kab/kota: Tegal

  • Ini Daftar 40 Sekolah Swasta Gratis Jakarta untuk Tahun Ajaran Baru – Page 3

    Ini Daftar 40 Sekolah Swasta Gratis Jakarta untuk Tahun Ajaran Baru – Page 3

    Jenjang SMK

    1. SMKS Citra Utama, Tegal Alur, Jakarta Barat

    2. SMKS Maarif Jakarta, Grogol, Jakarta Barat

    3. SMKS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat

    4. SMKS Taman Siswa 2, Kemayoran, Jakarta Pusat

    5. SMKS PGRI 15 Jakarta, Petukangan Utara, Jakarta Selatan

    6. SMKS Cyber Media, Pancoran, Jakarta Selatan

    7. SMK Gapura Merah Putih, Ciganjur, Jakarta Selatan

    8. SMKS Cipta Karya Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur

    9. SMK Bina Nusa Mandiri, Ciracas, Jakarta Timur

    10. SMKS Fajar Indah, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    11. SMKS Sari Putra, Semper Barat, Jakarta Utara

    12. SMKS YP IPPI Petojo, Petojo Utara, Jakarta Pusat

    13. SMK Katolik Saint Joseph, Kenari, Jakarta Pusat

    14. SMK Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan

    15. SMKS YPK-Kesatuan, Manggarai, Jakarta Selatan

    16. SMKS Laboratorium Jakarta, Pondok Kopi, Jakarta Timur

    Jenjang SLB

    1. SLB B-C Alfiany, Cengkareng Barat, Jakarta Barat

    2. SLB BC Abdi Pratama, Munjul, Jakarta Timur

  • Kapal Penangkap Ikan KM Kramat Jati Terbakar di Karimunjawa, 1 ABK asal Brebes Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juli 2025

    Kapal Penangkap Ikan KM Kramat Jati Terbakar di Karimunjawa, 1 ABK asal Brebes Hilang Regional 11 Juli 2025

    Kapal Penangkap Ikan KM Kramat Jati Terbakar di Karimunjawa, 1 ABK asal Brebes Hilang
    Tim Redaksi
    BREBES, KOMPAS.com
    – Kapal Motor (KM) Kramat Jati yang berukuran di bawah 100 gross tonnage (GT) dan berasal dari Tegal, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami kebakaran di perairan sekitar Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Kamis (10/7/2025).
    Kapal penangkap ikan tersebut membawa 19 anak buah kapal (ABK) yang berasal dari Tegal dan Brebes.
    Dari jumlah tersebut, satu ABK bernama Mulyono asal Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Brebes, dilaporkan hilang.
    Hingga saat ini, penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti.
    Sebuah video berdurasi 37 detik yang merekam momen
    kebakaran kapal
    dan upaya penyelamatan para awak kapal telah beredar luas di media sosial dan grup WhatsApp.
    Dalam video tersebut, terlihat kobaran api yang cukup besar dan asap tebal yang hampir membakar seluruh bagian kapal.
    Belasan ABK tampak melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan peralatan pelampung seadanya.

    Mereka berusaha berenang menuju kapal niaga yang melintas di dekatnya dengan berpegangan pada seutas tali.
    Carab, perangkat Desa Rancawuluh, membenarkan bahwa ada sembilan warganya yang menjadi ABK di KM Kramat Jati saat insiden terjadi. “Warga kami ada sembilan orang. Kalau yang belum ditemukan satu orang,” ungkap Carab saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (11/7/2025).
    Carab juga menyebutkan nama-nama para ABK yang selamat, yaitu Nur Rohman, Tarsiman, Jauri, Sujadi, Konidin, Sugianto, Tanuri, Santosa, dan Mulyono.
    Mulyono adalah satu-satunya ABK yang belum ditemukan.
    Menurut informasi yang diterima Carab, para ABK yang selamat saat ini sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Perikanan Kluwut, Brebes, dengan menumpang KM Mina Ade Putra, yang diperkirakan akan mendarat di Pelabuhan Kluwut dalam dua hari ke depan.
    “Diinformasikan sementara KM Kramat Jati sudah tidak tampak, dan dimungkinkan telah tenggelam. Serta satu orang ABK atas nama Mulyono masih belum ditemukan,” tambahnya.
    Kepala Satuan Polairud Polres Brebes, AKP Nur Mahmud, membenarkan peristiwa kebakaran kapal tersebut. “Betul ada warga Rancawuluh, tapi itu kapalnya asal Tegal. Tapi jumlah pastinya kami belum tahu berapa,” kata Nur saat dikonfirmasi wartawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dorong Infrastruktur Gas Bumi, PGN Tingkatkan Konektivitas & Pasokan

    Dorong Infrastruktur Gas Bumi, PGN Tingkatkan Konektivitas & Pasokan

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) senantiasa mendukung pengembangan infrastruktur gas bumi nasional dengan meningkatkan konektivitas dan keandalan pasokan gas bumi nasional.

    Komitmen ini sejalan dengan program pemerintah yang dituangkan dokumen antara lain RIJTDGBN oleh Kementerian ESDM dan BPH Migas, RPP KEN serta RPJMN Bappenas.

    “Dengan strategi GAS (Grow-Adapt-Spet Out), PGN mengembangkan infrastruktur terintegrasi untuk menghubungkan pemasok dengan pengguna akhir gas bumi, termasuk menyiapkan pasokan alternatif seperti LNG dan CNG,” ungkap Direktur Utama PGN Arief S. Handoko dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7/2025).

    Untuk diketahui, di Indonesia Bagian Barat, PGN Group telah memiliki Pipa Transmisi Sumatera – Jawa, FSRU Lampung, FSRU Jawa Barat dan fasilitas LNG Arun yang saat ini menjadi backbone penyaluran gas bumi nasional. Apabila Pipa Dumai – Sei Mangkei telah terbangun, PGN juga siap untuk mengoptimalkannya.

    Dengan Pipa Dumai – SEI Mangkei selesai terbangun, artinya jaringan pipa gas bumi akan tersambung dari Aceh hingga Jawa Timur. Seiring dengan penyelesaian ruas Pipa Cirebon Semarang (Cisem) Tahap II. Maka, masyarakat akan menerima manfaat dari konektivitas tersebut, baik industri maupun jargas rumah tangga.

    “Proyek pipa gas di PGN Group yang sedang berprogress adalah Pipa Gas Tegal – Cilacap untuk menjangkau pelanggan di sisi selatan Pulau Jawa. Melalui pipa ini, kami juga ingin menjangkau potensi pelanggan di sepanjang jalur pipa sehingga penyerapan gas bumi akan meningkat,” tutur dia.

    Tentunya, lanjut dia, jargas untuk rumah tangga dan usaha kecil terus dilanjutkan agar masyarakat bisa merasakan manfaat gas bumi secara langsung dan membantu pemerintah dalam mengurangi ketergantungan pada LPG.

    Agar pemanfaatan gas bumi di Indonesia semakin berkelanjutan, PGN tengah mengembangkan LNG Hub di Arun dengan merevitalisasi tangki tua dan membangun tangki baru. Keberadaan LNG Hub Arun akan meningkatkan pemanfaatan LNG, sehingga meningkatkan sumber pasokan gas bumi untuk pelanggan di berbagai sektor. PGN juga tengah menjajaki peluang untuk mengembangkan terminal penerimaan LNG di Jawa.

    “Kemudian khusus untuk wilayah Indonesia bagian Timur, terminal LNG merupakan infrastruktur yang cocok karena sebagian besar adalah wilayah kepulauan. PGN pun sudah merambah ke wilayah Indonesia Timur, sehingga sangat terbuka untuk kolaborasi agar gas bumi bisa dinikmati oleh pasar,” papar Arief.

    Selanjutnya, permintaan yang potensial di wilayah Indonesia bagian Timur didominasi oleh industri, kelistrikan dan smelter. Salah satu proyek yang sedang digarap adalah gasifikasi LNG untuk pembangkit listrik di Papua Utara dan bekerja sama dengan PLN EPI.

    “Infrastruktur gas bumi nasional dengan dukungan pemerintah akan mendorong akses gas bumi yang terjangkau dan berkelanjutan, sehingga memunculkan dampak jangka panjang baik untuk lingkungan maupun perekonomian nasional,” tandas dia.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tegal Tea Fest hadirkan edukasi unik, warga diajak bungkus teh sendiri 

    Tegal Tea Fest hadirkan edukasi unik, warga diajak bungkus teh sendiri 

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

    Tegal Tea Fest hadirkan edukasi unik, warga diajak bungkus teh sendiri 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 07 Juli 2025 – 16:49 WIB

    Elshinta.com – Tegal Tea Fest 2025 kembali membuktikan bahwa edukasi tak melulu membosankan. Festival yang digelar selama tiga hari mulai Jumat (5/7/2025) di sepanjang Jalan Pancasila hingga Alun-Alun Kota Tegal ini menghadirkan pengalaman unik bagi pengunjung: membungkus teh kering secara mandiri dan membawanya pulang sebagai oleh-oleh edukatif.

    Salah satu tenant teh milik PT. SGS menjadi pusat perhatian dalam perhelatan ini. Tak sekadar memamerkan produk, tenant ini mengajak pengunjung dari berbagai kalangan—pelajar, ibu rumah tangga, hingga wisatawan—untuk ikut terlibat langsung dalam proses pengemasan teh. Mereka diajarkan bagaimana menakar teh, memasukkannya ke dalam kemasan, menempelkan label, hingga menyegelnya.

    “Ini cara kami memperkenalkan proses produksi teh secara langsung kepada masyarakat, agar mereka lebih menghargai setiap langkahnya, mulai dari pemetikan daun hingga teh tersaji di cangkir,” ujar Suryadarma, perwakilan PT. SGS seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Senin (7/7). 

    Menurut Suryadarma, kegiatan ini bukan hanya sarana promosi, tetapi juga bagian dari edukasi publik serta pelestarian budaya minum teh yang menjadi ciri khas Kota Tegal—daerah yang dikenal tidak hanya sebagai kota bahari, tetapi juga sebagai kota teh wangi.

    Tingginya animo masyarakat tercermin dari jumlah teh yang digunakan untuk kegiatan ini. Dalam dua hari pertama, setidaknya 30 kilogram teh telah habis dibungkus pengunjung, sebagian besar oleh mereka yang datang berombongan dari sekolah maupun komunitas pecinta teh.

    Salah satu pengunjung, Rani (25), mengaku mendapatkan pengalaman baru. “Ternyata bungkus teh itu nggak semudah kelihatannya. Tapi seru banget! Jadi tahu prosesnya, dan bisa bawa pulang hasil buatan sendiri,” katanya sambil menunjukkan teh kemasan hasil tangannya.

    Tegal Tea Fest 2025 masih akan berlangsung hingga Minggu (7/7/2025) malam. Sejumlah acara menarik siap disuguhkan, seperti pertunjukan budaya, talkshow edukatif, parade teh Nusantara, hingga stan UMKM yang menjajakan produk-produk unggulan daerah.

    Pemerintah Kota Tegal berharap kegiatan ini mampu mengangkat kembali identitas Tegal sebagai kota teh, sekaligus mempererat hubungan masyarakat dengan warisan budayanya lewat cara-cara kreatif dan menyenangkan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kapal Motor Timbul Barokah Terbakar di Pelabuhan Tegalsari Tegal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Juli 2025

    Kapal Motor Timbul Barokah Terbakar di Pelabuhan Tegalsari Tegal Regional 6 Juli 2025

    Kapal Motor Timbul Barokah Terbakar di Pelabuhan Tegalsari Tegal
    Tim Redaksi
    TEGAL, KOMPAS.com
    – Sebuah Kapal Motor (KM) Timbul Barokah, berukuran 145 gross tonnage (GT), mengalami kebakaran di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu (6/7/2025) sore.
    Dalam insiden tersebut, satu orang dilaporkan mengalami luka bakar dan harus dilarikan ke rumah sakit.
    Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB ini berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.35 WIB.
    “Kami mendapat laporan kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. Satu orang dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka bakar,” kata Kepala Satreskrim Polres Tegal Kota AKP Eko Setiabudi kepada wartawan di lokasi kejadian.
    Eko menjelaskan bahwa petugas gabungan, bersama masyarakat, berupaya memadamkan api.
    Untuk mencegah api merembet ke kapal lain, dilakukan pergeseran terhadap kapal-kapal yang sedang bersandar di kolam pelabuhan.
    Proses pemadaman melibatkan tiga unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) serta satu unit truk tangki air milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk menyuplai air.
    “Tadi tiga unit pemadam dikerahkan. Petugas mencampurkan detergen bubuk untuk mempercepat proses pemadaman. Truk tangki dari DPUPR juga datang untuk menyuplai air,” sebut Eko.
    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kebakaran disebabkan oleh adanya pekerjaan perbaikan di ruang mesin kapal.
    “Kapal ini memang sedang dalam tahap perawatan ketika insiden terjadi,” ungkap Eko.
    Kebakaran ini merupakan insiden tunggal, dan kapal-kapal lain yang berada di kolam pelabuhan sebagian besar sudah dilokalisir sebelumnya.
    Langkah ini diambil sebagai persiapan untuk acara tradisi
    sedekah laut
    yang akan berlangsung keesokan harinya.
    “Besok ada acara sedekah laut, jadi posisi kapal di kolam pelabuhan sudah diatur. Kapal yang terbakar ini tidak dalam posisi berdampingan dengan kapal lain,” pungkas Eko.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tidak Ditemukan Longsoran, Kampung Tegal Panjang Dijadikan Lahan Relokasi Korban Gerakan Tanah Cikembar Sukabumi

    Tidak Ditemukan Longsoran, Kampung Tegal Panjang Dijadikan Lahan Relokasi Korban Gerakan Tanah Cikembar Sukabumi

    Liputan6.com, Bandung – Kampung Tegal Panjang RT 02/RW 03, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dijadikan lahan relokasi tempat tinggal korban terdampak bencana gerakan tanah di Kampung Cihonje RT1/ RW 6, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar beberapa waktu lalu.

    Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Muhammad Wafid, luas lahan relokasi itu mencapai 1 hektar dan akan dipergunakan untuk 35 rumah terdampak bencana gerakan tanah.

    “Lokasi lahan relokasi berjarak kurang lebih 750 meter ke arah timur laut dari lokasi bencana gerakan tanah. Lokasi lahan relokasi ini tergolong datar hingga landai sehingga pengupasan lerengnya tidak terlalu berat,” ujar Wafid dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Selasa (1/7/2025).

    Wafid mengatakan area rencana lahan relokasi berada pada kebun campuran. Berdasarkan informasi dari pemerintah desa, status tanah lokasi lahan relokasi merupakan tanah milik Desa Sukamaju.

    Untuk fasilitas yang kini tersedia di lahan relokasi tersebut yaitu jaringan listrik dan air, dekat dengan jalan dan kantor balai desa.

    “Lahan memiliki kemampuan daya dukung yang cukup baik dan layak bagi bangunan ringan (low-risk buildings) sebagaimana diperlukan bagi pembangunan hunian tetap atau lahan relokasi,” ungkap Wafid.

    Wafid menuturkan pada saat pemeriksaan lahan relokasi tidak dijumpai longsoran lama atau paleo landslide dan longsoran baru. Lokasi lahan relokasi juga jauh dari gawir maupun tebing, lembah maupun alur sungai.

    Wafid menjelasakan penataan saluran drainase atau saluran air di lahan relokasi, dianjurkan dibuat dengan saluran kedap air atau menggunakan pipa agar tidak mengerosi bagian bawah lereng.

    “Tidak mengembangkan lahan basah, kolam penampungan air di sekitar permukiman untuk menghindari penjenuhan yang dapat memicu gerakan tanah. Pembuangan tanah hasil kupasan dan penimbunan tidak boleh secara sembarangan karena akan meningkatkan erosi pada lokasi ini,” kata Wafid.

    Wafid menegaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM hanya menyampaikan potret potensi bencana geologi, dalam hal ini bencana gerakan tanah dan tidak berhak melarang dan mengijinkan pembangunan pada lahan relokasi di lokasi ini.

    Untuk itu PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM sangat merekomendasikan dalam pembangunan harus menyesuaikan dan memperhatikan dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RT/RW) Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

     

  • Dua bayi lahir di Hari Bhayangkara dapat kado Wali Kota dan Kapolres Tegal Kota

    Dua bayi lahir di Hari Bhayangkara dapat kado Wali Kota dan Kapolres Tegal Kota

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

    Dua bayi lahir di Hari Bhayangkara dapat kado Wali Kota dan Kapolres Tegal Kota
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 15:04 WIB

    Elshinta.com – Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono bersama Kapolres Tegal Kota, AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama memberikan kado kepada dua bayi yang lahir bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Selasa (1/7/2025).

    Turut hadir dalam giat tersebut. Wakil Wali Kota Tegal, Taskiyyatul Muthmainnah, Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono bersama Jajaran Pejabat di Polres Tegal Kota. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Bayangkara ke -79 di Kota Tegal.

    Bayi pertama yang dikunjungi oleh rombongan Wali Kota dan Kapolres adalah Alghaisan Najmy Akbar, putra kedua pasangan suami istri Wahyu Akbar dan Wulan Mulyana warga Jalan Panggung Baru yang lahir di RSI Harapan Anda. 

    Selanjutnya rombongan menuju ke Puskesmas Margadana untuk memberikan kado bayi kedua yang lahir di Hari Bhayangkara yakni Ahmad Mustopa putra ketiga pasangan Wandi Kurniawan dan Siti Aisyiah, Jalan Bukit Tinggi 3, Kelurahan Krandon. 

    Selain mendapat kado dan bingkisan, Wali Kota dan Kapolres juga menyerahkan dokumen kependudukan berupa akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) dan Kartu Keluarga (KK) kepada kedua bayi tersebut.

    Dalam kesempatan tersebut, bayi Ahmad Mustopa, sempat ada wacana untuk ditambahkan nama Bhayangkara, menurut Wandi Kurniawan ayah dari bayi Ahmad Mustopa akan meminta restu ke mertua untuk menambahkan nama Bhayangkara. Sesuai arahan Wali Kota Tegal, nama Bhayangkara disisipkan di tengah nama, menjadi “Ahmad Bhayangkara Mustopa”.

    Wakil Wali Kota Tegal, yang turut serta dalam rombongan tersebut berpesan kepada Ibu dari kedua bayi tersebut agar memberikan Air Susu Ibu (ASI) ekslusif. “Berdo’a agar kelak bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, agama dan bangsa,” pesan Wali Kota seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Rabu (2/7).

    Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kota Tegal, Zainal Alimukti menyampaikan bahwa program dokumen kependudukan untuk bayi yang baru lahir merupakan program inovasi dari tahun 2018.

    Kehadiran Laskar Den Baguse memiliki nilai strategis dalam menghadapi era keterbukaan informasi pelayanan publik sekaligus menjawab tantangan dalam pembangunan zona integritas dengan menutup celah penyimpangan dan transaksional.

    Laskar Den Baguse menjadi obyek kemitraan antara Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Dinas Kesehatan Kota Tegal dan 37 Unit Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kota Tegal serta 2 Unit Fasyankes di Kabupaten Tegal.

    Melalui Laskar Den Baguse ibu melahirkan bayi hidup di 39 Unit Fasyankes langsung mendapatkan 3 dokumen kependudukan (Layanan 3 in 1), yaitu Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pertamina: Penjualan Pertamax Green 95 di Semarang 4.000 liter/hari

    Pertamina: Penjualan Pertamax Green 95 di Semarang 4.000 liter/hari

    Hampir sebulan setelah Pertamax Green 95 diluncurkan, kami mendapatkan animo masyarakat yang luar biasa

    Semarang (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga menyebutkan bahwa penjualan bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Green 95 di Kota Semarang, Jawa Tengah, mencapai rata-rata 4.000 liter per hari.

    “Hampir sebulan setelah Pertamax Green 95 diluncurkan, kami mendapatkan animo masyarakat yang luar biasa,” kata Area Manajer Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) Taufiq Kurniawan di Semarang, Rabu.

    Pertamax Green 95 adalah BBM produksi Pertamina yang merupakan campuran dari Pertamax (RON 92) dengan 5 persen bioetanol (E5) yang menghasilkan nilai oktan RON 95 dan diklaim lebih ramah lingkungan karena adanya kandungan bioetanol yang berasal dari tumbuhan.

    Ia menyebutkan total penjualan Pertamax Green 95 sejak diluncurkan hingga saat ini di Kota Semarang tembus 76.000 liter dengan rata-rata konsumsi harian 4.000 liter.

    “Ini bagus, animo menunjukkan masyarakat Semarang sudah peduli, ‘aware’ (lingkungan). Karena baru pertama, sebelumnya sudah ada bio tapi di Solar. Kebanyakan pengguna (Pertamax) kan kendaraan pribadi. ‘Aware’-nya tergambar cukup bagus,” katanya.

    Menurut dia, penjualan Pertamax Green 95 tertinggi saat ini berada di SPBU Coco Sultan Agung Semarang (Akpol) yang menjadi lokasi peluncuran BBM tersebut.

    Pertamax Green 95 juga tersedia di dua lokasi lain, yakni SPBU 44.501.44 Jalan Moch. Ichsan (Silayur) dan SPBU 44.502.32 Jalan Kompol R. Soekanto Semarang (Citra Grand).

    “Penjualan tertinggi di SPBU Coco Akpol karena di situ jadi lokasi peluncurannya 5 Juni 2025 lalu. Banyak mengetahuinya di situ, padahal Pertamax Green 95 ada juga di SPBU Citragrand dan Silayur Semarang,” katanya.

    Dari sisi pengguna, kata dia, sejauh ini di wilayah Semarang masih imbang antara sepeda motor maupun mobil, atau tidak ada yang saling mendominasi.

    Seiring dengan tingginya animo masyarakat terhadap Pertamax Green 95, kata dia, Pertamina berencana untuk memperluas penjualan BBM tersebut di daerah lainnya, seperti Tegal, Solo atau Yogyakarta.

    “Akan ada perluasan outlet. Kemungkinan perluasan ke Tegal dan DIY, atau Solo, sambil lihat hasil evaluasi penjualan secara berkala. Target sampai akhir tahun delapan outlet sudah bagus ya,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota DPR dorong pengelolaan SMA/SMK dikembalikan ke daerah

    Anggota DPR dorong pengelolaan SMA/SMK dikembalikan ke daerah

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi X DPR RI Agung Widyantoro mendorong pengembalian kewenangan pengelolaan SMA dan SMK dari pemerintah provinsi ke pemerintah kabupaten/kota, untuk memastikan alokasi dana pendidikan lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan lokal.

    Legislator asal Jawa Tengah yang juga mantan Bupati Brebes ini menilai sentralisasi pengelolaan di tingkat provinsi menimbulkan ketimpangan dalam penyaluran anggaran dan pembangunan infrastruktur pendidikan.

    “Data Kemendikbudristek 2024 menunjukkan bahwa 30 persen sekolah di daerah pinggiran, termasuk di Jawa Tengah, mengalami keterlambatan penyaluran BOS Provinsi. Ini membuktikan bahwa birokrasi yang panjang di tingkat provinsi menghambat pemerataan akses pendidikan,” kata Agung dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Ia juga merujuk temuan BPK RI 2023 yang mengungkap kurang efisiennya anggaran pendidikan di beberapa provinsi, termasuk Jawa Tengah. Sebagai mantan Bupati Brebes, Agung memahami betul tantangan yang dihadapi daerah dalam mengelola pendidikan.

    “Saat saya memimpin Brebes, kewenangan pengelolaan SMA/SMK masih di kabupaten. Kami bisa merespons cepat kebutuhan sekolah, baik itu perbaikan gedung maupun penambahan guru.”

    Saat ini kewenangan pengelolaan SMA/SMK ada di tingkat provinsi, namun banyak keluhan dari kepala sekolah dan orang tua siswa soal lambatnya penanganan masalah.

    Ia mencontohkan, di Kabupaten Brebes saja, setidaknya 15 persen SMA/SMK mengalami keterlambatan rehabilitasi ruang kelas karena proses perencanaan yang rumit di tingkat provinsi.

    Agung juga menyoroti kesenjangan pembangunan infrastruktur pendidikan di Jawa Tengah. Data Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah 2024 mencatat, hanya 65 persen sekolah di wilayah terluar seperti Cilacap dan Wonosobo yang memiliki fasilitas memadai, sementara di kota-kota besar seperti Semarang dan Surakarta angkanya mencapai 85 persen.

    “Ini bukti bahwa pengelolaan terpusat di provinsi justru memperlebar ketimpangan. Kabupaten/kota lebih paham kondisi di lapangan dan bisa mengalokasikan dana secara adil,” paparnya.

    Ia menambahkan, RUU Sisdiknas yang sedang dibahas di DPR harus memastikan alokasi dana khusus dari pusat ke kabupaten/kota berjalan transparan dan tepat sasaran.

    Sebagai wakil rakyat dari Dapil Jawa Tengah IX, Agung berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat terkait pendidikan.

    “Saya telah menerima banyak laporan dari guru, orang tua, dan siswa di daerah pemilihan saya, seperti Tegal dan Brebes, yang mengeluhkan minimnya perhatian provinsi terhadap sekolah mereka. Ini harus diubah,” ujarnya.

    Agung mengusulkan pandangan merevisi UU 23/2014 untuk mengembalikan kewenangan pengelolaan SMA/SMK ke kabupaten/kota, dengan pengawasan ketat untuk mencegah potensi korupsi di tingkat lokal.

    “Pendidikan adalah hak dasar warga negara. Jangan biarkan birokrasi yang berbelit dan kebijakan yang tidak merata menghambat masa depan anak-anak kita,” tutur Agung.

    Ia berharap langkah ini bisa mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa Tengah.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Antre Sambil Kepanasan di Halte Botani Square
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Juli 2025

    Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Antre Sambil Kepanasan di Halte Botani Square Megapolitan 2 Juli 2025

    Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Antre Sambil Kepanasan di Halte Botani Square
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Rizky (32), warga Ciheleut,
    Bogor
    , meminta operator
    Transjabodetabek
    segera menyediakan fasilitas peneduh yang memadai di
    Halte Botani Square
    .
    Ia mengeluhkan kurangnya area yang dapat melindungi penumpang dari panas matahari maupun hujan saat mengantre.
    “Panasnya lumayan di sini. Enggak ada peneduh yang cukup buat semua penumpang. Kalau hujan, saya yakin bakal makin repot, bisa kehujanan semua karena enggak ada kanopi,” kata Rizky saat ditemui
    Kompas.com,
    Rabu (2/7/2025).
    Sejak halte ini menggantikan Terminal Baranangsiang dan Cidangiang sebagai titik awal dan akhir bus Transjabodetabek, Rizky hampir setiap hari naik bus P11 dari titik tersebut.
    Namun, antrean panjang yang berlangsung di ruang terbuka menjadi keluhannya, terutama saat cuaca terik.
    Pantauan
    Kompas.com,
    puluhan penumpang tampak berdiri berderet di jalur antrean tanpa naungan yang cukup. Sebagian dari mereka menutup kepala dengan tas atau tangan.
    Keluhan serupa disampaikan Heri (50), warga Pandu Raya. Ia mengatakan, area antrean di halte tersebut tidak ramah bagi penumpang, terlebih saat cuaca ekstrem.
    “Kalau panas ya terpaksa lari ke area parkir di sana, tapi tetap enggak nyaman. Kalau hujan sih saya belum ngalamin, tapi saya yakin bakal ribet. Enggak ada atap yang cukup luas,” ujar Heri.
    Menurut dia, penumpang yang datang lebih siang cenderung tidak kebagian tempat berteduh dan harus menunggu cukup lama di bawah matahari.
    Rute Transjabodetabek P11 yang melayani perjalanan Bogor–Blok M memiliki 22 titik pemberhentian dengan waktu tempuh sekitar 90 menit.
    Lokasi-lokasi itu mencakup Mal Belanova Sentul, Simpang Sentul, Gerbang Tol Citeureup 1, Cibubur Junction, Pancoran Tugu, Tegal Mampang, Pasar Santa, area Kejaksaan Agung hingga kawasan Blok M.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.