kab/kota: Tegal

  • Bayi Imut Ditelantarkan Orang Tua di Kolong Tol Angke, Negara Mau Ambil, Keluarga Menolak

    Bayi Imut Ditelantarkan Orang Tua di Kolong Tol Angke, Negara Mau Ambil, Keluarga Menolak

    ERA.id – Petugas dari Pemerintah Kota Jakarta Barat menemukan bayi perempuan yang imut sewaktu pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru. Diduga si bayi diterlantarkan kedua orang tuanya.

    Dengan adanya relokasi 257 keluarga yang menghuni kolong tol tersebut diduga membuat kedua orang tua bayi itu minggat dan meninggalkan bayi tersebut.

    “Jadi dalam pembersihan kolong Tol Angke hari Senin (9/12) kemarin, pembersihan hari pertama, petugas kita ada temukan bayi yang telantar, ditinggalkan orang tuanya,” kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman di Jakarta, Kamis kemarin.

    Untungnya, kata Agus, bayi tersebut ditemukan dalam kondisi sehat bersama kakeknya. “Kemarin sudah mau dijadikan anak negara, tapi ada keluarga dari orang tua (bayi itu) menolak, mau dipelihara,” kata Agus.

    Hingga kini, keberadaan orang tua bayi tersebut belum diketahui petugas dan bayi itu sudah berada bersama keluarga dari orang tuanya. “Intinya keluarga menolak bayi itu jadi anak negara. Sekarang sudah sama mereka,” kata Agus.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menargetkan pembersihan rampung sebelum akhir tahun 2024 sehingga penataan kolong Tol Angke dapat dilakukan secepatnya.

    Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Uus Kuswanto memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut.

    “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” kata Uus pada Rabu (11/12).

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sedangkan 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

  • Polisi Perpanjang Catatan Kasus Salah Tangkap

    Polisi Perpanjang Catatan Kasus Salah Tangkap

    JAKARTA – Polisi memperpanjang kasus salah tangkap. Kesalahan terbesar polisi adalah menjadikan pengakuan tertuduh sebagai faktor utama pengusutan perkara.

    Hari ini, jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya rekaman video yang memperlihatkan aksi penangkapan seorang pria di depan warung kelontong. Video itu diperbincangkan lantaran adanya narasi yang menyebut bahwa pria itu merupakan korban salah tangkap dalam kasus narkoba.

    Narasi pada video itu juga tertulis soal tudingan bahwa polisi sengaja menjebak pria tersebut. Sebab, dikatakan bahwa anggota buser dengan sengaja menyelipkan narkoba di dalam bungkus rokok milik pria tersebut.

    Selain itu, video yang diunggah akun media sosial Facebook, Munx Guevara, juga memperlihatkan adegan dimana anggota polisi menodongkan senjata api. Dikatakan, peristiwa itu tejadi di kawasan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

    Dikonfirmasi perihal peristiwa itu, Kapolsek Kalideres AKP Indra Maulana membenarkan soal penangkapan. Namun, penindakan terhadap pria yang belakangan beridentitas Ade Gunawan itu bukan dilakukan oleh anggotanya.

    Melainkan, penindakan itu dilakukan oleh anggota Polsek Cengkareng. Akan tetapi, Maulana enggan berkomentar banyak soal penangkapan itu dengan alasan bukanlah kapasitasnya. “Itu (Penindakan) bukan anggota kami. Anggota Polsek Cengkareng. Hanya TKP nya aja di tempat kami,” katanya.

    Sementara, dikonfirmasi hal serupa, Kapolsek Cengkareng Kompol H. Khoiri membenarkan bahwa anggotanyalah yang melakukan penangkapan. Namun, ia membatah perihal kebenaran narasi yang menyebut bahwa penindakan itu merupakan jebakan.

    Penangkapan terhadap Ade, dikatakannya berdasarkan kecurigaan adanya transaksi narkotika. Sebab sebelumnya ada informasi adanya transaksi narkotika dan juga ditemukan sabu tak jauh dari lokasi tersebut.

    Bahkan, dikatakan bahwa saat ini Ade telah dikembalikan ke orangtuanya lantaran tak terbukti memiliki atau terlibat dalam jaringan narkotika. “Tapi kan Ade tidak terbukti, makanya kita lepas,” ungkapnya.

    Dikesempatan yang sama, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius menambahkan bahwa penangkapan tehadap Ade merupakan upaya pengungkapan narkoba jaringan lapas. Sebelumnya, dua orang, P (35) dan UJ (27) ditangkap dengan barang butki tiga paket sabu.

    “Jadi setelah kita kembangkan, kami mendapati rencana transaksi lain. Saat itu anggota mengamankan Ade karena tak jauh dari temuan narkoba,” singkatnya.

    Perpanjang catatan

    Menurut catatan KontraS, ada 51 kasus salah tangkap sejak Juli 2018 hingga Juni 2019. “Ada yang didapatkan dari monitoring media dan ada juga yang kita bantu pendampingan,” kata Kepala Divisi Pembelaan HAM Kontras Arif Nur Fikri ditulis Kompas.

    Menurut Arif, kebiasaan polisi berfokus pada pengakuan orang tertuduh jadi penyebab banyaknya kasus salah tangkap. Kebiasan itu sejatinya menyalahi Undang-Undang (UU).

    Pasal 184 Ayat 1 KUHAP menyebutkan, pengakuan seharusnya jadi pertimbangan terakhir penyidik untuk menetapkan tersangka. Bukan dijadikan faktor utama.

    “Ketika pengakuan dari terduga tersangka itu sudah didapatkan, tinggallah disusun bukti-bukti oleh penyidik. Padahal kalau di KUHAP, pengakuan dari terduga tersangka itu berada di urutan terakhir … Fakta di lapangan, kita banyak menemukan kasus-kasus yang diduga salah tangkap itu berawal dari pengakuan orang yang disangkakan,” kata Arif.

  • Hilang Beberapa Hari, Gibran Anak Tunawicara Akhirnya Kembali ke Pelukan Keluarga
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Desember 2024

    Hilang Beberapa Hari, Gibran Anak Tunawicara Akhirnya Kembali ke Pelukan Keluarga Megapolitan 13 Desember 2024

    Hilang Beberapa Hari, Gibran Anak Tunawicara Akhirnya Kembali ke Pelukan Keluarga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gibran Hanan (8), seorang anak tunawicara akhirnya kembali ke pelukan keluarga pada Kamis (12/12/2024) usai dilaporkan hilang di Kembangan, Jakarta Barat, beberapa hari lalu.
    Mulanya, Gibran ditemukan di sekitar kolong tol Meruya Selatan dekat Universitas Mercu Buana oleh warga bernama Ari Irmawan pada Selasa (11/12/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
    Ari bertanya keberadaan orangtua dan alamat rumah Gibran. Namun, Gibran tak mampu menjelaskannya kepada Ari.
    “Karena khawatir, Pak Ari berinisiatif membawanya ke rumah untuk melindungi dari tindak kejahatan,” kata Kapolsek Kembangan Kompol Moch Taufik Iksan, dikutip dari unggahan Instagram @siehumaspolsekkembangan, Jumat (13/12/2024)
    Sesampainya di rumah, Ari langsung menghubungi Ketua RW 08 Kelurahan Tegal Alur, Rahmad, dengan tujuan menyebarkan informasi orang hilang melalui grup WhatsApp dan Facebook.
    Upaya itu rupanya mendapatkan respons dari seorang tetangga Ari, Rizal, yang mengenali sosok Gibran.
    Sebab, Rizal melihat laporan orang hilang di unggahan @siehumaspolsekkembangan dan @polres_jakbar.
    Ari bergegas menghubungi orangtua Gibran, Muhammad Ridwan, dari nomor telepon yang tercantum pada unggahan tersebut.
    Dia juga melaporkan temuan Gibran ini ke Polsek Kembangan.
    “Akhirnya penjemputan dilakukan dengan didampingi oleh jajaran Binmas dan Reskrim Polsek Kembangan,” ujar Taufik.
    Pada unggahan Instagram Polsek Kembangan ini, tertulis Gibran merupakan warga Joglo, Kembangan, Jakarta Barat.
    Dia meninggalkan rumah selepas shalat ashar di Masjid Al Mu’minun Joglo, Selasa (10/12/2024l pukul 15.30 WIB.
    Gibran sempat terlihat di Jalan Karyawan III, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang Kota.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UMK Kota Tegal Tahun 2025 disepakati Rp2.376.684

    UMK Kota Tegal Tahun 2025 disepakati Rp2.376.684

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

    UMK Kota Tegal Tahun 2025 disepakati Rp2.376.684
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 12 Desember 2024 – 21:32 WIB

    Elshinta.com – Upah Minimum Kota (UMK) Tegal pada tahun 2025 disepakati sebesar Rp2.376.684. Hal tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Pleno Dewan Pengupahan Kota Tegal yang dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono di Ruang Rapat Virgo Lt. 3, Hotel Karlita Kota Tegal, Kamis (12/12).

    Pj. Wali Kota Tegal usai mengikuti rapat tersebut menyampaikan bahwa sidang pleno dengan dewan pengupahan Kota Tegal telah menghasilkan usulan untuk UMK Kota Tegal tahun 2025 sesuai dengan ketentuan Pemerintah Pusat yaitu naik 6,5 persen dari UMK Kota Tegal tahun 2024 sehingga sekarang besarannya menjadi Rp2.376.684.

    “Ada kenaikan dari tahun kemarin. Tahun kemarin sebesar Rp2.231.628 naik sekitar Rp145.055,” ujar Agus Dwi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Kamis (12/12). 

    Agus Dwi berharap kenaikan UMK di Kota Tegal pada tahun 2025 akan mampu mengkombinasikan antara bagaimana meningkatkan kesejahteraan para pekerja dengan mendapatkan upah yang adil dan mampu memenuhi kebutuhan para pekerja tetapi juga tidak menghambat usaha para pengusaha sendiri.

    “Sehingga ini adalah suatu hal kesepakatan bersama yang semoga ini akan meningkatkan produktivitas dari para pekerja sendiri mereka memiliki tambahan semangat motivasi tapi juga para pengusaha memiliki penghasilan yang cukup untuk terus berkembang sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan perusahaanya,” imbuhnya

    Sementara itu Ketua Dewan Pengupahan Kota Tegal yang sekaligus Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Regal, Rita Marlianawati mengungkapkan bahwa dasar penetapan upah minimum di provinsi atau kabupaten/kota yaitu Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 16 tahun 2024 tentang penetapan upah minimum tahun 2025.

    “Sesuai Permenaker Nomor 16 tahun 2024 penghitungan UMK tahun 2025 dilakukan oleh Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota dan Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota merekomendasikan hasil penghitungan UMK kepada gubernur melalui bupati atau walikota,” ujarnya. Disebutkan Rita, rekomendasi dikirim oleh Disnakerin Kota Tegal paling lambat tanggal 12 Desember 2024. 

    Dalam kesempatan tersebut Plt. Kadisnakerin Kota Tegal juga menyebutkan bahwa kebijakan penetapan upah minimum tahun 2025 sebagai berikut: 
    1. Gubernur wajib menetapkan UMP
    2. Gubernur dapat menetapkan UMK
    3. UMK tahun 2025 harus lebih tinggi dari UMP
    4. Formula Penghitungan upah minimum adalah upah minimum tahun 2024 ditambah nilai kenaikan upah minimum tahun 2025.

    Rita menyebut UMK Kota Tegal tahun 2025 sudah sesuai aturan yaitu tidak lebih kecil dari upah minimum Provinsi Jawa Tengah. Sesuai Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. 561/38 Tahun 2024 tentang Upah Minimum Provinsi Jateng Tahun 2025 yaitu ditetapkan sebesar Rp2.169.349. 

    “Sehingga UMK Kota Tegal ada di atas UMP Jawa Tengah, dan itu sah ya, karena UMK kota/kabupaten tidak boleh lebih kecil dari UMP yang ditetapkan oleh Gubernur,” ungkap Rita.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Petugas temukan bayi terlantar di kolong Tol Angke

    Petugas temukan bayi terlantar di kolong Tol Angke

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Pemerintah Kota Jakarta Barat menemukan bayi perempuan yang diduga diterlantarkan kedua orang tuanya saat dilakukan pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru.

    Dengan adanya relokasi 257 keluarga yang menghuni kolong tol tersebut diduga membuat kedua orang tua bayi itu minggat dan meninggalkan bayi tersebut.

    “Jadi dalam pembersihan kolong Tol Angke hari Senin (9/12) kemarin, pembersihan hari pertama, petugas kita ada temukan bayi yang terlantar, ditinggalkan orang tuanya,” kata Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman di Jakarta pada Kamis.

    Untungnya, kata Agus, bayi tersebut ditemukan dalam kondisi sehat bersama kakeknya. “Kemarin sudah mau dijadikan anak negara, tapi ada keluarga dari orang tua (bayi itu) menolak, mau dipelihara,” kata Agus.

    Sebanyak 500 personel dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta 16 truk kembali diturunkan pada hari kedua pembersihan kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Kamis (12/12/2024). (ANTARA/Risky Syukur)

    Hingga kini, keberadaan orang tua bayi tersebut belum diketahui petugas dan bayi itu sudah berada bersama keluarga dari orang tuanya.

    “Intinya keluarga menolak bayi itu jadi anak negara. Sekarang sudah sama mereka,” kata Agus.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat menargetkan pembersihan rampung sebelum akhir tahun 2024 sehingga penataan kolong Tol Angke dapat dilakukan secepatnya.

    Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar) Uus Kuswanto memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut.

    “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” kata Uus pada Rabu (11/12).

    Petugas membersihkan lapak-lapak bekas hunian warga di kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (11/12/2024). ANTARA/Risky Syukur/aa.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sedangkan 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tagana Kota Depok Sediakan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi – Page 3

    Tagana Kota Depok Sediakan Ribuan Nasi Bungkus untuk Korban Bencana Alam di Sukabumi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepedulian terhadap warga korban banjir bandang dan longsor menggerakan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok membangun dapur umum. Tagana Kota Depok menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor, Kecamatan Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi.

    Salah seorang anggota Tagana Kota Depok, Lisna mengatakan, pihaknya turun langsung membantu para korban banjir bandang dan tanah longsor Tegal Buleud, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak 10 orang anggota Tagana berusaha menyediakan makanan dengan membangun dapur umum.

    “Kami menyediakan makanan berupa nasi bungkus untuk korban bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Lisna kepada Liputan6.com, Kamis (12/12/224).

    Lisna menjelaskan, Tagana Kota Depok membagi tugas anggota untuk menyediakan nasi bungkus untuk para korban. Makanan nasi bungkus akan dibagikan kepada korban untuk makan pagi dan sore.

    “Kami sediakan untuk makan pagi dan sore, jadi kami berusaha membantu meringankan beban warga pengungsian akibat banjir bandang dan tanah longsor,” jelas Lisna.

    Tagana Kota Depok selama melaksanakan tugas turut berkoordinasi dengan BPBD, Koramil, perangkat desa, dan sejumlah instansi lainnya. Selain itu, Tagana turut membantu kesehatan pengungsi dengan berkoordinasi dengan petugas kesehatan atau puskesmas setempat.

    “Kami juga membantu petugas kesehatan dari Puskesmas pada penanganan kesehatan warga pengungsian,” terang Lisna.

    Tagana Kota Depok berusaha membantu warga pengungsian dan Pemerintahan setempat menangani kebutuhan warga pengungsi, khususnya ketersediaan makanan. Tagana Kota Depok bertugas hingga pekan depan.

    “Kami di sini (lokasi pengungsian) hingga Minggu (15/12/2024),” ucap Lisna.

     

  • Warga kolong Angke yang direlokasi difasilitasi pelatihan kerja

    Warga kolong Angke yang direlokasi difasilitasi pelatihan kerja

    Seorang wanita lansia warga kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, dituntun petugas Satpol PP keluar dari area tersebut lantaran lapak-lapak bekas hunian di dalamnya sedang dibongkar, Rabu (11/12/2024). ANTARA/Risky Syukur

    Warga kolong Angke yang direlokasi difasilitasi pelatihan kerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 11 Desember 2024 – 21:34 WIB

    Elshinta.com – Ratusan warga kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Jakarta Barat, yang telah direlokasi menuju sejumlah rumah susun (rusun) di Jakarta bakal mendapatkan pelatihan kerja dari pemerintah setempat. Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto kepada wartawan dalam kegiatan kegiatan pembongkaran lapak bekas hunian di kolong Tol Angke, Rabu, mengatakan, pelatihan segera diberikan kepada mereka.

    “Pak Menteri Perumahan, Pak Menteri Dalam Negeri, termasuk Pak Gubernur sudah memberitahukan agar warga yang direlokasi ke rusun, bukan hanya dipenuhi tempat tinggalnya, diberikan jaminan tempat tinggalnya, namun juga diberikan keahlian, keterampilan,” katanya.

    Pelatihan kerja tersebut dilakukan mengingat warga kolong Tol Angke menjalani banyak profesi, seperti pekerja rumah tangga, ojek online, pemulung dan lainnya. Jenis-jenis pelatihan yang akan diberikan seperti tata boga (memasak) dan lebih jauh memfasilitasi para warga untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Izin Mengemudi (SIM).

    “Sehingga mereka memiliki mata pencarian benar-benar sesuai dengan ketentuan, dan memiliki identitas yang bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

    Dengan demikian, warga kolong Tol Angke yang direlokasi bisa memiliki penghasilan yang lebih baik. “Nanti ke depan mereka akan bisa mandiri, untuk mendapatkan penghasilan yang baik, tidak melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji,” katanya. Menurut Uus, Dinas Sosial DKI Jakarta bersama pengelola rusun juga akan melakukan pendampingan agar warga yang direlokasi bisa beradaptasi di lingkungan kehidupan baru.

    “Termasuk juga nanti dari Dinas Sosial, kita diminta untuk memantau terus, dari pihak rumah susun juga untuk terus kita lakukan pendampingan, sehingga mereka bisa segera beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan pola kehidupan yang ada di rumah susun,” katanya.

    Uus pun memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut. “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” katanya.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung. Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Kemudian 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun.

    Sumber : Antara

  • Pengakuan Anisa Bahar soal Pacari Anak Asuh, Berawal dari Tempat Gym: Akhirnya Masuk…

    Pengakuan Anisa Bahar soal Pacari Anak Asuh, Berawal dari Tempat Gym: Akhirnya Masuk…

    GELORA.CO – Pedangdut Anisa Bahar kembali jadi sorotan publik lantaran mengaku tengah menjalin asmara dengan pria yang lebih muda 15 tahun darinya. 

    Sosok brondong tersebut diketahui bernama Edwin Farrasandy Adhitama atau biasa di panggil Edwin Bahari. 

    Hubungan asmara itu sontak jadi sorotan karena selain usia yang terpaut jauh, sosok Edwin sendiri disebut-sebut sebagai anak angkat Anisa Bahar.

    Lantas benarkah isu yang beredar itu? Nah biar nggak penasaran yuk simak ulasan berikut ini. 

    Anisa Bahar atau yang sempat ngetop lewat goyang patah patah dikenal sebagai salah satu biduan dangdut yang cukup menyita perhatian publik. 

    Sebelumnya, Anisa pernah dua kali menikah. Pernikahan pertamanya berlangsung ketika dia masih duduk di bangku SMP dan berakhir dengan perceraian.

    Nah kekinian, Anisa Bahar dikabarkan tengah menjalin asmara dengan seorang brondong yang disebut-sebut sebagai anak angkatnya sendiri. Lantas benarkah isu tersebut?

    Disitat dari tayangan YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Anisa dan Edwin akhirnya blak-blakan soal kabar tersebut. Pemilik nama lengkap Ani Setiawati ini membantahnya.  

    “Nah itu dia. Aku tuh mau marah dengan isu ini ya, karena aku tuh kenal dia baru baru 2 tahun lebih,” jelasnya dalam video yang berdar. 

    Pedangdut kelahiran 25 November 1976 itu lantas mengungkapkan awal pertemuan dirinya dengan sang brondong. 

    “Kenalnya pun kita kenal waktu itu di tempat ngejym aku lagi nge-gym, di Jakarta. Aku lagi nge-gym nah kenalan nih dia, kita ngobrol-ngobrol eh nyambung,” tuturnya.

    Perkenalan itu berlangsung cepat, terlebih ketika Edwin mengaku berasal dari Tegal. Anisa merasa cocok, sebab dirinya saat itu sedang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif untuk DPR RI. 

    “Nah akhirnya ngomong-ngomong nyambung. Terus aku bilang, kamu kan banyak ya keluarga di Tegal bisa bantu aku enggak? Aku pingin datangin semua keluarga kamu, kita sosialisasi,” ujar Anisa menceritakan awal perkenalan mereka. 

    Dari situlah kedekatan mulai terjalin. Edwin digaet sebagai salah satu tim sukses Anisa Bahar. 

    “Akhirnya masuk Tim Sedulur Anisa Bahar. Dari situ kita komunikasi intens komunikasinya, ya sekedar tentang kerjaan, itu kan awalnya,” kata dia. 

    “Lagian masa sih aku sebejat itu, masa anak aku pacarin gitu loh. Masa anak asuh aku pacarin, kayak nggak ada laki-laki lain. Aku nggak kepikiran seperti itu sih,” sambungnya.  

    Di sisi lain, Anisa dan Edwin mengaku telah menjalin hubungan asmara dan bahkan berniat untuk menikah. 

  • Kecelakaan Hari Ini di Gresik Jawa Timur, Motor Hilang Kendali Senggol Truk, Suami Lihat Istri Tewas

    Kecelakaan Hari Ini di Gresik Jawa Timur, Motor Hilang Kendali Senggol Truk, Suami Lihat Istri Tewas

    TRIBUNJAKARTA.COM – Insiden kecelakaan hari ini di Kabupaten Gresik Jawa Timur, pemotor hilang kendali senggol truk, Rabu (11/12/2024).

    Peristiwa kecelakaan maut itu tepatnya di Jalan Raya Desa Semampir, kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik sekira pukul 09.45 WIB.

    Pria bernama Mukromin (53) menyaksikan istrinya Liana Ningsih (46) tewas di lokasi kejadian.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Aswoko menyampaikan kronologi kecelakaan maut tersebut.

    Dimana, kecelakaan itu melibatkan sepeda motor Honda Vario S 3086 JBT yang dikendarai Mukromin (53) bersama istrinya Liana Ningsih (46). 

    Keduanya warga Dusun Kutuk, Desa Tukerto, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan.

    Kendaraan yang terlibat lainnya yakni truk Hino bernomor polisi G 8023 OF yang dikemudikan Wasroni (55) asal Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal.

    Awalnya, sepeda motor yang dikendarai Mukromin berjalan dengan kecepatan sedang dari arah utara ke selatan.

    Sesampinya di Jalan Raya Desa Semampir kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, saat melintas di tempat kejadian diduga pengendara kendaraan sepeda motor mendahului sisi kiri truk di bahu jalan.

    “Tidak bisa menguasai setir saat hendak kembali ke jalan sehingga pengendara dan penumpang terjatuh sisi kanan ( Barat) bersamaan melintas kendaraan Kend Truck Hino G 8023 OF,” ujarnya.

    Truk berjalan dengan kecepatan sedang dari arah utara ke selatan atau searah sehingga terjadi benturan dan terjadi kecelakaan lau lintas.

    “Akibat dari kecelakaan tersebut korban atas nama Liana mengalami luka di pinggul, meninggal dunia,” katanya. (TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Kolong Tol Ditargetkan Bersih dari Lapak dan Hunian Ilegal Sebelum Akhir Tahun 2024

    Kolong Tol Ditargetkan Bersih dari Lapak dan Hunian Ilegal Sebelum Akhir Tahun 2024

    ERA.id – Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menargetkan kolong Tol Angke, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, sudah bersih dari lapak-lapak dan hunian ilegal sebelum akhir tahun 2024.

    “Targetnya sebelum akhir tahun sudah selesai semua, sehingga pada saat pembangunan nanti benar-benar kondisi di kolong tol di Jelambar Baru ini bisa dalam situasi kondisi yang steril,” kata Uus kepada wartawan di lokasi pada Rabu (11/12/2024).

    Karena itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat menerjunkan total 600 personel hari ini untuk melakukan pembongkaran lapak-lapak yang ada.

    “Dilibatkan ini antara 540 sampai 600 personel dari jajaran pemerintah kota. Di situ ada Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dari Sudin Sumber Daya Air, Bin Marga, Sudin Pertamanan dan Hutan Kota dan juga dari unsur TNI-Polri,” katanya.

    Uus juga memastikan bahwa 257 keluarga dengan 685 jiwa yang menghuni sebelumnya kolong Tol Angke telah direlokasi dari area tersebut. “Jumlah lebih kurang 685 jiwa dan ada 257 KK sudah terelokasi semua,” katanya.

    Adapun dari 257 keluarga tersebut, 139 keluarga ber-KTP DKI sudah direlokasi menuju Rusun Daan Mogot, Rusun Rawabuaya, Rusun Tegal Alur dan Rusun PIK Pulogadung.

    Sementara itu 98 keluarga ber-KTP luar DKI Jakarta sudah diberikan kompensasi sebesar sebesar Rp1,5 juta per keluarga untuk biaya sewa tinggal selama dua bulan.

    Sementara 20 keluarga tanpa Nomor Induk Keluarga (NIK) atau tanpa KTP masih diproses untuk dibuatkan KTP DKI. Sebagian dari 20 keluarga yang sudah diproses KTP-nya pun sudah direlokasi menuju rusun. (Ant)