kab/kota: Tegal

  • Jelang Pelantikan, Bupati dan Wabup Tegal Terpilih Ischak Kholid, Ukur Baju dan Cek Rumah Dinas 

    Jelang Pelantikan, Bupati dan Wabup Tegal Terpilih Ischak Kholid, Ukur Baju dan Cek Rumah Dinas 

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Jelang pelantikan yang rencananya berlangsung pada 6 Februari 2025, Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Tegal terpilih H Ischak Maulana Rohman-Ahmad Kholid mengaku sudah melakukan beberapa persiapan khusus. 

    Adapun persiapan khusus yang dilakukan seperti mengukur baju (fitting baju) untuk pelantikan. 

    Selain itu, mengecek kondisi rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati Tegal yang nantinya akan ditempati setelah resmi dilantik. 

    Informasi tersebut disampaikan H Ischak Maulana Rohman, saat ditemui wartawan setelah menghadiri acara Pisah Sambut Pj Bupati Tegal, di Pendopo Amangkurat, pada Jumat (24/1/2025). 

    Kompak mengenakan setelan kemeja batik dan peci hitam, Ischak-Kholid mengaku sudah siap dan tinggal menunggu waktu pelantikan yang rencananya berlangsung serentak di seluruh Indonesia. 

    “Persiapan khususnya kemarin kami sudah mengukur atau fitting baju untuk pelantikan. Ya paling itu saja persiapan khususnya,” tutur Ischak Maulana Rohman, pada Tribunjateng.com. 

    Selain melakukan fitting baju untuk pelantikan, Ischak Maulana Rohman bersama Ahmad Kholid juga sudah mengecek secara langsung kondisi rumah dinas Bupati maupun Wakil Bupati Tegal. 

    Ischak-Kholid didampingi langsung oleh Pj Bupati Tegal untuk melihat kondisi rumah dinas seperti apa, apakah layak dan nyaman untuk ditempati saat sudah dilantik. 

    Ischak menyebut rumah dinas dalam kondisi layak dan bagus, karena sudah dilakukan perbaikan sehingga siap untuk ditempati. 

    “Ya rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati Tegal sepertinya sudah cukup layak dan bagus untuk ditempati setelah kami resmi dilantik. Ya akan kami tempati,” ungkap Ischak. 

    Sementara terkait pelaksanaan pelantikan, menurut informasi yang Ischak peroleh rencananya berlangsung pada 6 Februari 2025, bertempat di Istana Negara Jakarta dan dilantik langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. 

    Terkait teknis pelaksanaan seperti apa, Ischak mengakui belum ada informasi lebih lanjut dan pihaknya masih menunggu. 

    “Menurut informasi yang kami terima pelantikan rencananya 6 Februari 2025, di Istana Negara Jakarta dan dilantik langsung oleh bapak presiden. Informasinya sebanyak 270 kepala daerah yang akan dilantik,” ungkap Ischak. 

    Tidak jauh berbeda dengan persiapan yang dilakukan Ischak, Wakil Bupati Tegal terpilih Ahmad Kholid juga sudah mengukur baju untuk pelantikan dan persiapan lainnya. 

    Kholid mengatakan persiapan yang berkaitan dengan pelantikan dirinya bersama Ischak semuanya sudah siap. 

    “Sama seperti mas Bupati, persiapan khusus sudah fitting baju dan mengecek rumah dinas yang nantinya akan ditempati. Ya insyaallah semuanya sudah siap,” ujar Kholid. (dta)

  • 11 KA terlambat tiba imbas banjir Grobogan

    11 KA terlambat tiba imbas banjir Grobogan

    Ilustrasi penumpang kereta api (KA). PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta menghadirkan empat perjalanan kereta api (KA) baru pada Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025. (ANTARA/PT KAI Daop 1 Jakarta)

    Daop 1 Jakarta: 11 KA terlambat tiba imbas banjir Grobogan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 24 Januari 2025 – 07:16 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 11 perjalanan kereta api (KA) terlambat di stasiun Daop 1 pada Kamis (23/1) ini imbas banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis menyebutkan KA yang terlambat antara lain KA 77F (Pandalungan) relasi Jember – Gambir yang terlambat 307 menit (sekitar lima jam 11 menit), KA 131 (Dharmawangsa) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen yang terlambat 306 menit, KA 219A (Kertajaya) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen terlambat 302 menit, serta KA 3 (Argo Bromo Anggrek) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir terlambat 301 menit.

    KA lainnya yang juga mengalami keterlambatan kedatangan yakni KA 185B (Blambangan) relasi Ketapang – Pasarsenen yang terlambat 237 menit, KA 129A (Gumarang) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen, (terlambat 145 menit), KA 235 (Airlangga) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen (terlambat 96 menit).

    Lalu, KA 1 (Argo Anggrek) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir (terlambat 95 menit), KA 107 (Jayabaya) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen (terlambat 87 menit), KA 57 (Brawijaya) relasi Malang – Gambir (terlambat 24 menit), serta KA 61 (Sembrani) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir dengan estimasi tiba pukul 23.46 WIB.

    “Saat ini, upaya percepatan perbaikan di lokasi terdampak telah dilakukan oleh tim teknis guna meminimalisir keterlambatan lebih lanjut,” kata Ixfan.

    Selain itu, dia juga mencatat keterlambatan keberangkatan KA dari Stasiun Daop 1 Jakarta yakni KA 62A (Sembrani) relasi Gambir – Surabaya Pasarturi (terlambat 60 menit), KA 4 (Argo Anggrek) relasi Gambir – Surabaya Pasarturi (terlambat 10 menit), KA 112 (Brantas) relasi Pasarsenen – Blitar (terlambat 60 menit).

    Sementara itu, KA 170B (Tegal Bahari) relasi Pasarsenen – Tegal, dibatalkan perjalanannya.

    Sumber : Antara

  • Daop 1 Jakarta catat 11 KA terlambat tiba imbas kasus Grobogan

    Daop 1 Jakarta catat 11 KA terlambat tiba imbas kasus Grobogan

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 11 perjalanan kereta api (KA) terlambat di stasiun Daop 1 pada Kamis (23/1) ini imbas banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis menyebutkan KA yang terlambat antara lain KA 77F (Pandalungan) relasi Jember – Gambir yang terlambat 307 menit (sekitar lima jam 11 menit), KA 131 (Dharmawangsa) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen yang terlambat 306 menit, KA 219A (Kertajaya) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen terlambat 302 menit, serta KA 3 (Argo Bromo Anggrek) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir terlambat 301 menit.

    KA lainnya yang juga mengalami keterlambatan kedatangan yakni KA 185B (Blambangan) relasi Ketapang – Pasarsenen yang terlambat 237 menit, KA 129A (Gumarang) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen, (terlambat 145 menit), KA 235 (Airlangga) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen (terlambat 96 menit).

    Lalu, KA 1 (Argo Anggrek) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir (terlambat 95 menit), KA 107 (Jayabaya) relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen (terlambat 87 menit), KA 57 (Brawijaya) relasi Malang – Gambir (terlambat 24 menit), serta KA 61 (Sembrani) relasi Surabaya Pasarturi – Gambir dengan estimasi tiba pukul 23.46 WIB.

    “Saat ini, upaya percepatan perbaikan di lokasi terdampak telah dilakukan oleh tim teknis guna meminimalisir keterlambatan lebih lanjut,” kata Ixfan.

    Selain itu, dia juga mencatat keterlambatan keberangkatan KA dari Stasiun Daop 1 Jakarta yakni KA 62A (Sembrani) relasi Gambir – Surabaya Pasarturi (terlambat 60 menit), KA 4 (Argo Anggrek) relasi Gambir – Surabaya Pasarturi (terlambat 10 menit), KA 112 (Brantas) relasi Pasarsenen – Blitar (terlambat 60 menit).

    Sementara itu, KA 170B (Tegal Bahari) relasi Pasarsenen – Tegal, dibatalkan perjalanannya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jelang Imlek, perajin dodol keranjang mulai dibanjiri pesanan 

    Jelang Imlek, perajin dodol keranjang mulai dibanjiri pesanan 

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

    Jelang Imlek, perajin dodol keranjang mulai dibanjiri pesanan 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 22 Januari 2025 – 20:06 WIB

    Elshinta.com – Dalam perayaan Tahun Baru Imlek, yang merupakan salah satu perayaan terpenting bagi warga keturunan Tionghoa, terdapat berbagai tradisi dan kebiasaan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Di Indonesia, perayaan ini tidak hanya menjadi momen spiritual tetapi juga sebagai peristiwa budaya yang menguatkan ikatan sosial di antara komunitas Tionghoa.

    Salah satu kota yang dikenal kuat dengan tradisi Imlek-nya adalah Kota Tegal, Jawa Tengah. Di kota ini, terdapat seorang warga keturunan China yang dengan gigih menjaga tradisi Imlek melalui pembuatan kue keranjang atau biasa dikenal dengan dodol keranjang.

    Kue keranjang merupakan salah satu sajian ikonik yang tidak boleh terlewatkan dalam perayaan Imlek. Kue ini terbuat dari bahan dasar tepung ketan yang dicampur dengan gula dan air, kemudian dikukus dalam cetakan khusus. Kue ini memiliki makna simbolis, di mana bentuknya yang bulat melambangkan persatuan dan kesejahteraan. Selain itu, kue keranjang juga dianggap sebagai lambang harapan untuk keberuntungan di tahun yang baru.

    Warga keturunan China di Tegal, bernama Mindayani Wirjono telah menggeluti usaha pembuatan dodol keranjang ini selama lebih dari 30 tahun, Beliau mengaku bahwa menjaga tradisi ini bukan hanya sekadar usaha untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan identitas budaya. 

    “Kue keranjang ini bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan budaya kami. Saya ingin generasi muda tahu dan merasakan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap potong kue keranjang yang kami buat,” ujarnya saat ditemui di kediamannya yang sekaligus berfungsi sebagai tempat usaha.

    Setiap tahunnya, menjelang perayaan Imlek, produsen kue dodol keranjang Sido Makmur, Mindayani Wirjono (82) mengatakan pekan pekan ini mulai menerima pesanan dari konsumen menjelang perayaan Imlek tahun 2025. Dalam seharinya, produksi kue dodol keranjang mencapai dua hingga empat kuintal.

    Mindayani dan keluarganya akan bekerja ekstra keras untuk memproduksi kue keranjang. Proses pembuatan yang memerlukan ketelitian dan kesabaran ini dilakukan secara manual dengan resep turun-temurun. Mindayani menjelaskan bahwa ada beberapa varian kue keranjang yang bisa ditemukan di pasaran, namun ia tetap mempertahankan resep asli yang telah diwariskan oleh nenek moyangnya.

    “Rasa yang autentik adalah yang terpenting. Kami ingin setiap orang yang mencicipi kue keranjang kami merasakan kehangatan dan cinta yang kami tuangkan dalam setiap proses pembuatannya, dan dalam satu hari kita kita produksi 2 hingga 4 kuintal dan pemesanpun datang dari berbagai daerah di luar kota tegal, seperti jakarta, bandung, surabaya, semarang dan kota lain” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Rabu (22/1).

    Tak hanya itu, Mindayani juga mengajak anak-anaknya untuk terlibat dalam proses pembuatan kue keranjang, sebagai upaya untuk meneruskan tradisi ini kepada generasi selanjutnya. Dengan cara ini, ia berharap bahwa tradisi Imlek yang kental di tubuh mereka tidak akan pernah pudar. 

    Putra Windayani, Sumardiono mengungkapkan “Sangat penting bagi kita untuk melibatkan anak-anak dalam budaya kita, sehingga mereka bisa memahami dan menghargai warisan yang telah kita jaga,” jelasnya

    Perayaan Imlek di Kota Tegal juga diwarnai dengan berbagai kegiatan budaya lainnya, seperti pertunjukan lion dance, pemasangan lampion merah, serta ritual sembahyang yang dilakukan di rumah maupun di klenteng. Kegiatan-kegiatan ini semakin memperkuat rasa kebersamaan dan identitas komunitas Tionghoa di Tegal. Selain itu, masyarakat non-Tionghoa juga mulai menunjukkan minat dan partisipasi dalam perayaan ini, yang menunjukkan toleransi dan keragaman budaya di Indonesia.

    Dengan adanya perayaan Imlek dan keberadaan sosok Mindayani tradisi kue keranjang di Kota Tegal tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga menjadi jembatan untuk memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman. Upaya menjaga tradisi ini patut diapresiasi, karena di balik setiap kue keranjang yang dihasilkan, terdapat cerita, harapan, dan spirit kebudayaan yang harus terus dijaga dan dilestarikan.

    Melalui perayaan ini, masyarakat Tegal, khususnya warga keturunan China, tidak hanya merayakan tahun baru, tetapi juga merayakan jati diri dan warisan budaya yang telah membentuk mereka selama berabad-abad. Semangat untuk melestarikan tradisi seperti yang ditunjukkan oleh Bapak Chen menjadi inspirasi bagi banyak orang, tidak hanya dari kalangan Tionghoa, tetapi juga bagi seluruh elemen masyarakat Indonesia, untuk saling menghargai dan merayakan keberagaman budaya yang ada.

    Sumber : Radio Elshinta

  • I Made Agus Tewas Ditikam Gunting setelah Terlibat Kecelakaan, Alami 17 Luka Tusukan – Halaman all

    I Made Agus Tewas Ditikam Gunting setelah Terlibat Kecelakaan, Alami 17 Luka Tusukan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Peristiwa pembunuhan I Made Agus Aditya (26) yang terjadi di Jalan Raya Tojan, Desa Pering, Blahbatuh, Gianyar, Bali, terungkap setelah pihak kepolisian menangkap tiga pelaku utama.

    Made Agus, yang berasal dari Banjar Tengah, Desa Blahbatuh, ditemukan tewas dengan 17 luka tusukan di tubuhnya, termasuk luka fatal di leher.

    Kapolres Gianyar, AKBP Umar, dalam konferensi pers pada Kamis 23/1/2025), menjelaskan, ketiga pelaku utama yang ditangkap adalah I Putu Sudarsana (24) asal Buleleng, serta I Komang Indrajita (27) dan I Made Tole Adnyana (29), keduanya berasal dari Banjar Tojan, Tegal, Desa Pering, Blahbatuh.

    Penyebab dan Motif

    Pembunuhan ini bermula dari kecelakaan serempetan antara pelaku dan korban.

    Setelah insiden tersebut, terjadi adu mulut yang berujung pada perkelahian.

    Dalam keadaan mabuk, salah satu pelaku mengambil gunting dari jok sepeda motor dan menikam Made Agus hingga tewas.

    “Kami amankan sebuah gunting yang digunakan oleh salah satu pelaku yang menghabisi nyawa korban,” terangnya.

    Gunting tersebut diketahui milik I Made Tole, yang mengambilnya tanpa sepengetahuan pemilik tempat kerjanya di Ubud.

    Penemuan Mayat

    Mayat Made Agus ditemukan pada Jumat (17/1/2025) sekira pukul 04:00 WITA oleh I Kadek Suarnata, seorang warga yang melintas setelah membeli nasi campur.

    Ia melihat sepeda motor korban tergeletak di pinggir jalan dan menemukan mayatnya tidak jauh dari lokasi tersebut.

    Setelah penemuan mayat, Polres Gianyar melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap ketiga pelaku di wilayah Blahbatuh dan sekitarnya.

    Kapolres Umar mengungkapkan, pihaknya masih melakukan pendalaman untuk mencari kemungkinan keterlibatan pelaku lain.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 29 Perjalanan Kereta Api Dialihkan Dampak Banjir Grobogan – Page 3

    29 Perjalanan Kereta Api Dialihkan Dampak Banjir Grobogan – Page 3

    Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi pada Senin, 20 Januari 2025 lalu berdampak pada kejadian bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah Jawa Tengah.

    Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng pada Selasa, 21 Januari 2025, sejumlah daerah dilanda bencana banjir dan di antaranya berada di Brebes, Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kendal, Pekalongan, Grobogan, Demak, Banjarnegara, dan Sragen.

     Banjir tersebut merendam ribuan rumah, fasilitas umum rusak, ribuan warga mengungsi, lahan pertanian terendam, dan sebagainya.

    Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengimbau kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya untuk tanggap terhadap bencana. Cuaca ekstrem telah menyebabkan sejumlah wilayah di Jateng dilanda bencana.

    “Sehingga kita harus betul-betul waspada, antisipasi dan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan terhadap kemungkinan terjadi (bencana),” ujar Nana dalam keterangan teetulis pada Selasa, 21 Januari 2024.

    Nana mengimbau kepala daerah di kabupaten kota yang terdampak bencana hidrometeorologi, melakukan koordinasi lintas sektoral.

    “Harus betul-betul mampu berkoordinasi, kolaborasi, bersinergi,” ujarnya.

    Misalnya dalam penanganan banjir dan longsor, lanjut Nana, pemerintah di daerah harus sigap menyiapkan lokasi pengungsian.

    “Kira-kira para pengungsi ini harus kita evakuasi ke mana, ini sudah ada lokasi-lokasi yang sudah kita siapkan,” ujarnya.

     

  • Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 23-25 Januari 2025.

    “Sesuai dengan informasi yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang pagi ini (22/1) disebutkan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.

    Dalam hal ini, kata dia, berdasarkan  analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jateng.

    Selain itu aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Jawa turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Jateng, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng.

    “Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng,” katanya.

    Berdasarkan pantauan analisis dinamika atmosfer tersebut, lanjutnya, beberapa wilayah Jateng yang perlu diwaspadai memiliki potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari Kamis (23/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Demak, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Selanjutnya pada hari Jumat (24/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Boyolali, Jepara, Rembang, Pati, Blora, Grobogan, Kudus, Sragen, Pemalang, Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Kota Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Sementara pada hari Sabtu (25/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kendal, Rembang, Blora, Sragen, Batang, Pemalang, Jepara, Pati, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

    “Kami mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat guna mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” kata Teguh.

  • Korban Tewas Longsor Pekalongan Jadi 21 Orang, 5 Orang Hilang Masih Dicari – Halaman all

    Korban Tewas Longsor Pekalongan Jadi 21 Orang, 5 Orang Hilang Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban meninggal dunia bencana longsor di Desa Kasimpar, Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah, bertambah jadi 21 orang. 

    Hari ini ada empat korban tewas ditemukan atas nama Aisyah (P), Ta’ari (L), Afkar Abiyan (L), dan Ta’di (L). 

    Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono, menjelaskan penemuan pertama atas nama Aisyah. 

    Jenazah Aisyah ditemukan di jarak 4,7 kilometer dari lokasi kejadian bencana (LKB) pada pukul 10.06 WIB.

    Korban kedua atas nama Pak Ta’ari ditemukan di sektor 2, tepatnya di atas rumah perangkat desa setempat pada pukul 10.53 WIB.

    Kemudian pada pukul 12.05 WIB, tim gabungan kembali menemukan seorang balita umur 5 bulan atas nama Afkar Arbiyan. 

    Selanjutnya, tim gabungan mendapatkan laporan dari warga sesosok jasad, setelah diidentifikasi ternyata atas nama Ta’di. 

    Ta’di ditemukan di bawah jembatan putus dan berhasil diidentifikasi pada 18.45 WIB. 

    Lebih lanjut, Budiono mengatakan, saat ini ada lima orang yang masih dalam pencarian. 

    “Dengan ditemukannya 4 korban, jadi hingga hari ini jumlah korban meninggal yang ditemukan total berjumlah 21 orang.”

    “Dan yang masih dalam pencarian sebanyak 5 orang,” kata Budiono, Rabu (22/1/2025), dikutip dari TribunJateng.com.

    300 Personel Polri Dikerahkan

    Kapolda Jateng, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan sebanyak 300 personel diterjunkan untuk membantu proses evakuasi.

    Para personel tersebut terdiri dari Brimob, Samapta Bhayangkara, serta tiga anjing pelacak K9.

    “Kunjungan ini merupakan wujud komitmen Polda Jateng dalam memberikan penanganan cepat atas bencana yang melanda masyarakat,” katanya, Rabu. 

    Proses pencarian terus dilakukan hingga seluruh korban dapat ditemukan.

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, M Afifudin, menyatakan ada lima rescuer yang dikirimkan untuk membantu evakuasi.

    “Kami siap mengirimkan empat hingga lima rescuer yang sudah terlatih dan memiliki fisik kuat. Mereka juga telah mengikuti pelatihan penyelamatan,” terangnya.

    Pihaknya masih menunggu konfirmasi dari BPBD Kabupaten Pekalongan terkait penambahan personel.

    Menurutnya, bencana banjir tidak hanya terjadi di Pekalongan, namun juga wilayah sekitarnya seperti Brebes, Tegal dan Pemalang.

    “Meski banyak wilayah terdampak, Kabupaten Pekalongan menjadi yang paling besar dampaknya,” tukasnya.

    Longsor di Pekalongan mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas seperti dua rumah, dua jembatan hingga tiga akses jalan tertutup.

    Untuk melakukan evakuasi, tim SAR hanya bisa melewati Kali Bening di Banjarnegara.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, meminta tim yang bertugas mewaspadai bencana susulan karena intensitas hujan masih tinggi.

    Ia menambahkan wilayah Pekalongan masih berpotensi hujan selama tiga hari kedepan hingga Kamis (23/1/2025).

    BNPB meminta warga yang tinggal di dekat tebing untuk waspada dan mengecek kondisi tanah secara berkala.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Update Jumlah Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan Mencapai 21 Orang, 

    (Tribunnews.com/Milani) (TribunJateng.com/Indra Dwi) (Kompas.com)

  • Video BPBD Kab Tegal Kirim 5 Rescuer untuk Bantu Evakuasi Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan

    Video BPBD Kab Tegal Kirim 5 Rescuer untuk Bantu Evakuasi Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL –  Berikut ini video BPBD Kab Tegal Kirim 5 Rescuer untuk Bantu Evakuasi Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal siap mengirimkan lima rescuer untuk membantu proses evakuasi korban tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan.

    Proses evakuasi dan pencarian korban bencana longsor di Petungkriyono masih terus berlangsung hingga Rabu (22/1/2025).

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, M Afifudin, mengatakan pihaknya telah berkomunikasi untuk memastikan apakah bantuan rescuer tambahan dibutuhkan di lokasi bencana.

    “Kami siap mengirimkan empat hingga lima rescuer yang sudah terlatih dan memiliki fisik kuat. Mereka juga telah mengikuti pelatihan penyelamatan,” ujar Afifudin kepada Tribunjateng.com.

    Namun, hingga Rabu siang, pihaknya belum menerima respon dari BPBD Kabupaten Pekalongan terkait kebutuhan tim tambahan, sehingga pengiriman rescuer masih menunggu koordinasi lebih lanjut.

    Afifudin menjelaskan, situasi saat ini cukup berat karena beberapa wilayah di Jawa Tengah, seperti Brebes, Tegal, Pemalang, dan Pekalongan, sedang menghadapi bencana banjir dan longsor secara bersamaan.

    “Meski banyak wilayah terdampak, Kabupaten Pekalongan menjadi yang paling besar dampaknya,” tambahnya.

    BPBD Kabupaten Tegal berkomitmen memberikan bantuan maksimal jika koordinasi dengan BPBD Pekalongan sudah terjalin.

    Pihaknya memastikan kesiapan tim rescuer yang akan diterjunkan untuk membantu proses evakuasi korban bencana di Petungkriyono.

  • Integritas Tinggi, Kabupaten Batang Unggul Secara Nasional di SPI 2024

    Integritas Tinggi, Kabupaten Batang Unggul Secara Nasional di SPI 2024

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Pencapaian luar biasa kembali diraih Kabupaten Batang.

    Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan Kabupaten Batang sebagai yang terbaik di tingkat nasional. 

    Keberhasilan ini menjadi bukti nyata keberhasilan kepemimpinan Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, dalam menerapkan pemerintahan yang berintegritas.

    “Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Pemkab Batang dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik,” ujar Lani Dwi Rejeki dalam keterangan rilis seusai launching SPI 2024 di Gedung KPK Jakarta, Rabu (22/1/2025).

    Penilaian SPI 2024 dilakukan dengan meninjau berbagai aspek tata kelola pemerintahan, seperti transparansi, akuntabilitas, hingga pelayanan publik. 

    Kabupaten Batang berhasil unggul atas seluruh kabupaten lainnya di Indonesia berkat penerapan tata kelola yang konsisten dan komprehensif.

    “Prestasi ini memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan mempertahankan standar integritas yang tinggi dalam menjalankan pemerintahan,” tambah Lani.

    Ia juga berharap prestasi ini bisa di pertahankan dan terus ditingkangkan, tidak hanya dalam penilaian tapi dibuktikan dan implementasi secara realita di Pemkab Barang. 

    “Integritas benar-benar di pertahanan terus dan tingkatan terus menerus,” ujarnya.

    Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan memaparkan hasil survei integritas secara nasional.

    “Ada peningkatan skor SPI.”

    “Jadi, kalau sebelumnya kita ada di bawah 70 nasional, sekarang lewat 70,” terangnya.

    Pahala menjelaskan bahwa secara nasional, skor SPI masih berada di kategori kuning atau waspada.

    Menurutnya, masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki.

    “Jadi kira-kira secara nasional, baru ada di tingkat yang kuning bawah,” ujarnya.

    KPK melibatkan 41 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dalam pelaksanaan serta analisis hasil SPI.

    Selain itu, KPK bekerja sama dengan 641 instansi yang terdiri atas 94 kementerian/lembaga, 545 pemerintah daerah, dan 2 BUMN.

    Total responden yang disurvei berjumlah 601.453 orang.

    Proses survei dimulai dari kementerian/lembaga/perangkat daerah mengirimkan data populasi.

    Kemudian dilakukan sampling responden, pengiriman link kuesioner melalui WhatsApp dan email, lalu pengisian kuesioner.

    Dari data yang dipaparkan, kementerian, lembaga nonkementerian, dan pemerintah daerah dibagi menjadi tiga tipe berdasarkan anggaran dan jumlah pegawai: besar, sedang, dan kecil.

    Kategorinya pun dibagi menjadi tiga, yaitu merah (rentan), kuning (waspada), dan hijau (terjaga).

    Meski ada peningkatan skor SPI, KPK menegaskan pentingnya peningkatan terus-menerus dalam integritas nasional.

    Pahala menekankan bahwa kerja sama antara berbagai instansi dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan budaya integritas yang kuat di seluruh Indonesia.

    Dengan adanya survei ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk memperbaiki dan meningkatkan integritas di semua sektor.

    Plt Kepala Inspektorat Kabupaten Batang, Rusmanto menjelaskan bahwa SPI ini menggunakan metode penilaian dari tiga kategori utama, yakni internal, eksternal, dan ahli (expert).

    “Internal diambil dari pegawai Pemkab Batang.”

    “Eksternal melibatkan masyarakat pengguna layanan seperti mereka yang mengurus KTP, KIR, atau membayar pajak dan jurnalis.”

    “Penilaian dilakukan untuk memastikan tidak ada pungli atau pelayanan yang berbelit-belit.”

    “Sedangkan kategori ahli melibatkan pihak-pihak, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, Polres, Ombudsman, BPK, BPKP, pensiunan, wartawan dan LSM atau NGO, advokat, hingga mitra CSR yang bekerja sama dengan Kabupaten Batang,” papar Rusmanto.

    Ia menambahkan bahwa survei ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pelayanan publik, penegakan hukum, tata kelola pemerintahan, proses mutasi, pengangkatan pegawai. 

    Termasuk keteladanan pimpinan, penanganan korupsi, benturan kepentingan, transparansi informasi, akses layanan, nepotisme dan gratifikas hingga transaksi lainnya.

    Rusmanto juga menyebut bahwa SPI pertama kali diadakan pada 2017.

    Meski begitu, Kabupaten Batang baru mencatat prestasi signifikan di tingkat nasional pada 2024.

    “Sebelumnya, kami hanya berada di posisi ketiga terbaik di Jawa Tengah dengan skor 80,88, tetapi belum masuk peringkat nasional.

    Alhamdulillah, tahun ini kami berhasil menjadi yang terbaik secara nasional dengan skor 80,5 dengan kategori tipe kabupaten besar yang memiliki anggaran mencapai Rp1.598 miliar, jumlah pegawai 6.001 orang.”

    “Ini menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan,” ungkapnya.

    Dengan pencapaian ini, Pemkab Batang semakin optimis untuk terus membangun tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel, sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

    Berikut perolehan SPI di Jawa Tengah yakni untuk Kategori Provinsi Tipe Besar: Provinsi Jateng 79,5 (hijau), Kategori Kota Tipe Sedang: Kota Tegal 80,6 (hijau), Kategori Kota Tipe Kecil: Kota Pekalongan 82,3 (hijau) dan Kategori Kabupaten Tipe Besar Kabupaten Batang 80,5 (hijau). (*)