kab/kota: Tegal

  • Uang Dikuras, Kotak Amal Musala di Jombang Pindah ke Kebun

    Uang Dikuras, Kotak Amal Musala di Jombang Pindah ke Kebun

    Jombang (beritajatim.com) – Kotak amal Ar Rifai Dusun Plosorejo Desa Johowinong Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang digasak maling. Uang yang ada di kotak amal tersebut dikuras oleh pelaku. Selanjutnya, kotak amal ini dibuang di kebun berjarak 50 meter dari musala.

    Terungkapnya kasus ini bermula saat menemukan kotak amal di kebun kosong. Tak jauh dari lokasi juga terdapat sepeda motor Kaze R warna hitam S 2125 RC. Pada saat bersamaan, takmir musala geger karena kotak amal hilang.

    Sepeda motor tak bertuan itu kemudian diserahkan ke polisi. Kasus hilangnya uang di kotak amal juga dilaporkan. Nah, dari laporan tersebut korps berseragam coklat melakukan penyelidikan. Penelusuran dilakukan melalui sepeda motor yang tertinggal itu.

    “Kami mengetahui kotak amal hilang saat salat subuh. Ternyata kotak amal tersebut kita temukan di kebun yang tak jauh dari musala. Tapi isinya sebesar Rp1 juta sudah hilang. Kita akhirnya melapor ke polisi,” kata Zainul Arifin, takmir musala, Senin (22/7/2024).

    Nah, berdasarkan penelusuran sepeda motor yang tertinggal, akhirnya mengarah ke Patoni (25), seorang buruh harian lepas di Pasar Mojoagung. Korps berseragam coklat pun memburu pria kelahiran Desa Yamansari Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal Jawa Tengah itu.

    Patoni ditangkap tanpa perlawanan. Awalnya, dia mengelak tudingan petugas. Namun dirinya tidak bisa mengelak karena ditemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya, satu Unit sepeda motor Kaze R warna hitam S 2125 RC, potongan bata, serta sisa uang kotak amal Rp155 ribu.

    “Pelaku kita tangkap di tempat kosnya di Dukuhdimoro Mojoagung pada Minggu kemarin. Pengakuannya sudah tiga kali melakukan pencurian kotak amal. Lokasinya di Jombang dan Mojokerto,” kata Kapolsek Mojoagung Kompol Yogas sembari mengungkapkan bahwa pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman tujuh tahun penjara. [suf]

  • Polres Tanjung Perak Bongkar Sindikat Penggelapan Motor Internasional

    Polres Tanjung Perak Bongkar Sindikat Penggelapan Motor Internasional

    Surabaya (beritajatim.com) – Polres Pelabuhan Tanjung Perak membongkar sindikat penggelapan motor internasional, Jumat (19/07/2024). Dari peristiwa ini, polisi mengamankan 234 kendaraan roda empat dan roda dua yang hendak dikirimkan melalui jalur pasar gelap.

    AKBP William Cornelis Tanasale Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak menjelaskan ratusan sepeda motor itu hasil dari tersangka yang membeli motor jaminan dari pihak leasing dengan harga murah. Sepeda motor itu dijual ke Timor Leste dengan dibekali Surat Tanda Nomor Kepemilikan (STNK).

    “Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menetapkan tiga tersangka inisial GB (48) Warga Tegal, serta AM (37) dan T (47) warga Klaten, Jawa Tengah,” kata Cornelis, Jumat (19/07/2024).

    Selain dari motor jaminan leasing, polisi menemukan fakta bahwa kendaraan yang dikirimkan juga berasal dari tersangka yang melakukan penggelapan mobil rental. Salah satu korban berinisial H warga Tegal, Jawa Tengah mengaku melaporkan kepada petugas mobil yang disewa salah satu tersangka berinisial T (47) berada di pelabuhan Tanjung Perak. Berbekal informasi itulah, polisi langsung mendatangi lokasi dan mendapati sejumlah kontainer berisi kendaraan roda dua dan roda empat.

    “Kendaraan tersebut dimuat di dalam kontainer pelayaran Meratus Kupang dengan eksportir PT RA yang dimiliki oleh tersangka T,” imbuh Cornelis.

    Dari hasil pengembangan terhadap PT RA milik tersangka T. Ternyata terdapat dua kontainer kendaraan sudah siap dikirim ke negara Timor Leste. Kontainer tersebut memuat dua kendaraan jenis roda empat dan 34 jenis kendaraan roda dua.

    “Dalam kurun waktu tahun 2024, tersangka telah melakukan ekspor ke negara Timor Leste sebanyak 293 unit,” pungkas Cornelis.

    Diketahui ketiga tersangka saling berbagi peran dalam melakukan kejahatan berskala internasional ini. GB sebagai pelaku penggelapan, AM penadah dan penjual kendaraan, serta tersangka T penadah, fidusia dan sebagai eksportir.

    Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 372 KUHPidana, Pasal 480 KUHPidana jo Pasal 372 KUHPidana, Pasal 55 KUHPidana jo Pasal 480 KUHPidana, Pasal 36 UU No. 42 Tahun 1999 tentang Fidusia. Mereka terancam hukuman 4 tahun penjara. (ang/ian)

  • 3 Orang Terluka Imbas Bentrok Warga Keputih dan Pemuda NTT

    3 Orang Terluka Imbas Bentrok Warga Keputih dan Pemuda NTT

    Surabaya (beritajatim.com)– Bentrok antar warga Keputih, Surabaya dengan pada pemuda asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) terjadi Jumat (31/05/2024) malam. Dari bentrokan itu, 2 pemuda NTT mengalami luka tusuk dan 1 warga Keputih mengalami pendarahan di kepala usai dipukul dengan batu.

    Bentrok antar pemuda NTT dan Warga Keputih itu bermuka ketika 6 pemuda asal Sumba melintas di depan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Jalan Raya Keputih Tegal dengan mengendarai motor yang dilengkapi knalpot racing. Disaat bersamaan, tukang parkir SWK meneriaki keenam pemuda itu untuk tidak keluar malam walaupun jam masih menunjukan pukul 19.00.

    Entah apa yang dipikirkan, keenam pemuda yang hendak membeli sayur itu lantas putar balik dan menanyakan maksud tukang parkir. Cekcok pun terjadi di antara kedua belah pihak.

    “Beberapa tukang parkir disana mengeluarkan senjata tajam yang dibawa. Mereka melakukan penusukan kepada dua pemuda NTY,” kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Minggu (02/06/2024).

    Melihat rekannya ditikam, 4 pemuda NTG itu lari dan meminta bantuan kepada rekan-rekannya. Hanya berselang hitungan menit, datang bantuan dari kelompok NTT ke lokasi. Bentrok pun tidak bisa dihindari. Para pemuda NTT membawa batu dan balok kayu menghantam kepala salah satu tukang parkir Ali Bachroni. Kepala bagian belakangnya bocor dan mengeluarkan darah segar. Ali pun terkapar di lokasi.

    Warga Keputih yang melihat bentrok itu pun lantas mengejar para pemuda NTT itu. Para pemuda NTT yang sudah jelas kalah jumlah lari mengamankan diri ke kosnya. Bentrokan itu lantas dilaporkan ke Polsek Sukolilo.

    “Ada 10 orang dari kelompok pemuda itu yang kita amankan. Tujuannya supaya nggak terjadi bentrokan susulan, makanya kita bawa ke Mapolsek dulu,” jelas Aan.

    Sementara untuk dua korban penusukan, yakni Gerson dan Anner, dibawa ke RS Haji Sukolilo untuk mendapatkan perawatan medis. Aan menyampaikan, karena tidak ada laporan dari kedua belah pihak, maka masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Polsek Sukolilo mediasi kedua belah pihak. [ang/aje]

  • Wanita Asal Gresik Meninggal Terlindas Truk di Lamongan

    Wanita Asal Gresik Meninggal Terlindas Truk di Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Wanita asal Desa Karangcangkring, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Inkam Susanti (31), meninggal akibat terlindas truk gandeng.

    Wanita yang mengendarai sepeda motor nopol W 4515 D itu mengalami kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Lamongan-Babat, tepatnya di Desa Kruwul, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.

    “Iya, terjadi laka lantas pada hari Kamis, tanggal 25 April 2024, sekira pukul 20.30 WIB, di Jalan Raya jurusan Lamongan-Babat, tepatnya di Desa Kruwul, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Satu pengendara motor tewas akibat kejadian ini,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan, Ipda Hadi Siswanto, Jumat (26/4/2024).

    Mengenai kronologinya, Ipda Hadi menjelaskan, insiden ini bermula saat korban yang mengendarai sepeda motornya sedang melaju di lajur kanan dari arah timur ke barat. Nahasnya, sambung Hadi, setibanya di TKP korban mengemudikan kendaraannya untuk pindah ke lajur kiri.

    Bersamaan dengan itu, dari arah yang sama melaju truk gandeng bernopol G 8627 OF yang dikemudikan oleh Agus Priyanto (35), warga asal Desa Berkat, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal. Lantaran jaraknya yang sudah sangat dekat, tabrakan antar keduanya pun tak bisa terhindarkan.

    Korban pengendara sepeda motor terlindas truk, yang mengakibatkan korban mengalami luka parah hingga meninggal dunia di TKP.

    “Korban tak tertolong. Menderita luka pecah kepala dan meninggal dunia di TKP,” beber Ipda Hadi, sembari mengimbau kepada para pengguna jalan agar lebih waspada dan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas saat berkendara. [riq/beq]

  • Tabrak Median dan Warung di Lamongan, Pikap Berisi Satu Keluarga Ini Terbalik

    Tabrak Median dan Warung di Lamongan, Pikap Berisi Satu Keluarga Ini Terbalik

    Lamongan (beritajatim.com) – Satu unit mobil pikap di Kabupaten Lamongan menabrak warung lalu terbalik. Sebelumnya, pikap ini juga sempat menabrak median jalan dan oleng hingga menabrak sebuah motor.

    Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, pikap yang mengalami laka itu bernopol L 9475 CG dan dikemudikan oleh Arga Umami (32), warga asal Kabupaten Bojonegoro. Nahasnya, ia tak sendirian, ditemani istri dan anaknya yang baru berusia 5 bulan.

    “Iya mas, terjadi kecelakaan lalu lintas di ruas jalan poros nasional Lamongan-Babat, tepatnya di ruas jalan yang ada di Desa Kebonsari, Sukodadi,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Lamongan Ipda Hadi Siswanto, Selasa (23/4/2024).

    Mengenai kronologinya, Ipda Hadi menyebutkan bahwa awalnya pikap tersebut melaju di jalan poros nasional Lamongan-Babat, tepatnya di ruas jalan Desa Kebonsari, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan atau dari arah timur menuju barat.

    Setibanya di TKP, sambung Hadi, pengemudi pikap tidak mampu mengendalikan kemudinya. Alhasil pikap mengalami oleng ke arah kanan.

    “Saat oleng itulah, pikap lalu menabrak median tengah jalan. Miring ke kiri dan sempat menabrak sepeda motor bernopol G 6750 MI,” imbuhnya.

    Sepeda motor itu, tutur Hadi, dikendarai oleh Suparman (35), warga asal Tegal, yang membonceng Siti. Kala itu, sepeda motor itu berjalan dari arah timur ke barat di lajur kiri. Setelah itu, pikap menabrak warung hingga kemudian terbalik.

    Meski tak ada korban jiwa dalam kejadian ini, ungkap Hadi, namun pengendara motor yang berboncengan itu mengalami luka ringan dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Bagi para pengendara agar lebih berhati-hati. Patuhi rambu lalu lintas dan istirahat sejenak apabila mengantuk atau lelah selama perjalanan,” tutupnya. [riq/ian]

  • Truk Muat Cat Terguling di Tol Jombang – Mojokerto

    Truk Muat Cat Terguling di Tol Jombang – Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah truk nopol B 9792 BDI terguling di KM 707/200A ruas tol Jombang – Mojokerto (Jomo), Senin (22/4/2024). Kecelakaan tunggal yang terjadi sekitar pukul 10.50 WIB tersebut menyebabkan muatan cat berserakan di jalan.

    Truk yang dikemudikan Nukman (46) asal Jalan Winong Dalem, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang tersebut membawa dua orang penumpang. Yakni, Kholid (37), warga Kecamatan Bojong Gede, Kota Bogor dan Arif (38), warga Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

    Kanit Patroli Jalan Raya JR Ditlantas Polda Jatim 3, AKP Yudiono mengatakan, semula kendaraan truk berjalan dari arah barat ke timur yakni Jakarta tujuan Surabaya. Truk muatan cat tersebut melaju dengan kecepatan sedang di lajur lambat.

    “Setibanya di KM 707/200 A Ruas Tol Jomo, kendaraan mengalami pecah ban kiri belakang dan hilang kendali terguling di lajur lambat. Diduga karena kendaraan truk mengalami pecah ban bagian kiri belakang sehingga mengakibatkan laka lantas,” katanya.

    Kanit PJR  menambahkan, posisi akhir kendaraan terguling menghadap ke utara. Saat kejadian arus lalu-lintas lancar dan cuaca mendung. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya kerugian material kurang lebih Rp20 juta. [tin/ted]

  • Banjir di Semarang Bikin KA Pandalungan Telat Masuk Stasiun Jember 6 Jam

    Banjir di Semarang Bikin KA Pandalungan Telat Masuk Stasiun Jember 6 Jam

    Jember (beritajatim.com) – Banjir di beberapa titik di Petak Jalan Semarang Tawang Bank Jateng – Alastua yang masuk wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 4 Semarang, Jawa Tengah, menyebabkan Kereta Api Pandalungan relasi Gambir-Jember telat masuk ke Stasiun Jember, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024).

    Ketinggian air mencapai 10 centimeter merendam bagian rel paling atas. “Demi keamanan dan keselamatan perjalanan, beberapa KA mengalami perubahan pola operasi yang seharusnya melewati lokasi banjir harus diputar perjalanannya,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, dalam siaran persnya.

    KA Pandalungan yang berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta, akhirnya harus memutar lewat Tegal, Prupuk, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Gambringan dan Surabaya. Perubahan pola operasi ini berdampak pada jadwal kedatangan KA Pandalungan di wilayah Daop 9 Jember.

    KA Pandalungan mengalami keterlambatan kurang lebih enam jam. KA Pandalungan yang mengangkut 127 penumpang diperkirakan tiba di Stasiun Jember pada pukul 16.45 WIB. “Atas keterlambatan tersebut KAI telah memberikan kompensasi service recovery berupa minuman dan makanan kepada para penumpang KA Pandalungan sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Cahyo.

    “Bagi pelanggan KA Pandalungan yang perjalanan kereta apinya terdampak kelambatan tersebut dan tidak berkenan berangkat, dapat membatalkan tiket perjalanannya di Loket stasiun dan bea akan di kembalikan 100 persen di luar bea pesan,” kata Cahyo.

    Menurut Cahyo, pembatalan dapat dilakukan hingga tujuh hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya penundaan kedatangan KA Pandalungan di Stasiun Jember,” katanya. Tim KAI berupaya secara maksimal agar banjir dapat segera diatasi dan perjalanan KA dapat normal kembali. [wir]

  • 674 Keluarga di Bangsalsari dan Balung Jember Terdampak Banjir

    674 Keluarga di Bangsalsari dan Balung Jember Terdampak Banjir

    Jember (beritajatim.com) – Sebanyak 674 keluarga di Kecamatan Bangsalsari dan Balung di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terdampak banjir sepanjang, Jumat (8/3/2024). Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember mendirikan empat dapur mandiri untuk membantu warga.

    Kepala BPBD Jember Widodo Julianto mengatakan, hujan deras terjadi selama satu jam pada pukul 13.00 WIB menyebabkan luapam Sungai Banjarsari Di Dusun Paguan, Desa Petung, Bangsalsari. “Banjir juga diakibatkan dari luberan persawahan dan pemukiman warga dan drainase yang tidak mampu menampung debit air hujan,” katanya, Sabtu (9/3/2024).

    Banjir kemudian meluap ke pemukiman warga dan jalan nasional yang menghubungkan Jember-Surabaya. Ketinggian air mencapai 60 – 100 cm yang menyebabkan kemacetan enam hingga tujuh kilometer. Air juga masuk ke rumah warga dengan ketinggian air 20 – 50 Cm.

    “Sebelumnya memang ada peringatan bahwa di Jember ada potensi hujan sedang hingga lebat yg disertai petir dan angin kencang di Bangsalsari, Panti, Sukorambi, Tempurejo, Patrang, Arjasa, Jelbuk, Sukowono,” kata Widodo.

    Banjir terjadi di Desa Petung, Tisnogambar, Sukorejo, dan Langkap Kecamatan Bangsalsari. Total ada 392 keluarga di Bangsalsari yang terdampak banjir. BPBD Jember melaporkan seorang korban terluka karena tertimpa tembok rumah yang roboh.

    Sementara itu di Kecamatan Balung, banjir terjadi di Desa Curah Lele yang meliputi Dusun Krajan Tengah, Dusun Karang Pakem, dan Dusun Krajan Kidul. Total ada 282 keluarga terdampak di sini.

    “Saat ini air yang menggenangi jalan nasional di Desa Petung sudah mulai surut. Arus lalu lintas sudah normal kembali. Sementara di Desa Langkap, Sukorejo, Tisnogambar, dan Curah Lele Balung, banjir masih menggenangi lokasi,” kata Widodo.

    BPBD Jember mendirikan dapur mandiri di rumah Bahrozi, di Dusun Paguan RT 2 RW 1, Desa Petung, Bangsalsari; rumah Pak Maksum, Dusun Krajan RT 1 RW 9, Desa Langkap, Bangsalsari; rumah Pak Syamusri, di Dusun Tegal Gebang RT.2 RW.16, Desa Sukorejo, Bangsalsari; dan rumah Pak Abdul Hamid, di Dusun Karang Tengah RT 20 RW 6, Desa Curahlele, Balung.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem. dan mengimbau kepada kecamatan maupun desa untuk menyediakan alat kedaruratan kebencanaan. Sistem perongatan dini diperkuat,” kata Widodo. [wir]

  • Pemuda Asal Oku Sumsel Jadi Otak Pembunuhan Warga Desa Pranti Gresik

    Pemuda Asal Oku Sumsel Jadi Otak Pembunuhan Warga Desa Pranti Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – Pemuda asal Ogan Komering Ulu (Oku) Sumatera Selatan, Hengky Pratama Susanto (23) menjadi otak pembunuhan Aris Supriyanto warga Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik.

    Sebelumnya, jajaran Satreskrim Polres Gresik berhasil mengamankan 5 tersangka atas peristiwa pencurian yang menyebabkan tewasnya Aris Suprianto. Mereka telah merencanakan aksinya untuk menguras harta benda. Otak kejahatan itu dilakukan oleh pemuda yang bernama Hengky.

    Para pelaku tersebut menjalankan perannya masing-masing. Hengky Pratama Susanto telah berniat melakukan pencurian sejak lama dengan dalih himpitan ekonomi. “Susah mencari pekerjaan, akhirnya timbul niatan saya untuk mencuri,” ujarnya, Rabu (6/12/2023) di Mapolres Gresik.

    Dalam aksinya itu, tersangka Irfan Suryadi rekan Hengky memuluskan rencana jahatnya. Komplotan tersebut, mencari target dan sasaran melalui grup media sosial Facebook. “Saya melihat di beranda Facebook milik korban, yang membuka praktek pijat. Kami pun berinteraksi dan mengatur jadwal untuk bertemu,” ungkapnya.

    BACA JUGA: Kasus Pembunuhan di Desa Pranti Gresik Murni Pencurian

    Sebelum menjalankan aksinya, mereka sudah menyusun rencana untuk bisa membawa kabur motor dan barang berharga milik korban. “Awal rencana tidak ada niatan membunuh, namun korban mencoba berteriak dan melawan,” kata Irfan.

    Situasi tersebut membuat kedua tersangka gelap mata. Hengky pun memiting korban hingga tidak bisa berkutik. Irfan meresponnya dengan menghantamkan balok paving dan palu pada kepala korban. Tidak sampai disitu, Hengky pun menusukkan pisau yang diambil dari dapur rumah korban tepat pada bagian rongga mulut. “Saat itu kami sangat panik. Takut ketahuan warga,” papar Hengky.

    Mengetahui kondisi korban sudah tak bernyawa, keduanya pun bergegas meninggalkan lokasi. Sembari membawa motor dan handphone milik korban.

    Usaha tersebut membuat jajaran Satreskrim Polres Gresik kehilangan jejak pelaku. Untungnya, tim penyidik berhasil menemukan jejak digital ponsel korban di wilayah Rembang. “Dari penadah, kami menggali lebih dalam asal muasal ponsel tersebut,” tutur Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom.

    BACA JUGA: Polisi Gresik Ringkus Penadah Barang Milik Korban Pembunuhan di Menganti

    Tak ingin kehilangan jejak, tim bergerak ke wilayah Tegal Jawa Tengah, untuk memburu dan mengamankan tersangka Irfan. Dari sanalah tersangka mengakui seluruh perbuatannya. Termasuk menjual motor korban di wilayah Semarang kepada penadah Joko Dwi Utomo dan Ahmad Supriyadi dengan nominal Rp 10,5 juta.

    Atas perbuatan itu, lanjut Adhitya, Hengky dan Irfan dijerat dengan pasal 365 ayat 4 KUHP dengan ancaman pidana mati hingga penjara seumur hidup.

    Sedangkan tiga tersangka lain yang berperan sebagai penadah dijerat pasal 480 KUHP. Yakni, tentang aksi penadahan barang curian atau hasil tindak kejahatan. Ancamannya, maksimal 9 tahun penjara. [dny/suf]

  • Kasus Pembunuhan di Desa Pranti Gresik Murni Pencurian

    Kasus Pembunuhan di Desa Pranti Gresik Murni Pencurian

    Gresik (beritajatim.com)– Kasus pembunuhan yang menimpa Aris Supriyanto (30) di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik, mulai menemukan titik terang. Terlebih, Satreskrim Polres Gresik berhasil mengamankan dua tersangka pada Minggu (3/12) lalu. Berdasarkan hasil penyelidikan kasus ini murni pencurian.

    Setelah mengamankan dua pelaku, Korps Bhayangkara ini masih berupaya memburu pelaku lainnya yang berperan sebagai penadah.

    Dua tersangka yang diamankan yakni Hengky Pratama yang dibekuk di wilayah Kecamatan Cerme Gresik. Serta tersangka bernama Irfan yang diamankan di wilayah Kabupaten Tegal Jawa Tengah.

    BACA JUGA:Mahasiswa Ubaya Gelar Aksi Damai Peringati Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

    “Kami lebih dahulu mengamankan tersangka Irfan, saat hendak kabur pasca menjual motor curian milik korban,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Selasa (4/12/2023).

    Warga asal Palembang itu lanjut dia, merupakan residivis kasus begal di wilayah Sumatera. Dari keterangannya pula, tim penyidik juga mendapatkan informasi tentang otak pelaku peristiwa sadis pada 28 November lalu. Yakni Hengky Pratama, pemuda 23 tahun asal Desa Morowudi Gresik. “Tersangka ini kami amankan di rumahnya tanpa perlawanan,” ungkap Aldhino.

    Ia menambahkan, sebelum beraksi keduanya telah menyusun rencana untuk mencari target sasaran. Tersangka Hengky pun bertugas mencari korban di media sosial, yakni dengan menjalin komunikasi di media sosial. Dari informasi ini para pelaku mengetahui aktifitas Aris Supriyanto serta alamat rumahnya, hingga barang-barang berharga yang dimiliki.

    “Pelaku tersebut menyusun rencana untuk melancarkan aksi perampokan,” papar Aldhino.

    BACA JUGA:Kaesang Pangarep Batal Kunjungan di Pasuruan

    Saat beraksi kata dia, kawasan pelaku terpaksa menghabisi nyawa korban. Pasalnya, korban Aris Supriyanto mencoba membela diri saat para pelaku hendak melancarkan aksinya.

    “Usai mengambil sejumlah barang berharga. Termasuk motor dan handphone milik korban para pelaku langsung kabur,” kata Aldhino.

    Hingga saat ini, polisi masih berupaya memburu pelaku lainnya yang berperan sebagai penadah. Dari keterangan para tersangka, motor Honda PCX milik korban telah terjual seharga Rp 10,5 juta di wilayah Semarang. Serta sebuah handphone yang laku dengan harga Rp 600 ribu. (Dny/Aje)