kab/kota: Tegal

  • Pungli dan Perampasan di Jalan Lingkar Utara Lamongan Viral, Dishub Turun Tangan

    Pungli dan Perampasan di Jalan Lingkar Utara Lamongan Viral, Dishub Turun Tangan

    Lamongan (beritajatim.com) – Pungutan liar (pungli) dan aksi perampasan kembali menyeret Jalan Lingkar Utara (JLU) Lamongan ke dalam sorotan publik. Polemik ini mencuat setelah sebuah video keluhan sopir truk terkait penarikan parkir Rp5.000 beredar luas di media sosial.

    Dalam video tersebut, sang sopir memperlihatkan karcis parkir bertuliskan Jalan Lingkar Utara Tengah beserta nominal pungutan. Temuan ini memunculkan pertanyaan besar di kalangan sopir truk yang kerap melintasi JLU mengenai legalitas penarikan parkir tersebut.

    “Kalau resmi, maksudnya benar dikelola, misalnya oleh karang taruna atau desa, ya nggak apa-apa. Tapi kalau tidak resmi itu yang menjadi masalah,” ujar Adim, sopir truk asal Kecamatan Manyar, Gresik, saat ditemui di JLU, Jumat (28/11/2025).

    Meski demikian, Adim mengaku belum pernah mengalami penarikan parkir meskipun ia memarkir truk di tepi jalan untuk beristirahat di lapak pedagang. “Saya dari tadi di sini, tidak ada yang narik parkir,” katanya.

    Hal serupa disampaikan Sandi, sopir truk asal Tegal. Ia menegaskan tidak akan memberikan uang parkir apabila ada pihak yang meminta pungutan. “Kalau ada yang minta-minta gitu, saya tidak akan kasih. Karena saya berhenti cuma mau istirahat sebentar, sama mengurangi panas ban,” ujarnya.

    Selain isu pungli, dua kasus perampasan juga terjadi pada hari yang sama. Dalam kejadian pertama, seorang sopir dirampas ponsel dan uang tunainya saat turun untuk buang air kecil. Kasus kedua menimpa sopir dump truk yang kehilangan uang tunai akibat aksi serupa. Kedua insiden tersebut kini ditangani Polres Lamongan.

    Menanggapi viralnya pungutan parkir di JLU, Kepala Dinas Perhubungan Lamongan, Dianto Hari Wibowo, memastikan pihaknya telah menerjunkan petugas untuk menelusuri informasi tersebut.

    “Tadi malam teman-teman juga sudah saya perintahkan untuk mendalami informasi itu. Ternyata memang ada sebagian pengemudi yang mendapatkan karcis seperti itu. Tapi belum ditemukan siapa yang mengedarkan atau menarik dari truk-truk parkir,” jelas Dianto.

    Sebagai langkah cepat, Dishub Lamongan akan menertibkan pedagang kaki lima di sepanjang JLU yang diduga menjadi pemicu truk berhenti. Ia juga mengimbau para sopir agar tidak berhenti di bahu jalan JLU demi mencegah potensi pungli dan gangguan keamanan.

    “Dengan adanya penarikan parkir ini menjadi pijakan kami untuk kemudian mengimbau tidak parkir di sepanjang JLU. Kita akan lakukan bersama rekan-rekan Satlantas. Kita juga akan koordinasi dengan Satpol PP untuk menertibkan PKL, karena ini yang membuat truk-truk berhenti,” ucapnya.

    Dianto menambahkan bahwa pemerintah daerah tengah mempertimbangkan fasilitas jangka panjang berupa rest area khusus kendaraan besar di sekitar JLU. “Memang kita ini butuh seperti rest area di area-area yang kita lihat perlu. Itu nanti perlu dipikirkan bagaimana sekitaran JLU itu punya rest area untuk istirahat kendaraan besar,” tuturnya.

    Sementara itu, proses penyelidikan kasus perampasan terhadap sopir truk tengah berlangsung di Polres Lamongan. [fak/beq]

  • Investor Ramai-Ramai Relokasi Pabrik, Cek Daftar UMK Jateng 2025

    Investor Ramai-Ramai Relokasi Pabrik, Cek Daftar UMK Jateng 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan menjadikan Provinsi Jawa Tengah sebagai tujuan relokasi pabrik dalam beberapa waktu terakhir. Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Jateng yang lebih murah menjadi salah satu faktor pendorong fenomena tersebut.

    Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sanny Iskandar menjelaskan bahwa relokasi pabrik banyak terjadi di wilayah Jawa Barat, tepatnya koridor industri seperti Bekasi menuju kawasan lain seperti Batang, Jawa Tengah.

    “Jadi ini banyak dipengaruhi selain tadi masalah tinggi rendahnya upah dan khususnya berhubungan dengan produktivitas manusianya,” kata Sanny dalam temu media di kantor DPN Apindo, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2025).

    Selain itu, dia menyebut bahwa kawasan Jawa Tengah, dalam hal ini tenaga kerja setempat, relatif lebih menjamin adanya stabilitas sosial dan politik. Apabila loyalitas karyawan tinggi, Sanny menilai produktivitas perusahaan dapat meningkat.

    Sementara itu, Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) melihat bahwa relokasi ini cenderung dilakukan oleh perusahaan yang mengerjakan produk jenama internasional dan berorientasi ekspor.

    Presiden KSPN Ristadi memaparkan bahwakawasan Jawa Tengah dipilih perusahaan tersebut mengingat upah minimum yang relatif rendah pada kisaran Rp2 juta, kecuali di kawasan pusat seperti Semarang Raya.

    “Pasti pengusaha ini akan mencari upah atau labor cost-nya yang lebih kompetitif, lebih rendah. Dari dulu memang begitu,” kata Ristadi kepada Bisnis, Jumat (21/11/2025).

    Adapun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah berancang-ancang mengumumkan UMK pada 15 Desember 2025, didahului oleh pengumuman upah minimum provinsi (UMP) sepekan sebelumnya.

    Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng Ahmad Aziz menyampaikan bahwa pihaknya tengah menunggu kebijakan resmi pemerintah, kendati draf peraturan pemerintah (PP) baru tentang pengupahan telah mencantumkan tanggal tersebut.

    “Di dalam rancangan RPP, penetapan UMP maupun UMSP itu pada 8 Desember 2025, sementara untuk UMK dan upah minimum sektoral kabupaten/kota [UMSK] pada 15 Desember 2025,” kata Aziz dikutip dari laman Pemprov Jateng, Jumat (21/11/2025).

    Berikut daftar UMK Jateng 2025:

    Kota Semarang: Rp3.454.827
    Kabupaten Demak: Rp2.940.716
    Kabupaten Kendal: Rp2.783.455
    Kabupaten Semarang: Rp2.750.136
    Kabupaten Kudus: Rp2.680.485
    Kabupaten Cilacap: Rp2.640.248
    Kabupaten Jepara: Rp2.610.224
    Kota Pekalongan: Rp2.545.138
    Kabupaten Batang: Rp2.534.383
    Kota Salatiga: Rp2.533.583
    Kabupaten Pekalongan: Rp2.486.653
    Kabupaten Magelang: Rp2.467.488
    Kabupaten Karanganyar: Rp2.437.110
    Kota Surakarta (Solo): Rp2.416.560
    Kabupaten Boyolali: Rp2.396.598
    Kabupaten Klaten: Rp2.389.820
    Kota Tegal: Rp2.376.683
    Kabupaten Sukoharjo: Rp2.359.488
    Kabupaten Banyumas: Rp2.338.410
    Kabupaten Purbalingga: Rp2.338.283
    Kabupaten Tegal: Rp2.333.586
    Kabupaten Pati: Rp2.332.350
    Kabupaten Wonosobo: Rp2.299.521
    Kabupaten Pemalang: Rp2.296.140
    Kota Magelang: Rp2.281.230
    Kabupaten Purworejo: Rp2.265.937
    Kabupaten Kebumen: Rp2.259.873
    Kabupaten Grobogan: Rp2.254.090
    Kabupaten Temanggung: Rp2.246.850
    Kabupaten Brebes: Rp2.239.801
    Kabupaten Blora: Rp2.238.430
    Kabupaten Rembang: Rp2.236.168
    Kabupaten Sragen: Rp2.182.200
    Kabupaten Wonogiri: Rp2.180.587
    Kabupaten Banjarnegara: Rp2.170.475

  • ​KAI Beri Diskon 30 Persen Tiket Nataru, Cek Daftar Keretanya

    ​KAI Beri Diskon 30 Persen Tiket Nataru, Cek Daftar Keretanya

    Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan diskon tarif hingga 30 persen untuk 156 kereta api (KA) reguler selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Program ini diterapkan untuk meningkatkan akses transportasi masyarakat sekaligus mendukung mobilitas dan pergerakan ekonomi di berbagai daerah pada periode libur panjang akhir tahun.

    Selain KA reguler, 26 kereta api tambahan juga ikut memberikan diskon yang sama. Secara total, KAI menyediakan 1.509.080 tiket berpotongan harga untuk keberangkatan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

    “Diskon tiket ini membantu masyarakat merencanakan perjalanan akhir tahun dengan lebih mudah,” ujar Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin seperti dikutip dari MetroTV News Rabu, 27 November 2025.

    Ia berharap potongan harga tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi kereta api, yang pada akhirnya mampu menggerakkan sektor pariwisata, memperkuat ekonomi daerah, serta menunjang berbagai aktivitas masyarakat selama libur panjang.

    “KAI memastikan layanan tetap prima melalui kesiapan prasarana, sarana, dan pengamanan yang terkoordinasi,” tambah Bobby.

    Daftar Lengkap Kereta Api Diskon 30 Persen Nataru 2025/2026

    Berikut daftar lengkap KA Ekonomi Komersial yang menerima diskon tarif 30 persen:

    1. KA Malabar – Bandung–Malang (pp)

    2. KA Mutiara Selatan – Bandung–Surabaya Gubeng (pp)

    3. KA Senja Utama Solo – Solo Balapan–Pasar Senen

    4. KA Fajar Utama Solo – Pasar Senen–Solo Balapan

    5. KA Mataram – Pasar Senen–Solo Balapan (pp)

    6. KA Lodaya – Bandung–Solo Balapan (pp)

    7. KA Sancaka – Yogyakarta–Surabaya Gubeng (pp)

    8. KA Gaya Baru Malam Selatan – Pasar Senen–Surabaya Gubeng (pp)

    9. KA Jayabaya – Pasar Senen–Malang (pp)

    10. KA Harina – Bandung–Surabaya Pasarturi (pp)

    11. KA Bogowonto – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)
     

    12. KA Gajahwong – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)

    13. KA Senja Utama Yogyakarta – Pasar Senen–Yogyakarta (pp)

    14. KA Fajar Utama Yogyakarta – Pasar Senen–Yogyakarta (pp)

    15. KA Sawunggalih – Pasar Senen–Kutoarjo (pp)

    16. KA Gunungjati – Gambir–Cirebon (pp)

    17. KA Cakrabuana – Gambir–Cirebon (pp)

    18. KA Cheribon Fakultatif – Gambir–Cirebon (pp)

    19. KA Pangandaran – Gambir–Banjar (pp)

    20. KA Papandayan – Gambir–Garut (pp)

    21. KA Parahyangan – Gambir–Bandung (pp)

    22. KA Madiun Jaya – Pasar Senen–Madiun (pp)

    23. KA Blambangan Ekspres – Pasar Senen–Ketapang (pp)

    24. KA Singasari – Pasar Senen–Blitar (pp)

    25. KA Brantas – Pasar Senen–Blitar (pp)

    26. KA Ranggajati – Cirebon–Jember (pp)

    27. KA Wijaya Kusuma – Cilacap–Ketapang (pp)

    28. KA Bangunkarta – Pasar Senen–Jombang (pp)

    29. KA Gumarang – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)

    30. KA Dharmawangsa Ekspres – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)

    31. KA Kertanegara – Purwokerto–Malang (pp)

    32. KA Malioboro Ekspres – Purwokerto–Malang (pp)

    33. KA Ciremai – Bandung–Semarang Tawang (pp)

    34. KA Menoreh – Pasar Senen–Semarang Tawang (pp)

    35. KA Tawang Jaya Premium – Pasar Senen–Semarang Tawang (pp)

    36. KA Kamandaka – Cilacap/Purwokerto–Semarang Tawang (pp)

    37. KA Joglosemarkerto – Semarang Tawang–Purwokerto–Solo Balapan (pp)

    38. KA Tegal Bahari – Pasar Senen–Tegal (pp)

    39. KA Mutiara Timur – Surabaya Pasarturi–Ketapang (pp)

    40. KA Kaligung – Cirebon/Brebes/Tegal–Semarang Poncol (pp)

    41. KA Sancaka Utara – Cilacap–Surabaya Pasarturi (pp)

    42. KA Ijen Ekspres – Malang–Ketapang (pp)

    43. KA Majapahit – Pasar Senen–Malang (pp)

    44. KA Logawa – Purwokerto–Ketapang (pp)

    45. KA Jayakarta – Pasar Senen–Surabaya Gubeng (pp)

    46. KA Kertajaya – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)

    47. KA Jaka Tingkir – Pasar Senen–Solo Balapan (pp)

    48. KA Progo – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)

    49. KA Tawang Jaya – Pasar Senen–Semarang Poncol (pp)

    50. KA Ambarawa Ekspres – Semarang Poncol–Surabaya Pasarturi (pp)

    51. KA Matarmaja – Pasar Senen–Malang (pp)

    52. KA Pasundan – Kiaracondong–Surabaya Gubeng (pp)

    53. KA Batavia – Gambir–Solo Balapan (pp)

    54. KA Lodaya Tambahan – Bandung–Solo Balapan (pp)

    55. KA Brantas Tambahan – Pasar Senen–Blitar (pp)

    56. KA Kertajaya Tambahan – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)

    57. KA Tambahan – Pasar Senen–Solo Balapan (pp)

    58. KA Kutojaya Utara – Pasar Senen–Kutoarjo (pp)

    59. KA Kutojaya Selatan Tambahan – Kiaracondong–Kutoarjo (pp)

    60. KA Tambahan – Kiaracondong–Surabaya Gubeng (pp)

    61. KA Tambahan – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)

    62. KA Pangrango – Bogor–Sukabumi (pp)

    63. KA Banyubiru Ekspres – Semarang Tawang–Solo Balapan (pp)

    64. KA Blora Jaya – Semarang Poncol–Cepu (pp)

    65. KA Banyubiru – Semarang Tawang–Solo Balapan (pp)

    66. KA Sribilah Utama – Medan–Rantau Prapat (pp)

    (Sheva Asyraful Fali)

    Jakarta: PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan diskon tarif hingga 30 persen untuk 156 kereta api (KA) reguler selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Program ini diterapkan untuk meningkatkan akses transportasi masyarakat sekaligus mendukung mobilitas dan pergerakan ekonomi di berbagai daerah pada periode libur panjang akhir tahun.
     
    Selain KA reguler, 26 kereta api tambahan juga ikut memberikan diskon yang sama. Secara total, KAI menyediakan 1.509.080 tiket berpotongan harga untuk keberangkatan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.
     
    “Diskon tiket ini membantu masyarakat merencanakan perjalanan akhir tahun dengan lebih mudah,” ujar Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin seperti dikutip dari MetroTV News Rabu, 27 November 2025.

    Ia berharap potongan harga tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi kereta api, yang pada akhirnya mampu menggerakkan sektor pariwisata, memperkuat ekonomi daerah, serta menunjang berbagai aktivitas masyarakat selama libur panjang.
     
    “KAI memastikan layanan tetap prima melalui kesiapan prasarana, sarana, dan pengamanan yang terkoordinasi,” tambah Bobby.
     
    Daftar Lengkap Kereta Api Diskon 30 Persen Nataru 2025/2026
     
    Berikut daftar lengkap KA Ekonomi Komersial yang menerima diskon tarif 30 persen:
     
    1. KA Malabar – Bandung–Malang (pp)
     
    2. KA Mutiara Selatan – Bandung–Surabaya Gubeng (pp)
     
    3. KA Senja Utama Solo – Solo Balapan–Pasar Senen
     
    4. KA Fajar Utama Solo – Pasar Senen–Solo Balapan
     
    5. KA Mataram – Pasar Senen–Solo Balapan (pp)
     
    6. KA Lodaya – Bandung–Solo Balapan (pp)
     
    7. KA Sancaka – Yogyakarta–Surabaya Gubeng (pp)
     
    8. KA Gaya Baru Malam Selatan – Pasar Senen–Surabaya Gubeng (pp)
     
    9. KA Jayabaya – Pasar Senen–Malang (pp)
     
    10. KA Harina – Bandung–Surabaya Pasarturi (pp)
     
    11. KA Bogowonto – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)
     

     
    12. KA Gajahwong – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)
     
    13. KA Senja Utama Yogyakarta – Pasar Senen–Yogyakarta (pp)
     
    14. KA Fajar Utama Yogyakarta – Pasar Senen–Yogyakarta (pp)
     
    15. KA Sawunggalih – Pasar Senen–Kutoarjo (pp)
     
    16. KA Gunungjati – Gambir–Cirebon (pp)
     
    17. KA Cakrabuana – Gambir–Cirebon (pp)
     
    18. KA Cheribon Fakultatif – Gambir–Cirebon (pp)
     
    19. KA Pangandaran – Gambir–Banjar (pp)
     
    20. KA Papandayan – Gambir–Garut (pp)
     
    21. KA Parahyangan – Gambir–Bandung (pp)
     
    22. KA Madiun Jaya – Pasar Senen–Madiun (pp)
     
    23. KA Blambangan Ekspres – Pasar Senen–Ketapang (pp)
     
    24. KA Singasari – Pasar Senen–Blitar (pp)
     
    25. KA Brantas – Pasar Senen–Blitar (pp)
     
    26. KA Ranggajati – Cirebon–Jember (pp)
     
    27. KA Wijaya Kusuma – Cilacap–Ketapang (pp)
     
    28. KA Bangunkarta – Pasar Senen–Jombang (pp)
     
    29. KA Gumarang – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)
     
    30. KA Dharmawangsa Ekspres – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)
     
    31. KA Kertanegara – Purwokerto–Malang (pp)
     
    32. KA Malioboro Ekspres – Purwokerto–Malang (pp)
     
    33. KA Ciremai – Bandung–Semarang Tawang (pp)
     
    34. KA Menoreh – Pasar Senen–Semarang Tawang (pp)
     
    35. KA Tawang Jaya Premium – Pasar Senen–Semarang Tawang (pp)
     
    36. KA Kamandaka – Cilacap/Purwokerto–Semarang Tawang (pp)
     
    37. KA Joglosemarkerto – Semarang Tawang–Purwokerto–Solo Balapan (pp)
     
    38. KA Tegal Bahari – Pasar Senen–Tegal (pp)
     
    39. KA Mutiara Timur – Surabaya Pasarturi–Ketapang (pp)
     
    40. KA Kaligung – Cirebon/Brebes/Tegal–Semarang Poncol (pp)
     
    41. KA Sancaka Utara – Cilacap–Surabaya Pasarturi (pp)
     
    42. KA Ijen Ekspres – Malang–Ketapang (pp)
     
    43. KA Majapahit – Pasar Senen–Malang (pp)
     
    44. KA Logawa – Purwokerto–Ketapang (pp)
     
    45. KA Jayakarta – Pasar Senen–Surabaya Gubeng (pp)
     
    46. KA Kertajaya – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)
     
    47. KA Jaka Tingkir – Pasar Senen–Solo Balapan (pp)
     
    48. KA Progo – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)
     
    49. KA Tawang Jaya – Pasar Senen–Semarang Poncol (pp)
     
    50. KA Ambarawa Ekspres – Semarang Poncol–Surabaya Pasarturi (pp)
     
    51. KA Matarmaja – Pasar Senen–Malang (pp)
     
    52. KA Pasundan – Kiaracondong–Surabaya Gubeng (pp)
     
    53. KA Batavia – Gambir–Solo Balapan (pp)
     
    54. KA Lodaya Tambahan – Bandung–Solo Balapan (pp)
     
    55. KA Brantas Tambahan – Pasar Senen–Blitar (pp)
     
    56. KA Kertajaya Tambahan – Pasar Senen–Surabaya Pasarturi (pp)
     
    57. KA Tambahan – Pasar Senen–Solo Balapan (pp)
     
    58. KA Kutojaya Utara – Pasar Senen–Kutoarjo (pp)
     
    59. KA Kutojaya Selatan Tambahan – Kiaracondong–Kutoarjo (pp)
     
    60. KA Tambahan – Kiaracondong–Surabaya Gubeng (pp)
     
    61. KA Tambahan – Pasar Senen–Lempuyangan (pp)
     
    62. KA Pangrango – Bogor–Sukabumi (pp)
     
    63. KA Banyubiru Ekspres – Semarang Tawang–Solo Balapan (pp)
     
    64. KA Blora Jaya – Semarang Poncol–Cepu (pp)
     
    65. KA Banyubiru – Semarang Tawang–Solo Balapan (pp)
     
    66. KA Sribilah Utama – Medan–Rantau Prapat (pp)
     
    (Sheva Asyraful Fali)

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 November 2025

    Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan Regional 25 November 2025

    Sebelum Guru SD Tegal Tewas di Hutan Brebes: Pamit Cari Penumpang hingga Mobil Masuk Hutan
    Penulis

    BREBES, KOMPAS.com
    – Kasus kematian Kusyanto (46), seorang guru SD yang juga bekerja sebagai pengemudi taksi online masih diselidiki.
    Namun, ada dugaan ia menjadi korban pembunuhan dan
    perampokan
    . Jasadnya ditemukan oleh warga tergeletak di hutan Jati Songgom,
    Brebes
    , Jawa Tengah. Sementara, barang dan mobilnya diduga ikut hilang.
    Selain menjadi guru, Kusyanto juga dikenal sebagai pengemudi
    taksi online
    . Pada Minggu (23/11/2025), ia pamit bekerja mencari penumpang.
    Mobil Honda Brio yang ia gunakan kini hilang dan diduga dibawa kabur pelaku.
    “Iya, jadi sopir online,” kata Iva, salah satu kerabat korban, saat ditemui di rumah duka di Desa Tegalwangi, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Selasa (25/11/2025).
    Menurut Iva, sehari-hari Kusyanto bekerja sebagai guru sekolah dasar (SD) di Kota Tegal, sementara pekerjaan sopir online dilakukan sebagai sambilan.
    Kematian Kusyanto juga menjadi perhatian Pemkot Tegal. Wali Kota
    Tegal
    Dedy Yon Supriyono dan Sekda Agus Dwi Sulistyantono datang ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya
    Kustiyanto
    pada Selasa (25/11/2025).
    Menurut Wali Kota, korban merupakan sosok guru terbaik. “Beliau dan istrinya adalah guru terbaik kami,” ujar Dedy Yon.
    Ia berharap pelaku segera ditangkap. “Ada indikasi pembunuhan. Mobilnya diambil, dompet dan handphonenya juga diambil,” tambahnya.
    Sebelum Kustiyanto ditemukan, ada warga yang melihat mobil warna abu-abu masuk ke lokasi.
    Penemuan jasad pertama kali dilaporkan oleh Ahmad Sobari alias Baron (42), warga setempat.

    Sebelum penemuan jasad, Baron menyebutkan, ada warga yang melihat sebuah mobil warna abu-abu masuk ke kawasan hutan jati menuju bekas tempat penimbunan kayu (TPK) pada Minggu (23/11/2025) sekitar pukul 20.00.
    Tiga menit kemudian, mobil itu keluar. Setelah menerima laporan dari warga, Baron kemudian menghubungi pihak Perhutani dengan kecurigaan bahwa mobil tersebut adalah milik kawanan pencuri kayu.
    “Ada warga melihat mobil warna abu-abu masuk kawasan hutan dengan kecepatan tinggi menuju bekas TPK Songgom. Kejadiannya pas hujan deras sekitar pukul 20.00 habis isya. Tiga menit kemudian, mobil itu keluar hutan dan pergi,” ungkap Baron.
    Namun, keesokan harinya, seorang warga yang sedang membersihkan rumput melaporkan penemuan jasad laki-laki di bekas TPK Songgom.
    Baron kemudian melaporkan temuan tersebut kepada pihak kepolisian. “Saya langsung lapor polisi dan aparat desa,” tambah Baron.
    Identitas dari jasad tersebut kemudian diketahui Kusyanto, yang berasal dari Tegal.
    Kanit Reskrim Polsek Songgom, Ipda Mashudi, mengonfirmasi bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban diduga dibunuh.
    Sebab, pada tubuh korban ditemukan luka memar di belakang kepala.
    “Sepertinya dibunuh. Ada bekas luka memar di belakang kepala,” kata Mashudi saat dikonfirmasi wartawan pada Senin.
    Sampai saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi jenazah Kusyanto.
    Kepala Seksi Humas Polres Brebes, Iptu Indra Prasetyo, menyatakan meskipun ditemukan luka memar di bagian belakang kepala korban, penyebab pasti kematiannya belum dapat diungkapkan.
    Korban telah diotopsi Tim Labfor Polda Jateng bersama tim dari RSUD Brebes.
    “Saat ini kami menunggu hasil otopsi karena kemarin sore sudah dilakukan otopsi dan masih nunggu hasilnya. Kalau luka memang ada titik memar, tapi untuk penyebab kematian sendiri masih harus menunggu hasil otopsi,” kata Indra kepada wartawan pada Selasa (25/11/2025).
    Indra menambahkan bahwa proses hukum kasus ini telah meningkat dari status penyelidikan menjadi penyidikan.
    “Saat ini sudah naik ke tahap penyidikan,” imbuhnya.
    (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Mushoddiq Bangkit Usai Tertipu Kripto, Berjualan Majalah Anak di Halte
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Cerita Mushoddiq Bangkit Usai Tertipu Kripto, Berjualan Majalah Anak di Halte Megapolitan 25 November 2025

    Cerita Mushoddiq Bangkit Usai Tertipu Kripto, Berjualan Majalah Anak di Halte
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Mushoddiq (65), pria yang berjualan majalah anak, di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, berbagi cerita soal jatuh bangun mencari nafkah di usia yang tak lagi muda.
    Ia merupakan seorang
    pensiunan guru
    sejarah dari satu sekolah negeri di Jakarta pada 2016.
    Usai pensiun sembilan tahun lalu, bapak dua anak itu masih ingin bekerja kembali untuk mengisi waktu.
    Mushoddiq
    lantas melamar kerja di sejumlah perusahaan bagi warga lansia.
    “Waktu itu dapat. Jadi posisinya sebagai marketing untuk kredit PNS dan pensiunan di salah satu bank swasta,” ujar Mushoddiq saat dijumpai
    Kompas.com
    di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (25/11/2025).
    Awalnya, pekerjaan berjalan lancar dan menguntungkan. Namun, setelah berjalan selama tiga tahun lebih, posisinya sebagai marketing terdampak pandemi Covid-19.
    Saat itu, bisnis kredit perbankan pun ikut berhenti.
    Mushoddiq lantas kehilangan pekerjaan dan beristirahat saat pandemi.
    Di saat masa-masa istirahat itulah, ada sejumlah pihak yang menawarkan investasi kripto kepadanya.
    Tergiur untuk mencoba, Mushoddiq pun menginvestasikan tabungan pensiun dan pendapatan dari pekerjaan marketing untuk kripto.
    “Tapi ternyata, (perusahaan tempat investasi) tidak terdaftar. Ternyata odong-odong. Habislah itu (modal yang disetorkan),” katanya.
    “Jujur saya memang kurang paham. Memang diperlukan yang ahli untuk urusan investasi kripto. Sementara kan saya lulusan S1 jurusan sejarah, sudah lama pula, zaman purbakala,” ujar Mushoddiq sambil berseloroh.
    Setelah peristiwa penipuan itu, ia mengaku keuangan keluarganya sempat jatuh.
    Sehingga Mushoddiq harus kembali mencari pekerjaan untuk membiayai hidup.
    Ia sempat menjalani sejumlah pekerjaan sebelum akhirnya memutuskan berjualan koran dan majalah.
    Mushoddiq mengungkapkan, ia awalnya tertarik membuka lapak koran dan majalah lantaran sering melihat orang lain yang juga melakukan hal serupa di halte Transjakarta.
    Selain itu, ia juga seorang yang gemar membaca sejak kecil.
    “Saya sejak SMP tahun 1970-an sudah baca Harian Kompas. Kalau adik-adik saya baca Bobo. Jadi memang tidak asing dengan koran dan majalah anak,” tuturnya.
    Mushoddiq yang punya latar pendidikan S2 manajemen mencoba mengemas lapaknya dengan lebih profesional.
    Awalnya, untuk membuka lapak Mushoddiq mengeluarkan uang Rp 400.000. Modal itu ia belikan perlengkapan untuk berjualan.
    Khusus untuk lapak berwarna biru tempat menggelar dagangan diberikan oleh pihak Kompas.
    Setiap hari, Mushoddiq berpakaian kemeja rapi saat berangkat dari rumahnya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
    Setelah sampai Halte Transjakarta Bundaran HI sekitar pukul 06.45 WIB, dia segera membuka lapak dan menata dagangannya.
     “Buka dari jam 07.00-12.00 WIB, Senin sampai Jumat. Kalau ada pesanan majalan Bobo dari pelanggan, saya buka lagi lapaknya sore pas jam warga pulang kerja. Jadi warga yang memesan bisa ambil di lapak saya di halte ini,” tuturnya.
    Di lapaknya, tertulis harga masing-masing majalah dan koran yang dijual. Pembayaran bisa dilakukan dengan tunai (cash) atau transfer.
    Selain itu, untuk penjualan majalah Bobo, Mushoddiq mencetak kartu informasi khusus.
    Kartu itu berisi informasi seputar majalah Bobo edisi khusus yang sudah terbit, dilengkapi cara pemesanan, nomor telepon dan nomor rekening Mushoddiq untuk pembayaran secara online.
    “Langsung saya kasih kartunya kepada warga yang terlihat tertarik untuk beli majalahnya. Jadi mereka bisa akses informasi bagaimana cara belinya meski tidak membeli on the spot ya,” tuturnya.
    Saat ditanya soal sosoknya yang kini dikenal luas oleh warganet, Mushoddiq mengaku senang.
    Ia mengatakan, putranya memberitahu bahwa ia saat ini sedang
    viral di media sosial
    .
    “Alhamdulillah ya. Jadi banyak yang lebih tahu, banyak yang beli dagangan saya. Alhamdulillah ada peningkatan omzet saya,” tutur Mushoddiq.
    Murid-murid yang dulu pernah diasuhnya di sekolah pun banyak yang mengingat dan datang mengunjungi lapaknya.
    Ia pun berterima kasih kepada salah seorang gen Z yang membuatkan video dan mengunggahnya di media sosial.
    Berkat video itu, Mushoddiq dikenal luas sebagai pensiunan guru sejarah yang menjual majalah dan koran di Halte Transjakarta.
    Kini pendapatannya pun mengalami kenaikan dari yang sebelumnya ratusan ribu menjadi menyentuh angka jutaan rupiah dari
    berjualan majalah
    dan koran.
    Dari penghasilan itu, ia mengaku bisa menyambung biaya hidup sehari-hari.
    “Cukup untuk biaya sehari-hari. Namanya kita kan usaha. Ada motivasi the power of kepepet. Menurut saya, lansia masih bisa bekerja, berkarya. Ini juga untuk motivasi lansia lainnya yang senasib dengan saya,” tutur Mushoddiq.
    Menurut Mushoddiq, dia sudah tujuh bulan ini berjualan majalah anak dan koran di Halte Transjakarta Bundaran HI.
    Sebelumnya, sekitar tujuh bulan ia berjualan di Halte Tegal Mampang, Jakarta Selatan.
    Saat mengawali usahanya, ia baru berjualan Harian Kompas, The Jakarta Post dan tabloid otomotif.
    Ia kemudian ditawari untuk berjualan majalah Bobo.
    “Alhamdulillah Bobo paling laris. Seminggu bisa 100 eksemplar. Apalagi kalau ada yang edisi khusus, banyak sekali yang cari. Bisa 100 lebih terjual per Minggu,” kata Mushoddiq.
    Ia bilang, pelanggan majalah Bobo yang dijualnya berasal dari kalangan ibu-ibu muda, bapak-bapak muda hingga anak muda yang ingin bernostalgia dengan majalah tersebut.
    Para pelanggan itu juga mencari majalah Bobo untuk anak-anak mereka.
    Sementara itu untuk koran lebih banyak dicari oleh karyawan swasta, eksekutif muda hingga lansia yang masih ingin membaca berita surat kabar.
    Mushoddiq sangat senang karena masih banyak warga yang mau membaca koran dan majalah.
    Selain itu, pelanggan yang bertukar cerita dengannya saat membeli majalah Bobo edisi khusus juga membuatnya terharu.
    “Ada yang terlihat senang sekali saat cerita dulu saya baca ini saat kecil, isinya ini-ini. Saya ikut senang karena bisa membantu orang bernostalgia,” ungkap Mushoddiq.
    “Tapi ada sedihnya juga, kalau pelajar jarang sekali yang berminat baca. Sudah lebih banyak akses handphone saja,” lanjutnya ketika ditanya apakah ada kalangan pelajar yang membeli koran dan majalah dagangannya.
    Mushoddiq berpesan kepada generasi Z agar tetap mau banyak membaca dan belajar dari berbagai sumber.
    Terutama di tengah perkembangan digital yang semakin pesat.
    “Gen Z teruslah membaca, karena dengan baca kita jadi cerdas. Yang paling penting kita bisa membedakan mana informasi hoaks, mana yang bukan,” tutur mantan guru SMPN 74, Rawamangun, Jakarta Timur itu.
    Ia pun menitipkan pesan, bagi warga yang ingin membeli koran atau majalah untuk referensi berita sehari-hari bisa datang ke lapaknya yang berada di Halte Transjakarta Bundaran HI.
    Selain itu, warga juga bisa memesan lewat nomor WhatsApp 085 813 888 000.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Duka Hari Guru, Seorang Guru SD Ditemukan Tewas Penuh Luka di Tengah Hutan

    Duka Hari Guru, Seorang Guru SD Ditemukan Tewas Penuh Luka di Tengah Hutan

    Liputan6.com, Jakarta Kusyanto, guru SDN Kalinyamat 3 Kota Tegal, Jawa Tengah, ditemukan tewas mengenaskan dengan tubuh penuh luka di tengah hutan Desa Songgom, Kabupaten Brebes. Kasus ini menjadi kabar duka di tengah peringatan Hari Guru, Selasa (25/11/2025).

    “Kondisi korban terdapat luka memar di bagian kepala dan luka lecet di bagian tangan. Namun untuk dugaan (pembunuhan), masih dalam penyelidikan,” kata Kasi Humas Polres Brebes Iptu Indra Prasetyo. Dikutip dari SCTV.

    Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang sedang mencari rumput.

    Selain guru, korban yang merupakan warga Kelurahan Keturen, Tegal Selatan itu juga berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol).

    Polisi telah melakukan olah TKP. Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSUD Brebes untuk diautopsi dan diserahkan kepada keluarga.

    Di momen hari guru 25 November ini, para murid dan rekan-rekan korban sesama guru, berharap polisi segera menangkap pelaku yang terlibat tewasnya korban.

    “Hari ini juga kebetulan diperingatan hari guru, yang harusnya kita bisa bersama-sama. Cuma dengan ada kejadian seperti ini, kita sangat shock. Berharap semua kasusnya diungkap dengan benar, pelakunya dan tersangkanya cepat tertangkap,” kata rekan korban yang juga seorang guru, Afi.

    Korban diketahui guru kelas 2 di SDN Kalinyamat 3 Kota Tegal. Di mata rekan seprofesi, Kusyanto dikenal rajin dan selalu taat aturan.

    “Terus mengajar sesuai dengan kompetensinya. Ya cukup baik, ramah dan sering komunikasi juga Pak,” ucap Afi.

    Korban diketahui terakhir mengajar pada hari Sabtu lalu. Saat itu kondisi korban juga sehat.

  • Kampung Bilik Bakal Jadi TPU, Warga Tolak Disebut "Liar" dan Minta Jaminan Nasib
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        25 November 2025

    Kampung Bilik Bakal Jadi TPU, Warga Tolak Disebut "Liar" dan Minta Jaminan Nasib Megapolitan 25 November 2025

    Kampung Bilik Bakal Jadi TPU, Warga Tolak Disebut “Liar” dan Minta Jaminan Nasib
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Rencana Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat membangun lahan pemakaman (TPU) baru di kawasan Pegadungan dan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, menuai polemik dari warga sekitar.
    Keberatan warga muncul karena undangan sosialisasi dari pemerintah dinilai menyinggung dan menyebut mereka sebagai “penghuni liar”.
    Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat, Dirja Kusumah, menjelaskan rencana itu masih dalam tahap sosialisasi kepada warga.
    “Saat ini dalam tahap sosialisasi. Letaknya itu nanti di sebelah
    TPU Tegal Alur
    . Akses masuknya juga sama jalannya, di sebelah TPU Tegal Alur,” kata Dirja saat dikonfirmasi, Senin (24/11/2025).
    Dirja menambahkan, sosialisasi dilakukan karena banyaknya bangunan semi permanen yang berdiri di atas lahan yang merupakan aset Pemda DKI Jakarta.
    “Kurang lebih 65 hektar, tapi kan itu lahannya itu masih banyak bangunan-bangunan liar, jadi kami sosialisasikan dulu gitu untuk akan adanya TPU ini nanti ke warga-warga yang ada di sana,” ujarnya.
    Meski begitu, undangan sosialisasi memunculkan protes karena dinilai menyinggung status warga. Budi (46), salah satu warga RT 02 RW 07 yang tinggal di lokasi selama 25 tahun, menegaskan keberadaan warga diakui secara administratif, dibuktikan dengan KTP dan partisipasi dalam Pemilu.
    “Kami menolak dong (disebut liar). Nyoblos juga nyoblos. KTP pun sama, DPR RI, sampai ke Gubernur, sampai ke Presiden nih, punya hak pilih,” ujar Budi.
    Ia juga menyoroti adanya papan nomor rumah resmi dari RT dan RW di rumahnya.
    “Nah ini aja kan ada ini (nomor rumah), resmi, artinya kan kami terdata, enggak liar, enggak,” ucap Budi.
    Lusi (42), warga lainnya, juga merasa sakit hati saat menerima undangan dari kelurahan yang menuliskan “penghuni dan bangunan liar”.
    “Kemarin kan ada kami dapat (undangan) ini dari mereka, dari pihak tim lurah. Di undangannya itu mengatasnamakan penghuni dan bangunan liar. Itu yang saya tangkap. Sadis, kan?” kata Lusi.
    Akibat polemik tersebut, warga menunda penyerahan data kependudukan untuk pendataan warga terdampak. Budi menjelaskan, penyerahan data akan dianggap sebagai persetujuan untuk pindah, padahal belum ada kesepakatan resmi terkait relokasi.
    “Sementara ini kita masih menunda dulu penyerahan data warga. Menolak kan kalau bahasa mereka penolakan, kan, kita tunda. Sebelum adanya kejelasan tadi,” ungkap Budi.
    Warga menegaskan mendukung pembangunan TPU, tetapi meminta kepastian tertulis terkait hak mereka sebelum penggusuran dilakukan.
    “Kami sebagai warga negara, intinya kami siap mengikuti peraturan pemerintah. Tapi terkadang peraturan pemerintah itu kan apakah memang benar-benar berpihak kepada rakyat? Kalau masih ada nuansa yang belum jelas, sementara ini kita masih menolak, atau menunda,” ujar Budi.
    Namun, ia menyayangkan mekanisme sosialisasi yang dinilai tidak transparan dan terkesan terburu-buru. Warga hanya menuntut adanya perjanjian tertulis yang akan menjamin hak-hak mereka sebelum eksekusi lahan dilakukan.
    Meskipun menolak penggusuran terburu-buru, warga memahami minimnya lahan makam di Jakarta Barat dan mendukung pembangunan TPU.
    “Kami juga mendukung setiap warga masyarakat yang ketika sudah meninggal itu perlu diurus, gitu, ya, dengan adanya pembangunan TPU. Ya, kita sepakat, kami mendukung itu,” jelas Budi.
    Namun, Budi menegaskan bahwa hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk mengabaikan kebutuhan warga yang masih hidup.
    “Tapi alangkah baiknya juga nih warga juga yang masih punya nyawa nih harus diurus juga, diperhatikan juga. Harapannya, ya, kami minta solusi yang terbaik aja lah. Jangan cuma hanya sekadar wacana aja,” lanjutnya.
    Lusi menambahkan, lahan TPU Tegal Alur yang jaraknya sekitar 300 meter dari permukiman masih luas, sehingga penggusuran seharusnya tidak dilakukan terburu-buru.
    “Kalau genting kayaknya enggak. TPU Tegal Alur aja masih luas banget kan? Ya mending rapiin di sana kalau mau cepet, enggak usah buru-buru menggusur warga,” ujarnya.
    Budi juga menyoroti adanya dualisme kepemilikan lahan. Pemda mengklaim lahan seluas 65 hektar sebagai aset yang diserahkan oleh PT Duta Pertiwi, namun di lokasi terdapat plang yang menunjukkan lahan atas nama RH Soedirdjo seluas 300 hektar.
    “Jadi, kan masih ada dualisme yang belum jelas, ini memang sebenarnya tanah punya siapa?” ujar Budi.
    Pantauan
    Kompas.com
    menunjukkan dua plang kepemilikan lahan di area depan perkampungan.
    Satu berisi klaim individu atas nama RH Soedirdjo berdasarkan HGU No.1/Kamal, dan satu lagi berwarna hijau berisi informasi bahwa area tersebut merupakan aset Pemprov DKI Jakarta.
    “Tanah Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Cq. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota,” tulis plang tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Kampung Bilik Tak Tolak Penggusuran: Kami Siap Pindah Asal Ada Solusi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Warga Kampung Bilik Tak Tolak Penggusuran: Kami Siap Pindah Asal Ada Solusi Megapolitan 24 November 2025

    Warga Kampung Bilik Tak Tolak Penggusuran: Kami Siap Pindah Asal Ada Solusi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Warga Kampung Bilik RW 07 Kamal, Kalideres, Jakarta Barat mengaku tidak menolak penggusuran untuk pembangunan Taman Pemakaman Umum (TPU).
    Salah satu warga RT 02 RW 07, Budi (46) menyatakan siap pindah asalkan Pemerintah Provinsi Jakarta memberikan solusi. 
    “Kita sebagai warga negara, intinya kita siap mengikuti peraturan pemerintah. Tapi terkadang peraturan pemerintah itu kan apakah memang benar-benar berpihak kepada rakyat? Kalau masih ada nuansa yang belum jelas, sementara ini kita masih menolak, atau menunda,” ujar Budi saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (24/11/2025).
    Budi menyayangkan mekanisme sosialisasi yang dinilai tidak transparan dan terkesan terburu-buru. Akhirnya, warga sepakat untuk tidak menyerahkan data diri kepada tim kelurahan.
    “Jadi ya sekarang kalau nyerahin data jadi persetujuan kan, jadi itu penolakan kita lah, menurut saya itu terlalu terburu-buru, padahal buat relokasinya aja belum ada belum jelas,” ucapnya.
    Warga pun menuntut adanya perjanjian tertulis yang menjamin hak-hak mereka sebelum eksekusi lahan dilakukan.
    “Kita menyerahkan data itu belum siap untuk hari ini sebelum ada kejelasan. Tapi dengan ketentuan yang jelas, ada hitam di atas putihnya. Mekanismenya seperti apa, baru kita mau,” tegasnya.
    Kekhawatiran warga disebabkan adanya pernyataan yang tidak konsisten dalam rapat sosialisasi, Senin (17/11/2025).
    Menurutnya, awalnya Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman sempat memberikan solusi relokasi ke rumah permukiman.
    Namun Pemkot Jakarta Barat malah mengarahkan untuk pindah ke rumah susun.
    “Awalnya itu ada Ibu Kepala Dinas yang menawarkan rumah pemukiman. Tapi saya mempertanyakan itu, tiba-tiba di-cut sama Pak Sekjen Wali Kota, diarahkan ke rumah susun (Rusun). Kesannya dipaksa,” ungkapnya.
    Karena ketidakjelasan itulah, warga memilih bertahan sampai mendapatkan solusi.
    “Kita mintanya ya solusinya tuh apa sih? Kita mau dipindahkan ke mana? Fokus kita ke sana sekarang ini,” sambungnya.
    Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat telah memulai proses sosialisasi pembuatan lahan pemakaman baru di Pegadungan dan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
    Lahan tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk membuka Taman Pemakaman Umum (TPU) Pegadungan.
    Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusumah menyebut saat ini pihaknya masih dalam proses sosialisasi kepada warga.
    “Saat ini dalam tahap sosialisasi. Letaknya itu nanti di sebelah TPU Tegal Alur. Akses masuknya juga sama jalannya, di sebelah TPU Tegal Alur,” kata Dirja saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (24/11/2025).
    Sosialisasi digelar di Kantor Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (17/11/2025).
    Menurut Dirja, sosialisasi itu dilakukan karena banyaknya bangunan semi permanen yang berdiri di atas lahan yang merupakan aset Pemda DKI Jakarta.
    “Kurang lebih 65 hektar, tapi kan itu lahannya itu masih banyak bangunan-bangunan liar, jadi kami sosialisasikan dulu gitu untuk akan adanya TPU ini nanti ke warga-warga yang ada di sana,” kata Dirja.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Kampung Bilik Tak Tolak Penggusuran: Kami Siap Pindah Asal Ada Solusi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Digusur demi Bangun Makam, Warga Kampung Bilik: Mayat Diurus, yang Hidup Jangan Ditelantarkan Megapolitan 24 November 2025

    Digusur demi Bangun Makam, Warga Kampung Bilik: Mayat Diurus, yang Hidup Jangan Ditelantarkan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Rencana Pemerintah Kota Jakarta Barat menggusur permukiman warga di
    Kampung Bilik
    , Kamal, Kalideres, untuk pembangunan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dinilai warga sebagai ironi.
    Di satu sisi, mereka memahami kebutuhan lahan pemakaman yang mendesak, tetapi di sisi lain mereka merasa hak tempat tinggal yang layak juga harus dipertimbangkan.
    Budi (46), tokoh warga RT 02 RW 07, mengaku memahami persoalan keterbatasan lahan makam di wilayah Jakarta Barat.
    “Kami juga mendukung setiap warga masyarakat yang ketika sudah meninggal itu perlu diurus, gitu, ya, dengan adanya pembangunan TPU. Ya, kami sepakat, kita mendukung itu,” ujar Budi saat ditemui di lokasi, Senin.
    Namun, menurut Budi, kebutuhan tersebut tidak bisa menjadi pembenaran untuk menggusur warga tanpa solusi yang jelas. Pasalnya, kata Budi, mereka yang masih hidup juga membutuhkan tempat tinggal yang layak untuk dihuni.
    “Tapi alangkah baiknya juga nih warga juga yang masih punya nyawa nih harus diurus juga, diperhatikan juga. Harapannya, ya, kami minta solusi yang terbaik aja lah. Jangan cuma hanya sekadar wacana aja,” lanjutnya.
    Warga lain, Lusi (42), mempertanyakan urgensi penggusuran permukiman di Kampung Bilik. Ia menilai lahan
    TPU Tegal Alur
    yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya masih sangat luas.
    “Kalau genting kayaknya enggak. TPU Tegal Alur aja masih luas banget kan? Ya mending rapiin di sana kalau mau cepet, enggak usah buru-buru menggusur warga,” ujarnya.
    Lusi mengaku merasakan kejanggalan dalam rencana proyek tersebut yang dinilai terlalu terburu-buru.
    Di sisi lain, Budi menyoroti adanya dualisme klaim kepemilikan lahan yang membuat situasi semakin membingungkan warga.
    “Kalau Pemda klaimnya itu lahan 65 hektar ya, katanya itu diserahkan, serah terima dari PT Duta Pertiwi,” ujarnya.
    Namun, di lokasi yang sama terdapat plang klaim kepemilikan individu atas nama RH Soedirdjo seluas 300 hektar.
    “Jadi, kan masih ada dualisme yang belum jelas, ini memang sebenarnya tanah punya siapa?” kata Budi.
    Sebelumnya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat telah memulai sosialisasi rencana pembukaan TPU baru di kawasan Pegadungan dan Kamal. Lahan tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun
    TPU Pegadungan
    .
    Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusumah, mengatakan pihaknya masih berada dalam tahap sosialisasi.
    “Saat ini dalam tahap sosialisasi. Letaknya itu nanti di sebelah TPU Tegal Alur. Akses masuknya juga sama jalannya, di sebelah TPU Tegal Alur,” ujar Dirja saat dikonfirmasi, Senin (24/11/2025).
    Sosialisasi pertama digelar pada Senin (17/11/2025) di Kantor Kelurahan Kamal. Menurut Dirja, sosialisasi diperlukan karena banyak bangunan semi permanen berdiri di atas lahan aset Pemda DKI Jakarta.
    “Kurang lebih 65 hektar, tapi kan itu lahannya itu masih banyak bangunan-bangunan liar, jadi kami sosialisasikan dulu gitu untuk akan adanya TPU ini nanti ke warga-warga yang ada di sana,” kata Dirja.
    Namun, warga menolak keras pelabelan “penghuni liar” yang tertera dalam undangan sosialisasi. Budi, yang sudah tinggal 25 tahun di lokasi, menyayangkan narasi tersebut.
    “Kami nolak dong (disebut liar). Nyoblos juga nyoblos. KTP pun sama, DPR RI, sampai ke Gubernur, sampai ke Presiden nih, punya hak pilih,” ujarnya.
    Ia juga menunjukkan papan nomor rumah resmi dari RT dan RW di pintu rumahnya sebagai bukti bahwa keberadaan mereka diakui secara administratif.
    “Nah ini aja kan ada ini (nomor rumah), resmi, artinya kan kami terdata, enggak liar, enggak,” kata Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Kereta dari Pasar Senen & Gambir yang Diskon Tiket 30%

    Daftar Kereta dari Pasar Senen & Gambir yang Diskon Tiket 30%

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakart memberikan diskon tarif 30% untuk pelanggan kereta api dalam rangka menyambut libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyampaikan bahwa diskon ini bertujuan memberikan keringanan biaya perjalanan sekaligus mendorong pergerakan ekonomi masyarakat selama momentum libur akhir tahun.

    “Potongan tarif 30% ini merupakan bentuk stimulus KAI agar masyarakat semakin mudah dan terjangkau dalam melakukan perjalanan, baik untuk mudik, liburan, maupun aktivitas lainnya. Kami mengajak pelanggan untuk segera memanfaatkan program ini selagi kuota diskon masih tersedia,” ujar Ixfan dalam keterangan tertulis, Jumat (21/11/2025).

    Ixfan menerangkan program ini berlaku pada kelas ekonomi komersial di sejumlah Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) serta KA Lokal yang berangkat dari wilayah Daop 1 Jakarta. Program diskon dapat dinikmati dengan melakukan pembelian tiket pada 21 November 2025 sampai dengan 10 Januari 2026, untuk periode keberangkatan 22 Desember 2025 sampai dengan 10 Januari 2026 melalui seluruh channel resmi penjualan tiket KAI.

    Ia pun mengimbau masyarakat untuk segera memesan tiket lebih awal agar mendapatkan tarif terbaik dan memastikan ketersediaan tempat duduk pada masa puncak perjalanan Nataru. Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat menghubungi Contact Center 121, WhatsApp KAI 0811-222-33-121, atau memantau media sosial resmi KAI.

    Ketentuan diskon tiket kereta:

    1. Berlaku di seluruh channel pembelian tiket pada 21 Nov 2025 – 10 Jan 2026

    2. Periode keberangkatan 22 Des 2025 – 10 Jan 2026

    3. Khusus kelas ekonomi komersial

    4. Tidak berlaku digabung dengan reduksi lain

    5. Tiket dapat dibatalkan/diubah jadwal sesuai aturan

    6. Informasi jadwal KA tersedia di aplikasi Access by KAI

    7. Berlaku selama kuota tersedia

    Daftar Kereta DAOP I yang mendapatkan diskon 30%:A. Kereta Keberangkatan Stasiun Pasar Senen

    1. KA 74 Fajar Utama Solo
    Relasi: Pasar Senen – Solo Balapan dan sebaliknya

    2. KA 76 Mataram
    Relasi: Pasar Senen – Solo Balapan dan sebaliknya

    3. KA 90 Gaya Baru Malam Selatan
    Relasi: Pasar Senen – Surabaya Gubeng dan sebaliknya

    4. KA 92 Jayabaya
    Relasi: Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya

    5. KA 104 Bogowonto
    Relasi: Pasar Senen – Lempuyangan dan sebaliknya

    6. KA 106 Gajahwong
    Relasi: Pasar Senen – Lempuyangan dan sebaliknya

    7. KA 108 Senja Utama Yogyakarta
    Relasi: Pasar Senen – Yogyakarta dan sebaliknya

    8. KA 110 Fajar Utama Yogyakarta
    Relasi: Pasar Senen – Yogyakarta dan sebaliknya

    9-11. KA 112, 114, 116 Sawunggalih
    Relasi: Pasar Senen – Kutoarjo dan sebaliknya

    12. KA 144 Madiun Jaya
    Relasi: Pasar Senen – Madiun dan sebaliknya

    13. KA 146 Blambangan Ekspres
    Relasi: Pasar Senen – Ketapang (Banyuwangi) dan sebaliknya

    14. KA 150 Singasari
    Relasi: Pasar Senen – Blitar dan sebaliknya

    15. KA 152 Brantas
    Relasi: Pasar Senen – Blitar dan sebaliknya

    16. KA 162 Bangunkarta
    Relasi: Pasar Senen – Jombang dan sebaliknya

    17. KA 164 Gumarang
    Relasi: Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya

    18. KA 166 Dharmawangsa Ekspres
    Relasi: Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya

    19. KA 168 Kertanegara
    Relasi: Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya

    20. KA 176 Menoreh
    Relasi: Pasar Senen – Semarang Tawang dan sebaliknya

    21-22. KA 178 & 180 Tawang Jaya Premium
    Relasi: Pasar Senen – Semarang Tawang dan sebaliknya

    23. KA 204 Tegal Bahari
    Relasi: Pasar Senen – Tegal dan sebaliknya

    24. KA 246 Majapahit
    Relasi: Pasar Senen – Malang dan sebaliknya

    25. KA 252 Jayakarta
    Relasi: Pasar Senen – Surabaya Gubeng dan sebaliknya

    26. KA 254 Kertajaya
    Relasi: Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya

    27. KA 256 Jaka Tingkir
    Relasi: Pasar Senen – Solo Balapan dan sebaliknya

    28. KA 258 Progo
    Relasi: Pasar Senen – Lempuyangan dan sebaliknya

    29. KA 260 Tawang Jaya
    Relasi: Pasar Senen – Semarang Tawang dan sebaliknya

    30. KA 270 Matarmaja
    Relasi: Pasar Senen – Malang dan sebaliknya

    31. KA 7016 Brantas Tambahan
    Relasi: Pasar Senen – Blitar dan sebaliknya

    32. KA 7018 Kertajaya Tambahan
    Relasi: Pasar Senen – Blitar dan sebaliknya

    33. KA 7026 Tambahan PSE-SLO
    Relasi: Pasar Senen – Solo Balapan dan sebaliknya

    34. KA 7028 Kutojaya Utara Tambahan
    Relasi: Pasar Senen – Kutoarjo dan sebaliknya

    35. KA 10240 Tambahan PSE-LPN
    Relasi: Pasar Senen – Lempuyangan dan sebaliknya

    B. Kereta Keberangkatan Stasiun Gambir

    36. KA 118 Gunung Jati
    Relasi: Gambir – Semarang Tawang dan sebaliknya

    37. KA 120 Gunung Jati
    Relasi: Gambir – Cirebon dan sebaliknya

    38. KA 122 Cakrabuana
    Relasi: Gambir – Cirebon dan sebaliknya

    39. KA 124 Cakrabuana
    Relasi: Gambir – Semarang Tawang dan sebaliknya

    40. KA 126F Cirebon Fakultatif
    Relasi: Gambir – Cirebon dan sebaliknya

    41. KA 128 Pangandaran
    Relasi: Gambir – Banjar dan sebaliknya

    42. KA 130 Papandayan
    Relasi: Gambir – Garut dan sebaliknya

    43. KA 134 Parahyangan
    Relasi: Gambir – Bandung dan sebaliknya

    44. KA 136 Parahyangan
    Relasi: Gambir – Bandung dan sebaliknya

    45. KA 7006 Batavia
    Relasi: Gambir – Solo Balapan dan sebaliknya

    C. KA Lokal Pangrango (Bogor – Sukabumi)

    46-53. KA 223, 224, 225, 226, 227, 228, 229, 230 Pangrango
    Relasi lengkap:

    Sukabumi – Bogor Paledang

    Bogor Paledang – Sukabumi

    (rea/hns)