kab/kota: Tegal

  • 6.395 Warga Jateng Penganut Kepercayaan, Pemprov Jamin Hak Ubah Kolom Agama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 September 2025

    6.395 Warga Jateng Penganut Kepercayaan, Pemprov Jamin Hak Ubah Kolom Agama Regional 23 September 2025

    6.395 Warga Jateng Penganut Kepercayaan, Pemprov Jamin Hak Ubah Kolom Agama
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 6.395 warga Jawa Tengah mencatatkan diri sebagai penghayat atau penganut kepercayaan di kolom agama Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) sepanjang 2025.
    Jumlah ini terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.
    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jateng, Tri Harso Widirahmanto, mengatakan sebelumnya kolom agama dalam KTP hanya mengakomodasi enam agama resmi: Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
    Di luar itu biasanya dikosongkan atau diberi tanda strip. Pilihan penghayat biasanya dikosongkan atau menuliskan salah satu agama.
    Namun, setelah keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XIV/2016, barulah mereka bisa mencantumkan aliran kepercayaan secara resmi.
    “Tinggal datang ke kantor Dukcapil dengan membawa surat keterangan pemuka agama (penganut kepercayaan) yang menyebut dia bagian dari agama itu,” kata Tri Harso saat dihubungi, Selasa (23/9/2025).
    Tri Harso menjelaskan, pada 2023 jumlah penganut kepercayaan di Jateng tercatat 6.193 orang, kemudian naik menjadi 6.375 orang pada 2024, dan kini mencapai 6.395 orang pada 2025.
    Menurutnya, tren tersebut menandakan adanya pertumbuhan komunitas penganut kepercayaan di Jateng dalam tiga tahun terakhir.
    Kabupaten Cilacap tercatat sebagai daerah dengan jumlah penghayat terbanyak di Jateng dalam tiga tahun terakhir.
    “Cilacap konsisten memiliki jumlah penganut kepercayaan tertinggi. Tahun 2023 ada 1.033 orang, tahun 2024 naik menjadi 1.040 orang, lalu 2025 ada 1.034 orang,” jelasnya.
    Selain Cilacap, jumlah penghayat cukup besar juga tercatat di Kabupaten Pati sebanyak 697 orang dan Kabupaten Semarang 633 orang.
    Adapun Kota Pekalongan mencatat jumlah paling sedikit, hanya empat orang pada 2025. Lalu Kota Magelang sebanyak 16 orang, serta Kota Salatiga dan Kota Tegal masing-masing 19 orang.
    Tri Harso menambahkan, beberapa daerah menunjukkan tren kenaikan, seperti Kabupaten Pati dari 537 orang (2023) menjadi 697 orang (2025), Kota Tegal dari 54 orang (2023) menjadi 59 orang (2025), serta Kabupaten Wonogiri dari 121 menjadi 130 orang pada periode yang sama.
    Sementara itu, ada juga daerah yang justru mengalami penurunan, misalnya Kabupaten Grobogan dari 239 orang (2023) menjadi 231 orang pada 2025.
    Secara keseluruhan, Dispermadesdukcapil Jateng mencatat penghayat tersebar di 35 kabupaten/kota. Tri Harso memastikan Dukcapil daerah tetap mengakomodasi hak mereka dalam pencatatan identitas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengakuan Dua Orang Hilang yang Ditemukan PascaDemo Gaji DPR

    Pengakuan Dua Orang Hilang yang Ditemukan PascaDemo Gaji DPR

    Bisnis.com, JAKARTA — Dua orang yang sempat dinyatakan hilang pasca demo berujung kericuhan di Jakarta telah ditemukan oleh Polda Metro Jaya.

    Dua orang hilang itu ada Eko Purnomo dan Bima Permana Putra (BPP). Berdasarkan poster orang hilang yang diunggah Kontras di media sosialnya, Bima terakhir ditemukan di Brimob Kwitang, sementara Eko di Salemba Jakarta.

    Kini, keduanya telah ditemukan di dua lokasi yang berbeda, Bima ditemukan tengah berjualan mainan di Malang, Jawa Timur. Sementara itu, Eko ditemukan saat bekerja sebagai penangkap ikan di Sukamara, Kalimantan Tengah.

    Lantas, bagaimana pengakuan mereka setelah akhirnya ditemukan?

    Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan alasan Bima pergi ke Malang di tengah adanya aksi demonstrasi di Jakarta lantaran ingin hidup mandiri.

    Bima merupakan staf maintenance di gudang penyimpanan ikan di Penjaringan, Jakarta Utara. Kala itu, Bima berpamitan kepada kerabatnya menuju Glodok, Jakarta Barat pada (31/8/2025). 

    Keesokan harinya, Bima langsung berangkat menuju Malang, Jawa Timur menggunakan sepeda motor. Namun, saat di Tegal, Bima sempat menjual motor Aerox miliknya seharga Rp5 juta dengan mekanisme pembayaran di tempat alias COD. 

    Setelah itu, dia melanjutkan perjalanan dengan kereta api menuju Malang. Setibanya di Malang, Bima kemudian memesan kamar di Hotel Java Boutique pada 3-5 September 2025. Adapun, aktivitas Bima di Malang yaitu berjualan mainan.

    Bima akhirnya ditemukan oleh tim pencarian Polda Metro Jaya pada Rabu (17/9/2025). Setelahnya, kepolisian melakukan pemeriksaan dan memfasilitasi Bima agar bisa bertemu dengan keluarga.

    “Beliau menyampaikan bahwa alasan kepergian meninggalkan rumah, hal tersebut dikarenakan karena beliau ingin hidup mandiri,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Kamis (18/9/2025).

    Sementara itu, Dirsiber Polda Metro Jaya Kombes Roberto GM Pasaribu mengatakan orang hilang lainnya Eko Purnomo memiliki alasan yang sama dengan Bima saat meninggalkan Jakarta.

    “Adapun alasan Saudara Eko mengapa yang bersangkutan sampai naik ikut kapal bekerja untuk mencari nafkah dalam hal ini untuk kehidupan dan Saudara Eko sendiri ingin hidup secara mandiri,” tutur Roberto.

    Eko Ngaku Ponsel Mati 

    Usai ditemukan polisi, Eko kemudian menyatakan ponselnya sempat tidak berfungsi saat pergi ke Kalimantan. Dengan demikian, Eko tidak sempat memberi kabar atau berpamitan ke keluarganya saat pergi ke tanah Borneo itu.

    “Pas itu kendalanya handphone-nya sudah mati, jadi enggak pamit,” tutur Eko di Polda Metro Jaya, Jumat (19/9/2025).

    Oleh karena itu, Eko meminta maaf karena telah membuat kegaduhan di masyarakat, khususnya terhadap keluarganya marena tidak memberi kabar.

    “Saya ucapkan mohon maaf untuk ibu saya karena sudah membuatnya khawatir. Saya pergi tanpa memberi kabar dan untuk teman-teman saya,” imbuhnya.

    Kemudian, Eko juga menyatakan bahwa dirinya tidak ikut melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta pada Agustus lalu. Eko menuturkan bahwa dirinya hanya menonton aksi demonstrasi tersebut.

    “Cuma nonton,” tutur Eko.

    Senada dengan Eko, Bima Permana Putra mengaku juga bahwa dirinya tidak ikut serta dalam agenda demo di Jakarta akhir Agustus lalu.

    “Tidak, tidak [ikut demo],” kata Bima.

    Adapun, Bima juga menyatakan permohonan maaf karena telah membuat gaduh masyarakat lantaran dikabarkan hilang usai demo di Jakarta.

    “Mohon maaf atas kegaduhan yang telah terjadi di sosial media selama ini dan saya dikabarkan hilang,” tutur Bima di Polda Metro Jaya.

    Sekadar informasi, setelah ditemukan dua orang hilang ini. Maka tersisa dua orang hilang lagi yang belum ditemukan pasca demo Jakarta akhir Agustus 2025.

    Dua orang ini yang belum ditemukan ini terakhir ditemukan di Brimob Kwitang Jakarta Pusat, di antaranya M. Farhan Hamid sejak 31 Agustus 2025 dan Reno Syahputeradewo sejak 30 Agustus 2025.

  • Kontras Laporkan Bima Hilang, Polisi Temukan di Klenteng Malang Jualan Mainan

    Kontras Laporkan Bima Hilang, Polisi Temukan di Klenteng Malang Jualan Mainan

    Malang(beritajatim.com) – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan Bima Permana Putra (BPP) hilang pasca demonstrasi ricuh di Kwitang, Jakarta, pada 29-31 Agustus 2025 kemarin. Dia dilaporkan hilang bersama M Farhan Hamid dan Reno Syahputeradewo.

    Polisi kemudian mengumumkan Bima Permana Putra ditemukan saat berjualan mainan barongsai mini di depan Klenteng Eng An Kiong di Jalan RE Martadinata, Kotalama, Kota Malang pada Rabu, (17/9/2025) kemarin. Dia diamankan oleh Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

    Satpam Klenteng Eng An Kiong, Riyanto membenarkan penangkapan itu. BPP sebelum diamankan memang sering berada di depan Klenteng. Sejak 3 atau 4 September Bima yang mengaku bernama Putra saat berkenalan mengaku menunggu temanya untuk bertransaksi COD (bayar ditempat) untuk mainan barongsai.

    “Sempat saya tanya katanya mau COD sama orang dari Semarang untuk berjualan mainan. Terus tanggal 7 sampai 8 (September) itu juga masih menunggu mainan. Baru beberapa hari yang lalu dia berjualan,” ujar Riyanto, Kamis, (18/9/2025).

    Riyanto mengungkapkan Bima biasanya berjualan sejak pagi hingga pukul 17.00 WIB. Keamanan Klenteng sempat menawarkan meja untuk berjualan namun Bima menolaknya. Uniknya, jarak berjualan Bima di depan Klenteng hanya berjarak sekira 10 meter dari Pos Lantas yang ada di samping Klenteng.

    “Lumayan banyak yang laku. Sehari sebelum ditangkap ngobrol sama saya laku 3 biji mainan di perkampungan. 1 biji seharga Rp15 ribu. Dia kalau berjualan pakai masker terus bawa tas rangsel mungkin pakaian sama kantong plastik untuk tempat jualan mainan,” ujar Riyanto.

    Riyanto tidak menyadari bahwa Bima adalah orang yang dicari karena dikabarkan hilang usai demo ricuh. Dia baru mengetahui saat personel polisi bersama salah seorang ketua RW dan warga mendatanginya pada Selasa malam.

    “Baru tahu kalau putra itu Bima anak hilang waktu demo di Jakarta. Bincang-bincang saya tanya asalnya mana katanya Tegal terus ngaku Cilacap. Selasa malam itu saya yang jaga didatangi orang Polda Metro Jaya sama Pak RW dan Mbak Chery,” ujar Riyanto.

    Riyanto mengatakan, bahwa sebelum ketangkap dia sempat mempertemukan Bima dengan Mbak Chery karena mencari kost-kostan. Saat itu, Mbak Chery meminta nomor ponsel Bima. Disinilah diketahui nomor Bima menghubungi Chery dan keberadaanya sedang di Malang. Polisi pun langsung bergerak menemukan Bima.

    “Sempat menghubungi Mbak Chery sepertinya disini dia ketahuan keberadaanya. Karena kok pas polisi datang kesini bersama Mbak Chery dan Pak RW. Dia ditangkap Rabu siang saat yang jaga bukan saya,” ujar Riyanto. (luc/ted)

  • Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Ajarkan PHBS di SD Negeri 1 Kemandungan Lewat Video Animasi

    Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Ajarkan PHBS di SD Negeri 1 Kemandungan Lewat Video Animasi

    Tegal ~ Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Alma Ata (UAA) Kelompok 21 menghadirkan inovasi edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri 1 Kemandungan. Program ini dilakukan dengan memanfaatkan media video animasi, dipandu langsung oleh Dosen Pengampu Lapangan (DPL) Marsuking, S.E., M.Akt, agar pesan kesehatan lebih mudah dipahami dan diingat anak-anak.

    Penggunaan video animasi dipilih karena ceramah saja dinilai kurang efektif untuk anak usia sekolah dasar. Dengan media visual interaktif, siswa dapat lebih tertarik menyimak materi PHBS yang mencakup pengertian, pentingnya perilaku bersih dan sehat, serta contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, hingga mengonsumsi makanan sehat.

    Kegiatan dimulai dengan perkenalan mahasiswa KKN-T yang disambut hangat siswa dan guru. Ice breaking membuat suasana lebih cair sebelum penayangan video animasi berdurasi empat menit. Setelah itu, siswa diajak mengulas kembali isi tayangan untuk memastikan pemahaman. Aktivitas semakin menarik dengan permainan kecil dan kuis interaktif Wordwall, di mana siswa yang berhasil menjawab pertanyaan mendapat hadiah sebagai penyemangat.

    Video animasi kembali diputar sebelum penutupan agar pesan PHBS semakin melekat dalam ingatan siswa. Mahasiswa berharap edukasi ini tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, melainkan membentuk kebiasaan sehat sejak dini. Dengan pembiasaan di sekolah dasar, perilaku menjaga kebersihan diri dan lingkungan diharapkan dapat terbawa hingga dewasa serta menekan risiko penyakit menular pada anak.

    Melalui program KKN-T ini, mahasiswa Universitas Alma Ata menunjukkan peran aktif dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Mereka juga mendorong pihak sekolah untuk terus melanjutkan pembiasaan PHBS dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga nilai-nilai hidup bersih dan sehat benar-benar menjadi bagian dari keseharian siswa.

  • Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Pasca Demo Ricuh, Netizen: Percaya sama Cerita Ginian?

    Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Pasca Demo Ricuh, Netizen: Percaya sama Cerita Ginian?

    GELORA.CO – Kabar ditemukannya Bima Permana Putra, pemuda yang sempat dilaporkan keluarga ke KontraS hilang saat demo ricuh akhir Agustus 2025 memicu perbincangan luas dan tanda tanya besar di media sosial.

    Kronologi resmi yang dirilis pihak kepolisian dinilai janggal dan menuai skeptisisme publik.

    Polda Metro Jaya sebelumnya menyampaikan Bima ditemukan di Malang, Jawa Timur, pada Rabu (17/9/2025). Pemuda berusia 29 tahun itu ditemukan saat tengah berdagang mainan barongsai kecil di Klenteng Eng An Kiong.

    Berdasar kronologi versi kepolisian, pada 28-30 Agustus 2025 Bima bekerja sebagai staf maintenance di gudang penyimpanan ikan milik PT RAS, Penjaringan, Jakarta Utara, dan tinggal di mes perusahaan.

    Lalu pada 1 September, Bima menempuh perjalanan ke Tegal, Jawa Tengah, dengan sepeda motor Honda Aerox.

    Sesampainya di sana, ia menginap di Hotel Red Doors dan langsung menjual motor tersebut dengan sistem COD senilai Rp5 juta.

    Keesokan harinya, 2 September, Bima memesan layanan ojek online menuju Stasiun Tegal untuk melanjutkan perjalanan ke Malang. Setibanya di Malang, ia beristirahat di Pom Bensin Mergosono sebelum memesan kamar di Hotel Java Boutique lewat aplikasi Traveloka dan menginap dua malam.

    Tanggal 5 September, setelah check-out, Bima mendatangi wihara Klenteng Eng An Kiong di Jalan R.E. Martadinata, Kotalama, Kedungkandang, Malang.

    Di lokasi itu, ia mulai berjualan barongsai yang dibeli melalui TikTok Shop seharga Rp400 ribu hingga akhirnya ditemukan pada 17 September 2025.

    Diragukan

    Kronologi versi kepolisian di balik penemuan Bima tersebut viral di media sosial. Publik mempertanyakan narasi yang dianggap terlalu sulit untuk dipercaya.

    Skeptisisme ini tergambar jelas dalam unggahan akun Instagram @indonesan, “Percaya Sama Cerita Ginian?”.

    Unggahan itu telah dibagikan lebih dari 1.278 kali dan menuai 763 komentar. Dalam keterangan unggahan tersebut, tertulis sebuah sindiran tajam yang menyiratkan bahwa narasi ceritanya terlalu dibuat-buat.

    “Penasaran yang buat cerita makan apaan, orang-orang Hollywood sih sungkem kumendan~” tulis akun tersebut.

    Apa kata Polisi?

    Saat konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Kamis (18/9/2025), Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra sempat memberikan kesempatan kepada Bima untuk memberikan langsung penjelasan kepada publik.

    “Kalau itu lebih bagus ada Bima, silakan Bima langsung menjawab,” kata Wira.

    Namun, Bima saat itu menolak memberikan keterangan kepada awak media.

    “Beliau tidak berkenan menjawab, persoalan pribadi. Kita menghormati ya, sementara beliau belum bisa memberikan tanggapan,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi.

    Komisioner Kompolnas RI, Choirul Anam yang turut hadir saat konferensi pers sempat mencoba menghampiri dan menanyakan langsung kepada Bima.

    “Saya konfirmasi ke Mas Bima, nanya sampai dua kali, ternyata beliau tidak mau. Saya sebenarnya juga setuju kalau Mas Bima jawab sendiri, tapi beliau tidak mau,” ujar Anam.

    Sementara dalam konferensi pers tersebut, Bima hanya sempat menyampaikan permohonan maaf.

    “Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya terutama buat orang tua saya dan kakak saya telah pergi meninggalkan rumah tanpa ada kabar, tanpa pamit. Dan ingin memohon maaf atas kegaduhan yang telah terjadi di sosial media selama ini dan saya dikabarkan hilang,” ucapnya.

    Ia juga sempat memastikan tidak ikut terlibat dalam aksi demo akhir Agustus lalu.

    “Nggak,” singkatnya.

    Sesuai konferensi pers Bima yang didampingi kakak kandungnya Dian tak sempat diwawancarai awak media. Mereka yang mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian terlihat langsung masuk menuju lift.

    Sedangkan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS lewat aku Instagram @kontras_update juga telah mengonfirmasi bahwa Bima telah ditemukan.

    Ia sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ke Posko Orang Hilang KontraS pada 5 September lalu.

    Hingga kekinian KontraS juga belum bisa memastikan apakah kasus Bima ini merupakan hilang kontak atau penghilangan paksa terkait aksi demo akhir Agustus.

    Saat ini KontraS juga masih mencari dua orang lainnya yang dilaporkan hilang. Mereka yakni Reno Syahputradewo dan Muhammad Farhan Hamid yang dilaporkan hilang sejak 29 Agustus 2025 di Mako Brimob Kwitang.

  • Bima dan Eko Sempat Dilaporkan Hilang, Polisi: Keduanya Tinggalkan Rumah atas Keputusan Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 September 2025

    Bima dan Eko Sempat Dilaporkan Hilang, Polisi: Keduanya Tinggalkan Rumah atas Keputusan Pribadi Megapolitan 18 September 2025

    Bima dan Eko Sempat Dilaporkan Hilang, Polisi: Keduanya Tinggalkan Rumah atas Keputusan Pribadi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua orang yang sempat dilaporkan hilang, Bima Permana Putra dan Eko Purnomo, telah ditemukan tim Polda Metro Jaya.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Pol Ade Ary Syam Indradi menyampaikan, hasil pendalaman menunjukkan bahwa keduanya meninggalkan rumah atas keputusan pribadi masing-masing.
    “Dari hasil pendalaman dan wawancara yang dilakukan tim, disimpulkan bahwa kedua saudara kami ini meninggalkan rumah atas keputusan pribadinya masing-masing. Alhamdulillah, keberadaannya sudah diketahui,” ujarnya dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (18/9/2025).
    Ade Ary menambahkan, masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi simpang siur yang dapat menimbulkan keresahan.
    “Kami ingin menekankan agar masyarakat tidak mudah menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan sesuatu tanpa dasar yang pasti. Hal ini penting untuk menjaga ketenangan dan keteriban lingkungan,” ujarnya.
    “Bagi kami, mereka yang dilaporkan hilang bukan sekadar nama dalam laporan, tetapi saudara-saudara kami, keluarga kami, yang keselamatannya harus dijaga bersama,” lanjutnya.
    Polisi juga mengimbau masyarakat agar segera melapor ke polisi terdekat atau menghubungi nomor
    hotline
    0812 8559 9191 jika anggota keluarga tidak kembali atau sulit dihubungi.
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menyampaikan, Bima terakhir berpamitan kepada keluarganya pada 31 Agustus 2025 dan dilaporkan hilang pada 6 September.
    Bima diketahui berangkat ke Malang, Jawa Timur, menggunakan sepeda motor. Ia sempat menjual kendaraannya di Tegal, Jawa Tengah, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kereta.
    Di Malang, Bima tinggal sementara di hotel dan menjalankan aktivitas menjual mainan barongsai di Kelenteng Lama. Pada 17 September, tim berhasil menemukan Bima di Kelenteng Kota Lama Malang.
    Sementara itu, Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu memaparkan kronologi hilangnya Eko.
    Eko dilaporkan hilang oleh ibunya pada 3 September 2025 di Polsek Cempaka Putih. Setelah sempat berkomunikasi melalui kenalan pada 8 September, Eko akhirnya berhasil dihubungi langsung oleh keluarganya pada 16 September.
    Tim kemudian menelusuri lokasi dan menemukan Eko sedang bekerja di kapal penangkap ikan di perairan Kalimantan Tengah pada 17 September.
    Polisi juga menjelaskan bahwa Bima dan Eko tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa yang sempat terjadi sebelumnya.
    “Eko sempat menonton aksi demo, sementara Bima tidak ikut serta,” kata Ade Ary.
    Polisi masih terus melakukan pencarian terhadap dua orang lainnya yang hingga kini belum ditemukan, dan mengimbau doa serta dukungan masyarakat agar proses pencarian dapat berjalan lancar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Bima Permana dan Eko Purnomo Dilaporkan Hilang hingga Ditemukan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 September 2025

    Kronologi Bima Permana dan Eko Purnomo Dilaporkan Hilang hingga Ditemukan Megapolitan 18 September 2025

    Kronologi Bima Permana dan Eko Purnomo Dilaporkan Hilang hingga Ditemukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua warga yang sempat dilaporkan hilang dalam kurun waktu hampir dua minggu, Bima Permana Putra dan Eko Purnomo, akhirnya ditemukan oleh tim pencarian Polda Metro Jaya pada Rabu (17/9/2025).
    Bima ditemukan di Malang, Jawa Timur, sedangkan Eko berada di atas kapal penangkap ikan di perairan Kalimantan Tengah.
    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan bahwa Bima dilaporkan hilang ke Polsek Cikarang Selatan pada 6 September 2025 setelah berpamitan kepada kerabat pada 31 Agustus 2025 malam.
    “Berdasarkan hasil komunikasi kami dengan Saudara Bima, beliau berangkat menuju Malang atas keinginan sendiri menggunakan sepeda motor. Dalam perjalanan, Bima sempat menjual kendaraannya di Tegal sebelum melanjutkan perjalanan dengan kereta api,” jelas Wira dalam konferensi pers di Aula Satya Haprabu, Polda Metro Jaya, Kamis (18/9/2025).
    Setibanya di Malang, Bima tinggal di sebuah hotel dan berjualan mainan barongsai di Kelenteng Lama.
    “Tim pencarian Polda Metro Jaya berhasil menemukan Bima di kawasan Kelenteng Kota Lama pada 17 September dan memfasilitasi komunikasi beliau dengan keluarga,” ujar Wira.
    Bima menyampaikan bahwa kepergiannya dari rumah didorong oleh keinginan untuk hidup mandiri.
    Sementara itu, Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu menjelaskan kronologi Eko yang dilaporkan menghilang.
    Ibu Eko, Sarwiti, pertama kali melaporkan putranya hilang ke Polsek Cempaka Putih pada 3 September 2025. Laporan itu kemudian diperkuat melalui
    hotline
    lembaga pengaduan.
    “Setelah beberapa kali komunikasi dengan kenalan Eko, diketahui ia sudah bisa dihubungi, namun belum bertemu langsung dengan keluarganya. Eko kemudian terdeteksi bekerja di kapal penangkap ikan di Kalimantan Tengah,” jelas Roberto.
    Tim polisi langsung menelusuri dan berhasil menemukan Eko pada 17 September 2025, serta memfasilitasi pertemuan dengan keluarganya.
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi menekankan, pencarian ini merupakan bagian dari operasi kemanusiaan kepolisian.
    “Semua laporan orang hilang yang masuk ke posko atau polsek akan ditindaklanjuti dengan prosedur standar. Tujuan kami selain penegakan hukum, juga melindungi dan memfasilitasi masyarakat,” kata Ade.
    Dalam konferensi pers itu, pihak kepolisian menegaskan bahwa Bima dan Eko tidak terkait dengan aksi demo.
    “Eko sempat menonton kegiatan unjuk rasa di Kwitang, sedangkan Bima tidak ikut sama sekali,” ujar Ade.
    Kedua korban pun menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kekhawatiran yang timbul.
    “Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya karena telah meninggalkan rumah tanpa kabar,” kata Bima.
    Dengan ditemukannya Bima dan Eko, proses laporan hilang resmi dicabut oleh keluarga. Polisi menegaskan akan terus menindaklanjuti laporan serupa dengan prosedur ketat dan metode pencarian saintifik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap! Alasan Bima dan Eko Ditemukan di Luar Kota Usai Dinyatakan Hilang Saat Demo

    Terungkap! Alasan Bima dan Eko Ditemukan di Luar Kota Usai Dinyatakan Hilang Saat Demo

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Metro Jaya menyampaikan alasan Bima Permana Putra (BPP) meninggalkan keluarganya tanpa kabar usai demo berujung ricuh di Jakarta akhir Agustus lalu.

    Bima adalah salah satu orang yang dinyatakan hilang oleh organisasi masyarakat sipil Kontras. Bima ditemukan oleh kepolisian saat tengah berjualan mainan di Malang Jawa Timur.

    Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan alasan Bima pergi ke Malang lantaran ingin hidup mandiri.

    “Beliau menyampaikan bahwa alasan kepergian meninggalkan rumah, hal tersebut dikarenakan karena beliau ingin hidup mandiri,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Kamis (18/9/2025).

    Kemudian, Wira menjelaskan kronologi penemuan Bima pasca demonstrasi. Bima merupakan staf maintenance di gudang penyimpanan ikan di Penjaringan, Jakarta Utara.

    Kala itu, Bima berpamitan kepada kerabatnya menuju Glodok, Jakarta Barat pada (31/8/2025). Keesokan harinya, Bima langsung berangkat menuju Malang, Jawa Timur menggunakan sepeda motor.

    Setibanya di Tegal, Bima sempat menjual motor Aerox miliknya seharga Rp5 juta dengan mekanisme pembayaran di tempat alias COD. Setelah itu, dia melanjutkan perjalanan dengan kereta api menuju Malang.

    Setibanya di Malang, Bima kemudian memesan kamar di Hotel Java Boutique pada 3-5 September 2025. Adapun, aktivitas Bima di Malang yaitu berjualan mainan.

    “Kemudian melaksanakan aktivitas berjualan mainan berupa mainan barongsai di kawasan Kelenteng Lama,” imbuhnya 

    Bima akhirnya ditemukan oleh tim pencarian Polda Metro Jaya pada Rabu (17/9/2025). Setelahnya, kepolisian melakukan pemeriksaan dan memfasilitasi Bima agar bisa bertemu dengan keluarga.

    “Kemudian pada 17 September 2025, tim pencarian orang hilang Polda Metro Jaya berhasil menemukan saudara Bima di kawasan Klenteng Kota Lama,” pungkasnya.

    Sementara itu, Dirsiber Polda Metro Jaya Kombes Roberto GM Pasaribu mengatakan orang hilang lainnya Eko Purnomo memiliki alasan yang sama dengan Bima karena ingin hidup mandiri.

    Adapun, Eko merupakan salah satu orang yang sempat dinyatakan hilang oleh Kontras. Eko mengaku sempat menonton aksi demonstrasi di Jakarta.

    Namun, usai demo, Eko tidak memberi kabar terhadap orang tuannya dan langsung pergi ke Kalimantan untuk bekerja sebagai penangkap ikan.

    “Adapun alasan Saudara Eko mengapa yang bersangkutan sampai naik ikut kapal bekerja untuk mencari nafkah dalam hal ini untuk kehidupan dan Saudara Eko sendiri ingin hidup secara mandiri,” tutur Roberto.

    Usai ditemukan, Bima menyatakan permohonan maaf karena telah membuat gaduh masyarakat lantaran dikabarkan hilang usai demo di Jakarta.

    “Mohon maaf atas kegaduhan yang telah terjadi di sosial media selama ini dan saya dikabarkan hilang,” tutur Bima di Polda Metro Jaya.

    Senada, Eko juga meminta maaf karena telah membuat gaduh. Dia berdalih tidak memberikan kabar ke keluarganya lantaran ponselnya sempat tidak berfungsi saat pergi ke Kalimantan.

    “Pas itu kendalanya handphone-nya sudah mati, jadi nggak pamit,” tutur Eko.

  • Seikat Tembakau dan Sofa Lusuh Jadi Media Demo di Pamekasan

    Seikat Tembakau dan Sofa Lusuh Jadi Media Demo di Pamekasan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Seikat tembakau dan sebuah sofa panjang lusuh menjadi media demonstrasi puluhan massa yang berunjukrasa di Kantor Bupati Pamekasan, Jl Kabupaten 107 Pamekasan, Kamis (18/9/2025).

    Sarana tersebut sebagai bentuk protes terhadap beragam hal yang dianggap ‘masalah’ yang sedang terjadi di khususnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, mulai dari harga tembakau yang tidak sesuai BPP, hingga soal anggaran pengadaan kasus dan sofa yang dianggap absrut.

    Namun setelah beberapa lama berorasi dan membakar tembakau, para demonstran tidak kunjung ditemui langsung oleh Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman, dan pada akhirnya mereka bergerak menuju Gedung DPRD Pamekasan, yang notabene satu kompleks dengan Kantor Pemkab Pamekasan.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kholilurrahman juga langsung menyambangi para demonstran yang ‘ngemper’ di depan Gedung Wakil Rakyat, ditemani sejumlah jajaran pejabat, termasuk Ketua DPRD Pamekasan, Ali Masykur beserta jajaran lainnya.

    Selain itu, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan, juga berdialog langsung bersama para demonstran. “Kami menegaskan bahwa pemerintah daerah selalu membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi,” kata Kiai Kholil mengawali dialog bersama demonstran.

    “Persoalan anggaran untuk pembelian sofa sudah kami perintahkan dialihkan untuk kepentingan yang lain. Sementara anggaran kasur dan lainnya memang sudah dianggarkan di tahun 2024, sebelum terbitnya Impres soal efisiensi. Jadi sebelum kami masuk ke pendopo, semua sudah tersedia lengkap, dan yang biasa kita lakukan adalah menyetop pembelian sofa baru,” ungkapnya.

    Selain itu Kiai Kholil juga menyampaikan apresiasi atas aspirasi yang disampaikan masyarakat, baginya kritik dan masukan merupakan bahan berharga untuk memperkuat arah kebijakan pemerintah daerah. “Terima kasih sudah mengingatkan dan menyampaikan aspirasi. Ini akan menjadi pegangan kami untuk memimpin Pamekasan kedepan,” imbuhnya.

    “Tidak hanya itu, beberapa program sosial pengelolaan rumah jumpo sebagai pelayanan prioritas bagi warga tetap menjadi prioritas pemerintah, termasuk memastikan kebutuhan makanan dan fasilitas warga yang berada di bawah tanggungjawab Pemkab Pamekasan,” pungkasnya.

    Sementara berkenaan dengan besaran Biaya Pokok Produksi (BPP) tembakau tahun 2025, Pemkab Pamekasan, sudah menetapkan sebesar Rp 64 ribu per kilogram (kg) untuk tembakau gunung atau perbukitan yang biaya produksinya memang lebih mahal, dan kualitasnya tentu lebih bagus.

    Sedangkan besaran BPP tembakau dibagi dalam tiga katagori, yakni katagori tembakau gunung, tegal dan sawah. Untuk BPP tembakau tegal sebesar Rp 53.533 per kg, dan BPP tembakau sawah sebesar Rp 47.685 per kg. [pin/but]

  • Dilaporkan Hilang saat Demo, Ternyata Lagi Jualan Mainan di Malang

    Dilaporkan Hilang saat Demo, Ternyata Lagi Jualan Mainan di Malang

    GELORA.CO  – Seorang pria bernama Bima Permana Putra alias Bima dilaporkan hilang usai aksi demo 28-30 Agustus 2025 kemarin di Jakarta. Terungkap, ia ternyata sedang berjualan mainan di Malang, Jawa Timur.

    “(Profesi) pedagang asongan, berjualan mainan barongsai,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam pada wartawan, Rabu (17/9/2025).

    Menurutnya, pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu ditemukan tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat sedang berjualan. Namun, belum diketahui alamat lengkap tempat tinggal pria berusia 29 tahun tersebut.

    Adapun pencarian terhadap Bima dilakukan atas informasi dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) usai aksi demo 28-30 Agustus 2025. Dari hasil pendalaman, diketahui Bima pada 1 September pergi ke daerah Tegal Jawa Tengah menggunakan motor dari Jakarta. 

    Sesampainya di Tegal, Bima menjual motornya. Lalu, pada 2 September 2025 Bima berangkat ke Malang Jawa Timur menggunakan Kereta Api Indonesia (KAI). 

    Sesampainya di Malang, Bima memesan kamar hotel di Hotel Java Boutique dari tanggal 3 September 2025 hingga 5 September 2025 menggunakan aplikasi.

    Aktivitas yang dilakukan oleh Bima berjualan mainan barongsai kecil-kecil di dekat Klenteng Eng An Kiong di daerah Malang, Jawa Timur. Saat ini, Bima dibawa ke Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut