kab/kota: Tebet

  • Belum Genap Sebulan Meluncur, Maka Mulai Kirim Motor Listrik ke Konsumen

    Belum Genap Sebulan Meluncur, Maka Mulai Kirim Motor Listrik ke Konsumen

    JAKARTA – Maka Motors telah melakukan pengiriman produk pertamanya yaitu Cavalry ke konsumen, yang menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk memberikan kepastian dan ketersediaan produk.

    Pengiriman perdana dilakukan hari Senin lalu kepada konsumen yang berdomisili di daerah Tebet Jakarta, dan Bekasi Selatan. Pengiriman ini sekaligus memberikan kepastian kepada konsumen yang berminat membeli motor listrik Maka.

    CEO Maka Motors Raditya Wibowo, mengatakan bahwa perusahaan serius menggarap pasar roda dua dan berkomitmen untuk menyediakan produk yang tidak hanya berkualitas tapi juga selalu tersedia di pasar.

    “Sesuai yang kami janjikan waktu launching, kami sudah melakukan pengiriman Maka Cavalry ke beberapa konsumen pertama kami bulan ini. Jadi konsumen tidak perlu ragu dan khawatir, karena Maka Cavalry selalu siap diantar ke mana pun tempat tinggal konsumen,” katanya, dalam keterangan resminya yang diterima, Rabu, 12 Februari.

    Lebih lanjut ia mengatakan, ini baru pengiriman awal ke beberapa konsumen, dan minggu ini akan kembali kirim unit lainya untuk yang sudah memesan.

    “Antriannya cukup panjang. Tapi kami akan selalu pastikan kalau pengirimannya tepat waktu. Jadi untuk konsumen yang sudah memesan, harap bersabar karena sebentar lagi unitnya akan dikirim,” tambahnya.

    Seperti diketahui, sejak peluncurannya pada 15 Januari lalu, Maka Cavalry mendapat sambutan hangat, banyak yang antusias dan penasaran dengan performa hingga kualitas Maka Cavalry.

    Di sisi lain, sempat muncul kekhawatiran mengenai ketersediaan produk dan ketidakjelasan pengiriman serta belum adanya kepastian terkait kebijakan subsidi pemerintah. Namun, Maka Motors membuktikan komitmennya dengan terus bergerak maju

  • Tak Lagi Harmonis Alasan Riyuka Bunga Gugat Cerai Heri Horeh, Jadi Bukan karena Suami Selingkuh?

    Tak Lagi Harmonis Alasan Riyuka Bunga Gugat Cerai Heri Horeh, Jadi Bukan karena Suami Selingkuh?

    GELORA.CO – Selebgram Riyuka Bunga mengungkapkan alasan mengugat cerai suaminya, Heri Horeh di Pengadilan Agama Depok, Jawa Barat.

    Menurut dia, hubungan rumah tangganya dengan Heri Horeh, sudah tidak lagi harmonis sejak munculnya dugaan perselingkuhan.

     “Karena sudah agak enggak harmonis aja sih,” ujar Riyuka ketika ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2025).

    Keputusan untuk bercerai kemudian disayangkan oleh beberapa pihak termasuk kedua keluarga. 

    Namun hal ini sudah disepakati oleh kedua belah pihak sebagai jalan keluar.

    “Ada ada, banyak sih, keluarga terutama. kenapa gitu ya gitu,” ucap Riyuka.

    Riyuka kemudian mengungkapkan ia dan Heri sudah pisah rumah sejak 7 bulan lalu. Pisah rumah tersebut dilakukan buntut munculnya dugaan perselingkuhan yang dilakukan Heri Horeh. 

    “Pisah rumah tuh sudah tujuh bulan. eh tujuh atau enam bulan aku lupa, pokoknya setelah kejadian itu (dugaan perselingkuhan) aku langsung pisah rumah sih,” ujarnya.

    Namun demikian komunikasinya dengan Heri Horeh sejauh ini di tengah proses cerai terjalin baik.

    “Komunikasi masih lancar lancar aja. tadi pagi juga habis ketemu jadi memang baik baik aja sih,” ungkap Riyuka.

    Riyuka Bunga sebelumnya telah melayangkan gugatan cerai terhadap Heri Horeh. Gugatan tersebut dilayangkan di Pengadilan Agama Depok pada tanggal 13 Januari lalu.

  • Antusiasme Tinggi, Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tebet Lewati Batas Kuota

    Antusiasme Tinggi, Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tebet Lewati Batas Kuota

    Jakarta, Beritasatu.com – Program cek kesehatan gratis (CKG) yang digelar pemerintah mendapat respons positif dari masyarakat. Di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, kuota 30 pasien pada hari pertama, Senin (10/2/2025), sudah penuh sebelum tengah hari. Warga yang tidak kebagian kuota dialihkan ke hari berikutnya.

    “Untuk Selasa (11/2/2025) ini, hingga pukul 09.30 WIB, sudah ada 24 orang yang terdaftar, dan lima orang di antaranya telah diperiksa,” ujar dokter Sabrina Anggraini, penanggung jawab Klaster 2 Puskesmas Tebet kepada Beritasatu.com.

    Sabrina mengungkapkan salah satu kendala utama dalam pelaksanaan hari pertama adalah kurangnya pemahaman masyarakat dalam menggunakan aplikasi Satu Sehat. Banyak peserta yang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan digital ini karena minimnya sosialisasi sebelumnya.

    “Kami mengantisipasi kendala ini dengan menyediakan pendaftaran langsung di tempat (on the spot), sehingga masyarakat yang kesulitan bisa dibantu oleh petugas,” jelasnya.

    Ia juga menyoroti perlunya fitur pengelompokan usia dalam aplikasi Satu Sehat agar pihak puskesmas lebih mudah memantau jumlah serta kategori usia pasien secara otomatis.

    Proses pemeriksaan dalam program cek kesehatan gratis berbeda berdasarkan usia pasien. Menurut Sabrina, pasien lansia dan dewasa membutuhkan waktu pemeriksaan lebih lama dibandingkan balita karena pemeriksaan dilakukan secara lebih menyeluruh.

    “Pemeriksaan untuk pasien dewasa dan lansia memang lebih lama, karena kami perlu memastikan kondisi kesehatan mereka secara menyeluruh. Namun, untuk balita, hasilnya bisa keluar dalam waktu kurang dari satu jam,” tambahnya.

    Meski demikian, Puskesmas Tebet memastikan mereka siap menjalankan program ini tanpa kendala berarti.

    “Alhamdulillah, kami sudah memiliki ruangan yang cukup, jadi tidak perlu menambah ruang pemeriksaan tambahan,” ungkap Sabrina.

    Pada hari pertama pelaksanaan cek kesehatan gratis, Senin (10/2/2025) ditemukan satu kasus balita yang mengidap anemia. Sabrina menegaskan pemeriksaan rutin seperti ini sangat penting karena penyakit sering kali baru terdeteksi ketika sudah dalam tahap serius.

    “Untuk kasus balita yang terdeteksi anemia, kami langsung buatkan surat rujukan agar orang tua bisa mendapatkan langkah pencegahan dan pengobatan lebih lanjut,” tutupnya.

  • Menteri Wihaji Sebut Cek Kesehatan Gratis Bentuk Negara Hadir untuk Warganya – Halaman all

    Menteri Wihaji Sebut Cek Kesehatan Gratis Bentuk Negara Hadir untuk Warganya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, meninjau program cek kesehatan gratis yang berlangsung perdana pada Senin (10/2/2024).

    Wihaji meninjau langsung ke Puskesmas Periuk Jaya, Kota Tangerang, Banten, untuk melihat proses pelayanan.

    “Negara hadir dengan cek kesehatan gratis sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk warga negara,” kata Wihaji dalam keterangannya, Senin.

    Dia menekankan pentingnya deteksi dini sebagai langkah pencegahan terhadap berbagai penyakit.

    “Mencegah lebih baik daripada mengobati dengan minimal mengetahui rekam medis. Jika sehat alhamdulillah, namun jika tidak akan ditindaklanjuti secara intensif,” ujarnya.

    Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), kata dia, mendukung pelaksanaan program ini sebagai bagian dari implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Wihaji menegaskan, Kemendukbangga berfokus pada pencegahan dan edukasi kesehatan di lini terdepan.

    “Kemendukbangga memiliki fokus mencegah dan mengedukasi melalui pasukan terdepan,” ucapnya.

    Dia menuturkan bahwa secara keseluruhan, program cek kesehatan gratis sudah berjalan baik, tetapi harus tetap dipantau.

    “Sudah dibedakan antara reguler dan gratis, tahapan proses pendaftaran hingga pengecekan berjalan sistematis dan terstruktur,” tutur Wihaji.

    Wihaji menambahkan bahwa masyarakat dapat mengunduh aplikasi SATUSEHAT untuk lebih mudah mengakses rekam medis.

    Namun, program cek kesehatan gratis hanya untuk mendeteksi tanda awal gangguan kesehatan, sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jakarta, Ani Ruspitawati.

    Ani menjelaskan, program cek kesehatan gratis ini sebatas untuk pemeriksaan awal, tidak mencakup pengobatan maupun tindakan medis oleh dokter setelah pemeriksaan.

    “Namanya cek kesehatan gratis, jadi bukan pengobatan,” kata Ani Ruspitawati di Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).

    Selanjutnya, kata dia, apabila pasien mengalami penyakit serius, maka akan diarahkan ke pelayanan reguler di puskesmas atau rumah sakit.

    Adapun anggaran selanjutnya dibebankan kepada pasien, baik dengan biaya mandiri maupun menggunakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

  • Cerita Lia Ikut Cek Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun meski Tanpa Keluhan Penyakit
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Februari 2025

    Cerita Lia Ikut Cek Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun meski Tanpa Keluhan Penyakit Megapolitan 10 Februari 2025

    Cerita Lia Ikut Cek Kesehatan Gratis Saat Ulang Tahun meski Tanpa Keluhan Penyakit
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lia Aulia (41), warga asal Tebet, memanfaatkan momen ulang tahunnya untuk melakukan
    cek kesehatan gratis
    di Puskesmas Tebet, Senin (10/2/2025).
    Lia mengaku, baru mendapatkan informasi tersebut kemarin malam dari kelurahannya. Dia akhirnya memutuskan untuk pergi ke Puskesmas seorang diri untuk memanfaatkan keberuntungannya.
    “Kita daftar semalam, pas banget hari ini saya ulang tahun, jadi bisa langsung buat pemeriksaan hari ini. Kalau yang belum ulang tahun, jadi enggak bisa,” kata dia saat ditemui di lokasi, Senin (10/2/2025).
    Dia mengaku, tidak ada keluhan kesehatan yang dia rasakan. Dia hanya terbiasa datang ke Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan.
    Terlebih lagi, dia mendengar informasi bahwa pemeriksaan akan dilakukan tanpa dipungut biaya jika berulang tahun.
    “Kalau aku memang karena sering berobat, biar tahu takutnya ada penyakit yang lebih serius, makanya aku cek,” tambah dia.
    Ketika cek kesehatan berlangsung, para petugas Puskesmas disebut langsung mengetahui bahwa hari ini adalah hari ulang tahun Lia.
    Selain para petugas, dia juga diberi ucapan selamat oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga.
    “Pak (Wakil) Menteri tadi ngucapin juga. Sama petugas-petugas juga ngucapin. Ya didoakan yang baik-baik aja lah,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, pemerintah memulai program pemeriksaan atau cek kesehatan gratis secara serentak pada Senin (10/2/2025) hari ini.
    Masyarakat dapat mengaksesnya di puskesmas terdekat, dengan terlebih dahulu mendaftar online melalui aplikasi SATUSEHAT mobile atau datang langsung ke puskesmas bagi wilayah yang kesulitan internet.
    Program cek kesehatan gratis
    ini terbagi menjadi tiga jenis, yakni CKG Ulang Tahun, CKG Sekolah, dan CKG Khusus.
    Program yang dimulai hari ini adalah CKG ulang tahun yang ditujukan untuk masyarakat berusia 6 tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.
    Sementara anak berusia 7-17 tahun, baru bisa mengikuti CKG pada Juli 2025, sesuai tahun ajaran baru dan dilakukan di sekolah masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Jaksel sebut 266 RW sudah terbebas dari BAB sembarangan

    Pemkot Jaksel sebut 266 RW sudah terbebas dari BAB sembarangan

    Dengan lingkungan yang bersih tidak ada kuman atau kotoran, tentunya membuat kita semua menjadi sehat

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menyatakan sebanyak 266 Rukun Warga (RW) di wilayahnya sudah terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF).

    Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati mengatakan, ratusan RW yang sudah ODF tersebut diketahui setelah dilakukan pendataan dan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

    “Alhamdulillah untuk deklarasi STBM dengan menggalang komitmen stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) bersama seluruh elemen masyarakat sudah kita lakukan di 10 Kecamatan se-Jakarta Selatan,” kata Yudi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Adapun 266 RW yang sudah ODF diantaranya berada di Kecamatan Cilandak sebanyak 23 RW, Jagakarsa 26 RW, Kebayoran Baru 40 RW, Kebayoran Lama 27 RW, Mampang Prapatan 12 RW, Pancoran 25 RW, Pasar Minggu 21 RW, Pesanggrahan 30 RW, Setiabudi 30 RW dan Kecamatan Tebet 32 RW.

    “Ada 10 kelurahan yang seluruh RW-nya sudah menggunakan tangki septik atau ODF Murni, yakni Kelurahan Lebak Bulus, Melawai, Pulo, Selong, Senayan, Cikoko, Petukangan Selatan, Guntur, Karet Semanggi dan Kelurahan Setiabudi,” ujarnya.

    Dalam proses Jakarta Selatan bebas BAB sembarangan itu, pihaknya bersinergi dengan pihak lainnya baik pemerintahan atau swasta untuk terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak membuang limbah langsung ke kali atau sungai.

    “Dengan lingkungan yang bersih tidak ada kuman atau kotoran, tentunya membuat kita semua menjadi sehat. Balita bisa juga terbebas dari indikasi stunting (tengkes),” ujarnya.

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menargetkan penyelesaian masalah buang air besar sembarangan (BABS) dalam kurun waktu satu hingga dua tahun untuk mewujudkan stop BAB sembarangan (open defecation free/ODF) di wilayah tersebut.

    Pembuatan tangki septik dalam program STBM ini menargetkan 6-10 kelurahan untuk tercapainya kawasan ODF. Satu tangki septik komunal bisa dipakai untuk 10-15 kepala keluarga (KK).

    Berdasarkan data STBM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, jumlah rumah tangga atau KK yang masih melakukan praktik BAB sembarangan pada 2023 sebanyak 5,47 persen KK dari seluruh KK di Provinsi DKI Jakarta.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ikut Cek Kesehatan Gratis, Lansia: Terima Kasih Pak Prabowo
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Februari 2025

    Ikut Cek Kesehatan Gratis, Lansia: Terima Kasih Pak Prabowo Megapolitan 10 Februari 2025

    Ikut Cek Kesehatan Gratis, Lansia: Terima Kasih Pak Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mauli (73), seorang lansia asal Kampung Melayu, Tebet, Jakarta Selatan, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah membuat program
    cek kesehatan gratis
    .
    Mauli merasa sangat terbantu dengan adanya program cek kesehatan gratis ini. 
    “Saya terima kasih banget ke Pak Prabowo, maju terus memperhatikan masyarakat untuk kesehatannya,” kata Mauli saat ditemui di Pusekesmas Tebet, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).
    Dia berharap program cek kesehatan gratis ini bisa dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Sebab, warga yang belum terdaftar program BPJS Kesehatan akan sangat terbantu dengan program ini.
    “Itu sangat membantu karena mereka kan tidak ter-
    cover
    BPJS. Untuk saat ini, sangat menolong masyarakat untuk kesehatan,” tambah dia.
    Lia Aulia (41), warga Tebet, juga merasa terbantu dengan program ini. 
    “Saya sering sakit, sering berobat ke sini. Pas ini gratis, jadi saya berobat ke sini aja gitu, kebetulan gratis juga kan,” kata dia.
    Dia berharap program ini dapat membantu masyarakat mengakses layanan kesehatan.
    “Harapannya semoga pemerintah bisa memberikan kesehatan buat warganya, bisa lebih baik,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, pemerintah memulai program pemeriksaan atau cek kesehatan gratis secara serentak pada Senin (10/2/2025) hari ini.
    Masyarakat dapat mengaksesnya di puskesmas terdekat, dengan terlebih dahulu mendaftar online melalui aplikasi SATUSEHAT mobile atau datang langsung ke puskesmas bagi wilayah yang kesulitan internet.
    Program cek kesehatan gratis ini terbagi menjadi tiga jenis, yakni CKG Ulang Tahun, CKG Sekolah, dan CKG Khusus.
    Program yang dimulai hari ini adalah cek kesehatan gratis ulang tahun yang ditujukan untuk masyarakat berusia 6 tahun ke bawah dan 18 tahun ke atas.
    Sementara anak berusia 7-17 tahun, baru bisa mengikuti cek kesehatan gratis pada Juli 2025, sesuai tahun ajaran baru dan dilakukan di sekolah masing-masing.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jaksel siapkan empat taman untuk beroperasi 24 jam

    Jaksel siapkan empat taman untuk beroperasi 24 jam

    Kami sudah diskusi mengenai keamanan, lalu lintas, dan lainnya. Nantinya Satpol PP, Dishub, pengurus lingkungan, dan lainnya akan dilibatkan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Selatan menyiapkan empat taman untuk beroperasi 24 jam sebagai ruang publik bagi masyarakat.

    “Kami sudah diskusi mengenai keamanan, lalu lintas, dan lainnya,” kata Kepala Suku Dinas Tamhut Jakarta Selatan, Djauhar Arifin di Jakarta, Senin.

    Djauhar mengatakan empat taman itu yakni Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Taman Langsat, Taman Ayodya dan Tebet Eco Park.

    Keempat taman tersebut dipilih karena fasilitas yang sudah memadai mulai dari lampu penerangan, toilet, dan lainnya.

    Dia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan koordinasi bersama seluruh pihak terkait, termasuk pengurus lingkungan untuk bersama-sama menciptakan kondusivitas taman.

    “Kami sudah diskusi mengenai keamanan, lalu lintas, dan lainnya. Nantinya Satpol PP, Dishub, pengurus lingkungan, dan lainnya akan dilibatkan,” ujarnya.

    Diharapkan setelah diresmikan atau dibuka selama 24 jam pada pertengahan atau akhir bulan ini, taman tersebut bisa dinikmati warga untuk kegiatan positif seperti, berolahraga, pelatihan kesenian, berinteraksi maupun kegiatan kemasyarakatan lainnya.

    “Untuk aktivitas warga di taman yang buka 24 jam, kami sudah minta kepada pengurus taman untuk membuat jadwal-jadwal kegiatan warga agar pemanfaatannya semakin maksimal,” ujarnya.

    Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung menjanjikan lima taman di Jakarta akan beroperasi selama 24 jam penuh sebagai tempat berkreasi dan pusat hiburan bagi warga setempat setelah dirinya dan Rano Karno (Doel) dilantik.

    Dari 2.554 taman yang ada di Jakarta yang siap untuk beroperasi 24 jam ini hanya lima taman saja.

    Lima taman tersebut diantaranya, Taman Literasi, Taman Langsat, Taman di Lapangan Banteng dan dua lainnya.

    Adapun kelengkapan infrastruktur yang harus dimiliki mulai dari ketersediaan lapangan parkir bagi kendaraan pengunjung, lokasi yang mudah diakses transportasi publik, ada ruang mengekspresikan diri bagi warga Jakarta dan lainnya.

    Nantinya akan memanfaatkan dana Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kolaborasi Pegadaian Peduli-Influencer BUMN, Gelar Aksi Sosial & Hibur Anak Panti Asuhan di Jakarta – Halaman all

    Kolaborasi Pegadaian Peduli-Influencer BUMN, Gelar Aksi Sosial & Hibur Anak Panti Asuhan di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT Pegadaian bersama komunitas Influencer BUMN “Real Star” menggelar kegiatan sosial dengan anak-anak Panti Asuhan Tebet Yayasan Remaja Masa Depan dengan tema Kreativitas dan Kebahagiaan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pada Sabtu (08/02). Acara ini bertujuan untuk memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak-anak panti asuhan, sekaligus memperkuat semangat berbagi dan kepedulian sosial di lingkungan BUMN.

    Kegiatan ini diisi dengan berbagai aktivitas edukatif dan rekreatif, termasuk tur budaya, permainan interaktif, serta mempelajari berbagai moda di Museum Transportasi. Dalam acara ini, Pegadaian bersama Influencer BUMN tersebut memberikan bantuan operasional kepada Yayasan Remaja Masa Depan, serta menyalurkan dana bantuan bagi anak-anak yang membutuhkan.

    Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Pebriansyah menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari program Pegadaian Peduli, sesuai dengan penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan khususnya poin 3 kehidupan sehat dan sejahtera, dan poin 4 pendidikan berkualitas,  yang berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk perkembangan generasi muda.

    “Kami percaya bahwa kebahagiaan bisa dibagikan dengan cara sederhana. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan momen berharga bagi anak-anak dan menginspirasi mereka untuk bermimpi lebih tinggi. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Pegadaian dalam mewujudkan prinsip sosial dalam ESG untuk mendukung kesejahteraan masyarakat melalui aksi sosial yang berkelanjutan” ujar Eka.

    Sementara itu, ketua panitia dari Influencer BUMN, Wahyu Purnomo Aji, menyatakan kegembiraannya dapat terlibat dalam kegiatan ini. “Sebagai bagian dari Insan BUMN, kami ingin menggunakan platform yang kami bentuk ini untuk mengajak lebih banyak orang berbuat kebaikan. Melihat senyuman anak-anak hari ini adalah kebahagiaan yang luar biasa bagi kami,” ujarnya.

    Acara ini juga mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk dari beberapa BUMN dimana para influencer ini bekerja, Taman Mini Indonesia Indah dan Kementerian Perhubungan yang memfasilitasi Museum Transportasi secara gratis. Dengan adanya kolaborasi antara Pegadaian dan para influencer BUMN, diharapkan dapat menjadi pemantik bagi berbagai pihak untuk menyalurkan inisiatif sosial yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

  • Momen Wamen Transmigrasi Viva Yoga Gendong Balita Saat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tebet – Halaman all

    Momen Wamen Transmigrasi Viva Yoga Gendong Balita Saat Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tebet – Halaman all

    Kunjungan Viva Yoga ke Puskesmas Tebet adalah untuk memantau pelaksanaan hari pertama cek kesehatan gratis. Viva Yoga langsung menuju lantai tiga.

    Tayang: Senin, 10 Februari 2025 14:35 WIB

    Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim

    CEK KESEHATAN GRATIS – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengunjungi Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025). Viva Yoga memantau pelaksanaan hari pertama cek kesehatan gratis. 

    Laporan Wartawan Tribun Jakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi mengunjungi Puskesmas Tebet, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

    Kunjungan Viva Yoga ke Puskesmas Tebet adalah untuk memantau pelaksanaan hari pertama cek kesehatan gratis.

    Pantauan Tribun, Viva Yoga langsung menuju ke lantai tiga setibanya di Puskesmas Tebet sekitar pukul 10.00 WIB.

    Viva Yoga berbincang dengan beberapa pengunjung yang sedang mengantre untuk mengecek kesehatannya secara gratis. Sambil menepuk-nepukkan tangan, ia juga sempat mengajak bercanda seorang balita yang sedang dipangku oleh orangtuanya.

    Viva Yoga kemudian menggendong seorang balita. Ia pun kembali mencoba menghibur balita tersebut. Kunjungan Viva Yoga di Puskesmas Tebet tak berlangsung selama. Sekitar pukul 10.40, Viva Yoga sudah bergegas meninggalkan puskesmas.

    Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan program cek kesehatan gratis bagi masyarakat di 10.200 puskesmas di Indonesia.

    Masyarakat yang berulang tahun sebelum peluncuran program tersebut bisa mengecek kesehatan secara gratis hingga April 2025 mendatang.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini