operasi penyaluran bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza pada Rabu (25/10) malam jika tidak segera mendapatkan bahan bakar.

    “Jika kami tidak segera mendapatkan bahan bakar, kami akan terpaksa menghentikan operasi kami di Jalur Gaza mulai besok malam,” demikian bunyi peringatan UNRWA yang diposting pada Selasa (24/10) waktu setempat.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Cerita Warga Israel yang Disekap Hamas di Labirin Terowongan Bawah Tanah

    Cerita Warga Israel yang Disekap Hamas di Labirin Terowongan Bawah Tanah

    Jakarta

    Perempuan berkewarganegaraan Israel berusia 85 tahun, Yocheved Lifschitz, dibebaskan oleh Hamas, Senin (23/10), setelah dua pekan disandera oleh kelompok milisi tersebut. Dia mengaku mengalami peristiwa buruk, meski diperlakukan secara baik oleh personel Hamas.

    Lifschitz dan suaminya mengaku bahwa mereka diculik oleh sejumlah pasukan Hamas yang bersenjata. Dia membuat klaim bahwa para milisi itu membawa mereka dengan sepeda motor ke “labirin terowongan” bawah tanah di Gaza.

    Menurut Lifschitz, dia terluka saat dibawa pasukan Hamas menuju labirin bawah tanah tersebut. Namun, kata dia, secara umum milisi Hamas memperlakukan dia dan para sandera yang lain dengan baik, antara lain dengan memberikan akses medis dan obat-obatan.

    Lifschitz dibebaskan bersama seorang perempuan lain berusia 79 tahun, bernama Nurit Cooper.

    Merujuk sejumlah foto, Lifschitz terlihat menjabat tangan seorang milisi bersenjata Hamas. Peristiwa mereka saling berjabat tangan itu terjadi beberapa detik sebelum Lifschitz diantar ke sebuah ambulans milik Palang Merah Internasional yang kemudian mengantarnya kembali ke Israel.

    “Shalom,” kata Lifschitz kepada laki-laki bersenjata itu. Shalom adalah sebuah kata dalam bahasa Ibrani yang bermakna ‘damai’ dan diucapkan pada sebuah perjumpaan dan perpisahan.

    Lifschitz diculik, bersama suaminya yang bernama Oded, dari permukiman Nir Oz, di Israel bagian selatan pada 7 Oktober lalu. Oded sampai saat ini belum dibebaskan oleh Hamas.

    Kronologi versi Lifschitz

    Berbicara kepada pers di sebuah rumah sakit di Tel Aviv beberapa jam setelah pembebasannya, Lifschitz menceritakan yang terjadi kepadanya setelah Hamas menculiknya.

    Lifschitz mengaku dia dipukul dengan tongkat selama perjalanan ke Gaza. Akibat pukulan itu, dia mengaku mengalami memar dan kesulitan bernapas.

    Lifschitz berkata, dia termasuk di antara 25 sandera yang dibawa ke dalam labirin terowongan bawah tanah di Gaza. Setelah beberapa jam, lima orang dari permukimannya, termasuk dirinya, dibawa ke ruangan terpisah oleh pasukan Hamas. Di sana, masing-masing dari mereka diawasi tapi mendapat akses ke paramedis dan dokter.

    Lifschitz menyebut kondisi lokasi penyanderaan itu bersih. Tersedia kasur di lantai untuk para sandera. Tawanan lain yang terluka parah dalam kecelakaan sepeda motor dalam perjalanan ke Gaza dirawat oleh dokter.

    “Mereka memastikan kami tidak sakit dan kami selalu menemui dokter setiap dua atau tiga hari, ujarnya.

    Lifschitz juga mengatakan bahwa para sandera memiliki akses terhadap obat-obatan yang mereka butuhkan. Dia berkata, terdapat banyak perempuan di lokasi itu yang mengetahui tentang “kebersihan kewanitaan.

    Para sandera memakan makanan yang sama seperti yang dimakan penjaga Hamas, antara lain roti pitta dengan keju dan mentimun.

    Baca juga:

    Seorang jurnalis bertanya kepada Lifschitz mengapa dia berjabat tangan milisi Hamas. Lifschitz berkata, para penyandera memperlakukannya dengan baik. Para sandera asal Israel yang lainnya pun, kata dia, berada dalam kondisi baik.

    Anak perempuan Lifschitz, Sharone, menyebut tidak terkejut dengan sikap ibunya. “Cara dia berjalan, lalu kembali lagi ke arah para milisi dan mengucapkan terima kasih, sungguh luar biasa bagi saya. Begitulah dia,” kata Sharone kepada BBC.

    Lifschitz dan suaminya, menurut keluarga mereka, terlibat dalam gerakan damai. Mereka turut mengangkut orang-orang sakit keluar dari Gaza dan melarikan mereka ke rumah sakit di Israel.

    Sama seperti suami Lifschitz, suami sandera lain asal Israel, Nurit Cooper, saat ini juga masih ditahan oleh Hamas.

    Hingga saat ini setidaknya terdapat empat sandera yang telah dibebaskan oleh Hamas. Dua dari empat orang itu adalah warga berkewarganegaraan Amerika Serikat-Israel serta seorang ibu dan anak perempuan bernama Judith dan Natalie Raanan. Hamas membebaskan mereka Jumat pekan lalu.

    Menurut estimasi yang diklaim oleh pemerintah Israel, sekitar 200 warga mereka kini masih disandera oleh Hamas. Mereka memperkirakan setidaknya 1.400 warga Israel tewas akibat serangan Hamas.

    Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan lebih dari 5.000 orang telah tewas sejak Israel mulai membom wilayah tersebut sebagai balasan atas serangan Hamas.

    Jumlah korban jiwa di atas 5.000 itu termasuk 2.055 anak, 1.119 perempuan, dan 217 lansia, menurut Kementerian Kesehatan Palestina. Sebanyak 15.273 lainnya dalam kondisi luka.

    Seberapa panjang terowongan bawah tanah Gaza?

    Labirin terowongan bawah tanah di Gaza selama ini telah menjadi salah satu titik fokus dalam pertikaian bersenjata antara militer Israel dan Hamas.

    Israel sebelumnya menyebut akan menyerang bagian-bagian dari labirin terowongan rahasia yang dibangun oleh Hamas tersebut. Israel mengeklaim, labirin terowongan tersebut bukanlah tempat perlindungan bagi warga sipil Palestina, melainkan tempat Hamas melancarkan serangan terhadap Israel.

    Sangat sulit untuk menentukan ukuran jejaring terowongan tersebut, yang dijuluki oleh Israel sebagai “Gaza Metro”.

    Militer Israel (IDF) menyatakan telah menghancurkan lebih dari 100 kilometer terowongan itu melalui operasi serangan udara. Namun Hamas membantah klaim Israel dengan berkata bahwa hanya 5% bagian terowongan itu yang terdampak, dari total bangunan labirin sepanjang 500 kilometer.

    Untuk menempatkan angka-angka itu ke dalam perspektif, panjang jaringan kereta api London Underground terbentang sepanjang 400 kilometer dan sebagian besarnya berada di atas tanah.

    BBC

    Pembangunan terowongan dimulai di Gaza sebelum Israel menarik pasukan dan pemukimnya pada tahun 2005.

    Namun Hamas menggenjot pembangunan setelah mereka menguasai Jalur Gaza dua tahun kemudian, yang mendorong Israel dan Mesir untuk mulai membatasi pergerakan barang dan orang masuk dan keluar demi alasan keamanan.

    Pada puncaknya, hampir 2.500 terowongan yang berada di bawah perbatasan Mesir digunakan untuk menyelundupkan barang-barang komersial, bahan bakar dan senjata oleh Hamas serta kelompok militan lainnya.

    Penyelundupan menjadi kurang penting bagi Gaza setelah tahun 2010, ketika Israel mulai mengizinkan lebih banyak barang diimpor melalui perlintasannya.

    Mesir kemudian menghentikan penyelundupan dengan membanjiri atau menghancurkan terowongan.

    BBC

    Hamas dan faksi lainnya juga mulai menggali terowongan untuk menyerang pasukan Israel.

    Pada tahun 2006, Hamas menggunakan satu terowongan yang berada di bawah perbatasan dengan Israel untuk membunuh dua tentara Israel dan menangkap tentara ketiga, Gilad Shalit, yang mereka sandera selama lima tahun.

    Pada tahun 2013, IDF menemukan terowongan sepanjang 1,6 kilometer dengan kedalaman 18 meter yang dilapisi dengan atap dan dinding beton. Terowongan itu disebut mengarah dari Jalur Gaza ke sepetak lahan di dekat sebuah permukiman Israel. Israel mengumpulkan informasi ini setelah penduduk mendengar suara-suara aneh.

    Pada tahun berikutnya, Israel bertekad mengatasi ancaman serangan milisi yang menggunakan terowongan di bawah jalur perbatasan. IDF mengatakan pasukannya menghancurkan lebih dari 30 terowongan selama perang. Namun sekelompok milisi juga dapat menggunakan salah satu terowongan untuk melancarkan serangan yang menewaskan empat tentara Israel.

    Terowongan digali di bawah perbatasan Mesir untuk membawa berbagai macam barang dan senjata. (Getty Images)

    Terowongan di dalam Gaza diyakini berada hingga 30 meter di bawah permukaan tanah. Terowongan ini disebut memiliki pintu masuk yang terletak di lantai rumah, masjid, sekolah, dan bangunan umum lainnya untuk memungkinkan milisi Hamas menghindari deteksi Israel.

    Militer Israel menuduh Hamas mengalihkan donasi jutaan dolar yang diberikan ke Gaza untuk membangun terowongan. IDF menuduh Hamas memanfaatkan bantuan uang itu untuk membeli puluhan ribu ton semen yang seharusnya digunakan untuk membangun kembali rumah-rumah yang hancur dalam perang sebelumnya.

    “Terowongan lintas batas ini cenderung sederhana, artinya hampir tidak ada fortifikasi. Terowongan ini digali untuk satu tujuan saja, yaitu untuk menyerang wilayah Israel,” kata Daphne Richemond-Barak, pakar perang bawah tanah yang mengajar di Universitas Reichman di Israel.

    Richemond memperingatkan bahwa tidak realistis bagi pemerintah Israel dan masyarakat umum untuk percaya bahwa IDF dapat menghancurkan seluruh jaringan terowongan Hamas di Gaza, sementara ratusan ribu tentara sedang berkumpul di sekitarnya untuk bersiap melakukan operasi darat.

    “Akan ada bagian dari jaringan di mana warga sipil, apa pun alasannya, tidak akan mengungsi. Beberapa bagian dari jaringan bawah tanah tidak diketahui. Dan bagi beberapa di antaranya, dampak kerusakannya akan terlalu tinggi,” ujarnya.

    Lebih dari itu, menurut Richemond, menghancurkan terowongan juga akan mengakibatkan banyak korban jiwa, baik pasukan Israel di lapangan, warga sipil Palestina, maupun para sandera.

    (ita/ita)

  • Israel Sebut Hamas Punya Materi Al-Qaeda Soal Cara Buat Senjata Kimia

    Israel Sebut Hamas Punya Materi Al-Qaeda Soal Cara Buat Senjata Kimia

    Tel Aviv

    Israel mengklaim menemukan ‘materi resmi Al-Qaeda’ soal cara membuat senjata kimia pada salah satu jenazah militan Hamas yang tewas usai menyerbu negara Yahudi itu pada 7 Oktober lalu. Tel Aviv menuduh Hamas terindikasi berencana menggunakan sianida dalam serangan terhadap penduduk sipil.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (23/10/2023), hal itu diungkapkan oleh Presiden Israel Isaac Herzog dalam pernyataan via media sosial X pada Minggu (22/10) waktu setempat.

    “Sebuah perangkat USB yang ditemukan pada teroris Hamas membuktikan bahwa organisasi teroris pembunuh itu berencana menggunakan sianida terhadap penduduk sipil, sama seperti teroris Al-Qaeda,” sebut Herzog dalam pernyataannya.

    Sementara dalam wawancara dengan media Inggris Sky News, Herzog mengungkapkan bahwa pasukan Israel menemukan materi Al-Qaeda itu ditemukan pada jenazah salah satu militan Hamas yang tewas di Kibbutz Be’eri.

    “Itu adalah materi Al-Qaeda. Materi resmi Al-Qaeda. Kami berhadapan dengan ISIS, Al-Qaeda, dan Hamas,” sebutnya.

    “Dalam materi ini, terdapat instruksi cara memproduksi senjata kimia,” ungkap Herzog dalam pernyataannya.

    “Ini adalah situasi yang sangat mengejutkan ketika kita melihat instruksi yang diberikan tentang cara mengoperasikan dan cara membuat sejenis senjata kimia non-profesional dengan menggunakan sianida,” imbuhnya.

    Lihat Video ‘Israel Gempur Gaza dalam 24 Jam: 400 Orang Tewas, 320 Titik Diserang’:

  • Hizbullah Bikin Kesalahan Besar Jika Gabung Perang di Gaza!

    Hizbullah Bikin Kesalahan Besar Jika Gabung Perang di Gaza!

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Hizbullah yang berbasis di Lebanon bahwa kelompok itu akan melakukan ‘kesalahan besar dalam hidup’ jika memulai perang dengan Israel. Peringatan ini disampaikan saat Israel sedang berperang melawan Hamas di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (23/10/2023), Netanyahu melontarkan peringatan untuk Hizbullah, yang didukung oleh Iran itu, saat berbicara dalam kunjungan ke posisi tentara Israel di dekat perbatasan Lebanon. Perbatasan Israel dan Lebanon memanas beberapa waktu terakhir dengan markanya serangan lintas perbatasan.

    “(Hizbullah) Akan membuat kesalahan besar dalam hidup mereka. Kita akan menyerang mereka dengan kekuatan yang bahkan tidak bisa mereka bayangkan, dan dampaknya bagi mereka dan terhadap negara Lebanon akan sangat menghancurkan,” ucap Netanyahu dalam peringatannya pada Minggu (22/10).

    “Saya tidak bisa memberi tahu Anda saat ini apakah Hizbullah akan memutuskan untuk memasuki perang (Gaza) sepenuhnya,” imbuhnya.

    Perang di Gaza, sebut Netanyahu, merupakan ‘lakukan atau mati’ bagi Israel. Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah kelompok yang menguasai Gaza itu melancarkan serangan mematikan terhadap negara Yahudi tersebut pada 7 Oktober lalu.

    Para pejabat Israel melaporkan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian warga sipil, tewas akibat serangan Hamas. Sementara otoritas kesehatan Gaza melaporkan sejauh ini lebih dari 4.600 orang tewas akibat serangan udara Israel yang berlangsung selama lebih dari dua pekan terakhir.

    Sebelumnya, seperti dilansir AFP, Hizbullah menyatakan mereka ‘sepenuhnya siap’ untuk bergabung dengan Hamas, sekutu Palestina mereka, dalam perang melawan Israel ketika waktunya tepat.

    Saksikan juga ‘Saat PM Lebanon Minta Hizbullah Tak Terprovokasi Israel’:

  • 1 Tentara Israel Tewas Kena Rudal Hamas di Gaza

    1 Tentara Israel Tewas Kena Rudal Hamas di Gaza

    Tel Aviv

    Militer Israel menyebut seorang tentaranya tewas dalam operasi darat yang dilancarkan ke Jalur Gaza pada akhir pekan. Tel Aviv menyebut tentaranya itu tewas akibat rudal anti-tank yang diluncurkan oleh kelompok Hamas saat operasi darat berlangsung.

    Seperti dilansir Al Jazeera, Senin (23/10/2023), militer Israel dalam pernyataannya juga menyebut bahwa selain satu tentara tewas, tiga tentara lainnya mengalami luka-luka dalam operasi yang dilancarkan pada Minggu (22/10) waktu setempat.

    “Satu orang mengalami luka sedang, dan dua orang mengalami luka ringan akibat terkena rudal anti-tank,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut tujuan dari operasi darat itu adalah untuk menemukan orang-orang yang disandera Hamas di wilayah Khan Younis, Gaza dan untuk ‘menggagalkan infrastruktur teroris’.

    Tentara Israel telah melancarkan beberapa operasi melintasi perbatasan, yang menurut militer Israel, dimaksudkan untuk membersihkan wilayah tersebut dan mengumpulkan informasi intelijen soal orang-orang yang disandera oleh Hamas di Jalur Gaza.

    Secara terpisah, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dalam pernyataan via Telegram mengklaim mereka telah memukul mundur pasukan militer Israel yang melakukan operasi ke Jalur Gaza.

    Menurut laporan koresponden Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, dari Khan Younis di Jalur Gaza, operasi militer Israel itu memaksa Hamas bersiap menghadapi invasi darat yang diperkirakan akan dilakukan oleh militer Tel Aviv.

  • Biden Pasang Badan untuk Israel soal Polemik Pengeboman RS Gaza

    Biden Pasang Badan untuk Israel soal Polemik Pengeboman RS Gaza

    Jakarta

    Israel dituding menjadi penyebab ledakan di Rumah Sakit (RS) Al-Ahli Arab, di Jalur Gaza, Palestina. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memasang badan dan menyebut Israel tidak menyerang RS tersebut.

    Diketahui, kejadian mematikan itu terjadi pada Selasa (17/10) malam. Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyalahkan Israel. Namun, militer Israel menyakini ledakan dipicu oleh roket militan Jihad Islam.

    Negara-negara Arab, termasuk yang telah menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, ramai-ramai menyalahkan Israel atas tragedi tersebut. Namun, Joe Biden membela sekutunya itu.

    Biden mengaku telah melihat ‘data’ dari Departemen Pertahanan AS. Menurutnya, data menunjukkan bukan Israel yang salah dalam serangan itu.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), Biden saat melakukan kunjungan ke Israel pada Rabu (18/10) waktu setempat, menyatakan dukungan untuk Israel yang bersikeras menuduh militan Palestina di Jalur Gaza yang menyebabkan ledakan pada Rumah Sakit Al-Ahli Arab.

    “Saya sangat sedih dan marah atas ledakan di rumah sakit Gaza kemarin. Dan berdasarkan apa yang saya lihat, sepertinya hal itu dilakukan oleh tim lainnya, bukan Anda,” ucap Biden saat membuka pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, seperti dikutip Reuters.

    “Tapi ada banyak orang di luar sana yang tidak yakin, jadi kita harus mengatasi banyak hal,” ujarnya.

    Ketika ditanya soal yang membuat dirinya yakin bahwa Israel tidak bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan ratusan orang pada Selasa (17/10) malam itu, Biden menjawab: “Data yang ditunjukkan oleh Departemen Pertahanan saya.”

    Gedung Putih: Foto Udara-Penyadapan Tunjukkan Israel Tak Terlibat

    Dalam penjelasan yang disampaikan terpisah, seperti dilansir Al Jazeera, Gedung Putih menyatakan bahwa sejumlah foto udara dan komunikasi hasil penyadapan yang didapatkan intelijen AS menunjukkan Israel tidak bisa disalahkan atas pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza.

    “Sementara kami terus mengumpulkan informasi, penilaian kami saat ini — berdasarkan analisis citra dari udara, penyadapan, dan informasi open source — adalah Israel tidak bertanggung jawab atas ledakan di rumah sakit di Gaza kemarin,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.