kab/kota: Tegal

  • Istilah ‘Hotel Merah Putih’ di Kalangan Bikers Pencinta Touring

    Istilah ‘Hotel Merah Putih’ di Kalangan Bikers Pencinta Touring

    Jakarta

    Mereka kerap memanfaatkan fasilitas tersebut untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan panjang menuju tempat tujuan.

    Istilah Hotel Merah Putih itu merujuk kepada SPBU Pertamina. Istilah Hotel Merah Putih digunakan lantaran SPBU dengan nuansa warna merah putih tersebut menjadi tempat singgah para bikers layaknya hotel. SPBU yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia itu kerap menjadi lokasi untuk beristirahat para bikers yang melakukan touring.

    “Murah meriah istirahat di sini, lengkap, komplet, nyaman. Toiletnya juga banyak,” ujar Eko pengunjung rest area SPBU Muri di Tegal, Jawa Tengah, yang tengah melakukan touring bersama komunitas motornya seperti dikutip dari keterangan tertulis.

    “Kalau cuma sekadar tidur sesaat lalu ngegas lagi, kita lebih milih tidur di SPBU. Yang penting bisa rebahan sebentar, isi tenaga, pulsa habis itu ngegas lagi,” timpal bikers lainnya.

    Hotel Merah Putih ini kerap dipilih menjadi tempat singgah yang murah meriah. Fasilitasnya juga banyak, mulai dari area parkir luas, toilet, hingga ketersediaan minimarket dan musala. Karenanya, para bikers yang melakukan touring jarak jauh kerap memanfaatkan Hotel Merah Putih alias SPBU sebagai tempat untuk melepas lelah sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

    Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun menyampaikan, kenyamanan menjadi prioritas utama. “Kami senang SPBU Pertamina kini menjadi bagian dari pengalaman perjalanan masyarakat, termasuk para bikers. SPBU bukan hanya tempat mengisi energi kendaraan, tapi juga tempat mengisi energi bagi pengendaranya,” ujar Roberth.

    Menurutnya, Pertamina Patra Niaga berkomitmen meningkatkan kualitas layanan di seluruh jaringan SPBU, baik dari segi kebersihan, keamanan, maupun fasilitas penunjang.

    (rgr/din)

  • Sri Sulistyani, 25 Tahun Berjuang untuk Perempuan Korban Kekerasan di Jember
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 November 2025

    Sri Sulistyani, 25 Tahun Berjuang untuk Perempuan Korban Kekerasan di Jember Surabaya 10 November 2025

    Sri Sulistyani, 25 Tahun Berjuang untuk Perempuan Korban Kekerasan di Jember
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Di usia yang hampir menginjak masa pensiun, Sri Sulistyani masih sibuk menerima telepon dan pesan dari perempuan-perempuan yang datang mencari pertolongan.
    Dari rumahnya di Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates,
    Jember
    , suara lembut nan tegasnya menjadi penguat bagi perempuan yang tengah terluka oleh kekerasan dan ketidakadilan.
    Bagi banyak orang di Jember, nama Sri Sulistyani bukan sekadar guru matematika di SMA Negeri Balung, tetapi juga pelita yang tak pernah padam bagi perempuan dan anak korban kekerasan.
    25 lalu, ketika isu perempuan nyaris tak tersentuh di Jember, ia melangkah sendiri mencari kawan seperjuangan.
    “Saya mengajak kawan dari berbagai latar belakang dan organisasi membentuk Gerakan Peduli Perempuan (GPP) Jember,” katanya tersenyum mengenang saat ia mendirikan gerakan tersebut, Senin (10/11/2025).
    Waktu itu, LSM sosial sudah banyak dibentuk, tapi tak satu pun yang fokus pada isu perempuan.
    Sulis, panggilannya, kemudian berkeliling dari rumah ke rumah, menemui dosen, aktivis pramuka, hingga perempuan-perempuan dari LSM lain.
    Ia mengajak mereka mendirikan wadah yang khusus memperjuangkan hak perempuan.
    Akhirnya, pada 25 November 2000, bertepatan dengan peringatan 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan, GPP Jember resmi berdiri.
    Organisasi itu awalnya berbentuk organisasi payung, menaungi 17 lembaga sosial dan komunitas di Jember, terinspirasi dari gerakan Gabriela di Filipina.
    Kala itu, saat baru berdiri, Sulis langsung dihadapkan pada kasus besar, seorang kiai di Kelurahan Kranjingan diduga memerkosa delapan santri.
    Bagi Sulis dan rekan-rekannya, inilah ujian pertama.
    Mereka belum mengenal istilah pendamping hukum, tak punya pengacara, tak punya dana, bahkan belum paham prosedur hukum yang panjang dan berliku.
    Namun, mereka bergerak dengan satu keyakinan, perempuan tak boleh diam terhadap kekerasan.
    Aksi massa digelar, media dilibatkan, akademisi turun tangan.
    Meski akhirnya kasus itu tak sampai ke pengadilan karena dianggap kurang bukti, masyarakat memberi hukuman sosial.
    Rumah pelaku dibakar, pesantrennya dibubarkan, dan ia tak lagi diterima tinggal di kampungnya sendiri.
    “Kami memang gagal secara hukum, tapi masyarakat tidak tinggal diam,” ujarnya mengenang perjuangan itu.
    Dari situ, GPP dikenal sebagai suara bagi mereka yang selama ini bisu.
    Rumah kontrakan Sulis menjadi pusat pengaduan.
    Ia memasang telepon rumah agar warga bisa menelepon melaporkan kekerasan.
    “Kalau saya lagi ngajar, ya mereka nunggu malam, menelfon lagi,” katanya, tertawa kecil.
    GPP tak pernah memungut biaya.
    Bensin, materai, atau ongkos bolak balik ke kantor polisi, nyaris semua dari gaji Sulis sebagai PNS.
    “Saya dulu berdoa, semoga jadi PNS supaya punya rezeki yang bermanfaat bagi orang lain,” ujarnya pelan.
    Tahun 2005, Sulis mulai berjejaring dengan LBH di Surabaya. Para pengacara dari Surabaya datang ke Jember tanpa bayaran. Tidur di rumah kontrakannya, dan ikut mendampingi korban.
    Selama 10 tahun, kerja sama itu menjadi tulang punggung advokasi GPP.
    Namun, Sulis menyadari, kekerasan terhadap perempuan tak hanya soal hukum, tapi juga soal ekonomi.
    “Banyak perempuan bertahan dalam kekerasan karena takut tidak makan kalau bercerai,” ujarnya.
    Dari kesadaran itu, pada 2017 ia mendirikan Pasar Kita yang masih bernaung di bawah bendera GPP, ruang pemberdayaan ekonomi perempuan agar perempuan bisa mandiri dan berani mengambil keputusan.
    Dari Pasar Kita inilah muncul ide berikutnya, membentuk
    LBH Jentera Perempuan
    Indonesia, lembaga bantuan hukum dengan enam pengacara dan sejumlah paralegal pada periode awal.
    Sejak berdiri, LBH Jentera telah menangani puluhan kasus kekerasan berbasis gender (KBG), kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hingga kehamilan tak diinginkan (KTD).
    Salah satu kasus besar yang pernah diadvokasi adalah pemimpin pesantren yang mencabuli sejumlah santrinya. Pelapor adalah istri kiai cabul tersebut.
    Perjalanan advokasi begitu alot dan berliku. Sebab, pelaku adalah orang yang punya kekuatan secara materi dan massa.
    Namun, jam terjangnya membuatnya terlatih, berbagai taktik advokasi ia curahkan bersama tim pengacara dan paralegal LBH Jentera.
    Kasus yang sempat jadi sororan di media nasional itu kemudian bisa dimenangkan dan kiai itu dipenjara lantas pesantrennya ditutup karena terbukti tak berizin.
    LBH Jentera juga berperan penting dalam mengedukasi para perempuan dan masyarakat luas.
    “Kami tidak bisa menunggu sistem berubah dari atas. Jadi kami bergerak dari bawah, dari pengalaman lapangan,” katanya.
    Sampai kini, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jember makin tampak begitu nyata, seolah di mana-mana.
    Sulis dengan LBH Jentera yang dibentuknya selalu terbuka. Dalam beberapa kasus, GPP Jember bahkan menyediakan rumah aman sementara bagi korban yang terancam keselamatannya.
    Rumah Aman Karuna menjadi tempat perlindungan bagi perempuan yang harus melarikan diri dari pelaku kekerasan, sambil menunggu proses hukum berjalan.
    Di sana mereka diberi tempat tidur, makanan, dan yang paling penting, rasa aman.
    “Kadang cuma seminggu, kadang berbulan-bulan. Yang penting mereka bisa tidur tanpa takut,” ujar Sulis.
    Meski sumber daya terbatas, ia tidak pernah menolak kasus.
    Semua layanan hukum diberikan gratis, bahkan sering kali biaya transportasi dan kebutuhan dasar korban ditanggung oleh Sulis dan para relawan.
    Bahkan ketika korbannya orang berada sekalipun, semua layanan diberikan cuma-cuma.
    Mereka tahu, setiap kasus yang selesai bukan sekadar kemenangan hukum, tapi juga bukti bahwa perempuan di Jember tidak lagi sendirian.
    GPP yang dibentuk Sulis kini memiliki beragam program, pendidikan kritis bagi perempuan hingga pelatihan Jurnalis Warga.
    Sebagian besar program itu berjalan tanpa dana besar, hanya berbekal prinsip kesetiakawanan sosial.
    “Kalau punya rezeki, sisihkan sedikit. Kalau tak punya uang, sisihkan waktu dan pikiran,” katanya, menegaskan prinsip yang ia pegang sejak awal.
    Ia percaya, membantu sesama tak harus menunggu kaya.
    Cukup dengan kepedulian, ketulusan, dan niat untuk tidak membiarkan ketidakadilan menjadi hal biasa.
    Kini di usia 59 tahun, menjelang pensiun dari profesi guru, Sulis masih membuka rumahnya bagi anak-anak perempuan lulusan SMA yang ingin kuliah tapi tak mampu.
    Mereka tinggal di rumahnya sambil bekerja atau mencari beasiswa.
    “Kalau sudah sarjana, harus keluar. Gantian dengan adik-adik lain,” ujarnya tertawa.
    Baginya, hidup bukan soal berapa banyak yang dimiliki, tapi seberapa banyak yang bisa dibagi.
    “Kita hidup di dunia ini bukan sendiri. Keberadaan orang lain itu anugerah, dan tugas kita adalah menjadi berguna bagi mereka,” ucapnya.
    Sulis juga kerap bersuara lantang tentang hak-hak perempuan yang diabaikan oleh sistem. Melalui suara langsung kepada pejabat, lewat tulisan, buku, media sosial, juga penggalangan suara masa.
    Di momentum
    Hari Pahlawan
    ini, Sri Sulistyani mungkin tak berdiri di podium, tak mengenakan tanda jasa, atau disorot banyak oleh mata kamera.
    Namun dari rumah kecil di Jember, ia telah menyalakan cahaya bagi banyak perempuan yang hampir padam.
    Di kesunyian, ia menjadi pelita yang menerangkan bagi banyak perempuan korban kekerasan.
    Cahaya yang lahir dari keyakinan sederhana, bahwa keberanian perempuan bisa mengubah dunianya, nasib, dan keadannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Regional Kepri Sebut Ada 130 Dapur MBG untuk Jangkau Pulau Kecil 3T

    Kepala Regional Kepri Sebut Ada 130 Dapur MBG untuk Jangkau Pulau Kecil 3T

    Liputan6.com, Batam – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau mencatat sebanyak 130 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dibangun untuk menjangkau pulau-pulau di wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T) di seluruh kabupaten dan kota di daerah itu.

    Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu menjelaskan, dari 130 dapur tersebut, sebagian besar sudah menerima surat keterangan dari investor dan siap memasuki tahap pembangunan.

    “Hanya tiga dapur yang masih dalam proses penerbitan surat keterangan, yang lainnya sudah,” ujar Anindita dihubungi di Batam, melansir Antara, Minggu (9/11/2025).

    Dia menyebut, dapur MBG 3T akan dibangun di Kabupaten Natuna sebanyak 14 dapur, Anambas 20 dapur, Batam 30 dapur, Tanjungpinang 1 dapur, Bintan 9 dapur, Lingga 41 dapur, dan Karimun 15 dapur.

    Anindita mengatakan, jumlah dapur yang telah ditetapkan bersifat tetap sesuai hasil perencanaan bersama pemerintah pusat dan daerah.

    “Setiap dapur 3T akan beroperasi dengan kapasitas maksimal 1.000 penerima manfaat, jadi menyesuaikan dengan kondisi di tiap pulau, karena satu dapur akan melayani satu pulau,” terang dia.

    Selain fokus pada pembangunan dapur baru, lanjut Anindita, SPPG Kepri juga terus memastikan seluruh dapur aktif memenuhi standar higienitas.

    “Hingga saat ini, sebanyak 19 dapur telah memperoleh Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) setelah melalui uji air dan uji sampel makanan, serta inspeksi kelayakan lingkungan,” papar dia.

     

    Ada cerita unik dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tegal. Salah satu dapur penyedia MBG di wilayah Margadana bahkan menerima sejumlah “surat cinta.”

  • KKP perkuat peran P2MKP untuk produktivitas usaha perikanan

    KKP perkuat peran P2MKP untuk produktivitas usaha perikanan

    P2MKP adalah ujung tombak penguatan kapasitas masyarakat kelautan dan perikanan,

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penguatan peran Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) sebagai lembaga pelatihan mandiri yang inovatif demi produktivitas usaha di sektor perikanan.

    “P2MKP adalah ujung tombak penguatan kapasitas masyarakat kelautan dan perikanan,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) KKP I Nyoman Radiarta dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Dia menyampaikan, langkah itu penting untuk mendukung pelaksanaan program peningkatan kompetensi masyarakat kelautan dan perikanan di Tanah Air.

    KKP melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDMKP) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) untuk memperkuat peran P2MKP sebagai mitra strategis penggerak ekonomi biru berbasis masyarakat.

    Mengangkat tema “Optimalisasi Layanan Pusat Pelatihan KP dalam Penetapan dan Klasifikasi P2MKP Menuju Lembaga Pelatihan Masyarakat yang Berdaya Saing”, lanjut Nyoman, forum itu sekaligus menjadi langkah nyata meningkatkan transparansi dan akuntabilitas layanan publik di bidang pelatihan.

    “Melalui forum ini, kita pastikan penetapan dan klasifikasi dilakukan secara objektif dan berbasis kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

    Nyoman mendorong kolaborasi antara P2MKP, satuan pendidikan vokasi, dan dunia usaha agar pelatihan menghasilkan SDM kompeten dan berdaya saing. P2MKP, sambungnya, harus menjadi pusat inovasi dan kewirausahaan yang memperkuat ekonomi biru berkelanjutan.

    Kepala Pusat Pelatihan Kelautan Perikanan KKP Lilly Aprilya Pregiwati menegaskan, penguatan peran P2MKP memiliki dasar hukum kuat melalui Permen KP Nomor 18 Tahun 2024 dan Kepmen KP Nomor 20 Tahun 2025, yang menempatkan layanan penetapan dan klasifikasi P2MKP sebagai bagian dari layanan publik KKP.

    Disebutkan saat ini tercatat terdapat 107 P2MKP aktif di 22 provinsi dan 72 kabupaten/kota, mencakup bidang budidaya, pengolahan, penangkapan, konservasi, handycraft, hingga garam. Total 9.914 masyarakat telah dilatih, 1.255 tersertifikasi, dan 1.593 berhasil mendirikan usaha baru.

    “Dampaknya nyata, keterampilan meningkat, ekonomi keluarga pesisir tumbuh,” ujar Lilly,

    Ia mencontohkan inovasi “Mobile Garam” di Pati dan usaha olahan ikan di Tegal dan Baubau.

    Selain itu, terdapat Istiqomah, alumni P2MKP Bening Jati Anugrah Bogor, kini telah mendirikan lembaga pelatihan sendiri di Aceh Besar dengan level madya dan dua dapur umum untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Ke depan, Pusat Pelatihan KP berkomitmen memperkuat sistem klasifikasi dan monitoring P2MKP melalui reformasi kebijakan, transformasi digital, dan pendampingan kelembagaan agar pelatihan semakin adaptif dan terukur.

    Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan pihaknya terus menggencarkan program peningkatan kompetensi masyarakat untuk mendorong produktivitas dan diversifikasi hasil kelautan dan perikanan.

    Peningkatan kompetensi sekaligus untuk menyukseskan pelaksanaan program ekonomi biru yang berkelanjutan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 4 WN China Jadi Spesialis Bobol Brankas Pabrik di Jateng, Miliaran Rupiah Raib

    4 WN China Jadi Spesialis Bobol Brankas Pabrik di Jateng, Miliaran Rupiah Raib

    Liputan6.com, Jakarta – Polrestabes Semarang mengungkap jaringan pencurian dengan target brankas berisi uang tunai di berbagai kawasan industri Jawa Tengah. Mereka terdiri dari empat warga negara asing (WNA) asal China.

    Warga China ini ditangkap di Kota Tegal. Sebelum ditangkap, mereka sudah berulangkali maling isi brankas dan merugikan sejumlah pabrik di Semarang, Ungaran, dan Klaten dengan total kerugian mencapai miliaran rupiah.

    Penangkapan dilakukan oleh Tim I Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang di Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat.

    Kanit Resmob Polrestabes Semarang, Iptu Arel Dewanta dan timnya membuntuti mereka setelah menerima serangkaian laporan.

    Modus operandi sindikat ini menunjukkan bahwa serangkaian aksi yang dilakukan terencana dengan rapi dan profesional. Menurut Kepala Satreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Chandra Satria, para pelaku masuk Indonesia dengan visa turis dan menggunakan paspor asli.

    “Mereka kemudian melakukan survei lokasi selama empat hari sebelum eksekusi,” kata AKBP Chandra

    Ditambahkan bahwa mereka menargetkan brankas di ruang keuangan pabrik-pabrik. Dari pengakuan awal, kelompok ini telah beraksi minimal di tiga lokasi, sebuah pabrik tekstil di Semarang Raya, fasilitas produksi di Ungaran, serta unit industri di Klaten.

    “Uang hasil curian, diduga telah disalurkan ke jaringan internasional,” katanya.

     

  • KAI Purwokerto siapkan armada hadapi angkutan Natal-Tahun Baru

    KAI Purwokerto siapkan armada hadapi angkutan Natal-Tahun Baru

    Purwokerto (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 5 Purwokerto menyiapkan seluruh armada lokomotif dan kereta dengan kondisi siap operasi guna menghadapi masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Krisbiyantoro di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat, mengatakan KAI Purwokerto telah mempersiapkan 28 lokomotif dan 147 kereta berbagai jenis, mulai kelas eksekutif, ekonomi, hingga kereta pembangkit atau genset.

    “Perawatan rutin, baik bulanan, tiga bulanan, maupun enam bulanan, sudah dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh bagian sarana,” katanya.

    Ia mengatakan semua itu dilakukan untuk memastikan kesiapan armada menghadapi lonjakan penumpang pada masa liburan akhir tahun.

    Dalam hal ini, katanya, perawatan tersebut mencakup pemeriksaan vital pada bagian “rangka bawah” kereta yang meliputi bogie (rangkaian roda) dan laher (bearing).

    “Semua harus dalam kondisi prima untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan penumpang,” katanya.

    Menurut dia, seluruh persiapan sarana di Depo Lokomotif maupun Depo Kereta tersebut ditargetkan rampung pada akhir November 2025.

    “Di akhir November nanti, semua sudah akan selesai, sudah clear untuk perawatan persiapan masa angkutan Natal dan Tahun Baru tersebut,” katanya menegaskan.

    Menurut dia, perawatan terhadap lokomotif dan kereta tersebut tidak hanya untuk menghadapi lonjakan penumpang pada masa liburan akhir tahun, juga untuk mengantisipasi adanya gangguan saat beroperasi.

    Terkait rangkaian KA Purwojaya relasi Gambir-Kroya-Cilacap yang sebelumnya mengalami insiden di Kabupaten Bekasi pada Sabtu (25/10), dia mengatakan kereta keberangkatan awal dari wilayah KAI Purwokerto tersebut akan menjalani perawatan khusus di Balai Yasa Manggarai atau Tegal sesuai dengan kebutuhan teknis.

    Dalam hal ini, kata dia, kereta yang pernah mengalami kejadian kecelakaan tidak bisa lagi menjalani perawatan di Depo kelas Daop.

    “Kami memastikan seluruh proses pemeriksaan dan perawatan berjalan sesuai standar agar kesiapan sarana KAI Daop 5 Purwokerto optimal dalam melayani lonjakan penumpang pada masa libur Natal dan Tahun Baru mendatang,” kata Krisbiyantoro..

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sambutan Hangat Diaspora Indonesia untuk Prabowo Saat Tiba di Gyeongju

    Sambutan Hangat Diaspora Indonesia untuk Prabowo Saat Tiba di Gyeongju

    Bisnis.com, GYEONGJU — Suasana hangat dan penuh antusiasme menyelimuti lobi hotel tempat Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bermalam selama menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Kota Gyeongju, Republik Korea, Kamis (30/10/2025) malam.

    Sejumlah diaspora Indonesia yang tinggal dan bekerja di Republik Korea datang khusus untuk menyambut kedatangan Presiden Prabowo.

    Di antara para diaspora, tampak pula para menteri Kabinet Merah Putih yang lebih dahulu tiba di Gyeongju—antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani—ikut menyambut kehadiran Kepala Negara di lobi hotel.

    Bagi Wilson Purba, seorang editor dan social media specialist di lembaga penyiaran KBS, momen kedatangan Presiden Prabowo ke Republik Korea adalah pengalaman yang sangat membanggakan.

    “Jujur senang banget, karena ini kan APEC jadi momen dari para pemimpin negara untuk bertemu, ya, bahkan gak hanya pemimpin negara tapi juga para pebisnis-pebisnis dari seluruh dunia gitu. Aku harap dengan kehadiran Pak Prabowo ke sini, ini bisa membuka hal baru bagi Indonesia entah itu kerja sama bilateral atau peluang pasar baru,” ujarnya antusias.

    Wilson yang telah 6 bulan bekerja di Seoul juga berharap kunjungan ini bisa menjadi ajang pembelajaran bagi Indonesia. 

    Dia menambahkan, penyelenggaraan APEC di kota kecil seperti Gyeongju menunjukkan kemampuan Republik Korea dalam menggerakkan seluruh warganya untuk mendukung agenda internasional. Wilson pun menitipkan pesan pribadi untuk Presiden Prabowo.

    “Kalau untuk aku sih berharapnya Pak Prabowo bisa membawa Indonesia lagi untuk maju lagi ya. Semoga harapannya dengan 4 tahun lagi Pak Prabowo memimpin Indonesia, ini bisa membuat masyarakat lebih sejahtera,” ujarnya penuh harap.

    Kesan serupa datang dari Muhammad Edi Suswanto, pengusaha kuliner asal Tegal yang telah tujuh tahun membuka usaha bakso di Republik Korea.

    Dia mengaku sangat bangga mendapat kesempatan menyambut langsung Presiden di Gyeongju. 

    “Pertama saya dapat kabar itu sangat speechless. Sungguh sangat kaget dan sangat senang sekali,” ujar Edi dengan mata berbinar.

    Sebagai perwakilan komunitas Pekerja Migran Indonesia (PMI), Edi menilai kebijakan pemerintah saat ini semakin berpihak kepada para pekerja di luar negeri. 

    “Tetap semangat, tetap kerja keras, jangan patah menyerah. Tetap bangga menjadi bangsa Indonesia walaupun di luar negeri,” ucap Edi.

    Dari kalangan militer, tiga perwira TNI yang tengah menempuh pendidikan di Republik Korea turut hadir menyambut Presiden. 

    Kolonel Penerbang Safeano Cahyo Wibowo, Kolonel Infantri Freddino Janen Silalahi, dan Mayor Laut Pelaut Rachmat Fetaro Hia menyatakan rasa bangga mereka.

    “Tentu saja kami merasa senang dan bangga dapat bertatap muka langsung dengan Bapak Presiden Prabowo Subianto. Harapannya, hubungan kerja sama Indonesia dengan Korea yang sudah terjalin dengan baik akan dapat dipertahankan dan ditingkatkan,” tuturnya.

  • Imbas Banjir, Rute TransJ Blok M-Duren Tiga via Bangka Disetop Sementara

    Imbas Banjir, Rute TransJ Blok M-Duren Tiga via Bangka Disetop Sementara

    Jakarta

    Sejumlah rute TransJakarta mengalami gangguan imbas hujan deras dan kemacetan di berbagai wilayah Jakarta malam ini. Gangguan layanan meliputi keterlambatan kedatangan hingga tak beroperasi sementara.

    Informasi ini disampaikan PT TransJakarta melalui akun resminya di X, Kamis (30/10/2025) per pukul 18.54 WIB. Salah satu rute yang terganggu yakni Rute 6W yang melayani Blok M-Duren Tiga via Bangka Raya. Rute ini tak beroperasi sementara.

    “Rute 6W: Blok M – Duren Tiga via Bangka Raya sementara tidak beroperasi melayani pelanggan karena adanya genangan air di sekitar Jl Bangka 1 s/d SMPN 124,” tulisnya.

    Selain itu, ada juga rute yang mengalami keterlambatan. Beberapa di antaranya yakni rute di koridor 4 dan 6.

    Di rute 5M, 6U, 6V, 7B dan 7Q juga mengalami keterlambatan kedatangan. Gangguan disebut lantaran adanya kepadatan lalu lintas di sekitar Tegal Mampang.

    (fca/whn)

  • BPBD Jaksel tangani pohon tumbang akibat hujan

    BPBD Jaksel tangani pohon tumbang akibat hujan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah Jakarta Selatan menangani satu pohon berjenis Angsana setinggi lima meter dengan diameter 15 sentimeter yang tumbang di Jalan Bangka VII, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, akibat hujan pada Rabu (29/10).

    “Pohon tumbang sudah ditangani oleh unsur terkait dan berhasil tuntas dievakuasi. Sejak semalam, akses jalan sudah tidak ada gangguan,” kata Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan Muhammad Nur di Jakarta, Kamis.

    Dia mengatakan seluruh genangan yang terjadi di 35 RT pagi ini juga dinyatakan surut total setelah hujan berintensitas tinggi dengan durasi cukup lama pada Rabu (29/10).

    “Kali Ciliwung, Kali Mampang, Kali Krukut, dan Kali Uangan meluap hingga menyebabkan genangan di lingkungan permukiman warga maupun jalan,” ucap Nur.

    Dia menjelaskan dari 35 RT yang tergenang, hanya ada tiga wilayah yang tinggi muka airnya lebih dari 30 sentimeter (cm), yaitu di Kompleks Polri, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, setinggi 70 cm.

    Kemudian, di Jalan Tegal Parah Selatan, Kelurahan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan dengan ketinggian air 60 cm, serta di Jalan Poncol II, Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak dengan genangan setinggi 40 cm.

    “Genangan sudah mulai perlahan surut pada pukul 02.00 WIB, dan pagi ini dinyatakan sudah kering,” ungkap Nur.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jalur Semarang Tergenang, Kereta dari Cirebon Terpaksa Putar Arah

    Jalur Semarang Tergenang, Kereta dari Cirebon Terpaksa Putar Arah

    Bisnis.com, CIREBON- Perjalanan kereta api dari maupun menuju Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon terhambat akibat luapan air yang terjadi di wilayah kerja Daop 4 Semarang, tepatnya di antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alastua. 

    Genangan air di jalur rel menyebabkan laju kereta api terganggu dan sejumlah perjalanan dialihkan melalui lintas selatan.

    Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin, mengatakan pihaknya segera mengambil langkah darurat agar operasional tidak lumpuh total. 

    Salah satunya dengan mengoperasikan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 untuk memastikan perjalanan tetap bisa berlangsung meski dengan kecepatan terbatas.

    “Langkah ini kami ambil untuk menjaga keselamatan perjalanan KA dan meminimalkan keterlambatan. Sementara jalur utara belum bisa dilalui dengan normal, sebagian perjalanan kami alihkan melalui jalur selatan,” ujar Muhibbuddin, Rabu (29/10/2025).

    Sebanyak delapan rangkaian kereta api yang melintasi jalur utara dialihkan ke jalur selatan, termasuk KA Blambangan, Airlangga, Brantas, Kertajaya, Gumarang, Brawijaya, dan Majapahit. Pengalihan itu membuat lintas Cirebon–Solo menjadi rute alternatif utama hingga kondisi jalur Semarang kembali normal.

    Selain pengalihan jalur, KAI juga menyiapkan transportasi pengganti berupa bus untuk penumpang tujuan wilayah yang terdampak langsung, seperti Tegal, Pekalongan, Weleri, dan Semarang. 

    Dari Stasiun Cirebon Prujakan, tiga perjalanan yang dialihkan ke bus di antaranya KA Brantas dengan 99 penumpang, Kertajaya dengan 59 penumpang, dan Majapahit dengan 107 penumpang.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan ini. Seluruh jajaran KAI terus bekerja agar perjalanan kembali lancar,” tambahnya.

    Muhibbuddin memastikan seluruh tim operasional dan sarana KAI Daop 3 Cirebon berkoordinasi dengan Daop 4 Semarang untuk mempercepat normalisasi jalur yang tergenang. 

    “Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan yang terdampak. Prioritas kami tetap pada keselamatan,” tutupnya.

    KAI menargetkan seluruh perjalanan kembali normal dalam waktu dekat setelah air surut dan jalur dinyatakan aman untuk dilalui.